Pembukuan Bendahara Pengeluaran
Pembukuan Bendahara Pengeluaran
Pembukuan Bendahara Pengeluaran
BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL
Pembukuan Bendahara
Pengeluaran
Oleh:
Mukhtaromin, SST., Ak., MM.
Widyaiswara Madya
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
vi
vii
viii
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
2.
Deskripsi Singkat
3.
Prasyarat Kompetensi
4.
Standar Kompetensi
5.
Kompetensi Dasar
6.
Relevansi Modul
Indikator
2.
b. Ruang Lingkup
10
12
UAKPA
d. Dasar Hukum
15
17
3.
Latihan
18
4.
Rangkuman
19
5.
Tes Formatif
20
6.
24
iii
KB 2 SISTEM PEMBUKUAN
1.
Indikator
2.
25
25
b. Dokumen Sumber
26
29
3.
Latihan
43
4.
Rangkuman
43
5.
Tes Formatif
44
6.
48
Indikator
2.
49
49
b. Prosedur Pembukuan
50
52
3.
Latihan
67
4.
Rangkuman
68
5.
Tes Formatif
69
6.
73
KB 4 SIMULASI PEMBUKUAN
1.
Indikator
2.
74
74
3.
Latihan
116
4.
Rangkuman
118
5.
Tes Formatif
119
6.
123
Indikator
124
iv
2.
124
126
127
130
138
Latihan II
163
Latihan III
166
4.
Rangkuman
169
5.
Tes Formatif
170
6.
174
3.
PENUTUP
175
TES SUMATIF
176
184
DAFTAR ISTILAH
188
DAFTAR PUSTAKA
191
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 1
14
Pengeluaran
vi
Agar setelah mengikuti diklat ini para peserta memperoleh pemahaman yang
komprehensif pada mata pelajaran Pembukuan Bendahara Pengeluaran, maka
disarankan agar:
1. Membaca peta konsep, Peta konsep menggambarkan langka-langkah mencapai
tujuan yang ingin dicapai setelah mempelajari modul. Pemahaman atas peta konsep
akan membimbing Saudara untuk memahami keseluruhan isi modul.
2. Membaca secara seksama bab demi bab, Mempelajari materi sebelum proses
pembelajaran akan mempermudah Saudara menerima materi di kelas.
3. Aktif dan kritis dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas, Ikuti proses
pembelajaran di kelas secara aktif, mintalah penjelasan kepada widyaiswara jika ada
hal-hal yang belum dimengerti.
4. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada setiap bab, Untuk menguji
tingkat penguasaan Saudara terhadap materi modul, cobalah berlatih mengerjakan
latihan yang telah tersedia di setiap bab.
5. Tidak lupa bermohon kepada Allah Swt agar mendapatkan petunjuk dan
dimudahkan menerima pengetahuan.
6. Selamat belajar, semoga sukses...
vii
PETA KONSEP
viii
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam rangka mendukung good governance dalam penyelenggaraan
negara, pengelolaan keuangan negara perlu diselenggarakan secara
profesional, terbuka, dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan pokok
yang telah ditetapkan dalam Undang-undang Dasar. Sesuai dengan amanat
Pasal 23C Undang-undang Dasar 1945, undang-undang tentang Keuangan
Negara perlu menjabarkan aturan pokok yang telah ditetapkan dalam Undangundang Dasar tersebut ke dalam asas-asas umum yang meliputi baik asasasas yang telah lama dikenal dalam pengelolaan keuangan negara, seperti
asas tahunan, asas universalitas, asas kesatuan, dan asas spesialitas
maupun asas-asas baru sebagai pencerminan penerapan kaidah-kaidah yang
baik
(best
practices)
akuntabilitas
dalam
berorientasi
keterbukaan dalam
pengelolaan
pada
hasil,
keuangan
profesionalitas,
negara,
seperti
proporsionalitas,
selaku
kepala
pemerintahan
memegang
kekuasaan
tersebut
meliputi
kewenangan
yang
bersifat
umum
dan
(CFO)
Pemerintah
Republik
Indonesia,
sementara
setiap
kebendaharaan
(comptable
beheer).
Penyelenggaraan
lainnya
yang
mengakibatkan
terjadinya
penerimaan
atau
tersebut,
serta
memerintahkan
pembayaran
atau
menagih
akuntabilitas
pengelolaan
keuangan
negara,
Menteri/Pimpinan
secara
pribadi
atas
semua
kekurangan
yang
terjadi
dalam
pengurusannya.
Di lain pihak, Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara
bukanlah sekedar kasir yang hanya berwenang melaksanakan penerimaan
dan pengeluaran negara tanpa berhak menilai kebenaran penerimaan dan
pengeluaran dimaksud. Menteri keuangan selaku Bendahara Umum Negara
adalah pengelola keuangan dalam arti seutuhnya yaitu berfungsi sekaligus
sebagai kasir, pengawas keuangan, dan manajer keuangan. Dengan demikian
Bendahara
Umum
Negara.
Bendahara
Pengeluaran
anggaran/kuasa
pengguna
anggaran,
menguji
kebenaran
dan
Belanja
Negara
(APBN)
pada
kantor/satuan
pengeluaran,
yaitu
menerima,
menyimpan,
kerja
5M fungsi
membayarkan,
menatausahakan
seluruh
penerimaan,
penyimpanan,
maupun
mempertanggungjawabkan.
Secara
fungsional,
bendahara
bendahara
pertanggungjawaban
pertanggungjawaban
pengeluaran
kepada
juga
menteri/
bendahara
harus
menyampaikan
pimpinan
lembaga.
Laporan
pengeluaran
sebagai
wujud
2. Deskripsi Singkat
Modul Pembukuan Bendahara Pengeluaran menguraikan tentang dasar
hukum, sistem serta tata cara pembukuan atas transaksi-transaksi keuangan
dalam rangka pelaksanaan APBN di satuan kerja baik yang menggunakan
mekanisme uang persediaan maupun mekanisme LS.
Pembahasan dalam modul ini dibagi dalam lima kegiatan belajar sebagai
berikut:
Kegiatan Belajar 1: Pengertian dan Dasar Hukum Pembukuan Bendahara
Pengeluaran.
Kegiatan Belajar 2: Sistem Pembukuan Bendahara Pengeluaran.
Kegiatan Belajar 3: Tata Cara Pembukuan Bendahara Pengeluaran.
Kegiatan Belajar 4: Simulasi Pembukuan Bendahara Pengeluaran.
Kegiatan Belajar 5: Pembukuan Uang Muka.
3. Prasyarat Kompetensi
Prasyarat kompetensi adalah kemampuan awal yang harus dimiliki oleh
peserta diklat yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul. Untuk dapat
menguasai modul ini dengan baik, sebelum mempelajari modul ini hendaknya
peserta diklat sudah memperoleh pengetahuan tentang:
a. Sistem penerimaan dan pengeluaran negara.
b. Pengelolaan uang persediaan
c. Mekanisme pengujian tagihan dan pembayaran.
d. Perpajakan Bendahara Pengeluaran, atau
e. Pernah mengikuti Diklat Pengelolaan Keuangan Satuan Kerja Pemerintah
Pusat, atau
f. Mempunyai pengalaman sebagai staf pengelola keuangan di satker.
4. Standar Kompetensi
Standar kompetensi merupakan kecakapan untuk hidup dan belajar
sepanjang hayat yang diperoleh melalui pengalaman belajar. Setelah
mempelajari modul ini, para peserta diklat diharapkan mampu melaksanakan
Pembukuan Bendahara Pengeluaran di satker masing-masing dengan baik
dan benar sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah tujuan yang ingin dicapai setelah mempelajari
modul yang merupakan penjabaran dari standar kompetensi. Setelah
mempelajari modul ini, para peserta diklat diharapkan mampu:
a. Menjelaskan pengertian pembukuan.
b. Menjelaskan dasar hukum pembukuan.
c. Menjelaskan sistem pembukuan.
d. Menjelaskan tata cara pembukuan.
e. Melaksanakan pembukuan.
6. Relevansi Modul
Penguasaan terhadap kompetensi dasar di atas akan berguna bagi para
peserta
diklat
dalam
melaksanakan
tugasnya
sebagai
Bendahara
Pengeluaran, khususnya:
a. Melaksanakan
tugas
membukukan
transaksi-transaksi
penerimaan,
tugas
membukukan
transaksi-transaksi
pembayaran
langsung (LS) baik yang langsung dibayarkan oleh KPPN kepada Pihak
Ketiga maupun yang dibayarkan melalui Bendahara Pengeluaran, serta
c. Dasar untuk mempelajari modul Pelaporan dan Pertanggungjawaban
Bendahara Pengeluaran.
Langkah pertama mencapai keberhasilan adalah melakukan suatu pekerjaan kecil dengan
sebaiksebaik-baiknya dan dengan cara yang benar, sehingga keberhasilan dapat tercapai,
setelah itu lakukan halhal-hal yang lebih besar.
Kegiatan Belajar 1
PENGERTIAN DAN
DASAR HUKUM PEMBUKUAN
1. Indikator Keberhasilan
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 1 ini, peserta diklat mampu:
a. Menjelaskan pengertian pembukuan bendahara pengeluaran.
b. Menjelaskan ruang lingkup pembukuan bendahara pengeluaran.
c. Menjelaskan hubungan antara pembukuan bendahara pengeluaran
dengan akuntansi UAKPA
d. Menjelaskan dasar hukum pembukuan bendahara pengeluaran.
e. Menjelaskan asas umum penatausahaan kas.
anggaran/kuasa
pengguna
anggaran,
menguji
kebenaran
dibayarkannya.
dengan
baik.
Dengan
melakukan
pencatatan,
bendahara
menyusun
laporan,
karena
bahan
baku
menyusun
laporan
kerja
mengidentifikasi
oleh
bendahara
dokumen
pengeluaran
sumber,
yang
menganalisis
dimulai
dari
transaksi,
dan
serta
untuk
kepentingan
pertanggungjawaban
kepada
Kuasa
tercetak,
sedangkan
dalam
hal
pembukuan
dilakukan
dengan
10
berasal dari pencairan SP2D LS Bendahara, uang yang berasal dari pungutan
pajak, dan uang dari sumber lainnya yang menjadi hak negara.
1) Uang yang berasal dari UP
Uang persediaan adalah uang muka kerja dengan jumlah tertentu yang
bersifat daur ulangi (revolving), diberikan oleh Kuasa Bendahara Umum
Negara kepada Bendahara Pengeluaran hanya untuk membiayai kegiatan
operasional kantor sehari-hari yang tidak dapat dilakukan dengan
pembayaran langsung selama satu tahun anggaran.
Penerimaan uang
mekanisme
LS,
untuk
keperluan
operasional
sehari-hari
Apabila tidak
habis digunakan dalam waktu satu bulan maka sisa TUP harus disetor
kembali ke rekening kas negara.
3) Uang yang berasal dari LS Bendahara
Pada prinsipnya mekanisme pembayaran LS pembayarannya dilakukan
secara langsung melalui pemindahbukuan/transfer dari rekening kas
negara ke rekening penerima. Namun dalam hal pembayaran langsung ke
rekening rekanan tidak dimungkinkan, maka pembayarannya dapat
dilakukan melalui bendahara, yang dikenal dengan istilah LS bendahara.
Mekanismenya KPPN melalui rekening kas negara di bank operasional
mentransfer
dana
ke rekening
bendahara,
selanjutnya
bendahara
11
memungut,
dan
menyetorkan
pajaknya.
Terkait
pengelolaan
seluruh
uang
negara
yang
tertuang
dalam
DIPA.
Bendahara
pengeluaran
dapat
32
dinyatakan
bahwa
Pengeluaran
melalui
Bendahara
12
memenuhi kriteria belanja sesuai standar akuntansi. Pihak UAKPA baru akan
mencatat pengeluaran yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran sebagai
belanja ketika SP2D GUP/GUP Nihil dari KPPN sudah diterbitkan. Sehingga
menjadi kewajiban bendahara untuk melakukan pembukuan atas pembayaran
yang dilakukannya, karena tidak ada pihak lain yang membukukan kalau
bukan bendahara sendiri melakukannya.
UAKPA adalah unit yang melaksanakan sistem akuntansi keuangan
pada satuan kerja. UAKPA mengolah dokumen sumber transaksi keuangan
dalam rangka pelaksanaan anggaran mulai dari input dokumen anggaran
berupa DIPA, input dokumen realisasi pendapatan berupa SSBP dan input
dokumen realisasi belanja berupa SPM yang sudah diterbitkan SP2D-nya
hingga penyusunan laporan keuangan berupa Neraca, laporan realisasi
Anggaran, dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) berdasarkan standar
akuntansi
pemerintahan.
Karena
terikat
dengan
standar
akuntansi
Pencatatan
dengan
UAKPA,
pembukuan
bendahara
pengeluaran
13
Pembukuan Bendahara
Pengeluaran
1.
2.
Bukti
Belum dianggap
Sudah
dianggap
sebagai
pembayaran/
sebagai realisasi
realisasi
kwitansi
belanja yang
dengan
mengurangi Pagu
dalam DIPA.
menggunakan
Anggaran dalam
UP
DIPA.
Kas di
Terbatas hanya
Bendahara
Pengeluaran
diterima Bendahara
Pengeluaran, meliputi:
Pengeluaran
belanja
yang
UP
b. Kas yang bersumber dari
SPM-LS
yang
ditujukan
kepada Bendahara
c. Kas
dari
Potongan/Pungutan Pajak
dan Bukan Pajak yang
dilakukan
Bendahara
Pengeluaran
d. Kas dari sumber lainnya
yang menjadi hak negara.
Sumber: Perdirjen Perbendaharaan Nomor 47/2009
14
d. Dasar Hukum
Dasar hukum adalah ketentuan yang memuat tentang kewajiban bagi
bendahara pengeluaran untuk melaksanakan pembukuan. Dasar hukum
pembukuan bendahara pengeluaran antara lain:
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Pasal 3 ayat (1) : Keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada
peraturan
perundang-undangan,
ekonomis,
efektif,
transparan,
dan
membukukan penerimaan
dan
pengeluaran
dalam
rangka
pelaksanaan APBN.
Pasal 35 ayat (2) : Setiap orang yang diberi tugas menerima, menyimpan,
membayar, dan/atau menyerahkan uang atau surat berharga atau barangbarang negara adalah Bendahara yang wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban kepada Badan Pemeriksa Keuangan.
Untuk
dapat
mempertanggungjawabkan
uang
atau
surat
berharga
pengeluaran
harus
menatausahakan
penerimaan
dan
15
02 Paragraf
atas
uang
yang
dikelolanya
dan
menyelenggarakan
16
Bendahara
Kementerian
Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja.
Pasal 4 ayat (1) : Bendahara wajib menyelenggarakan pembukuan
terhadap seluruh penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan
anggaran satuan kerja yang berada di bawah pengelolaannya.
e. Asas Umum Penatausahaan Kas
Asas umum penatausahaan kas merupakan kaidah-kaidah mendasar
dalam menatausahakan kas di kementerian negara/lembaga. Berikut ini adalah
asas umum penatausahaan kas menurut Pasal 3 Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 73 Tahun 2008 :
1)
Menteri/pimpinan
lembaga
mengangkat
Bendahara
Penerimaan/
3)
4)
5)
6)
17
diberi kuasa dapat mengangkat satu atau lebih BPP guna kelancaran
pelaksanaan kegiatan.
7)
8)
BPP
secara
operasional
bertanggung
jawab
kepada
Bendahara
18
mengidentifikasi
dokumen
sumber,
menganalisis
transaksi,
dan
mencatatnya secara kronologis dalam suatu buku untuk tujuan manajerial dan
pertanggungjawaban.
Bendahara Pengeluaran wajib melakukan pembukuan atas seluruh
penerimaan dan pengeluaran uang atau surat berharga dalam rangka
pelaksanaan APBN. Namun demikian, bendahara pengeluaran hanya
bertanggung jawab sebatas uang yang dikuasainya.
Landasan hukum pembukuan Bendahara Pengeluaran antara lain
adalah:
1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
2. PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah.
3. Keppres Nomor 42 Tahun 2002 jo Keppres Nomor 72 Tahun 2004 tentang
Pedoman Pelaksanaan APBN.
4. PMK Nomor 73 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan
Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran.
5. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Petunjuk
Pertanggungjawaban
Bendahara
Kementerian
Negara/
Lembaga/Kantor/Satuan Kerja.
