0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
157 tayangan266 halaman

Aircraft Component CNC Machining PDF

suatu program komputer yang membantu pengguna dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu.  Blok: kumpulan perintah-perintah CNC yang berhubungan satu sama lain untuk melakukan operasi tertentu.  G-code: kode bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengendalikan mesin CNC.  M-code: kode fungsi tambahan pada bahasa pemrograman CNC untuk mengendalikan

Diunggah oleh

ibnu
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
157 tayangan266 halaman

Aircraft Component CNC Machining PDF

suatu program komputer yang membantu pengguna dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu.  Blok: kumpulan perintah-perintah CNC yang berhubungan satu sama lain untuk melakukan operasi tertentu.  G-code: kode bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengendalikan mesin CNC.  M-code: kode fungsi tambahan pada bahasa pemrograman CNC untuk mengendalikan

Diunggah oleh

ibnu
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 266

SMK Negeri 12 Bandung

Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa


Program keahlian Teknologi Pesawat Udara
Paket Keahlian Pemesinan Pesawat Udara

Mata Pelajaran

Aircraft Component CNC Machining


Milling
SEMESTER 4

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Aircraft Component CNC Machiningi

KATA PENGANTAR
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Didalamnya dirumuskan secara terpadu
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai peserta didik serta rumusan proses
pembelajaran dan penilaian yang diperlukan oleh peserta didik untuk mencapai kompetensi yang
diinginkan.
Faktor pendukung terhadap keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013 adalah ketersediaan Buku
Siswa dan Buku Guru, sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang ditulis dengan mengacu pada Kurikulum
2013. BukuSiswa ini dirancang dengan menggunakan proses pembelajaran yang sesuai untuk mencapai
kompetensi yang telah dirumuskan dan diukur dengan proses penilaian yang sesuai.
Sejalan dengan itu, kompetensi keterampilan yang diharapkan dari seorang lulusan SMK adalah
kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret. Kompetensi itu
dirancang untuk dicapai melalui proses pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning) melalui
kegiatan-kegiatan berbentuk tugas (project based learning), dan penyelesaian masalah (problem solving
based learning) yang mencakup proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan. Khusus untuk SMK ditambah dengan kemampuan mencipta .
Sebagaimana lazimnya buku teks pembelajaran yang mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi,
buku ini memuat rencana pembelajaran berbasis aktivitas. Buku ini memuat urutan pembelajaran yang
dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan peserta didik. Buku ini mengarahkan hal-hal
yang harus dilakukan peserta didik bersama guru dan teman sekelasnya untuk mencapai kompetensi
tertentu; bukan buku yang materinya hanya dibaca, diisi, atau dihafal.
Buku ini merupakan penjabaran hal-hal yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan kurikulum 2013, peserta didik diajak berani untuk
mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Buku ini merupakan edisi ke-1.
Oleh sebab itu buku ini perlu terus menerus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan.
Kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya sangat kami
harapkan; sekaligus, akan terus memperkaya kualitas penyajian buku ajar ini. Atas kontribusi itu, kami
ucapkan terima kasih. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada kontributor naskah, editor isi, dan
editor bahasa atas kerjasamanya. Mudah-mudahan, kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan
dunia pendidikan menengah kejuruan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia
Merdeka (2045).
Jakarta, Januari 2014
Direktur Pembinaan SMK

Drs. M. Mustaghfirin Amin, MBA

Aircraft Component CNC Machiningii

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPULI
HALAMAN FRANCISII
KATA PENGANTARIII
DAFTAR ISIIV
PETA KEDUDUKAN BAHAN AJARVIII
GLOSARIUMIX
BAB I PENDAHULUAN1

A. Deskripsi1
B. Prasyarat 1
C. Petujuk Penggunaan 1
1. Petunjuk Bagi Guru1
2. Petunjuk Bagi Siswa 2

D. Tujuan Akhir 2
E. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar 2
F. Cek Kemampuan Awal 3
BAB II PEMBELAJARAN4

Deskripsi4
B. Kegiatan Belajar 5
A.

1. Instruksi Kerja Pada Mesin Frais CNC5


a. Tujuan Pembelajaran 5

b. Uraian Materi 5
1) Instruksi Kerja Mesin Frais CNC 5

c.
d.
e.
f.
g.

a) Gambar Kerja 5
b) Dokumen Kerja 8
c) Prosedur Operasi Standar 9
d) Persiapan Awal 10
e) Urutan Kerja Mengoprasikan Mesin Frais CNC 10
f) Pemeriksaan Alat Keselamatan Kerja 11
Rangkuman 11
Tugas 12
Tes Formatif 13
Kunci Jawaban Test Formatif 14
Lembar Kerja Peserta Didik 15

2. Pengenalan Mesin Frais CNC 15


a. Tujuan Pembelajaran 15
b. Uraian Materi 16
1) Pengenalan Mesin CNC 16
a) Perkembangan Mesin CNC 16
b) Pengertian Mesin CNC 16
(1)Mesin Frais CNC 17
Aircraft Component CNC Machiningiii

(2)Mesin Bubut CNC 19


(3)Mesin Bubut Dan Frais CNC 20
c) Cara Kerja Sistem Pengendali Pada Mesin CNC 23

c.
d.
e.
f.
g.

2) Nama-nama Bagian Utama Mesin Frais CNC 26


a) Bagian Utama Mekanik Mesin 26
b) Bagian Pengendali Atau Kontrol 28
Rangkuman 34
Tugas 36
Test Formatif 36
Kunci Jawaban Test Formatif 38
Lembaran Kerja Peserta Didik 38

3. Penggunaan Mesin Frais CNC 39


a. Tujuan Pembelajaran 39

b. Uraian Materi 40

c.
d.
e.
f.
g.

1) Pengoperasian Pelayanan Manual Mesin Frais CNC 40


2) Pengoperasian Mesin Menggunakan Pelayanan Manual 42
a) Menjalankan Eretan 42
b) Menghentikan Aliran Arus Listrik Pada Motor Asutan 43
c) Menentukan Posisi Pisau frais Untuk Persiapan Latihan Pemrograman 44
3) Pengoperasian Pengendali / Pelayanan Program CNC 47
4) Data Teknologis 50
Rangkuman 52
Tugas 53
Test Formati 54
Kunci Jawaban Test Formatif 56
Lembaran Kerja Peserta Didik 57

4. Pengoperasian Mesin Frais CNC 161


a. Tujuan Pembelajaran 61

b. Uraian Materi 61
1) Lembaran Program Mesin Frais CNC61
a) Blok 62
b) Kata-kata 62
c) Kata 62
(1)Kata ke 1 (N) 62
(2)Kata ke 2 (G) 63
(3)Kata ke 3 (M)63
(4)Kata ke 4 (X, Y, Z)63
(5)Kata ke 5 (F)63
(6)Kata ke 6 (H)64
(7)Kata ke 7 (I, J, K)64
(8)Kata ke 8 (L)64
(9)Kata 9 (T)64
(10) Kata ke 10 (D)65
(11) Kata ke 11 (S)65
d) Fungsi-fungsi penjalan 66
Aircraft Component CNC Machiningiv

2) Sistem Koordinat Pada Mesin Frais CNC67


a)
b)
c)
d)
e)
f)

Metode Pemrograman 69
Informasi Geometris (ukuran)70
Metode Pemrograman 71
G90- Pemrograman Harga Absolut 73
G91- Pemrograman Harga Inkrimental 74
G92- Pencatatan Penetapan 75

3) Pelengkap Pemrograman 77

c.
d.
e.
f.

a) G 04 Waktu Tinggal Diam 77


b) G 21 Blok Kosong 77
c) Fungsi Pengatur dan Fungsi Tambahan (Fungsi M) 78
d) Kecepatan Asutan (F) 80
Rangkuman 80
Tugas 83
Test Formati 84
Kunci Jawaban Test Formatif 87

g. Lembaran Kerja Peserta Didik 88


5. Pengoperasikan Mesin Frais CNC 294
a. Tujuan Pembelajaran 94

b. Uraian Materi 94
1) Mengefrais lurus, miring, radius, kantong dan lubang presisi 94
a) G00- Pengaturan Posisi Dengan Gerak Cepat 94
b) G01- Interpolasi Linier 98
(1)Pengefraisan lurus, miring 100

Pengefraisan alur100
Pengefraisan muka rata 105
Pengefraisan permukaan bertingkat 107
Pengefraisan kantong109
Pengefraisan segi banyak 112

(2)Pemrograman Gometri 121

c) Pengefraisan Radius134
(1)Pemrograman Melingkar Seperempat Lingkaran Atau 90 0136
(2)Pemrograman Busur Lingkaran Kurang Dari 90 0144

d) Kompensasi radius pisau frais sejajar sumbu 152


(1)G45 Penambahan radius pisau frais 153
(2)G46 Pengurangan radius pisau frais 153
(3)G47 Penambahan dua kali radius pisau frais157
(4)G48 Pengurangan dua kali radius pisau frais 159
e) G72 Siklus Pengefraisan Kantong 164
f) G73 Siklus Pemboran Dengan Pemutusan Tatal 167
g) G81 Siklus Pemboran 168
h) G82 Siklus Pemboran Dengan Tinggal Diam 168
i) G83 Siklus Pemboran Dengan Penarikan 169
j) G85 Siklus Pereameran 169
Aircraft Component CNC Machiningv

k) G89 Siklus Pereameran Dengan Tinggal Diam 170


c.
d.
e.
f.

Rangkuman 170
Tugas 175
Test Formatif 177
Kunci Jawaban Test Formatif 179

g. Lembaran Kerja Peserta Didik 180


6. Pemeriksaan Proses Pemesinan CNC Pada Pembuatan Komponen Pesawat
Udara 1186
a. Tujuan Pembelajaran 186

b. Uraian Materi 186


1) Teknik Pengerjaan Benda Kerja 186
a) G 25 Pemanggilan Sub Program189

(1) Pemanggilan satu Sub Program 190


(2) Pemanggilan Sub Prodram Yang Diulang 190
(3) Pemanggilan Sub Program Yang Berbeda194
(4) Pemanggilan Sebagian Sub Program 196
(5) Pemanggilan Dari Sub Program Ke Sub Program Yang Lain 199
b) G 27 - Perintah Melompat 199
c) Mengatur Posisi Pisau Frais 201

2) Mengerjakan Benda Kerja Pada Mesin Frais CNC 204

c.
d.
e.
f.
g.

a) Mengetest Program ( Uji Jalan )204


b) Pelayanan Blok Tunggal 205
c) Pelayanan Otomatis 206
d) Penggagalan Jalanya Program 207
e) Menghentikan Sementara 207
f) Menghapus Program 208
Rangkuman 208
Tugas 210
Test Formati 210
Kunci Jawaban Test Formatif 212
Lembaran Kerja Peserta Didik 213

7. Pemeriksaan Proses Pemesinan CNC Pada Pembuatan Komponen Pesawat


Udara 2217
a. Tujuan Pembelajaran 217

b. Uraian Materi 217


1) Mengidentifikasi Kesalahan Dan Mengatasi Masalah 217
a) Kesalahan Pemrograman 218
b) Kesalahan Gerakan Program 220
c) Kesalahan Selama Pengerjaan 220

(1) Kelonggaran Mesin220


(2) Keausan Pisau Frais 221
Pisau Tunggal 221
Pisau Lebih Dari Satu222
Aircraft Component CNC Machiningvi


c.
d.
e.
f.
g.

Kompensasi alat Potong 222

Rangkuman 231
Tugas 232
Test Formati 233
Kunci Jawaban Test Formatif 233
Lembaran Kerja Peserta Didik 234

BAB III EVALUASI238

A.
B.
C.
D.

Kognitif Skills 238


Attitude Skills 252
Psikomotorik Skills 252
Pengolahan Nilai 255

BAB IV PENUTUP256
DAFTAR PUSTAKA257

Aircraft Component CNC Machiningvii

KEDUDUKAN BAHAN AJAR

Untuk mencapai bahan ajar ini peserta didik harus menempuh beberapa mata pelajaran.

Mata pelajaran Gambar teknik, kimia, fisika dan matematika sebagai dasar untuk
belajar mata pelajaran Basic Aircraft technology and Knowledge dan basic Skills.
Sedangkan Gambar teknik untuk mendukung dan dasar Aircraft Drawing & CAD.
Mata pelajaran Aircraft Drawing & CAD, Basic Aircraft Technology and Knowlegd
dan Basic Skills untuk mendukung Aircraft Component Turning dan Aircraft
Component Milling.
Mata pelajaran Aircraft Component Turning dan Aircraft Component Milling sebagai
dasar mata pelajaran Aircraft Component CNC Machining dan didukung oleh mata
pelajaran matematika.

Aircraft Component CNC Machiningviii

GLOSARIUM

NC (Numerically Control) : suatu sistem pengendali otomatis yang


bekerjanya menggunakan kode-kode huruf
CNC (Computer Numerically Control) : suatu sistem pengendali otomatis
yang bekerja menggunakan kode huruf dan angka, yang didalamnya
terdapat sistem komputer
Mesin ANC (Adaptive Numerically Controlled) : mesin yang mempunyai
sistem kendali yang dapat menyesuaikan diri dengan kondisi kerja.
Mesin DNC (Direct Numerically Controlled) : mesin yang dapat dimasuki
program secara langsung melalui elektronik kabel.
Mesin CNC (Computer Numerically Controlled) : mesin yang dikendalikan
oleh komputer dengan menggunakan angka-angka.
Titik referen : suatu titik yang dijadikan patokan

Aircraft Component CNC Machiningix

BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul ini merupakan panduan siswa untuk memperoleh pengetahuan
dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dalam
bidang Aircraft Component CNC Machining. Kompetensi ini terdiri dari
beberapa kompetensi dasar yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

Menerapkan Instruksi kerja mesin frais CNC.


Mencoba mesin frais CNC
Menganalisis pemrograman mesin CNC
Menalar komponen pesawat udara menggunakan mesin CNC
Menganalisis pengerjaan benda kerja
6. Menalar benda kerja
Dari kompetensi dasar tersebut dijabarkan menjadi beberapa materi pokok yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

Instruksi kerja pada mesin frais CNC


Pengenalan mesin frais CNC
Penggunanaan mesin frais CNC
Pengoperasian mesin frais CNC
Proses pemesinan CNC pada pembuatan komponen pesawat udara
6. Pemeriksaan proses pemesinan CNC pada pembuatan komponen pesawat udara
Dari meteri pokok di atas disajikan dalam bentuk teori dan tugas serta latihan-latihan yang
dilaksanakan didalam kegiatan praktek.
Dengan modul ini ingin mengantarkan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan yaitu kompetensi Aircraft Component CNC Machining dapat tercapai.
B. Prasyarat
Untuk mempelajari modul ini peserta didik terlebih dahulu memiliki pengetahuan dan
keterampilan tentang :
1. Membaca gambar teknik
2. Memiliki Basic skills
3. Menguasai matematika tentang koordinat, trigonometri, pitagoras dll.
4. Mengoperasikan mesin konvensional.
C. Petunjuk Penggunaan
1. Petunjuk Bagi Guru
a. Ciptakanlah suasana kelas yang nyaman untuk memulai pelajaran
b. Siapkanlah peralatan yang diperlukan
c. Jelaskanlah tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh siswa
d. Awasi kegiatan dan bantulah siswa yang mengalami kesulitan
e. Berilah test kepada siswa pada setiap akhir kegiatan belajar
f. Berikanlah umpan balik kepada siswa berdasarkan hasil testnya
g. Buatlah catatan yang diperlukan untuk penyempurnaan modul.

Aircraft Component CNC Machining1

2. Petunjuk Bagi Siswa


a. Teliti kelengkapan halaman modul, jika tidak lengkap konfirmasikan kepada guru
b. Pelajari modul ini, dimulai dengan membaca kegiatan belajar 1 terlebih dulu. Apabila
menemui kesulitan dalam memahaminya bertanyalah kepada guru.
c. Cocokkan modul dengan mesin frais CNC
d. Kerjakanlah tugas-tugas yang ada dalam modul, sampai anda yakin bahwa tugas
tersebut telah diselesaikan dan dipahami dengan baik dan benar.
e. Jangan berpindah kekegiatan belajar berikutnya jika satu kegiatan belajar belum
dikuasai dengan baik
f. Bertanyalah kepada guru apabila anda mengalami kesulitan dalam memahami modul
ini.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta didik memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam pembuatan komponen pesawat udara menggunakan mesin CNC.
E. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar
KOMPETENSI INTI (KELAS XI)
KI-1

KOMPETENSI DASAR
1.1

Menyadari sempurnanya konsep


Tuhan tentang benda-benda dengan
fenomenanya untuk dipergunakan sebagai
aturan pembuatan komponen pesawat
udara dengan mesin CNC

1.2

Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama


sebagai tuntunan dalam pembuatan
komponen pesawat udara dengan mesin
CNC

KI-2

2.1

Menghayati dan mengamalkan


perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia

Mengamalkan perilaku jujur, disiplin,


teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan
tanggung jawab dalam menerapkan aturan
pembuatan komponen pesawat udara
dengan mesin CNC

2.2

Menghargai kerja sama, toleransi,


damai, santun, demokratis, dalam
menyelesaikan masalah perbedaan
konsep berpikir dan cara melakukan
pembuatan komponen pesawat udara
dengan mesin CNC .

KI-3

3.1

Membandingkan instruksi kerja mesin


CNC

Menghayati dan mengamalkan ajaran


agama yang dianutnya

Memahami, menerapkan dan

Aircraft Component CNC Machining2

KOMPETENSI INTI (KELAS XI)


menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian
dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
KI-4
Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

KOMPETENSI DASAR

3.2

Menyusun pemrograman mesin CNC

3.3

Memonitor pengerjaan benda kerja

4.1

Menggunakan mesin CNC

4.2

Membuat komponen pesawat udara


menggunakan mesin CNC

4.3 Mengukur benda kerja

F. Cek Kemampuan Awal


Berilah tanda ( V ) pada kolom Ya atau Tidak untuk menjawab pernyataan kompetensi dengan
jujur.

Pernyataan Kompetensi

Saya telah mengenal mesin frais CNC


Saya pernah membuat program CNC
Saya pernah mengoperasikan mesin
frais CNC
Saya pernah membuat benda kerja
dimesin frais CNC

Aircraft Component CNC Machining3

Saya dapat melakukan


pekerjaan ini dengan
kompeten
Ya
Tidak

Jika ya
kerjakan soal
formatip
2
3
4
5

BAB II
Pembelajaran
A. Deskripsi
PengertianMesin Frais CNC
Mesin otomatis dengan elektronik program, pertama kali sukses dibuat oleh proyek
gabungan antara Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan US Air Force pada
pertengahan tahun 1950. Mesin itu adalah mesin 3 axis (milling mesin) yang dikontrol oleh
perangkat Tabung Vakum Elektronik. Meskipun mesin ini tidak handal, namun mesin ini
merupakan satu langkah ke arah mesin modern. Kontroler tersebut dinamakan Numerical
Control atau NC. The Electronics Industry Association (EIA) mendefinisikan NC sebagai
"Sebuah sistem dimana gerakan-gerakan mesin di kontrol dengan cara memasukkan
langsung data numerik di beberapa titik"
Disebut kontrol numerik (NC = Numerical Control) karena pemrograman yang
digunakan menggunakan kode alfanumerik (terdiri dari alfabet/huruf dan numerik/bilangan),
yang digunakan untuk menuliskan instruksi-instruksi beserta posisi relatif tool dengan benda
kerjanya. Mesin NC dikontrol secara elektronis, tanpa menggunakan computer.
Disebut Mesin Frais CNC, singkatan dari Computer Numerical Control, adalah
perangkat yang mampu menjadikan suatu mesin perkakas dapat beroperasi secara otomatis
menggunakan komputer sebagai pengendali gerakanya.
Pada tahun 1980 an, banyak pabrik mesin yang mengembangkan teknologi PC
(Personal Computer), untuk meningkatkan kehandalan dan menurunkan biaya dari model
sebelumnya. Dalam perkembangnya Mesin Frais CNC semakin modern, kemampuanya
mesin makin meningkat, semakin sederhana dan rapih bentuknya namun semakin mudah
cara pengoperasiannya.
Mesin Frais CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua bagian,
yaituMesin Frais CNC Training Unit ( CNC TU3A) dan Mesin Frais CNC Production Unit (
CNC PU3A).
Kedua Mesin Frais CNC tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama, akan tetapi yang
membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah penggunaannya dilapangan. Mesin Frais CNC
TU3A dipergunakan untuk pelatihan dasar pemograman dan pengoperasian CNC yang
dilengkapi dengan EPS ( External Programing System). Mesin Frais CNC jenis Training Unit
hanya mampu dipergunakan untuk pekerjaan-pekerjaan ringan dengan bahan yang relatif
lunak.
Sedangkan Mesin Frais CNC PU3A dipergunakan untuk produksi massal, sehingga
mesin ini dilengkapi dengan asesoris tambahan seperti sistem pembuka otomatis yang
menerapkan prinsip kerja hidrolis, pembuangan tatal dan sebagainya

Aircraft Component CNC Machining4

B. Kegiatan Belajar
1. Instruksi Kerja Pada Mesin Frais CNC
a. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi kelompok dan praktik, peserta didik dapat :
1) Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan
fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan dalam pembuatan komponen
pesawat udara dengan mesin frais CNC.
2) Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam pembuatan
komponen pesawat udara dengan mesin frais CNC.
3) Menyadari dan meyakini bahwa melakukan pembuatan komponen pesawat udara
dengan mesin frais CNC adalah merupakan salah satu bentuk pengamalan perintah
Tuhan yang harus dilakukan secara sungguh-sungguh.
4) Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan
tanggung jawab dalam menerapkan aturan pembuatan komponen pesawat udara
dengan mesin frais CNC.
5) Menghargai kerja sama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam
menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikir dan cara melakukan
pembuatan komponen pesawat udara dengan mesin frais CNC.
6) Menunjukkan prilaku santun, peduli, tanggung jawab, kerja sama, responsif dan
proaktif dalam melakukan pembuatan komponen pesawat udara dengan
menggunakan mesin frais CNC.
7) Memahami prosedur operasi standar pada mesin frais CNC
8) Memahami persiapan awal sebelum bekerja pada mesin frais CNC
9) Menerapkan instruksi kerja yang digunakan pada mesin frais CNC
b. Uraian Materi
1) Instruksi Kerja Mesin Frais CNC
Instruksi kerja adalah perintah keja yang dapat dijadikan arahan, petujuk dan
prosedur selama kita bekerja. Didalam instruksi kerja mesin frais CNC terdapat
beberapa dokumen kerja, diantaranya :
a) Gambar Kerja
Gambar kerja merupakan alat komunikasi utama dalam proses
pembuatan benda kerja, oleh karena itu gambar kerja harus akurat dan dibuat
berdasarkan beberapa pertimbangan- pertimbangan tertentu diantaranya :
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Dapat dikerjakan dibengkel pemesinan (diproduksi).


Dapat dipasang dibagian lain (diasembling).
Dapat berfungsi dengan baik
Presisi
Presentatif

Gambar kerja dianggap baik, apabila gambar tersebut memiliki beberapa


kelengkapan diantaranya sebagai berikut:
(1)
(2)
(3)
(4)

Penunjuk ukuran
Toleransi
Tanda pengerjaan
Tingkat kehalusan

Aircraft Component CNC Machining5

(1) Penunjuk Ukuran.


Penunjuk ukuran yang digunakan pada gambar kerja ada beberapa
sistem yaitu :
(a) Sistem Ukuran Paralel (Absolut)
Pada sistem ini semua ukuran berbasis atau berpedoman pada
satu bidang atau pada satu titik, seperti yang ditunjukan pada gambardi
bawah ini. Ukuran panjang berbasis pada bidang sebelah kiri, dan
ukuran lebar berbasis pada bidang sebelah depan, sedangkan ukuran
tebal berbasis pada bidang sebelah atas, sehingga penempatan
ukuranya berbentuk sejajar atau paralel.

(b) Sistem Ukuran Seri (Incrimental)


Pada sistem ini setiap ukuran berbasis pada bidang ukuran
sebelumnya seperti yang ditunjukan pada gambar di bawah ini. Ukuran
panjang berbasis pada sebelumnya dari sebelah kiri, ukuran panjang
berbasis pada ukuran sebelumnya dari sebelah depan, sedangkan
ukuran tebal berbasis pada ukuan sebelumnya dari sebelah atas,
dengan demikian penempatan ukuran berderet atau seri.

(c) Sistem Ukuran Campuran


Sistem ukuran ini merupakan perpaduan antara paralel (absolut)
dan seri (inkrimental) seperti yang ditunjukan pada gambar di bawah ini.
Sistem ukuran ini termasuk sistem ukuran yang cukup rumit dan sulit
untuk diterapkan pada proses pengerjaan bendakerja. Ukuran panjang
65 dan 40 ukuran paralel, sedangkan ukuran jarak lubang 12 dan
panjang lubang 17 merupakan ukuran seri, begitu pula ukuran lebar 58
Aircraft Component CNC Machining6

dan 38 merupakan ukuran paralel, sedangkan ukuran jarak lubang 9 dan


lebar lubang 14 merupakan ukuran seri

Penentuan sistem ukuran pada gambar kerja dibuat berdasarkan


fungsi dari benda kerja tersebut. Suatu benda akan berpasangan
dengan benda lain, maka sitem ukuran benda tersebut harus
menyesuaikan dengan sistem ukuran pada benda kerja pasanganya,
seperti yang ditunjukan pada gambar di bawah ini.

Proses pengerjaan dan pengukuran benda kerja juga harus


mengikuti penunjuk ukuran pada gambar kerja. Jika gambar kerja
menunjukan ukuran paralel maka pengerjaannya menggunakan ukuran
paralel begitu juga cara pengukurannya. Sedangkan jika gambar kerja
menunjukan ukuran seri maka pengerjaannya menggunakan ukuran seri
begitu juga cara pengukurannya. Dengan kata lain apabila benda kerja
yang dibuat dengan ukuran paralel maka tidak dapat dipakai untuk
memenuhi perintah gambar dengan sistem ukuranseri.
(2) Toleransi.
Toleransi adalah batas penyimpangan yang diijinkan.Batas yang
dimaksud adalah batas atas dan batas bawah, batas atas dan bawah
boleh berada di atas maupun di bawah ukuran nominal.
Contoh ukuran 20 batas atas berada di atas ukuran nominal dan
batas bawah berada dibawah ukuran nominal, ukuran 25 batas atas
Aircraft Component CNC Machining7

berada di atas ukuran nominal sedangkan batas bawah tepat dengan


ukuran nominal, ukuran 30 batas atas tepat dengan ukuran nominal
sedangkan batas bawah berada di bawah ukuran nominal, ukuran 35
batas atas berada di atas ukuran nominal dan batas bawah juga berada
di atas ukuran nominal, ukuran 40 batas atas berada di bawah ukuran
nominal dan batas bawah juga berada di bawah ukuran nominal.

(3) Tanda Pengerjaan.


Tanda pengerjaan pada gambar kerja merupakan perintah
proses pengerjaan benda kerja, baik yang menggunakan mesin
maupun perkakas tangan. Proses ini akan menghasilkankualitas dan
tingkat kekasaran permukaan tertentu.
Contoh :

b) Dokumen Kerja
Dokumen kerjamerupakan catatan tentang perintah proses pengerjaan.
Dokumen kerja terdiri dari :
Alur kerja
Gambar kerja
Langkah kerja
(1) Alur Kerja.
Alur kerja adalah proses pengaturan penempatan pengerjaan benda
kerja pada tempat kerja.
Contoh :

Aircraft Component CNC Machining8

Ada dua benda kerja yang harus dikerjakan menggunakan mesin,


benda tersebut akan dirakit dalam waktu yang bersamaan, maka proses
pengerjaanya harus diatur menggunakan mesin yang berbeda agar pada
akhirnya dapat dirakit pada waktu yang bersamaan.
(2) Gambar Kerja telah diuraikan di atas
(3) Langkah Kerja
Langkah kerja merupakan analisa urutan proses pengerjaan benda
kerja. Untuk menetukan urutan kerja kita harus mempertimbangkan faktor
keselamatan kerja dan pendistribusian kerja serta penggunaan mesin.
Urutan proses pengerjaan adakalanya dapat dilakukan secara bebas, tetapi
adakalanya harus berurutan. Ada suatu proses pengerjaan yang harus
menunggu proses pengerjaan tertentu, sebagai contoh apabila kita mau
mengetap maka harus menunggu dibor terlebih dahulu.
c) Prosedur Operasi Standar
Prosedur operasi standar adalah Serangkaian perintah pengoperasian
yangterstandarisasi. Prosedur ini ada yang bersifat umum dan bersifat khusus.
(1) Prosedur Operasi Standar yang bersifat umum.
Prosedur ini dapat dipakai di semua mesin.
Contoh :
(a) Sebelum mengoperasikan mesin harus dipastikan di sekelilingmesin
dalam keadaan aman.
(b) Periksa sistem pelumasan dan sistem kelistrikan.
(c) Selesai mengoperasikan mesin bersihkan dan lumasi bagian yang tidak
dicat.
(2) Prosedur Operasi Standar yang bersifat khusus.
Prosedur ini setiap mesin mempunyai prosedur yang berbeda.
Contoh :
Prosedur operasi standar mesin frais CNC TU 3A
(a) Hidupkan saklar stabiliser ( PLN )
(b) Hidupkan kunci kontak mesin
(c) Tekan tombol HC untuk pengoperasian manual atau CNC
(d) Untuk mematikan putar kunci kontak mesin
(e) Matikan saklar stabiliser ( PLN )
d) Persiapan Awal
Persiapan awal sangat penting untuk dilaksanakan karena hal ini sangat
berpengaruh terhadap kelancaran dan keselamatan dalam bekerja.
Aircraft Component CNC Machining9

Persiapan yang perlu dilakukan antara lain :


(1) Memeriksa kelengkapan dokumen meliputi :
(a) Alur kerja
(b) Gambar kerja
(c) Langkah kerja
(2) Memeriksa kelengkapan mesin meliputi :
(a) Sistem pelumasan
(b) Sistem kelistrikan
(c) Kelengkapan Acesoris mesin
(d) Gerakan mesin ( manual dan otomatis )
(3) Memeriksa alat potong meliputi :
(a) Ketajaman pisau frais
(b) Jenis pisau frais
(c) Jumlah pisau frais
(4) Memeriksa alat ukur meliputi :
(a) Jenis alat ukur
(b) Kapasitas alat ukur
(c) Akurasi alat ukur ( kepresisian )
(5) Memeriksa bahan kerja meliputi :
(a) Jenis bahan
(b) Ukuran bahan
(c) Jumlah bahan
e) Urutan Kerja Mengoperasikan Mesin Frais CNC terdiri atas :
(1) Masukkan program CNC mesin frais
Memasukkan program CNC sederhana untuk mesin frais CNC dilakukan
pemasukan secara manual, yaitu program langsung dituliskan (diketik) pada
mesin menggunakan tombol-tombol pemasukan program.
(2) Periksa kemungkinan terjadi kesalahan ketik dan kesalahan format/ bahasa
pemrograman
Pemeriksaan kesalahan ketik, format dan bahasa pemrograman dilakukan
dengan tes jalan program.
(3) Periksa arah gerakan dan tipe gerakan pahat
Pemeriksaan arah dan tipe gerakan pahat dilakukan dengan uji lintasan
pisau frais. Pasang ploter untuk mengetahui /mendeteksi lintasan pisau
frais.
(4) Pasang benda kerja
Pemasangan benda kerja dilakukan sesuai standar pemasangan dan
mengikuti tata letak yang telah ditetapkan. Perhatikan titik atau bidang
datum pemasangan benda kerja.
(5) Tempatkan pisau frais pada posisi awal jalan
Penempatan pisau frais pada posisi awal jalan harus sesuai dengan jarak
yang ditetapkan pada G 92.
(6) Jalankan program

Aircraft Component CNC Machining10

f)

Gerakan pisau frais selama program berjalan harus terus diperhatikan dan
segera hentikan jalan program dengan menekan tombolINP+FWD
bersamaan jika ada hal yang mengkhawatirkan.
Pemeriksaan Alat Keselamatan Kerja.
Pemeriksaan alat keselamatan kerja meliputi :
(1) Pemeriksaan tempat kerja yaitu :
(a) Ventilasi ruangan
(b) Penerangan ruangan
(c) Keadaan lantai
(2) Pemeriksaan alat keselamatan kerja yaitu :
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
(g)

Kaca pelindung mesin


Baju praktek
Sepatu pengaman
Kaca mata bening
Kuas
Penarik bram
Majun .

Semua kelengkapan kerja dan kelengkapan keselamatan kerja harus


dipergunakan dengan sebaik-baiknya agar keselamatan kerja dapat terwujud.
c. Rangkuman
1) Instruksi Kerja Mesin Frais CNC
Instruksi kerja adalah perintah kerja yang dapat dijadikan arahan, petujuk
dan prosedur selama kita bekerja. Didalam instruksi kerja mesin frais CNC terdapat
beberapa dokumen kerja, diantaranya :
a) Gambar Kerja merupakan alat komunikasi utama dalam proses pembuatan
benda kerja.
(1) Penunjuk Ukuran.
(a) Sistem ukuran paralel (Absolut) semua ukuran berbasis atau
berpedoman pada satu bidang atau pada satu titik.
(b) Sistem ukuran seri (Incrimental) setiap ukuran berbasis pada bidang
ukuran sebelumnya.
(c) Sistem ukuran campuran merupakan perpaduan antara paralel dan seri.
(2) Toleransi adalah batas penyimpangan yang diijinkan
(3) Tanda Pengerjaan pada gambar kerja merupakan perintah proses
pengerjaan benda kerja
(4) Dokumen Kerjamerupakan catatan tentang perintah proses pengerjaan.
(5) Alur Kerja adalah proses pengaturan penempatan pengerjaan benda kerja
pada tempat kerja.
(6) Gambar Kerja merupakan alat komunikasi.
(7) Langkah Kerja merupakan analisa urutan proses pengerjaan benda kerja.
b) Prosedur Operasi Standar adalah Serangkaian perintah pengoperasian
yangterstandarisasi.
(1) Prosedur operasi standar yang bersifat umum.
(2) Prosedur operasi standar yang bersifat khusus.

Aircraft Component CNC Machining11

c) Persiapan Awal sangat penting untuk dilaksanakan karena hal ini sangat
berpengaruh terhadap kelancaran dan keselamatan dalam bekerja.
d) Urutan Kerja Mengoperasikan Mesin Frais CNC terdiri dari urutan perintah
sebagai berikut :
(1) Memasukkan program
(2) Memeriksa kebenaran program
(3) Memeriksa kebenaran lintasan pahat
(4) Memasang benda kerja
(5) Menempatkan pisau frais pada posisi awal jalan
(6) Menjalankan program
Pemeriksaan alat keselamatan kerja sangat diperlukan, hal ini dilakukan untuk
membantu terciptanya keselamatan kerja.

d. Tugas
1) Carilah gambar kerja dan kumpulkan !
Ketentuan :
a) Berupa gambar perintah pembuatan benda kerja
b) Dicari dari internet, buku, orang tua, kakak kelas, dibuat sendiri dsb.
c) Berupa gambar asli, foto copy, print out dll.
2) Cari dan buatlah prosedur operasi standar umum dan khusus.
Ketentuan :

a) Prosedur operasi standar dari suatu produk mesin atau peralatan rumah tangga.
b) Disalin sesuai aslinya.
3) Buatlah persiapan awal untuk pembuatan suatu produk.
Ketentuan :
a) Dibuat lengkap dan detil.
b) Produk berupa makanan, mainan, suku cadang dll.
4) Buatlah langkah kerja untuk pembuatan suatu produk.
Ketentuan :
a) Dibuat lengkap dan detil.
b) Produk berupa makanan, mainan, suku cadang dll.
e. Tes Formatif
Pilihla jawaban yang paling benar pada soal bibawah ini
1) Alat komunikasi utama dalam proses pembuatan benda kerja disebut
a) Instruksi kerja
b) Gambar kerja
c) Dokumen kerja
d) Prosedur oprerasi standar
e) Keselamatan kerja
2) Perintah kerja yang dapat dijadikan arahan dan petunjuk selama kita bekerja
disebut
a) Instruksi kerja
b) Gambar kerja
c) Dokumen kerja
d) Prosedur operasi standar
e) Keselamatan kerja
Aircraft Component CNC Machining12

3) Gambar kerja dianggap baik apabila memiliki kelengkapan seperti dibawah ini,
kecuali :
a) Penunjuk ukuran
b) Toleransi
c) Tanda pengerjaan
d) Tingkat kehalusan
e) Penggunaan bengkel
4) Salah satu pertimbangan yang harus diperhatikan dalam membuat gambar kerja
adalah
a) Mudah dijual
b) Mudah dibawa
c) Dapat berfungsi dengan baik
d) Mendapatkan keuntungan yang besar
e) Mudah mengerjakanya
5) Sistem ukuran pada gambar kerja yang berbasis pada bidang ukuran sebelumnya
disebut
a) Sistem ukuran absolut
b) Sistem ukuran paralel
c) Sistem ukuran seri
d) Sistem ukuran campuran
e) Sistem ukuran ISO
6) Suatu gambar terdapat ukuran seri dan paralel, hal ini diperbolehkan karena sistem
ini dinamakan
a) Sistem ukuran absolut
b) Sistem ukuran paralel
c) Sistem ukuran seri
d) Sistem ukuran campuran
e) Sistem ukuran ISO
7) Suatu benda kerja mempunyai ukuran
yang berarti ukuran yang
diperbolehkan adalah
a) 35,05 sampai 35,01
b) 35,05 sampai 34,99
c) 34,95 sampai 34,99
d) 35,00 sampai 35,05
e) 35,01 sampai 35,00
8) Tanda pengerjaan seperti ini
mempunyai arti
a) Dikerjakan
b) Tidak dikerjakan
c) Tingkat kehalusan dengan mesin bubut
d) Dikerjakan dengan mesin
e) Dikerjakan dengan mesin gerinda
9) Urutan kerja yang benar pada proses pembuatan lubang ulir adalah
a) Persing, ngetap, membor, senter bor.
b) Membor, senter bor,persing, ngetap
c) Senter bor, persing, membor, ngetap
d) Senter bor, membor, ngetap, persing
e) Sente bor, membor, persing, ngetap
10) Alat keselamatan kerja yang tepat dipakai pada kerja bubut adalah
Aircraft Component CNC Machining13

a) Kacamata bening
b) Kacamata hitam
c) Penutup telinga
d) Sarung tangan
e) Sabuk pengaman
f. Kunci jawaban tes formatif
1) B
2) A
3) E
4) C
5) C
6) D
7) A
8) C
9) E
10) A
g. Lembar Kerja Peserta Didik
1) Buatlah urutan kerja pada proses kerja mesin frais konvensional dan proses kerja
mesin frais CNC. Bandingkan kedua urutan kerja tersebut dan buatlah
kesimpulanya !
2) Buatlah laporan hasil pengamatan di tempat kerja anda.
Tentang :
a) Keadaan ruangan berkaitan dengan keselamatan den kesehatan kerja
b) Kelengkapan alat-alat keselamatan kerja.
Contoh format hasil pengamatan
No.

Bagian yang diamati

1.
2.
3.

Lantai bengkel
............
............

Baik

Sedang

Kurang

2. Pengenalan Mesin Frais CNC


a. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi kelompok dan praktik, peserta didik dapat:
1) Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan
fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan dalam pembuatan komponen
pesawat udara dengan mesin frais CNC.
2) Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam pembuatan
komponen pesawat udara dengan mesin frais CNC.
3) Menyadari dan meyakini bahwa melakukan pembuatan komponen pesawat udara
dengan mesin frais CNC adalah merupakan salah satu bentuk pengamalan perintah
Tuhan yang harus dilakukan secara sungguh-sungguh.

Aircraft Component CNC Machining14

4) Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan
tanggung jawab dalam menerapkan aturan pembuatan komponen pesawat udara
dengan mesin frais CNC.
5) Menghargai kerja sama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam
menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikir dan cara melakukan
pembuatan komponen pesawat udara dengan mesin frais CNC. .
6) Menunjukkan prilaku santun, peduli, tanggung jawab, kerja sama, responsif dan
proaktif dalam melakukan pembuatan komponen pesawat udara dengan mesin frais
CNC.
7) Memahami perkembangan teknologi mesin frais CNC
8) Mengidentifikasi mesin frais CNC
9) Menyebutkan nama-nama bagian mesin frais CNC
10) Menjelaskan fungsi dari tiap-tiap bagian mesin frais CNC
11) Mencoba menggunakan tiap-tiap bagian mesin frais CNC.
b. Uraian Materi
1) Pengenalan Mesin CNC
a) Perkembangan Mesin CNC
Untuk pertama kalinya pada tahun 1952 John Pearson dan Institut
teknologi massaachusetts dari angkatan udara Amerika Serikat
mengembangkan mesin NC, dengan tujuan untuk membuat benda kerja khusus
yang bentuknya rumit. Mesin NC saat itu mempunyai Unit pengendali yang
besar sehingga memakan biaya yang tinggi, pelayanan dan pemeliharaanya
rumit, sehingga mesin ini sangat tidak mungkin untuk digunakan secara luas.
Tetapi mesin ini terus dikembangkan hingga 15 tahun kemudian perusahaan
yang mempunyai keberanian memelopori investasi dalam teknologi ini.
Baru pada tahun 1975 produksi mesin NC berkembang dengan pesat,
penyebab berkembangnya mesin ini karena telah ditemukan
microprocessor.Perusahaan besar, menengah dan kecil mulai tertarik teknologi
ini. Perbandingan harga satu unit mesin NC sekarang dibandingkan dengan
harga mesin NC tahun 1968 adalah satu dibanding dua puluh lima. Kerusakan
elektronik pengendali berkisar satu persen saja, maka keraguan tentang
teknologi mesin NC sangat berkurang.
Dengan rendahnya harga pembelian, tingginya kapasitas pemotongan,
ketelitian, kecepatan dan mudahnya pemrograman maka mesin ini akan terus
berkembang dengan pesat.
b) Pengertian Mesin CNC
Teknologi komputer saat sekarang ini mengalami kemajuan yang sangat
pesat, Perkembangan penerapannya komputer dapat dipadukan dengan
peralatan lain, misalnya dengan alat mekanik pada mesin perkakas. Hasil
perpaduan antara teknologi computer dengan teknologi mekanik yang
selanjutnya dikenal dengan mesin NC/CNC (Computer Numerically Controlled).
Jadi mesin CNC adalah mesin yang system pengoperasiannya
menggunakan program yang dikontrol langsung oleh computer.
Mesin CNC jika dibandingkan dengan mesin konvensional mesin CNC
mempunyai kelebihan antara lain lebih teliti (accurate), lebih tepat (presisi), lebih
luwes (fleksible ), dapat membuat benda berbentuk rumit ( contour ) dan sangat
cocok untuk membuat benda dalam jumlah banyak (mass product ).
Aircraft Component CNC Machining15

Oleh karena itu industri banyak yang beralih menggunakan mesin CNC
untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi serta untuk meningkatkan
pelayanan konsumen.
Demikian juga dalam industri pesawat udara, peranan mesin NC/CNC
sangat penting untuk memproduksi komponen pesawat udara.
Jadi dapat disimpulkan bahwa mesin CNC (Computer Numerically
Controlled) adalah suatu mesin yang dikontrol oleh computer dengan
menggunakan bahasa numeric (perintah gerakkan dengan menggunakan kode
angka dan huruf).
Jika ditinjau dari cara pengoperasianya mesin NC dapat dibagi menjadi
tiga yaitu:
(1) Mesin ANC (Adaptive Numerically Controlled) adalah mesin yang
mempunyai sistem kendali yang dapat menyesuaikan diri dengan kondisi
kerja.
(2) Mesin DNC (Direct Numerically Controlled) adalah mesin yang dapat
dimasuki program secara langsung melalui elektronik kabel.
(3) Mesin CNC (Computer Numerically Controlled) adalah mesin yang
dikendalikan oleh komputer dengan menggunakan angka-angka.

Ada berbagai macam mesin CNC namun pada industri pemesinan yang
paling banyak digunakan adalah mesin bubut CNC dan mesin frais CNC atau
campuran antara mesin bubut dan frais.
(1) Mesin Frais CNC
Contoh mesin Frais CNC dapat ditunjukan pada gambar di bawah ini yaitu
mesin frais CNC standart.

Aircraft Component CNC Machining16

Mesin Frais CNC dengan pemasangan pisau lebih dari satu dengan
penggantian alat secara otomatis menggunakan program

Mesin Frais CNC yang dilengkapi dengan penjepitan benda kerja secara
otomatis menggunakan program.

Aircraft Component CNC Machining17

(2) Mesin Bubut CNC


Contoh mesin bubut CNC dapat ditunjukan pada gambar di bawah ini yaitu
mesin bubut CNC standart.

Berikutnya adalah Mesin bubut CNC yang dilengkapi dengan batang


pengumpan (bar feeder) , yaitu alat untuk memegang bahan benda kerja
yang masih berupa batangan yang kemudian dimasukan kedalam mesin
secara otomatis menggunakan program.

Aircraft Component CNC Machining18

Ada juga mesin bubut CNC yang dilengkapi dengan turet (revolve), yaitu alat
yang digunakan untuk menempatkan pahat dalam jumlah yang banyak dan
dapat dipanggil menggunakan program.

(3) Mesin Bubut dan Frais CNC


Mesinbubut dan frais CNC dengan kemampuan gerakkan 5 axis/ sumbu.
Bisa mengerjakan pekerjaan bubut dan frais sekaligus dalam satu mesin.

Aircraft Component CNC Machining19

(4) Mesin Frais CNC dengan pemasangan pisau lebih dari 20 buah biasa
disebut dengan Machining Center.

Contoh
Benda kerja yang diproduksi menggunakan mesin bubut dan mesin frais CNC

Aircraft Component CNC Machining20

Benda kerja yang diproduksi menggunakan mesin bubut 5 axis

Part yang diproduksi untuk industri penerbangan

Aircraft Component CNC Machining21

c) Cara Kerja Sistem Pengendali pada Mesin CNC


Sistem pngendali CNC dapat dijelaskan melalui diagram di bawah ini
Data dalam pembacaan
digital

Masukan data lewat tombol


atau data magnet

Unsur antar
aparat yang
dapat disebut
sekretaris

Elemen keluaran
yang dapat
disebut juru
bicara

Unit pemroses pusat


(MIKRO PROSES).
Panggil saja direktur.
Dia dapat mendelegasikan,
mengambil keputusan dan
dapat menghitung serta
menentukan waktu.

Pengoperasian
program (EPROM)
bagian spesialis
yang ini yang tau
segalanya

Mesin

Aircraft Component CNC Machining22

Memori (RAM)
bagian yang dapat
mengingat
program
Unsur keluaran antar
aparat yang dapt
disebut operator yang
menerima order dan
meneruskanya

Penguat atau
mandor

Gambar 2.12

Aircraft Component CNC Machining23

Bagan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :


(1) Hubungan sekretaris ke direktur. Bila tombol START ditekan maka direktur
akan menanyakan kepada Memori. Sedangkan apabila ada kode M30 maka
program berakhir.
(2) Hubungan direktur ke spesialis. Bila kita akan membuat alur miring, maka
bagian ini akan menghitung untuk keperluan itu.
(3) Hubungan spesialis ke direktur. Hasil perhitungan dilaporkan ke direktur
untuk diputuskan oke
(4) Hubungan direktur ke memori. Derektur akan meminta data yang diperlukan
pada memori.
(5) Hubungan memori ke direktur. Memori akan memberikan data, misalkan
eretan digerakan ke arah X,Y dan Z
(6) Hubungan direktur ke kepala operator. Direktur menghitung dan
memberikan data kepada operator untuk menentukan gerakan dan
kecepatan pengerjaan
(7) Hubungan kepala operator ke mandor. Kepala operator memerintahkan
mandor untuk menggerakan ertan ke arah tertentu dengan kecepatan
tertentu
(8) Hubungan direktur ke juru bicara. Juru bicara diperintahkan untuk memberi
tahu bahwa pekerjaan telah selesai apa dapat melanjutkan pekerjaan
berikutnya.
Persamaan dan perbedaan antara mesin frais konvensional dan mesin frais
CNC
Persamaan Mesin Frais Konvensional dan Mesin Frais CNC dapat diperlihatkan
pada tabel di bawah ini
Mesin CNC

Mesin Konvensional

Informasi yang
diperlukan

ya

Gambar teknik

ya

ya

Perangkat Mesin bubut

ya

ya
ya
ya

Aircraft Component CNC Machining24

Alat pencekam,senter
dll
Macam-macan Pisau
Frais
Kecepatan potong
Tergantung pada :
Bahan benda kerja

ya
ya
ya

Bahan pahat
Proses pembubutanm
kasar, halus,
penguliran.
ya
ya
ya
ya
tidak
tidak

Besar asutan
Kedalaman
pemotongan
Tenaga dan ukuran
mesin
Pengendalian manual
dengan tangan
Pengendalian manual
dengan tombol
Membuat program

ya
ya
ya
tidak
ya
ya

2) Nama-nama Bagian Utama Mesin frais CNC


Mesin frais CNC terdiri dari beberapa bagian yang dapat dikelompokan
menjadi dua, yaitu bagian utama mekanik mesin dan bagian pengendali atau
kontrol.
a) Bagian Utama Mekanik Mesin
Mekanik mesin terdiri dari beberapa bagian utama yaitu:

Aircraft Component CNC Machining25

(1) Kepala Mesin


Kepala mesin adalah bagian mesin frais yang berfungsi untuk
merubah kecepatan dan arah putaran sumbu utama (spindle). Kecepatan
putaran sumbu utama dapat diatur menggunakan saklar pengatur
kecepatan sumbu utama, sedangkan arah putaran diatur oleh saklar
layanan sumbu utama.
(2) Meja Mesin
Meja mesin adalah tempat untuk menempatkan ragum atau benda
krja, oleh karena itu meja mesin harus selalu bersih . kerusakkan
permukaan meja mesin akan berakibat mempengaruhi hasil kerja.
(3) Ragum
Ragum adalah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja pada
mesin frais. Ragum dipasang pada meja mesin.
(4) Eretan Memanjang
Eretan memanjang adalah eretan yang bergerak secara memanjang
atau searah dengan sumbu X. Eretan memanjang dapat bergerak secara
manual maupun dengan melalui program. Spesifikasi Kecepatan gerakkan
eretan memanjang sebagai berikut:
(a)
kecepatan maksimum 700 mm/menit
(b)
gerak pengoperasian manual 5 - 400mm/menit
(c)
gerak pengoperasian CNC terprogram 2 - 499 mm/men
(5) Eretan Melintang
Eretan melintang adalah eretan yang bergerak secara melintang
atau searah dengan sumbu Y. Spesifikasi Kecepatan gerakkan eretan
memanjang sebagai berikut:
(a)
kecepatan maksimum 700 mm/menit
(b)
gerak pengoperasian manual 5 - 400mm/menit
(c)
gerak pengoperasian CNC terprogram 2 - 499 mm/men
(6) Eretan Tegak
Eretan tegak adalah eretan yang bergerak secara vertikal atau
searah dengan sumbu Z. Eretan tegak dapat bergerak secara manual
maupun dengan melalui program. Spesifikasi Kecepatan gerakkan eretan
tegak sebagai berikut:
(a)
kecepatan maksimum 700 mm/menit
(b)
gerak pengoperasian manual 5 - 400mm/menit
(c)
gerak pengoperasian CNC terprogram 2 - 499 mm/men
(7) Motor Pengerak Sumbu Utama
Motor penggerak sumbu utama adalah motor yang digunakan untuk
menggerakkan sumbu utama (spindle). Jenis motor yang digunakan adalah
motor arus searah (DC) dengan kecepatan yang dapat diatur (variabel) dan
mempunyai spesifikasi sebagai berikut: Jenjang putaran dari 600 s/d 4000
putaran /menit, daya masuk 500 watt dan daya terpakai 300 watt
(8) Motor Pengerak Eretan
Aircraft Component CNC Machining26

Motor penggerak eretan adalah motor yang digunakan untuk


menggerakan eretan, masing-masing eretan digerakkan oleh motor yang
berbeda, yaitu eretan memanjang digerakan oleh motor penggerak sumbu
X, eretan melintang digerakan oleh motor penggerak sumbu Y dan eretan
tegak digerakan oleh motor penggerak sumbu Z. Jenis motor yang
digunakan adalah motor step,dengan ukuran dan spesifikasi sebagai
berikut: Jumlah putaran 72 langkah(step), momen putar 0,5 Nm.

b) Bagian Pengendali atau Kontrol

Pengendali atau Kontrol terdapat beberapa Saklar, Tombol dan Indikator :


(1)

Saklar Utama (Main Switch)

Aircraft Component CNC Machining27

Saklar utama berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan


sumber tenaga listrik dari PLN dengan mesin CNC. jika kunci diputar pada
posisi 1 arus listrik masuk dan mesin CNC hidup, Apabila diputar pada
posisi 0 arus listrik akan terputus dan mesin mati.

(2)

Lampu Indicator
Lampu indikator berfungsi untuk mengetahui adanya aliran arus listrik.
Jika lampu indikator menyala berarti ada aliran arus listrik yang masuk
kedalam mesin, tapi bila lampu mati berati tidak ada arus listrik yang
mengalir kedalam mesin.

(3)

Tombol Darurat (Emergency Button)


Tombol ini digunakan untuk mematikan mesin dalam keadaan
darurat, hal ini dilakukan apabila akan terjadi tabrakan akibat kesalahan
program. Cara kerja tombol ini adalah jika tombol ditekan maka listrik akan
terputus dan mesin mati. Untuk menghidupkan kembali, putarlah saklar
utama pada posisi 0, kemudian putar tombol emergensi kearah kanan dan
selanjutnya saklar utama diputar kembali ke posisi 1 maka aliran arus listrik
kembali masuk dan mesin akan hidup kembali.

Aircraft Component CNC Machining28

(4)

Saklar Layanan Sumbu Utama (Selector Switch)


Saklar ini digunakan untuk memutar sumbu utama atau spindle
mesin, saklar ini dapat digunakan pada saat pengoperasian secara manual
maupun CNC. Cara pengoperasiannya bila saklar diputar pada posisi 1
spindel berputar secara manual, dan jika diputar pada posisi CNC maka
spindle akan berputar mengikuti besarnya putaran yang ada pada program
CNC.

(5)

Saklar Pengtur Putaran Spindle


Saklar ini berfungsi untuk mengaturr kecepatan putaran sumbu
utama/spindle. Pada mesin CNC TU 2A kecepatan putar spindle dapat
diatur antara 50- 3000 rpm. Jika saklar diputar kearah kanan putaran
semakin tinggi dan kekiri semakin rendah.

(6)

Amper Meter
Amper meter digunakan untuk menunjukkan besarnya arus listrik
yang digunakan oleh motor utama. Dengan demikian bila terjadin beban
yang berlebihan pada motor utama maka dapat diamati dan dicegah.
Besarnya arus maksimum yang dijinkan adalah 4 amper. Standar aman
adalah kurang dari 2 amper.

(7)

Tombol Penggerak Eretan

Aircraft Component CNC Machining29

Tombol ini digunakan untuk menggerakan eretan baik eretan


memanjang maupun eretan melintang. Bila tombol X + ditekan maka pisau
akan bergerak ke kanan, bila tombol X- ditekan maka pisau akan bergerak
ke kiri. Bila tombol Y + ditekan maka pisau akan bergerak ke depan, bila
tombol Y- ditekan maka pisau akan bergerak ke belakang. Bila tombol Z +
ditekan maka pisau akan bergerak ke atas, bila tombol Z- ditekan maka
pisau akan bergerak ke bawah.

(8)

Saklar Pengatur Asutan ( Feed Override)


Saklar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan gerakkan asutan
eretan memanjang, eretan melintang vertical mesin pada saat
pengoperasian manual. Kecepatan asutan Mesin CNC TU 3A adalah 5
400 mm/menit.

(9)

Tombol Gerakan Cepat


Untuk menjalankan eretan memanjang dan melintang dengan
gerakan secara cepat, caranya dengan menekan tombol ~ dan tombol
arah secara bersama sama.

(10) Saklar Pemilih Satuan Inchi / Metric

Aircraft Component CNC Machining30

Saklar ini digunakan untuk mengatur layanan mesin dalam satuan


ukuran inchi atau ukuran milimeter. Apabila saklar pada posisi inch, maka
mesin akan beroperasi dalam satuan inchi, tetapi bila pada posisi mm maka
mesin akan beroperasi dalam satuan mm.

(11)

Display Untuk Nilai X,Y, Z, F, H


Display ini digunakan untuk menampilkan besaran nilai sumbu X,
Z, kecepatan pemakanan F dan ketebalan pemakanan. Besaran nilai nilai
ini juga dapat ditampilkan di layar monitor.

(12) Lampu Control Pelayanan Manual


Bila lampu kontrol ini menyala berfungsi sebagai tanda bahwa mesin
dalam operasi layanan manual.

(13) Tombol Pemilih Operasi Manual/CNC


Tombol ini digunakan untuk memilih layanan operasi manual atau operasi
CNC. Jika tombol HAND/CNC ditekan maka layanan akan berubah, hal ini
ditandai oleh menyalanya lampu kontrol pelayanan manual ke lampu kontrol
pelayanan CNC atau sebaliknya.

Aircraft Component CNC Machining31

(14) Tombol Del


Tombol ini digunakan untk menghapus nilai yang ada pada display

(15)

Tombol panah
Tombol panah digunakan untuk memindahkan X ke Y ke Z dengan tanpa
menggerakan eretan

(16)

Tombol INP
Tombol input digunakan untuk memasukan data dan nilai-nilai gerakan
eretan.

(17)

Tombol M
Tombol M digunakan untuk memasukan fungsi tambahan

(18)

Lampu Control Pelayanan CNC


Bila lampu kontrol ini menyala berfungsi sebagai tanda bahwa mesin
dalam operasi layanan CNC.

Aircraft Component CNC Machining32

(19)

Tombol Start untuk Eksekusi Program


Tombol start digunakan untuk menjalankan program atau
mengeksekusi program.

c. Rangkuman
1) Pengenalan Mesin CNC
e) Perkembangan Mesin CNC
Untuk pertama kalinya pada tahun 1952 John Pearson dan Institut teknologi
massaachusetts dari angkatan udara Amerika Serikat mengembangkan mesin
NC, dengan tujuan untuk membuat benda kerja khusus yang bentuknya rumit.
Baru pada tahun 1975 produksi mesin NC berkembang dengan pesat,
penyebab berkembangnya mesin ini karena telah ditemukan
microprocessor.Perusahaan besar, menengah dan kecil mulai tertarik teknologi
ini. Dengan rendahnya harga pembelian, tingginya kapasitas pemotongan,
ketelitian, kecepatan dan mudahnya pemrograman maka mesin ini akan terus
berkembang dengan pesat.
f) Pengertian Mesin CNC
Teknologi komputer saat sekarang ini mengalami kemajuan yang sangat pesat,
Hasil perpaduan antara teknologi computer dengan teknologi mekanik yang
selanjutnya dikenal dengan mesin NC/CNC (Computer Numerically Controlled).
Jadi dapat disimpulkan bahwa mesin CNC (Computer Numerically Controlled)
adalah suatu mesin yang dikontrol oleh computer dengan menggunakan bahasa
numeric (perintah gerakkan dengan menggunakan kode angka dan huruf).
Jika ditinjau dari cara pengoperasianya mesin NC dapat dibagi menjadi tiga
yaitu:
(1) Mesin ANC (Adaptive Numerically Controlled)
Aircraft Component CNC Machining33

(2) Mesin DNC (Direct Numerically Controlled)


(3) Mesin CNC (Computer Numerically Controlled)
Macam Mesin CNC yang paling banyak digunakan pada industri pemesinan
adalah
(1) Mesin Bubut CNC
(2) Mesin Frais CNC
(3) Mesin Bubut dan Frais CNC
Cara kerja sistem pengendali pada mesin CNC
Data dikirim ke mikro prosesor, prosesor mengolah data untuk memerintahkan
gerakan kemesin dan melaporkan proses yang sedang berlangsung.
Persamaan dan perbedaan antara mesin frais konvensional dan mesin frais
CNC.
Pada prinsipnya mesin konvensional dan mesin CNC banyak persamaannya,
perbedaannya pengendalian konvensional menggunakan menual sedangkan
CNC menggunakan tombol dan program

2) Nama-Nama Bagian Utama Mesin Frais CNC


Mesin frais CNC terdiri dari beberapa bagian yang dapat dikelompokan menjadi dua
yaitu :
a) Bagian Utama Mekanik Mesin
Mekanik mesin terdiri dari beberapa bagian utama yaitu:
(1) Kepala Mesin adalah bagian mesin frais yang berfungsi untuk merubah
kecepatan dan arah putaran sumbu utama (spindle).
(2) Meja Mesin adalah tempat untuk menempatkan ragum atau benda kerja.
(3) Ragum adalah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja pada mesin
frais.
(4) Eretan Memanjang adalah eretan yang bergerak secara memanjang atau
searah dengan sumbu X.
(5) Eretan Melintang adalah eretan yang bergerak secara melintang atau
searah dengan sumbu Y.
(6) Eretan Tegak adalah eretan yang bergerak secara vertikal atau searah
dengan sumbu Z.
(7) Motor Pengerak Sumbu Utama adalah motor yang digunakan untuk
menggerakkan sumbu utama (spindle).
(8) Motor Pengerak Eretan adalah motor yang digunakan untuk menggerakan
eretan, masing-masing eretan digerakkan oleh motor yang berbeda.
b) Bagian Pengendali atau Kontrol
Pengendali atau kontrol terdapat beberapa saklar, tombol dan indikator
(1) Saklar Utama (Main Switch) berfungsi untuk menghubungkan dan
memutuskan sumber tenaga listrik dari PLN dengan mesin CNC
(2) Lampu Indikator berfungsi untuk mengetahui adanya aliran arus listrik.
(3) Tombol Darurat (Emergency Button) digunakan untuk mematikan mesin
dalam keadaan darurat

Aircraft Component CNC Machining34

(4) Display Jumlah Putaran akan menampilkan angka untuk melihat jumlah
putaran spindel mesin bubut.
(5) Saklar Layanan Sumbu Utama (Selector Switch) digunakan untuk memutar
sumbu utama atau spindle mesin. CNC maka spindle akan berputar
mengikuti besarnya putaran yang ada pada program CNC.
(6) Saklar Pemilih Satuan Inchi / mm digunakan untuk mengatur layanan mesin
dalam satuan ukuran inchi atau ukuran milimeter.
(7) Amper Meter digunakan untuk menunjukkan besarnya arus listrik yang
digunakan oleh motor utama.
(8) Disk Drive / Penggerak Disket dimaksudkan untuk pelayanan pengoperasian
disket.
(9) Tombol Pemilih Operasi Manual / CNC digunakan untuk memilih layanan
operasi manual atau operasi CNC.
(10) Lampu Control Pelayanan CNC berfungsi sebagai tanda bahwa mesin
dalam operasi layanan CNC.
(11) Tombol Start untuk Eksekusi Program digunakan untuk menjalankan
program atau mengeksekusi program.
(12) Tombol Masukan untuk Pelayanan CNC digunakan untuk memasukan
program, meralat program dan sebagainya.
(13) Display Nilai X, Z, F, H digunakan untuk menampilkan besaran nilai sumbu
X, Z, kecepatan pemakanan F dan ketebalan pemakanan.
(14) Indikator Masukkan Program digunakan untuk menampilkan keberadaan
kursor pada tabel program.
(15) Saklar Pengatur Putaran Spindle berfungsi untuk mengatur kecepatan
putaran sumbu utama/spindle.
(16) Saklar Pengatur Asutan ( Feed Override) berfungsi untuk mengatur
kecepatan gerakkan asutan eretan memanjang maupun eretan melintang.
(17) Tombol Penggerak Eretan digunakan untuk menggerakan eretan baik
eretan memanjang maupun eretan melintang.
(18) Tombol Gerakan Cepat Untuk menjalankan eretan memanjang dan
melintang dengan gerakan secara cepat
d. Tugas
1) Lakukan pengamatan dan buatlah laporanya, tentang :
a)
Bagian utama mekanik mesin konvensional beserta fungsinya
b)
Bagian utama mekanik mesin CNC beserta fungsinya
c)
Bandingkan kedua jenis mesin tersebut.
2) Lakukanlah percobaan penggunaan bagian pengendali/kontrol pada mesin bubut
CNC dan buatlah laporan tentang apa yang pernah dicoba.
Ketentuan :
a) Percobaan dilakukan dibawah pengawasan guru
b) Percobaan dilakukan satu persatu, lakukan dengan hati-hati dan penuh
tanggung jawab
e. Tes Formatif
Pilihlah jawaban yang paling benar untuk menjawab pertanyaan di bawah ini :
1)

Baru pada tahun 1975 produksi mesin NC berkembang dengan pesat, penyebab
berkembangnya mesin ini karena telah ditemukannya

Aircraft Component CNC Machining35

2)

3)

4)

5)

6)

7)

8)

a) Computer
b) Microprocessor
c) Transistor
d) Resistor
e) akumulator
Suatu mesin yang dikontrol oleh computer dengan menggunakan bahasa
numeric (perintah gerakkan dengan menggunakan kode angka dan huruf) adalah
mesin
a) ANC
b) DNC
c) CNC
d) CAD
e) AUTOCAD
Mesin CNC yang bisa mengerjakan pekerjaan bubut dan frais sekaligus dalam
satu mesin disebut mesin CNC dengan kemampuan ...
a) gerakkan 2 axis/ sumbu
b) gerakkan 3 axis/ sumbu
c) gerakkan 4 axis/ sumbu
d) gerakkan 5 axis/ sumbu
e) gerakkan 6 axis/ sumbu
Dalam sistem pengendali CNC dapat dijelaskan bawah microprocessor dapat
diumpamakan sebagai
a) juru bicara
b) sekertaris
c) mandor
d) pengingat
e) direktur
Yang membedakan antara mesin bubut konvensional dan mesin bubut CNC
adalah keduanya memerlukan, kecuali :
a) Gambar teknik
b) Perangkat mesin bubut
c) Program
d) Tenaga listrik
e) Kecepatan putaran mesin
Bagian mesin bubut yang berfungsi untuk merubah kecepatan dan arah putaran
sumbu utama (spindle) adalah
a) Kepala lepas
b) Kepala tetap
c) Eretan memanjang
d) Eretan melintang
e) Meja mesin
Tempat untuk memasang ragum disebut
a) Kepala lepas
b) Kepala tetap
c) Eretan memanjang
d) Eretan melintang
e) Meja mesin
Eretan yang bergerak secara melintang atau searah dengan sumbu Y disebut

Aircraft Component CNC Machining36

a) Kepala lepas
b) Kepala tetap
c) Eretan memanjang
d) Eretan melintang
e) Meja mesin
9) Tombol yang digunakan untuk mematikan mesin dalam keadaan darurat
dinamakan tombol
a) Pelayanan CNC
b) Penggerak
c) Eksekusi
d) Darurat
e) Gerak cepat
10) Alat yang digunakan untuk menunjukkan besarnya arus listrik yang digunakan
oleh motor utama disebut
1) Ampermeter
2) Lampu indikator
3) Monitor
4) Volt meter
5) Mikroskop

f.

Kunci jawaban tes formatif


1) B
2) C
3) D
4) E
5) C
6) B
7) E
8) D
9) D
10) A

g. Lembar Kerja Peserta didik


Contoh format hasil pengamatan

No.

Nama bagian yang


diamati

Meja mesin

..............

Aircraft Component CNC Machining37

Fungsi bagian yang diamati


Bentuk lurus, berfungsi
sebagai landasan
bergeraknya eretan
memanjang.
...................

pemahaman
Ya

Tidak

3
4
dst

Contoh format percobaan

No.

Nama bagian yang


dicoba

Saklar utama

2
3
4
5
6
dst

................

Hasil / pengaruh uji coba


Jika diputar kekanan mesin
hidup, lampu indikator
menyala. Diputar kekiri
mesin mati.
.................

pemahaman
Ya

Tidak

3. Penggunaan Mesin Frais CNC


a. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi kelompok dan praktik, peserta didik dapat:
1) Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan
fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan dalam pembuatan komponen
pesawat udara dengan mesin frais CNC.
2) Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan pembuatan komponen
pesawat udara dengan mesin frais CNC.
3) Menyadari dan meyakini bahwa melakukan pembuatan komponen pesawat udara
dengan mesin frais CNC adalah merupakan salah satu bentuk pengamalan perintah
Tuhan yang harus dilakukan secara sungguh-sungguh.
4) Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan
tanggung jawab dalam menerapkan aturan pembuatan komponen pesawat udara
dengan mesin frais CNC.
5) Menghargai kerja sama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam
menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikir dan cara melakukan
pembuatan komponen pesawat udara dengan mesin frais CNC.
Aircraft Component CNC Machining38

6) Menunjukkan prilaku santun, peduli, tanggung jawab, kerja sama, responsif dan
proaktif dalam melakukan kegiatan pembuatan komponen pesawat udara dengan
mesin frais CNC.
7) Memahami pelayanan manual pada mesin frais CNC
8) Memahami pelayanan CNC pada mesin frais CNC
9) Memahami data-data teknis yang digunakan pada mesin frais CNC
10) Megoperasikan mesin frais CNC menggunakan pelayanan manual sesuai dengan
prosedur operasi standar
11) Megoperasikan mesin frais CNC menggunakan pelayanan CNC sesuai dengan
prosedur operasi standar

b. Uraian Materi
1) Pengoperasian Pelayanan Manual Mesin frais CNC
Setiap mesin cnc selalu mempunyai pelayanan manual, artinya mesin
tersebut dapat dijalankan secara manual. Pelayanan manual yang dimaksud adalah
pengoperasian mesin menggunakan tombol-tombol seperti yang terlihat pada
gambar dibawah ini.

Aircraft Component CNC Machining39

Pengoperasian manual masin CNC digunakan untuk melakukan


pengefraisan manual dan penyetingan pisau. Cara pengoperasianya dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Putar kunci saklar utama (1) ke kanan, maka mesin dan pengendali akan dialiri
arus.
b) Jika mesin dan pengendali telah dialiri arus, maka lampu kontrol (2) akan
menyala
c) Jika saklar untuk penggerak sumbu utama (4) diputar kekanan maka sumbu
utama akan berputar.
d) Jika tombol untuk pengaturan putaran sumbu utama (5) diputar kakanan maka
putaran sumbu utama akan semakin tinggi.
e) Ampermeter (6) menunjukan pemakaian arus aktual dari motor penggerak.
Untuk melindungi motor terhadap beban lebih, pemakaian arus tidak boleh
melebihi 2 amper, pada pengerjaan yang terus menerus . Beban dapat
dikurangi dengan pengurangan dalamnya pemotongan, asutan, atau posisi
sabuk.
f) Mengalihkan pelayanan manual dan pelayanan CNC.
Jika tombol H/C (13) ditekan, maka nyala lampu akan melompat dari lampu
kontrol pelayanan manual ke lampu kontrol pelayanan CNC, jika anda menekan
kembali, nyala melompat kembali

g) Lampu kontrol pelayanan manual (12) menyala sebagai tanda mesin dalam
keadaan layanan manual. Eretan hanya dapat digerakan secara manual, bila
lampu kontrol menyala
h) Untuk menggerakan eretan digunakan tombol asutan untuk gerakan arah X
,Y dan Z (7). Simbol yang ada pada eretan menunjukan arah gerakan eretan
bergerak sesuai dengan asutan yang telah ditentukan. Inching dapat dilakukan
dengan hanya mencolek sedikit tombol asutan, eretan akan bergerak 0,01 mm.
i) Jika tombol asutan dan tombol gerakan cepat (8) ditekan secara bersamaan,
eretan memanjang atau melintang melaksanakan gerakan cepat.
j) Jika tombol pengaturan asutan (9) diputar kekanan maka kecepatan asutan
akan semakin tinggi. Dalam arah X (eretan memanjang) dapat mengatur
kecepatan asutan variabel dari 10 400 mm/meni
k) Untuk menunjukan sajian jalannya eretan (11) dalam arah X ,Y dan Z
ditampilkan angka dalam perseratus mm, sedangkan tanda minus ditunjukan
oleh tanda titik pada sajian.

Aircraft Component CNC Machining40

l)

Jika tombol darurat (3) ditekan, arus kemotor penggerak, motor asutan dan unit
pengendali diputuskan. Melepas tombol darurat, tombol diputar kekanan, untuk
menghidupkan kembali menggunakan saklar utama
m) Untuk menghapus sajian jalannya X,Y dan Z dapat dilakukan dengan jalan
menekan tombol DEL (14).
n) Jika tombol panah (15) ditekan maka sajian yang menunjukan jalannya X
melompat ke jalannya Y dan sebaliknya, sajian yang menunjukan jalannya Y
melompat ke jalannya Z dan sebaliknya. Dengan demikian dapat diketahui
eretan mana yang aktip.
o) Untuk memasukan besaran harga posisi X,Y dan Z dengan jalan menekan
tombol INP (16)

Aircraft Component CNC Machining41

2) Pengoperasian Mesin Menggunakan Pelayanan Manual


Dengan pelayanan manual, kita dapat melakukan pengefraisan kearah memanjang
dan pengefraisan kearah melintang. Dalam pengoperasianya kita selalu harus
memperhatikan tayangan digital yang ada pada display (sajian).
a) Menggerakan Ereten
Asutan dapat diatur dengan menggunakan tombol-tombol yang ada pada
gambar di bawah ini.

Titik awal dan referensi selalu ditunjukan pada posisi letak eretan ketika mesin
dihidupkkan. Setelah mesin dihidupkan maka sajian akan menunjukan 0, lampulampu X,Y dan Z menyala.

Jika kita menggerakan eretan kearah X, maka lampu X akan menyala. Jika
eretan bergerak dengan jarak 2,45 mm, dan bersamaan dengan jari melepas
tombol maka sajian akan menunjukan 245, berarti satuan yang ditunjukan pada
sajian sebesar 0,01 mm.

Jika kita menekan tombol Z+ maka nyalan lampu akan melompat kelampu Z
dan jika pergerakan sumbu Z bergerak sejauh 6,28 mm maka sajian akan
menunjukan 628.

Aircraft Component CNC Machining42

Jika tombol Z- ditekan dan eretan bergerak sejauh 6,28 mm, maka sajian akan
menunjukan -628

b) Menghentikan Aliran Arus Listrik pada Motor Asutan


Pada awal mesin dihidupkan, keadaan motor asutan tidak dialiri oleh
arus listrik. Tetapi apabila eretan digerakan baik secara pelayanan manual
maupun pelayanan CNC, maka motor asutan akan segera dialiri arus listrik.
Sedangkan motor asutan akan menjadi cepat panas apabila arus listrik belum
dihentikan, apalagi motor dalam keadaan diam. Maka dari itu segeralah
hentikan aliran arus listrik pada motor asutan bila eretan tidak digerakan dalam
waktu beberapa lama.
Cara menghentikan arus pada motor asutan, jika tidak ada program tersimpan
sebagai berikut :
(1) Tekan tombol H/C untuk memindahkan ke pelayanan CNC
(2) Tekan tombol panah untuk memindahkan kursor ke kolom G
(3) Masukan angka 64, maka angka akan muncul pada sajian
(4) Tekan tombol INP, maka aliran arus listrik pada motor asutan akan terhenti

Cara menghentikan arus pada motor asutan, jika ada program tersimpan.
Fungsi pengatur aslinya adalah G64 kode tersebut tidak tersimpan didalam
memori. Caranya sebagai berikut :
(1) Tekan tombol panah untuk memindahkan kursor ke kolom G
(2) Jika ada sajian angka, maka tekan tombol DEL
(3) Masukan angka 64, maka angka akan muncul pada sajian
(4) Tekan tombol INP, maka aliran arus listrik pada motor asutan akan terhenti
(5) Setelah selesai sajian angka yang terhapus akan muncul kembali

Aircraft Component CNC Machining43

c) Menentukan Posisi Pisau Frais Untuk Persiapan Latihan Pemrograman


( menyeting pisau frais terhadap benda kerja )
Perlu diketahui bahwa titik awal / referensi berada pada sumbu ujung
pisau frais. Pada waktu awal pemrograman posisi ujung pisau frais harus
berada pada posisi titik seperti pada gambar.

Untuk mengatur posisi tersebut dapat dilakukan dengan metode yang


sangat mudah yaitu dengan jalan menyentuhkan pisau frais yang sedang
berputar ke sisi atas,sisi kiri dan sisi belakang kepermukaan benda kerja.
Pengaturan Pisau frais ke Posisi Nol
(1) Pengaturan posisi nol pada sumbu Z
(a) Aturlah mesin pada pelayanan manual
(b) Atur kecepatan asutan pada kecepatan rendah / lambat
(c) Gerakan eretan secara perlahan hingga ujung pisau frais menyentuh
pada bagian sisi atas permukaan benda kerja
(d) Tekan tombol panah untuk mengaktifkan sumbu Z
(e) Tekan tombol DEL untuk merubah harga Z menjadi nol

Aircraft Component CNC Machining44

(2) Pengaturan posisi nol pada sumbu X


(a) Gerakan eretan secara perlahan hingga pisau menyentuh pada sisi kiri
permukaan benda kerja
(b) Tekan tombol panah unutuk mengaktifkan sumbu X
(c) Tekan tombol DEL untuk merubah harga X menjadi nol

(d) Gerakan pisau frais ke arah X+ sejauh radius pisau


(e) Tekan tombol DEL untuk merubah harga X menjadi nol

Aircraft Component CNC Machining45

(3) Pengaturan posisi nol pada sumbu Y


(a) Gerakan eretan secara perlahan hingga pisau menyentuh pada sisi
belakang permukaan benda kerja
(b) Tekan tombol panah unutuk mengaktifkan sumbu Y
(c) Tekan tombol DEL untuk merubah harga Y menjadi nol

(d) Gerakan pisau frais ke arah X+ sejauh radius pisau


(e) Tekan tombol DEL untuk merubah harga X menjadi nol

Aircraft Component CNC Machining46

(4) Pengaturan pisau frais ke posisi awal program


(a) Gerakan pisau frais sejauh 10 mm ke arah Z+.
(b) Gerakan pisau frais sejauh 20 mm ke arah X-.

