Ruang Lingkup Dialektologi
Ruang Lingkup Dialektologi
Ruang Lingkup Dialektologi
beberapa tempat; (2) lebih dari satu berian memperlihatkan kepaduan dan yang lain
memperlihatkan ketidakpaduan; dan (3) daerah sebaran yang tumpang tindih.
Para ahli dialektologi menggunakan isoglos, dialektometri, dan mata rantai
pemahaman untuk menafsirkan sebaran situasi dialektal di suatu daerah. Isoglos adalah garis
yang menghubungkan daerah yang mempunyai dialek yang sama. Terdapat istilah lain yaitu
heteroglos: garis yang memisahkan setiap gejala bahasa dari dua lingkungan dialek atau
bahasa berdasarkan wujud atau sistem kedua lingkungan tersebut yang berbeda. Meskipun
istilahnya berbeda, keduanya tetap sama hanya sudut pandang pembuatan dan fungsi garis
yang berbeda: isoglos menyatukan titik pengamatan yang menampilkan gejala kebahasan
yang sama, heteroglos memisahkan titik pengamatan yang menampilkan gejala berbeda
(Chambers dan Trudgill, 1980: 104). Dialektrometri adalah ukuran statistik yang digunakan
untuk melihat seberapa jauh perbedaan dan persamaan varian di suatu daerah dengan
membandingkan sejumlah data yang terkumpul. Mata rantai pemahaman (mutual
intelligibility) melihat perbedaan atau variasi bahasa dengan menentukan test point (titik uji)
dan reference point (titik acuan).
Dalam masyarakat multilingual, unsur bahasa lain yang mungkin mempengaruhi
variasi bahasa harus dianalisis. Unsur tersebut adalah prestise yang memungkinkan pemakai
bahasa tertentu meniru bahasa dari daerah lain. Kemudian, ciri geografis yang memudahkan
atau menyulitkan komunikasi di antara dua daerah juga dianalisis. Misalnya gunung dapat
menjadi batas maupun jalur inovasi unsur bahasa jika migrasi pernah terjadi melalui gunung
tersebut. Sama halnya dengan sungai: jika sungai besar dan arusnya kuat, pasti merupakan
batas, sedangkan jika sungai tersebut dapat dilayari, dapat menjadi jalur inovasi unsur bahasa
(Petyt, 1980: 63). Faktor geografis dan sosiolinguistis inilah yang memunculkan variasi dan
difusi bahasa yang dibawa oleh agen masyarakat.
Dialektologi mengacu pada sebuah ilmu yang mempelajari variasi bahasa yang
dilihat dari berbagai metodologi seperti diakronis, sinkronis, sosial, dan geografis.
Dialektologi tradisional awalnya hanya mengkaji tentang variasi bahasa yang ada pada
daerah tertentu (dialek geografi / regional). Kemudian, kajian dialektologi berkembang tidak
hanya berdasarkan perbedaan wilayah, tetapi juga berdasarkan perbedaan strata sosial (dialek
sosial), dan perbedaan waktu (dialek temporal). Contoh dialek regional adalah Melayu
Ambon dan Melayu Jakarta; contoh dialek sosial adalah bahasa Indonesia
yang digunakan oleh etnis yang berbeda; dan contoh dialek temporal
adalah Melayu Kuno.