Asas
umum
penatausahaan
mencakup
kaidah-kaidah
dasar
berisi
ketentuan
pengangkatan
bendahara,
pemeriksaan
kas,
19
5. Tes Formatif
a. Soal Benar Salah
1.
B-S
2.
B-S
3.
B-S
4.
B-S
5.
B-S
6.
B-S
7.
B-S
Penatausahaan
Pertanggungjawaban
dan
Bendahara
Penyusunan
Laporan
Kementerian
Negara/
Lembaga/Kantor/Satuan Kerja.
8.
B-S
9.
B-S
Perbedaan
lainnya
adalah
pengertian
kas
di
bendahara
sedangkan
menurut
pembukuan
bendahara
20
2. Pembukuan
bendahara
pengeluaran
adalah
kegiatan
pencatatan
21
22
pembayaran/kuitansi
menggunakan
UP
oleh
bendahara
pengeluaran:
a. Sudah diakui sebagai belanja
b. Dibukukan sebagai pengeluaran
c. Mengurangi saldo UP di bendahara
d. Semua jawaban benar.
15. Bukti pembayaran/kuitansi menggunakan UP oleh UAKPA:
a. Belum dianggap sebagai realisasi belanja.
b. Mengurangi saldo kas di bendahara pengeluaran
c. Saldo kas di bendahara pengeluaran tetap
d. Jawaban a dan c benar
23
s.d.
100%
Sangat Baik
81%
s.d.
90%
Baik
71%
s.d.
80%
Cukup
61%
s.d.
70%
Kurang
Sangat Kurang
24
Kegiatan Belajar 2
SISTEM PEMBUKUAN
1. Indikator Keberhasilan:
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 2 ini, peserta diklat mampu:
1. Menjelaskan dasar pencatatan transaksi.
2. Menjelaskan dokumen sumber pembukuan.
3. Menjelaskan fungsi dan bentuk Buku Kas Umum.
4. Menjelaskan fungsi, bentuk, dan jenis Buku Pembantu.
2. Uraian dan Contoh
a. Dasar Pencatatan Transaksi
Sistem secara sederhana dapat diartikan sebagai prosedur untuk
mengubah input menjadi output. Suatu sistem merupakan kesatuan yang
terdiri dari input, proses, dan output. Sebelum kita bahas lebih lanjut unsur
sistem pembukuan, kita bahas dulu dasar pencatatan transaksi. Dasar
pencatatan merupakan kaidah-kaidah yang harus dipahami dan ditaati oleh
bendahara
pengeluaran
dalam
melaksanakan
pencatatan
transaksi
keuangan, yang meliputi single entry bookkeeping, basis kas, dan asas bruto.
1) Single Entry Bookkeeping atau pembukuan satu sisi/kameral adalah
suatu teknik pencatatan dimana setiap transaksi hanya mempengaruhi
dan dicatat pada salah satu sisi, yaitu sisi debet untuk transaksi
penerimaan dan sisi kredit untuk transaksi pengeluaran.
Contoh: Transaksi pengeluaran kas akan dicatat di sisi kredit saja,
sebaliknya transaksi penerimaan kas akan dicatat di sisi debet saja.
Single entry bookkeeping berbeda dengan double entry accounting
dimana setiap transaksi akan selalu mempengaruhi kedua sisi, baik debet
maupun kredit. Contoh transaksi penerimaan kas akan dicatat Kas di sisi
debet, dan kreditnya Penjualan/piutang/utang.
Single entry dipilih karena lebih praktis mengerjakannya dan hasilnya
sudah memenuhi kebutuhan informasi bendahara.
25
Bruto
adalah suatu
prinsip
yang
tidak
memperkenankan
memperkenankan
pencatatan
setelah
kompensasi
antara
26
Perbendaharaan
atas
nama
Menteri
Keuangan
selaku
pembukuan penerimaan.
SPM UP adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/
Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk untuk
meminta pembayaran uang persediaan kepada KPPN.
SPM TUP adalah dokumen sejenis SPM UP untuk meminta pembayaran
tambahan uang persediaan kepada KPPN.
3) SPM-GUP yang telah terbit SP2D-nya, sebagai bukti pembukuan
penerimaan sekaligus pengesahan.
SPM GUP adalah SPM untuk meminta pembayaran penggantian uang
persediaan kepada KPPN.
4) SPM-GUP Nihil yang telah terbit SP2D-nya, sebagai bukti pembukuan
penerimaan dan pengeluaran sekaligus pengesahan.
SPM GUP Nihil adalah SPM untuk meminta pengesahan atas
penggunaan uang persediaan/TUP kepada KPPN.
5) SPM-LS kepada Pihak ketiga yang telah terbit SP2D-nya, sebagai
bukti pembukuan penerimaan sekaligus pengeluaran.
27
pembukuan pengeluaran.
10) Bukti penarikan kas dari bank, bukti setor kas ke bank, bukti terima
uang muka perjalanan dinas, bukti terima uang muka oleh BPP, bukti
pengembalian uang muka, sebagai bukti perpindahan/mutasi kas.
Prosedur penatausahaan dokumen sumber pembukuan SPM dan
SP2D di satuan kerja sesuai Pasal 15 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
73 Tahun 2008 adalah sebagai berikut:
(1) Pejabat Pembuat Komitmen menyampaikan SPP berikut kelengkapannya
kepada Pejabat Penanda tangan SPM untuk diuji kebenarannya dan
diterbitkan SPM.
(2) Pejabat Penanda tangan SPM menerbitkan SPM dan menyampaikannya
kepada KPPN untuk diuji kebenarannya dan diterbitkan SP2D.
(3) KPPN menyampaikan SP2D dan SPM yang dinyatakan sah kepada
Kuasa PA c.q. Pejabat Penanda tangan SPM.
(4) Pejabat Penanda tangan SPM menyampaikan SPM yang dinyatakan sah
kepada UAKPA untuk dibukukan.
(5) UAKPA menyampaikan SPM yang dinyatakan sah kepada Bendahara
Pengeluaran untuk dibukukan.
(6) Bendahara Pengeluaran menyampaikan SPM yang dinyatakan sah
kepada Pejabat Penanda tangan SPM sebagai arsip Kuasa PA.
(7) Kuasa PA wajib melaksanakan rekonsiliasi antara pembukuan bendahara
dan pembukuan UAKPA.
28
29
memperoleh lebih dari satu DIPA, maka satker tersebut membuat BKU
sebanyak jumlah DIPA yang diterimanya. Hal ini sesuai dengan Pasal 4
Ayat (5) Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor 47 Tahun 2009,
Bendahara yang membukukan lebih dari satu DIPA, pembukuannya
dilaksanakan secara terpisah untuk masing-masing DIPA. Jadi misalnya
suatu
satker
memperoleh
DIPA
Bagian
Anggaran
Kementerian
30
31
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Propinsi/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Revisi ke : 1.
2
3
Tahun Anggaran
KPPN
:(
:(
:(
:(
:
:
:
:
:
:
:
)
)
)
)
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9) .,201..
Mengetahui,
Kuasa Pengguna Anggaran,
(
Nip.
'10
Bendahara Pengeluaran,
(
Nip.
'11
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Diisi tanggal, bulan, dan tahun serta nomor revisi DIPA (jika ada)
32
(7)
(8)
(9)
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
33
34
Yang diperiksa,
Bendahara Pengeluaran,
Nama
Nip
Nama
Nip
35
Tgl
No
Bukti
:(
:(
:(
:(
:
:
:(
)
)
)
)
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Uraian
Fungsi
Sub Fungsi
Program
Kegiatan
Sub Kegiatan
Nilai
Transaksi
Cara Bayar
UP
LS
PAGU
1
:
:
:
:
:
8)
9)
10)
11)
12)
BKPK
Akun
Akun
Akun
Akun
13)
18)
7
14)
19)
8
15)
20)
9
16)
21)
10
17)
22)
11
Posisi UP
Bukti
Sudah
Pengeluaran
Disahkan
12
13
36
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(18)
(19)
37
: 2)
: 3)
: 4)
: 5)
: 6)
: 7)
: 8)
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
38
Petunjuk pengisian:
(1) : Diisi jenis BP berkenaan.
(2) : Diisi kode dan nama departemen.
(3) : Diisi kode dan nama unit organisasi.
(4) : Diisi kode dan nama provinsi/kabupaten/kota.
(5) : Diisi kode dan nama satuan kerja.
(6) : Diisi tanggal, bulan dan tahun serta nomor SP DIPA.
(7) : Diisi tahun anggaran.
(8) : Diisi kode dan nama KPPN.
Pengisian kolom 1 sampai dengan 6 mengikuti petunjuk pengisian halaman isi
BKU.
4. Buku Pembantu LS Bendahara
Uang LS Bendahara adalah uang yang berasal dari penerbitan SP2D
LS, tetapi pembayarannya melalui Bendahara Pengeluaran. Contohnya
pembayaran uang lembur, uang makan, honorarium, dan perjalanan dinas.
Contoh lainnya adalah pembayaran kekurangan gaji yang pembayarannya
masih dilakukan secara tunai oleh Bendahara Pengeluaran.
Buku Pembantu LS Bendahara digunakan untuk mengawasi uang yang
dikelola oleh Bendahara Pengeluaran yang bersumber dari SP2D LS
Bendahara. Saldo di Buku Pembantu LS Bendahara menunjukkan uang LS
yang belum dibayarkan kepada yang berhak.
Bentuk dan cara pengisian Buku Pembantu LS Bendahara sama dengan Buku
Pembantu UP.
5. Buku Pembantu Bank
Dalam rangka pelaksanaan APBN, Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN) melaksanakan pengeluaran negara secara giral. Oleh karena
itu, Bendahara Pengeluaran wajib membuka rekening dinas atas nama
Bendahara Pengeluaran Satuan Kerja yang bersangkutan.
Buku Pembantu Bank digunakan untuk mencatat transaksi mengenai
perubahan uang pada rekening bank yaitu setiap terjadi transaksi secara giral
antara lain penerimaan SP2D dan penerbitan/penarikan cek. Saldo di Buku
39
Pembantu
Bank
menunjukkan
uang
yang
dikelola
oleh
Bendahara
keperluan
pembayaran
belanja
Bendahara
Pengeluaran
Buku
belum
dipertanggungjawabkan
oleh
BPP
kepada
Bendahara
Pengeluaran.
Bentuk dan cara pengisian Buku Pembantu BPP sama dengan Buku
Pembantu UP.
8. Buku Pembantu Uang Muka Perjalanan Dinas
Mekanisme pembayaran biaya perjalanan dinas dilakukan at cost,
artinya
pembayaran
dilakukan
sebesar
pengeluaran
riil
yang
40
tersebut
ditetapkan
terutang
pajak.
Pajak
yang
telah
: 1)
Unit Organisasi
: 2)
Prop/Kab/Kota
: 3)
Satuan Kerja
: 4)
: 5)
Tahun Anggaran
: 6)
KPPN
: 7)
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
PPN
4
PPh 21
5
PPh 22
6
PPh 23
7
Kredit
Saldo
10
41
Petunjuk pengisian:
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
dasarnya
Bendahara
wajib
membukukan
dan
42
3. Latihan
a. Jelaskan dasar pencatatan transaksi oleh Bendahara Pengeluaran!
b. Jelaskan dokumen sumber pembukuan Bendahara Pengeluaran.
c. Jelaskan fungsi dan bentuk BKU
d. Jelaskan fungsi dan bentuk Buku Pembantu
e. Jelaskan jenis-jenis buku pembantu
4. Rangkuman
Dasar pencatatan transaksi adalah kaidah yang harus ditaati dalam
melakukan pembukuan. Dasar tersebut meliputi single entry, basis kas, dan
asas bruto
Dokumen sumber adalah dokumen yang berhubungan dengan transaksi
keuangan yang digunakan sebagai sumber atau bukti untuk melakukan
pembukuan. Dokumen sumber tersebut meliputi SPM yang sudah diterbitkan
SP2D-nya, kuitansi pembayaran, faktur/bukti pungut pajak, SSP, SSBP,
SSPB, cek, dan tanda terima persekot.
Buku kas umum merupakan buku yang digunakan untuk mencatat
semua transaksi keuangan yang dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran yang
berkaitan dengan belanja negara. Sedangkan penjelasan rinci dari Buku Kas
Umum ada di Buku Pembantu.
43
5. Tes Formatif
Bagian a. Soal Benar Salah
1.
B-S
2.
B-S
3.
B-S
4.
B-S
5.
B-S
Media
yang
digunakan
untuk
mencatat
seluruh
transaksi
B-S
7.
B-S
8.
B-S
9.
B-S
10. B-S
44
pembukuan
bendahara pengeluaran
b. BKU terdiri dari tiga bagian, bagian ketiga digunakan untuk catatan
hasil pemeriksaan kas
c. BKU mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi dalam satuan
kerja terkait pelaksanaan APBN
d. Semua jawaban di atas salah
6. Transaksi berikut ini harus dicatat dalam Buku Kas Umum:
a. Menerima SP2D.
b. Menyalurkan dana kepada BPP.
c. Memungut pajak.
d. Semua jawaban benar.
7. Transaksi berikut ini mempengaruhi Buku Pembantu Bank, kecuali:
a. Menerima SP2D UP
b. Menerima SP2D GUP
c. Menerima SP2D LS
d. Mengambil uang dari bank
8. Berikut ini merupakan fungsi Buku Pembantu:
45
46
47
s.d.
100%
Sangat Baik
81%
s.d.
90%
Baik
71%
s.d.
80%
Cukup
61%
s.d.
70%
Kurang
Sangat Kurang
48
Kegiatan Belajar 3
TATA CARA PEMBUKUAN
1. Indikator Keberhasilan:
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 3 ini, peserta diklat mampu:
1. Menjelaskan tata cara pembukuan DIPA beserta POK.
2. Menjelaskan tata cara pembukuan menerima SP2D UP/TUP.
3. Menjelaskan tata cara pembukuan mengambil uang ke bank.
4. Menjelaskan tata cara pembukuan membayar tunai belanja dari UP.
5. Menjelaskan tata cara pembukuan memungut pajak.
6. Menjelaskan tata cara pembukuan menyetorkan pajak.
7. Menjelaskan tata cara pembukuan membayar belanja melalui bank.
8. Menjelaskan tata cara pembukuan menerima SP2D GUP.
9. Menjelaskan tata cara pembukuan menerima SP2D GUP-Nihil.
10. Menjelaskan tata cara pembukuan menyetorkan sisa TUP.
11. Menjelaskan tata cara pembukuan menerima SP2D LS Pihak Ketiga.
12. Menjelaskan tata cara pembukuan menerima SP2D LS Bendahara.
13. Menjelaskan tata cara pembukuan membayar tunai dari LS Bendahara.
14. Menjelaskan tata cara pembukuan menyetorkan sisa LS Bendahara.
15. Menjelaskan tata cara pembukuan pendapatan lain-lain.
16. Menjelaskan tata cara pembukuan pembayaran administrasi bank.
17. Menjelaskan tata cara pembukuan koreksi kesalahan.
49
50
aplikasi
pembukuan,
bendahara
pengeluaran
cukup
sekali
51
pengertian
pembukuan,
pembukuan
dimulai
dengan
52
bank, pembukuannya Debet dan Kredit di BKU. Sebagai catatan bahwa saldo
BKU menunjukkan saldo kas yang ada di bendahara.
Berbeda dengan pembukuan di BKU, dimana setiap transaksi
dibukukan di BKU, pembukuan di buku pembantu sifatnya selektif, artinya
suatu buku pembantu tertentu hanya membukukan transaksi yang berkaitan
dengan buku pembantu tersebut saja. Oleh karena itu prinsip pembukuan di
buku pembantu juga berbeda dengan prinsip pembukuan BKU. Berdasarkan
pengertian di atas dan sistem pembukuan single entry, maka dapat
disimpulkan prinsip pembukuan di buku pembantu sebagai berikut:
1. Di Debet jika menambah saldo Buku Pembantu tersebut.
2. Di Kredit jika mengurangi saldo Buku Pembantu tersebut.
3. Tidak dibukukan jika tidak mempengaruhi saldo Buku Pembantu
tersebut.
