0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
72 tayangan11 halaman

P3-Dasar Program C

Dokumen tersebut membahas tentang dasar pemrograman C meliputi tipe data dasar, variabel, konstanta, dan berbagai jenis operator beserta penjelasan dan contoh kode programnya.

Diunggah oleh

Wahyoe Lestarii
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
72 tayangan11 halaman

P3-Dasar Program C

Dokumen tersebut membahas tentang dasar pemrograman C meliputi tipe data dasar, variabel, konstanta, dan berbagai jenis operator beserta penjelasan dan contoh kode programnya.

Diunggah oleh

Wahyoe Lestarii
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 11

PRAKTIKUM 3

DASAR PEMROGRAMAN C
A. TUJUAN
1. Menjelaskan tentang beberapa tipe data dasar (jenis dan jangkauannya)
2. Menjelaskan tentang Variabel
3. Menjelaskan tentang konstanta
4. Menjelaskan tentang berbagai jenis operator dan pemakaiannya
B. DASAR TEORI
B.1. Tipe Data Dasar
Data merupakan suatu nilai yang bisa dinyatakan dalam bentuk konstanta atau
variabel. Konstanta menyatakan nilai yang tetap, sedangkan variabel menyatakan nilai
yang dapat diubah-ubah selama eksekusi berlangsung,
Data berdasarkan jenisnya dapat dibagi menjadi lima kelompok, yang dinamakan
sebagai tipe data dasar. Kelima tipe data dasar adalah:
Bilangan bulat (integer)
Bilangan real presisi-tunggal
Bilangan real presisi-ganda
Karakter
Tak-bertipe (void), keterangan lebih lanjut tentang void dijelaskan dalam Bab
Selanjutnya.
Kata-kunci yang berkaitan dengan tipe data dasar secara berurutan di antaranya
adalah int (short int, long int, signed int dan unsigned int), float, double, dan char.
Tabel B-1 memberikan informasi mengenai ukuran memori yang diperlukan dan
kawasan dari masing-masing tipe data dasar.
Tabel B-1. Ukuran memori untuk tipe data
Tipe
char
int
float
double

Total bit
8
32
32
64

Kawasan
-128 s/d 127
-2147483648 s/d 2147483647
1.7E-38 s/d 3.4E+38
2.2E-308 s/d 1.7E+308

Keterangan
karakter
bilangan integer
bilangan real presisi-tunggal
bilangan real presisi-ganda
1

Untuk tipe data short int, long int, signed int dan unsigned int, maka ukuran memori yang
diperlukan serta kawasan dari masint-masing tipe data adalah sebagai berikut :
Tabel B-2 Ukuran memori untuk tipe data int
Tipe

Total bit

short int
long int
signed int
unsigned int

16
32
32
32

Kawasan
-32768 s/d 32767
-2147483648 s/d 2147483647
-2147483648 s/d 2147483647
0 s/d 4294967295

Keterangan
short integer
long integer
biasa disingkat dengan int
bilangan int tak bertanda

Catatan :
Ukuran dan kawasan dari masing-masing tipe data adalah bergantung pada jenis
mesin yang digunakan (misalnya mesin 16 bit bisa jadi memberikan hasil berbeda
dengan mesin 32 bit).
B.2 Variabel
B.2.1 Aturan Pendefinisan Variabel
Aturan penulisan pengenal untuk sebuah variabel, konstanta atau fungsi yang
didefinisikan oleh pemrogram adalah sebagai berikut :
Pengenal harus diawali dengan huruf (A..Z, a..z) atau karakter garis bawah ( _ ).
Selanjutnya dapat berupa huruf, digit (0..9) atau karakter garis bawah atau tanda dollar ($).
Panjang pengenal boleh lebih dari 31 karakter, tetapi hanya 31 karakter pertama yang
akan dianggap berarti.
Pengenal tidak boleh menggunakan nama yang tergolong sebagai kata-kata cadangan
(reserved words) seperti int, if, while dan sebagainya.

B.2.2 Mendeklarasikan Variabel


Variabel digunakan dalam program untuk menyimpan suatu nilai, dan nilai yang
ada padanya dapat diubah-ubah selama eksekusi program berlangsung. Variabel yang
akan digunakan dalam program haruslah dideklarasikan terlebih dahulu. Pengertian
deklarasi di sini berarti memesan memori dan menentukan jenis data yang bisa disimpan
di dalamnya.

Bentuk umum deklarasi variabel:


tipe daftar-variabel;

Pada pendeklarasian varibel, daftar-variabel dapat berupa sebuah variabel atau


beberapa variabel yang dipisahkan dengan koma. Contoh:
`
B.2.3 Memberikan Nilai ke Variabel
Untuk memberikan nilai ke variabel yang telah dideklarasikan, maka bentuk
umum pernyataan yang digunakan adalah :

nama_variabel = nilai;
Contoh:
int var_bulat = 10;
double var_pecahan = 10.5;

B.2.4 Inisialisasi Variabel


Adakalanya dalam penulisan program, setelah dideklarasikan, variabel
langsung diberi nilai awal. Sebagai contoh yaitu variabel nilai :
int nilai;
nilai = 10;
Dua pernyataan di atas sebenarnya dapat disingkat melalui pendeklarasian yang disertai
penugasan nilai, sebagai berikut :
int nilai= 10;
Cara seperti ini banyak dipakai dalam program C, di samping menghemat penulisan
pernyataan, juga lebih memberikan kejelasan, khususnya untuk variabel yang perlu diberi
nilai awal (diinisialisasi).

