Menurut Sukandarrumidi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Menurut Sukandarrumidi (2008), Dalam kegiatan Pertambangan batubara terdapat dua

cara penambangan batubara yaitu cara tambang dalam (Underground Mining),yang dilakukan
pertama yaitu membuat lubang persiapan dapat berupa lubang (shaft) maupun lubang
mendatar atau menurun menuju ke lapisan batubara yang akan ditambang dan cara tambang
terbuka (Surface Mining), yang dilakukan pertama pembersihan lahan dan pengupasan tanah
penutup.
Dalam tambang terbuka memiliki beberapa cara penambangan salah satunya (open pit
mining). Menurut Arif Irwandy (2002), (open pit mining) adalah bukaan di permukaan bumi
untuk endapan batubara atau bijih yang terletak pada suatu daerah yang datar atau lembah
dengan medan kerja digali ke arah bawah sehingga akan membentuk sema cam cekungan
atau pit.
Dalam Undang-Undang Mineral dan Batubara No.4 Tahun 2009 (2012), pertambangan
batubara adalah pertambangan endapan karbon yang terdapat di dalam bumi, termasuk
bitumen padat, gambut, dan batuan aspal. Secara garis besar kegiatan penambangan (open pit
mining) terbagi atas beberapa tahapan, yaitu :
1. Pembersihan Lahan (Land Clearing)
Menurut Tenriajeng (2003), pembersihan lahan pada lokasi penambangan dilakukan
secara simultan dengan pengupasan tanah penutup. Pekerjaan ini dilakukan bertahap sesuai
dengan arah kemajuan penambangan yang direncanakan. Peralatan yang digunakan dalam
tahap pembersihan ini adalah bulldozer dan excavator.
2. Pengupasan Tanah Penutup (Stripping of Overburden)
Pada kegiatan pengupasan tanah penutup, hal yang perlu diperhatikan yaitu
pengupasan topsoil. Menurut Tenriajeng (2003), topsoil merupakan unsur yang sangat
berguna sehingga dalam pengupasannya perlu dilakukan dengan cermat dan hati-hati agar
kerusakan dan kehilangan tanah humus dapat diminimalisir sehingga dapat dipergunakan
kembali. Pengupasan tanah penutup dilakukan pada saat pembukaan jenjang di tiap-tiap
front tambang. Alat yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah excavator.
3. Pembongkaran / Penggalian Interburden (stripping of Interburden)
Menurut Tenriajeng (2003), pembongkaran atau

penggalian merupakan suatu

kegiatan penggalian material (tanah) yang akan digunakan atau akan dibuang, kegiatan

pembongkaran / penggalian dapat dilakukan dengan menggunakan peledakan, peralatan


mekanis maupun peralatan non-mekanis.
4. Pemuatan Interburden (Loading Interburden)
Menurut Partanto dalam Ensiklopedia Pertambangan Edisi 3 (2000), pemuatan
Interburden adalah kegiatan untuk mengambil dan memuat material ke dalam alat angkut,
atau ke suatu tempat penimbunan material (stockyard), ke dalam suatu penampungan atau
pengatur aliran material (hopper, bin, feeder, dan sebagainya), adapun peralatan pemuatan
diantara nya yaitu power shovel, back hoe, drag line.
Menurut Indonesianto (2005), faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi
alat muat (loading equipment) adalah jenis/tipe dan kondisi alat muat, jenis/macam
material yang akan dikerjakan, kapasitas dari alat angkut (hauling equipment), pola muat,
dan skill dari operatornya.
5. Pengangkutan Lapisan Interburden (Hauling Interburden)
Menurut Partanto dalam Ensiklopedia Pertambangan Edisi 3 (2000), pengangkutan
Lapisan Interburden adalah kegiatan untuk memindahkan endapan atau batuan, tanah
buangan (waste, interburden), karyawan dan peralatan atau material untuk operasi
penambangan, adapun peralatan pengangkutan diantaranya yaitu dump truck.
6. Penimbunan Disposal (Dumping)
Menurut Indonesianto (2005), dumping merupakan kegiatan penimbunan material
yang dipengaruhi oleh kondisi tempat penimbunan, mudah atau tidaknya manuver alat
angkut tersebut selama melakukan penimbunan.
7. Penggalian Batubara (Digging)
Menurut

Muchidin.,(2006),

Penggalian

merupakan

suatu

kegiatan

penggalian/pengambilan batubara dari lapangan yang akan dipindahkan ke stockpile,


kegiatan penggalian/pengambilan batubara ini dapat dilakukan dengan menggunakan
peralatan mekanis seperti backhoe atau power shovel.
8. Pemuatan Batubara (Loading coal)
Menurut Muchidin.,(2006), Pemuatan batubara adalah kegiatan untuk mengambil
dan memuat batubara ke dalam alat angkut, untuk dibawa ke suatu tempat penimbunan

batubara (dump station), peralatan yang digunakan dalam pemuatan batubara biasanya
menggunakan backhoe atau dragline.
9. Pengangkutan Batubara (Hauling)
Menurut

Muchidin.,(2006),

Pengangkutan

batubara

adalah

kegiatan

untuk

memindahkan batubara dari lokasi penambangan ke atempat penimbunan batubara dengan


menggunaka n alat mekanis yang biasanya digunakan yaitu dump truck. Lokasi
penimbunan batubara biasanya tidak terlalu jauh dari area penambangan untuk
meminimalisir besarnya biaya operasi penambangan.
10. Penimbunan Batubara di Dump Station
Menurut Sudrajat (2002), Penimbunan batubara di dump station merupakan kegiatan
penimbangan secara periodic tonase batubara yang diangkut oleh dumptruck dari lokasi
penambangan, kemudian batubara diangkut melalui belt conveyor atau dump truck menuju
area stockpile.
11. Penimbunan Batubara di Temporary Stockpile
Menurut Sukamto (2004), Penimbunan batubara di stockpile merupakan kegiatan
penimbunan terakhir dari operasi penambangan sebelum batubara mendapatkan perlakuan
selanjutnya seperti langsung dijual ke konsumen melalui kapal,kereta api atau peningkatan
kualitas batubara seperti menutu pabrik pencucian atau di blending. Lokasi stockpile harus
disesuaikan untuk mudah atau tidaknya manuver alat angkut tersebut selama melakukan
penimbunan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai