Definisi, Dimensi, Fungsi, Peranan Kurikulum
Definisi, Dimensi, Fungsi, Peranan Kurikulum
Definisi, Dimensi, Fungsi, Peranan Kurikulum
oleh :
Kelompok 1
Pendidikan Biologi B 2013
Elawati
(1305963 )
Rahmia Tillah
(1305757)
Rima Febriyani
(1305309)
(1304946)
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembentukan suatu organisasi yaitu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Begitu pula dengan salah satu organisasi yang sangat besar seperti dunia
persekolahan dalam tingkat nasional. Untuk mencapai tujuan pendidikan maka
harus dibuat rancangan untuk mencapai tujuan tersebut agar dalam
pelaksanaannya terorganisir dan terarah. Oleh karena itulah kita mengenal yang
namanya kurikulum.
Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
pendidikan di sekolah bagi pihak-pihak yang terkait. Selain sebagai pedoman,
bagi siswa kurikulum memiliki enam fungsi, yaitu: fungsi penyesuaian, fungsi
pengintegrasian, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan, dan
fungsi diagnostik.
Kurikulum dipersiapkan dan dikembangkan untuk mencapai tujuan
pendidikan, yakni mempersiapkan peserta didik agar mereka dapat hidup di
masyarakat. Makna dapat hidup di masyarakat itu memiliki arti luas, yang bukan
saja berhubungan dengan kemampuan peserta didik untuk menginternalisasi nilai
atau hidup sesuai dengan norma-norma masyarakat akan tetapi juga pendidikan
harus berisi tentang pemberian pengalaman agar anak dapat mengembangkan
kemampuannya sesuai dengan minat dan bakat mereka. Dengan demikian dalam
sistem pendidikan kurikulum merupakan komponen yang sangat penting, sebab di
dalamnya bukan hanya menyangkut tujuan dan arah pendidikan saja akan tetapi
juga pengalaman belajar yang harus dimilki setiap siswa serta bagaimana
mengorganisasi pengalaman itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
C. Tujuan
Mengacu dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari kurikulum
2. Mengetahui dimensi-dimensi dari kurikulum
3. Mengetahui fungsi kurikulum
4. Mengetahui berbagi peranan dari kurikulum
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kurikulum
Perkataan kurikulum mulai dikenal sebagai suatu istilah dalam
dunia pendidikan sejak kurang lebih satu abad yang lalu, dimana istilah
kurikulum itu untuk pertama kalinya digunakan dalam bidang olahraga,
yaitu suatu alat yang membawa orang dari start sampai ke finish. Baru
pada tahun 1955 istilah kurikulum digunakan dalam bidang pendidikan,
dengan arti sejumlah materi pelajaran dari suatu perguruan. Untuk lebih
memahami pengertian kurikulum, berikut ini adalah beberapa pengertian
kurikulum yang ditinjau dari beberapa sudut pandang :
1. Pengertian Kurikulum Secara Etimologis
Websters Third New International Distionery menyebutkan
kurikulum berasal dari kata curere dalam bahasa latin Currerre yang
berarti : Berlari cepat, tergesa-gesa, menjalani. Lalu kata Currerre
dikatabendakan menjadi Curriculum yang berarti :
ini termasuk juga dalam pandangan klasik, dimana disini lebih ditekankan
bahwa kurikulum dipandang sebagai rencana pelajaran di suatu sekolah,
yang mencakup pelajaran-pelajaran dan materi apa yang harus ditempuh di
sekolah.
Pengertian tradisional ini telah diterapkan dalam penyusunan
kurikulum seperti Kurikulum SD dengan nama Rencana Pelajaran
Sekolah Rakyat tahun 1927 sampai pada tahun 1964 yang isinya
sejumlah mata pelajaran yang diberikan pada kelas I sampai kelas VI.
