0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
413 tayangan6 halaman

Struktur Geologi

Struktur geologi adalah struktur perubahan lapisan batuan akibat gaya tektonik seperti lipatan, rekahan, dan patahan. Geologi struktur mempelajari bentuk batuan sebagai hasil deformasi akibat gaya di dalam bumi. Terdapat tiga jenis struktur utama yaitu kekar, lipatan, dan patahan yang terbentuk dari gaya-gaya yang bekerja pada batuan.

Diunggah oleh

gita
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
413 tayangan6 halaman

Struktur Geologi

Struktur geologi adalah struktur perubahan lapisan batuan akibat gaya tektonik seperti lipatan, rekahan, dan patahan. Geologi struktur mempelajari bentuk batuan sebagai hasil deformasi akibat gaya di dalam bumi. Terdapat tiga jenis struktur utama yaitu kekar, lipatan, dan patahan yang terbentuk dari gaya-gaya yang bekerja pada batuan.

Diunggah oleh

gita
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 6

Struktur geologi adalah struktur perubahan lapisan batuan sedimen akibat

kerja kekuatan tektonik,sehingga tidak lagi memenuhi hukum superposisi


disamping itu struktur geologi juga merupakan struktur kerak bumi produk
deformasi tektonik . Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang
mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses
deformasi. Adapun deformasi batuan adalah perubahan bentuk dan
ukuran pada batuan sebagai akibat dari gaya yang bekerja di dalam bumi.
Secara umum pengertian geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari
tentang bentuk arsitektur batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta
menjelaskan proses pembentukannya. Beberapa kalangan berpendapat
bahwa geologi struktur lebih ditekankan pada studi mengenai unsur-unsur
struktur geologi, seperti perlipatan (fold), rekahan (fracture), patahan
(fault), dan sebagainya yang merupakan bagian dari satuan tektonik
(tectonic unit), sedangkan tektonik dan geotektonik dianggap sebagai
suatu studi dengan skala yang lebih besar, yang mempelajari obyekobyek geologi seperti cekungan sedimentasi, rangkaian pegunungan,
lantai samudera, dan sebagainya.
Batuan yang terdapat di Bumi merupakan subyek yang secara terus
menerus mendapat gaya yang berakibat tubuh batuan dapat mengalami
pelengkungan atau keretakan. Ketika tubuh batuan melengkung atau
retak, maka kita menyebutnya batuan tersebut terdeformasi (berubah
bentuk dan ukurannya).
Penyebab deformasi pada batuan adalah gaya tegasan (gaya/satuan
luas). Oleh karena itu untuk memahami deformasi yang terjadi pada
batuan, maka kita harus memahami konsep tentang gaya yang bekerja
pada batuan. Tegasan (stress) dan tegasan tarik (strain stress) adalah
gaya gaya yang bekerja di seluruh tempat dimuka bumi.
Salah satu jenis tegasan yang biasa kita kenal adalah tegasan yang
bersifat seragam (uniform-stress) dan dikenal sebagai tekanan (pressure).
Tegasan seragam adalah suatu gaya yang bekerja secara seimbang
kesemua arah. Tekanan yang terjadi di bumi yang berkaitan dengan
beban yang menutupi batuan adalah tegasan yang bersifat seragam. Jika
tegasan kesegala arah tidak sama (tidak seragam) maka tegasan yang
demikian dikenal sebagai tegasan diferensial.
Tegasan diferensial dapat dikelompokaan menjadi 3 jenis, yaitu:
1.Tegasan tensional (tegasan extensional) adalah tegasan yang dapat
mengakibatkan batuan mengalami peregangan atau mengencang.
2.Tegasan kompresional adalah tegasan yang dapat mengakibatkan
batuan mengalami penekanan.
3.Tegasan geser adalah tegasan yang dapat berakibat pada tergesernya
dan berpindahnya batuan.

