Matlab
Matlab
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Matlab adalah singkatan dari Matrix Laboratory, software yang dibuat
dengan menggunakan bahasa ini dibuat oleh The Mathworks.inc dan telah
memilki berbagai versi, kekuatan matlab terletak pada :
1.
2.
3.
4.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Metode Numerik
visualisasi, dan pemrograman dalam suatu model yang sangat mudah untuk pakai
dimana masalah-masalah dan penyelesaiannya diekspresikan dalam notasi
matematika yang familiar. Penggunaan Matlab meliputi bidang-bidang:
Matematika dan Komputasi
Pembentukan Algorithm
Akusisi Data
Pemodelan, simulasi, dan pembuatan prototipe
Analisa data, explorasi, dan visualisasi
Grafik Keilmuan dan bidang Rekayasa
MATLAB merupakan suatu sistem interaktif yang memiliki elemen data
dalam suatu array sehingga tidak lagi kita dipusingkan dengan masalah dimensi.
Hal ini memungkinkan kita untuk memecahkan banyak masalah teknis yang
terkait dengan komputasi, kususnya yang berhubungan dengan matrix dan
formulasi vektor, yang mana masalah tersebut merupakan momok apabila kita
harus menyelesaikannya dengan menggunakan bahasa level rendah seperti
Pascall, C dan Basic. Nama MATLAB merupakan singkatan dari matrix
laboratory. MATLAB pada awalnya ditulis untuk memudahkan akses perangkat
lunak matrik yang telah dibentuk oleh LINPACK dan EISPACK. Saat ini
perangkat MATLAB telah menggabung dengan LAPACK dan BLAS library, yang
merupakan satu kesatuan dari sebuah seni tersendiri dalam perangkat lunak untuk
komputasi matrix. Dalam lingkungan perguruan tinggi teknik, Matlab merupakan
perangkat standar untuk memperkenalkan dan mengembangkan penyajian materi
matematika, rekayasa dan kelimuan. Di industri, MATLAB merupakan perangkat
pilihan untuk penelitian dengan produktifitas yang tingi, pengembangan dan
analisanya. Fitur-fitur MATLAB sudah banyak dikembangkan, dan lebih kita
kenal dengan nama toolbox. Sangat penting bagi seorang pengguna Matlab,
toolbox mana yang mandukung untuk learn dan apply technologi yang sedang
dipelajarinya. Toolbox toolbox ini merupakan kumpulan dari fungsi-fungsi
MATLAB (M-files) yang telah dikembangkan ke suatu lingkungan kerja
MATLAB untuk memecahkan masalah dalam kelas particular. Area-area yang
sudah bisa dipecahkan dengan toolbox saat ini meliputi pengolahan sinyal,
system kontrol, neural networks, fuzzy logic, wavelets, dan lain-lain.
fasilitas yang membantuanda untuk menggunakan fungsi-fungsi dan filefile MATLAB. Beberapa perangkat ini merupakan sebuah graphical user
interfaces (GUI). Termasuk didalamnya adalah MATLAB desktop dan
Command Window, command history, sebuah editor dan debugger, dan
browsers untuk melihat help, workspace, files, dan search path.
2. MATLAB Mathematical Function Library. Merupakan sekumpulan
algoritma komputasi mulai dari fungsi-fungsi dasar sepertri: sum, sin,
cos, dan complex arithmetic, sampai dengan fungsi-fungsi yang lebih
kompek seperti matrix inverse, matrix eigenvalues, Bessel functions, dan
fast Fourier transforms.
3. MATLAB Language. Merupakan suatu high-level matrix/array language
dengan control flow statements, functions, data structures, input/output,
dan fitur-fitur object-oriented programming. Ini memungkinkan bagi kita
untuk melakukan kedua hal baik "pemrograman dalam lingkup sederhana
" untuk mendapatkan hasil yang cepat, dan "pemrograman dalam lingkup
yang lebih besar" untuk memperoleh hasil-hasil dan aplikasi yang
komplek.
