Modul MatLab
Modul MatLab
METODE NUMERIK
INDAH ROSIANTY
122406124
Kom C112
D3 TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat
serta karunia-Nya kapada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan modul
laboratorium metode numeric.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karna itu, saya ingin para pembaca untuk memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan kita kelak. Melalui
kata pengantar ini saya terlebih dahulu ingin meminta maaf dan mohon dimaklumi
bila mana ada kekurangan dari isi makalah ini dan ada tulisan yang saya buat kurang
tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
hanya ini yang dapat saya ucapkan, terima kasih dan semoga Allah SWT
memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Indah Rosianty
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Metode Numerik ................................................ 6
1.2. Rumusan masalah ........................................................................ 7
1.3. Tujuan penulisan ......................................................................... 7
1.4. Manfaat penulisan ....................................................................... 7
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Metode Numerik ....................................................... 9
2.2. Definisi Metode Numerik ............................................................ 10
2.3. Prinsip-prinsip Metode Numerik ................................................. 11
2.4. Pemakaian Metode Numerik ....................................................... 11
2.5. Kegunaan Metode Numerik ........................................................ 12
2.6. Aplikasi Metode Numerik Pada Geologin .................................. 13
2.7. Metode Numerik Penerapan Metode Bisection Dalam Dunia
Nyata ........................................................................................... 14
2.7.1. Algoritma Metode Bisection ............................................. 15
2.7.2. Listing Program Metode Bisection.................................... 16
2.8. Peranan Komputer dalam Metode Numerik ................................. 17
2.9. Perbedaan Metode Numerik dengan Analisis Numerik ................ 19
2.10. Tujuan Metode Numerik ............................................................. 19
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan .................................................................................. 34
3.2. Saran ............................................................................................ 34
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
Rumusan Masalah
1.3.
Tujuan Penulisan
1.4.
Manfaat Penulisan
BAB 2
PENJELASAN
penyelesaian
masalah
teknik
semakin
meningkat.
Alasan
mengapa
PERHITUNGAN
ENGINEERING
DENGAN
MENGGUNAKAN
KOMPUTER
Beberapa konsep perhitungan engineering yang digunakan pada metoda numerik
meliputi:
1. Akar-akar Persamaan, Persoalan ini beraitan dengan nilai suatu variabel atau
parameter yang memnuhi suatu persamaan tunggal.
2. Sistem Persamaan Aljabar Linear, Sekumpulan harga linear dicari agar muncul
secara simultan dalam pelbagai konteks masalah dan pada setiap disiplin
teknik. Khususnya persamaan yang berasal dari sejumlah besar sistem elemen
yang saling berhubungan seperti struktur, rangkaian listrik dan jaringan fluida.
10
3. Pencocokan Kurva, Teknik yang dilakukan terdiri dari regresi dan interpolasi.
Regresi dilakukan bila terdapat suatu tingkat kesalahan yang signifikan yang
berkenaan dengan data, bisanya pada data hasil percobaan. Interpolasi dipakai
dengan tujuan untuk menentukan nilai-nilai tengah antara titik-titik data yang
secara relatif bebas dari kesalahan.
4. Integrasi, Suatu interpretasi fisik dari integrasi numerik akan menentukan luas
dibawah kurva. Integrasi memiliki banyak aplikasi dalam praktik teknik mulai
dari penentuan titik berat benda berbentuk sembarang sampai perhitungan
kuantitas total berdasarkan pengukuran-pengukuran diskrit. Formula integrasi
juga numerik juga memegang peranan utama dalam pemecahan persamaan
kecepatan.
5. Persamaan Diferensial, Persamaan diferensial menjadi penting karena banyak
hukum fisika yang dinyatakan oleh laju perubahan suatu besaran, bukan oleh
nilai kuantitas itu sendiri.
aritmetika.
Jadi
metode
numerik
adalah
suatu
teknik
untuk
11
diselesaikan
dengan metode
matematis (analitik)
maka
kita
dapat
Metode
Numerik biasanya
penyelesaiannya
dilakukan
sulit
untuk
menyelesaikan
didapatkan
dengan
12
13
14
15
Penetapan m ini dikenal dengan cara REGULA FALSI dan algoritmanya sama
seperti metode Bisection, kecuali mengganti penentuan m dengan rumusan : m =a-[(ba)x f(b)/f(b)-f(a)
Metode Bisection ini paling sederhana dan paling intractif dari metode
pendekatan berturut-turut untuk melokalisasi sebuah persamaan akar f(x) = 0 dalam
selang [a,b].