Ketika batuan terdeformasi maka batuan mengalami tarikan. Gaya tarikan


akan merubah bentuk, ukuran, atau volume dari suatu batuan. Tahapan
deformasi terjadi ketika suatu batuan mengalami peningkatan gaya
tegasan yang melampaui 3 tahapan pada deformasi batuan.
1.Deformasi yang bersifat elastis (Elastic Deformation) terjadi apabila sifat
gaya tariknya dapat berbalik (reversible).
2.Deformasi yang bersifat lentur (Ductile Deformation) terjadi apabila sifat
gaya tariknya tidak dapat kembali lagi (irreversible).
3.Retakan / rekahan (Fracture) terjadi apabila sifat gaya tariknya yang
tidak kembali lagi ketika batuan pecah/retak.
Jenis Jenis Struktur Geologi
Dalam geologi dikenal 3 jenis struktur yang dijumpai pada batuan sebagai
produk dari gaya gaya yang bekerja pada batuan, yaitu: (1). Kekar
(fractures) dan Rekahan (cracks); (2). Perlipatan (folding); dan (3).
Patahan/Sesar (faulting). Ketiga jenis struktur tersebut dapat
dikelompokkan menjadi beberapa jenis unsur struktur, yaitu:
Kekar (Fractures)
Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat
suatu gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami
pergeseran. Secara umum dicirikan oleh: a). Pemotongan bidang
perlapisan batuan; b). Biasanya terisi mineral lain (mineralisasi) seperti
kalsit, kuarsa dsb; c) kenampakan breksiasi. Struktur kekar dapat
dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakter retakan/rekahan serta arah
gaya yang bekerja pada batuan tersebut.
Kekar yang umumnya dijumpai pada batuan adalah sebagai berikut:
1. Shear Joint (Kekar Gerus) adalah retakan/rekahan yang membentuk
pola saling berpotongan membentuk sudut lancip dengan arah gaya
utama. Kekar jenis shear joint umumnya bersifat tertutup.
2. Tension Joint adalah retakan/rekahan yang berpola sejajar dengan
arah gaya utama, Umumnya bentuk rekahan bersifat terbuka.
3. Extension Joint (Release Joint) adalah retakan/rekahan yang berpola
tegak lurus dengan arah gaya utama dan bentuk rekahan umumnya
terbuka.
Lipatan (Folds)
Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya
tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk
lengkungan. Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat dibagi dua,
yaitu a). Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas,
sedangkan lipatan antiklin adalah lipatan yang cembung ke arah atas.
Berdasarkan kedudukan garis sumbu dan bentuknya, lipatan dapat
dikelompokkan menjadi :
1. Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap.

2. Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan


sumbu utama.
3. Lipatan Harmonik atau Disharmonik adalah lipatan berdasarkan
menerus atau tidaknya sumbu utama.
4. Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya.
5. Lipatan Chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar.
6. Lipatan Isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar.
7. Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh
permukaan planar.
Lipatan adalah perubahan bentuk dan volume pada batuan yang
ditunjukkan oleh lengkungan atau melipatnya batuan tersebut akibat
pengaruh suatu tegangan (gaya) yang bekerja pada batuan tersebut yang
umunya refleksi perlengkungannya ditunjukkan oleh perlapisan pada
batuan sedimen serta bisa juga pada foliasi batuan metamorf .
Secara umum,jenis-jenis lipatan yang terpenting adalah sebagai berikut :
1. Antiklin,yaitu lipatan yang kedua
kemiringan yang saling berlawanan.

sayapnya

mempunyai

arah

2. Sinklin,yaitu lipatan yang kedua sayapnya mempunyai arah kemiringan


yang menuju ke satu arah yang sama.

Beberapa
defenisi
tentang
lipatan :
a. Sayap Lipatan,yaitu bagian sebelah menyebelah dari sisi lipatan
b. Puncak Lipatan,yaitu titik atau garis yang tertinggi dari sebuah lipatan
c. Bidang Sumbu Lipatan,yaitu suatu bidang yang memotong
lipatan,membagi sama besar sudut yang dibentuk oleh lipatan tersebut.
d. Garis Sumbu Lipatan,yaitu perpotongan antara bidang sumbu dengan
bidang horizontal.
e. Jurus (Strike),yaitu arah dari garis horizontal dan merupakan
perpotongan antara bidang yang bersangkutan dengan bidang horizontal.

f. Kemiringan (Dip),yaitu sudut kemiringan yang tersebar dan dibentuk


oleh suatu bidang miring dengan bidang horizontal dan diukur dengan
tegak lurus dengannya.
Lipatan (Folding)
Lipatan adalah perubahan bentuk dan volume pada batuan yang
ditunjukkan dengan lengfkungan atau melipatnya batuan tersebut akibat
pengaruh suatu tegangan (gaya) yang bekerja pada batuan tersebut.
Pada umumnya refleksi pelengkungan ditunjukkan pada pelapisan pada
batuan-batuan sedimen atau foliasi pada batuan metamorf.
Macam Macam Lipatan Bumi
a) Lipatan Tegak adalah Lipatan yang dihasilkan dari kekuatan yang sama
yang mendorong dua sisi dengan seimbang.
b) Lipatan Miring adalah Lipatan yang dihasilkan ketika kekuatan tenaga
pendorong di salah satunya sisi lebih kuat, maka akan menghasilkan
kenampakan yang salah satu sisinya lebih curam, Macam Macam Lipatan
Bumi
c) Overfold adalah Lipatan yang dihasilkan saat tekanan bekerja pada
salah satu sisi dengan lebih kuat, sisi tersebut akan terlipat sesuai arah
lipatan.
d) Lipatan Recumbent Fold adalah Lipatan yang terbentuk pada saat
lipatan yang satu menekan sisi yang lain, menyebabkan sumbu lipat
hampir datar.
e) Lipatan Overthrust adalah Lipatan yang terbentuk ketika tenaga tekan
menekan satu sisi dengan kuatnya hingga menyebabkan lipatan menjadi
retak.
f) Nappe adalah Lipatan yang terbentuk setelah lipatan overthrust rusak
sepanjang garis retakan. Dalam perkembangannya, wilayah sinklinal
maupun antiklinal mengalami proses perombakan oleh tenaga yang
berasal dari luar Bumi. Macam Macam Lipatan Bumi

