Mini Project Js
Mini Project Js
Disusun Oleh:
Dr. Eveline Hongo
Dr. Hasnan Habib
Dr. Kiagus M. Reza
Dr. Maryam
PUSKESMAS PAGUYAMAN
BOALEMO
2015
LEMBARAN PENGESAHAN
Oleh:
Dr. Eveline Hongo
Dr. Hasnan Habib
Dr. Kiagus M. Reza
Dr. Maryam
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat sehingga
kami dapat menyelesaikan penelitian dan menyusun laporan penelitian mini project di Dusun
Iloheluma, Desa Rejonegoro, Kecamatan Paguyaman,
Gorontalo.
Laporan ini merupakan hasil kegiatan mini project di Dusun Iloheluma, Desa
Rejonegoro, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. Laporan ini
berjudul Jamban Sehat di Dusun Iloheluma Desa Rejonegoro Kecamatan Paguyaman
Kabupaten Boalemo. Kegiatan yang kami lakukan dalam mini project ini mencakup survey
langsung kepada masyarakat dan juga penyuluhan kepada masyarakat di Dusun Iloheluma
Desa Rejonegoro.
Dalam usaha penyelesaian tugas laporan ini saya memperoleh banyak bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. dr.Ria Kumala, selaku dokter pembimbing internship di Puskesmas Paguyaman
Kabupaten Boalemo, Gorontalo.
2. Bapak Haris Ahmad SKM, M.Kes, selaku kepala Puskesmas Paguyaman, Kabupaten
Boalemo, Gorontalo
3. Pihak Desa Rejonegoro yang telah berkenan memberikan bantuan berupa izin,
pengumpulan data, dan koordinasi masyarakat dalam pelaksanaan penelitian kami.
4. Pihak Puskesmas Paguyaman yang telah berkenan memberikan bantuan mengenai
data kesehatan masyarakat dan brosur kesehatan.
5. Bapak Kepala Desa Rejonegoro beserta warga yang telah mengizinkan dan membantu
terlaksananya penelitian kami sehingga berjalan lancar.
6. Seluruh staf Puskesmas Paguyaman atas segala bantuannya dalam membantu dalam
penyusunan laporan ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuannya demi kelancaran kegiatan ini.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................viii
BAB I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang..................................................................................1
I.2.Pernyataan Masalah............................................................................2
I.3.Tujuan.................................................................................................2
I.3.1. Tujuan Umum............................................................................2
I.3.2. Tujuan Khusus...........................................................................2
I.4 Manfaat...............................................................................................2
I.4.1. Bagi Penulis...............................................................................3
I.4.2. Bagi Profesi...............................................................................3
I.4.3. Bagi Masyarakat........................................................................3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Kesehatan Lingkungan.....................................................................4
II.2. Standar Prosedur Operasional Klinik Sanitasi.................................4
II.3. Tindak Lanjut Penyelesaian Masalah ..............................................5
II.4. Jamban Sehat....................................................................................6
II.1.5 Syarat jamban sehat
..7
42
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Jarak Jamban dengan Sumber Air Bersih.......................................7
Gambar 2. Bidang Resapan..............................................................................9
Gambar 3. Jamban Cemplung...........................................................................10
Gambar 4. Jamban Cemplung berventilasi.......................................................10
Gambar 5. Jamban Leher Angsa.......................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
42
1.1
Latar Belakang1
Sesuai dengan undang undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992 tentang
kesehatan bab 1 pasal 1disebutkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa
dan social yang memungkinkan orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Target utama pembangunan kesehatan itu salah satunya yaitu kesehatan lingkungan.
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan kehidupan yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk mendukung
tercapainya kualitas hidup yang sehat. Menurut H. Bloom, tingkat derajat kesehatan manusia
dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu : faktor perilaku, genetik, lingkungan dan pelayanan
kesehatan. Dalam hal ini jelas bahwa lingkungan sangat berpengaruh terhadap derajat
kesehatan manusia. Oleh karena itu perlu adanya perhatian yang serius dalam menangani
masalah-masalah kesehatan khususnya kesehatan lingkungan.