Metode ini didasrkan pada teorema nilai antara untuk fungsi kontinu., yang
menyatakan pada suatu selang [a,b] sedemikian sehingga titik-titik ujung f berlawanan
tanda, missal f(a) <> 0, harus mengandung suatu akar. Metode ini merupakan
pengulangan pembagiduaan selang yang memenuhi teorema di atas. Oleh karena itu
metode ini disebut metode bagi dua.
16
sehingga:
f (a
f (b
Algoritma BISECT(f,a,b,akar,e,iter,itmax,flag)
1. Tebak harga interval [a,b]; tentukan e; dan itmax
2. Set f0 = f(a); iter = 0; flag = 0;
3. Tentukan atau hitung akar = c := (a + b)/2;
4. Jika f(a)f(c
iter = iter + 1;
b = c jika tidak a = c
5. Jika (b a
dan f0 = f(a);
e1 x
17
jumlah
operasi
aritmetika
ini
umumnya
sangat
banyak
18
komputer kita dapat mencoba berbagai kemungkinan solusi yang terjadi akibat
perubahan beberapa parameter. Solusi yang diperoleh juga dapat ditingkatkan
ketelitiannya dengan mengubahubah nilai parameter.
Kemajuan komputer digital telah membuat bidang metode numerik
berkembang secara dramatis. Tidak ada bidang matematika lain yang mengalami
kemajuan penting secepat metode numerik. Tentu saja alasan utama penyebab
kemajuan ini adalah perkembangan komputer itu sendiri, dari komputer mikro sampai
komputer Cray, dan kita melihat perkembangan teknologi komputer tidak pernah
berakhir. Tiap generasi baru komputer menghadirkan keunggulan seperti waktu,
memori, ketelitian, dan kestabilan perhitungan. Hal ini membuat ruang penelitian
semakin terbuka luas. Tujuan utama penelitian itu adalah pengembangan algoritma
numerik
yang
lebih
baik
dengan
memanfaatkan
keunggulan
komputer
semaksimal mungkin. Banyak algoritma baru lahir atau perbaikan algoritma yang
lama didukung oleh komputer.
Bagian mendasar dari perhitungan rekayasa yang dilakukan saat ini adalah
perhitungan waktu nyata (real time computing), yaitu perhitungan keluaran (hasil)
dari
data
yang
diberikan
dilakukan
secara
simultan
dengan
event
19
Metode Analitik, Solusi ini sangat berguna namun terbatas pada masalah
sederhana. Sedangkan Masalah real yang komplek dan non linier tidak dapat
diselesaikan.
2.
3.
Kalkulator dan Slide Rules, Penyelesaian numerik secara manual. Cara ini
cukup lama dan mungkin bisa terjadi kesalahan pemasukan data.
20
Penggunaan metode numerik diharapkan dapat mengatasi berbagai kelemahankelemahan metode yang ada sebelumnya. Dapat dipahami pula bawa pada umumnya
permasalahan dalam sains dan teknologi digambarkan dalam persamaan matematika.
Persamaan ini sulit diselesaikan dengan model analitik sehingga diperlukan
penyelesaian pendekatan numerik. Dengan metode numerik, manusia terbebas dari
hitung menghitung manual yang membosankan . Sehinggga waktu dapat lebih banyak
digunakan untuk tujuan yang lebih kreatif, seperti penekanan pada formulasi problem
atau interpretasi solusi dan tidak terjebak dalam rutinitas hitung menghitung.
pangeran
ahli
matematika.
Disejajarkan dengan Isaac Newton dan Archimedes sebagai salah satu dari tiga ahli
matematika yang terbesar yang pernah ada. Dalam seluruh sejarah matematika, tidak
pernah ada seorang anak yang begitu cepat berkembang, sebagaimana Gauss, yang
dengan usahanya sendiri menyelesaikan dasar aritmetika sebelum ia dapat berbicara.
Pada suatu hari, saat ia bahkan belum berusia tiga tahun, melalui cara dramatis orang
tuanya mulai menyadari kejeniusan Gauss. Ketika itu ayahnya tengah menyiapkan
gaji mingguan untuk para buruh bawahannya, dan Gauss memperhatikan dengan
diam-diam dari pojok ruangan. Setelah perhitungan yang panjang dan membosankan.
Gauss
tiba-tiba
member
tahu
ayahnya
bahwa
terdapat
kesalahan
dalam
perhitungannya dan memberikan jawaban yang benar, yang diperoleh hanya dengan
memikirkannya (tanpa menulisnya). Yang mengherankan orang tuanya adalah setelah
diperiksa ternyata perhitungannya Gauss benar.