Sebagai contoh, transaksi pencairan SP2D UP pengaruhnya menambah saldo
bank sehingga dibukukan Debet di buku pembantu bank. Karena tidak
mempengaruhi saldokas tunai, maka transaksi tersebut tidak perlu dibukukan
di buku pembantu kas tunai. Demikian pula sebaliknya, pembayaran secara
tunai hanya akan dicatat di buku pembantu kas tunai karena hanya
mempengaruhi saldo kas tunai dan tidak perlu dicatat di buku pembantu bank
karena tidak mempengaruhi saldo bank. Jadi dalam buku pembantu hanya
transaksi yang mempengaruhi buku tersebut saja yang dibukukan.
Untuk pembukuan pertanggungjawaban penggunaan uang muka,
meskipun secara langsung tidak mempengaruhi buku pembantu bendahara,
namun tetap dibukukan oleh bendahara. Hal ini karena meskipun transaksi
pembayaran dari uang muka tidak dilakukan oleh bendahara, namun pada
hakikatnya sebenarnya secara tidak langsung dilakukan oleh bendahara
karena sumber uangnya berasal dari bendahara.
Untuk mempermudah pemahaman, pembahasan tata cara pembukuan
bendahara pengeluaran akan mengikuti siklus uang persediaan. Dimulai dari
diterimanya DIPA, menerima SP2D UP, mengambil uang ke bank, melakukan
pembayaran tunai, memungut dan menyetorkan pajak, sampai menerima
SP2D GUP. Selain itu karena bendahara membukukan seluruh transaksi
maka dibahas juga tata cara pembukuan menerima SP2D LS. Penyajian tata
53
atau
Kepala
Kantor
Wilayah
Direktorat
Jenderal
Bendahara
bendahara
untuk
berkepentingan
melakukan
terhadap
pengujian
DIPA
terkait
ketersediaan
kewajiban
dana
sebelum
Sumber
Analisis
Transaksi
54
bank.
Dari
sisi
sumber
dananya,
UP
dan
TUP
dapat
Sumber
Analisis
Transaksi
55
: Cek
Sumber
Analisis
Transaksi
56
pengurang
kredit
anggaran
belanja
mata
anggaran
yang
bersangkutan.
Dokumen
: Kuitansi/bukti pembayaran
Sumber
Analisis
Transaksi
Pembukuan
57
Sumber
Analisis
Transaksi
Debit di BKU.
- Karena menambah saldo kas tunai, di Debit di BP Kas
Tunai.
- Karena menambah saldo pajak, di Debit di BP Pajak.
Pembukuan
sampai
bulan
berikutnya.
Penyetoran
pajak
berpengaruh
Sumber
: - Karena penyetoran pajak mengurangi saldo BKU, maka
Analisis
Transaksi
di Kredit di BKU.
- Karena mengurangi saldo kas tunai, di Kredit di BP Kas
Tunai.
- Karena mengurangi saldo pajak, di Kredit di BP Pajak.
Pembukuan
58
belanja
dari
UP
melalui
bank
perhatikan
ketentuan
perpajakannya.
Dokumen
: Kuitansi/bukti pembayaran
Analisis
Transaksi
SP2D
59
pencairan
SP2D
GUP
juga
akan
menghidupkan
Analisis
Transaksi
Debet di BKU.
- Karena menambah saldo Bank, di Debet di BP Bank.
- Karena menambah saldo UP, di Debet di BP UP.
- Karena mengesahkan belanja, di Sahkan di BP PAB.
60
adalah jumlah yang tercantum di SPM, yang kedua sesuai dengan namanya
SP2D GUP Nihil tidak ada nilainya (nihil). Penerimaan SP2D GUP Nihil tidak
akan mempengaruhi saldo kas bendahara, sehingga dibukukan Debet/kredit
di BKU. Karena tidak terjadi penerimaan kas,maka tidak mempengaruhi buku
pembantu bank dan UP. Sesuai dengan fungsinya, SP2D GUP Nihil
merupakan pengesahan belanja UP/TUP melalui bendahara, sehingga
dibukukan di buku pengawasan anggaran belanja kolom disahkan.
Dokumen
Sumber
: - Karena SP2D GUP Nihil tidak mempengaruhi saldo
Analisis
Transaksi
61
Dokumen
Sumber
Analisis
Transaksi
Sumber
Analisis
Transaksi
62
pada
Sumber
Analisis
Transaksi
63
: Kuitansi/Bukti Pembayaran
Sumber
Analisis
Transaksi
64
Sumber
Analisis
Transaksi
65
Sumber
Analisis
Transaksi
: RK/Rekening Koran
Sumber
: - Karena mengurangi saldo BKU, maka di Kredit di BKU.
Analisis
Transaksi
66
Sumber
Analisis
Transaksi
3. Latihan
Bagaimanakah analisis transaksi dan pembukuan untuk transaksi:
a. Menerima SP2D UP/TUP
b. Mengambil uang di bank
c. Membayar tunai dari dana UP
d. Memungut pajak
e. Menyetorkan pajak
f.
j.
67
4. Rangkuman
Dalam melaksanakan pembukuan, Bendahara Penerimaan/Pengeluaran
dan BPP terlebih dahulu harus membubuhi nomor dan tanggal pada dokumen
sumber pembukuan. Bendahara Pengeluaran dimungkinkan menerima dokumen
sumber berupa SP2D setelah tanggal transaksi, seperti SP2D yang diterima dari
KPPN, diberi tanggal berdasarkan waktu penerimaannya dengan penomoran
secara berurutan.
Prosedur pembukuan adalah urut-urutan pembukuan suatu transaksi
dalam BKU dan Buku Pembantu. Prosedur pembukuan suatu transaksi adalah
dimulai dari membukukan pada Buku Kas Umum selanjutnya baru dibukukan
pada buku pembantu yang terkait.
Tata cara pembukuan dimulai dengan mengidentifikasi dokumen sumber
untuk memastikan apakah suatu transaksi harus dibukukan. Jika berdasarkan
dokumen
sumbertersebut,
transaksi
tersebut
harus
dibukukan,
langkah
68
5. Tes Formatif
Bagian a.Soal B-S
1. B-S
2. B-S
3. B-S
4. B-S
5. B-S
6. B-S
Untuk
membukukan
SP2D
UP
bendahara
pengeluaran
8. B-S
9. B-S
10. B-S
Dengan bentuk buku stafel maka penutupan buku tiap akhir bulan
sudah tidak diperlukan lagi.
69
70
71
72
s.d.
100%
Sangat Baik
81%
s.d.
90%
Baik
71%
s.d.
80%
Cukup
61%
s.d.
70%
Kurang
Sangat Kurang
Bila hasil perhitungan Saudara telah mencapai 81% atau lebih, Selamat..
Saudara telah menguasai materi dengan baik, silakan kerjakan latihan sebelum
melanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya.
73
Kegiatan Belajar 4
SIMULASI PEMBUKUAN
1. Indikator Keberhasilan
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 4 ini, peserta diklat mampu:
1. Melaksanakan pembukuan DIPA beserta POK.
2. Melaksanakan pembukuan SP2D UP.
3. Melaksanakan pembukuan mengambil uang ke bank.
4. Melaksanakan pembukuan membayar tunai dengan UP.
5. Melaksanakan pembukuan memungut pajak.
6. Melaksanakan pembukuan menyetorkan pajak.
7. Melaksanakan pembukuan SP2D GUP.
-
74
memungut pajak,
menyetor pajak,
(015)
KEMENTERIAN X
Unit Organisasi
(11)
BADAN Y
Provinsi
Kode dan Nama Satker
(01)
(123456)
DKI
PUSDIKLAT BENDAHARA
Kewenangan
(KD)
KANTOR DAERAH
KODE
SATKER/PRO
GRAM/KEGIA
TAN/OUTPUT/
S. DANA
BELANJA
URAIAN SATKER/PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUMBER
DANA
123456
PUSDIKLAT BENDAHARA
PEGAWAI
BARANG
MODAL
BANTUAN
SOSIAL
LAIN-LAIN
JUMLAH
SELURUH
1,725,050
4,625,260
2,500,000
1,725,050
1,084,260
CARA
LOKASI/
PENARIKAN/
KPPN
REGISTER
8,850,310
01.00
2,809,310
023
10
145,000
145,000
023
496,000
496,000
023
2,000,000
2,000,000
023
500,000
500,000
023
1,700,000
1,700,000
023
1,200,000
1,200,000
023
JUMLAH
1,725,050
4,625,260
2,500,000
8,850,310
JAKARTA, 20-12-2010
A.N.MENTERI X
KPA
JUJUR
NIP.10000
75
- Ringkasan POK
AKUN
PAGU
PENJELASAN AKUN
AKUN
01
001
002
5111
511119
511121
511122
511123
511124
511125
511126
511129
511151
5122
512211
5211
521111
521113
003
521115
006
521119
002
5221
006
004
522111
522119
5231
005
03
511111
523111
523121
002
5241
524111
020
5212
521211
521213
022
025
521219
5221
522115
76
03 Januari 2011
Transaksi
Penjelasan:
Sebelum membukukan DIPA di BKU bagian 2, terlebih dahulu kita isi halaman
muka BKU dengan data yang sudah tersedia di DIPA. Sesuai format halaman
muka BKU, isiannya mulai dari informasi umum tentang nama satker, lokasi,
hingga bendahara pengeluaran dan KPA. Berdasarkan DIPA Satker Pusdiklat
Bendahara, isi halaman muka BKU adalah sebagai berikut:
Tahun Anggaran
KPPN
:( 015 ) Kementerian X
:( 11 ) Badan Y
:( 01 ) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
:
:
:
:
: 2011
: (023) KPPN Jakarta 2
Jakarta, 03-01-2011
Mengetahui,
Kuasa Pengguna Anggaran,
Bendahara Pengeluaran,
( Jujur )
Nip.10000
( Amanah )
Nip.11000
77
Setelah mengisi halaman muka BKU, pembukuan dilanjutkan ke bagian isi atau
BKU halaman 2, dimulai dari kolom 1, formatnya bulan-tanggal, sehingga diisi
Januari, 03. Kolom 2 disi nomor pembukuan, karena DIPA dokumen
pembukuan pertama maka kita beri nomor 001. Selanjutnya kolom 3 berisi
uraian,
isinya
singkat
namun
jelas,
contoh
DIPA
Nomor
0266/15-
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari 03
8,850,310,000
8,850,310,000
78
daya untuk
menghasilkan output. Sesuai dengan konsep basis kinerja, maka fokus kegiatan
adalah output. Kombinasi komponen input bersifat fleksibel sepanjang tidak
berpengaruh pada output. Oleh karena itu kontrol di buku pengawasan anggaran
belanja ditetapkan sampai level ouput.
Dengan penetapan buku pengawasan sampai level output maka untuk
mengetahui berapa buku yang harus disiapkan dari satu DIPA, terlebih dahulu
harus diidentifikasi berapa jumlah output dalam DIPA tersebut. Karena antar
output harus dibuat buku pengawasan yang terpisah. Setelah diketahui berapa
outputnya, kemudian dari setiap output diidentifikasi lagi ada berapa kelompok
akun/klasifikasi belanja/BKPK yang berbeda, yaitu 4 digit pertama dalam akun
dalam setiap output tersebut. Misalkan dalam 1 output hanya terdapat 1 BKPK
maka dalam output tersebut cukup dibuatkan 1 buku pengawasan. Demikian
juga ketika dalam 1 output terdapat lebih dari 1 BKPK, maka dalam output itu
harus disiapkan buku pengawasan sebanyak jumlah BKPK.
Dalam contoh kasus DIPA dan POK di atas, berdasarkan data yang tersedia
terdapat 2 output, yaitu output 01 dan 03. Dalam output 01 terdapat 6 BKPK
yang berbeda, yaitu 5111, 5122, 5211, 5221, 5231, dan 5241 sehingga harus
dibuat 6 buku pengawasan. Sedangkan di output 03 hanya terdapat 2 BKPK
yaitu 5212 dan 5221, sehingga harus dibuat 2 buku pengawasan. Jadi
berdasarkan data yang tersedia, kita harus menyiapkan 8 buku pengawasan
anggaran belanja. Sebagai catatan jika dalam 1 output terdapat banyak
komponen maka kita harus menjumlahkan BKPK dan akun-akun yang sejenis.
79
:('015) Kementerian X
Fungsi
: '01
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
Sub Fungsi
Program
: '01
: '04
Kegiatan
Output
: 1700
: '01
Satuan Kerja
:(123456) Pusdiklat Bendahara
Tgl dan No.SP DIPA : 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
Tahun Anggaran
KPPN
Tgl
No
Bukti
: 2011
:('023) Jakarta
Uraian
Nilai
Transaksi
Cara Bayar
UP
LS
PAGU
1
BKPK
5111
Akun
Akun
Akun
Akun
1,715,850,000
10
11
Akun
Akun
Akun
Posisi UP
Bukti
Sudah
Pengeluaran
Disahkan
12
13
Tgl
No
Bukti
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Uraian
Fungsi
Sub Fungsi
Program
Kegiatan
Output
Nilai
Transaksi
Cara Bayar
UP
LS
PAGU
1
: '01
: '01
: '04
: 1700
: '01
BKPK
5122
Akun
9,200,000
10
Posisi UP
Bukti
Sudah
Pengeluaran
Disahkan
12
13
11
80
Tgl
No
Bukti
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Uraian
Fungsi
Sub Fungsi
Program
Kegiatan
Output
Nilai
Transaksi
Cara Bayar
UP
LS
PAGU
1
: '01
: '01
: '04
: 1700
: '01
BKPK
5211
Akun
521111
Akun
521113
Akun
521115
Akun
521119
Bukti
Sudah
351,260,000
196,000,000
40,000,000
75,000,000
40,260,000
Pengeluaran
Disahkan
10
11
12
13
Akun
522119
24,000,000
Akun
Akun
10
Posisi UP
Tgl
No
Bukti
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Uraian
Fungsi
Sub Fungsi
Program
Kegiatan
Output
Nilai
Transaksi
Cara Bayar
UP
LS
PAGU
1
: '01
: '01
: '04
: 1700
: '01
BKPK
Akun
5221
522111
144,000,000 120,000,000
7
Posisi UP
Bukti
Sudah
Pengeluaran
Disahkan
12
13
11
81
Tgl
No
Bukti
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Uraian
Fungsi
Sub Fungsi
Program
Kegiatan
Output
Nilai
Transaksi
Cara Bayar
UP
LS
PAGU
1
: '01
: '01
: '04
: 1700
: '01
BKPK
Akun
Akun
5231
523111
523121
410,000,000 240,000,000 170,000,000
Akun
Posisi UP
Akun
10
11
Akun
524111
144,000,000
Akun
Akun
Akun
Bukti
Sudah
Pengeluaran
Disahkan
12
13
Tgl
No
Bukti
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Uraian
Nilai
Transaksi
Fungsi
Sub Fungsi
Program
Kegiatan
Output
Cara Bayar
UP
LS
PAGU
1
: '01
: '01
: '04
: 1700
: '01
BKPK
5241
144,000,000
7
10
Posisi UP
Bukti
Sudah
Pengeluaran
Disahkan
12
13
11
82
Tgl
No
Bukti
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Uraian
Fungsi
Sub Fungsi
Program
Kegiatan
Output
Nilai
Transaksi
Cara Bayar
UP
LS
PAGU
1
: '01
: '01
: '04
: 1700
: '03
BKPK
5221
Akun
522115
75,000,000
7
75,000,000
8
Akun
Akun
Akun
10
11
Akun
521213
Akun
521219
Akun
Posisi UP
Bukti
Sudah
Pengeluaran
Disahkan
12
13
Tgl
No
Bukti
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Uraian
Fungsi
Sub Fungsi
Program
Kegiatan
Output
Nilai
Transaksi
Cara Bayar
UP
LS
PAGU
1
: '01
: '01
: '04
: 1700
: '03
BKPK
5212
281,000,000
7
Akun
521211
150,000,000
8
25,000,000
9
106,000,000
10
Posisi UP
Bukti
Sudah
Pengeluaran
Disahkan
12
13
11
83
Transaksi No.2:
Tanggal
05 Januari 2011
Transaksi
Pembukuan
BKU (D)
BP Bank (D)
BP UP (D)
Penjelasan:
SP2D
UP
berpengaruh
menambah
saldo
kas
bendahara,
sehingga
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari 03
001
05
002
88,510,310,000
10,000,000
88,510,310,000
-
10,000,000
84
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Januari 05
002
10,000,000
Saldo
6
10,000,000
BP UP; Debet
BUKU PEMBANTU UP
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari 05
002
10,000,000
10,000,000
85
Transaksi No.3:
Tanggal
10 Januari 2011
Transaksi
Pembukuan
BKU (D/K),
BP Kas Tunai (D),
BP Bank (K)
Penjelasan:
Guna mempermudah pembayaran secara tunai, bendahara pengeluaran
diperkenankan menyimpan sebagian uang yang dikelolanya di brankas.