3) Pengoperasian Pengendali / Pelayanan Program CNC

Pelayanan CNC dapat dilakukan dengan melalui tombol-tombol pengendali


yang ada pada papan pengendali. Pelayanan yang dapat dilakukan meliputi
pembuatan program, modifikasi program, pengetesan program dan eksekusi
program.
Penggunaan tombol-tombol pengendali untuk pelayanan program secara
berurutan dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Menghidupkan mesin dengan memutar saklar utama (1) kekanan.
b) Mengontrol sumber arus listrik yang mengalir kedalam mesin dengan ditandai
lampu indikator (2) menyala.
c) Memilih satuan ukuran inchi atau milimeter dengan memutar saklar pemilih
satuan Inchi / mm (10).
d) Memilih pelayanan CNC dengan menekan tombol H/C (13).
Aircraft Component CNC Machining47

e) Untuk memastikan layanan CNC telah berfungsi ditandai dengan lampu


indikator layanan CNC (18) dalam keadaan menyala.
f) Memasukan program meralat program menggunakan tombol masukan
pelayanan CNC (15) dengan cara sebagai berikut :
(1) Tombil 0 sampai 9 untuk memasukan angka kedalam adres G/X/Z/F/H.
(2) Tombol M untuk memasukan besaran minus bila ditekan setelah
memasukan harga X,Y atau Z.
(3) Tombol M untuk memasukan fungsi M bila ditekan kursor berada pada
kolom G.
(4) Tombol M untuk mengecek uji jalan program bila ditekan setelah
pemasukan program telah selesai (diakhiri dengan M30) dan kursor berada
pada kolom N.
(5) Tombol INP (Input) untuk menyimpan besaran harga bila ditekan setelah
memasukan harga.
(6) Tobol DEL untuk menghapus harga bila ditekan pada harga yang diblok
maka harga tersebut akan terhapus.
(7) Tombol REV untuk melompat kembali ke blok sebelumnya.
(8) Tombol FWD untuk melompat maju keblok berikutnya.
(9) Tombol panah untuk melompat maju dari kata demi kata.
(10) Tombol START untuk menjalankan atau mengeksekusi program yang
tersimpan.

Ringkasan fungsi tombol untuk memasukan program

Tombol

Fungsi

H/C

Memindahkan fungsi manual ke fungsi CNC

INP

Memasukkan data ke memori mesin (enter)

DEL

Menghapus data satu kata untuk diganti

REV

Memindahkan cursor mundur ke blok sebelumnya

FWD

Memindahkan cursor maju ke blok berikutnya

(_)

Memasukkan harga minus


Memasukkan fungsi M

M
Simulasi program ( uji coba program )

Memindahkan cursor kekanan dalam satu blok

~ + INP

Menyisipkan satu blok kosong

Aircraft Component CNC Machining48

~ + DEL

Menghapus satu blok program


Menghapus alarm (tekan tombol REV kemudian INP)

REV + INP
Menghentikan program yang sedang dijalankan
FWD + INP

Menghentikan sementara program yang sedang


dijalankan

START + 1,2,3

Menjalankan program per satu blok , tekan tombol 1


kemudian start

START

Menjalankan program

DEL + INP

Menghapus seluruh program , tekan tombol DEL


kemudian INP bersama sama

Ketentuan dalam pengisian lembaran program


Adres N dapat diisi nomor blok dari 000 sampai dengan 221
Adres G dapat diisi kode G dari 00 sampai dengan 95
Adres Z dapat diisi dalam satuan perseratus mili meter (1/100 mm) dari angka 00
sampai dengan 5999
Adres X dapat diisi dalam satuan perseratus mili meter (1/100 mm) dari angka 00
sampai dengan 32760
Adres Y dapat diisi dalam satuan perseratus mili meter (1/100 mm) dari angka 00
sampai dengan 5999
Adres F dapat diisi kecepatan asutan dari 2 sampai dengan 499. Untuk G94 dalam
satuan mm/menit. Untuk G95 dalam satuan 1/1000 mm/menit
Adres H dapat diisi
Parameter pembagian pemotongan 1/100 mm dari 0 sampai dengan 999
Parameter lebar pahat 1/100 mm dari 10 sampai dengan 999
Parameter keluaran pulsa dari 0 sampai dengan 999
Adres M dapat diisi fungsi tambahan dari 00 sampai dengan 99
Adres I dapat diisi koordinat titik pusat lingkaran pada sumbu X 1/100 mm dari 0
sampai dengan 5999
Adres K dapat diisi koordinat titik pusat lingkaran pada sumbu Z 1/100 mm dari 0
sampai dengan 32760
Adres L dapat diisi angka nomor blok dari 00 sampai dengan 221
Adres T dapat diisi nomor pahat dari 0 sampai dengan 499
4) Data Teknologis
a) Kecepatan Potong (CS)
Kecepatan yang paling menguntungkan disebut kecepatan ekonomis.
Kecepatan ini lah yang dipakai pada proses pemesinan. Kecepatan
pemotongan arah memanjang atau linier disebut kecepatan potong (CS).
Kecepatan potong (CS) =

Aircraft Component CNC Machining49

Sedangkan kecepatan pemotongan arah melingkar untuk benda bulat


dapat dihitung melalui rumus
Kecepatan potong (CS) =(m/menit)

Kecepatan potong maksimal yang diijinkan tergantung pada :


(1)

Bahan benda kerja


Semakin tinggi kekuatan bahan benda kerja , semakin rendah kecepatan
potongnya
(2)
Bahan pisau frais
Semakin keras bahan pisau , semakin tinggi kecepatan potongnya
(3)
Besaran asutan
Semakin besar asutan , semakin rendah kecepatan potongnya
(4)
Kedalaman pemotongan
Semakin besar kedalaman pemotonganya, semakin rendah kecepatan
potongnya
Pemilihan kecepatan potong untuk latihan pada mesin frais CNC TU-3A adalah
(1) Bahan : Aluminium bebas potong
(2) Pisau frais : HSS
(3) Kecepatan potong pengefraisan 150- 200 m/menit
(4) Kecapatan asutan pengefraisan 0,02 0,1 mm/put

b) Jumlah Putaran (S)


Jumlah putaran mesin dapat dihitung dari data kecepatan potong dan
diameter benda kerja melalui rumus sebagai berikut
Putaran mesin (S) =(put/menit)
c) Perhitungan Asutan
Pada mesin frais CNC TU-3A kita dapat memprogram besaran asutan
dalam mm/menit
Besaran ini dapat di konversikan menjadi milimeter tiap putaran melalui
rumus sebagai berikut :

F (mm/menit) = S (put/men) F
(mm/put)
Pemilihan jumlah putaran mesin berdasarkan tenaga motor mesin TU-3A
Motor sumbu utama pada mesin frais CNC TU-3A adalah motor arus searah
(motor DC).
Aircraft Component CNC Machining50

Pada motor DC besarnya tenaga motor tergantung dari jumlah putaran mesin,
semakin tinggi putaran mesin makin besar tenaga motor yang dikeluarkan.

Kecepatan Potong dapat dicari melalui tabel kecepatan potong


Pahat HSS

Pahat Karbide

Bahan

a
mm/put

CS
m/men

a
mm/put

CS
m/men

Baja lunak A60

0,1

30

0,1

150

Baja sedang XC38

0,1

24

0,1

100

Baja keras XC55

0,05

18

0,1

70

Besi tuangFT18

0,2

30

0,2

80

Duralium AU4G

0,2

400

0,2

550

Alpax AS4G

0,3

300

0,2

300

Kuningan UZ38

0,2

75

0,2

150

Perunggu VE10

0,15

100

0,2

150

Nilon

0,2

110

0,1

150

Bakelit

0,3

90

0,1

150

Aircraft Component CNC Machining51

Jumlah
putaran mesin
dapat dicari
melalui
diagram
putaran mesin

Contoh
Putaran mesin 1200 put/men
Kecepatan asutan sebesar 0,06 mm/put
Maka kecepatan asutan menurut tabel sebesar 70 mm/men

c. Rangkuman
1) Pengoperasian Pelayanan Manual Mesin frais CNC
Setiap mesin cnc selalu mempunyai pelayanan manual, artinya mesin
tersebut dapat dijalankan secara manual.
Pengoperasian manual masin CNC digunakan untuk melakukan
pengefraisan manual dan penyetingan pisau.
2) Pengoperasian Mesin Menggunakan Pelayanan Manu
Dengan pelayanan manual, kita dapat melakukan pengefraisan kearah
memanjang dan pengefraisan kearah melintang. Dalam pengoperasianya kita
selalu harus memperhatikan tayangan digital yang ada pada display (sajian).
3) Menghentikan Aliran Arus Listrik pada Motor Asutan
Pada awal mesin dihidupkan, keadaan motor asutan tidak dialiri oleh
arus listrik. Tetapi apabila eretan digerakan baik secara pelayanan manual
maupun pelayanan CNC, maka motor asutan akan segera dialiri arus listrik.
Sedangkan motor asutan akan menjadi cepat panas apabila arus listrik belum
dihentikan, apalagi motor dalam keadaan diam.
a) Menentukan Posisi Pisau Frais Untuk Persiapan Latihan Pemrograman
Perlu diketahui bahwa titik awal / referensi berada pada sumbu ujung
pisau frais.
Untuk mengatur posisi tersebut dapat dilakukan dengan metode yang
sangat mudah yaitu dengan jalan mnyentuhkan pisau frais yang sedang
berputar ke sisi atas,sisi kiri dan sisi belakang kepermukaan benda kerja.
b) Pengaturan Pisau frais ke Posisi Nol
(1) Pengaturan posisi nol pada sumbu
(2) Pengaturan posisi nol pada sumbu X
(3) Pengaturan posisi nol pada sumbu
(4) Pengaturan pisau frais ke posisi awal program
4) Pengoperasian Pengendali / Pelayanan Program CNC
Pelayanan CNC dapat dilakukan dengan melalui tombol-tombol pengendali
yang ada pada papan pengendali. Pelayanan yang dapat dilakukan meliputi
pembuatan program, modifikasi program, pengetesan program dan eksekusi
program.
a) Kecepatan Potong (CS)
Kecepatan yang paling menguntungkan disebut kecepatan ekonomis.
Kecepatan ini lah yang dipakai pada proses pemesinan.
(1) Bahan pisau frais
(2) Besaran asutan
(3) Kedalaman pemotongan
b) Jumlah Putaran (S)
Jumlah putaran mesin dapat dihitung dari data kecepatan potong dan
diameter benda kerja melalui rumus sebagai berikut
Aircraft Component CNC Machining52

c) Perhitungan Asutan
Pada mesin frais CNC TU-3A kita dapat memprogram besaran asutan
dalam mm/menit
d. Tugas
1) Lakukanlah pengoperasian pelayanan manual dari mulai menghidupkan mesin
sampai mengatur putaran mesin sebesar 750 put/men.
Catatlah urutan langkah kerjanya.
2) Lakukanlah pengoperasian pelayanan manual dari mulai menghidupkan mesin
sampai menggerakan eretan memanjang dan melintang.
Buatlah catatan urutan kerjanya.
3) Buatlah gerakan seperti pada gambar di bawah ini, kumpulkan gambar hasil
gerakan dari ploter.

3) Lakukanlah penghentian arus listrik pada motor asutan menggunakan G64. Buatlah
catatan urutan kerjanya.
4) Lakukan pengoperasian pelayanan program dari mulai menghidupkan mesin
sampai memasukan program.
Buatlah catatan urutan kerjanya.
5) Hitunglah besarnya putaran mesin (put/men) dan tentukan besarnya kecepatan
asutan (mm/put), jika bahan benda kerja dari alumunium 22 mm dan bahan pahat
dari HS

e. Tes Formatif
Pilihlah jawaban yang paling benar untuk menjawab pertanyaan di bawah ini :
1) Nyala lampu akan melompat dari lampu indikator pelayanan manual ke lampu
kontrol pelayanan CNC, jika anda menekan tombol
a) H/C
b)
c) Start
d) X+
e) Z+
Aircraft Component CNC Machining53

2) Untuk menggerakan eretan memanjang bergerak menjauhi sumbu utama, maka


kita harus menekan tombol
a) Zb) Z+
c) Xd) X+
e)
3) Untuk mengatur kecepatan gerakan asutan, maka kita memutar tombol
a)
b) H/C
c) Pengatur asutan
d) DEL
e) INP
4) Memasukan harga posisi pahat dengan tidak menggerakan eretan dapat dilakukan
dengan jalan menekan tombol
a)
b) H/C
c) Pengatur asutan
d) DEL
e) INP
5) Untuk melakukan pembubutan manual dan penyetingan pahat. Cara
pengoperasianya dapat dilakukan dengan melalui
a) Pelayanan CNC
b) Pelayanan manual
c) Inching
d) Pemutar sumbu utama
e) Pengaturan kecepatan asutan
6) Memasukan angka 64 pada lembaran progran kolom G digunakan untuk
a) Menjalankan putaran sumbu utama
b) Menghentikan putaran sumbu utama
c) Menghidupkan gerakan asutan
d) Mengalirkan arus pada motor asutan
e) Menghentikan aliran arus listrik pada motor asutan
7) Untuk melakukan modifikasi program dapat dilakukan melalui
a) Pelayanan CNC
b) Pelayanan manual
c) Inching
d) Pemutar sumbu utama
e) Pengaturan kecepatan asutan
8) Untuk memindahkan kursor ke blok sebelumnya dengan jalan menekan tombol
a) H/C
b) FWD
c) Panah
d) REV
e) INP
9) Untuk megatur pembagian pemotongan dapat dilakukan dengan jalan memasukan
perameter ke adres
a) N
Aircraft Component CNC Machining54

b) G
c) F
d) H
e) Z
10) Untuk mengatur kecepatan asutan dapat dilakukan dengan jalan memasukan
parameter ke adres
a) N
b) G
c) F
d) H
e) Z
11) Parameter K adalah adres untuk mengatur besarnya
a) Kisar ulir
b) Pembagian pemotongan
c) Nomor pahat
d) Fungsi tambahan
e) Koordinat titik pusat lingkaran
12) Jika kita menekan tombol ~ + INP bersamaan digunakan untuk
a) Menghapus blok
b) Menyisipkan blok
c) Menghapus program
d) Memindahkan kursor
e) Maju ke blok berikutnya
13) Berapakah besarnya kecepatan potong bila bahan benda kerja dari aluminium dan
bahan pahat karbide
a) 18 m/menit
b) 24 m/menit
c) 30 m/menit
d) 150 m/menit
e) 100 m/menit
14) Jika CS 50 m/menit dan 20mm, maka besarnya putaran sumbu utama menurut
tabel kecepatan sebesar
a) 500 put/menit
b) 600 put/menit
c) 700 put/menit
d) 800 put/menit
e) 900 put/menit
15) Pada motor DC besarnya tenaga motor tergantung dari jumlah putaran mesin,
semakin tinggi putaran mesin maka semakin
a) Tinggi tenaganya
b) Rendah tenaganya
c) Cepat kecepatan asutanya
d) Lambat asutanya
e) Cepat panas
f.

Kunci jawaban tes formatif


1) A
2) B

Aircraft Component CNC Machining55

3)
4)

C
E

5)
6)
7)
8)
9)
10)

B
E
A
D
D
C

11)
12)
13)
14)
15)

A
B
D
D
A

g. Lembar Kerja Peserta Didik


PEMERINTAH KOTA BANDUNG
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 BANDUNG
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI PESAWAT UDARA
Jalan. Pajajaran No. 92 Tlp./Fax022- 6038055 Bandung 40173
Home Page: www.terbang12.net Email:[email protected]

F 7.5.1 - 06

Pendidikan
Bidang Keahlian
Program keahlian
Paket Keahlian
Mata Pelajaran
Topik
Kelas / Semester

JOB SHEET

Edisi : A
Revisi : 00

: SMK negeri 12 Bandung


: Teknologi dan Rekayasa
: Teknologi Pesawat Udara
: Pemesinan Pesawat Udara
: Aircraft Component CNC Machining
: Pengenalan dan Penggunaan mesin frais CNC
:XI / 2

1. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mengikuti PBM, siswa dapat:
a. Memahami pelayanan manual pada mesin frais CNC
b. Memahami pelayanan CNC pada mesin frais CNC
c. Memahami data-data teknis yang digunakan pada mesin frais CNC
d. Megoperasikan mesin frais CNC secara manual sesuai dengan prosedur operasi
standar
e. Megoperasikan mesin frais CNC secara pengendalian CNC sesuai dengan
prosedur operasi standar
2. Petunjuk
a. Selama bekerja gunakan selalu pakaian kerja dan peralatan keselamatan kerja
Aircraft Component CNC Machining56

b.
c.
d.
e.
f.

Pinjamlah peralatan yang akan digunakan sebelum mulai bekerja.


Periksa kondisi dan persiapkan mesin sebelum mulai bekerja.
Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
Bekerjalah mengikuti aturan keselamatan kerja.
Simpan alat ukur pada tempat yang aman dan jangan ditumpuk dengan peralatan
yang lain.
g. Kembalikan peralatan yang dipinjam kepada toolman setelah selesai bekerja.
h. Bersihkan mesin dan ruangan praktek setelah selesai bekerja.
3. Alat dan Bahan
a. Aluminium 50 mm x 50 mm x 15 mm.
b. Pisau frais 10 mm.
c. Mistar sorong ket. 0,02 mm
d. Kacamata kerja

4. Langkah Kerja
a. Hitunglah besarnya putaran sumbu utama
b. Atur putaran mesin sesuai dengan diameter benda kerja yang akandifrais.
c. Atur kecepatan asutan 30 mm/menit
d. Pasang pisau frais pada spindel
e. Jepit benda kerja pada ragum..
f. Frais permukaan benda kerja minimal sampai rata.
g. Frais alur lurus tembus
h. Lepas benda kerja
i. Periksakan benda kerja kepada guru.
j. Bersihkan mesin.
k. Bersihkan ruangan bengkel

Aircraft Component CNC Machining57

Aircraft Component CNC Machining58

PEMERINTAH KOTA BANDUNG


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 BANDUNG
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI PESAWAT UDARA
Jalan. Pajajaran No. 92 Tlp./Fax022- 6038055 Bandung 40173
Home Page: www.terbang12.net Email:[email protected]

F 7.5.1 - 06

JOOB SHEET

Edisi : A
Revisi : 00

PENGEFRAISAN MANUAL

Skala : 1:1
Digambar : Sugiarto
Keterangan :
Satuan Ukuran : mm
Kelas
: Xl PPU
Tanggal : Nov 2013
Diperiksa :
SMKN 12 BANDUNG
MENGEFRIAS RATA & ALUR
NO. 01

Aircraft Component CNC Machining59

PEMERINTAH KOTA BANDUNG


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 BANDUNG
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI PESAWAT UDARA
Jalan. Pajajaran No. 92 Tlp./Fax022- 6038055 Bandung 40173
Home Page: www.terbang12.net Email:[email protected]

Edisi : A
Revisi : 00

LEMBAR PENILAIAN

F 7.5.1 - 06

Nama

: .....................................................................

Kelas

:.....................................................................

KOMPONEN
YANG DINILAI

METODA

HASIL
KETRAMPILAN

WAKTU

SUB KOMPONEN

NILAI
MAKSIMAL

Langkah Kerja

Penggunaan Alat

Keselamatan Kerja

Jumlah

15

Muka rata

30

Alur

30

Penyanjian

20

Jumlah

80

Tepat

Lambat

Jumlah

Jumlah Nilai

Aircraft Component CNC Machining60

100

NILAI YANG
DICAPAI

KET

4. Pengoperasian Mesin Frais CNC 1.


a. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi kelompok dan praktik, peserta didik dapat:
1) Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan
fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan dalam pembuatan komponen
pesawat udara dengan mesin frais CNC.
2) Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam pembuatan
komponen pesawat udara dengan mesin frais CNC.
3) Menyadari dan meyakini bahwa melakukan pembuatan komponen pesawat udara
dengan mesin frais CNC adalah merupakan salah satu bentuk pengamalan
perintah Tuhan yang harus dilakukan secara sungguh-sungguh.
4) Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan
tanggung jawab dalam menerapkan aturan pembuatan komponen pesawat udara
dengan mesin frais CNC.
5) Menghargai kerja sama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam
menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikir dan cara melakukan
pembuatan komponen pesawat udara dengan mesin frais CNC.
6) Menunjukkan prilaku santun, peduli, tanggung jawab, kerja sama, responsif dan
proaktif dalam melakukan kegiatan pembuatan komponen pesawat udara dengan
mesin frais CNC.
7) Memahami format program pada mesin frais CNC
8) Memahami sistem koordinat pada mesin frais CNC
9) Memahami pemrograman absolut pada mesin frais CNC
10) Memahami pemrograman Inkrimental pada mesin frais CNC
11) Menganalisis pemrograman pada mesin frais CNC
b. Uraian Materi
1) Lembaran Program Mesin Frais CNC
Naskah program atau lembaran program digunakan untuk menulis program.
Didalam lembaran program dituliskan semua data untuk pengerjaan suatu benda
kerja. Pembuatan program yang demikian ini disebut pemrograman, struktur
program telah distandarkan seperti contoh di bawah ini.

Suatu program terdiri dari bagian-bagian program, diantaranya :


a) Blok.

Aircraft Component CNC Machining61

Program terdiri atas baris-baris yang disebut blok . Blok berisikan data
yang diperlukan untuk proses pengerjaan (misalnya eretan lintang bergerak
lurus -25 mm dengan kecepatan asutan 120 mm/menit)

b) Kata kata.
Setiap blok terdiri dari beberapa kata. Setiap kata terdiri dari huruf dan
kombinasi angka yang mempunyai arti tertentu.

c) Kata.
Kata terdiri dari huruf dan kombinasi angka. Hurufnya disebut adres.

Kata kata pada pengendali TU - 3A dapat dijelaskan sebagai berikut :


(1) Kata ke 1 (N) .
Kolom pertama menunjukan kolom nomor blok yang dapat diisi dengan
angka. Huruf adres N adalah nomor blok
Contoh masukan sebagai berikut :
nomor blok untuk langkah kerja pertama
nomor blok untuk langkah kerja kedua dan seterusnya.

(2) Kata ke 2 (G)


Kolom ke dua menunjukan kolom huruf adres G yang dapat diisi dengan
angka. Adres N adalah nomor blok. G adalah simbol informasi gerakan.
Aircraft Component CNC Machining62

Setiap angka pada adres G mempunyai arti gerakan tertentu.


Contoh :
01 : gerakan lurus
03 : gerakan melingkar, dan sebagainya

(3) Kata ke 3 (M)


Kolom ke dua juga dapat diisi dengan huruf adres M dan angka.
M adalah simbol untuk informasi pengatur / informasi tambahan. Setiap
angka punya fungsi tertentu.
Contoh :
M 03 sumbu utama berputar ke kanan.

(4) Kata ke 4 (X, Y dan Z)


Kolom 3, 4, 5 menunjukan kolom huruf adres X, Y, Z yang dapat diisi
dengan angka. X berarti sumbu X. Angkanya menyatakan jarak pergerakan
sumbu X. Bilangannya dapat bertanda + atau
Contoh :
X + 125 berarti pergerakan pada sumbu X sejauh 1,25 mm.

(5) Kata ke 5 (F)


Kolom ke enam menunjukan kolom huruf F yang dapat diisi dengan angka.
F adalah singkatan dari kata inggris Feed F yang berarti kecepatan
pemakanan /asutan.
Contoh :
F 100 berarti asutan bergerak dengan kecepatan 100 mm/ menit

Aircraft Component CNC Machining63

(6) Kata ke 6 (H)


Kolom ke enam menunjukan huruf adres H yang dapat diisi dengan angka.
Dengan huruf adres H, pengendali diberi informasi tentang pembagian
ketebalan pemotongan, pengeluaran tatal pada fungsi G dan M tertentu.

(7) Kata ke 7 (I, J dan K)


Pada kolom 3, 4, 5 dapat diisi huruf adres I, J, k dan angka. I adalah adres
koordinat titik pusat lingkaran dalam arah sumbu X pada masukan fungsi
G 02 dan G 03

(8) Kata ke 8 (L)


Kolom ke enam juga dapat muncul huruf Adres L yang dapat diisi dengan
angka. Dengan mengsi angka nomor blok pada adres L, maka blok akan
melompat kemana sesuai yang dimaksud dengan fungsi G 25 dan G 27.

(9) Kata ke 9 (T)


Pada kolom ke lima juga dapat dimasukan huruf Adres T dan angka.
Dengan Adres T menyatakan alat potong dan kompensasi panjang alat
potong pada fungsi M 06.

Aircraft Component CNC Machining64

(10) Kata ke 10 (D)


Pada kolom ke tiga dapat muncul adres D yang dapat diisi dengan angka.
Dengan diisi angka yang untuk menyatakan besarnya radius pisau pada
fungsi M06. Jika radius pisau 5 mm, maka isilah D 500.

(11) Kata ke 11 (S)


Pada kolom ke empat dapat muncul adres S yang dapat diisi dengan angka
untuk menunjukan besarnya kecepatan putaran spindle.