Dalam desertasi doktoralnya Gauss memberikan bukti lengkap pertama teoriteori dasar aljabar yang menyatakan bahwa setiap persamaan polynomial memiliki
solusi sebanyak pangkatnya. Pada usia 19 tahun ia menyelesaikan masalah yang
membingungkan Euclid, menggambarkan polygon 17 sisi di dalam lingkaran dengan
menggunakan jangka dan kompas, dan pada tahun 1801, pada usia yang ke-24 tahun,
ia mempublikasikan karya terbesarnya, Disquisitiones Arithmeticae, yang dipandang
banyak orang sebagai salah satu prestasi paling berlian dalam matematika. Dalam
21
makalah itu Gauss melakukan sistematisasi studi dari teori bilangan (sifat-sifat
bilangan bulat atau integer) dan merumuskan konse dasar dari hal tersebut.
Diantara prestasinya yang banyak sekali, Gauss menemukan kurva Gaussian
atau kurva berbentuk lonceng yang merupakan dasar teori probabilitas, memberikan
interpretasi geometric pertama mengenai bilangan kompleks dan mengembangkan
metode-metode karakteristik permukaan secara interistik dengan menggunakan kurvakurva yang dikandungnya, mengembangkan teori pemetaan konformal (angle
preserving)
dan
menemukan
geometri
non-Euclidean
30
tahun
sebelum
dipublikasikan oleh orang lain. Dalam bidang fisika ia memberikan sumbangan yang
besar terhadap teori lensa dan gerakan kapiler, dan bersama Wilhelm Weber ia
mengerjakan pekerjaan penting dalam bidang elektromagnetisme, magnetometer
bifilar dan elektrograf.
Gauss adalah orang yang sangat religious dan aristoratik dalam kesajaannya. Ia
dengan mudah menguasai bahasa-bahasa asing, sangat senang membaca dan meminati
bidang minarologi dan botani sebagai hobi. Ia tidak suka mengajar dan biasanya
bersikap
dingin
tidak
mendukung
terhadapahli
matematika
yang
lainnya,
kemungkinan ini karena ia mengantisipasi kerja mereka. Dikatakan bahwa jika saja
Gauss mempublikasikan semua penemuaannya, maka matematika saat ini akan lebih
maju 50 tahun. Tak diragukan lagi bahwa ia adalah ahli matematika terbesar dalam era
modern.
Wilhelm Jordan (1842-1899) adalah seorang insinyur Jerman yang ahli dalam
bidang geodesi. Sumbangannya untuk penyelesaian sistem linear dalam buku
populernya, Handbuch de Vermessungskunde (Buku panduan Geodesi) pada tahun
1988.
Contoh Sumbangannya untuk penyelesaian sistem linear dalam buku populernya
Dalam aljabar linear, eliminasi Gauss-Jordan adalah versi dari eliminasi Gauss. Pada
metode eliminasi Gauus-Jordan kita membuat nol elemen-elemen di bawah maupun di
atas diagonal utama suatu matriks. Hasilnya adalah matriks tereduksi yang berupa
matriks diagonal satuan (Semua elemen pada diagonal utama bernilai 1, elemenelemen lainnya nol).
22
23
bawah maupun di atas diagonal utama suatu matriks. Hasilnya adalah matriks
tereduksi yang berupa matriks diagonal satuan (semua elemen pada diagonal utama
bernilai 1, elemen-elemen lainnya nol).
Dalam bentuk matriks, eliminasi Gauss-Jordan ditulis sebagai berikut:
Solusinya:
Seperti pada metode eliminasi gauss naf, metode eliminasi Gauss-Jordan naf tidak
menerapkan tata-ancang pivoting dalam proses eliminasinya.
Langkah-langkah operasi baris yang dikemukakan oleh Gauss dan
disempurnakan oleh Jordan sehingga dikenal dengan Eliminasi Gauss-Jordan, sebagai
berikut:
-
Jika suatu baris tidak seluruhnya dari nol, maka bilangan tak nol pertama pada
baris itu adalah 1. Bilangan ini disebut 1 utama (leading 1). Jika terdapat baris yang
seluruhnya terdiri dari nol, maka baris-baris ini akan dikelompokkan bersama pada
bagian paling bawah dari matriks.
-
Jika terdapat dua baris berurutan yang tidak seluruhnya dari nol, maka 1 utama
pada baris yang lebih rendah terdapat pada kolom yang lebih kanan dari 1 utama
pada baris yang lebih tinggi. Setiap kolom memiliki 1 utama memiliki nol pada
tempat lain.