Dengan adanya upaya kesehatan lingkungan maka diharapkan meningkatnya jumlah
kawasan sehat, tempat-tempat umum sehat, tempat pariwisata sehat, tempat kerja sehat,
rumah dan bangunan sehat, sarana sanitasi, sarana air minum, dan sarana pembuangan
limbah.
Masalah penyehatan lingkungan pemukiman khususnya pada pembuangan tinja
merupakan salah satu dari berbagai masalah kesehatan yang perlu mendapatkan prioritas.
Penyediaan sarana pembuangan tinja masyarakat terutama dalam pelaksanaannya tidaklah
mudah, karena menyangkut peran serta masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya
dengan perilaku, tingkat ekonomi, kebudayaan dan pendidikan.
Pembuangan tinja perlu mendapat perhatian khusus karena merupakan satu bahan
buangan yang banyak mendatangkan masalah dalam bidang kesehatan dan sebagai media
bibit penyakit, seperti diare, typhus, muntaber, disentri, cacingan dan gatal-gatal. Selain itu
dapat menimbulkan pencemaran lingkungan pada sumber air dan bau busuk serta estetika.
Salah satu kegiatan promotif preventif untuk menangulangi penyakit berbasis
lingkungan adalah pembangunan jamban keluarga, tetapi tingkat keberhasilannya masih jauh
dari diharapkan, salah satu indikator sehat 2010 adalah cakupan jamban keluarga minimal
84%.
Di Jawa tengah pada tahun 2001, jumlak kk yang memanfaatkan jamban untuk tempat
buang air besar (BAB) yang memenuhi syarat sebesar 64,24 %. Kondisi tersebut masih
dibawah target nasional
Dari data SPM dapat diketahui cakupan penduduk yang memanfaatkan jamban di
wilayah kerja Puskesmas Paguyaman periode Januari-desember 2012 adalah 69%, sedangkan
42
target Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo adalah 75%. Sehingga angka pencapaian
penduduk yang memanfaatkan jamban masih kurang, yaitu sebesar 92%.
Dilihat dari Perilaku hidup bersih dan sehat, masyarakat Desa Rejonegoro khususnya
Dusun Iloheluma masih rendah angka kesadaran akan perilaku hidup sehat. Hal ini dapat
dilihat dari banyaknya perilaku buang air besar bukan dijamban yang sehat.
Menurut data keluarga hasil Survei Mawas Diri (SMD) kepemilikan jamban di Dusun
Iloheluma, dimana jumlah KK yang berhasil di survey ada 107, yang memiliki jamban
memenuhi syarat sebanyak 40 KK (37%), Ada Jamban tidak memenuhi syarat 21 KK (20
%), yang tidak memiliki jamban sebanyak 46 KK (43%).
.
1.4.2 Bagi Profesi
Desa
Rejonegoro,
dapat
bertambah
mengenai
pentingnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
42
Luar Gedung
Sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara penderita / klien atau
keluarganya dengan petugas, petugas klinik sanitasi melakukan kunjungan
lapangan/rumah dan diharuskan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Mempelajari hasil wawancara atau konseling di dalam gedung (Puskesmas).
2) Menyiapkan dan membawa berbagai peralatan dan kelengkapan lapangan yang
diperlukan seperti formulir kunjungan lapangan, media penyuluhan, dan alat
sesuai dengan jenis penyakitnya.
3) Memberitahu atau menginformasikan
kedatangan
kepada
perangkat
membersihkannya.
II. 1.5 Syarat jamban sehat
a. Tidak mencemari tanah sekitarnya
b. Mudah dibersihkan dan aman digunakan
c. Dilengkapi dinding dan atap pelindung
d. Penerangan dan ventilasi cukup
e. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai
f. Tersedia air dan alat pembersih
42
Apakah penutup sumur resapan jamban (penampungan akhir kotoran) tidak kedap air?