Jika format masukan atau format Blok diisi, maka kita akan dapat
melengkapi semua ketentuan permrograman. Format masukan menyatakan harga
untuk setiap blok yang harus kita tuliskan kedalam lembar program dan kemudian
memasukanya ke dalam komputer.
Format masukan tergantung pada fungsi G (fungsi gerakan). Jika kita
melakukan penguliran, kita harus memasukan kisar dan panjang ulir. Tetapi untuk
G 00 (gerakan cepat) kita hanya perlu memasukan besaran dan arah X dan Z saja.
Keterangan :
N .... / G .... / X ....... / Z ....... / F ........
N ...Titik titiknya tersedia untuk angka 00 sampai 95.
G ...Titik titiknya tersedia untuk angkanya.
X ..Empat titik tersedia untuk angka 0 sampai 39999
Y ..Empat titik tersedia untuk angka 0 sampai 5999
Z ..Lima titik tersedia untuk angka 0 sampai 5999
F ....Tiga titik tersedia untuk angka 1 sampai 499
Fungsi fungsi Penjalanan
Semua angka ini dipakai untuk bilangan kunci. Fungsi penjalanan ditetapkan
berdasarkan DIN66025 dan ISO. Arti dari bilangan kunci tersebut akan
Aircraft Component CNC Machining65

dibicarakan dalam bab bab berikut :


Kode G

Fungsi gerakan

G00

Gerakan cepat

G01

Interpolasi lurus

G02

Interpolasi melingkar searah jarum jam

G03

Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam

G04

Lamanya tinggal diam

G21

Blok kosong

G25

Memanggil sub program

G27

Instruksi melompat

G40

Tanpa kompensasi radius pisau

G45

Penambahan radius pisau

G46

Pengurangan radius pisau

G47

Penambahan dua kali radius pisau

G48

Pengurangan dua kali radius pisau

G64

Motor asutan tanpa arus

G65

Pelayanan pita magnet

G66

Pelayanan antar aparat dengan RS 232

G72

Siklus pengefraisan kantong

G73

Siklus pemutusan tatal

G74

Siklus penguliran kiri

G81

Siklus pengeboran tetap

G82

Siklus pengeboran tetap dengan tinggal diam


Siklus pengeboran tetap dengan tinggal
pembuangan tatal

G83
G84

Siklus penguliran

G85

Siklus mereamar tetap

G89

Siklus mereamer tetap dengan tinggal diam

G90

Pemrograman nilai absolut

G91

Pemrograman nilai inkrimental

G92

Penggeseran titik referensi

Aircraft Component CNC Machining66

Fungsi
M
M00

diam

M03

Spindle berputar searah jarum jam

M05

Spindle mati

M06

Penggantian alat, panjang alat, radius pisau

M17

Kembali ke program pokok

M30

Program berakhir

M98

Kompensasi kelonggaran dan kekocakan


otomatis
Parameter interpolasi melingkar

M99

Arti fungsi tambaha

2) Sistem Koordinat pada Mesin Frais CNC


Informasi untuk menyatakan gerakkan pisau frais kearah memanjang,
kearah melintang dan kearah vertikal adalah merupakan informasi yang sangat
panjang, jika disampaikan dengan bahasa biasa disamping itu dalam setiap bahasa
akan berbeda penyampaianya. Oleh karena itu arah-arah gerakan pada mesin CNC
dinyatakan dalam sistem koordinat.
Sistem Koordinat pada Mesin Frais dapat diperlihatkan pada gambar di
bawah ini yaitu pada mesin frais dengan kepala bergerak dan mesin frais dengan
kepala tetap.

Pada mesin kepala bergerak, benda kerja akan bergerak memanjang dan
melintang sedangkan pisau bergerak naik turun.

Aircraft Component CNC Machining67

Pada mesin kepala tetap, benda kerja akan bergerak memanjang dan
melintang serta naik turun sedangkan pisau tidak bergerak. Jika kita selalu
memperhatikan gerakan eretan, maka kita akan dipusingkan oleh berbagai jenis
konstruksi mesin frais.
Untuk menyatakan koordinat pada mesin frais apapun jenis konstruksinya
dan gerakanya selalu dinyatakan dengan pergerakan pisau frais.
Apabila kita membuat perintah agar pisau bergerak kearah memanjang
sebesar 50 mm dengan kecapatan asutan 100 mm/menit.
Kita bandingkan perintah tersebut antara perintah bahasa biasa dengan bahasa
CNC, maka perintah CNC dengan sistem koordinat akan lebih mudah dan
sederhana.
Contoh perintah biasa
Gerakkan pisau memanjang.
Gerakkan pisau memanjang kearah kanan.
Gerakkan pisau memanjang kearah kanan sejauh 50 mm.
Gerakan degan kecepatan asutan 100 mm/men
Sedangkan perintah CNC
Gerakan kearah X.
X+ .
X 50
F 100

Instruksi yang diberikan pada gambar diatas yaitu:


Gerakan (1) Z-15
Gerakan (2) X+50
Gerakan (3) Y-30

Aircraft Component CNC Machining68

a) Metode Pemrograman
Pada dasarnya metode pemrograman pada mesin CNC ada dua metode
yaitu absolut dan inkrimental. Kedua metode itu dapat dijelaskan pada ilustrasi
dibawah ini.

Aircraft Component CNC Machining69

b) Informasi Geometris (Ukuran)


Informasi Geometris adalah ukuran yang ada didalam Gambar Teknik.
Jenis pengukuran gambar teknik dapat dilakukan berdasarkan sistem Absolut
atau Inkrimental. Dalam banyak hal dan jenis pengukuran juga dapat dilakukan
dengan menggunakan sistem Campuran antara Inkrimental atau Absolut.
(1) Pengukuran Absolut juga dapat disebut pengukuran referensi karena
gambar diukur dari satu titik.
Pengukuran absolut atau pengukuran referensi dapat diperlihatkan pada
gambar di bawah ini

(2) Pengukuran Inkrimental dapat juga disebut pengukuran berantai. Setiap


ukuran didasarkan pada ukuran sebelumnya.
Pengukuran inkrimental atau pengukuran berantai dapat diperlihatkan pada
gambar di bawah ini.

Aircraft Component CNC Machining70

(3) Pengukuran Campuran


Ukuran 8, 12, 27 dan 63 adalah Absolut, berarti ukuran ini diukur dari satu
titik, sedangkan ukuran jarak lubang 15 adalah Inkrimental.

c) Metode Pemrograman
Dalam memprogram kita harus menyatakan jarak gerakan pisau frais
pada setiap blok, pada dasarnya ada dua metode untuk menyatakan jarak
gerakan.
(1) Pemrograman harga absolut
Pada pemrograman ini titik-titik yang akan dicapai oleh pisau frais
selalu dinyatakan atau diukur dari titik 0.
Seperti dapat diperlihatkan pada gambar pisau frais akan bergerak dari titik
nol menuju titik A, B sampai dengan titik C, semua koordinat titik tersebut
diukur dari titik nol.

A
B
C

X
1
3
5

Y
3
4
1

Z
0
0
0

(2) Pemrograman Harga Inkrimental


Pada pemrograman harga inkrimental menggunakan ukuran
berantai. Titik yang akan dituju diukur dari titiik sebelumnya yang dijadikan
sebagai titik referensi (nol). Setiap informasi pergerakan selalu berpedoman
pada posisi aktual yaitu ujung pisau frais.
Aircraft Component CNC Machining71

Seperti yang diperlihatkan pada gambar, titik yang ditinggalkan


selalu dijadikan titik referen (nol) baru.

Gambar 4.8

A
B
C

X
1
3
1

Y
3
2
-5

Z
0
0
0

Keuntungan dan Kerugian Program Absolut atau Inkrimental


Untuk memudahkan dan mengurangi terjadinya kesalahan pada pemrograman,
sebaiknya sebelum melakukan pemrograman berilah ukuran-ukuran bantu pada
gambar kerja.
(1) Pemrograman Harga Absolut
Keuntungan

Pemrograman harga absolut, jika kita ingin mengubah letak titik 1. Maka
letak titik-titik yang lain akan tetap dan tidak berubah.
Kerugian

Kadang-kadang sebagian orang merasa lebih sulit.

(2) Pemrograman Inkrimental


Keuntungan

Metode pemrograman ini, dalam banyak hal lebih mudah.


Kerugian

Jika anda harus, mengubah suatu titik, semua titik berikutnya akan ikut
berubah

Aircraft Component CNC Machining72

Lihat gambar koordinat dibawah ini.

Pada pemrograman Absolut, jika titik 1 diubah ke titik 1 maka titik 2 dan
titik3 tetap dan tidak berubah.

Akan tetapi pada pemrograman Inkrimental, jika titik 1 diubah ke titik 1maka
titik berikutnya harus diubah juga.

d) G90- Pemrograman Harga Absolut


Pemrograman absolut dapat dilakukan dengan menggunakan G90, pada
pemrograman ini semua titik koordinat dihitung dari titik referen atau titik nol.
Didalam pemrograman G90 koordinat asli adalah posisi aktual yang berada
pada ujung pisau frais.
G90 dapat dibatalkan oleh G91
Untuk menetapkan titik nol pada mesin frais CNC TU-3A dapat dilakukan
dengan G92.
Format untuk memasukan G90
pemrograman harga absolut
N.../G90

Aircraft Component CNC Machining73

Titik

P1

150

300

00

P2

150

300

400

P3

500

300

400

P4

700

300

00

P5

700

00

00

e) G91- Pemrograman Harga Inkrimental


Pemrograman inkrimental dapat dilakukan dengan menggunakan G91,
pada pemrograman ini titik koordinat dihitung dari titik koordinat sebelumnya.
Pada mesin frais CNC TU-3A jika tidak diprogram dengan G90 maupun
G91 maka semua penetapan ukuran dihitung secara inkrimental.

Format untuk memasukan G91


pemrograman harga inkrimental
N.../G91

Aircraft Component CNC Machining74

f)

Titik

P1

150

300

00

P2

00

00

400

P3

350

00

00

P4

200

00

-400

P5

00

-300

00

G92- Pencatatan Penetapan


Dengan menggunakan G92 kita dapat menentukan kedudukan titik nol
ke tempat yang dikehendaki, tidak tergantung dari posisi eretan. Kita sebagai
pemrogram dapat menempatkan titik nol dimana saja sesuai dengan dengan
keinginan.
Kita dapat menyatakan sistem koordinat titik nol benda kerja sesuai
dengan yang di inginkan untuk menentukan posisi pisau frais.
Kode G92 dapat dibatalkan oleh kode G91.
Seperti diperlihatkan pada gambar bahwa titik nol (W) dianggap berada pada
posisi aktual yaitu tepat pada ujung pisau frais.

Aircraft Component CNC Machining75

Seperti contoh pada gambar dibawah ini koordinat titik nol (referen)
harus dipindahkan ke titik W. Maka perlu dibuat pemrograman pencatatan
penetapan menggunakan G92 sebagai berikut :

Aircraft Component CNC Machining76

3) Pelengkap Pemrograman
a) G 04 Waktu Tinggal Diam
Waktu tinggal diam adalah menghentikan sementara dalam waktu
tertentu pada salah satu blok. Penghentian sementara biasanya dilakukan pada
proses pengaluran, pengeboran dan pereameran.
Format Masukan Waktu Tinggal Diam
N ......... / G 04 / X ........

Untuk memprogram waktu tinggal diam, dengan jalan memasukan G04


dan memasukan angka pada kolon X untuk menentukan waktunya.
Jenjang masukan : 0 sampai 5999
Satuan masukan : 1/100 detik.
Contoh
:
Waktu tinggal diam
N ...... / G 04 / X 200

: 2 detik

Sikap Mesin
:
Eretan akan berhenti selama waktu tertentu secara terprogram.
Selama tinggal diam, program juga dapat digagalkan dengan INP + REV.
Selama tinggal diam, program tak dapat dihentikan sementara dengan INP +
FWD. penghentian sementara dapat dilakukan pada blok berikutnya.
Penghentian sementara dengan INP + FWD akan memakan waktu lebih lama
dari pada lamanya waktu tinggal diam.
Contoh Penggunaan waktu tinggal diam.
Pada proses pengeboran setelah slot drill mencapai kedalam nol, G04
diprogram. Jika telah selesai proses pengeboran, maka segera menggerakan
slot drill kembali dengan G00, lamanya waktu berhenti tergantung pada tingkat
kehalusan lubang bor yang diinginkan.
b) G 21 Blok Kosong
Apabila kita ingin mengosongkan beberapa blok pada lembaran
program, maka dapat dilakukan dengan memasukan G21. Apabila kita akan
menyisipkan beberapa blok kedalam program yang sudah jadi dengan menekan
tombol + INP, maka akan muncul G21. G21 adalah kode blok kosong yang
dapat diganti dengan kode G yang lain.
Format Masukan : Blok Kosong
N ......... / G 21

Bila kita memprogram blok kosong, maka kita dapat menambah blok
baru dengan tanpa mengubah nomor blok-blok berikutnya.

Aircraft Component CNC Machining77

Jika kita menghapus G21 menggunakan tombol DEL, sebagai gantinya


kita dapat memasukan fungsi G atau M yang dikehendaki.
c) Fungsi Pengatur dan Fungsi Tambahan (Fungsi M)
M berasal dari bahasa inggris miscellancous dan berarti serbaneka
(1) M 00 Berhenti Terprogram
Format : N . / M 00
Akibatnya

Program terhenti sementara, eretan berhenti (sama seperti INP + FWD )


Kemungkinan melakukan ini untuk :
(a) Mematikan sumbu utama
(b) Melakukan ralatan dalam program
(c) Melakukan pengukuran benda kerja
Untuk melanjutkan program :
Tekan tombol START
(2) M 03 Sumbu utama berputar searah jarum jam
Format : N . / M 03

Sumbu utama dihidupkan oleh program dengan memasukan M03.


Perhatikan

M03 ini akan belaku apabila saklar pemilih sumbu utama dipindah
kepelayanan CNC, jika tidak sumbu utama tidak dapat hidup.
(3) M 05 Sumbu utama berhenti
Format : N . / M 05

Sumbu utama dimatikan oleh program dengan memasukan M05.


Saklar sumbu utama harus diatur kepelayanan CNC.
(4) M 06 Perhitungan panjang pisau / penggantian pisau
Format : N . / M 06 / D . / S. / Z . / T .
Dengan M06 putaran spindle akan terhenti sebagai tanda dapat dilakukan
pergantian alat.
Pada blok M06 dapat diisi
(a) D 500 yang berarti kompensasi radius pisau sebesar 5 mm.
(b) S 500 yang berarti putaran spindle sebesar 500 put/men
Aircraft Component CNC Machining78

(c) Z 200 Yang berarti selisih panjang alat sebesar 2 mm


(d) T 03 Yang berarti alat tersebut alat nomor 3
Untuk melanjutkan Program tekan tombol START
(5) M 17 Perintah Melompat Kembali
Format : N . / M 17

Dengan M 17 Sub Program di tutup / Akhiri.


M 17 mengakibatkan lompatan kembali ke program utama pada nomor blok
berikutnya.
Detailnya lihat sub program G 25 / M 17.
(6)

M 30 Akhir Program
Format : N . / M 30
Dengan M 30 program pokok ditutup / diakhiri.
Akibatnya tidak ada penjalan program utama CNC dan sumbu utama
dimatikan oleh program
Program melompat kembali ke blok N 00

(7) M 99 Parameter Lingkaran


Format : N . / M 99 / I . / K .
Dalam blok setelah G 02 / G 03, koordinat titik pusat busur lingkaran 90o
dengan I dan K dinyatakan dengan M 99.
Detailnya lihat G 02 / G 03.
(8) M 98 Kompensasi Kelonggaran / Kocak Otomatis

Format : N . / M 98 / X . / Z .

Fungsi
Pada setiap pembalikan arah eretan, ada kelonggaran balik / kocak, harga
kelonggaran balik dapat diukur dengan dial indicator dan dimasukan
kedalam program.

Lewat komputer, kelonggaran tersebut dapat dikompensasi.


Masukan

Aircraft Component CNC Machining79

Metrik

Inchi

Jenjang

0 100

0 100

Ukuran

mm

inchi

Masukan besaran kelonggaran tanpa tanda.


Jika dimasukan tanda minus tidak akan dihiraukan.
Sikap mesin pada kelonggaran program.
(a) Harga untuk kompensasi kelonggaran otomatis harus dimasukan lewat
program NC.
(b) Pada akhirnya program NC harus dijalankan (jalan otomatis / atau uji
jalan)
(c) Setelah proses kompensasi ini, pada pengalihan dari pelayanan CNC ke
pelayanan manual atau sebaliknya tetap aktif.
Pembatalan kompensasi kelonggaran
(a) Matikan mesin.
(b) Pemrograman M 98 / X 0 / Z 0
d) Kecepatan Asutan (F)
Untuk memasukan besaran asutan atau kecepatan asutan dipakai Huruf F. F
adalah singkatan dari kata Inggris Feed dan berarti kecepatan.
Besaran Asutan
Besaran kecepatan asutan dinyatakan dalam mm/menit, yaitu pergeseran pisau
frais setiap satu menit.
F = (mm/Menit)

Satuan ini dapat dikonversi sebagai berikut :


Kecepatan Asutan mm/Menit = Putaran sumbu utama (putaran/menit) x besaran
asutan (mm/putaran)
F (mm/menit) = S (putaran/menit) x F (mm/putaran)

c. Rangkuman
1) Lembaran Program Mesin Frais CNC . Naskah program atau lembaran program
digunakan untuk menulis program. Didalam lembaran program dituliskan semua
data untuk pengerjaan suatu benda kerja.
2) Blok. Blok berisikan data yang diperlukan untuk proses pengerjaan (misalnya eretan
lintang bergerak lurus -25 mm dengan kecepatan asutan 120 mm/menit)
3) Kata kata. Setiap blok terdiri dari beberapa kata. Setiap kata terdiri dari huruf dan
kombinasi angka yang mempunyai arti tertentu.
4) Kata. Kata terdiri dari huruf dan kombinasi angka. Hurufnya disebut adres.
Kata kata pada pengendali TU - 3A dapat dijelaskan sebagai berikut :
Aircraft Component CNC Machining80

a) Kata ke 1 (N). Kolom pertama menunjukan kolom nomor blok yang dapat diisi
dengan angka. Huruf adres N adalah nomor blok
b) Kata ke 2 (G). Kolom ke dua menunjukan kolom huruf adres G yang dapat diisi
dengan angka.. G adalah simbol informasi gerakan.
c) Kata ke 3 (M). Kolom ke dua juga dapat diisi dengan huruf adres M dan angka.
M adalah simbol untuk informasi pengatur / informasi tambahan.
d) Kata ke 4 (X, Y dan Z). Kolom 3, 4, 5 menunjukan kolom huruf adres X, Y, Z
yang dapat diisi dengan angka yang menyatakan jarak
e) Kata ke 5 (F). Kolom ke enam menunjukan kolom huruf F yang dapat diisi
dengan angka. F adalah kecepatan pemakanan /asutan.
f) Kata ke 6 (H). Kolom ke enam menunjukan huruf adres H yang dapat diisi
dengan angka. informasi tentang pembagian ketebalan pemotongan.
g) Kata ke 7 (I, J dan K). Pada kolom 3, 4, 5 dapat diisi huruf adres I, J, k dan
angka koordinat titik pusat lingkaran G 02 dan G 03
h) Kata ke 8 (L). Kolom ke enam juga dapat muncul huruf Adres L yang dapat diisi
dengan angka maka blok akan melompat kemana sesuai yang dimaksud
dengan fungsi G 25 dan G 27.
i) Kata ke 9 (T). Pada kolom ke lima juga dapat dimasukan huruf Adres T dan
angka. Dengan Adres T menyatakan alat potong dan kompensasi panjang alat
potong pada fungsi M 06.
j) Kata ke 10 (D). Pada kolom ke tiga dapat muncul adres D yang dapat diisi
dengan angka. Dengan diisi angka yang untuk menyatakan besarnya radius
pisau pada fungsi M06
k) Kata ke 11 (S). Pada kolom ke empat dapat muncul adres S yang dapat diisi
dengan angka untuk menunjukan besarnya kecepatan putaran spindle.
5) Fungsi fungsi Penjalanan
Semua angka ini dipakai untuk bilangan kunci. Fungsi penjalanan ditetapkan
berdasarkan DIN66025 dan ISO.
6) Sistem Koordinat pada Mesin Frais CNCArah-arah gerakan pada mesin CNC
dinyatakan dalam sistem koordinat. Untuk menyatakan koordinat pada mesin frais
apapun jenis konstruksinya dan gerakanya selalu dinyatakan dengan pergerakan
pisau frais.
7) Metode Pemrograman. Pada dasarnya metode pemrograman pada mesin CNC ada
dua metode yaitu absolut dan inkrimental.
8) Informasi Geometris (Ukuran). Informasi Geometris adalah ukuran yang ada
didalam Gambar Teknik. Jenis pengukuran gambar teknik dapat dilakukan
berdasarkan sistem Absolut atau Inkrimental.
9) Pengukuran Absolut juga dapat disebut pengukuran referensi karena gambar diukur
dari satu titik.
10) Pengukuran Inkrimental dapat juga disebut pengukuran berantai. Setiap ukuran
didasarkan pada ukuran sebelumnya.
11) Pengukuran Campuran
12) Metode Pemrograman. Dalam memprogram kita harus menyatakan jarak gerakan
pisau frais pada setiap blok, pada dasarnya ada dua metode untuk menyatakan
jarak gerakan.
13) Pemrograman harga absolut. Pada pemrograman ini titik-titik yang akan dicapai
oleh pisau frais selalu dinyatakan atau diukur dari titik 0.

Aircraft Component CNC Machining81

14) Pemrograman Harga Inkrimental. Pada pemrograman harga inkrimental


menggunakan ukuran berantai. Titik yang akan dituju diukur dari titiik sebelumnya
yang dijadikan sebagai titik referensi (nol).
15) G90- Pemrograman Harga Absolut. Pemrograman absolut dapat dilakukan dengan
menggunakan G90, pada pemrograman ini semua titik koordinat dihitung dari titik
referen atau titik nol. Didalam pemrograman G90 koordinat asli adalah posisi aktual
yang berada pada ujung pisau frais. G90 dapat dibatalkan oleh G91.
16) G91- Pemrograman Harga Inkrimental. Pemrograman inkrimental dapat dilakukan
dengan menggunakan G91, pada pemrograman ini tiik koordinat dihitung dari titik
koordinat sebelumnya. Pada mesin frais CNC TU-3A jika tidak diprogram dengan
G90 maupun G91 maka semua penetapan ukuran dihitung secara inkrimental.
17) G92- Pencatatan Penetapan. Dengan menggunakan G92 kita dapat menentukan
kedudukan titik nol ke tempat yang dikehendaki, tidak tergantung dari posisi eretan.
Kita sebagai pemrogram dapat menempatkan titik nol dimana saja sesuai dengan
dengan keinginan. Kode G92 dapat dibatalkan oleh kode G91.
18) Pelengkap Pemrograman
a) G 04 Waktu Tinggal Diam. Waktu tinggal diam adalah menghentikan
sementara dalam waktu tertentu pada salah satu blok.
b) G 21 Blok Kosong. Apabila kita ingin mengosongkan beberapa blok pada
lembaran program, maka dapat dilakukan dengan memasukan G21.
19) Fungsi Pengatur dan Fungsi Tambahan (Fungsi M). M berasal dari bahasa inggris
miscellancous dan berarti serbaneka
a) M 00 Berhenti Terprogram
b) M 03 Sumbu utama berputar searah jarum jam
c) M 05 Sumbu utama berhenti
d) M 06 Perhitungan panjang pisau / penggantian pisau
e) M 08 Titik Tolak Pengaturan
f) M 09 Titik Tolak Pengaturan
g) M 17 Perintah Melompat Kembali
h) M 22 Titik Tolak Pengaturan
i) M 23 Titik Tolak Pengaturan
j) M 26 Titik Tolak Pengaturan
k)
M 30 Akhir Program
l) M 99 Parameter Lingkaran
m) M 98 Kompensasi Kelonggaran / Kocak Otomatis
20) Kecepatan Asutan (F). Untuk memasukan besaran asutan atau kecepatan asutan
dipakai Huruf F. F adalah singkatan dari kata Inggris Feed dan berarti kecepatan.
Besaran kecepatan asutan dinyatakan dalam mm/menit, yaitu pergeseran pisau
frais setiap satu menit.

d. Tugas
1) Masukan program di bawah ini kedalam format lembaran program pada mesin CNC.
Artikan kode-kode yang diberi warna hijau.
N

G
(M)

Aircraft Component CNC Machining82

X
(I)

Y
(J)

Z
(K)

F
(L) (K) (T)

00

90

01

92

02

M03

04

3000

500

00

2000

-900

05

01

2000

-2500

50

06

04

07

21

08

01

2200

-2500

50

09

M5

10

00

3000

-2600

11

M30

2) Buatlah koordinat titik-titik pada gambar di bawah ini dengan pemrograman absolut

3) Buatlah koordinat titik-titik pada gambar di bawah ini dengan pemrograman


inkrimental.

Aircraft Component CNC Machining83

e. Tes Formatif
Pilihlah jawaban yang paling benar untuk menjawab pertanyaan di bawah ini :
1) Menulis program pada naskah program atau lembaran program disebut
a) Eksekusi
b) Penyetingan
c) Pemrograman
d) Penggagalan
e) Penggangguan
2) Didalam lembaran program terdiri atas baris-baris yang disebut
a) Blok
b) Kata
c) Adres
d) Kolom
e) Parameter
3) Disetiap blok terdiri dari beberapa
a) Blok
b) Adres
c) Kolom
d) Kata
e) Parameter
4) Kolom ke dua pada lembaran program menunjukan kolom huruf adres
a) G
b) M
c) N
d) K
e) X
5) Menuliskan huruf adres M dan angka dapat dituliskan pada
a) Diluar kolom
b) Kolom pertama
c) Kolom ke dua
d) Kolom ke tiga
e) Kolom ke empat
6)
Pada
kolom ke empat menunjukan kolom huruf adres
a)
G
b)
M
c)
N
d)
K
e)
Y
7) Kolom ke empat juga dapat diisi dengan adres koordinat titik pusat lingkaran
dalam arah Z dengan huruf adres
a) J dan angka
b) I dan angka
c) N dan angka
d) T dan angka
e) H dan angka
Aircraft Component CNC Machining84

8) Pada kolom enam juga dapat dimasukan huruf adres H dan angka yang
menyatakan besarnya
a) Koordinat titik pusat lingkaran
b) Koordinat titik pusat lingkaran pada sumbu X
c) Koordinat titik pusat lingkaran pada sumbu Z
d) Kisar ulir
e) Pembagian ketebalan pemotongan
9) Pengukuran Absolut juga dapat disebut pengukuran referensi karena gambar
diukur dari
a) Titik sebelunya
b) Titik sesudahnya
c) Titik awal
d) Satu titik
e) Dua titik
10) Pengukuran Inkrimental dapat juga disebut pengukuran berantai karena setiap
ukuran didasarkan pada
a) Titik awal
b) Titik sesudahnya
c) Titik sebelumnya
d) Satu titik
e) Dua titik
11) Pada pemrograman harga absolut, jika kita ingin mengubah letak titik 1. Maka
letak titik-titik yang lain akan tetap dan tidak berubah hal ini merupakan
a) Keuntungan
b) Kerugian
c) Kesamaan
d) Perbedaan
e) Kesalahan
Dari program tersebut
12) Pada pemrograman inkrimental jika anda harus mengubah suatu titik, semua titik
berikutnya akan ikut berubah hal ini merupakan
a) Keuntungan
b) Kerugian
c) Kesamaan
d) Perbedaan
e) Kesalahan
Dari program tersebut
13) Pemrograman absolut dapat dilakukan dengan menggunakan
a) G04
b) G92
c) G91
d) G90
e) G64
14) Pemrograman inkrimental dapat dilakukan dengan menggunakan
a) G64
b) G04
c) G92
d) G90
Aircraft Component CNC Machining85

e) G91
15) Kita dapat menentukan kedudukan titik nol ke tempat yang dikehendaki, hal ini
hanya dapat dilakukan menggunakan
a) G64
b) G92
c) G91
d) G90
e) G21
16) Waktu tinggal diam adalah menghentikan sementara dalam waktu tertentu pada
salah satu blok,hal ini dapat dilakukan menggunakan
a) G92
b) G91
c) G90
d) G04
e) G21
17) Apabila kita ingin mengosongkan beberapa blok pada lembaran program, maka
dapat dilakukan dengan memasukan
a) G24
b) G21
c) G02
d) G03
e) G04
18) Jika setelah G90 atau G92 memprogram G91, maka harga pemrograman
a) Absolut
b) Inkrimental
c) Campuran
d) Diameter
e) Koordinat efektif
19) Sumbu utama dapat dimatikan dengan memasukan
a) M00
b) M03
c) M05
d) M17
e) M30
20) Dengan M30 maka pada program pokok dapat
a) dimulai
b) ditutup / diakhiri
c) jalankan
d) digagalkan
e) ditunda

f.

Kunci jawaban tes formatif


1) C
2) A
3) D
4) A

Aircraft Component CNC Machining86

5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
18)
19)
20)

C
E
A
E
D
C
A
B
D
E
B
D
B
B
C
B

Aircraft Component CNC Machining87

g. Lembar Kerja Peserta didik


PEMERINTAH KOTA BANDUNG
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 BANDUNG
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI PESAWAT UDARA
Jalan. Pajajaran No. 92 Tlp./Fax022- 6038055 Bandung 40173
Home Page: www.terbang12.net Email:[email protected]

F 7.5.1 - 06

JOB SHEET

Edisi : A
Revisi : 00

Pendidikan
: SMK negeri 12 Bandung
Bidang Keahlian
: Teknologi dan Rekayasa
Program keahlian
: Teknologi Pesawat Udara
Paket Keahlian
: Pemesinan Pesawat Udara
Mata Pelajaran
: Aircraft Component CNC Machining
Topik
: Pemrograman mesin frais CNC
Kelas / Semester:XI / 2
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mengikuti PBM, siswa dapat:
a. Memahami format program pada mesin frais CNC
b. Memahami sistem koordinat pada mesin frais CNC
c. Memahami pemrograman absolut pada mesin frais CNC
d. Memahami pemrograman Inkrimental pada mesin frais CNC
e. Menganalisis pemrograman pada mesin frais CNC
2. Petunjuk
a. Selama bekerja gunakan selalu pakaian kerja dan peralatan keselamatan kerja
b. Pinjamlah peralatan yang akan digunakan sebelum mulai bekerja.
c. Periksa kondisi dan persiapkan mesin sebelum mulai bekerja.
d. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
e. Bekerjalah mengikuti aturan keselamatan kerja.
f. Simpan alat ukur pada tempat yang aman dan jangan ditumpuk dengan peralatan
yanglain.
g. Kembalikan peralatan yang dipinjam kepada toolman setelah selesai bekerja.
h. Bersihkan mesin dan ruangan praktek setelah selesai bekerja.
3. Alat dan Bahan
a. Kertas ploter
b. Pisau pena
c. Mistar sorong ket. 0,02 mm
d. Kacamata kerja
4. Langkah Kerja
a. Hitunglah ukuran benda dalam absolut dan inkrimental
b. Tentukan titik awal program
c. Buatlah tabel koordinat titik-titik
d. Hitunglah tiap-tiap titik koordinat
e. Buatlah program dengan bimbingan guru
Aircraft Component CNC Machining88

f.
g.
h.
i.
j.

Ketiklah progran kedalam format program


Jalankan program penggunakan ploter pada kertas mili meter
Periksakan gambar hasil ploter kepada guru.
Bersihkan mesin.
Bersihkan ruangan bengkel

Aircraft Component CNC Machining89

PEMERINTAH KOTA BANDUNG


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 BANDUNG
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI PESAWAT UDARA
Jalan. Pajajaran No. 92 Tlp./Fax022- 6038055 Bandung 40173
Home Page: www.terbang12.net Email:[email protected]

F 7.5.1 - 06

JOOB SHEET

Edisi : A
Revisi : 00

1 skala (kotak) = 5 mm = 500 skala mesin

Skala : 1:1
Satuan Ukuran : mm
Tanggal : Nov 2013
SMKN 12 BANDUNG

Digambar : Sugiarto
Kelas
: XI PPU
Diperiksa :

LATIHAN MENJALANKAN PROGRAM

Aircraft Component CNC Machining90

Keterangan :
NO. 02

PEMERINTAH KOTA BANDUNG


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 BANDUNG
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI PESAWAT UDARA
Jalan. Pajajaran No. 92 Tlp./Fax022- 6038055 Bandung 40173
Home Page: www.terbang12.net Email:[email protected]

F 7.5.1 - 06

Edisi : A
Revisi : 00

LEMBAR PENILAIAN

Nama

: .....................................................................

Kelas

:.....................................................................

KOMPONEN
YANG DINILAI

SUB KOMPONEN

NILAI
MAKSIMAL

Langkah Kerja

Penggunaan Alat

Keselamatan Kerja

Jumlah

15

Titik 1

Titik 2

Titik 3

Titik 4

Titik 5

Titik 6

Titik 7

Titik 8

Titik 9

Jumlah

80

Tepat

Lambat

Jumlah

METODA

HASIL
KETRAMPILAN

WAKTU

Jumlah Nilai

Aircraft Component CNC Machining91

100

NILAI YANG
DICAPAI

KET

PEMERINTAH KOTA BANDUNG


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 BANDUNG
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI PESAWAT UDARA
Jalan. Pajajaran No. 92 Tlp./Fax022- 6038055 Bandung 40173
Home Page: www.terbang12.net Email:[email protected]

F 7.5.1 - 06

JOOB SHEET

Edisi : A
Revisi : 00

1 skala (kotak) = 5 mm = 500 skala mesin

Skala : 1:1
Satuan Ukuran : mm
Tanggal : Nov 2013
SMKN 12 BANDUNG

Digambar : Sugiarto
Kelas
: XI PPU
Diperiksa :

LATIHAN MENJALANKAN PROGRAM

Aircraft Component CNC Machining92

Keterangan :
NO. 03

PEMERINTAH KOTA BANDUNG


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 BANDUNG
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI PESAWAT UDARA
Jalan. Pajajaran No. 92 Tlp./Fax022- 6038055 Bandung 40173
Home Page: www.terbang12.net Email:[email protected]

F 7.5.1 - 06

Edisi : A
Revisi : 00

LEMBAR PENILAIAN

Nama

: .....................................................................

Kelas

:.....................................................................

KOMPONEN
YANG DINILAI

SUB KOMPONEN

NILAI
MAKSIMAL

Langkah Kerja

Penggunaan Alat

Keselamatan Kerja

Jumlah

15

G92

10

Titik 1

10

Titik 2

10

Titik 3

10

Titik 4

10

Titik 5

10

Titik 6

10

Titik 7

10

Jumlah

80

Tepat

Lambat

Jumlah

METODA

HASIL
KETRAMPILAN

WAKTU

Jumlah Nilai

Aircraft Component CNC Machining93

100

NILAI YANG
DICAPAI

KET

5. Pengoperasikan Mesin Frais CNC 2.


a. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi kelompok dan praktik, peserta didik dapat:
1) Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan
fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan dalam pembuatan komponen
pesawat udara dengan mesin frais CNC.
2) Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam pembuatan
komponen pesawat udara dengan mesin frais CNC.
3) Menyadari dan meyakini bahwa melakukan kegiatan pembuatan komponen
pesawat udara dengan mesin frais CNC adalah merupakan salah satu bentuk
pengamalan perintah Tuhan yang harus dilakukan secara sungguh-sungguh.
4) Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan
tanggung jawab dalam menerapkan aturan pembuatan komponen pesawat udara
dengan mesin frais CNC.
5) Menghargai kerja sama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam
menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikirdan cara melakukan pembuatan
komponen pesawat udara dengan mesin frais CNC.
6) Menunjukkan prilaku santun, peduli, tanggung jawab, kerja sama, responsif dan
proaktif dalam melakukan kegiatan pembuatan komponen pesawat udara dengan
mesin frais CNC.
7) Memahami proses pengefraisan lurus pada mesin frais CNC
8) Memahami proses pengefraisan miring pada mesin fraisCNC
9) Memahami proses pengefraisan radius pada mesin frais CNC
10) Memahami proses pengefraisan siklus kantong pada mesin frais CNC
11) Memahami proses pengeboran lubang pada mesin frais CNC
12) Memahami proses pereameran pada mesin bubut CNC
13) Mengerjakan komponen pesawat udara menggunakan mesin frais CNC

b. Uraian Materi
1) Mengefrais lurus, miring, radius, kantong, lubang dan lubang presisi.
a) G00- Pengaturan Posisi Pisau Frais dengan Gerak Cepat
Untuk mengatur posisi pisau frais dengan gerakan tanpa pemakanan
sedapat mungkin dilakukan dengan gerakan cepat. Hal ini dimungkinkan karena
alasan ekonomis sehingga gerakan harus dilakukan secepat mungkin.
Kemungkinan gerakan yang dapat dilakukan adalah
(1) Pisau bergerak dalam arah X
(2) Pisau bergerak dalam arah Y
(3) Pisau bergerak dalam arah Z
(4) Pisau bergerak dalam arah X dan Y
(5) Pisau bergerak dalam arah X dan Z
(6) Pisau bergerak dalam arah Y dan Z

Aircraft Component CNC Machining94

Besarnya kecepatan gerakan cepat pada mesin TU-3A sebesar 700


mm/men

Format untuk memasukan gerakan cepat


N.../G00/X..../Y./Z....

Masukan nilai X, Y dan Z dalam 1/100 mm.


Contoh pemrograman untuk mengatur posisi pisau frais dengan menggunakan
G00.
Sebelum melakukan pemrogran terlebih dahulu direncanakan posisi
letak pisau frais terhadap benda kerja, letak pisau frais perlu
mempertimbangkan kemungkinan untuk pemasangan dan pelepasan pisau frais
begitu juga pemasangan dan pembukaan benda kerja. Berilah jarak dari ujung
pisau ke benda kerja seperti yang ditunjukan pada gambar. Pisau frais dapat
digerakan dengan gerakan cepat dari titik awal pisau menuju titik A.

Aircraft Component CNC Machining95

Kemungkinan yang dapat dilakukan


Kemungkinan 1
Blok N00 pahat bergerak sebesar 40 mm dengan arah gerakan pada sumbu Z
bergerak ke bawah, maka harga yang dimasukan bernilai negatip (Z-)
sedangkan harga X, Y dan F tidak perlu dimasukan.
Blok N01 pisau bergerak sebesar 30 mm dengan arah gerakan pada sumbu X
ke kanan, maka harga yang dimasukan bernilai positip (X+), sedangkan harga
Y, Z dan F tidak perlu dimasukan.
Blok N02 pisau frais bergerak sebesar 20 mm dengan arah Y ke depan dengan
harga positip (Y+), sedangkan harga X, Z dan F tidak perlu dimasukan.
Dengan pemrograman sebagai berikut :

N
00
01
02
03

G
(M)
00
00
00
M30

X
(I)
00
3000
00

Y
(J)
00
00
2000

Z
(K)
-4000
00
00

F
(L) (K) (T)

Kemungkinan 2
Blok N00 pisau frais bergerak pada saat yang sama sebesar 40 mm pada
sumbu Z dan 30 mm pada sumbu X. Harga yang dimasukan Z bernilai negatip
(Z-) dan X bernilai positip (X+), sedangkan harga F tidak perlu dimasukan.
Blok N01 pisau frais bergerak sebesar 20 mm pada sumbu Y kearah depan
bernilai positip (Y+), sedangakan harga F tidak perlu dimasukan.
Pemrograman sebagai berikut

G
(M)

X
(I)

Y
(J)

Z
(K)

00
01
02

00
00
M30

3000
00

00
2000

-4000
00

F
(L) (K) (T)

Seperti pada gambar di bawah, gerakan yang dilakukan adalah gerakan bebas
yang dilaksanakan di luar benda kerja bukan gerakan pemakanan, sehingga
gerakan dapat dilakukan dengan gerakan cepat terprogram tanpa asutan (F).

Aircraft Component CNC Machining96

G
(M)

X
(I)

Y
(J)

Z
(K)

00
01
02
03

00
00
00
M30

3000
00
00

00
00
2500

00
-2000
00

F
(L) (K) (T)

Gerakan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa kemungkinan, seperti yang


ditunjukan pada gambar di bawah ini.

Aircraft Component CNC Machining97

Latihan pemrograman inkrimental

G
(M)

X
(I)

Y
(J)

Z
(K)

00
01
02
03

00
00
00
M30

00
3000
00

00
00
2000

-4000
00
00

F
(L) (K) (T)

F
(L) (K) (T)

Latihan pemrograman absolut

G
(M)

X
(I)

Y
(J)

Z
(K)

00
01
02
03

00
00
00
M30

-3500
-500
-500

-2000
-2000
00

00
00
00

b) G01- Interpolasi Linear


Sesuai dengan namanya linear berarti lurus. Sedang Interpolasi berarti
memasukan harga. Interpolasi linear berarti memasukan harga asutan pada
gerakan lurus. Gerakan lurus dapat terletak pada sudut tertentu. Artinya
gerakan lurus tersebut dapat searah dengan sumbu X, Y, Z dan dapat juga
bergerak dalam arah XY dan XZ serta YZ . Gerakan ini biasanya digunakan
untuk melakukan penyayatan dengan melalui pemrograman yang disertai
asutan (F).

Aircraft Component CNC Machining98

Masukan :
(1) Menuliskan nomor blok
(2) Menuliskan G01
(3) Menuliskan harga X dalam perseratusan
(4) Menuliskan harga Y =0
(5) Menuliskan Harga Z =0
(6) Menuliskan harga F dalam mm/men.

Format untuk memasukan G01 Pengefraisan


memanjang
N.../G01/X/Y=0/Z=0/F.....

Pemrograman Inkrimental

Aircraft Component CNC Machining99

Pemrograman Absolut

(1) G01-Pengefraisan lurus dan miring.


Pengfraisan lurus dan miring dapat digunakan untuk melakukan
berbagai macam pekerjaan pengefraisan. Pekerjaan pengefraisan tersebut
diantaranya meliputi :
(a) Pengefraisan alur
Pengefraisan alur tembus
Pengefraisan alur dapat berupa alur tembus dan alur tidak
tembus.
Pada pengefraisan alur tembus dapat ditunjukan pada gambar
kerja di bawah ini.

Proses pengefraisan ini dapat dilakukan dengan menggerakan


pisau frais dari posisi awal menuju titik persiapan pemakanan
menggunakan gerakan cepat (G00), kemudian melakukan
pemakanan menggunakan gerakan interpolasi linear (G01),
selanjutnya kembali ke posisi awal seperti yang ditunjukan pada
gambar di bawah ini.

Aircraft Component CNC Machining100

G
(M)

X
(I)

Y
(J)

Z
(K)

00
01
02
03
04
05
06
07
08
09

M03
00
00
00
01
00
00
00
00
M30

3000
00
00
6000
00
-6000
00
-3000

00
00
2500
00
00
00
-2500
00

00
-2000
00
00
2000
00
00
00

F
(L) (K) (T)

50

Pengefraisan alur tidak tembus


Sedangkan pengefraisan tidak tembus seperti yang ditunjukan
pada gambar di bawah ini.

Gerakan pisau untuk pengefraisan tidak tembus lebih rumit,


karena untuk melakukan pemakanan harus terlebih dahulu
melalui gerak pemakan untuk menembus kedalaman alur.

Aircraft Component CNC Machining101

N
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10

G
(M)
M03
00
00
00
01
01
00
00
00
00
M30

X
(I)

Y
(J)

Z
(K)

00
00
4000
00
3000
00
-7000
00
00

2500
00
00
00
00
00
00
00
-2500

00
-2900
00
-500
00
500
00
2900
00

F
(L) (K) (T)

50
50

Untuk pemrograman absolut pada pembuatan alur tidak tembus


dapat kita lakukan sebagai berikut :

Aircraft Component CNC Machining102

G
(M)

00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12

90
92
M03
00
00
00
01
01
00
00
00
00
M30

X
(I)

Y
(J)

Z
(K)

-3000

00

3000

-3000
-3000
1000
1000
4000
4000
-3000
-3000
-3000

2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
2500
00

3000
100
100
-400
-400
100
100
3000
3000

F
(L) (K) (T)

50
50

Pengefraisan alur miring atau alur silang


Pada pengefraisan alur miring gerakan pemakanan dilaksanakan
oleh dua sumbu secara bersamaan.

Aircraft Component CNC Machining103

Pemrograman Inkrimental
N
00
01
02
03
04
05
06
07
08

G
(M)
M03
00
00
01
00
01
00
00
M30

X
(I)

Y
(J)

Z
(K)

2500
00
6000
-6000
6000
00
-8500

-500
00
6000
00
-6000
00
500

00
-3500
00
00
00
3500
00

F
(L) (K) (T)

50
50

Pemrograman Absolut

G
(M)

00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10

90
92
M03
00
00
01
00
01
00
00
M30

X
(I)

Y
(J)

Z
(K)

-3000

00

3000

-500
-500
5500
-500
5500
5500
-3000

-500
-500
5500
5500
-500
-500
00

3000
-500
-500
-500
-500
3000
3000

F
(L) (K) (T)

50
50

(b) Pengefraisan permukaan rata


Pengefraisan permukaan rata dapat dilakukan dengan beberapa
kemungkinan. Apabila diameter pisau frais lebih besar dari permukaan
benda kerja, maka pengefraisan dapat dilakukan sekali jalan saja. Akan
tetapi bila diameter pisau lebih kecil dari permukaan benda kerja, maka
Aircraft Component CNC Machining104

pengefraisan harus dilakukan beberapa kali pemakanan. Pemakanan


bergeser dan saling menutup, besarnya pergeseran tergantung dari
ukuran diameter pisau, seperti yang ditunjukan pada gambar di bawah
ini. Sebagai contoh ukuran permukaan benda kerja 50 x 50 mm,
sedangkan diameter pisau 10 mm, maka pemrogramanya sebagai
berikut:

Program Inkrimental

Aircraft Component CNC Machining105

N
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18

G
(M)
M03
00
00
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
00
00
M30

X
(I)

Y
(J)

Z
(K)

F
(L) (K) (T)

00
2000
6000
00
-5000
00
5000
00
-5000
00
5000
00
-5000
00
5000
00
8000

00
00
00
800
00
800
00
800
00
800
00
800
00
800
00
00
4800

-3100
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
3100
00

50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50

X
(I)

Y
(J)

Z
(K)

F
(L) (K) (T)

-3000

00

3000

-3000
-1000
5000
5000
00
00
5000
5000
00
00
5000
5000
00
00
5000

00
00
00
800
800
1600
1600
2400
2400
3200
3200
4000
4000
4800
4800

-10
-10
-10
-10
-10
-10
-10
-10
-10
-10
-10
-10
-10
-10
-10

Program Absolut

G
(M)

00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17

90
92
M03
00
00
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01

Aircraft Component CNC Machining106

50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50

18
19
20

00
00
M30

5000
-3000

4800
00

3000
3000

(c) Pengefraisan permukaan bertingkat


Apabila kita akan melakukan pengefraisan balok bertingkat, terlebih
dahulu kita harus mengetahui ukuran diameter pisau yang akan
digunakan.

Dengan demikian kita dapat membuat gambar dengan garis bantu


lintasan pisau untuk memudahkan dalam pembuatan program. Seperti
contoh gambar dibawah ini, bila pisau yang akan digunakan berdiameter
10 mm, maka garis lintasan pisau tepat pada garis sisi benda kerja.

Aircraft Component CNC Machining107

Jika posisi awal pisau X-30 dan Z30 maka lintasan pisau dapat
ditunjukan seperti pada gambar di bawah ini.

Sedangkan lintasan pemakanan benda kerja mengelilingi benda kerja


,hingga akhirnya kembali ke titik awal.

Aircraft Component CNC Machining108

Program Inkrimental

G
(M)
00
M03
01
00
02 (d) k 00
03 (e) b 01
04
01
05
01
06
01
07
00
08
00
09
M30
N

X
(I)

Y
(J)

Z
(K)

F
(L) (K) (T)

2000
00
6000
00
-5000
00
3000
00

00
00
00
5000
00
-5000
00
00

00
-3400
00
00
00
00
00
3400

50
50
50
50

X
(I)

Y
(J)

Z
(K)

F
(L) (K) (T)

-3000

00

3000

-1000
-1000
5000
5000
00
00
-3000
-3000

00
00
00
5000
5000
00
00
00

00
-400
-400
-400
-400
-400
-400
3000

Program Absolut
N
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
(2)
10
11

G
(M)
90
92
M03
00
00
01
01
01
01
00
00
M30

50
50
50
50

(d) Pengefraisan Kantong


Pengefraisan kantong seperti pada gambar di bawah ini, dapat dilakukan
melalui beberapa tahapan.

Aircraft Component CNC Machining109

Tahapan tersebut antara lain


Ukurlah diameter pisau frais yang akan digunakan. (ukuran
diameter pisau frais 10 mm)
Gambarlah kantong yang akan dibuat dengan ukuran skala yang
jelas. Baik dalam ukuran absolut maupun inkrimental.

Rencanakan gerak lintasan pisau seperti mengefrais rata.

Tentukan ketebalan finising kantong. (ketebalan finising 2 mm)


Tentukan ukuran kantong untuk pengasaran. (ukuran kantong 34
mm x 34 mm)

Aircraft Component CNC Machining110

Buatlah garis bantu lintasan pisau untuk pemakanan pengasaran

Buatlah garis bantu lintasan pisau untuk pemakanan finising.

Aircraft Component CNC Machining111

Program Inkrimental
N
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18

G
(M)
M03
00
00
00
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
00
00
M30

X
(I)

Y
(J)

Z
(K)

F
(L) (K) (T)

00
4300
00
00
2400
00
-2400
00
2400
200
00
-2800
00
2800
00
00
6900

00
00
1900
00
00
500
00
500
00
00
-1200
00
1400
00
-1400
00
-1700

-2900
00
00
-500
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
3400
00

50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50

X
(I)

Y
(J)

Z
(K)

F
(L) (K) (T)

-3000

00

3000

-3000
1300
1300
1300
3700
3700
1300
1300
3700
3900
3900
1100
1100
3900
3900

00
00
1900
1900
1900
2400
2400
2900
2900
2900
1700
1700
3100
3100
1700

100
100
100
-400
-400
-400
-400
-400
-400
-400
-400
-400
-400
-400
-400

Program Absolut
N
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17

G
(M)
90
92
M03
00
00
00
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01
01

Aircraft Component CNC Machining112

50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50

18
19
20

00
00
M30

3900
3000

1700
00

3000
3000

(e) Pengefraisan Segi Banyak


Setiap ukuran yang ada pada gambar kerja selalu dapat langsung
ditentukan titik koordinatnya, kecuali ukuran yang berbentuk sudut dan
ukuran miring. Ukuran sudut dan miring dapat ditentukan titik
koordinatnya dengan menggunakan perhitungan geometri. Begitu juga
ukuran diameter pisau selalu akan mempengaruhi perhitungan titik
koordinat.
Pada pembuatan empat lubang baut pada gambar di bawah ini perlu
dihitung titik koordinatnya, karena ukuran titik pusat lingkarannya berupa
ukuran sudut.
.

Dari gambar di atas kita hitung koordinat salah satu titik lubang bor
terhadap titik pusat lingkaran lubang bor.

Aircraft Component CNC Machining113

Pada segi tiga dapat dihitung ukuran Y1 dan X1.


Sin =
Y1 = R . sin 45 = 15 . 0,707 = 10,6
Cos =
X1 = R . cos 45 = 15 . 0,707 = 10,6
Keempat lubang tersebut terletak pada posisi simetris terhadap titik
pusatnya, maka kita dapat menghitung koordinat titik lubang dengan
menambahkan atau mengurangkan.

Program Inkrimental
N
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16

G
(M)
M03
00
00
00
01
00
00
01
00
00
01
00
00
01
00
00
M30

Aircraft Component CNC Machining114

X
(I)

Y
(J)

Z
(K)

00
3000
1440
00
00
2120
00
00
00
00
00
-2120
00
00
4440

00
00
1440
00
00
00
00
00
2120
00
00
00
00
00
-3560

-2900
00
00
-600
600
00
-600
600
00
-600
600
00
-600
3500
00

F
(L) (K) (T)

50

50

50

50

Program Absolut
N
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18

G
(M)
90
92
M03
00
00
00
01
00
00
01
00
00
01
00
00
01
00
00
M30

X
(I)

Y
(J)

Z
(K)

-3000

00

3000

-3000
00
1440
1440
1440
3560
3560
3560
3560
3560
3560
1440
1440
1440
-3000

00
00
1440
1440
1440
1440
1440
1440
3560
3560
3560
3560
3560
3560
00

100
100
100
-500
100
100
-500
100
100
-500
100
100
-500
3000
3000

F
(L) (K) (T)

50

50

50

50

Contoh berikutnya menghitung titik koordinat enam buah lubang


terhadap titik pusat lubang seperti pada gambar di bawah ini.

Aircraft Component CNC Machining115

Dari gambar di atas kita hitung koordinat salah satu titik lubang bor
terhadap titik pusat lingkaran lubang bor.

Sin =
Y1 = R . sin 60 = 17 . 0,866 = 14,722
Cos =
X1 = R . cos 60 = 17 . 0,5 = 8.5
Koordinat dua lubang yang di tengah dapat langsung dihitung,
sedangkan keempat lubang yang di atas dan di bawah terletak pada
posisi simetris terhadap titik pusatnya, sehingga kita dapat menghitung
koordinat titik lubang tersebut dengan menambahkan atau
mengurangkan.