3. Pengertian Kurikulum Secara Modern :
Planning
menyatakan
Kurikulum
adalah
seperangkat rencana dan pengaturan tentang isi dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajarmengajar di sekolah. Pengertian ini menggarisbawahi adanya 4 (empat)
komponen pokok dalam kurikulum, yaitu tujuan, isi/bahan, organisasi dan
strategi.
Menurut
Hasan
Langgulung,
kurikulum
adalah
Sejumlah
a)
b)
c)
d)
e)
Agama;
kurikulum dapat juga menunjuk pada suati dokumen yang berisi rumusan tentang
tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, jadwal dan evaluasi.
2. Kurikulum Sebagai Sistem
Dimensi ini memandang kurikulum sebagai bagian dari sistem
prsekolahan, sistem pendidikan dan bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem
kurikulum mencakup struktur personalia dan prosedur kerja bagaimana cara
menyusun kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan menyempurnakannya.
Hasil dari suatu sistem adalah tersusunnya kurikulum.
3. Kurikulum Sebagai Bidang Studi
Dimensi ketiga memandang kurikulum sebagai bidang studi, yaitu bidang
study kurikulum. Hal ini merupakan ahli kajian para ahli kurikulum dann ahli
pendidikan dan pengajaran. Mereka yang mendalami bidang kurikulum
mempelajari konsep konsep dasar tentang kurikulum, melalui studi kepustakaan
dan kegiatan penelitian dan percobaan, sehingga menemukan hal hal baru, yang
dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi kurikulum.
Sedangkan Hamid
Hasan
konsep
a. Fungsi Penyesuaian
Fungsi penyesuaian mengandung makna kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifar well
adjusted 11 yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan,
baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
b. Fungsi Integrasi
Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai
alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh.
Siswa pada dasarnya merupakan anggota dan bagian integral
masyarakat.ke jenjang yang lebih tinggi.
c. Fungsi Diferensiasi
Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan
harus mampu memberikan layanan terhadap perbedaan individusiswa.
Setiap siswa memiliki perbedaan baik dari aspek fisik maupun psikis.
d. Fungsi persiapan
Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan
harus mampu memprsiapkan siswa melanjutkan studi ke jenjang
pendidikan yang lebih.
e. Fungsi pemilihan
Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan
harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih
program-program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan
minatnya. Fungsi pemilihan ini sangat erat kaitannya dengan fungsi
diferensiasi karena pengakuan atas adanya perbedaan individual siswa
berarti pula diberinya kesempatan bagi siswa tersebut untuk memilih
apa yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.
f. Fungsi diagnostik
Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan
harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat
memahami dan menerima potensi dan kelemahan-kelemahan yang ada
D. Peranan Kurikulum
Kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah atau madrasah memiliki
peranan yang sangat strategis dan menentukan pencapaian tujuan pendiidikan.
Terdapat tiga peranan yang dinilai sangat penting yaitu:
a. Peranan Konservatif
Salah satu tugas dan tanggung jawab sekolah sebagai suatu lembaga
pendidikan adalah mewariskan nilai-nilai dan budaya masyarakat kepada generasi
muda yakni siswa. Siswa perlu memahami dan menyadari norma-norma dan
pandangan hidup masyarakatnya, sehingga ketika mereka kembali ke masyarakat
mereka dapat menjunjung tinggi dan berperilaku sesuai dengan norma-norma
tersebut. Peran konservatif kurikulum adalah melestarikan berbagai nilai budaya
sebagai warisan masa lalu. Dikaitkan dengan era globalisasi sebagai akibat
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memungkinkan mudahnya
pengaruh budaya asing menggerogoti budaya lokal, maka peran konservatif dalam
kurikulum memiliki arti yang sangat penting. Melalui peran konservatifnya,
kurikulum berperan dalam menangkal berbagai pengaruh yang dapat merusak
nilai-nilai luhur masyarakat, sehingga keajegan dan identitas masyarakat akan
tetap terpelihara dengan baik. Peranan ini menekankan bahwa kurikulum dapat
dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya yang
dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda, dalam hal ini
para siswa.
