0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
254 tayangan37 halaman

Dasar Pemrograman

Program ini merancang kalkulator matriks sederhana untuk melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan determinan matriks berukuran 3x3. Program menggunakan input, output, struktur pemilihan dan perulangan dalam bahasa C untuk menghitung operasi matriks.

Diunggah oleh

Rizawanhar Nisapali
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
254 tayangan37 halaman

Dasar Pemrograman

Program ini merancang kalkulator matriks sederhana untuk melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan determinan matriks berukuran 3x3. Program menggunakan input, output, struktur pemilihan dan perulangan dalam bahasa C untuk menghitung operasi matriks.

Diunggah oleh

Rizawanhar Nisapali
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 37

LAPORAN PROYEK

PRAKTIKUM DASAR PEMROGRAMAN


KALKULATOR MATRIKS SEDERHANA

OLEH:
NAMA : RIZAWANHAR N.
NIM

: 140402085
GROUP 26

LABORATORIUM SISTEM PENGATURAN & KOMPUTER


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015
0

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................2
ABSTRAK...............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
I.1 Latar Belakang................................................................................................4
I.2 Rumusan Masalah...........................................................................................4
I.3 Tujuan..............................................................................................................4
BAB II DASAR TEORI..........................................................................................5
II.1 Algoritma.......................................................................................................5
II.2 Fungsi Input...................................................................................................6
II.3 Fungsi Output................................................................................................6
II.4 Struktur Pemilihan.........................................................................................6
II.5 Struktur Perulangan.......................................................................................7
II.6 Fungsi............................................................................................................8
II.6 Array..............................................................................................................9
BAB III RANCANGAN PROYEK.......................................................................10
III.1 Algoritma Program.....................................................................................10
III.2 Flowchart....................................................................................................11
BAB IV ANALISA PROYEK...............................................................................12
IV.1 Pseudo Code...............................................................................................12
IV.2 Hasil Keluaran............................................................................................13
BAB V PENUTUP.................................................................................................16
V.1 Kesimpulan..................................................................................................16
V.2 Saran............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................17
LAMPIRAN...........................................................................................................18
Source Code.......................................................................................................18

ABSTRAK
Aplikasi kalkulator matriks sederhana ini mampu melakukan operasi
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan nilai determinan dari dua buah matriks
berordo 3 x 3 sehingga dapat membantu proses penyelesaian masalah masalah
yang berkenaan dengan operasi matriks berordo 3 x 3.

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Matriks adalah susunan suatu kumpulan bilangan dalam bentuk persegi
panjang yang diatur menurut baris dan kolom dengan menggunakan kurung biasa/
siku. Dalam dunia teknik matriks banyak digunakan untuk menyelesaikan
persamaan persamaan simultan yang berkenaan dengan masalah masalah
keteknikan.

Untuk

melakukan

proses

penghitungan

matriks

tersebut

membutuhkan waktu yang tidak sedikit apalagi jika matriks tersebut berordo 3 x 3
atau lebih. Oleh sebab itu kalkulator untuk penghitungan matriks sangatlah
dibutuhkan sehingga waktu yang digunakan untuk penghitungan akan menjadi
lebih efisien.

Penghitungan operasi-operasi matriks dapat dibantu dengan program yang


dibuat untuk menghitung operasi-operasi matriks tersebut sehingga proses yang
dilakukan menjadi lebih cepat dan akurat.

I.2 Rumusan Masalah


Dalam laporan ini akan dibahas cara membuat program untuk menghitung
hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan determinan dari dua buah matriks
berordo 3 x 3. Bagaimana cara kerjanya ? Fungsi apa saja yang digunakan ?
Bagaimana cara menggunakan fungsi tersebut ?

I.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah:

1. Sebagai syarat kelulusan praktikum laboratorium Dasar Pemrograman

2. Mengetahui struktur bahasa C

3. Mengetahui metoda keputusan dan perulangan dalam bahasa C

4. Mengetahui pembuatan dan penggunaan fungsi dalam bahasa C

5. Mengetahui cara untuk membuat kalkulator matriks sederhana dengan


menggunakan bahasa C

BAB II
DASAR TEORI
II.1 Algoritma
Algoritma adalah kumpulan instruksi-instruksi atau langkah-langkah yang
berhngga jumlahnya yang digunakan untuk menyelesaikan masalah atau persoalan
logika dan matematika dengan bantuan komputer.