4. Graphics. MATLAB memiliki fasilitas untuk menampilkan vector dan
matrices sebagai
pemanggilan
routines
dari
MATLAB
(dynamic
linking),
Arti
+
*
.*
Penjumlaha
Pengurangan
Perkalian (aturan matrik)
Perkalian masing-masing ellemen yang
/
./
\
.\
^
.^
:
c)
Logika
==
Sama dengan
~=
<
>
Kurang dari
Lebih dari
<=
>=
Operator
Input Data
Terdapat dua cara untuk memasukkan data yaitu:
1. inisialisasi data, dimana data diberikan secara langsung pada saat
pembuatan program
Bentuk umum:
variabel = ekspresi
2. menggunakan perintah input, dimana data diberikan pada saat program dirunning.
Bentuk umum:
variabel = input(text) numerik dan string atau variabel =
input(text, s) string
Pada layar akan tampil apa yang tertulis di antara tanda petik (text), menanti
masukan data yang diikuti dengan menekan enter melalui keyboard
2.6.2 Flowchart
Dalam pembuatan suatu program kita diharuskan untuk terlebih dahulu
membuat suatu urutan langkah pemecahan dalam bentuk diagram yang biasanya
disebut flowchart/diagram alir selain dari algoritma karena setiap program akan
mempunyai langkah-langkah dalam prosesnya dari awal sampai akhir. Antara
algoritma dan flowchart harus sejalan maksudnya mempunyai logika dan urutan
langkah yang sama.Salah satu kebaikan flowchart adalah karena dalam bentuk
gambar jelas akan lebih mudah dimengerti daripada uraian logika yang berbentuk
teks sehingga tujuan dari flowchart itu sendiri untuk mempermudah dalam
memahami suatu proses secara sederhana, terurai, rapi dan jelas terlebih lagi
untuk proses yang panjang .Begitu juga dengan program yang kita buat pun harus
sesuai dengan logika yang ada dalam flowchart. Karena flowchart merupakan
dasar pemikiran dari proses yang akan dijalankan oleh program.
Di dalamnya akan terdapat beberapa simbol-simbol khusus dan terhubung oleh
suatu garis berarah untuk menunjukkan alur/langkah-langkah instruksi dari
pemrogaman .Tiap simbol mempunyai tujuan dan maksud yang berbeda dalam
penggunaannya. Penggunaan symbol yang tepat akan memudahkan pengguna
dalam memahami logika pemrogaman. Setiap flowchart biasanya diawali dan
diakhiri oleh terminal simbol. Jadi dapat disimpulkan bahwa flowchart adalah
diagram alir yang menggambarkan urutan perintah dan proses pemecahan masalah
dengan menggunakan simbol-simbol tertentu yang sudah standard.
Simbol-simbol pada Flowchart :
Gambar
Keterangan
Menyatakan kegiatan yang akan ditampilkan dalam diagram
alir.
Proses / Langkah dimana perlu adanya keputusan atau
adanya kondisi tertentu. Di titik ini selalu ada dua keluaran
untuk melanjutkan aliran kondisi yang berbeda.
3. Command Window
Window ini berfungsi sebagai penerima perintah dari pemakai
untuk menjalankan seluruh fungsi-fungsi yang disediakan oleh Matlab.
Pada dasarnya window inilah inti dari pemrograman Matlab yang
menjadi salah satu media bagi kita untuk berinteraksi dengan Matlab.
Output dari sebuah running program pada M-file dapat dilihat di sini jika
diperlukan.
4. Current Folder Window
Adalah window yang berfungsi menunjukkan directory dari program
yang kita punya.
5. Matlab Editor Window
executable
files
adalah
untuk
kemudahan
mengevaluasi
perintah
secara
ingin
memanggilnya
secara
yang
tidak
diketahui
Matlab, agar file m dapat kita panggil dengan Command Window, maka set
direktori pada Matlab dengan klik toolbar File - Set path akan keluar window
sebagai berikut
2.7
SIMBOL
CONTOH
Penjumlahan
2+3 =5
Pengurangan
2-3 = (-1)
Perkalian
2*3 = 6
Pembagian
2/3 = 0.667
Pembagian
2\3 = 1.5
2^3 = 8
terbalik
Perpangkatan
d. Penamaan variabel tidak boleh sama dengan fungsi yang ada pada
matlab. Contoh: int, diff, sins, dll
e. Panjang nama variabel tidak dapat melebihi 31 karakter
Ada dua jenis tipe data yang dapat dimasukkan dalam variabel
MATLAB yaitu tipe data numeric (berupa bilangan) dan tipe data string
(berupa teks). Adapun cara untuk menuliskan suatu variabel adalah sebagai
berikut:
Pemakaian variabel yang berisi data string (huruf alfabet) harus diapit
dengan tanda petik satu <>. Penggunaan data bertipe string ini berguna pada saat
kita membuat keterangan pada suatu perhitungan dalam m-file.