: Nilai Ya = 3, Tidak = 0
Skoring Tingkat resiko untuk mencemari lingkungan: Ringan 0-2, Sedang 3-4, Tinggi 5-8 ,
Amat tinggi 9-11.
II.1.7. Pengelolaan Pembuangan Tinja 1,2
Untuk mengurangi kontaminasi tinja terhadap lingkungan, maka pembuangan
kotoran manusia harus dikelola dengan baik yaitu harus di suatu tempat tertentu atau
jamban yang sehat. Jamban Sehat untuk daerah pedesaan apabila memenuhi
1.
Jarak
Jamban
2.
Tidak
mencemari
tanah
permukaan
a. Tidak buang air besar di sembarang tempat, seperti kebun, pekarangan, dekat sungai,
dekat mata air, atau pinggir jalan.
42
b. Jamban yang sudah penuh agar segera disedot untuk dikuras kotorannya, kemudian
kotoran ditimbun di lubang galian.
3.
4.
5.
6.
7.
42
: Syarat syarat
42
Jamban cemplung ini sering dijumpai di daerah pedesaan tapi kurang sempurna,
misalnya tanpa rumah jamban. Pada jamban ini, kotoran langsung masuk ke jamban dan
tidak boleh terlalu dalam sebab bila terlalu dalam akan mengotori air tanah dibawahnya.
Dalamnya pit latrine berkisar antara 1,5 3 meter saja. Jarak dari sumber air minum
sekurang-kurangnya 15 meter.
2.
42
selalu terisi air. Fungsi air ini sebagai sumbat bau bususk dari cubluk sehingga tidak tercium
di ruangan rumah kakus. Bila dipakai, faecesnya tertampung sebentar dan bila disiram air,
baru masuk ke bagian yang menurun untuk masuk ke tempat penampungannya (pit).
Penampungannya berupa tangki septik kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses
penguraian/dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi dengan resapannya. Kakus ini
yang terbaik dan dianjurkan dalam kesehatan lingkungan.
BAB III
METODE MINI PROJECT
No
Tanggal
Kegiatan
Pelaksana
Perencanaan kegiatan
dr. Eveline
dr. Habib
dr. Maryam
dr. Reza
14 April 2015
dr. Eveline
dr. Habib
dr. Maryam
dr. Reza
dr. Eveline
dr. Habib
dr. Maryam
dr. Reza
Bidan Nita
dr. Eveline
2015
dr. Habib
dr. Maryam
42
dr. Reza
5
18 Mei 2015
42
BAB IV
HASIL MINI PROJECT
a.
b.
c.
d.
Dusun
Jiwa
KK
Bulonggala
365
98
Oliday
417
113
Iloheluma
463
128
Batu Merah
143
37
1.388
376
Jumlah
Dusun
Jumlah Posyandu
Bulonggala
Iloheluma
1
42
Jumlah
42
Dari 56 orang yang hadir didapatkan 34 orang yang hadir adalah perempuan dan 22
orang laki-laki.
Dari 56 orang yang hadir sebagian besar berpendidikan SD sebesar 46%, SMP
sebanyak 30%, SMA sebanyak 9%, perguruan tinggi 2%, dan tidak sekolah sebanyak 13%.
42
Sebanyak 57 % orang yang hadir adalah ibu rumah tangga, 25 % sebagai petani, 13 %
pedagang, dan 5 % lainnya. Pada pilihan lain-lain ini beberapa warga berprofesi sebagai
buruh dan supir.
Dari 56 orang yang hadir, sebanyak 36 orang memiliki penghasilan kurang dari Rp.
500.000,-, 17 orang memiliki penghasilan Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-, dan 3 orang
memiliki penghasilan lebih dari Rp. 1.000.000,-.
Sebagian besar warga yang hadir belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang
jamban sehat, yaitu sebesar 75 %. Yang sudah pernah mendapatkan penyuluhan tentang
jamban sehat yaitu sebesar 25 %.