II.1.1 Flowchart
Flowchart adalah sebuah metode penggambaran alur dari logika yang kita
terapkan pada sebuah algoritma. Tujuan pembuatan flowchart sebenarnya adalah
menjelaskan cara kerja program yang kita buat bagi user agar lebih mudah
dimengerti.

Simbol

Keterangan

Start (mulai) atau stop (Berhenti)


Menunjukkan alur proses
Langkah-langkah pemrosesan seperti
perhitungan dan instruksi-instruksi lain
Input/ output
Input
Output

Keputusan

II.1.2 Pseudo Code


Pseudo code adalah deskripsi tingkat tinggi informal dan ringkas atas
algoritma pemrograman komputer yang menggunakan konvensi structural atas
suatu bahasa pemrograman, dan ditujukan untuk dibaca oleh mausia dan bukan
oleh mesin.
II.2 Fungsi Input
scanf()
Fungsi scanf() membaca karakter-karakter yang diberikan melalui
peralatan input standar, mengkonversinya ke nilai variable sesuai dengan
spesifikasi yang diberikan dalam format penentu.

getch()

Fungsi getch() digunakan untuk membaca data karakter. Karakter yang


dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan penekanan tombol <Enter>, tidak
memberikan efek pergantian baris secara otomatis, karakter yang dimasukkan
tidak akan ditampilkan pada layar sehingga sering digunakan untuk meminta
password.
II.3 Fungsi Output
printf()

Fungsi printf() mengubah, memformat, dan mencetak argumennya pada


alat output standar di bawah pengendalian format yang ditentukan oleh
penentu format.
Kode penentu format

Fungsi

%c
%s
%i %d
%f %e
%o
%x
%u

Membaca karakter
Membaca string
Membaca bilangan bulat
Membaca bilangan pecahan
Membaca bilangan octal
Membaca bilangan heksadesimal
Membaca bilangan tak bertanda

II.4 Struktur Pemilihan

switch-case

Struktur pemilihan switch-case digunakan untuk penyelesaian kondisi


dengan kemungkinan yang terjadi cukup banyak. Struktur ini akan melaksanakan
salah satu dari beberapa pernyataan case tergantung nilai kondisi yang ada di
dalam switch. Selanjutnya proses diteruskan hingga ditemukan pernyataan
break. Jika tidak ada nilai pada case yang sesuai dengan nilai kondisi, maka
proses akan diteruskan kepada pernyataan yang ada di bawah default.

Bentuk Umum

switch(kondisi)

case 1: pernyataan-1;

break;

case 2: pernyataan-2;

break;

case n : pernyataan-n;

break;

default : pernyataan-m;

}
II.5 Struktur Perulangan

for

Struktur perulangan for biasa digunakan untuk mengulang suatu proses


yang telah diketahui jumlah perulangannya. Dari segi penulisannya, struktur
perulangan for tampaknya lebih efisien karena susunannya lebih simple dan
sederhana.

Bentuk Umum:

for( inisialisasi; syarat; penambahan)

pernyataan;

Keterangan:

Inisialisasi : pernyataan untuk menyatakan keadaan awal dari variable


kontrol.

Syarat : ekspresi relasi yang menyatakan kondisi untuk keluar dari


perulangan.

Penambahan : pengatur perubahan nilai variabel kontrol.

do-while

Pada struktur perulangan do-while seleksi while berada di bawah batas


perluangan. Jadi dengan menggunakan struktur do-while sekurang-kurangnya
akan terjadi satu kali perulangan.