Berikut ini adalah jenis-jenis variabel yang telah didefinisikan oleh MATLAB :
Nama
Penjelasan
Variabel
ans
eps
Pi
inf
NaN
i,j
LATIHAN 1
1. Tentukan valid atau tidaknya variabel-variabel berikut ini :
a. panjang
b. lebar 2
c. 220a3cX99
d. RT:03
e. (^-^)
f. pi
g. 7_manusia_harimau
Mantissa-exponent
Pada Matlab
789.34
7.8934
7.8934e2
0.0001
1 x 104
1e-4
4 x 100
40.000.000.000
4 x 1011
4e11
l
2. Rename sheet dengan nama yang anda kehendaki
3. Simpan file excel tersebut di tempat yang anda kehendaki. Dalam contoh
ini file disimpan dengan nama data.xlsx pada drive E:\
4. Panggil menggunakan perintah xlsread pada matlab
>> xlsread('E:\data.xlsx','a')
ans =
0.7866 0.0388 0.0000
0.6273 0.0440 0.0000
0.5222 0.0493 0.0000
0.4466 0.0547 0.0000
0.4162 0.0576 0.0000
0.3894 0.0605 0.0000
0.3656
0.3443
0.3251
0.3078
0.2920
0.2776
0.2644
0.0634
0.0663
0.0693
0.0723
0.0754
0.0785
0.0816
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.038831105752995
0.000000000029365
0.627281657925504
0.044043053656179
0.000000000031850
0.522180987847374
0.049337702797045
0.000000000205349
0.446613902339054
0.054735764577287
0.000000001267136
0.416157395886331
0.057577663431926
0.000000003326365
0.389357958015894
0.060451534935954
0.000000008446738
0.365569539853382
0.063359811606476
0.000000020731378
0.344294006585861
0.066303078365165
0.000000048604414
0.325141632457821
0.069283540526830
0.000000107626101
0.307802186264815
0.072301486978705
0.000000223559715
0.292026218293916
0.075359117819080
0.000000435505842
0.277616594971764
0.078456484865595
0.000000800575741
0.264420538348287
0.081595659511887
0.000001403550176
')
meyimpan sebuah nilai saja, sehingga untuk menyimpan beberapa nilai sekaligus
dalam suatu variabel khusus dibutuhkan variableel array atau variabel
berindeks.Variabel array dapat digunakan untuk menampung banyak data yang
sejenis (numeric / string ) .
Untuk mendeklarasikan sebuah array dapat dilihat pada contoh berikut ini:
10
deret3 =
1.0000
3.2500
5.5000
7.7500 10.0000
0.0000
0.0000
0.0056
1.0000
Keterangan:
1. Pada variabel deret didefinisikan sebagai 1:10, artinya variabel deret
mewakili bilangan mulai dari angka 1 sampai angka 10.
2. Pada variabel deret2 didefinisikan sebagai 1:2:10, artinya variabel
deret2 mewakili bilangan mulai dari angka1 sampai angka 10 dengan
setiap kenaikannya adalah 2 angka.
3. Pada variabel deret3 didefinisikan sebagai linspace(1:10:5), artinya
variabel deret3 mewakili bilangan mulai dari angka1 sampai angka 10
dengan jumlah 5 angka. Script dari fungsi linspace dasarnya adalah
linspace(awal,akhir,jumlahelemen).
4. Pada variabel deret4 didefinisikan sebagai logspace(1:10:5), artinya
variabel deret3 mewakili bilangan dengan interval logaritma 101 dan
diakhiri dengan 1010 dengan jumlah elemen 5.