42
Sebanyak 70 % warga yang hadir mengetahui bahwa BAB di sungai/ kolam dapat
mencemari lingkungan dan menimbulkan penyakit. Sedangkan 30 % warga tidak mengetahui
bahwa BAB di sungai/ kolam dapat mencemari lingkungan dan menimbulkan penyakit.
42
Sebanyak 79 % warga yang hadir tidak mengetahui jarak ideal antara sumber air dan
jamban. Sedangkan 21 % warga mengetahui jarak ideal antara sumber air dan jamban.
Sebanyak 71 % warga yang hadir berpendapat lantai jamban tidak perlu diplester.
Sedangkan 29 % warga berpendapat lantai jamban perlu diplester.
42
Sebanyak 86 % warga yang hadir berpendapat jamban perlu memiliki dinding, atap,
dan pintu. Sedangkan 14 % warga berpendapat lantai jamban perlu memiliki dinding, atap,
dan pintu.
42
Sebanyak 57 % warga buang air besar di WC umum, 32 % warga buang air besar di
jamban keluarga, dan 11% di sungai.
42
Tanggal
Tempat
18 Mei 2015
Posyandu
Peserta
Dusun 34 orang
Iloheluma
Dari 34 orang yang hadir didapatkan 31 orang yang hadir adalah perempuan dan 3
orang laki-laki.
Dari 34 orang yang hadir sebagian besar berpendidikan SD sebesar 64%, SMP
sebanyak 24%, SMA sebanyak 6%, perguruan tinggi 0%, dan tidak sekolah sebanyak 6%.
42
Sebanyak 53 % orang yang hadir adalah ibu rumah tangga, 26 % sebagai petani, 6 %
pedagang, dan 15 % lainnya. Pada pilihan lain-lain ini beberapa warga berprofesi sebagai
buruh.
Dari 56 orang yang hadir, sebanyak 24 orang memiliki penghasilan kurang dari Rp.
500.000,-, 9 orang memiliki penghasilan Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-, dan 1 orang
memiliki penghasilan lebih dari Rp. 1.000.000,-.
42
Seluruh warga yang hadir telah mendapatkan penyuluhan tentang jamban sehat.
Seluruh warga yang hadir mengetahui bahwa BAB di sungai/ kolam dapat mencemari
lingkungan dan menimbulkan penyakit.
42
Sebanyak 65 % warga yang hadir tidak mengetahui jarak ideal antara sumber air dan
jamban. Sedangkan 35 % warga mengetahui jarak ideal antara sumber air dan jamban.
42
Sebanyak 59 % warga yang hadir berpendapat lantai jamban tidak perlu diplester.
Sedangkan 41 % warga berpendapat lantai jamban perlu diplester.
Sebanyak 94 % warga yang hadir berpendapat jamban perlu memiliki dinding, atap,
dan pintu. Sedangkan 6 % warga berpendapat lantai jamban perlu memiliki dinding, atap, dan
pintu.
42
42
Sebanyak 53 % warga buang air besar di WC umum, 41 % warga buang air besar di
jamban keluarga, dan 6 % di sungai.
42
Pada saat pre test dilakukan jumlah peserta yang hadir perempuan lebih banyak
dibanding laki-laki. Pada saat post test juga demikian, jumlah peserta yang hadir perempuan
lebih banyak dibanding laki-laki.
Sebagian besar warga yang hadir pada saat dilakukan pre tes dan post tes memiliki
pendidikan terakhir SD, kemudian SMP, tidak sekolah, dan SMA. Warga yang memiliki
pendidikan terakhir perguruan tinggi hanya sedikit.
Sebagian besar warga yang hadir pada saat dilakukan pre tes dan post tes memiliki
pekerjaan ibu rumah tangga, kemudian petani dan pedagang. Pekerjaan yang termasuk lainlain adalah buruh dan supir.