B.3 Konstanta
Konstanta menyatakan nilai yang tetap. Berbeda dengan variabel, suatu
konstanta tidak dideklarasikan. Namun seperti halnya variabel, konstanta juga memiliki
tipe. Penulisan konstanta mempunyai aturan tersendiri, sesuai dengan tipe masingmasing.
Konstanta karakter misalnya ditulis dengan diawali dan diakhiri dengan tanda petik
tunggal, contohnya : A dan @.
Konstanta integer ditulis dengan tanda mengandung pemisah ribuan dan tak
mengandung bagian pecahan, contohnya : 1 dan 32767.
Konstanta real (float dan double) bisa mengandung pecahan (dengan tanda berupa
titik) dan nilainya bisa ditulis dalam bentuk eksponensial (menggunakan tanda e),
contohnya : 27.5f (untuk tipe float) atau 27.5 (untuk tipe double) dan 2.1e+5
5

(maksudnya 2,1 x 10 ).

Konstanta string merupakan deretan karakter yang diawali dan diakhiri dengan
tanda
petik-ganda (), contohnya :Pemrograman Dasar C.
B.4 Operator
Operator merupakan simbol atau karakter yang biasa dilibatkan dalam program
untuk melakukan sesuatu operasi atau manipulasi, seperti menjumlahkan dua buah nilai,
memberikan nilai ke suatu variabel, membandingkan kesamaan dua buah nilai. Sebagian
operator C tergolong sebagai operator binary, yaitu operator yang dikenakan terhadap
dua buah nilai (operand). Contoh :
a + b
Simbol + merupakan operator untuk melakukan operasi penjumlahan dari kedua
operand- nya (yaitu a dan b). Karena operator penjumlahan melibatkan dua operator ini
tergolong sebagai operator binary.
-c
Simbol - (minus) juga merupakan operator. Simbol ini termasuk sebagai operator
unary, yaitu operator yang hanya memiliki sebuah operand (yaitu c pada contoh ini).

B.4.1. Operator Aritmatika


Operator untuk operasi aritmatika yang t ergolong sebagai operator binary adalah :

perkalian

pembagian

sisa pembagian

penjumlahan

pengurangan

Adapun operator yang tergolong sebagai operator unary.


-

tanda minus

tanda plus

Contoh pemakaian operator aritmatika misalnya untuk memperoleh nilai


2

diskriminan dari suatu persamaan kuadrat : D = b 4ac


/* File program : diskrim.c
Menghitung diskriminan pers kuadrat

ax^2 + bx + c = 0 */

# include <stdio.h>
main()
{
float a,b,c,d;
a = 3.0f;
b = 4.0f;
c = 7.0f;
d = b*b-4*a*c;
printf(Diskriminan =%f\n,d);
}
Contoh eksekusi :
Diskriminan = -84.000000
Operator yang telah dituliskan di atas, yang perlu diberi penjelasan lebih lanjut adalah
operator sisa pembagian. Beberapa contoh berikut kiranya akan memperjelas makna dari
operator ini .

Sisa pembagian bilangan 7 dengan 2 adalah 1 (7 % 2


1)
Sisa pembagian bilangan 6 dengan 2 adalah 0 (6 % 2
0)
Sisa pembagian bilangan 8 dengan 3 adalah 1 (8 % 3
2)
Kegunaan operator ini diantaranya bisa dipakai untuk menentukan suatu bilangan
bulat termasuk ganjil atau genap, berdasarkan logika : Jika bilangan habis dibagi dua
(sisanya nol), bilangan termasuk genap. Sebaliknya, termasuk ganjil.
B.4.2. Operator Penurunan dan Penaikan
Masih berkaitan dengan operasi aritmatika, C menyediakan operator yang
disebut sebagai operator penaikan dan operator penurunan, yaitu :
++

operator penaikan

-- operator penurunan
Operator penaikan digunakan untuk menaikkan nilai variabel sebesar satu. Penempatan
operator terhadap variabel dapat dilakukan di muka atau di belakangnya, contohnya :
x = x+1;
y = y+1;
Bisa ditulis menjadi :

++x;
--y;
atau :
x++;
y--;
bergantung pada kondisi yang dibutuhkan oleh pemrogram. Di bawah ini adalah contoh
yang akan menunjukkan perbedaan pemakaian dan hasil dari ++x dengan x++ (atau
pemakaian y-- dengan -y).