Penggunaan deret biasanya dipakai
Untuk memvisualisasikan array yang telah kita buat dapat kita gunakan
fungsi plot sederhana. Contoh :
>> plot(f)
2.11
mari kita flashback terlebih dahulu untuk mendalami apa itu matriks sebenarnya.
Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan. Bilanganbilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks (Anton, 1988:
22). Jika A adalah sebuah matriks, maka akan meggunakan ij untuk menyatakan
entri yang terdapat di dalam baris i dan kolom j
Matriks di atas disebut matriks berukuran mxn karena memiliki m baris dan
n kolom. Penulisan matriks pada Matlab menggunakan prinsip yang sama dengan
variabel array vektor. Sebagai contoh kita ingin mendeklarasikan matriks M
dengan jumlah baris 4 dan kolom 3 dapat dilihat pada gambar berikut ini:
>> m = [1 2 3; 4 5 6; 7 8 9; 10 11 12 ]
m=
1
4
7
10
2
5
8
11
3
6
9
12
Keterangan untuk penulisan matriks diawali dan diakhiri tanda kurung besar
[]. Untuk menambah atau berganti kolom dapat menggunakan spasi,
sedangkan untuk menambah atau berganti baris dapat menggunakan tanda semi
colon ; . Perintah size(M) digunakan untuk mengetahui dimensi dari matriks M
yaitu 4x3.Matriks mempunyai banyak sekali jenis diantaranya:
1. Matriks Zero
Matriks ini sesuai dengan namanya memiliki keseluruhan elemen bernilai 0.
Untuk mendeklarasikan matriks zero dalam Matlab dapat menggunakan perintah
zeros.
>> mzero = zeros(5,4)
mzero =
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2. Matriks Baris
Matriks baris hanya memiliki satu baris saja, sama dengan array vektor.
Contoh penulisan dari matriks baris:
>> mbaris = [4 2 4 5 2]
mbaris =
4
3. Matriks Kolom
Sama dengan matriks baris, matriks kolom hanya memiliki satu kolom saja.
Penulisan setiap elemen dipisah dengan notasi semi kolon (;).
>> mkolom = [4; 2; 4; 5; 2]
mkolom =
4
2
4
5
2
4. Matriks Ones
Adalah matriks yang semua elemennya bernilai 1. Untuk penulisannya
dalam Matlab dapat menggunakan perintah ones.
>> mones = ones(4,5)
mones =
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5. Matriks Diagonal
Merupakan matriks yang elemen di bawah dan di atas diagonal utamanya
bernilai nol, atau dengan kata lain elemen-elemen selain diagonal utamanya
bernilai nol. Untuk dapat membuat suatu matriks diagonal dengan mudah dapat
menggunakan cara di bawah ini
>> vektor_diagonal = [1 2 3 4 5]
vektor_diagonal =
1
1
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
5
6. Matriks Companion
Mencari matriks companion dari u di mana baris pertama dari matriks
tersebut merupakan u(2:n) / u(1) di mana u merupakan vektor dari koefisien
sebuah polinomial. Nilai eigen dari company(u) merupakan akar-akar
penyelesaian dari polinomial tersebut.
A = compan(u)
Contoh diberikan persamaan polinomial (x+2)(x-2) = x 2-4 dapat kita
tuliskan sebagai
>> p = [1 0 4]
p=
1
Hasil pencarian akar yang sama juga dapat dicari dengan perintah root(p).
Untuk lebih detail mengenai polinomial pada Matlab lihat bab 2.9.
7.
Matriks Hadamard
Matriks yang dihasilkan dengan perintah hadamard(n) merupakan matriks
Hadamard pada orde ke-n. Matriks Hadamard merupakan metriks yang terdiri dari
angka 1 dan -1 yang kolom-kolomnya orthogonal. Matriks ini biasa digunakan
dalam beberapa aplikasi diantaranya aplikasi pemroses sinyal dan analisisa
numeris.
Inputan n memiliki syarat utama yakni n > 2 dan n, n/12, atau n/20
merupakan kelipatan 2.