Aircraft Component CNC Machining116

Program Inkrimental
N
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

G
(M)
M03
00
00
00
01
00
00
01
00
00
01
00
00
01
00
00
01
00
00
01
00
00
M30

Aircraft Component CNC Machining117

X
(I)

Y
(J)

Z
(K)

00
3000
800
00
00
850
00
00
1700
00
00
850
00
00
-850
00
00
-1700
00
00
4650

00
00
2500
00
00
1472
00
00
00
00
00
-1472
00
00
-1472
00
00
00
00
00
-1028

-2900
00
00
-600
600
00
-600
600
00
-600
600
00
-600
600
00
-600
600
00
-600
3500
00

F
(L) (K) (T)

50

50

50

50

50

50

Program Absolut
N
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

G
(M)
90
92
M03
00
00
00
01
00
00
01
00
00
01
00
00
01
00
00
01
00
00
01
00
00
M30

Aircraft Component CNC Machining118

X
(I)

Y
(J)

Z
(K)

-3000

00

3000

-3000
00
800
800
800
1650
1650
1650
3350
3350
3350
4200
4200
4200
3350
3350
3350
1650
1650
1650
-3000

00
00
2500
2500
2500
3972
3972
3972
3972
3972
3972
2500
2500
2500
1028
1028
1028
1028
1028
1028
00

100
100
100
-500
100
100
-500
100
100
-500
100
100
-500
100
100
-500
100
100
-500
3000

F
(L) (K) (T)

50

50

50

50

50

50

Mengefrais bentuk segi enam disamping menghitung koordinat titik


sudut, kita juga harus memperhitungkan koordinat titik bantu yang
disesuaikan dengan ukuran jari-jari pisau frais.

Aircraft Component CNC Machining119

Tan =
x = tg . r
Cos =
X=

Aircraft Component CNC Machining120

(2) Pemrograman geometri


Setiap kita mengefrais kontur (bentuk) selalu harus memperhitungkan
diameter pisau frais untuk menentukan pemrograman lintasan pisau frais.
Hal ini dapat diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
Contoh lintasan pisau frais kecil

Aircraft Component CNC Machining121

Aircraft Component CNC Machining122

Contoh lintasan pisau besar

Jika kita membuat kontur parallel dengan sumbu, maka lintasan pisau frais
harus ditambahkan atau dikurangkan dari ukuran konturnya.

Aircraft Component CNC Machining123

Sedangkan untuk kontur tidak parallel dengan sumbu, maka titik bantu
lintasan pisau frais harus dihitung dengan menggunakan fungsi trigonometri
segi tiga siku-siku.

Dalam hal tertententu titik koordinat juga perlu dihitung, sebab titik tersebut
ditunjukan dengan ukuran sudut. Koordinat yang belum diketahui dihitung
dengan fungsi trigono metri.

pada segi tiga siku-siku ditandai dengan memiliki salah satu sudut siku-siku
dan sudut (alpha) dan sudut (beta) yang jika dijumlahkan sebesar 90
Sisi yang berhadapan dengan sudut siku-siku dinamakan sisi Hypotenuse
atau disingkat HY

Sisi yang berhadapan dengan sudut disebut GK sedangkan sisi yang


berdekatan disebut AK.

Aircraft Component CNC Machining124

Begitu juga sisi yang berhadapan dengan sudut disebut GK sedangkan


yang berdekatan disebut AK

Pada segi tiga siku-siku menurut fungsi trigonometri adalah :

Sinus =

atauSin =

a = c . sin
c=
Cosinus =

atauCos =

b = c . cos
c=
Tangen =

atauTan =

a = b . tan
b=

Aircraft Component CNC Machining125

Cotangen =

atauCot =

b = a . cot
a=
Dibawah ini gambar kerja yang belum disesuaikan dengan pemrograman
CNC

gambar kerja yang sudah di sesuaikan dengan pemrograman CNC

Gambar kerja di bawah ini belum disesuaikan dengan pemrograman CNC


Aircraft Component CNC Machining126

Data titik koordinat yang kurang dapat dihitung menggunakan funsi


trigonometri sederhana.

Pada gambar di atas titik P3 belum diketahui koordinat sumbu Y.


Tan =
Dimana =30 dan Y (P2 P3) = 50 - 30 = 20
Y (P2 P3) = tan . X (P2P3)
Y (P2 P3) = tan 30 . 20 = 11,54 mm

Dengan demikian ukuran gambar kerja di bawah ini dapat diisi.

Hitunglah koordinat titik P3 pada gambar di bawah yang masih kurang.


Aircraft Component CNC Machining127

Koordinat titik P3 yang masih kurang adalah koordinat arah sumbu Y.


Tan =
(P1 P3) = 45 . tan 30 = 25,98 mm
Peralihan dari garis lurus ke busur tangensial seperti pada gambar kerja di
bawah ini. Titik koordinat P2 dan P3 belum di ketahui.

Hitunglah koordinat titik S (pertemuan antara garis lurus dan bidang miring.
Tan =
X = tan . 30 = tan 30 . 30 = 17,32 mm

Koordinat titik P2 atau Z (P2S) arah sumbu X

Aircraft Component CNC Machining128

Sin =
X (P2S) = sin 30 . 20 = 10 mm

Hitunglah koordinat X dan Y dari titik P3.


Jarak S P3 = 10 mm
Sin =
X = sin 30 . 10 = 5 mm
Cos =
Y = cos 30 . 10 = 8,66 mm

Dengan demikian ukuran gambar kerja semua dapat diisi sesuai


pemrograman CNC.
Gambar inkrimental
Aircraft Component CNC Machining129

Gambar absolut

Menghitung titik bantu


Cara menghitung titik lintasan pisau frais mulai dari titik Q0, Q1, Q2, Q3 dan
Q4
Diameter pisau frais yang akan digunakan 10 mm.

Aircraft Component CNC Machining130

Pertama-tama kita hitung koordinat titik P2.

Tan 30 =
YP2 = 30. tan 30 = 17.32 mm
Sedangkan jarak lintasan pisau dari Q0 sampai Q1

Q0Q1 = r + 20 mm + X1
Sekarang kita cari X1

Tan =
Aircraft Component CNC Machining131

X1 = tan . r = tan 15 . 5 = 1,34 mm


Q0Q1 = 5 + 20 + 1,34 = 26,34 mm
Selanjutny mencari jarak titik koordinat Q2 pada arah sumbu Y

YQ2 = 17,32 Y2
Tan =
Y2 = r . tan = 5 . tan 30 = 2,87 mm
Sehingga YQ2 = 17,32 2,87 = 14,45 mm

Sekarang tinggal memasukan ukuran titik bantu pada gambar dengan


metode Absolut dan Inkrimental.

Aircraft Component CNC Machining132

Pada pengefraisan sudut awalan dan akhiran pemakanan diperlukan jarak


yang cukup besar, hal ini sengaja dipilih dengan alas an keamanan.

Jika kita tentukan jarak keamanan (S1) sebesar 10 mm.


Radius pisau frais (r) sebesar 5 mm
Sedangkan sudut 1 telah ditetapkan 30 dan sudut 2 = 60

Aircraft Component CNC Machining133

Untuk menghitung koordinat Q1 seperti pada gambar di atas.


Terlebih dahulu kita hitung jarak X1.
Tan 1 =
X1 = = = 17,32 mm
Kemudian kita hitung X1
Tan =
X1 = tan . r = tan 15 . 5 = 1,34 mm
Jadi jarak X (P1Q1) = X1 x1 = 17,32 1,34 = 15,98 mm
Dan jarak Y (P1Q1) = S + r = 10 + 5 = 15 mm

Senjutnya kia menghitung jarak P2 sampai Q2.


S2 = 20 mm
R = 5 mm
2 = 60
kita cari jarak Y2
tan 2 =
Y2 = = = 11,55 mm
Kita hitung jarak Y2
tan =
Y2 = tan . r = 2,89 mm
Jadi jarak titik P2Q2 arah X = S + r = 10 +5 = 15 mm
Sedangkan jarak titik P2X2 arah Y = Y2 Y2 = 11,55 2,89 = 8,66 mm
c) Mengefrais Radius
Pada mesin perkakas konvensional untuk membuat busur lingkaran hanya
dapat dibuat menggunakan perlengkapan bantu meja putar. Namun pada mesin
Aircraft Component CNC Machining134

CNC tidak diperlukan alat bantu tersebut, gerakan dapat dilakukan melalui
pemrograman G02 dan G03.
G02- Interpolasi melingkar arah kanan (searah jarum jam)
G03- Interpolasi melingkar arah kiri (berlawanan arah jarum jam)
Pada interpolasi lurus pengefraisan miring dilakukan oleh gerakan eretan
memanjang dan melintang. Gerakan tersebut telah melalui perhitungan dengan
perbandingan tertentu. Perbandingan pada pembubutan tirus antara X : Z
berubah secara terus menerus atau konstan.
Begitu juga pada pembubutan melingkar gerakan dilakukan selangkah demi
selangkah namun dengan perbandingan antara X dan Z selalu berubah dan
tidak konstan.

Interpolasi melingkar searah jarum jam G02


Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam G03
Untuk mengetahui yang dimaksud dengan gerakan searah dan berlawanan
arah jarum jam, tergantung dari mana kita melihatnya.
Gerakan melingkar searah jarum jam yang bergerak pada bidang XY, dilihatnya
dari sebelah atas atau dari arah Z+ kea rah Z-.

Aircraft Component CNC Machining135

Gerakan melingkar searah jarum jam yang bergerak pada bidang YZ, dilihatnya
dari sebelah kanan atau dari arah X+ kea rah X-.

Gerakan melingkar searah jarum jam yang bergerak pada bidang XZ, dilihatnya
dari sebelah depan atau dari arah Y+ kea rah Y-.

Jadi arah gerak melingkar searah jarum jam tergantung pada bidang yang akan
dilaksanakan gerakan itu seperti yang ditunjukan pada gambar di bawah ini.

Aircraft Component CNC Machining136

(1) Pemrograman seperempat lingkaran


Pemrograman pada mesin CNC TU-3A kita dapat memrogram seperempat
busur lingkaran (90). Gerak melingkar dinyatakan dengan G02 atau
G03.sedangkan besarnya asutan dinyatakan dengan F.
Pemrograman seperempat busur lingkaran pada bidang XY.

Pemrograman G02 inkrimental pada bidang XY dengan radius 10 mm.

Aircraft Component CNC Machining137

02
02
02
02

1000
-1000
-1000
1000

-1000
-1000
1000
1000

00
00
00
00

50
50
50
50

Pemrograman G02 absolut pada bidang XY dengan radius 10 mm.


Pada pemrograman absolut, koordinat titik akhir seperempat lingkaran
diukur dari titik referen (W).

Gerakan melingkar G02 hanya dapat menggerakan sumbu X dan Y saja,


maka gerakan sumbu Z harus sudah dilaksanakan pada blok sebelumnya.

Aircraft Component CNC Machining138

00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15

90
92
00
01
02
02
02
02
01
02
02
02
02
00
00
M30

00
2000
2000
3000
2000
1000
2000
2000
3000
2000
1000
2000
2000
00

00
2000
2000
1000
00
1000
2000
2000
1000
00
1000
2000
2000
00

1000
1000
00
00
00
00
00
-100
-100
-100
-100
-100
1000
1000

50
50
50
50
50
50
50
50
50
50

Pemrograman gerak melingkar G03 inkrimental

Aircraft Component CNC Machining139

00
01
02
03
04
05
06
07
08

00
01
03
03
03
03
00
00
M30

2000
00
-1500
1500
1500
-1500
00
-2000

3000
00
1500
-1500
1500
1500
00
-3000

00
-1500
00
00
00
00
1500
00

F
50
50
50
50
50

Pemrograman gerak melingkar G03 absolut


Titik awal pisau frais seperti yang ditunjukan pada gambar.
Jangan lupa laksanakan pergeseran titik nolnya.

Aircraft Component CNC Machining140

00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10

90
92
00
01
03
03
03
03
00
00
M30

00
2000
2000
1000
-2000
3000
2000
2000
00

00
2500
2500
1500
500
1500
2500
2500
00

1500
1500
1000
1000
1000
1000
1000
1500
1500

50
50
50
50
50

Pemrograman G02 dan G03 pada benda kerja.

Aircraft Component CNC Machining141

Untuk mengerjakan benda kerja seperti pada gambar, perlu melalui


beberapa tahap..
(a)Tentukan ukuran pisau yang akan dipergunakan.
Pisau frais yang akan kita gunakan pisau frias berdiameter 10 mm
(b) Tentukan titik awal pengerjaan
Titk awal pengerjaan dengan ukuran seperti pada gambar

(c) Buatlah gambar lintasan pisau


Oleh karena lintasan pisau frais harus berada diluar benda kerja dengan
jarak sebesar radius pisau, maka gambar lintasan pisau diperlukan untuk
membantu pembuatan program.

(d) Buatlah program

00
01
02
03
04
05

00
00
01
02
01
02

2000
00
5100
1000
00
-1000

100
00
00
1000
2800
1000

00
-3400
00
00
00
00

Aircraft Component CNC Machining142

06
07
08
09
10
11
12

01
02
01
02
00
00
M30

-3200
-1000
00
1000
00
-3900

00
-1000
-2800
-1000
00
-100

00
00
00
00
3400
00

Pemrograman absolut gerak melingkar G02 dan G03 seperti pada gambar.

Penentuan titik referen dapat dibuat beberapa alternatif


Alternatif pertama kita buat titik referensinya berada pada pojok benda kerja,
sedangkan titik awalnya seperti pada gambar. Berbeda letak titik referen,
maka berbeda pula programnya.

Aircraft Component CNC Machining143

Alternatif yang ke dua titik referen berada di tengah benda kerja.

Ada beberapa macam pemrograman pada mesin CNC


(a) Pemrograman lingkaran penuh.
Pada pemrograman ini mesin dapat melaksanakan satu lingkaran penuh
360 dapat diprogram dalam satu blok.

(b) Pemrograman kuadran


Pada pemrograman ini satu lingkaran dibagi menjadi empat kwadran,
sehingga dalam satu blok hanya dapat melaksanakan gerakan
maksimum 90.

Aircraft Component CNC Machining144

Apabila ada busur yang melewati satu kwadran, maka gerakan tersebut
dilaksanakan dengan dua blok.

(2) Pemrograman menggunakan M99


Pada mesin TU-3A pemrogramanya menggunakan pemrograman kuadran.
Pemrograman yang dilakukan dalam dua blok pada bidang XY.
Arah gerakan ditentukan oleh G02 dan G03, titik tujuan Pz dimasukan
kedalam X, Y, Z sedangkan besarnya asutan F.

Aircraft Component CNC Machining145

Untuk melengkapi pemrograman ini pada blok berikutnya menggunakan


M99.
Kode M99 merupakan pemrograman koordinat titik pusat lingkaran.
Koordinat titik pusat lingkaran selalu dinyatakan dalam inkrimental yang
diukur dari titik awal ingkaran. Penulisan koordinat titi pusat lingkaran
menggunakan adres I, J, K.

I adalah jarak dari titik awal ke titik pusat lingkaran searah dengan sumbu X
J adalah jarak dari titik awal ke titik pusat lingkaran searah dengan sumbu Y
K adalah jarak dari titik awal ke titik pusat lingkaran searah dengan sumbu Z
I, J, K diprogram tanpa tanda + dan -.

I dan J jarak titik pusat lingkaran terhadap titik awal lingkaran, gerakan
berada pada lintasan XY.

Aircraft Component CNC Machining146

J dan K jarak titik pusat lingkaran terhadap titik awal lingkaran, gerakan
berada pada lintasan YZ.

I dan K jarak titik pusat lingkaran terhadap titik awal lingkaran, gerakan
berada pada lintasan XZ.

Aircraft Component CNC Machining147

Suatu busur lingkaran ditentukan oleh titik awal, titik tujuan dan titik pusat
lingkaran.
Penentuan titik-titik tersebut sering sekali tidak tepat, untuk itu pada
pemrograman ini diberi toleransi 0,08 mm (0,003 sampai 0,002)

Satu gerarakan busur lingkaran dalam satu kuadran dilaksanakan dalam


dua blok.
Aircraft Component CNC Machining148

Pada busur lingkaran yang melebihi satu kuadran, maka pemrogramanya


harus dibuat empat blok.

Contoh perhitungan mencari koordinat titik tujuan Pz pada gambar di bawah


ini.
Sin =
XPz = 20 . sin = 10 mm

Y=ra
Cos =
A = 20 . cos = 17,32 mm
YPz = 20 17,32 = 2,68 mm

Aircraft Component CNC Machining149

100
110

02
M99

1000
I0

-268
J 2000

00
K0

50

Sedangkan pada pemrograman absolut.


Koordinat X, Y dari titik Pz
XPz = 10 + 10 = 20 mm
YPz = 35 ; 2,68 = 32,32 mm

Aircraft Component CNC Machining150

100
110

02
M99

2000
I0

3232
J 2000

00
K0

50

Contoh menghitung koordinat titik pusat (I, J) lingkaran pada pemrograman


inkrimental

Aircraft Component CNC Machining151

Sin 15 =
I = sin 15 . 20 = 19,31 mm
Sedangkan titik tujuan Pz.
X=aI
Cos 30 =
a = cos 30 .20 = 17,32 mm
X =a I = 17,32 5,17 = 12,15 mm
Y=Jb
sin 30 =
b = 0,5 . 20 = 10 mm
Y = 1931 -10 =9,31 mm
N

100
110

02
M99

1215
I 517

-931
J 1931

00
K0

50

Contoh menghitung koordinat titik pusat (I, J) lingkaran pada pemrograman


absolut
jarak koordinat titik pusat lingkaran I dan J bernilai inkrimental yaitu
I = 5,17 mm
J = 19,31 mm

Sedangkan koordinat titik Pz adalah sebagai berikut :


XPz = 20 + 12,15 = 32,15 mm
yPz = 35 9,31 = 25,69 mm.
N

100
110

02
M99

3215
I 517

2569
J 1931

K0

50

Aircraft Component CNC Machining152

d) Kompensasi Radius Pisau Frais Sejajar Sumbu


Setiap kali kita membuat program selalu mengarahkan gerakan pisau frais
berpedoman pada titik pusat pisau frais, sehingga ketika kita mengerjakan
benda kerja harus menambahkan atau mengurangi ukuran sebesar radius
pisau. pekerjaan menghitung untuk gerakan sejajar sumbu dapat diambil alih
oleh computer bila diberi informasi besarnya jari-jari pisau.

Pada G45, G46, G47, G48 adalah fungsi modal /tetap berlaku. Kode ini dapat
dihapus atau dibatalkan oleh G40 atau M30.
Kode G45 dapat digantikan oleh G46/ G47/ G48 atau sebaliknya.
Sebelum melakukan pmrograman G45/ G46/ G47/ G48, terlebih dahulu kita
harus memasukan data alat potong dengan M06.

Aircraft Component CNC Machining153

(1) G45 Penambahan Radius Pisau Frais.


Apabila kita akan mengefrais bagian dalam kontur (membuat kantong),
maka pisau dari titik awal digerakan sejauh L ditambah radius pisau. Hal ini
dapat diatasi oleh computer dengan penambahan otomatis satu radius
pisau.

Sebelum memprogram G45 terlebih dahulu kita memasukan data pisau


pada M06. Barulah memprogram G45 kemudian pada blok berikutnya
menggerakan pisau frais dengan G00 atau G01.
G
M

N
.
.
.
.

X
(I)

(D)

Y
(J) (S)

Z
(K)

M06

D 500

S2000

45
00

3000

00

00

F
(L) (T) (H)

(2) G46 Pengurangan Radius Pisau Frais


Apabila kita akan mengefrais bagian luar kontur, maka gerakan pisau frais
dikurangi satu radius pisau. Gerakan tersebut dapat menggunakan G46.

Aircraft Component CNC Machining154

G
M

.
.
.

M06
46
01

Y
(J) (S)

Z
(K)

D 500

S2000

3000

00

00

(I)

(D)

F
(L) (T) (H)

50

Apabila ingin mendekatkan pisau kebagian luar kontur tidak sejajar sumbu
pada pemrograman inkrimental

G
M

.
.
.

M06
46
01

Y
(J) (S)

Z
(K)

D 500

S2000

4000

2000

00

(I)

(D)

F
(L) (T) (H)

50

Apabila kita ingin mendekatkan pisau frais kebagian luar kontur pada
pemrograman absolut.

Aircraft Component CNC Machining155

G
M

.
.
.

92
M06
46
00

Y
(J) (S)

Z
(K)

-4000
D 500

-3500
S2000

1000
0

00

00

1000

(I)

(D)

F
(L) (T) (H)

50

Program pergerakan dari titik P1 menuju P2 dalam pemrograman absolut


dan inkrimental, diameter pisau 12 mm

Aircraft Component CNC Machining156

Program Inkrimental
N

G
M

.
.
.

M06
45
00

Y
(J) (S)

Z
(K)

D 600

S2000

3000

1500

00

50

Y
(J) (S)

Z
(K)

F
(L) (T) (H)

00
D 600

00
S2000

1000
0

4200

2500

1000

(I)

(D)

F
(L) (T) (H)

Program Absolut
G
M

.
.
.

92
M06
46
00

(I)

(D)

50

Program pergerakan dari titik P1 menuju P2 dalam pemrograman absolut


dan inkrimental, diameter pisau 12 mm

Aircraft Component CNC Machining157

G
M

.
.
.

M06
46
00

G
M

.
.
.

92
M06
46
00

Y
(J) (S)

Z
(K)

D 600

S2000

2000

2400

00

50

Y
(J) (S)

Z
(K)

F
(L) (T) (H)

00
D 600

00
S2000

1000
0

3800

4300

1000

(I)

(I)

(D)

(D)

F
(L) (T) (H)

50

(3) G47 Penambahan Dua Kali Radius Pisau


Jika kita akan mengefrais kontur bagian luar, maka perlu ada penambahan
gerakan sebesar dua kali radius pisau, penambahan tersebut dapat diatasi
menggunakan G47

Aircraft Component CNC Machining158

Program inkrimental

G
M

N
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11

M06
46
01
47
01
01
01
01
46
00
M30

Y
(J) (S)

Z
(K)

D 600

S2000

2000

1500

00

50

4000
00
-4000
00

00
3000
00
-3000

00
00
00
00

50
50
50
50

-2000

-1500

00

(I)

(D)

F
(L) (T) (H)

Blok N02 dan N09 program gerakan pisau pengurangan satu radius pisau.
Sedangkan blok N04 sampai N07 pemrograman gerakan dengan
penambahan dua kali radius pisau.
Lintasan pisau frais yang dibuat seperti yang terlihat digambar di bawah ini.

Aircraft Component CNC Machining159

Pogram absolut

N
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11

G
M
92
M06
46
01
47
01
01
01
01
46
00
M30

Y
(J) (S)
1300
S2000

Z
(K)
1000
0

F
(L) (T) (H)

3600

3400

1000

50

7600
7600
3600
3600

3400
6400
6400
3400

1000
1000
1000
1000

50
50
50
50

1000

1300

(I) (D)
1000
D 600

(4) G48 Pengurangan Dua Kali Radius Pisau


Jika kita akan mengefrais kontur bagian dalam, maka perlu ada
pengurangan gerakan sebesar dua kali radius pisau, penguranagan tersebut
dapat diatasi menggunakan G48

Aircraft Component CNC Machining160

G
M

00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12

M06
45
00
01
48
01
01
01
01
01
45
00
M30

Y
(J) (S)

Z
(K)

D 600

S2000

2000
00

1500
00

00
-500

4000
00
-4000
00
00

00
3000
00
-3000
00

00
00
00
00
500

-2000

-1500

00

(I)

(D)

F
(L) (T) (H)

50
50
50
50

N02 gerakan masuk kebagian dalam kontur


N03 gerakan menembus kebenda kerja
N05 sampai N08 pemakanan bagian dalam kontur
N09 keluar dari benda kerja
N11 penarikan ke posisi awal
Lintasan gerakan pisau terlukis seperti pada gambar di bawah ini.

Aircraft Component CNC Machining161

Program absolut

N
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13

G
M
92
M06
46
00
01
47
01
01
01
01
01
46
00
M30

Aircraft Component CNC Machining162

Y
(J) (S)
1400
S2000

Z
(K)
500
0

2800
2800

2900
2900

500
00

6800
6800
2800
2800
2800

2900
5900
5900
2900
2900

00
00
00
00
500

800

1400

(I) (D)
800
D 600

F
(L) (T) (H)

50
50
50
50
50

Pemrograman kombinasi kontur bagian luar dan bagian dalam.

Program inkrimental
N
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16

G
M
M06
46
00
47
01
40
01
48
01
40
01
47
01
01
01
01
46

Aircraft Component CNC Machining163

Y
(J) (S)
S2000

Z
(K)
0

3500

4000

00

00

2000

00

50

2500

00

00

50

00

2000

00

50

-2500

00

00

50

00
5000
00
-5000

2000
00
-6000
00

00
00
00
00

50
50
50
50

(I) (D)
D 500

F
(L) (T) (H)
T01

17
18

00
M30

-3500

-4000

00

Y
(J) (S)
00
S2000

Z
(K)
00
0

3500

4000

00

3500

6000

00

50

6000

6000

00

50

6000

8000

00

50

3500

8000

00

50

3500
8500
8500
3500

10000
10000
4000
4000

00
00
00
00

50
50
50
50

Program absolut
N
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16

G
M
92
M06
46
00
47
01
40
01
48
01
40
01
47
01
01
01
01

Aircraft Component CNC Machining164

(I) (D)
00
D 600

F
(L) (T) (H)

17
18
19

46
00
M30

00

00

00

e) G72- Siklus Pengefraisan Kantong


Pengefraisan bentuk kantong dapat dilakukan dengan memrogram beberapa
blok, namun pada siklus pengefraisan kantong cukup diprogram dalam satu
blok saja.

Nilai X merupakan ukuran panjang kontong dalam arah X.


Nilai Y merupakan ukuran lebar kantong dalam arah Y
Nilai Z merupakan ukuran kedalaman kantong dalam arah Z
Sedangkan F adalah kecepatan asutan.

Dalam pemrograman ini kompensasi radius pisau harus dimasukan terlebih


dahulu menggunakan M06, sehingga computer dapat menghitung gerakan yang
efektif untuk membuat kantong.
Sebelum mengefrais kantong, pisau frais harus ditempatkan terlebih dahulu
pada daerah yang akan dibuat kantong.
Pisau akan bergerak kedalam kantong, apabila ada pemrograman nilai Z-.