42
Sebagian besar warga yang hadir memiliki penghasilan kurang dari Rp. 500.000,-,
kemudian Rp. 500.000,. Rp. 1000.000,-. Yang memiliki penghasilan lebih dari Rp.
1000.000,- hanya sedikit.
Pada saat pre tes sebagian besar warga belum pernah mendapatkan penyuluhan
tentang jamban sehat, kemudian setelah penyuluhan seluruh warga yang hadir telah
mendapatkan penyuluhan tentang jamban sehat.
42
42
42
42
Sebagian besar warga yang hadir tidak memiliki jamban di rumah baik saat dilakukan
pre tes maupun post tes.
Sebagian besar warga yang memiliki jamban, mempunyai jamban jenis leher angsa
baik pada saat dilakukan pre tes maupun post tes.
42
Seluruh warga yang hadir selalu mencuci tangan setelah buang air besar baik pada
saat dilakukan pre tes maupun post tes.
Sebagian besar warga yang hadir biasanya BAB di WC umum baik pada saat
dilakukan pre tes maupun post tes.
42
Hampir seluruh warga yang hadir tidak memiliki jamban sehat karena faktor ekonomi
baik pada saat dilakukan pre tes maupun post tes.
BAB V
DISKUSI
Dari hasil diskusi bersama tim puskesmas diperoleh bahwa kegiatan ini bermanfaat
bagi masyarakat, khususnya masyarakat Dusun Iloheluma Desa Rejonegoro. Materi-materi
yang diberikan saat penyuluhan kesehatan pada kegiatan ini dapat menambah pengetahuan
masyarakat tentang jamban sehat dan berbagai manfaatnya. Kegiatan ini juga meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk tidak BAB di sembarang tempat dan memicu masyarakat untuk
membangun jamban sehat yang sesuai dengan kondisi masyarakat setempat.
Desa Siaga dan aparat pemeritah setempat diharapkan dapat menindaklanjuti kegiatan
ini dengan membuat penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh masyarakat untuk
42
mencegah kjadian BAB di sembarang tempat, membuat suatu mekanisme monitoring yang
dibuat masyarakat untuk mencapai 100% KK mempunyai jamban sehat dan membuat suatu
upaya atau strategi yang jelas dan tertulis untuk dapat mencapai sanitasi total. Hal ini untuk
mewujudkan masyarakat Dusun Iloheluma ODF.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan analisis kemungkinan penyebab masalah rendahnya jumlah
jamban sehat di Dusun Iloheluma Desa Rejonegoro dengan menggunakan metode kuesioner
dan juga melakukan konfirmasi ke bagian Program Kesehatan Lingkungan, maka didapatkan
penyebab masalah yang mungkin, antara lain karena faktor ekonomi oleh terbatasnya dana
untuk membangun jamban dan septik tank sendiri di dusun tersebut, pengetahuan masyarakat
mengenai jamban sehat yang masih rendah, dan kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai cara membangun jamban sehat sederhana.
Dengan adanya kegiatan ini masyarakat diharapkan dapat membuat jamban mereka
lebih memenuhi kriteria jamban sehat. Sehingga jamban yang ada dapat benar-benar
memutus mata rantai penyakit. Kegiatan ini diharapkan dapat dijadikan suatu landasan untuk
menuju masyarakat Dusun Iloheluma Desa Rejonegoro ODF.
42
Saran dari kegiatan ini adalah tindak lanjut untuk deklarasi Dusun Iloheluma Desa
Rejonegoro ODF. Untuk itu dibutuhkan dukungan dan kerja sama yang baik dengan desa
siaga serta aparat pemerintah desa setempat. Dan semoga kegiatan-kegiatan serupa yang
bertujuan membuat masyarakat ODF dapat dilaksanakan di seluruh desa di wilayah
Kecamatan Paguyaman, sehingga dapat mewujudkan Kecamatan Paguyaman ODF
selanjutnya menuju sanitasi total.
42