>> n = 8
n
8
>> H = hadamard(n)
H=
1
1
1
1
1
1
1
1
1 1
-1 1
1 -1
-1 -1
1 1
-1 1
1 -1
-1 -1
1 1 1 1
-1 1 -1 1
-1 1 1 -1
1 1 -1 -1
1 -1 -1 -1
-1 -1 1 -1
-1 -1 -1 1
1 -1 1 1
1
-1
-1
1
-1
1
1
-1
H * H = n*I
di mana I = eye(n,n)
8. Matriks Hankel
Matriks Hankel merupakan matriks persegi di mana elemen setelah
antidiagonalnya bernilai 0. Contoh sebuah deret = 1, 8, 3, 0, 3 jika kita buat
matriks Hankel dari deret tersebut nilainya adalah sebagai berikut
>> deret = [1 8 3 0 3]
deret =
1
>> hankel(deret)
ans =
1
8
3
0
3
8
3
0
3
0
3
0
3
0
0
0
3
0
0
0
3
0
0
0
0
Matlab juga memberikan kemudahan bagi kita berupa sortir data yaitu
ketika suatu waktu pada perhitungan dibutuhkan pengambilan salah satu elemen
dari matriks, kita dapat menggunakan cara seperti contoh berikut ini:
Disediakan sebuah matriks M dengan isi sebagai berikut:
>> m = [ 1 2 3; 4 5 6; 7 8 9]
m=
1
4
7
2
5
8
3
6
9
Pada suatu kasus ingin diambil angka 5 maka dapat diambil dengan
mendekarasikan
>> m(2,2)
ans =
5
Untuk mengambil semua elemen pada suatu baris atau kolom dapat
dideklarasikan sebagai berikut
>> m(:,1)
ans =
1
4
7
2.12
Perhitungan Matriks
Perhitungan matriks pada Matlab tidak meninggalkan kaidah
perhitungan matriks yang sesungguhnya. Syarat-syarat perhitungan dalam
matriks antara lain:
a. Penjumlahan dan pengurangan matriks hanya dapat dilakukan apabila
kedua matriks memiliki ukuran atau tipe yang sama. Elemen-elemen
yang dijumlahkan atau dikurangi adalah elemen yang posisi atau letaknya
sama
c 11 c 12 c 13
c 21 c 22 c 23
][
7 8
1 2 3
9 10
4 5 6
11 12
>> m = [1 5 3; 2 5 3; 1 0 8]
m=
1
2
1
5
5
0
3
3
8
>> det(m)
ans =
-40
>> inv(m)
ans =
-1.0000 1.0000
0
0.3250 -0.1250 -0.0750
0.1250 -0.1250 0.1250
Dalam Matlab matriks yang telah kita buat dapat dibentuk ulang
sesuai dengan yang kita kehendaki. Berikut ini perintah-perintah untuk
membentuk ulang sebuah matriks.
Perintah
Keterangan
fliplr(m)
flipud(m)
rot90(m)
Reshape(m,brs,
klm)
baru
sebelumnya
sama
dengan
jumlah
elemen
matriks
m=
1
4
7
2
5
8
3
6
9
>> fliplr(m)
ans =
3
6
9
2
5
8
1
4
7
>> flipud(m)
ans =
7
4
1
8
5
2
9
6
3
>> rot90(m)
ans =
3
2
1
6
5
4
9
8
7
>> reshape(m,1,9)
ans =
1
>> reshape(m,9,1)
ans =
1
4
7
2
5
8
3
6
9
A dan
B berukuran sama.
penjumlahan/pengurangan juga
Namun demikian,
>> a
a=
1
4
7
2
5
8
3
6
9
>> b
b=
10
13
16
11 12
14 15
17 18
>> b-a
ans =
9
9
9
9
9
9
9
9
9
>> a+201
ans =
202 203 204
205 206 207
208 209 210
>> b-a+32-12
ans =
29
29
29
29
29
29
29
29
29
AB,
2
5
3
6
Selain perkalian di atas, dikenal pula perkalian vektor, yaitu: dotproduct (atau disebut juga inner-product), dan cross-product. Dotproduct dan cross-product dihitung berdasarkan formula baku. Misalkan
terdapat dua vektor x = (x1 x2 x3) dan
y = (y1 y2 y3), maka:
dot-product:
>> y = [4 5 6]
y=
4
>> dot(x,y)
ans =
32
>> cross(x,y)
ans =
-3
-3
][ ] [ ]
1 2 x 1 = 32
12 5 x 2
7
Keterangan
notasi
petik
matriks
akan
berisi
kompleks,
selain
bilangan
operasi
tunggal (.)