Pengambilan uang di bank berpengaruh menambah saldo kas tunai dan
mengurangi saldo bank, namun secara keseluruhan tidak berpengaruh terhadap
saldo kas bendahara. Karena tidak berpengaruh terhadap saldo kas bendahara,
maka pembukuan di BKU debet dan kredit sebesar jumlah yang sama.
Pengisian kolom 1 dan 2 seperti contoh sebelumnya, tanggal dan nomor
pembukuan sebagaimana dalam soal. Kolom uraian dapat diisi dengan PU
Bank artinya pergeseran uang dari bank ke kas tunai.
Pembukuannya di BKU dan buku pembantu terkait sebagai berikut:
BKU; Debet-Kredit
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari 03
001
05
002
10,000,000
10
003
PU Bank
10,000,000
88,510,310,000
88,510,310,000
10,000,000
10,000,000
10,000,000
86
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari 10
003
PU Bank
10,000,000
10,000,000
BP Bank; Kredit
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari 05
002
10
003
PU Bank
10,000,000
10,000,000
10,000,000
87
Transaksi No.4:
Tanggal
12 Januari 2011
Transaksi
Pembukuan
Kuitansi:
BKU (Kredit)
BP UP (K)
BP PAB (K)
Penjelasan:
Contoh di atas adalah transaksi pengeluaran kas. Pengeruhnya mengurangi
saldo kas bendahara sehingga dibukukan Kredit di BKU. Karena pembayaran
dilakukan secara tunai maka berpengaruh mengurangi saldo kas tunai dan di
Kredit di buku pembantu kas tunai. Karena sumber dana untuk membayar
berasal dari UP, maka mengurangi saldo UP dan di Kredit di buku pembantu UP.
Karena sudah definitif sebagai belanja, dengan membebani akun 522111 maka
di Kredit di buku pengawasan anggaran belanja.
BKU; Kredit
BUKU KAS UMUM
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari 03
001
05
002
88,510,310,000
10,000,000
10
003
PU Bank
10,000,000
12
004
88,510,310,000
-
10,000,000
10,000,000
10,000,000
1,000,000
9,000,000
88
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari 10
003
PU Bank
12
004
10,000,000
10,000,000
1,000,000
9,000,000
BP UP; Kredit
BUKU PEMBANTU UP
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari 05
002
12
004
10,000,000
10,000,000
1,000,000
9,000,000
89
dikurangkan
terhadap
setiap
transaksi,
sedangkan
akun hanya
dikurangkan pada akun yang terkait saja. Sesuai contoh di atas maka yang
dikurangkan akun 522111, sedangkan akun 522119 saldonya tetap
Kolom posisi UP hanya mencatat transaksi pembayaran menggunakan UP dan
pengesahannya. Kolom bukti pengeluaran diisi pada saat pembukuan kuitansi,
sedangkan kolom sudah disahkan diisi ketika kuitansi sudah disahkan menjadi
SP2D GUP/ GUP Nihil. Contoh pengisiannya adalah sebagai berikut:
Tgl
No
Bukti
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Uraian
Fungsi
Sub Fungsi
Program
Kegiatan
Output
Nilai
Transaksi
Cara Bayar
UP
LS
PAGU
1
Jan 12
1,000,000 1,000,000
: '01
: '01
: '04
: 1700
: '01
BKPK
5221
144,000,000
7
Akun
522111
120,000,000
8
Akun
522119
24,000,000
9
Akun
10
Akun
Posisi UP
Bukti
Sudah
Pengeluaran
Disahkan
12
13
11
1,000,000
90
Transaksi No.5:
Tanggal
14 Januari 2011
Transaksi
Pembukuan
Kuitansi:
BKU (Kredit)
BP Kas Tunai (K)
BP UP (K)
BP PAB (K)
Pajak:
BKU (D)
BP Kas Tunai (D)
BP Pajak (D)
Penjelasan:
Transaksi di atas adalah contoh pembayaran tunai seperti nomor sebelumnya
dengan tambahan terdapat pajak yang dipungut oleh bendahara, yaitu PPN.
Terdapat dua dokumen sumber yang harus dibukukan, pertama kuitansi yang
pengaruhnya mengurangi saldo kas bendahara, kas tunai, uang persediaan, dan
anggaran belanja. Kedua, faktur pajak yang berpengaruh menambah saldo kas
bendahara, kas tunai, dan pajak.
BKU;
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari 03
001
05
002
10,000,000
10
003
PU Bank
10,000,000
12
004
14
88,510,310,000
88,510,310,000
-
10,000,000
10,000,000
10,000,000
1,000,000
9,000,000
005
1,100,000
7,900,000
006
Pungut PPN
100,000
8,000,000
91
BP Kas Tunai;
BUKU PEMBANTU KAS TUNAI
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari 10
003
PU Bank
10,000,000
10,000,000
12
004
1,000,000
9,000,000
14
005
1,100,000
7,900,000
006
Pungut PPN
100,000
8,000,000
BP UP; Kredit
BUKU PEMBANTU UP
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari 05
002
12
004
1,000,000
9,000,000
14
005
1,100,000
7,900,000
10,000,000
10,000,000
92
BP Pajak; Debet
BUKU PEMBANTU PAJAK
Departemen/Lembaga
:('015) Kementerian X
Unit Organisasi
:(11 ) Badan Y
Prop/Kab/Kota
:( '01) DKI
Satuan Kerja
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
Tahun Anggaran
: 2011
KPPN
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Januari 14
Debet
PPN
4
PPh 21
5
PPh 22
6
PPh 23
7
Kredit
Saldo
10
100,000
100,000
Tgl
No
Bukti
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Uraian
Fungsi
Sub Fungsi
Program
Kegiatan
Output
Nilai
Transaksi
Cara Bayar
UP
LS
PAGU
1
Jan 14
1,100,000 1,100,000
: '01
: '01
: '04
: 1700
: '01
BKPK
5211
Akun
521111
Akun
521113
Akun
521115
Akun
521119
Bukti
Posisi UP
Sudah
351,260,000
196,000,000
40,000,000
75,000,000
40,260,000
Pengeluaran
Disahkan
10
11
12
13
93
Transaksi No.6:
Tanggal
15 Januari 2011
Transaksi
Pembukuan
BKU (K)
BP Kas Tunai (K)
BP Pajak (K)
Penjelasan:
Pengaruh penyetoran pajak adalah mengurangi saldo kas bendahara.
Pembukuannya Kredit di BKU. Karena penyetoran dilakukan secara tunai,
mengurangi saldo kas tunai dan di Kredit di buku pembantu kas tunai. Karena
yang disetorkan berasal dari pungutan pajak maka saldo pajak berkurang dan
dibukukan Kredit di buku pembantu pajak.
BKU; Kredit
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari 03
001
05
002
10,000,000
10
003
PU Bank
10,000,000
12
004
14
005
006
Pungut PPN
15
007
Setor PPN
88,510,310,000
88,510,310,000
-
10,000,000
10,000,000
10,000,000
1,000,000
9,000,000
1,100,000
7,900,000
100,000
7,900,000
100,000
8,000,000
94
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Januari 10
003
PU Bank
12
004
1,000,000
9,000,000
14
005
1,100,000
7,900,000
006
Pungut PPN
007
Setor PPN
15
Saldo
6
10,000,000
10,000,000
100,000
8,000,000
100,000
7,900,000
BP Pajak; Kredit
BUKU PEMBANTU PAJAK
Departemen/Lembaga
:('015) Kementerian X
Unit Organisasi
:(11 ) Badan Y
Prop/Kab/Kota
:( '01) DKI
Satuan Kerja
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
Tahun Anggaran
: 2011
KPPN
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Januari 14
15
Debet
PPN
4
PPh 21
5
PPh 22
6
PPh 23
7
Kredit
8
100,000
Saldo
10
100,000
100,000
95
Transaksi No.7:
Tanggal
20 Januari 2011
Transaksi
Pembukuan
BKU (D/K),
B P PAB (K)
Penjelasan:
Transaksi di atas adalah contoh LS Pihak ketiga. Tidak ada pengaruhnya bagi
kas bendahara karena oleh KPPN melalui bank pembayar, uangnya langsung
ditransfer ke rekening PT. Telkom. Karena tidak mempengaruhi saldo maka
pembukuannya di BKU Debet-Kredit sebesar jumlah kotor SPM. Transaksi ini
dibukukan juga di buku pengawasan anggaran belanja karena LS sudah diakui
sebagai belanja baik oleh UAKPA apalagi bendahara.
BKU; Debet-Kredit
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari 03
001
05
002
10,000,000
10
003
PU Bank
10,000,000
12
004
14
88,510,310,000
88,510,310,000
-
10,000,000
10,000,000
10,000,000
1,000,000
9,000,000
005
1,100,000
7,900,000
006
Pungut PPN
15
007
Setor PPN
20
008
100,000
1,500,000
8,000,000
100,000
7,900,000
1,500,000
7,900,000
96
Tgl
No
Bukti
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Uraian
Fungsi
Sub Fungsi
Program
Kegiatan
Output
Nilai
Transaksi
Cara Bayar
UP
LS
PAGU
1
1,000,000 1,000,000
1,500,000
: '01
: '01
: '04
: 1700
: '01
BKPK
5221
144,000,000
Akun
522111
120,000,000
Akun
522119
24,000,000
9
Akun
10
Akun
Posisi UP
Bukti
Sudah
Pengeluaran
Disahkan
12
13
11
1,000,000
97
Transaksi No.8:
Tanggal
21 Januari 2011
Transaksi
Penjelasan:
Transaksi ini pada prinsipnya sama dengan transaksi nomor 4, yaitu
pembayaran tunai. Pengaruh transaksi adalah mengurangi saldo kas bendahara,
sehingga dibukukan Kredit di BKU. Mengurangi saldo kas tunai sehingga di
Kredit di buku pembantu kas tunai. Mengurangi saldo uang persediaan sehingga
di Kredit di buku pembantu UP. Mengurangi kredit anggaran sehingga dibukukan
kredit di buku pengawasan anggaran belanja. Perbedaan dalam pengisian buku
pengawasan anggaran yang akan dijelaskan lebih lanjut di bawah.
BKU; Kredit
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari 03
001
05
002
88,510,310,000
10,000,000
10,000,000
88,510,310,000
-
10,000,000
10
003
PU Bank
10,000,000
10,000,000
12
004
1,000,000
9,000,000
14
005
1,100,000
7,900,000
100,000
7,900,000
006
Pungut PPN
15
007
Setor PPN
20
008
21
009
100,000
1,500,000
8,000,000
1,500,000
7,900,000
700,000
7,200,000
98
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari 10
003
PU Bank
12
004
1,000,000
9,000,000
14
005
1,100,000
7,900,000
006
Pungut PPN
15
007
Setor PPN
100,000
7,900,000
21
009
700,000
7,200,000
10,000,000
10,000,000
100,000
8,000,000
BP UP; Kredit
BUKU PEMBANTU UP
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari 05
002
12
004
1,000,000
9,000,000
14
005
1,100,000
7,900,000
21
009
700,000
7,200,000
10,000,000
10,000,000
99
BP PAB; Kredit
Perbedaan pembukuan di buku pengawasan anggaran dibandingkan transaksi
nomor 4 adalah pada kolom cara bayar dan kolom posisi UP. Pada kolom cara
bayar UP penulisannya diakumulasikan dengan sebelumnya. Sebelum transaksi
ini terdapat cara pembayaran UP sebesar Rp 1.000.000, sehingga ditambah
transaksi ini sebesar Rp 700.000, akumulasinya menjadi Rp 1.700.000.
Demikian juga di kolom posisi UP, sebelumnya terdapat transaksi Rp 1.000.000
ditambah
transaksi
ini
sebesar
Rp
700.000,
sehingga
akumulasinya
Rp1.700.000.
Sedangkan pengisian kolom lainnya pada prinsipnya sama dengan transaksi
nomor 4.
Tgl
No
Bukti
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Uraian
Fungsi
Sub Fungsi
Program
Kegiatan
Output
Nilai
Transaksi
Cara Bayar
UP
LS
PAGU
1
Jan 12
1,000,000 1,000,000
20
1,500,000
21
700,000 1,700,000
: '01
: '01
: '04
: 1700
: '01
BKPK
5221
144,000,000
Akun
522111
120,000,000
Akun
522119
24,000,000
9
Akun
10
Akun
Posisi UP
Bukti
Sudah
Pengeluaran
Disahkan
12
13
11
1,000,000
1,700,000
100
Transaksi No.9:
Tanggal
Transaksi
25 Januari 2011
Membayar tunai pengadaan ATK untuk keperluan bulan
Pebruari 2011 kepada Toko Raya sebesar Rp 5.500.000 (No.
010, atas beban akun 521111). Atas pembayaran ini bendahara
memungut PPN sebesar Rp 500.000 (No.011) dan PPh Pasal
22 sebesar Rp 75.000 (No.012)
Pembukuan Kuitansi:
-
BKU (D)
BP Bank (D)
BP UP (D)
BP PAB (Disahkan)
Pajak:
-
BKU (D)
BP Pajak (D)
Penjelasan:
Pada prinsipnya transaksi ini hampir sama dengan transaksi nomor 4,
pembayaran tunai disertai pungutan pajak. Pengaruhnya mengurangi saldo kas
bendahara sehingga di kredit di BKU. Mengurangi saldo kas tunai, sehingga
Kredit di buku pembantu kas tunai. Mengurangi saldo UP sehingga kredit di buku
pembantu UP. Serta mengurangi kredit anggaran sehingga dibukukan kredit di
buku pengawasan anggaran belanja.
Namun ada perbedaan dalam pencatatan di buku pembantu pengawasan
anggaran belanja khususnya pencatatan di kolom cara bayar dan poisisi UP.
Karena sudah ada transaksi sebelumnya, maka pencatatan di kedua kolom
tersebut diakumulasikan dengan jumlah sebelumnya. Jadi kolom cara bayar UP
diisi sebesar nilai transaksi ditambah jumlah sebelumnya.
Demikian juga di kolom bukti pengeluaran di posisi UP, diisi sebesar nilai
transaksi ini ditambah dengan jumlah sebelumnya. Selain itu, khususnya di buku
pembantu pajak, ada penambahan jenis pajak
101
BKU;
BUKU KAS UMUM
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari 03
001
05
002
10,000,000
10
003
PU Bank
10,000,000
12
004
14
005
006
Pungut PPN
15
007
Setor PPN
20
008
21
009
25
010
011
Pungut PPN
500,000
2,200,000
012
Pungut PPh
75,000
2,275,000
88,510,310,000
88,510,310,000
-
10,000,000
10,000,000
10,000,000
1,000,000
9,000,000
1,100,000
7,900,000
100,000
1,500,000
8,000,000
100,000
7,900,000
1,500,000
7,900,000
700,000
7,200,000
5,500,000
1,700,000
BP Kas Tunai;
BUKU PEMBANTU KAS TUNAI
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari 10
003
PU Bank
12
004
1,000,000
9,000,000
14
005
1,100,000
7,900,000
006
Pungut PPN
15
007
Setor PPN
100,000
7,900,000
21
009
700,000
7,200,000
25
010
5,500,000
1,700,000
011
Pungut PPN
500,000
2,200,000
012
Pungut PPh
75,000
2,275,000
10,000,000
10,000,000
100,000
8,000,000
102
BP UP; Kredit
BUKU PEMBANTU UP
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari 05
002
12
004
10,000,000
1,000,000
10,000,000
9,000,000
14
005
1,100,000
7,900,000
21
009
700,000
7,200,000
25
010
5,500,000
1,700,000
BP Pajak; Debet
:('015) Kementerian X
Unit Organisasi
:(11 ) Badan Y
Prop/Kab/Kota
:( '01) DKI
Satuan Kerja
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
Tahun Anggaran
: 2011
KPPN
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
PPN
4
PPh 21
5
PPh 22
6
Kredit
8
100,000
Saldo
10
100,000
PPh 23
7
100,000
500,000
500,000
75,000
575,000
103
BP PAB: Kredit
Pencatatan yang sedikit berbeda di buku pengawasan anggaran belanja,
khususnya di kolom cara bayar dan posisi UP. Di kolom UP jumlahnya sebesar
Rp 6.600.000 merupakan penjumlahan transaksi ini Rp 5.500.000 dengan
jumlah transaksi sebelumnya Rp 1.100.000. Demikian juga di kolom bukti
pengeluaran pada posisi UP, jumlahnya sama dengan kolom cara bayar UP.