24
Contoh:
x + y + 2z = 9
2x + 4y - 3z = 1
3x + 6y - 5z = 0
Diperoleh penyelesaian x = 1, y = 2, z = 3.
25
26
Kondisi
pembagian dengan nol. Apabila kondisi tersebut tidak dipenuhi, maka SPL tidak
mempunyai jawaban.
Contoh:
x + y + 2z = 9
2x + 4y - 3z = 1
3x + 6y - 5z = 0
27
Melakukan pertukaran baris untuk menghindari pivot yang bernilai nol adalah
cara pivoting yang sederhana (simple pivoting). Masalah ini dapat juga timbul bila
elemen pivot sangat dekat ke nol, karena jika elemen pivot sangat kecil dibandingkan
terhadap elemen lainnya, maka galat pembulatan dapat muncul.
Ada dua macam tata-ancang pivoting, yaitu:
a.
Pada tata-ancang pivoting sebagian, pivot dipilih dari semua elemen pada kolom p
yang mempunyai nilai mutlak terbesar,
Lalu pertukarkan baris k dengan baris ke p. Misalkan setelah operasi baris pertama
diperoleh matriksnya seperti yang digambarkan pada matriks di bawah ini. Untuk
operasi baris kedua, carilah elemen x pada baris kedua, dimulai dari baris ke-2 sampai
baris ke-4, yang nilai mutlaknya terbesar, lalu pertukarkan barisnya dengan baris ke-2.
perhatikanlah bahwa teknik pivoting sebagian juga sekaligus menghindari
pemilihan pivot = 0 (sebagaimana dalam simple pivoting) karena 0 tidak akan pernah
menjadi elemen dengan nilai mutlak terbesar, kecuali jika seluruh elemen di kolom
yang diacu adalah 0. Apabila setelah melakukan pivoting sebagian ternyata elemen
pivot = 0, itu berarti system persamaan linier tidak dapat diselesaikan (singular
system).
28
b.
Jika disamping baris, kolom juga dikutkan dalam pencarian elemen terbesar dan
kemudian dipertukarkan, maka tata-ancang ini disebut pivoting lengkap. Pivoting
lengkap jarang dipakai dalam program sederhana karena pertukaran kolom mengubah
urutan suku x dan akibatnya menambah kerumitan program secara berarti. Contoh:
b.
Penyelesaian
a.
Jadi,
29
Jadi, x=(3.333, 1.001). solusi ini sangat jauh berbeda dengan solusi sejatinya.
Kegagalan ini terjadi karena
. Perhatikan juga bahwa 1.569 - 1.568 adalah pengurangan dua buah bilangan yang
hamper sama, yang menimbulkan hilangnya angka bena pada hasil pengurangannya.
b.
Baris pertama dipertukarkan dengan baris kedua sehingga 0.3454 menjadi pivot
30
Jadi, solusinya adalah x = (10.02, 1.000), yang lebih baik daripada solusi a.
keberhasilan ini karena
b.
c.
kelemahan :
a.
31
32
masalah dan solusi di ekspresikan dalam bentuk model matematika yang sederhana.
Pada dasarnya penggunaan matlab meliputi :
1. Matematika dan komputasi
2. Pembentukan algoritma
3. Pengambilan data
4. Pemodelan, simulasi, dan pembentukan prototipe
5. Analisa data, eksplorasi dan visualisasi
6. Gambar teknik
2
1
3
5
1
7
33
>> a(2,:)=a(2,:)-a(1,:)
a=
1
0
2
2
-1
5
3
2
2
1
6
1
>> a(3,:)=a(3,:)-2*a(1,:)
a=
1
0
0
2 3
-1 2
1 -4
1
6
-1
>> a(3,:)=a(3,:)+a(2,:)
a=
1
0
0
2 3
-1 2
0 -2
1
6
5
>> z=a(3,4)/a(3,3)
z=
-2.5000
>> y=a(2,2)*(a(2,4)-a(2,3)*z)
y=
-11
>> x=a(1,4) - ((2*y)+(3*z))
x=
30.5000
>>
34
BAB 3
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
3.2.
Saran
Penulis menyadari tentang penyusunan makalah, tentu masih banyak kesalahan dan
kekurangannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Oleh karena itu penulis menyarankan kepada
pembaca agar dapat sekiranya membaca makalah ini sebagai sebuah referensi untuk
mengetahui dan sebagai langkah awal untuk mengelola data dengan baik dan benar
Penulis banyak berharap para pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca. Terima kasih