berisi
matriks
akan
berisi
bilangan
transpos
konjugasi
>> m = [ 1 2 3; 4 5 6; 7 8 9]
m=
1
4
7
2
5
8
3
6
9
4
5
6
7
8
9
tanpa
>> tn = n'
tn =
4.0000 - 8.0000i 7.0000 + 4.0000i
6.0000 - 4.0000i 3.0000 + 8.0000i
>> tm2 = m.'
tm2 =
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Di dalam Matlab, operasi matematik juga bisa dilakukan elemen-perelemen. Dalam hal ini matriks atau vektor yang terlibat harus berukuran sama.
Operasi
Keterangan
+-
Penjumlahan
dan
.^
>> a = [1 3 4; 2 1 4; 1 1 1]
a=
1
2
1
3
1
1
4
4
1
64
1
15625
729
8100
>> b.^(1/3)
ans =
2.0801 2.0000
4.0000 1.0000
0 4.4814
5.0000
3.0000
0
LATIHAN 2
1. Buatlah variabel-variabel dengan ketentuan sebagai berikut
a. Sebuah deret D = {1, 4, 7, 10, n}
di mana n = 20
b. Matriks A yang merupakan matriks diagonal dari deret D
2
D 2
(
)
c. Tentukan nilai dari fungsi F D = 2
c. Matriks B =
N =
e. M/(N.^2)
f. M * N * 29
3. Selesaikanlah persamaan linier berikut ini
5x + 43y 3z +21v = 430
-11y + 31 = 15x + 11y z
12v +10x = 100 21z
3(x+z-1)-(v/90) = y
Hitunglah :
a. M+N
b. M*N
c. M.*N
d. M./N
2.13
Keterangan
max(m)
max(m1,m2)
Mencari
nilai
terbesar
pada
setiap
elemen
min(m1,m2)
Mencari
nilai
terkecil
pada
setiap
elemen
Contoh penggunaan dari fungsi max dan min adalah ketika diketahui data
seperti tabel
di bawah ini
1331
2134
1645
1123
1647
Data Kekerasan Spesimen Dengan Berbagai Macam Perlakuan Panas dan Variasi Holding
(BHN)
Jenis Perlakuan
5 Menit
10 Menit
20 Menit
Martempering
213
300
245
Normalizing
259
145
156
Annealing
100
113
256
1331
2134
1645
1123
1647
>> data2 = [213 300 245; 259 145 156; 100 113 256]
data2 =
213 300 245
259 145 156
100 113 256
>> max(data1)
ans =
2134
>> max(data2)
ans =
259 300 256
>> max(data2')
ans =
300 259 256
>> max(max(data2))
ans =
300
Jika kita menggunakan perintah max(data2), Matlab akan menyortir data terbesar
setiap kolomnya. Oleh karena itu untuk mencari data terbesar pada setiap baris kita ubah
terlebih dahulu matriks data2 menjadi data2 transpose. Sedangkan untuk mendapatkan nilai
terbesar pada matriks data2, dapat digunakan perintah max sebanyak dua kali. Untuk
penggunaan perintah min sama dengan penggunaan perintah max.
Berikutnya untuk operasi penjumlahan dapat kita gunakan perintah sum dan
cumsum. Syntaksnya adalah sebagai berikut ini
Perintah
Keterangan
sum(m)
hanya
akan
menghasilkan
vektor
di
mana
pada
setiap
kolom matriks m
cumsum(m)
>> sum(data1)
ans =
9110
>> sum(data2)
ans =
572 558 657
>> sum(data2)
ans =
758 560 469
>> sum(sum(data2))
ans =
1787
>> cumsum(data1)
ans =
1230
2561
>> cumsum(data2)
4695
6340
7463
9110
ans =
213 300 245
472 445 401
572 558 657
Perintah
Keterangan
prod(m)
variabel
variabel
m.
Jika
merupakan
matriks
merupakan
maka
akan
mana
elemennya
Membuat
atau
sebuah
vektor
memiliki
baru
ukuran
matriks
yang
sama
perkalian
kumulatif
dari
elemen sebelumnya.