Pada kolom lain caranya sama dengan contoh sebelumnya. Di kolom BKPK
saldo sebelumnya dikurangkan dengan nilai transaksi ini, sedangkan pada kolom
akun sama pengurangannya, namun terbatas pada akun terkait saja.
Tgl
No
Bukti
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Uraian
Fungsi
Sub Fungsi
Program
Kegiatan
Output
Nilai
Transaksi
Cara Bayar
UP
LS
PAGU
1
Jan 14
25
: '01
: '01
: '04
: 1700
: '01
BKPK
5211
Akun
521111
Akun
521113
Akun
521115
Akun
521119
Bukti
Posisi UP
Sudah
351,260,000
196,000,000
40,000,000
75,000,000
40,260,000
Pengeluaran
Disahkan
10
11
12
13
1,100,000 1,100,000
5,500,000 6,600,000
104
26 Januari 2011
Transaksi
Penjelasan:
Pada prinsipnya transaksi ini sama dengan transaksi nomor 6, penyetoran pajak
secara tunai. Pengaruhnya mengurangi kas bendahara sehingga Kredit di BKU.
Mengurangi saldo kas tunai sehingga Kredit di buku pembantu kas tunai.
Mengurangi saldo pajak, sehingga Kredit di buku pembantu pajak.
Pembukuan selengkapnya adalah sebagai berikut:
BKU; Kredit
BUKU KAS UMUM
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari 03
001
05
002
10,000,000
10
003
PU Bank
10,000,000
88,510,310,000
88,510,310,000
10,000,000
10,000,000
10,000,000
12
004
1,000,000
9,000,000
14
005
1,100,000
7,900,000
100,000
7,900,000
006
Pungut PPN
15
007
Setor PPN
20
008
21
009
25
010
011
Pungut PPN
26
012
Pungut PPh 22
013
Setor PPN
014
Setor PPh 22
100,000
1,500,000
8,000,000
1,500,000
7,900,000
700,000
7,200,000
5,500,000
1,700,000
500,000
2,200,000
75,000
2,275,000
500,000
1,775,000
75,000
1,700,000
105
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Januari 10
003
PU Bank
12
004
1,000,000
9,000,000
14
005
1,100,000
7,900,000
006
Pungut PPN
007
Setor PPN
15
10,000,000
10,000,000
100,000
21
009
25
010
26
Saldo
8,000,000
100,000
7,900,000
700,000
7,200,000
5,500,000
1,700,000
011
Pungut PPN
500,000
2,200,000
012
Pungut PPh
75,000
2,275,000
013
Setor PPN
014
Setor PPh 22
500,000
1,775,000
75,000
1,700,000
BP Pajak; Kredit
BUKU PEMBANTU PAJAK
Departemen/Lembaga
:('015) Kementerian X
Unit Organisasi
:(11 ) Badan Y
Prop/Kab/Kota
:( '01) DKI
Satuan Kerja
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
Tahun Anggaran
: 2011
KPPN
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
PPN
4
PPh 21
5
PPh 22
6
Kredit
8
100,000
Saldo
10
100,000
PPh 23
7
100,000
500,000
500,000
75,000
575,000
500,000
75,000
106
30 Januari 2011
Menerima SP2D GUP tanggal 30-01-2011 atas pengajuan SPM
GUP No.100D
Penjelasan:
Setelah UP digunakan minimal 75% maka bisa dipertanggungjawabkan ke
KPPN dengan SPM GUP. Pertanggungjawaban UP ini berfungsi ganda,
mengesahkan pembayaran belanja yang sudah dilakukan bendahara menjadi
belanja negara, sekaligus mengisi kembali UP bendahara.
Pengaruh ini akan tercermin dalam pembukuan SP2D GUP. Pengisian kembali
UP berpengaruh menambah saldo kas bendahara yang dibukukan sebagai
Debet di BKU. Menambah saldo bank, sehingga dicatat di buku pembantu bank.
Menambah saldo UP sehingga di Debet di buku pembantu UP. Dengan
direvolvingnya UP maka saldo UP kembali ke jumlah UP semula yaitu Rp
10.000.000. Saldo BKU juga bisa sama dengan saldo UP jika di bendahara tidak
ada saldo kas lain seperti LS bendahara atau pajak.
Pengaruh yang kedua adalah mengesahkan pembayaran menggunakan UP oleh
bendahara pengeluaran menjadi sah sebagai belanja negara. Dalam pembukuan
bendahara hal ini dicatat di buku pengawasan anggaran belanja kolom disahkan.
Detailnya adalah dicatat di kolom 1 (tanggal), kolom 2 (nomor bukti), kolom 3
(uraian), selanjutnya langsung ke kolom terakhir (disahkan).
Sedangkan dalam UAKPA sesuai standar akuntansi belanja, SP2D GUP
menjadi dokumen sumber pengakuan belanja melalui bendahara pengeluaran.
Secara lengkap saldo BKU, buku pembantu bank, buku pembantu UP, dan buku
pengawasan anggaran belanja adalah sebagai berikut:
107
BKU; Debet
BUKU KAS UMUM
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari 03
001
05
002
10,000,000
10,000,000
88,510,310,000
88,510,310,000
-
10,000,000
10
003
PU Bank
10,000,000
10,000,000
12
004
1,000,000
9,000,000
14
005
1,100,000
7,900,000
006
Pungut PPN
100,000
15
007
Setor PPN
20
008
21
009
25
010
011
Pungut PPN
012
Pungut PPh 22
013
Setor PPN
014
Setor PPh 22
015
26
30
1,500,000
8,000,000
100,000
7,900,000
1,500,000
7,900,000
700,000
7,200,000
5,500,000
1,700,000
500,000
2,200,000
75,000
2,275,000
500,000
1,775,000
75,000
1,700,000
8,300,000
10,000,000
BP Bank; Debet
BUKU PEMBANTU BANK
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Januari
05
002
10
003
PU Bank
30
015
10,000,000
Saldo
6
10,000,000
10,000,000
8,300,000
8,300,000
108
BP UP; Debet
BUKU PEMBANTU UP
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Januari
Saldo
6
05
002
10,000,000
10,000,000
12
004
1,000,000
9,000,000
14
005
1,100,000
7,900,000
21
009
25
010
30
015
700,000
7,200,000
5,500,000
1,700,000
8,300,000
10,000,000
Tgl
No
Bukti
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Uraian
Fungsi
Sub Fungsi
Program
Kegiatan
Output
Nilai
Transaksi
Cara Bayar
UP
LS
PAGU
1
: '01
: '01
: '04
: 1700
: '01
BKPK
5211
Akun
521111
Akun
521113
Akun
521115
Akun
521119
Bukti
Posisi UP
Sudah
351,260,000
196,000,000
40,000,000
75,000,000
40,260,000
Pengeluaran
Disahkan
10
11
12
13
Jan 14
1,100,000 1,100,000
25
5,500,000 6,600,000
30
6,600,000
109
No
Bukti
Tgl
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Uraian
Fungsi
Sub Fungsi
Program
Kegiatan
Output
Nilai
Transaksi
: '01
: '01
: '04
: 1700
: '01
Cara Bayar
UP
BKPK
5221
144,000,000
LS
PAGU
1
Jan 12
1,000,000 1,000,000
20
008
SPM/SP2D LS Telkom
1,500,000
21
009
30
700,000 1,700,000
Akun
522111
120,000,000
8
Akun
522119
24,000,000
9
1,500,000
Akun
10
Posisi UP
Akun
Bukti
Sudah
Pengeluaran
Disahkan
12
13
11
1,000,000
1,700,000
1,700,000
110
Transaksi No. 12
Tanggal
Transaksi
31 Januari 2011
Menerima SP2D LS an. Bendahara Pengeluaran tanggal 31-012011 atas pengajuan SPM GUP untuk pembayaran kekurangan
gaji para pegawai sebesar jumlah kotor Rp 5.500.000 dan
potongan Rp 500.000 (No.016, beban akun 5111).
Penjelasan:
Transaksi ini merupakan contoh LS Bendahara. Cara membedakannya dengan
LS Pihak ketiga kita lihat penerimanya. Jika kepadanya selain bendahara maka
termasuk LS Pihak ketiga, sedangkan ciri LS Bendahara kepadanya adalah
bendahara. Contoh pembayaran yang biasanya di LS Bendahara-kan adalah
pembayaran kekurangan gaji, pembayaran lembur, pembayaran honorarium,
dan pembayaran perjalanan dinas. Mekanismenya adalah KPPN mentransfer
dana ke rekening bendahara untuk selanjutnya oleh bendahara diteruskan
kepada yang berhak. Pembayaran kepada yang berhak bisa dilakukan secara
tunai maupun lewat rekening para penerima.
Pengaruh dari LS bendahara adalah menambah kas bendahara. Karena
menambah saldo bendahara maka Debet di BKU. Karena menambah saldo
rekening bendahara maka Debet di buku pembantu bank. Karena penambahan
kas bendahara berasal dari LS bendahara maka harus disiapkan buku pembantu
LS bendahara, pencatatannya di Debet. Sesuai dengan karakteristik LS maka
sudah diakui sebagai belanja dan dicatat sebagai pengurang kredit anggaran di
buku pengawasan anggaran belanja.
Dalam hal dalam SPM LS terdapat potongan maka sesuai asas bruto yang
dibukukan adalah Debet sebesar jumlah kotor dan potongannya dikredit.
Pembukuan untuk transaksi di atas adalah:
111
BKU;
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari 03
001
05
002
10,000,000
10
003
PU Bank
10,000,000
12
004
14
005
006
Pungut PPN
15
007
Setor PPN
20
008
21
009
25
26
88,510,310,000
88,510,310,000
-
10,000,000
10,000,000
10,000,000
1,000,000
9,000,000
1,100,000
7,900,000
100,000
010
011
Pungut PPN
012
Pungut PPh 22
013
Setor PPN
014
Setor PPh 22
1,500,000
8,000,000
100,000
7,900,000
1,500,000
7,900,000
700,000
7,200,000
5,500,000
1,700,000
500,000
2,200,000
75,000
2,275,000
30
015
8,300,000
31
016
5,500,000
500,000
1,775,000
75,000
1,700,000
10,000,000
500,000
15,000,000
BP Bank;
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Januari
05
002
10,000,000
10
003
PU Bank
30
015
8,300,000
31
016
5,500,000
Saldo
10,000,000
10,000,000
8,300,000
500,000
13,300,000
112
BP LS Bendahara;
BUKU PEMBANTU LS BP
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari
31
016
5,500,000
500,000
5,000,000
BP PAB; Kredit
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
Fungsi
Sub Fungsi
Program
: '01
: '01
: '04
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
Kegiatan
Output
: 1700
: '01
Tgl
No
Bukti
Uraian
Nilai
Transaksi
Cara Bayar
UP
LS
PAGU
1
Jan 31
BKPK
5111
Akun
Akun
Akun
Akun
1,715,850,000
5,500,000
10
Posisi UP
Bukti
Sudah
Pengeluaran
Disahkan
12
13
11
5,500,000 1,710,350,000
113
114
BA Pemeriksaan Kas
Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi
Pada hari ini Senin tanggal tigapuluh satu bulan Januari tahun duaribu sebelas kami selaku
Kuasa Pengguna Anggaran telah melakukan pemeriksaan kas dengan posisi saldo BKU
sebesar Rp 15.000.000 dan Nomor Bukti terakhir di BKU Nomor 016
Adapun hasil pemeriksaan kas sebagai berikut :
I. Hasil Pemeriksaan Pembukuan Bendahara Pengeluaran
A. Saldo Kas Bendahara:
1. Saldo BP Kas (Tunai dan Bank)
Rp 15.000.000
2. Saldo BP BPP
Rp.0
3. Saldo BP UM Perjadin
Rp.0
4. Jumlah (A1+A2+A3)
Rp 15.000.000
B. Saldo Kas pada huruf A tersebut terdiri dari :
1. Saldo BP UP
Rp 10.000.000
2. Saldo BP LS Bendahara
Rp 5.000.000
3. Saldo BP Pajak
Rp.0
4. Saldo BP Lain-lain
Rp.0
5. Jumlah (B1+B2+B3+B4)
Rp 15.000.000
C. Selisih Pembukuan (A4-B5)
Rp.0
II. Hasil Pemeriksaan Kas
A. Kas yang dikuasai Bendahara
1. Uang Tunai di Brankas Bendahara
Rp. 1.700.000
2. Uang di Rekening Bank Bendahara
Rp.13.300.000
3. Jumlah Kas (A1+A2)
Rp 15.000.000
B. Selisih Kas antara Buku dengan Fisik (I.A-II.A)
Rp.0
III. Hasil Rekonsiliasi Internal (Bendahara dengan UAKPA)
A. Pembukuan UP menurut Bendahara Pengeluaran
1. Saldo UP
Rp 10.000.000
2. Kuitansi UP yang belum di-SP2D-kan
Rp.0
3. Jumlah UP dan Kuitansi UP (A1+A2)
Rp 10.000.000
B. Pembukuan UP menurut UAKPA
Rp 10.000.000
C. Selisih UP Pembukuan Bendahara dengan UAKPA (A3-B)
Rp.0
IV. Penjelasan atas Selisih
1. Selisih Kas (IIB).
Yang diperiksa,
Bendahara Pengeluaran,
Amanah
Nip
Jujur
Nip
115
3. Latihan I
Berikut ini adalah catatan transaksi dan mutasi kas Satker Pusdiklat Bendahara
bulan Januari 2011.
No
Tanggal
Transaksi
03
05
06
07
10
13
14
17
18
116
10
19
11
20
12
20
13
21
14
24
15
25
16
26
17
27
117
Makmur.
18
28
19
31
Berdasarkan data DIPA Satker Pusdiklat Bendahara di awal kegiatan belajar ini,
sebagai Bendahara Pengeluaran, Saudara diminta membukukan transaksi di
atas dalam BKU dan BP terkait, kemudian susunlah Berita Acara Pemeriksaan
Kas.
4. Rangkuman
Aktivitas pembukuan bendahara dimulai sejak diterimanya DIPA. Sebagai
dokumen sumber pembukuan, DIPA berikut POKnya menunjukkan batas
tertinggi pengeluaran per jenis belanja dan rinciannya yang dapat dilakukan
dalam suatu satker.
SP2D UP sebagai dokumen sumber pembukuan menunjukkan uang
persediaan yang dikelola oleh bendahara. SP2D UP dibukukan untuk
mengawasi
pergerakan
belanja
menggunakan
UP
sehingga
dapat
118
5. Tes Formatif
Bagian a. Soal B-S
1.
B-S
2.
B-S
3.
B-S
4.
B-S
5.
B-S
6.
B-S
7.
B-S
8.
B-S
9.
B-S
10. B-S
Transaksi dan mutasi berikut berguna untuk menjawab soal pilihan ganda
nomor 1-15:
Bendahara satker X mempunyai catatan transaksi selama bulan Januari 20x1
sebagai berikut:
Tanggal 5
Tanggal 7
Tanggal 9
Tanggal 10
119
Tanggal 11
Tanggal 15
Tanggal 17
Tanggal 20
Tanggal 22
Tanggal 25
Tanggal 27
Tanggal 29
Tanggal 31
120
121
d. Rp 1 juta
10. Berapakah saldo buku pembantu bank tanggal 31 Januari 20x1?
a. Rp 21,8 juta
b. Rp 20,8 juta
c. Rp 22 juta
d. Rp 1 juta
11. Berapakah saldo buku pembantu LS bendahara tanggal 17 Januari
20x1?
a. Rp 11 juta
b. Rp 10 juta
c. Rp 12 juta
d. Rp 0 juta
12. Berapakah saldo buku pembantu LS Bendahara tanggal 31 Januari
20x1?
a. Rp 11 juta
b. Rp 10 juta
c. Rp 22 juta
d. Rp 1 juta
13. Berapakah saldo buku pembantu pajak tanggal 17 Januari 20x1?
a. Rp 200 ribu
b. Rp 240 ribu
c. Rp 230 ribu
d. Semua jawaban salah
14. Berapakah saldo buku pembantu pajak tanggal 20 Januari 20x1?
a. Rp 320 ribu
b. Rp 720 ribu
c. Rp 600 ribu
d. Semua jawaban salah
15. Berapakah saldo buku pembantu pajak tanggal 22 Januari 20x1?
a. Rp 200 ribu
b. Rp 600 ribu
c. Rp 720 ribu
d. Semua jawaban salah
122
s.d.