/* File program : pre_post.c


Contoh penggunaan pre & post Increment operator */
#include <stdio.h>
main()
{
int count = 0, loop;
loop = ++count; /* count=count+1; loop=count; */
printf("loop = %d, count = %d\n", loop, count);
loop = count++; /* loop=count; count=count+1; */
printf("loop = %d, count = %d\n", loop, count);
}
Contoh eksekusi :
loop = 1, count = 1
loop = 1, count = 2
B.4.3. Prioritas Operator Aritmatika
Tabel di bawah ini

memberikan penjelasan mengenai prioritas dari masing-

masing operator. Operator yang mempunyai prioritas tinggi akan diutamakan dalam hal
pengerjaan dibandingkan dengan operator yang memiliki prioritas lebih rendah.

Tabel 2.3 Tabel prioritas operator aritmatika dan urutan pengerjaannya


PRIORITAS
Tertinggi

Terendah

*)

OPERATORURUTAN
PENGERJAN
( )
!

++

--

+=

dari kiri ke kanan


*)
dari kanan ke kiri

dari kiri ke kanan


dari kiri ke kanan

-=

*=

/=

%=

*)

dari kanan ke kiri

Bentuk unary + dan unary memiliki prioritas yang lebih tinggi daripada bentuk
binary + dan binary -

B.4.4. Operator Penugasan


Operator penugasan (assignment operator) digunakan untuk memindahkan nilai
dari suatu ungkapan (expression) ke suatu pengenal. Operator pengerjaan yang umum
digunakan dalam bahasa pemrograman, termasuk bahasa C adalah operator sama dengan
(=). Contohnya :
fahrenheit = celcius * 1.8 + 32;
Maka = adalah operator penugasan yang akan memberikan nilai dari ungkapan : celcius
* 1.8 + 32 kepada variabel fahrenheit.
Bahasa C juga memungkinkan dibentuknya statemen penugasan menggunakan
operator pengerjaan jamak dengan bentuk sebagai berikut :
pengenal1 = pengenal2 = = ungkapan ;
Misalnya :
a = b = 15;
maka nilai variabel a akan sama dengan nilai variabel b akan sama dengan 15.
B.4.5 Operator Kombinasi (Pemendekan)
C menyediakan operator yang dimaksudkan untuk memendekkan penulisan
operasi penugasan semacam
x = x + 2;
y = y * 4;
menjadi
x +=
y *=

2;
4;

Daftar berikut memberikan seluruh kemungkinan operator kombinasi dalam


suatu pernyataan serta pernyataan padanannya.

Tabel B.4 Seluruh kemungkinan operator kombinasi dan padanannya


x +=

2;

kependekan dari x = x + 2;

x -= 2;

kependekan dari x = x - 2;

x *=

2;

kependekan dari x = x * 2;

x /=

2;

kependekan dari x = x / 2;

x %=

2; kependekan dari x = x % 2;

x <<= 2;

kependekan dari x = x << 2;

x >>= 2;

kependekan dari x = x >> 2;

x &=

2; kependekan dari x = x & 2;

x |=

2; kependekan dari x = x | 2;

x ^=

2; kependekan dari x = x ^ 2;

C. TUGAS PENDAHULUAN
1. Manakah beberapa identifier dibawah ini yang valid?Berikan alasan untuk yang tidak
valid!
d u a (Karena variable tidak boleh memakai space)
lima_puluh (
capek#1
%a
5kali
printf (Pengenal tidak boleh menggunakan nama yang tergolong sebagai
kata-kata cadangan)

upah-bulanan
aaa
phi_kuadrat
scanf
2. Tentukan hasil beberapa ekspresi berikut dan jika ekspresi illegal berikan alasannya:
2*6-7*23/5

2*(6-7)*23/5

(5*4)/(3*5)

45>(3+5)

D. PERCOBAAN
1. Buatlah program untuk menghitung luas segitiga, dimana terdapat 3 variabel yaitu
luas, alas dan tinggi. Tipe data dari masing-masing variabel adalah float. Rumus luas
segitiga yang digunakan adalah luas=0.5 * alas * tinggi. Adapun Tampilan hasilnya
adalah :
Buatlah proram untuk menghitung luas segitiga
Masukkan alas: 10
Masukkan tinggi: 10
Jadi luas segitiga adalah 50
2. Cobalah program dibawah ini :
#include <stdio.h>
main()
{
char kar=a;
kar=kar-32;
printf(jadi hurufnya sekarang menjadi %c\n,kar);
}
Dan tampilkan hasilnya!
3. Menukarkan 2 buah nilai A dan B!
Input: a,b;
Proses: c=a;
a=b;
b=c;
output:a, b;

4. Buatlah program yang membaca tiga buah bilangan yang masing-masing menyatakan
panjang(cm), lebar(cm) dan tinggi(cm) sebuah kotak, menghitung volume kotak
tersebut dan menampilkan hasilnya.
Masukkan panjang, lebar dan tinggi
Panjang(cm):5
Lebar(cm):3
Tinggi(cm):2
Jadi volumenya adalah 30 cm kubik
E. LAPORAN RESMI
1. Buatlah flowchart dari percobaan yang telah dilakukan!
2. Ujilah pernyataan dibawah ini, dan tampilkan nilai yang dihasilkan oleh Luas:
Luas=5/6
Luas=0.5*3.14*5
Luas=1/2*3.14*5

Anda mungkin juga menyukai