b. Peranan Kreatif
Apakah tugas dan tangung jawab sekolah hanya sebatas pada mewariskan
nilai-nilai lama? Ternyata juga tidak. Sekolah memiliki tanggung jawab dalam
Apakah setiap nilai dan budaya lama harus diwariskan kepada setiap anak
didik? Apakah setiap nilai dan budaya baru sesuai dengan perkembangan zaman
juga harus dimiliki oleh setiap anak didik ? Tentu tidak. Tidak setiap nilai dan
budaya lama harus tetap dipertahankan, sebab kadang-kadang nilai dan budaya
lama itu sudah tidak sesuai dengan tuntutan perkembangan masyarakat; demikian
juga ada kalanya nilai dan budaya baru itu juga tidak sesuai dengan nilai-nilai
lama yang masih relevan dengan keadaan dan tuntutan zaman. Dengan demikian
kurikulum berperan untuk menyeleksi nilai dan budaya mana yang perlu
dipertahankan, dan nilai atau buadaya baru yang mana yang harus dimiliki anak
didik. Dalam rangka inilah peran kritis dan evaluatif kurikulum diperlukan.
Kurikukum harus berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu
yang
dianggap
bermanfaat
untuk
kehidupan
anak
didik.
Peranan
ini
dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya yang hidup
dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan, sehingga pewarisan nilainilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu disesuaikan dengan kondisi yang
terjadi pada masa sekarang.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Awal mulanya kata curriculum digunakan dalam bidang olahraga karena
memiliki arti suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis start
sampai dengan finish. Namun pada tahun 1995 istilah kurikulum digunakan
dalam dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan
tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam
menempuh pendidikan di lembaga pendidikan. Berdasarkan seluruh pandangan
dari berbagai sudut mengenai pengertian kurikulum, maka dapat disimpulkan
pengertian kurikulum adalah sederet rancangan peraturan pembelajaran yang
dibuat oleh institusi pendidikan untuk membantu peserta didik mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Pengertian kurikulum terus berkembang sejalan dengan perkembangan
teori dan praktik pendidikan. Namun dalam pengkajiannya bisa ditinjau melalui
sudut pandang dimensi yang telah dikemukakan oleh para ahli diantaranya : R.
Ibrahim (2005) yang mengelompokkan kurikulum menjadi tiga dimensi, yaitu:
kurikulum sebagai substansi, kurikulum sebagai sistem, dan kurikulum sebagai
bidang studi. Ada pula Hamid Hasan (1988) yang mengelompokan kurikulum
menjadi empat dimensi dimana satu dimensi dengan dimensi lainnya saling
berhubungan. Kemudian Purwadi (2003) yang memilah pengertian kurikulum
menjadi enam bagian.
Kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah atau madrasah memiliki
fungsi sebagai acuan atau pedoman dalam kegiatan pendidikan. Selain itu
memiliki peranan yang sangat strategis dan menentukan pencapaian tujuan
pendidikan diantaranya ada peranan konservatif, kreatif serta kritis dan evaluatif.
DAFTAR PUSTAKA
Aji, Wisnu. (tanpa tahun). Apa itu Kurikulum. [Online]. Tersedia:
http://wisnuajiku.wordpress.com/apa-itu-kurikulum/ [16 September
2014]
Anonim. (2013). Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia:
http://www.pengertianahli.com/2013/09/pengertian-kurikulummenurut-para-ahli.html [16 September 2014]
Asyharbeni. (2013). Peran dan Fungsi Kurikulum. [Online]. Tersedia :
https://asyharbeni.files.wordpress.com/2013/09/peran-dan-fungsikurikulum.pdf [17 September 2014]
Kurnia, Wawan Haris. (2012). Pengertian, Fungsi, Dimensi, dan Peranan
Kurikulum. [Online]. Tersedia:
http://wawanhariskurnia.blogspot.com/2012/12/pengertian-fungsidimensi-peranan.html [17 September 2014]