100%
Sangat Baik
81%
s.d.
90%
Baik
71%
s.d.
80%
Cukup
61%
s.d.
70%
Kurang
Sangat Kurang
Ni Ching Ni Wanci
Kami dengar kami lupa..
Ni Khan Ni Siang
Kami lihat kami ingat..
Ni Kunco Ni Cheto
Kami kerjakan kami paham..
selamat berlatih......
berlatih......
123
Kegiatan Belajar 5
PEMBUKUAN UANG MUKA
1. Indikator Keberhasilan:
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 5 ini, peserta diklat mampu:
1. Menjelaskan pengertian dan jenis uang muka.
2. Menjelaskan tata cara pembukuan pembayaran uang muka.
3. Menjelaskan tata cara pembukuan pertanggungjawaban uang muka.
4. Menjelaskan tata cara pembukuan pengembalian sisa uang muka.
5. Menjelaskan tata cara pembukuan pembayaran kekurangan uang muka.
6. Menjelaskan tata cara pembukuan pajak atas pembayaran dari uang
muka.
7. Melaksanakan pembukuan pembayaran uang muka.
8. Melaksanakan pembukuan pertanggungjawaban uang muka.
9. Melaksanakan pembukuan pengembalian sisa uang muka.
10. Melaksanakan pembukuan pembayaran kekurangan uang muka.
11. Melaksanakan pembukuan pajak atas pembayaran dari uang muka.
124
KPPN
menerbitkan
SP2D
GUP
sebagai
pengesahan
atas
125
pengakuan
belanja
menggunakan
uang
muka
juga
setelah
126
UM
Perjadin
dipertanggungjawabkan
oleh
merupakan
bendahara
uang
yang
pengeluaran.
masih
Pembayaran
harus
UM
127
: Tanda Terima
Sumber
: - Karena pembayaran UM Perjadin tidak mempengaruhi
Analisis
Transaksi
Pembukuan
penggunaan
uang
muka
kepada
bendahara
harus
segera
membayar
kekurangannya.
Pengakuan
belanja
menggunakan
uang
muka
adalah
pada
saat
128
Dokumen
: Kuitansi/bukti pembayaran
Sumber
Analisis
Transaksi
Pembukuan
: Tanda terima
Sumber
Analisis
Transaksi
- Karena
pengembalian
sisa
UM
Perjadin
tidak
Pembukuan
129
Dokumen
: Tanda terima
Sumber
Analisis
Transaksi
Pembukuan
130
penatausahaan kas, BPP bertanggung jawab atas uang muka yang dikelolanya.
BPP bertanggung jawab atas
seluruh uang
dalam
penguasaannya dan
tugasnya
selaku
perpanjangan
tangan
dari
bendahara
pengeluaran:
- Sesuai Pasal 1 PMK No.73 Tahun 2008, BPP adalah Bendahara yang
bertugas
membantu
Bendahara
Pengeluaran
untuk
melaksanakan
Pengeluaran
melimpahkan
kewajiban
dan
tanggungjawab
131
- Sesuai Pasal 6 Ayat (5) Perdirjen PBN No.47 Tahun 2009, BPP dalam
melakukan
pembukuan sebatas
pada
uang
yang
berada
di
bawah
pengelolaannya.
- Sesuai Pasal 6 Ayat (6) Perdirjen PBN No.47 Tahun 2009, LPJ BPP
merupakan dokumen sumber bagi bendahara pengeluaran.
- Sesuai Pasal 6 Ayat (7) Perdirjen PBN No.47 Tahun 2009, Pembukuan atas
LPJ BPP dilakukan berdasarkan nilai yang tercantum dalam LPJ BPP.
- Sesuai Lampiran 1 huruf (IX) Perdirjen PBN No.47 Tahun 2009, LPJBPP
yang diterima dari BPP diberi tanggal pembukuan berdasarkan tanggal waktu
penerimaannya.
2) Penatausahaan Kas pada BPP
Ketentuan umum penatausahaan kas berlaku juga bagi BPP. Secara lebih detail
sesuai Pasal 17 PMK No.73 Tahun 2008, penatausahaan kas di BPP diatur
sebagai berikut:
(1) Ketentuan mengenai penatausahaan kas pada Bendahara Pengeluaran
berlaku juga bagi BPP.
(2) BPP bertanggung jawab atas seluruh uang dalam penguasaannya dan
bertanggung jawab secara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakannya.
(3) LPJ BPP disampaikan kepada bendahara Pengeluaran paling lambat 5 hari
kerja bulan berikutnya disertai salinan rekening Koran dari bank untuk bulan
berkenaan.
(4) Pejabat Pembuat Komitmen wajib melakukan pemeriksaan kas sekurangkurangnya satu kali dalam satu bulan.
(5) Pejabat Pembuat Komitmen menerbitkan SPP dan menyampaikannya
kepada PA/KPA disertai bukti-bukti pengeluarannya.
(6) Dalam hal tersebut pada ayat (5), BPP harus menyampaikan LPJ terlebih
dahulu kepada Bendahara Pengeluaran.
(7) Pada akhir tahun anggaran/kegiatan, BPP wajib menyetorkan seluruh uang
dalam penguasaannya ke Kas Negara, sedangkan sisa UP wajib
dikembalikan ke rekening Bendahara Pengeluaran.
(8) Bendahara Pengeluaran dapat membukukan transaksi atas dasar nilai yang
tertuang dalam LPJ BPP.
132
3) Pembukuan UM BPP
Seperti dijelaskan di muka, pembukuan terkait UM BPP dilakukan ketika
bendahara membayarkan uang muka kepada BPP dan ketika bendahara
menerima pertanggungjawaban uang muka dari BPP. Ketika menerima
pertanggungjawaban dari BPP, selain membukukan pertanggungjawabannya,
juga dimungkinkan adanya pengembalian sisa uang muka yang tidak digunakan.
a) Ketika pembayaran UM BPP
Sehubungan dengan fungsi BPP selaku perpanjangan tangan dari
bendahara pengeluaran, penyaluran dana kepada BPP pada prinsipnya
belum merupakan belanja bagi bendahara. Dengan demikian, kas pada BPP
masih merupakan uang yang harus dipertanggungjawabkan oleh bendahara
pengeluaran. Dengan kata lain kas di BPP adalah bagian dari kas bendahara
secara keseluruhan, di samping kas tunai dan kas di bank. Sehingga
pembayaran uang muka kepada BPP pada hakikatnya hanya mutasi kas dari
kas tunai ke BPP. Perlakuan atas transaksi ini pada prinsipnya sudah
dipelajari pada saat membahas transaksi pengambilan uang dari bank.
Karena tidak mempengaruhi saldokas bendahara secara keseluruhan,maka
pembukuannya Debet-Kredit di BKU. Karena terjadi pengurangan kas di kas
tunai, maka dibukukan Kredit di buku pembantu kas tunai. Karena terjadi
penambahan kas di BPP maka dibukukan Debet di buku pembantu UM BPP.
- Pembukuan Pembayaran UM BPP secara Tunai
Dokumen
: Tanda Terima
Sumber
Analisis
Transaksi
133
menyampaikan
laporan
pertanggungjawaban
kepada
bendahara
134
Nama
Nip
Nama
Nip
135
Berdasarkan format di atas, yang harus dibukukan oleh bendahara dari LPJ
BPP tersebut adalah pada bagian I.B. Bagian ini menjelaskan:
Realisasi belanja UP oleh BPP (Total dan rincian belanja per MA)
Pengembalian sisa UM
jumlah
akumulasinya
maka
pengulangan
pekerjaan
: LPJ BPP
Sumber
Analisis
Transaksi
Pembukuan
Catatan; sesuai Pasal 6 ayat (7) Perdirjen 47/2009, Pembukuan atas LPJ
BPP dilakukan berdasarkan nilai yang tercantum dalam LPJ BPP, maka
pembukuan realisasi belanja UP dapat mengambil nilai totalnya atau per
MA seperti dalam LPJ BPP.
136
: LPJ BPP
Sumber
Analisis
Transaksi
- Karena
pengembalian
sisa
UM
BPP
tidak
: LPJ BPP
Sumber
Analisis
Transaksi
yang
dipungut
dan
disetorkan
pajak,
Di
BPP,
di
Debet/Kredit di BP Pajak.
- Karena
dipungut
dan
disetorkan
oleh
Debet/Kredit di BP UM BPP.
Pembukuan : BKU (D/K), BP Pajak (D/K), dan BP UM BPP (D/K).
137
01 Pebruari 2011
Transaksi
Pembukuan
Penjelasan:
Transaksi di atas merupakan contoh LS Pihak ketiga, karena SP2D dialamatkan
kepada selain bendahara, yaitu Pegawai Satker Pusdiklat Bendahara. Mekanisme
pembayarannya KPPN mentransfer dana langsung ke rekening masing-masing
pegawai berdasarkan daftar yang diserahkan oleh bendahara/PPABP. Jika ada
potongan terkait pinjaman misalnya maka yang ditransfer ke pegawai sebesar
jumlah bersih setelah dikurangi potongan. Sedangkan potongannya ditransfer ke
rekening yang berhak. Jadi tidak ada uang yang masuk rekening bendahara.
138
BKU; Debet-Kredit
BUKU KAS UMUM
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari
03
001
88,510,310,000
88,510,310,000
05
002
10,000,000
10
003
PU Bank
10,000,000
12
004
1,000,000
9,000,000
14
005
1,100,000
7,900,000
006
Pungut PPN
15
007
Setor PPN
20
008
21
009
25
010
10,000,000
10,000,000
10,000,000
100,000
8,000,000
1,500,000
100,000
7,900,000
1,500,000
7,900,000
700,000
7,200,000
5,500,000
1,700,000
011
Pungut PPN
012
Pungut PPh 22
013
Setor PPN
014
Setor PPh 22
30
015
8,300,000
31
016
5,500,000
500,000
15,000,000
Pebruari 01
017
120,000,000
120,000,000
15,000,000
26
500,000
2,200,000
75,000
2,275,000
500,000
1,775,000
75,000
1,700,000
10,000,000
BP PAB; Kredit
BUKU PENGAWASAN ANGGARAN BELANJA
Dep/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
Tgl
No
Bukti
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Uraian
Fungsi
Sub Fungsi
Program
Kegiatan
Output
Nilai
Transaksi
Cara Bayar
UP
LS
PAGU
1
: '01
: '01
: '04
: 1700
: '01
BKPK
5111
Akun
Akun
Akun
Akun
1,715,850,000
Jan 31
016
SPM/SP2D LS No.100E
5,500,000
5,500,000 1,710,350,000
Peb 01
017
SPM/SP2D LS No.200A
120,000,000
125,500,000 1,590,350,000
10
11
Posisi UP
Bukti
Sudah
Pengeluaran
Disahkan
12
13
139
Transaksi No.2:
Tanggal
01 Pebruari 2011
Transaksi
Pembukuan
BKU (D/K),
BP Bank (K),
BP Kas Tunai (D)
Penjelasan:
Pengambilan uang di bank berpengaruh menambah saldo kas tunai dan
mengurangi saldo bank, namun secara keseluruhan tidak berpengaruh terhadap
saldo kas bendahara. Karena tidak berpengaruh terhadap saldo kas bendahara,
maka pembukuan di BKU debet dan kredit sebesar jumlah yang sama.
BKU; Debet-Kredit
BUKU KAS UMUM
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari
03
001
05
002
10,000,000
10
003
PU Bank
10,000,000
12
004
14
005
006
Pungut PPN
15
007
Setor PPN
20
008
21
009
25
010
011
Pungut PPN
012
Pungut PPh 22
013
Setor PPN
014
Setor PPh 22
30
015
8,300,000
31
016
5,500,000
500,000
120,000,000
120,000,000
15,000,000
13,300,000
13,300,000
15,000,000
26
Pebruari 01
017
01
018
PU Bank
88,510,310,000
88,510,310,000
-
10,000,000
10,000,000
10,000,000
1,000,000
9,000,000
1,100,000
7,900,000
100,000
1,500,000
8,000,000
100,000
7,900,000
1,500,000
7,900,000
700,000
7,200,000
5,500,000
1,700,000
500,000
2,200,000
75,000
2,275,000
500,000
1,775,000
75,000
1,700,000
10,000,000
15,000,000
140
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari
10
003
PU Bank
12
004
14
005
006
Pungut PPN
15
007
Setor PPN
100,000
7,900,000
21
009
700,000
7,200,000
25
010
5,500,000
1,700,000
011
Pungut PPN
500,000
012
Pungut PPh
75,000
013
Setor PPN
014
Setor PPh 22
018
PU Bank
26
Pebruari
01
10,000,000
10,000,000
1,000,000
9,000,000
1,100,000
7,900,000
100,000
8,000,000
2,200,000
2,275,000
500,000
75,000
13,300,000
1,775,000
1,700,000
15,000,000
BP Bank; Kredit
BUKU PEMBANTU BANK
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari
Pebruari
05
002
10
003
PU Bank
10,000,000
30
015
8,300,000
31
016
5,500,000
01
018
PU Bank
10,000,000
10,000,000
8,300,000
500,000
13,300,000
13,300,000
141
Transaksi No.3:
Tanggal
02 Pebruari 2011
Transaksi
Pembukuan
BKU (K)
BP Kas Tunai (K)
BP LS Bendahara (K)
BKU; Kredit
BUKU KAS UMUM
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari
03
001
88,510,310,000
88,510,310,000
05
002
10,000,000
10
003
PU Bank
10,000,000
10,000,000
10,000,000
12
004
1,000,000
9,000,000
14
005
1,100,000
7,900,000
006
Pungut PPN
15
007
Setor PPN
20
008
100,000
1,500,000
10,000,000
8,000,000
100,000
7,900,000
1,500,000
7,900,000
21
009
25
010
700,000
7,200,000
5,500,000
1,700,000
011
Pungut PPN
012
Pungut PPh 22
26
013
Setor PPN
014
Setor PPh 22
30
015
8,300,000
31
016
5,500,000
500,000
15,000,000
Pebruari 01
017
120,000,000
120,000,000
15,000,000
01
018
PU Bank
13,300,000
13,300,000
15,000,000
02
019
5,000,000
10,000,000
500,000
2,200,000
75,000
2,275,000
500,000
75,000
1,775,000
1,700,000
10,000,000
142
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Januari
10
003
PU Bank
12
004
14
005
006
Pungut PPN
15
007
Setor PPN
21
009
25
010
011
Pungut PPN
500,000
012
Pungut PPh
75,000
013
Setor PPN
014
Setor PPh 22
01
018
PU Bank
02
019
26
Pebruari
Saldo
6
10,000,000
10,000,000
1,000,000
9,000,000
1,100,000
7,900,000
100,000
8,000,000
100,000
7,900,000
700,000
7,200,000
5,500,000
1,700,000
2,200,000
2,275,000
500,000
1,775,000
75,000
1,700,000
13,300,000
15,000,000
5,000,000
10,000,000
BP LS Bendahara; Kredit
BUKU PEMBANTU LS BP
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Januari
31
016
Pebruari
02
019
5,500,000
Saldo
6
500,000
5,000,000
5,000,000
143
Transaksi No.4:
Tanggal
10 Pebruari 2011
Transaksi
Pembukuan
BKU (D/K)
BP Kas Tunai (K)
BP UM Perjadin (D)
BKU; Debet-Kredit
Penjelasan: Pembayaran uang muka belum diakui sebagai belanja, sehingga tidak
mempengaruhi saldo BKU, dan dibukukan Debet-Kredit.
