Pemrograman Matriks Ordo 3x3 Menggunakan Java
Pemrograman Matriks Ordo 3x3 Menggunakan Java
LOGIKA PROGRAM:
Listing program yang sudah diketik pada notepad disimpan pada directory C:\Program
Files\Java\jdk1.6.0\bin dengan type Java File. Kemudian pada command prompt masuk ke
directory yang tadi.
C:\Program Files\Java\jdk1.6.0\bin>javac Ordo3.java untuk mencek kesalahan coding
program atau meng-compile.
C:\Program Files\Java\jdk1.6.0\bin> java Ordo3 untuk menjalankan program Matriks
berordo 3.
Namespacenya adalah import java.io.*;. Terdapat pada bagian atas program, digunakan
untuk mengimpor class-class yang ada dalam package java.io. Jadi untuk menggunakan suatu
class, kita perlu mengimpor nama packagenya terlebih dahulu.
Nama kelas harus sesuai dengan nama file yang akan disimpan. Disini nama kelas adalah
class Ordo3 dan disimpan dengan nama file Ordo3.java. Throws dipergunakan untuk melempar
Exception. Exception sendiri menyediakan pembangkitan kesalahan serta cara menanganinya.
Struktur kendali ini memungkinkan kita menspesifikasikan dimana kita dapat menangani suatu
tipe kesalahan secara pasti. Exception menyediakan sarana mengkomunikasikan informasi
kesalahan lewat suatu rantai metode, sampai terdapat satu metode yang menanganinya.
Exception di Java merupakan subkelas dari kelas java.lang.Throwable. Exception adalah objek,
maka memiliki data dan metode. Kemudian di program ini
penginputan nilai.
Kemudian disini ditampilkan output Ordo matriks = 3*3, sebagai tanda dari awal dari
penginputan elemen-elemen matrik berordo 3x3 juga cara mencari determinannya. Disini nilai
yang akan dimasukkan selanjutnya akan dijadikan sebagai bagian dari nilai matriks yang
bertipe integer. Kemudian disini, program memerintahkan untuk memasukkan inputan yang
akan dijadikan elemen Matriks Ordo 3x3. Dimana dilakukan perulangan for untuk i yang nilai
awalnya sama dengan 0, dan nilai dari variabel i akan terus bertambah 1 hingga nilainya tetap
lebih kecil daripada nilai dari ordo Matrix 3x3, yaitu 2. Dan perulangan for tersebut akan selalu
terjadi hingga nilai i lebih kecil daripada 3. Dimana setiap nilai i ini bila sama dengan batasan
ataupun melebihi nilai dari ordo matriks, maka akan ada perintah menampilkan output berupa
|, yang berfungsi sebagai awal dari buka kurung bagi elemen Matrix A.
Dan bila perulangan sudah memenuhi batasnya dimana nilai i sama dengan 3, maka akan
dilakukan proses perulangan selanjutnya, proses perulangan yang seperti ini disebut perulangan
for bersarang (nestead for). Jadi didalam perulangan seperti ini, perintah yang harus
didahulukan program adalah perulangan yang berada pada bagian paling dalam. Setelah selesai,
barulah program melanjutkan kembali ke perulangan yang berada pada bagian luar. Variabel
yang digunakan adalah variabel j yang dijadikan sebagai variabel yang bernilai kolom. Dan
untuk variabel j yang juga bernilai awal 0 (kolom pertama) dengan tipe integer, akan terjadi
perulangan dimana nilai j ini akan terus bertambah 1, hingga nilainya kurang dari nilai dari
ordo matrik yang menandakan kolom yaitu 2 dari 3x3. Disini akan menjadikan nilai i yang
merupakan variabel bernilai baris dan j yang merupakan variabel bernilai kolom akan sering
berubah, sesuai dengan adanya perintah dari kedua perulangan.
Jadi yang pertama dilakukan pada perintah tersebut adalah memberi nilai awal i (baris
pertama) dengan 0. Sehingga didapat nilai dari i=0 (baris pertama). Kemudian selanjutnya
proses penjumlahan pada variabel j, proses perulangannya mulai dari bernilai awal 0 (kolom
pertama) hingga 2. Jadi didapat hasil j=1 (kolom kedua) dan j=2 (kolom ketiga). Disini
program akan kembali ke perulangan pada bagian luar yaitu perulangan pada variabel i,
sehingga perulangan kali ini nilai i dijumlahkan dengan 1, jadi i=1 (baris kedua) kemudian
dilakukan proses yang sama seperti sebelumnya pada variabel j. Kemudian kembali melakukan
perulangan i, dimana nilai akhir i=2 (baris ketiga). Dan kemudian melakukan perulangan pada
variabel j hingga nilainya menjadi 2, sehingga akhir dari perulangan bersarang ini i=2 dan j=2
(baris ketiga dan kolom ketiga).
Kemudian akan ditampilkan perintah yang meminta inputan nilai dari elemen pertama
Matrix yang berada pada baris pertama dan pada kolom pertama (i=0,j=0). Proses ini akan
terjadi perulangan, hingga terakhir dia meminta nilai yang terdapat pada baris ketiga dan kolom
ketiga(i=2,j=2). Dimana i sebagai baris dan j sebagai kolom Matrix. Disini elemen matrix yang
harus diisi ada 9, yang saya isi dengan 1, 2, 3, 4, 3, 2, 1, 3, 1.
3|
|a4 a5 a6|
|a[1][0] a[1][1]
a[1][2]|
|4
2|
|a7 a8 a9|
|a[2][0] a[2][1]
a[2][2]|
|1
1|
(+)
(+)
(+) (-)
(-)
(-)
a[1][0] a[1][1]
a[2][0] a[2][1]
Kemudian hasil dari perkalian setiap elemen matriks dimasukkan ke dalam variabel dtr
yang bertipe integer. Kemudian terakhir perintah program untuk menampilkan hasil dari
variabel dtr yang merupakan determinan dari matriks ordo 3x3. Disini saya mendapat hasilnya
sama dengan 20.