Hubungan
Antara Lipatan dan Patahan

Batuan yang berbeda akan memiliki sifat yang berbeda terhadap gaya
tegasan yang bekerja pada batuan batuan tersebut, dengan demikian kita
juga dapat memperkirakan bahwa beberapa batuan ketika terkena gaya
tegasan yang sama akan terjadi retakan atau terpatahkan, sedangkan
yang lainnya akam terlipat. Ketika batuan batuan yang berbeda tersebut
berada di area yang sama, seperti batuan yang bersifat lentur menutupi
batuan yang bersifat retas, maka batuan yang retas kemungkinan akan
terpatahkan dan batuan yang lentur mungkin hanya melengkung atau
terlipat diatas bidang patahan. Demikian juga ketika batuan batuan yang
bersifat lentur mengalami retakan dibawah kondisi tekanan yang tinggi,
maka batuan tersebut kemungkinan terlipat sampai pada titik tertentu
kemudian akan mengalami pensesaran, membentuk suatu patahan.

Patahan/Sesar (Faults)

Patahan / sesar adalah struktur rekahan yang telah mengalami


pergeseran. Umumnya disertai oleh struktur yang lain seperti lipatan,
rekahan dsb. Adapun di lapangan indikasi suatu sesar / patahan dapat
dikenal melalui : Gawir sesar atau bidang sesar, Breksiasi, gouge, milonit,
Deretan mata air, Sumber air panas, Penyimpangan / pergeseran
kedudukan lapisan, Gejala-gejala struktur minor seperti: cermin sesar,
gores garis, lipatan dsb.
Sesar dapat dibagi kedalam beberapa jenis/tipe tergantung pada arah
relatif pergeserannya. Selama patahan/sesar dianggap sebagai suatu
bidang datar, maka konsep jurus dan kemiringan juga dapat dipakai,
dengan demikian jurus dan kemiringan dari suatu bidang sesar dapat
diukur dan ditentukan.
1. Dip Slip Faults adalah patahan yang bidang patahannya menyudut
(inclined) dan pergeseran relatifnya berada disepanjang bidang

patahannya atau offset terjadi disepanjang arah kemiringannya. Sebagai


catatan bahwa ketika kita melihat pergeseran pada setiap patahan, kita
tidak mengetahui sisi yang sebelah mana yang sebenarnya bergerak atau
jika kedua sisinya bergerak, semuanya dapat kita tentukan melalui
pergerakan relatifnya. Untuk setiap bidang patahan yang yang
mempunyai kemiringan, maka dapat kita tentukan bahwa blok yang
berada diatas patahan sebagai hanging wall block dan blok yang berada
dibawah patahan dikenal sebagai footwall block.
2. Normal Faults adalah patahan yang terjadi karena gaya tegasan
tensional horisontal pada batuan yang bersifat retas dimana hangingwall
block telah mengalami pergeseran relatif ke arah bagian bawah terhadap
footwall block.
3. Horsts & Gabens Dalam kaitannya dengan sesar normal yang terjadi
sebagai akibat dari tegasan tensional, seringkali dijumpai sesar-sesar
normal yang berpasang pasangan dengan bidang patahan yang
berlawanan. Dalam kasus yang demikian, maka bagian dari blok-blok
yang turun akan membentuk graben sedangkan pasangan dari blok-blok
yang terangkat sebagai horst. Contoh kasus dari pengaruh gaya
tegasan tensional yang bekerja pada kerak bumi pada saat ini adalah
East African Rift Valley suatu wilayah dimana terjadi pemekaran benua
yang menghasilkan suatu Rift. Contoh lainnya yang saat ini juga terjadi
pemekaran kerak bumi adalah wilayah di bagian barat Amerika Serikat,
yaitu di Nevada, Utah, dan Idaho.
4. Half-Grabens adalah patahan normal yang bidang patahannya
berbentuk lengkungan dengan besar kemiringannya semakin berkurang
kearah bagian bawah sehingga dapat menyebabkan blok yang turun
mengalami rotasi.

Anda mungkin juga menyukai