Bentuk Umum:

do

Pernyataan_1;

10

Pernyataan_2;

while ( ekspresi);
II.6 Fungsi
Fungsi merupakan suatu bagian dari program yang dimaksudkan untuk
mengerjakan suatu tugas tertentu dan letaknya terpisah dari program yang
memanggilnya. Fungsi merupakan elemen utama dalam bahasa C karena bahasa C
sendiri terbentuk dari kumpulan fungsi-fungsi. Dalam setiap program bahasa C,
minimal terdapat satu fungsi yaitu fungsi main(). Fungsi banyak diterapkan dalam
program-program C yang terstruktur. Keuntungan pengguanaan fungsi dalam
program yaitu program akan memiliki struktur yang jelas (mempunyai readability
yang tinggi) dan juga akan menghindari penulisan bagian program yang sama.

Bentuk Umum Pendefinisian Fungsi:

Tipe_Nila_Balik nama_fungsi (argumen1, argumen2)

Pernyataan1;

Pernyataan2;

11

return (ekspresi);

12

II.6 Array
Array adalah kumpulan dari nilai-nilai yang bertipe sama dalam urutan
tertentu dengan nama variable yang sama. Letak atau posisi dari elemen array
ditunjukkan oleh indeks. Indeks array secara default dimulai dari nol.

Array satu dimensi

Tipe_data nama_variabel [ukuran];

Array multi dimensi

Tipe_data nama_variabel [ukuran1] [ukuran2] [ukuranN];

13

BAB III
RANCANGAN PROYEK
III.1 Algoritma Program
Algoritma yang digunakan dalam program kalkulator matriks sederhana
ini adalah:

Start

Masukkan elemen matriks A

Masukkan elemen matriks B

Tampilkan elemen matriks A

Tampilkan elemen matriks B

Input pilihan operasi

Jika pilihan operasi adalah 1 maka operasi yang dilaksanakan adalah A+B

Jika pilihan operasi adalah 2 maka operasi yang dilaksanakan adalah A-B

Jika pilihan operasi adalah 3 maka operasi yang dilaksanakan adalah AxB

Jika pilihan operasi adalah 4 maka operasi yang dilaksanakan adalah


det(A)

14

Jika pilihan operasi adalah 5 maka operasi yang dilaksanakan adalah


det(B)

Hitung operasi yang telah dipilih

Input pilihan untuk mengulangi program

Jika pilihan adalah Y atau y maka ulangi program

End

15

III.2 Flowchart

16

BAB IV
ANALISA PROYEK
IV.1 Pseudo Code

Start

printf(Input elemen matriks A);

scanf elemen matriks A

printf(Input elemen matriks B);

scanf elemen matriks B

scanf op

switch(op)

case 1 : Matriks C = Matriks A + Matriks B lalu Tampilkan


Matriks C

case 2 : Matriks C = Matriks A Matriks B lalu Tampilkan


Matriks C

case 3 : Matriks C = Matriks A * Matriks B lalu Tampilkan


Matriks C

case 4 : det(A) lalu tampilkan det(A)

17

case 5 : det(B) lalu tampilkan det(B)

scanf o

printf(Retry ? (Y/N));

while(o==Y || o==y) ulangi program

Stop

18

IV.2 Hasil Keluaran

Gambar III.1 Operasi Penjumlahan

Gambar III.1 Operasi Pengurangan

19

Gambar III.2 Operasi Perkalian

Gambar III.3 Operasi Determinan Matriks A

20

Gambar III.4 Operasi Determinan Matriks B

21

BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan ini adalah:

Dengan menggunakan bahasa pemrograman C dan compiler Dev C++ kita


dapat merancang aplikasi kalkulator matriks sederhana.

22

Uji coba dari aplikasi kalkulator matriks sederhana ini berjalan dengan
lancar dengan telah berhasilnya operasi penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan determinan dari dua buah matriks berordo 3 x 3.

V.2 Saran

Aplikasi ini dapat dikembangkan dengan ordo, jumlah matriks, dan


operator yang lebih banyak.

Aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menggunakan Graphics User


Interface (GUI) agar terlihat lebih menarik.

Aplikasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menggunakan


berbagai macam bahasa pemrograman sehingga dapat berjalan di berbagai
macam platform.

Aplikasi ini dapat dijalankan dijalankan di ponsel ataupun tablet Android


dengan bantuan aplikasi CPP droid sehingga aplikasi ini dapat menjadi
kalkulator yang praktis untuk dibawa ke mana-mana.