BUKU KAS UMUM
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari
03
001
05
002
10,000,000
10
003
PU Bank
10,000,000
12
004
14
005
006
Pungut PPN
15
007
Setor PPN
20
008
21
009
25
010
011
Pungut PPN
012
Pungut PPh 22
013
Setor PPN
26
88,510,310,000
88,510,310,000
-
10,000,000
10,000,000
10,000,000
1,000,000
9,000,000
1,100,000
7,900,000
100,000
1,500,000
8,000,000
100,000
7,900,000
1,500,000
7,900,000
700,000
7,200,000
5,500,000
1,700,000
500,000
2,200,000
75,000
2,275,000
500,000
75,000
1,775,000
014
Setor PPh 22
30
015
8,300,000
31
016
5,500,000
500,000
15,000,000
Pebruari 01
017
120,000,000
120,000,000
15,000,000
01
018
PU Bank
13,300,000
13,300,000
15,000,000
02
019
5,000,000
10,000,000
10
020
Pembayaran UM Perjadin
2,500,000
10,000,000
2,500,000
1,700,000
10,000,000
144
BP UM Perjadin; Debet
Penjelasan: Pembayaran uang muka perjadin berpengaruh menambah saldo uang
di Perjadin dan dibukukan Debet.
BUKU PEMBANTU UM PERJADIN
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Pebruari
10
020
Pembayaran UM Perjadin
Saldo
6
2,500,000
2,500,000
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari
10
003
PU Bank
12
004
14
005
006
Pungut PPN
15
007
Setor PPN
21
009
25
010
011
Pungut PPN
500,000
2,200,000
012
Pungut PPh
75,000
2,275,000
013
Setor PPN
014
Setor PPh 22
01
018
PU Bank
02
019
5,000,000
10,000,000
10
020
Pembayaran UM Perjadin
2,500,000
7,500,000
26
Pebruari
10,000,000
10,000,000
1,000,000
9,000,000
1,100,000
7,900,000
100,000
7,900,000
700,000
7,200,000
5,500,000
1,700,000
100,000
8,000,000
500,000
75,000
13,300,000
1,775,000
1,700,000
15,000,000
145
Transaksi No.5:
Tanggal
11 Pebruari 2011
Transaksi
Pembukuan
BKU (D/K)
BP UM BPP (D)
BP Kas Tunai (K)
BKU; Debet-Kredit
Penjelasan: Pembayaran uang muka belum diakui sebagai belanja, sehingga tidak
mempengaruhi saldo BKU, dan dibukukan Debet-Kredit.
BUKU KAS UMUM
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari
03
001
05
002
10,000,000
10,000,000
10
003
PU Bank
12
004
14
005
006
Pungut PPN
15
007
Setor PPN
20
008
21
009
25
010
011
Pungut PPN
012
Pungut PPh 22
26
013
Setor PPN
014
Setor PPh 22
30
015
31
016
Pebruari 01
017
01
018
PU Bank
88,510,310,000
88,510,310,000
-
10,000,000
10,000,000
10,000,000
1,000,000
9,000,000
1,100,000
7,900,000
100,000
1,500,000
8,000,000
100,000
7,900,000
1,500,000
7,900,000
700,000
7,200,000
5,500,000
1,700,000
500,000
2,200,000
75,000
2,275,000
500,000
75,000
8,300,000
1,775,000
1,700,000
10,000,000
5,500,000
500,000
15,000,000
120,000,000
120,000,000
15,000,000
13,300,000
13,300,000
15,000,000
02
019
5,000,000
10,000,000
10
020
Pembayaran UM Perjadin
2,500,000
2,500,000
10,000,000
11
021
Pembayaran UM BPP
7,500,000
7,500,000
10,000,000
146
BP BPP; Debet
Penjelasan: Pembayaran uang muka BPP berpengaruh menambah saldo uang di
BPP dan dibukukan Debet.
BUKU PEMBANTU UM BPP
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Pebruari
11
021
Pembayaran UM BPP
Saldo
6
7,500,000
7,500,000
BP Kas Tunai;Kredit
Penjelasan: Pembayaran uang muka secara tunai berpengaruh mengurangi saldo
kas tunai dan dibukukan Kredit.
BUKU PEMBANTU KAS TUNAI
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Januari
Saldo
6
10
003
PU Bank
10,000,000
10,000,000
12
004
1,000,000
9,000,000
14
005
1,100,000
7,900,000
006
Pungut PPN
100,000
8,000,000
15
007
Setor PPN
100,000
7,900,000
21
009
700,000
7,200,000
25
26
010
011
Pungut PPN
500,000
2,200,000
012
Pungut PPh
75,000
2,275,000
Setor PPN
Setor PPh 22
01
018
PU Bank
02
019
10
11
1,700,000
500,000
1,775,000
75,000
1,700,000
5,000,000
10,000,000
020
Pembayaran UM Perjadin
2,500,000
7,500,000
021
Pembayaran UM BPP
7,500,000
147
Pebruari
013
014
5,500,000
13,300,000
15,000,000
Transaksi No. 6:
Tanggal
22 Pebruari 2011
Transaksi
Pembukuan
BKU (D/k)
BP Bank (D/k)
BP LS Bendahara (D/k)
BP PAB (K)
BKU;
Penjelasan: SP2D LS Bendahara berpengaruh menambah saldo kas bendahara
sebesar jumlah netto. Namun karena pembukuan menganut asas bruto maka
pencatatannya Debet jumlah kotor, Kredit jumlah potongan.
BUKU KAS UMUM
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari
03
001
05
002
10,000,000
10,000,000
10
003
PU Bank
12
004
14
005
006
Pungut PPN
15
007
Setor PPN
20
008
21
009
25
010
88,510,310,000
10,000,000
10,000,000
1,000,000
9,000,000
1,100,000
7,900,000
100,000
7,900,000
100,000
1,500,000
10,000,000
8,000,000
1,500,000
7,900,000
700,000
7,200,000
5,500,000
1,700,000
011
Pungut PPN
012
Pungut PPh 22
013
Setor PPN
014
Setor PPh 22
30
015
8,300,000
31
016
5,500,000
500,000
120,000,000
120,000,000
15,000,000
13,300,000
13,300,000
15,000,000
26
Pebruari
88,510,310,000
01
017
01
018
PU Bank
500,000
2,200,000
75,000
2,275,000
500,000
75,000
1,775,000
1,700,000
10,000,000
15,000,000
02
019
5,000,000
10,000,000
10
020
Pembayaran UM Perjadin
2,500,000
2,500,000
10,000,000
11
021
Pembayaran UM BPP
7,500,000
7,500,000
10,000,000
22
022
15,000,000
1,000,000
24,000,000
148
BP Bank;
BUKU PEMBANTU BANK
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Januari
Pebruari
05
002
10
003
PU Bank
30
015
8,300,000
31
016
5,500,000
Saldo
6
10,000,000
10,000,000
10,000,000
01
018
PU Bank
22
022
8,300,000
500,000
13,300,000
13,300,000
15,000,000
1,000,000
14,000,000
BP LS Bendahara;
BUKU PEMBANTU LS BP
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Januari
31
016
Pebruari
02
019
22
022
Saldo
6
5,500,000
500,000
15,000,000
1,000,000
5,000,000
5,000,000
14,000,000
149
BP PAB;
BUKU PENGAWASAN ANGGARAN BELANJA
Dep/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
Fungsi
Sub Fungsi
Program
Kegiatan
: '01
: '01
: '04
: 1700
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Output
: '01
Tgl
No
Bukti
Uraian
Nilai
Transaksi
Cara Bayar
UP
LS
PAGU
1
Jan 31
BKPK
5111
Akun
Akun
Akun
Akun
1,715,850,000
5,500,000
5,500,000 1,710,350,000
Peb 01
120,000,000
125,500,000 1,590,350,000
22
15,000,000
15,000,000 1,575,350,000
10
11
Posisi UP
Bukti
Sudah
Pengeluaran
Disahkan
12
13
150
Transaksi No. 7:
Tanggal
23 Pebruari 2011
Transaksi
Membayar
uang
makan
pegawai
dengan
ke
BKU (K)
BP Bank (K)
BP LS Bendahara (K)
BKU;
Penjelasan: Transaksi di atas adalah contoh pembayaran langsung ke rekening
penerima. Saldo kas bendahara berkurang sehingga BKU Kredit, Saldo bank
berkurang sehingga Kredit di BP Bank, dan Kredit di BP LS Bendahara.
BUKU KAS UMUM
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari
03
001
05
002
10,000,000
10
003
PU Bank
10,000,000
12
004
14
Pebruari
88,510,310,000
-
10,000,000
10,000,000
10,000,000
1,000,000
9,000,000
005
1,100,000
7,900,000
006
Pungut PPN
15
007
Setor PPN
20
008
21
009
25
010
011
Pungut PPN
012
Pungut PPh 22
013
Setor PPN
26
88,510,310,000
014
Setor PPh 22
30
015
31
016
01
017
01
018
PU Bank
02
019
10
020
Pembayaran UM Perjadin
11
021
Pembayaran UM BPP
22
022
23
023
100,000
8,000,000
100,000
1,500,000
7,900,000
1,500,000
7,900,000
700,000
7,200,000
5,500,000
1,700,000
500,000
2,200,000
75,000
2,275,000
500,000
75,000
8,300,000
1,775,000
1,700,000
10,000,000
5,500,000
500,000
15,000,000
120,000,000
120,000,000
15,000,000
13,300,000
13,300,000
15,000,000
5,000,000
10,000,000
2,500,000
2,500,000
10,000,000
7,500,000
7,500,000
10,000,000
15,000,000
1,000,000
24,000,000
14,000,000
10,000,000
151
BP Bank;
Penjelasan: Pembayaran melalui bank berpengaruh mengurangi saldo bank dan
dibukukan Kredit
BUKU PEMBANTU BANK
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Januari
Pebruari
05
002
10
003
PU Bank
30
015
8,300,000
31
016
5,500,000
Saldo
6
10,000,000
10,000,000
10,000,000
01
018
PU Bank
22
022
23
023
8,300,000
500,000
13,300,000
13,300,000
15,000,000
1,000,000
14,000,000
14,000,000
BP LS Bendahara;
Penjelasan: Karena sumber dana untuk pembayaran uang makan berasal dari LS
Bendahara maka dibukukan Kredit di buku pembantu LS Bendahara.
BUKU PEMBANTU LS BP
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Januari
31
016
Pebruari
02
019
22
022
23
023
5,500,000
500,000
5,000,000
15,000,000
Saldo
1,000,000
5,000,000
14,000,000
14,000,000
152
Transaksi No. 8:
Tanggal
24 Pebruari 2011
Transaksi
Pembukuan
Kuitansi:
BKU (K)
BP UP (K)
BP UM Perjadin (K)
BP PAB (Kredit)
BKU (D/K)
BP UM Perjadin (K)
BKU;
Penjelasan: Pengakuan belanja menggunakan uang persediaan adalah pada saat
pertanggungjawaban penggunaan uang muka dipertanggungjawabkan kepada
KPPN. Karena uang muka diberikan oleh bendahara maka pengakuan belanjanya
adalah
pada
saat
pertanggungjawaban
penggunaan
uang
mukanya
153
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari
03
001
05
002
10,000,000
10
003
PU Bank
10,000,000
12
004
14
005
006
Pungut PPN
15
007
Setor PPN
20
008
21
009
25
010
011
Pungut PPN
012
Pungut PPh 22
013
Setor PPN
014
Setor PPh 22
30
015
8,300,000
31
016
5,500,000
500,000
15,000,000
Pebruari 01
017
120,000,000
120,000,000
15,000,000
01
018
PU Bank
13,300,000
13,300,000
15,000,000
02
019
5,000,000
10,000,000
10
020
Pembayaran UM Perjadin
2,500,000
10,000,000
11
021
Pembayaran UM BPP
22
022
23
023
24
024
Pertanggungjawaban perjadin
26
88,510,310,000
88,510,310,000
-
10,000,000
10,000,000
10,000,000
1,000,000
9,000,000
1,100,000
7,900,000
Sisa UM Perjadin
100,000
1,500,000
8,000,000
100,000
7,900,000
1,500,000
7,900,000
700,000
7,200,000
5,500,000
1,700,000
500,000
2,200,000
75,000
2,500,000
2,275,000
500,000
1,775,000
75,000
1,700,000
10,000,000
7,500,000
7,500,000
10,000,000
15,000,000
1,000,000
24,000,000
14,000,000
10,000,000
2,300,000
7,700,000
200,000
7,700,000
200,000
154
BP UP;
BUKU PEMBANTU UP
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari
05
002
10,000,000
10,000,000
12
004
1,000,000
9,000,000
14
005
1,100,000
7,900,000
21
009
700,000
7,200,000
25
010
30
015
24
024
Pertanggungjawaban perjadin
5,500,000
8,300,000
1,700,000
10,000,000
2,300,000
7,700,000
BP UM Perjadin;
BUKU PEMBANTU UM PERJADIN
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Pebruari
10
020
24
024
Pembayaran UM Perjadin
Pertanggungjawaban perjadin
Sisa UM Perjadin
Saldo
6
2,500,000
2,500,000
2,300,000
200,000
200,000
155
BP Kas Tunai;
BUKU PEMBANTU KAS TUNAI
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Januari
Pebruari
Saldo
6
10
003
PU Bank
10,000,000
10,000,000
12
004
1,000,000
14
005
1,100,000
006
Pungut PPN
9,000,000
7,900,000
100,000
8,000,000
15
007
Setor PPN
100,000
7,900,000
21
009
700,000
7,200,000
25
010
5,500,000
1,700,000
011
Pungut PPN
500,000
012
Pungut PPh
75,000
2,200,000
26
013
Setor PPN
014
Setor PPh 22
01
018
PU Bank
02
019
5,000,000
10,000,000
10
020
Pembayaran UM Perjadin
2,500,000
7,500,000
11
021
Pembayaran UM BPP
7,500,000
24
024
Sisa UM Perjadin
2,275,000
500,000
1,775,000
75,000
1,700,000
13,300,000
15,000,000
200,000
200,000
BP PAB;
BUKU PENGAWASAN ANGGARAN BELANJA
Dep/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
Tgl
No
Bukti
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Uraian
Nilai
Transaksi
Fungsi
Sub Fungsi
Program
Kegiatan
Output
Cara Bayar
UP
LS
PAGU
1
Peb 24
024
Pertanggungjwban Perjadin
2,300,000
2,300,000
: '01
: '01
: '04
: 1700
: '01
BKPK
5241
144,000,000
7
141,700,000
Akun
524111
144,000,000
Akun
Akun
10
Akun
11
141,700,000
Posisi UP
Bukti
Sudah
Pengeluaran
Disahkan
12
13
2,300,000
156
Transaksi No. 9:
Tanggal
Transaksi
25 Pebruari 2011
Menerima LPJ BPP (No.025):
MA 521211 Rp 3.500.000
MA 521213 Rp 1.500.000
MA 521219 Rp 2.500.000
Pembukuan
Realisasi UP:
BKU (K)
BP UP (K)
BP BPP (K)
BP PAB (K)
Pajak:
BKU (D/K)
BP BPP (D/K)
BP Pajak (D/K)
pada
saat
pertanggungjawaban
penggunaan
uang
mukanya
157
BKU;
BUKU KAS UMUM
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari
03
001
88,510,310,000
05
002
10,000,000
10
003
PU Bank
10,000,000
88,510,310,000
10,000,000
10,000,000
10,000,000
12
004
1,000,000
9,000,000
14
005
1,100,000
7,900,000
100,000
7,900,000
1,500,000
7,900,000
006
Pungut PPN
15
007
Setor PPN
20
008
21
009
25
010
011
Pungut PPN
012
Pungut PPh 22
26
100,000
1,500,000
8,000,000
700,000
7,200,000
5,500,000
1,700,000
500,000
2,200,000
75,000
2,275,000
013
Setor PPN
014
Setor PPh 22
30
015
8,300,000
31
016
5,500,000
500,000
15,000,000
Pebruari 01
017
120,000,000
120,000,000
15,000,000
01
018
PU Bank
13,300,000
13,300,000
15,000,000
02
019
5,000,000
10,000,000
10
020
Pembayaran UM Perjadin
2,500,000
2,500,000
10,000,000
11
021
Pembayaran UM BPP
7,500,000
7,500,000
10,000,000
22
022
1,000,000
24,000,000
23
023
14,000,000
10,000,000
24
024
Pertanggungjawaban perjadin
Sisa UM Perjadin
25
025
15,000,000
1,775,000
75,000
1,700,000
10,000,000
2,300,000
7,700,000
200,000
200,000
7,700,000
7,500,000
200,000
1,000,000
1,000,000
200,000
LPJ BPP
Pajak BPP
500,000
158
BP UP;
BUKU PEMBANTU UP
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Januari
05
002
12
004
1,000,000
1,100,000
7,900,000
700,000
7,200,000
5,500,000
1,700,000
14
005
21
009
25
010
10,000,000
10,000,000
8,300,000
9,000,000
30
015
24
024
Pertanggungjawaban perjadin
2,300,000
10,000,000
7,700,000
25
025
LPJ BPP
7,500,000
200,000
BP BPP;
BUKU PEMBANTU UM BPP
Departemen/Lembaga
Unit Organisasi
Prop/Kab/Kota
Satuan Kerja
Tgl dan No.SP DIPA
Tahun Anggaran
KPPN
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Pebruari
11
021
Pembayaran UM BPP
25
025
LPJ BPP
Pajak BPP
7,500,000
1,000,000
7,500,000
7,500,000
1,000,000
159
BP Pajak
BUKU PEMBANTU PAJAK
Departemen/Lembaga
:('015) Kementerian X
Unit Organisasi
:(11 ) Badan Y
Prop/Kab/Kota
:( '01) DKI
Satuan Kerja
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
Tahun Anggaran
: 2011
KPPN
:('023) Jakarta
Tanggal
No.Bukti
Uraian
Januari
14
006
Debet
PPN
4
15
007
011
012
013
014
025
Pajak BPP
Pebruari 25
PPh 22
6
PPh 23
7
Kredit
8
Saldo
10
100,000
25
26
PPh 21
5
100,000
100,000
500,000
500,000
75,000
500,000
200,000
575,000
300,000
500,000
75,000
1,000,000
BP PAB
Tgl
:('015) Kementerian X
:(11 ) Badan Y
:( '01) DKI
:(123456) Pusdiklat Bendahara
: 20-12-2010, No.0266/15-11.2.01/12/2011
: 2011
:('023) Jakarta
No
Bukti
Uraian
Fungsi
Sub Fungsi
Program
Kegiatan
Output
Nilai
Transaksi
Cara Bayar
UP
LS
BKPK
5212
Akun
521211
Akun
521213
Akun
521219
281,000,000
7
150,000,000
8
25,000,000
9
106,000,000
10
PAGU
1
Peb 25
025
: '01
: '01
: '04
: 1700
: '03
Akun
11
Posisi UP
Bukti
Sudah
Pengeluaran
Disahkan
12
13
LPJ BPP
3,500,000
3,500,000
277,500,000
146,500,000
25,000,000 106,000,000
3,500,000
LPJ BPP
1,500,000
5,000,000
276,000,000
146,500,000
23,500,000 106,000,000
5,000,000
LPJ BPP
2,500,000
7,500,000
273,500,000
146,500,000
23,500,000 103,500,000
7,500,000
160
25 Pebruari 2011
Transaksi
Pembukuan
Transaksi No.11:
Tanggal
28 Pebruari 2011
Transaksi
Pembukuan
161
Yang diperiksa,
Bendahara Pengeluaran,
Amanah
Nip
Jujur
Nip
162
3. Latihan
a. Latihan II
Berikut ini adalah catatan transaksi dan mutasi kas Satker Pusdiklat Bendahara
bulan Pebruari 2011.