1331
2134
1645
1123
>> data2 = [213 300 245; 259 145 156; 100 113 256]
data2 =
213 300 245
259 145 156
100 113 256
>> prod(data1)
ans =
1.0630e+019
>> prod(data2)
ans =
5516700 4915500
>> prod(data2')
9784320
ans =
15655500
5858580
2892800
>> prod(prod(data2))
ans =
2.65324720856832e+020
>> cumprod(data1)
1647
ans =
Columns 1 through 4
1230
1637130
3493635420
5747030265900
Columns 5 through 6
6.4539149886057e+015
1.06295979862336e+019
>> cumprod(data2)
ans =
213
55167
5516700
300
245
43500
38220
4915500 9784320
Dalam mencari nilai rata-rata pada sebuah kumpulan data berupa matriks maupun
vektor dapat digunakan perintah mean(m). Dengan perhitungan hasil penjumlahan
setiap elemen dibagi dengan banyaknya elemen yang ada. Sedangkan perintah
median(m) dapat digunakan ketika kita membutuhkan nilai tengah dari data-data
tersebut. Nilai simpangan baku dapat diperoleh menggunakan
perintah std(m),
Keterangan
mean(m)
Mencari
nilai
rata-rata
Jika
variabel
hanya
variabel
menghasilkan
merupakan
kolom matriks m
median(m)
variabel
hanya
variabel
menghasilkan
merupakan
Jika
variabel
hanya
variabel
menghasilkan
merupakan
deviasi
pada
Mencari
nilai
variansi
Jika
variabel
hanya
Jika
variabel
menghasilkan
merupakan
>> mean(data1)
ans =
1518.33333333333
>> mean(data2)
ans =
190.666666666667
186
219
>> mean(data2')
ans =
252.666666666667
186.666666666667
>> mean(mean(data2))
ans =
198.555555555556
>> median(data1)
ans =
1488
>> median(data2)
ans =
213 145 245
>> median(data2')
156.333333333333
ans =
245 156 113
>> median(median(data2))
ans =
213
>> std(data1)
ans =
370.449276779786
>> std(data2)
ans =
81.8189057207033
100.014998875169
54.8361194834208
62.8834901491109
86.5582655402321
>> std(data2')
ans =
44.0037877157562
>> std(std(data2'))
ans =
21.3222174296588
>> var(data1)
ans =
137232.666666667
>> var(data2)
ans =
6694.33333333333
>> var(data2')
10003
3007
ans =
1936.33333333333
3954.33333333333
7492.33333333333
>> var(var(data2))
ans =
12247953.037037
Dalam suatu proses tertentu dibutuhkan langkah pengurutan data. Perintah untuk
mengurutkan data dapat menggunakan perintah sort(m). Perintah ini mempunyai beberapa
modifikasi dengan penggunaan indeks. Indeks yang terbentuk pada
Perintah
Keterangan
sort(m,
arah)
variabel
menghasilkan
merupakan
jika
tidak
sort(m,
arah)
merupakan
vektor
dan
ind
>> sort(data1)
ans =
1123
1230
1331
1645
1647
2134
1331
1230
1123
1645
1647
2134
1647
1645
1230
1331
i=
5
3
2
1
2.16
2
1
3
Polynomial
Suatu polinomial, p(x), berderajat n dinyatakan sebagai sebuah vektor baris p
berukuran n+1. Elemen vektor menunjukkan koefisien dari polinomial yang diurutkan
dari orde tertinggi ke terendah.
Beberapa jenis perhitungan dapat kita aplikasikan pada polinomial di Matlab. Perintah
berikut ini merupakan perintah-perintah yang digunakan untuk menangani polinomial:
Perintah
Keterangan
polyval(p,x)
Mencari
peerhitungan
hasil
dari
Mencari
persamaan
polinomial
berdasarkan
akar-akar
yang
telah
ingin
dicari
persamaannya
roots(p)
persamaan
polinomial p. Hasilnya
akan
disajikan
dalam
bentuk vektor.
conv(p,q)
Mencari
hasil perkalian
deconv(p,q)
pembagian
akan
jika
pembagian
tersebut
mempunyai
sisa
dimasukkan
akan
pada
polinom s.
polyder(p)
Mecari
turunan
dari
polinom p.
p=
6
-2
>> q = [8 0 2 9]
q=
8
Pada polinomial p, koefisien x pangkat 3 dan x pangkat 0 bernilai 0. Oleh karena itu
kita isikan 0 pada isian Matlab. Sedangkan pada polinomial q hanya koefisien x pangkat 2
saja yang bernilai 0.