23

24

DAFTAR PUSTAKA
I Made Joni, B. (2006). Cara mudah mempelajari pemrograman C &
Implementasinya. Bandung.
Sitompul, O. S. (2010). Pemrograman C di lingkungan Linux Edisi 2. Medan:
USU Press.
Suprapto, K. T. (2008). Bahasa Pemrograman untuk SMK . Indonesia:
Departemen Pendidikan Nasional.

25

LAMPIRAN
Source Code

#include "stdio.h"

#include "conio.h"

#include "stdlib.h"

#define X 10

void input();

void proses();

float A[X][X], B[X][X], C[X][X], detA, detB;

int i, j, z, n = 3;

int main()

26

char o;

do

printf("\tSELAMAT DATANG DI KALKULATOR MATRIKS\n");

system("pause");

system("cls");

input();

proses();

printf("\nRetry ? (Y/N)\n");

o=getch();

system("cls");

27

}while(o == 'Y' || o =='y');

void input()

printf("Input elemen matriks A:\n");

for(i = 0; i < n; i++)

for(j = 0; j < n; j++)

printf("A[%d][%d] = ",i+1,j+1); scanf("%f",&A[i][j]);

28

printf("Input elemen matriks B:\n");

for(i = 0; i < n; i++)

for(j = 0; j < n; j++)

printf("B[%d][%d] = ",i+1,j+1); scanf("%f",&B[i][j]);

system("cls");

printf("\nMatriks A: \n\n");

for(i = 0; i < n; i++)

for(j = 0; j < n; j++)

29

printf("%.2f ",A[i][j]);

printf("\n");

printf("\nMatriks B: \n\n");

for(i = 0; i < n; i++)

for(j = 0; j < n; j++)

printf("%.2f ",B[i][j]);

printf("\n");

30

printf("\n");

void proses()

int op;

printf("Pilih Operasi yang akan dilakukan : \n1. A+B\n2. A-B\n3. A*B\n4. |


A|\n5. |B|\n");

scanf("%d",&op);

switch(op)

case 1:

for(i = 0; i < n; i++)

31

for(j = 0; j < n; j++)

C[i][j] = A[i][j] + B[i][j];

printf("\nMatriks A + B: \n\n");

for(i = 0; i < n; i++)

for(j = 0; j < n; j++)

printf("%.2f ",C[i][j]);

printf("\n");

32

printf("\n");

break;

case 2:

for(i = 0; i < n; i++)

for(j = 0; j < n; j++)

C[i][j] = A[i][j] - B[i][j];

printf("\nMatriks A - B: \n\n");

33

for(i = 0; i < n; i++)

for(j = 0; j < n; j++)

printf("%.2f ",C[i][j]);

printf("\n");

printf("\n");

break;

case 3:

for(i = 0; i < n; i++)

for(j = 0; j < n; j++)

34

for(z = 0; z < n; z++)

C[i][j] += A[i][z]*B[z][j];

printf("\nMatriks A x B: \n\n");

for(i = 0; i < n; i++)

for(j = 0; j < n; j++)

printf("%.2f ",C[i][j]);

35

printf("\n");

printf("\n");

break;

case 4:

detA = (A[0][0]*A[1][1]*A[2][2] + A[0][1]*A[1][2]*A[2][0] + A[0]


[2]*A[1][0]*A[2][1]) - (A[2][0]*A[1][1]*A[0][2] + A[2][1]*A[1][2]*A[0][0] +
A[2][2]*A[1][0]*A[0][1]);

printf(" det(A) = %.2f", detA);

break;

case 5:

36

detB = (B[0][0]*B[1][1]*B[2][2] + B[0][1]*B[1][2]*B[2][0] + B[0][2]*B[1]


[0]*B[2][1]) - (B[2][0]*B[1][1]*B[0][2] + B[2][1]*B[1][2]*B[0][0] + B[2]
[2]*B[1][0]*B[0][1]);

printf(" det(B) = %.2f", detB);

break;

Anda mungkin juga menyukai