No
Tanggal
Transaksi
01
pembayarannya
langsung
ditransfer
ke
rekening
01
20.000.000
01
02
03
Membayar
tunai
honor
KPA,
Pejabat
Penguji
SPM,
04
07
08
163
09
sebesar
Rp
20.000.000
untuk
keperluan
10
11
11
12
12
13
12
14
15
15
18
16
19
Menerima pertanggungjawaban UM Perjadin, berupa buktibukti pengeluaran tiket, hotel, dan uang harian semuanya
sebesar Rp 5.000.000,- Tidak ada sisa uang muka perjalanan
dinas. (No......, Beban 524111).
17
19
sebesar Rp 1.500.000
164
18
22
19
23
MA 521211 Rp 8.000.000,-
MA 521213 Rp 2.000.000,-
MA 521219 Rp 4.000.000,-
MA 522115 Rp 5.000.000,-
Realisasi
Pungutan-setoran
pajak
oleh
BPP
Rp
20
24
Sisa UM Rp 1.000.000,-
21
25
22
25
23
28
Berdasarkan transaksi di atas dan saldo akhir pada latihan sebelumnya, sebagai
Bendahara Pengeluaran saudara diminta membukukan transaksi di atas dalam
BKU dan buku-buku pembantu serta menyusun Berita Acara Pemeriksaan Kas.
165
b. Latihan III
Berikut ini catatan transaksi dan mutasi kas Satker Pusdiklat Bendahara bulan
Maret 2011:
No
Tanggal
01
Transaksi
Menerima SP2D LS Gaji No.301A
01
02
Mengambil
kas
di
bank
dengan
cek
untuk
keperluan
03
04
07
08
166
09
10
10
11
11
14
12
15
13
16
17
15
18
16
18
Menerima
SP2D
LS
No.302S
tanggal
18-03-2011
an.
19
pegawai (No......).
18
22
167
19
23
20
21
24
28
22
28
23
29
24
30
25
31
168
4. Rangkuman
Uang muka secara sederhana dapat diartikan sebagai pembayaran sebelum
diterimanya barang/jasa. Berdasarkan ketentuan
uang muka kepada pegawai yang akan melaksanakan perjalanan dinas dan kepada
BPP.
Secara pembukuan, pembayaran uang muka belum diakui sebagai belanja
dan karenanya tidak dicatat sebagai kredit, tapi debet-kredit. Pengakuan belanja
atas uang muka dilakukan ketika pertanggungjawaban uang muka diterima oleh
bendahara. Jadi secara prinsip dapat disimpulkan bahwa uang muka merupakan
UP nya bendahara pengeluaran kepada BPP dan Perjadin.
169
5. Tes Formatif
a. Soal Benar-Salah
1.
B-S
2.
B-S
3.
B-S
4.
B-S
5.
B-S
6.
B-S
7.
B-S
8.
B-S
Pajak yang dipungut dan setorkan BPP pada prinsipnya tidak perlu
dibukukan oleh bendahara karena bendahara tidak terlibat langsung
memungut dan menyetorkan pajaknya.
9.
B-S
10. B-S
170
c. Kepala kantor
d. Semua jawaban benar
3. Pembukuan pembayaran uang muka oleh bendahara adalah:
a. Karena berpengaruh mengurangi saldo kas bendahara maka kredit di BKU
b. Karena berpengaruh mengurangi saldo UP maka kredit di buku pembantu
UP.
c. Karena belum diakui sebagai belanja namun uangnya sudah keluar maka
dibukukan debet-kredit di BKU
d. Karena belum diakui sebagai belanja maka tidak perlu dibukukan di BKU.
4. Pengakuan belanja atas uang muka oleh bendahara pengeluaran adalah pada
saat:
a. Dibayarkan kepada BPP
b. Dibayarkan kepada Kepala kantor
c. Dibayarkan oleh BPP
d. Dipertanggungjawbkan oleh BPP kepada bendahara
5. Pembukuan pertanggungjawaban penggunaan uang muka kepada bendahara
adalah:
a. Karena sudah diakui sebagai belanja maka dikredit di BKU
b. Karena sudah diakui sebagai belanja maka dibukukan Debet-kredit di BKU
c. Di contrapos sebesar uang muka kemudian di kredit sebesar pengeluaran.
d. Tidak perlu dibukukan karena sudah dibukukan oleh penerima uang muka.
6. Jika terdapat sisa uang muka yang dikembalikan kepada bendahara maka
pembukuannya di bendahara adalah:
a. Diakui sebagai pengembalian uang muka, Debet di BKU.
b. Diakui sebagai pengembalian belanja, Debet di BKU
c. Diakui sebagai pengembalian uang muka, Debet-Kredit di BKU.
d. Diakui sebagai pengembalian belanja, Debet-Kredit di BKU.
7. Pembukuan pembayaran kekurangan uang muka oleh bendahara adalah:
a. Diakui sebagai pengeluaran belanja, Kredit di BKU
b. Diakui sebagai pengeluaran belanja, Kredit di BKU
c. Diakui sebagai pengeluaran uang muka, Kredit di BKU
d. Diakui sebagai pengeluaran uang muka, Debet-Kredit di BKU
171
8. Jika pajak yang dipungut BPP sudah disetorkan ke kas negara pada saat
penyampaian LPJ BPP ke bendahara maka pembukuannya:
a. Debet di BKU
b. Debet-Kredit di BKU
c. Kredit di BKU
d. Tidak perlu dibukukan karena sudah dibukukan di BPP
9. Jika pajakyang dipungut BPP belum disetorkan ke kas negara dan diserahkan
bersama-sama LPJ ke bandahara maka pembukuannya:
a. Debet di BKU
b. Debet-Kredit di BKU
c. Kredit di BKU
d. Tidak perlu dibukukan karena sudah dibukukan di BPP
10. Berikut ini termasuk asas umum penatausahaan kas di BPP, kecuali:
a. Ketentuan mengenai penatausahaan kas pada Bendahara Pengeluaran
berlaku juga bagi BPP
b. BPP tidak bertanggung jawab atas seluruh uang dalam penguasaannya dan
tidak
bertanggung
jawab
secara
pribadi
atas
pembayaran
yang
172
d. Rp 10.000.000
12. Jika hanya terdapat dua uang muka, dan saldo uang muka perjalanan dinas
diketahui Rp3.000.000, maka saldo uang muka BPP sebesar Rp:
a. Rp 3.000.000
b. Rp 10.000.000
c. Rp 9.000.000
d. Rp 6.000.000
13. Jika tidak ada uang yang bersumber dari LS bendahara maupun penerimaan
lainnya, maka selisih antara BKU dengan buku pembantu UP kemungkinannya
adalah saldo:
a. Saldo kas tunai
b. Saldo bank
c. Saldo pajak yang belum disetorkan
d. Saldo uang muka
14. Jika realisasi perjalanan dinas Rp 2.500.000 maka pembukuan LPJ perjalanan
dinas di BKU adalah:
a. Debet Rp 2.500.000, Kredit Rp 500.000
b. Debet-Kredit Rp 500.000, Kredit Rp 2.500.000
c. Kredit Rp 2.500.000, Debet Rp 500.000
d. Debet-Kredit Rp 2.500.000, Kredit Rp 500.000
15. Jika realisasi LPJ BPP sebesar Rp 7.000.000 maka pembukuannya di BKU
adalah:
a. Debet-Kredit Rp 1.000.000, Kredit Rp 7.000.000
b. Kredit Rp 7.000.000, Debet Rp 1.000.000
c. Debet-Kredit Rp 1.000.000, Kredit Rp 6.000.000
d. Debet Rp 7.000.000, Kredit Rp 6.000.000
173
Apabila tingkat pemahaman (TP) saudara dalam memahami materi yang sudah
dipelajari mencapai:
91%
s.d.
100%
Sangat Baik
81%
s.d.
90%
Baik
71%
s.d.
80%
Cukup
61%
s.d.
70%
Kurang
Sangat Kurang
174
PENUTUP
akan
memudahkan
tugas
dalam
menatausahakan
dan
penulis
Sesungguhnya setelah
kesukaran pasti datang
kemudahan
175
TES SUMATIF
Setelah
saudara
menyelesaikan
materi
pelajaran
pembukuan
dan
membayarkan,
menatausahakan,
dan
Pembukuan
bendahara
pengeluaran
boleh
menggunakan
Pembukuan
pencatatan
bendahara
single
entry,
pengeluaran
artinya
menggunakan
setiap
transaksi
sistem
hanya
Pada
saat
bendahara
pengeluaran
menyerahkan
uang
176
10
melakukan
penutupan
buku
setiap
bulan,
sebagai
Termasuk
dalam
dasar
hukum
pembukuan
bendahara
Pertanggungjawaban
Bendahara
Kementerian
Negara/Departemen/Lembaga.
12
13
14
15
177
17
18
19
20
178
179
d. Buku Pembantu
9. Berikut ini adalah dasar pencatatan transaksi dalam pembukuan bendahara
pengeluaran, kecuali:
a. Menggunakan asas bruto
b. Menggunakan basis kas
c. Menggunakan asas neto
d. Jawaban a dan b benar.
10. Pengertian dari basis kas dalam pembukuan bendahara pengeluaran artinya
bendahara akan mencatat sebagai penerimaan UP jika:
a. Kasnya telah diambil dari bank.
b. Kasnya telah dibayarkan kepada yang berhak.
c. Kasnya telah masuk ke rekening bank.
d. Kasnya sudah disimpan di brankas.
11. Berikut adalah pernyataan yang paling tepat mengenai penomoran
bukti/dokumen sumber oleh bendahara pengeluaran:
a. Penomoran bukti terserah bendahara, bukti juga boleh tidak diberi nomor.
b. Hanya dokumen sumber pengeluaran saja yang harus diberi nomor bukti
pembukuan.
c. Setiap dokumen sumber harus diberikan nomor bukti pembukuan.
d. Hanya dokumen sumber yang dikeluarkan oleh bendahara pengeluaran
saja yang harus diberi nomor bukti pembukuan.
12. Berikut
ini
adalah
fungsi
Buku
Kas
Umum,..
dalam
rangka
180
14. Berikut ini adalah buku pembantu menurut jenis uang yang dikelola
Bendahara, kecuali:
a. Buku Pembantu Pajak.
b. Buku Pembantu LS Bendahara
c. Buku Pembantu Kas Tunai.
d. Buku Pembantu Lain-lain.
15. Berikut ini adalah fungsi Buku Pembantu UP:
a. Mencatat transaksi pembayaran tunai
b. Mencatat transaksi menerima SP2D GUP
c. Mencatat transaksi pembayaran gaji
d. Semua jawaban benar
16. Saldo dalam Buku Pembantu Kas Tunai menunjukkan:
a. Jumlah UP yang dikelola Bendahara
b. Jumlah pajak yang dipungut Bendahara
c. Jumlah seluruh kas yang dikelola Bendahara
d. Jumlah kas tunai yang dikelola Bendahara.
17. Saldo dalam Buku Pembantu UP menunjukkan:
a. Jumlah seluruh dana yang dikelola oleh Bendahara
b. Jumlah kas tunai yang dikelola Bendahara
c. Jumlah uang muka dari KPPN
d. Jumlah uang Bendahara yang tersimpan di bank.
18. Saldo dalam Buku Pengawasan Anggaran Belanja tidak menunjukkan:
a. Sisa anggaran belanja yang masih tersedia.
b. Sisa anggaran belanja yang masih bisa digunakan
c. Realisasi anggaran belanja melalui Bendahara.
d. Sisa anggaran yang belum digunakan.
19. Saldo dalam Buku Pembantu LS Bendahara menunjukkan:
a. Seluruh dana yang berasal dari SP2D LS.
b. Seluruh dana yang dikelola Bendahara
c. Seluruh dana yang berasal dari SP2D LS Bendahara.
d. Seluruh realisasi anggaran melalui Bendahara
20. Jika SP2D UP diterbitkan, maka pernyataan mana yang salah:
a. Oleh UAKPA belum diakui sebagai realisasi belanja.
b. Oleh Bendahara sudah diakui sebagai belanja.
181
182
183
Kegiatan Belajar 2
Benar-Salah
10
10
Pilihan Ganda
Pilihan Ganda
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
184
Kegiatan Belajar 3
Benar-Salah
Kegiatan Belajar 4
Benar-Salah
10
10
Pilihan Ganda
Pilihan Ganda
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
185
Kegiatan Belajar 5
Benar-Salah
1
10
Pilihan Ganda
1
10
11
12
13
14
15
186
Pilihan Ganda
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
187
DAFTAR ISTILAH
atau
Kepala
Kantor
Wilayah
Direktorat
Jenderal
membayarkan,
menatausahakan
dan
yang
melaksanakan
bertugas
pembayaran
membantu
kepada
bendahara
yang
berhak
pengeluaran
guna
untuk
kelancaran
188
189
keputusan,
atau
bendahara
pengeluaran
untuk
belanja
pegawai/perjalanan.
21. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D adalah
surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum
Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN berdasarkan
SPM.
190
DAFTAR PUSTAKA
dan
Penyusunan
Laporan
Pertanggungjawaban
Penatausahaan
Pertanggungjawaban
dan
Bendahara
tentang Petunjuk
Penyusunan
Kementerian
Laporan
Negara/
Lembaga/Kantor/Satuan Kerja.
Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor 11 Tahun 2011 tentang Perubahan
Perdirjen 66 Tahun 2005.
Soemarso, Pengantar Akuntansi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2006.
191