>> polyval(p,2)
ans =
102
>> x = [1:10]
x=
1
10
>> polyval(p,x)
ans =
11 102 489 1532 3735 7746
>> roots(p)
ans =
0
-1.1580
0.5790 + 0.8199i
0.5790 - 0.8199i
>> conv(p,q)
ans =
48
-4 110
-4
-4
63
sisa =
0
0 -3.5000
0.2500
-4
>> polyder(p)
ans =
24
-4
Jika dicermati pada contoh koding di atas, input x pada perintah polyval dapat
diisikan berupa vektor. Hasil perkalian antara polinom p dan q jika ditulis ulang adalah pq(x)
= 48x7 4x5 + 110x4 4x3 4x2 + 63x sedangkan pada pembagian menghasilkan polinom
r(x) = 0.75x + 0 sebagai hasil bagi dan polinomial sisa pembagian sisa(x) = 0x4 + 0x3 3.5x2
+ 0.25x + 0. Anda dapat membalik proses pembagian dengan cara
>> conv(q,r)+sisa
ans =
6 0
-2
Sehingga polinom p didapatkan. Perintah poly pada contoh di atas memiliki akar-akar
persamaan x = -2 dan x = 2. Oleh karena itu polinom yang didapatkan adalah x2 4.
2.17
Keterangan
sqrt(x)
exp(x)
log(x)
log10(x)
log2(x)
sin(x),
cos(x),
asin(x), acos(x), atan(x), Merupakan fungsi arcus trigonometri pada Matlab. Input
acot(x), asec(x), acsc(x)
asinh(x),
atanh(x),
asech(x), acsch(x)
abs(x)
sign(x)
round(x)
floor(x)
ceil(x)
fix(x)
rem(x,y)
real(x)
imag(x)
angle(x)
conj(x)
---------------------------------- Metode Regresi Polinomial Order Dua--------Nama = Endah Nurliza-------NIM = 141947810758 ---------------------------------Masukkan Nilai x *dalam bentuk data: [0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10]
Masukkan Nilai y *dalam bentuk data: [4 5 6 7 8 9 10 3 1 2 3]
Masukkan Jumlai Data: 11
xi =
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 107
yi =
4 5 6 7 8 9 10 3 1 2 3:
A=
11
55
385
58
55
385
3025
252
385
3025
25333
1478
Persamaan-1
A=
1.0e+04 *
0.0001
0.0005
0.0035
0.0005
0.0055
0.0385
0.3025
0.0252
0.0385
0.3025
2.5333
0.1478
0.0035
0.0005
Persamaan-2
A=
1.0e+04 *
0.0001
0
0.0005
0.0385
0.0110
0.1100 -0.0038
0.3025
Persamaan-3
2.5333
0.1478
A=
1.0e+04 *
0.0001
0.0005
0.0035
0.0005
0.0110
0.1100 -0.0038
0.1100
1.1858 -0.0552
Persamaan-4
A=
1.0e+04 *
0.0001
0.0005
0.0035
0.0005
0.0001
0.0010 -0.0000
0.1100
1.1858 -0.0552
Persamaan-5
A=
1.0000
5.0000 35.0000
5.2727
0 858.0000 -172.0000
Persamaan-6
A=
1.0000
0 -15.0000
7.0000
0 858.0000 -172.0000
Persamaan-7
A=
1.0000
0
0 -15.0000
7.0000
1.0000 -0.2005
Persamaan-8
A=
1.0000
0
0
3.9930
Persamaan-9
A=
1.0000 -0.2005
1.0000
3.9930
1.0000
1.6592
1.0000 -0.2005
X1 =
3.9930
X2 =
1.6592
X3 =
-0.2005