Ada empat alternatif gerakan pada pengefraisan kantong


Aircraft Component CNC Machining165

Tumpangan pengefraisan berkisar 1/10 dari radius pisau (bila radius pisau 5
mm kira-kira 0,5 mm)

Gerakan pengefraisan kantong juga disertai dengan gerakan penghalusan, yaitu


pada gerakan 10, 11 dan 13, ketebalan penghalusan berkisar 1/10 radius pisau.

Setelah pengefraisan selesai, pisau frais akan bergerak keluar dari kantong
menuju ke posisi awal.

Pengefraisan kantong dapat diprogram dalam mode absolut atau inkrimental.


Pada waktu memrogram pengefraisan kantong disarankan agar gerakan arah Z
diprogram didalam blok tersendiri. Hal ini dikarenakan gerakan pisau frais pada
waktu masuk kedalam besarnya kecepatan asutan sebaiknya setengah
kecepatan asutan normal.
Aircraft Component CNC Machining166

Pada perangkat lunak yang baru, untuk pengefraisan kantong telah diprogram
secara otomatis titik awal dan titik akhir berada pada titik yang sama. Kecepatan
asutan pada waktu pisau masuk kedalam besarnya setengah dari kecepatan
asutan normal dan penarikan pisau menggunakan gerakan cepat.

02
03

G
M

X
(I)

(D)

Y
(J) (S)

Z
(K)

F
(L) (T) (H)

T01

M06
M03

D 400

S2000

72

4000

3000

-500

Pemrograman pengefraisan kantong dengan ukuran panjang 40 mm, lebar 30


mm dan dalam 4 mm. Pisau berdiameter 10 mm pemrograman dalam mode
inkrimental.

Aircraft Component CNC Machining167

N
01
02
03
04

G
M
00
M06
M03
72

Y
(J) (S)

Z
(K)

F
(L) (T) (H)

D 500

S2000

T01

4000

3000

-500

50

(I)

(D)

N01 gerakan menuju posisi awal


N02 data pisau frais
N04 siklus pengefraisan kantong

f)

G73 Siklus pemboran dengan pemutusan tatal.


Pembuatan lubang menggunakan bor, perlu dilakukan pemutusan tatal, agar
tatal tidak melilit pada batang bor, terutama pada bahan yang liat atau sulit
dipotong.
N

G
M

73

X
(I)

00

(D)

Y
(J) (S)

Z
(K)

F
(L) (T) (H)

00

-1000

50

Kedalaman lubang diprogram dalam nilai Z.

Aircraft Component CNC Machining168

g) G81- Siklus Pemboran


Siklus ini lebih tepat jika dipakai membor bahan yang tatalnya mudah putus dan
lubang tembus tidak dalam. Pada siklus ini penarikan dilakukan secara
otomatis.
N

G
M

81

X
(I)

(D)

00

Y
(J) (S)

Z
(K)

F
(L) (T) (H)

00

-1000

50

h) G82 Siklus Pemboran Dengan Tinggal Diam


Siklus ini lebih tepat jika dipakai membor bahan yang tatalnya mudah putus dan
lubang tidak tembus kedalaman menengah. Untuk membersihkan pada bagian
ujung lubang maka bila kedalaman lubang telah dicapai bor berputar tanpa
asutan selama 0,5 detik. Pada siklus ini penarikan dilakukan secara otomatis.
N

G
M

82

Aircraft Component CNC Machining169

X
(I)

00

(D)

Y
(J) (S)

Z
(K)

F
(L) (T) (H)

00

-1000

50

i)

G83 Siklus Pemboran Dengan Penarikan


Pada pemboran lubang yang dalam, sering sekali terjai pengeluaran tatal tidak
lancar. Oleh karena itu perlu ada penarikan bor keluar, dengan maksud untuk
mengeluarkan tatal. Gerakan ini dapat dilakukan oleh siklus G83.

Proses pemboran dapat dijelaskan sebagai berikut :


(1) Membor sedalam 6 mm dengan gerakan asutan.
(2) Penarikan keluar 6 mm dengan gerakan cepat
(3) Gerakan kedalam 5,5 mm dengan gerakan cepat dan membor 6 mm
dengan gerakan asutan
(4) Penarikan keluar 11,5 mm dengan gerakan cepat
(5) Gerakan kedalam 11 mm dengan gerakan cepat dan membor 6 mm

dengan grakan asutan.


j)

G85 Siklus Pereameran


Untuk mendapatkan lubang berkualitas tinggi, perlu dilakukan pereameran.
Pada proses pereameran pemasukan dan penarikan menggunakan kecepatan
asutan.

Aircraft Component CNC Machining170

k) G89 Siklus Pereameran Dengan Tinggal Diam


Pada siklus ini apabila reamer telah mencapai kedalaman, reamer tinggal diam
selama 0,5 detik.

c. Rangkuman
1) Mengefrais lurus, miring, radius, kantong, lubang dan lubang presisi.
a) G00- Pengaturan Posisi Pisau Frais dengan Gerak Cepat
Kemungkinan gerak cepat yang dapat dilakukan adalah
(1) Pisau bergerak dalam arah X
(2) Pisau bergerak dalam arah Y
(3) Pisau bergerak dalam arah Z
(4) Pisau bergerak dalam arah X dan Y
Aircraft Component CNC Machining171

(5) Pisau bergerak dalam arah X dan Z


(6) Pisau bergerak dalam arah Y dan Z
Sebelum melakukan pemrogran terlebih dahulu direncanakan posisi letak pisau
frais terhadap benda kerja, letak pisau frais perlu mempertimbangkan
kemungkinan untuk pemasangan dan pelepasan pisau frais begitu juga
pemasangan dan pembukaan benda kerja.
b) G01- Interpolasi Linear
Interpolasi linear berarti memasukan harga asutan pada gerakan lurus.
Gerakan lurus dapat terletak pada sudut tertentu. G01-Pengefraisan lurus dan
miring. Pengfraisan lurus dan miring dapat digunakan untuk melakukan
berbagai macam pekerjaan pengefraisan. Pekerjaan pengefraisan tersebut
diantaranya meliputi :
(1) Pengefraisan alur
(a) Pengefraisan alur tembus
Pengefraisan alur dapat berupa alur tembus dan alur tidak tembus.
(b) Pengefraisan alur tidak tembus
Sedangkan pengefraisan tidak tembus seperti yang ditunjukan pada
gambar di bawah ini.Gerakan pisau untuk pengefraisan tidak tembus
lebih rumit, karena untuk melakukan pemakanan harus terlebih dahulu
melalui gerak pemakan untuk menembus kedalaman alur.
(c) Pengefraisan alur miring atau alur silang
Pada pengefraisan alur miring gerakan pemakanan dilaksanakan oleh
dua sumbu secara bersamaan.
(2) Pengefraisan permukaan rata
Pengefraisan permukaan rata dapat dilakukan dengan beberapa
kemungkinan. Apabila diameter pisau frais lebih besar dari permukaan
benda kerja, maka pengefraisan dapat dilakukan sekali jalan saja. Akan
tetapi bila diameter pisau lebih kecil dari permukaan benda kerja, maka
pengefraisan harus dilakukan beberapa kali pemakanan. Pemakanan
bergeser dan saling menutup, besarnya pergeseran tergantung dari ukuran
diameter pisau.
(3) Pengefraisan permukaan bertingkat
Apabila kita akan melukukan pengefraisan balok bertingkat, terlebih dahulu
kita harus mengetahui ukuran diameter pisau yang akan
digunakan. Dengan demikian kita dapat membuat gambar dengan garis
bantu lintasan pisau untuk memudahkan dalam pembuatan program.
(4) Pengefraisan Kantong
Pengefraisan kantong seperti pada gambar di bawah ini, dapat dilakukan
melalui beberapa tahapan.
Tahapan tersebut antara lain
Ukurlah diameter pisau frais yang akan digunakan.
Gambarlah kantong yang akan dibuat dengan ukuran skala yang
jelas..
Buatlah garis bantu lintasan pisau untuk pemakanan finising.
(5) Pengefraisan Segi Banyak
Aircraft Component CNC Machining172

Setiap ukuran yang ada pada gambar kerja selalu dapat langsung
ditentukan titik koordinatnya, kecuali ukuran yang berbentuk sudut dan
ukuran miring. Ukuran sudut dan miring dapat ditentukan titik koordinatnya
dengan menggunakan perhitungan geometri. Begitu juga ukuran diameter
pisau selalu akan mempengaruhi perhitungan titik koordinat.
Mengefrais bentuk segi enam disamping menghitung koordinat titik sudut,
kita juga harus memperhitungkan koordinat titik bantu yang disesuaikan
dengan ukuran jari-jari pisau frais.
c) Pemrograman geometri
Setiap kita mengefrais kontur (bentuk) selalu harus memperhitungkan diameter
pisau frais untuk menentukan pemrograman lintasan pisau frais.
Jika kita membuat kontur parallel dengan sumbu, maka lintasan pisau frais
harus ditambahkan atau dikurangkan dari ukuran konturnya.
Sedangkan untuk kontur tidak parallel dengan sumbu, maka titik bantu lintasan
pisau frais harus dihitung dengan menggunakan fungsi trigonometri segi tiga
siku-siku. Dalam hal tertentu titik koordinat juga perlu dihitung, sebab titik
tersebut ditunjukan dengan ukuran sudut. Koordinat yang belum diketahui
dihitung dengan fungsi trigono metri. Data titik koordinat yang kurang dapat
dihitung menggunakan fungsi trigonometri sederhana.
d) Mengefrais Radius
Pada mesin perkakas konvensional untuk membuat busur lingkaran hanya
dapat dibuat menggunakan perlengkapan bantu meja putar. Namun pada mesin
CNC tidak diperlukan alat bantu tersebut, gerakan dapat dilakukan melalui
pemrograman G02 dan G03.
G02- Interpolasi melingkar arah kanan (searah jarum jam)
G03- Interpolasi melingkar arah kiri (berlawanan arah jarum jam)
Untuk mengetahui yang dimaksud dengan gerakan searah dan berlawanan
arah jarum jam, tergantung dari mana kita melihatnya.
(1) Gerakan melingkar searah jarum jam yang bergerak pada bidang XY,
dilihatnya dari sebelah atas atau dari arah Z+ kea rah Z-.
(2) Gerakan melingkar searah jarum jam yang bergerak pada bidang YZ,
dilihatnya dari sebelah kanan atau dari arah X+ kea rah X-.
(3) Gerakan melingkar searah jarum jam yang bergerak pada bidang XZ,
dilihatnya dari sebelah depan atau dari arah Y+ kea rah Y-.
Pemrograman seperempat busur lingkaran pada bidang XY.
Pada pemrograman absolut, koordinat titik akhir seperempat lingkaran diukur
dari titik referen (W).
Penentuan titik referen dapat dibuat beberapa alternatif
(1) Alternatif pertama kita buat titik referensinya berada pada pojok benda kerja.
(2) Alternatif yang ke dua titik referen berada di tengah benda kerja.
Ada beberapa macam pemrograman pada mesin CNC
(1) Pemrograman lingkaran penuh.
Pada pemrograman ini mesin dapat melaksanakan satu lingkaran penuh
360 dapat diprogram dalam satu blok.
(2) Pemrograman kuadran

Aircraft Component CNC Machining173

Pada pemrograman ini satu lingkaran dibagi menjadi empat kwadran,


sehingga dalam satu blok hanya dapat melaksanakan gerakan maksimum
90.
Untuk melengkapi pemrograman ini pada blok berikutnya menggunakan
M99.
Kode M99 merupakan pemrograman koordinat titik pusat lingkaran.
Koordinat titik pusat lingkaran selalu dinyatakan dalam inkrimental yang
diukur dari titik awal ingkaran.
Penulisan koordinat titi pusat lingkaran menggunakan adres I, J, K.
I adalah jarak dari titik awal ke titik pusat lingkaran searah sumbu X
J adalah jarak dari titik awal ke titik pusat lingkaran searah sumbu Y
K adalah jarak dari titik awal ke titik pusat lingkaran searah sumbu Z
I, J, K deprogram tanpa tanda + dan -.
Suatu busur lingkaran ditentukan oleh titik awal, titik tujuan dan titik pusat
lingkaran.
Penentuan titik-titik tersebut sering sekali tidak tepat, untuk itu pada
pemrograman ini diberi toleransi 0,08 mm (0,003 sampai 0,002)
e) Kompensasi Radius Pisau Frais Sejajar Sumbu
Setiap kali kita membuat program selalu mengarahkan gerakan pisau frais
berpedoman pada titik pusat pisau frais, sehingga ketika kita mengerjakan
benda kerja harus menambahkan atau mengurangi ukuran sebesar radius
pisau. pekerjaan menghitung untuk gerakan sejajar sumbu dapat diambil alih
oleh computer bila diberi informasi besarnya jari-jari pisau pada gerakan
G45, G46, G47, G48 adalah fungsi modal /tetap berlaku. Kode ini dapat dihapus
atau dibatalkan oleh G40 atau M30.
Kode G45 dapat digantikan oleh G46/ G47/ G48 atau sebaliknya.
Sebelum melakukan pmrograman G45/ G46/ G47/ G48, terlebih dahulu kita
harus memasukan data alat potong dengan M06.
(1) G45 Penambahan Radius Pisau Frais.
Apabila kita akan mengefrais bagian dalam kontur (membuat kantong),
maka pisau dari titik awal digerakan sejauh L ditambah radius pisau. Hal ini
dapat diatasi oleh computer dengan penambahan otomatis satu radius
pisau.
(2) G46 Pengurangan Radius Pisau Frais
Apabila kita akan mengefrais bagian luar kontur, maka gerakan pisau frais
dikurangi satu radius pisau. Gerakan tersebut dapat menggunakan G46.
(3) G47 Penambahan Dua Kali Radius Pisau
Jika kita akan mengefrais kontur bagian luar, maka perlu ada penambahan
gerakan sebesar dua kali radius pisau, penambahan tersebut dapat diatasi
menggunakan G47
(4) G48 Pengurangan Dua Kali Radius Pisau
Jika kita akan mengefrais kontur bagian dalam, maka perlu ada
pengurangan gerakan sebesar dua kali radius pisau, penguranagan tersebut
dapat diatasi menggunakan G48
Aircraft Component CNC Machining174

f)

G72- Siklus Pengefraisan Kantong


Pengefraisan bentuk kantong dapat dilakukan dengan memrogram beberapa
blok, namun pada siklus pengefraisan kantong cukup diprogram dalam satu
blok saja.
Nilai X merupakan ukuran panjang kontong dalam arah X.
Nilai Y merupakan ukuran lebar kantong dalam arah Y
Nilai Z merupakan ukuran kedalaman kantong dalam arah Z
Sedangkan F adalah kecepatan asutan.
Dalam pemrograman ini kompensasi radius pisau harus dimasukan terlebih
dahulu menggunakan M06, sehingga computer dapat menghitung gerakan yang
efektif untuk membuat kantong.
Pada perangkat lunak yang baru, untuk pengefraisan kantong telah diprogram
secara otomatis titik awal dan titik akhir berada pada titik yang sama. Kecepatan
asutan pada waktu pisau masuk kedalam besarnya setengah dari kecepatan
asutan normal dan penarikan pisau menggunakan gerakan cepat.

g) G73 Siklus pemboran dengan pemutusan tatal.


Pembuatan lubang menggunakan bor, perlu dilakukan pemutusan tatal, agar
tatal tidak melilit pada batang bor, terutama pada bahan yang liat atau sulit
dipotong.
h) G81- Siklus Pemboran
Siklus ini lebih tepat jika dipakai membor bahan yang tatalnya mudah putus dan
lubang tembus tidak dalam. Pada siklus ini penarikan dilakukan secara
otomatis.
i)

G82 Siklus Pemboran Dengan Tinggal Diam


Siklus ini lebih tepat jika dipakai membor bahan yang tatalnya mudah putus dan
lubang tidak tembus kedalaman mengah. Untuk membersihkan pada bagian
ujung lubang maka bila kedalaman lubang telah dicapai bor berputar tanpa
asutan selama 0,5 detik. Pada siklus ini penarikan dilakukan secara otomatis.

j)

G83 Siklus Pemboran Dengan Penarikan


Pada pemboran lubang yang dalam, sering sekali terjai pengeluaran tatal tidak
lancar. Oleh karena itu perlu ada penarikan bor keluar, dengan maksud untuk
mengeluarkan tatal. Gerakan ini dapat dilakukan oleh siklus G83.
.

k) G85 Siklus Pereameran


Untuk mendapatkan lubang berkualitas tinggi, perlu dilakukan pereameran.
Pada proses pereameran pemasukan dan penarikan menggunakan kecepatan
asutan.
l)

G89 Siklus Pereameran Dengan Tinggal Diam


Pada siklus ini apabila reamer telah mencapai kedalaman, reamer tinggal diam
selama 0,5 detik.

Aircraft Component CNC Machining175

d. Tugas
1) Hitunglah nilai koordinat titik 2, 4, dan7.

2) Hitunglah nilai X0, X1, X4, X5


Hitunglah nilai Y2, Y3, Y6 dan Y 7.

Aircraft Component CNC Machining176

3)

Hitunglah koordinat titik bantu P2, P4, P5 dan P7, pada program Absolut.

4) Hitunglah koordinat titik bantu P2, P4, P5 dan P7, pada program Inkrimental.

Aircraft Component CNC Machining177

e. Tes Formatif
Pilihlah jawaban yang paling benar untuk menjawab pertanyaan di bawah ini
1) Interpolasi linear berarti mendapatkan harga antara pada garis lurus.gerakan ini
dapat dilakukan menggunakan pemrograman
a) G02
b) G03
c) G33
d) G00
e) G01
2) G00 adalah perintah gerakan
a) Gerak lurus lambat
b) Gerak lurus cepat
c) Gerak tirus lambat
d) Gerak tirus cepat
e) Gerak radius
3) Gerak lurus cepat digunakan hanya karena alasan
a) Teknologis
b) Matematis
c) Pedagogis
d) Ekonomis
e) Praktis
Aircraft Component CNC Machining178

4)

Gerak melingkar searah jarum jam dapat dilakukan menggunakan pemrograman

a) G00
b) G01
c) G02
d) G03
e) G33
5) Koordinat titik pusat busur lingkaran dinyatakan dengan harga I,J dan K yang
diukur dari
a) Titik awal busur lingkaran
b) Titik akhir busur lingkaran
c) Titik referen
d) Titik nol
e) Titik pusat lingkaran
6) Kode gerakan G03 digunakan untuk melakukan
a) Gerak melingkar searah jarum jam
b) Gerak melingkar berlawanan arah jarumjam
c) Gerak melingkar kurang dari 900
d) Gerak melingkar lebih dari 900
e) Gerakan tirus
7) Harga K adalah salah satu jarak koordinat titik pusat lingkaran searah dengan
a) Sumbu Z
b) Sumbu X
c) Sumbu Y
d) Sumbu I
e) Sumbu R
8) Penambahan satu radius pisau dapat diprogram menggunakan kode
a) G48
b) G47
c) G46
d) G45
e) G40
9) Kode gerakan G47 digunakan untuk melakukan pengefraisan
a) Tanpa penambahan radius pisau
b) Penambahan satu ridius pisau
c) Pengurangan satu radius pisau
d) Penambahan dua radius pisau
e) Pengurangan dua radius pisau
10) Pengefraisan kantong dapat dilakukan dengan beberapa kali pemakanan,
pemakanan tersebut dapat ditulis dalam satu blok menggunakan kode
a) G47
b) G72
c) G73
d) G81
e) G82
11) Proses pengeboran pada bahan yang liat sebaiknya dilakukan menggunakan
metode Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal, hal ini dapat diprogram
menggunakan kode
Aircraft Component CNC Machining179

a)
b)
c)
d)
e)

G47
G72
G73
G81
G82

12) Pada pemboran lubang yang dalam, sering sekali terjai pengeluaran tatal tidak
lancar. Oleh karena itu perlu ada penarikan bor keluar, dengan maksud untuk
mengeluarkan tatal. Gerakan ini dapat dilakukanoleh
a) G72
b) G73
c) G81
d) G82
e) G83
13) Untuk mendapatkan lubang berkualitas tinggi, perlu dilakukan pereameran. Pada
proses pereameran pemasukan dan penarikan menggunakan kecepatan asutan.
Gerakan ini dapat dilakukanoleh
a) G81
b) G82
c) G83
d) G84
e) G85
14) Pada mesin TU-3A pemrograman melingkar dapat dilaksanakan pada
pemrograman
a) Lingkaran penuh
b) Kwadran
c) Setengah lingkaran
d) Tiga perempat lingkaran
e) Bebas
15) G89 Siklus Pereameran Dengan Tinggal apabila reamer telah mencapai

kedalaman, reamer tinggal diam selama...


a) 0,5 detik
b) 1 detik
c) 10 detik
d) 25 detik
e) 50 detik
f. Kunci jawaban
1) E
2) B
3) D
4) C
5) A
6) B
7) A
8) D
9) D
10) B
Aircraft Component CNC Machining180

11)
12)
13)
14)
15)

C
E
E
B
A

g. Lembar Kerja Peserta didik


PEMERINTAH KOTA BANDUNG
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 BANDUNG
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI PESAWAT UDARA
Jalan. Pajajaran No. 92 Tlp./Fax022- 6038055 Bandung 40173
Home Page: www.terbang12.net Email:[email protected]

F 7.5.1 - 06

JOB SHEET

Edisi : A
Revisi : 00

Pendidikan
: SMK negeri 12 Bandung
Bidang Keahlian
: Teknologi dan Rekayasa
Program keahlian
: Teknologi Pesawat Udara
Paket Keahlian
: Pemesinan Pesawat Udara
Mata Pelajaran
: Aircraft Component CNC Machining
Topik
: Pengefraisan benda kerja pada mesin frais CNC
Kelas / Semester:XI / 2
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mengikuti PBM, siswa dapat:
a) Memahami proses pengefraisan lurus pada mesin frais CNC
b) Memahami proses pengefraisan miring pada mesin fraisCNC
c) Memahami proses pengefraisan radius pada mesin frais CNC
d) Memahami proses pengefraisan siklus kantong pada mesin frais CNC
e) Memahami proses pengeboran lubang pada mesin frais CNC
f) Memahami proses pereameran pada mesin bubut CNC
g) Mengerjakan komponen pesawat udara menggunakan mesin frais CNC
2. Petunjuk
a) Selama bekerja gunakan selalu pakaian kerja dan peralatan keselamatan kerja
b) Pinjamlah peralatan yang akan digunakan sebelum mulai bekerja.
c) Periksa kondisi dan persiapkan mesin sebelum mulai bekerja.
d) Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
e) Bekerjalah mengikuti aturan keselamatan kerja.
f) Simpan alat ukur pada tempat yang aman dan jangan ditumpuk dengan peralatan
yanglain.
g) Kembalikan peralatan yang dipinjam kepada toolman setelah selesai bekerja.
h) Bersihkan mesin dan ruangan praktek setelah selesai bekerja.
3. Alat dan Bahan
Aircraft Component CNC Machining181

a) Kertas ploter
b) Pena pisau
c) Pisau frais
d) Mistar sorong ket. 0,02 mm
e) Kacamata kerja
4. Langkah Kerja
a) Hitunglah ukuran benda dalam absolut dan inkrimental
b) Tentukan titik awal program
c) Buatlah tabel koordinat titik-titik
d) Hitunglah tiap-tiap titik koordinat
e) Buatlah program dengan bimbingan guru
f) Ketiklah progran kedalam format program
g) Jalankan program penggunakan ploter pada kertas mili meter
h) Periksakan gambar hasil ploter kepada guru.
i) Bersihkan mesin.
j) Bersihkan ruangan bengkel

Aircraft Component CNC Machining182

PEMERINTAH KOTA BANDUNG


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 BANDUNG
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI PESAWAT UDARA
Jalan. Pajajaran No. 92 Tlp./Fax022- 6038055 Bandung 40173
Home Page: www.terbang12.net Email:[email protected]

F 7.5.1 - 06

JOOB SHEET

Skala : 1:1
Aircraft Component CNC Machining183

Digambar : Sugiarto

Edisi : A
Revisi : 00

Keterangan :

Satuan Ukuran : mm
Tanggal : Nov 2013
SMKN 12 BANDUNG

Kelas
: XI PPU
Diperiksa :

MENGEFRAIS SEGI BANYAK & LUBANG

NO. 04

PEMERINTAH KOTA BANDUNG


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 BANDUNG
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI PESAWAT UDARA
Jalan. Pajajaran No. 92 Tlp./Fax022- 6038055 Bandung 40173
Home Page: www.terbang12.net Email:[email protected]

F 7.5.1 - 06

Edisi : A
Revisi : 00

LEMBAR PENILAIAN

Nama

: .....................................................................

Kelas

:.....................................................................

KOMPONEN
YANG DINILAI

METODA

HASIL
KETRAMPILAN

WAKTU

SUB KOMPONEN

NILAI
MAKSIMAL

Langkah Kerja

Penggunaan Alat

Keselamatan Kerja

Jumlah

15

Ukuran 50 mm

Ukuran 25 mm

SW 34 mm

20

Diameter 20 mm

20

Kedalaman 10 mm

Kedalaman 5 mm

Persentasi

Jumlah

80

Tepat

Lambat

Jumlah

Jumlah Nilai

Aircraft Component CNC Machining184

100

NILAI YANG
DICAPAI

KET

PEMERINTAH KOTA BANDUNG


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 BANDUNG
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI PESAWAT UDARA
Jalan. Pajajaran No. 92 Tlp./Fax022- 6038055 Bandung 40173
Home Page: www.terbang12.net Email:[email protected]

F 7.5.1 - 06

JOOB SHEET

Skala : 1:1
Aircraft Component CNC Machining185

Digambar : Sugiarto

Edisi : A
Revisi : 00

Keterangan :

Satuan Ukuran : mm
Kelas
: XI PPU
Tanggal : Nov 2013
Diperiksa :
MENGEFRAIS KOTAK RADIUS &
SMKN 12 BANDUNG
LUBANG KANTONG

NO. 05

PEMERINTAH KOTA BANDUNG


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 BANDUNG
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI PESAWAT UDARA
Jalan. Pajajaran No. 92 Tlp./Fax022- 6038055 Bandung 40173
Home Page: www.terbang12.net Email:[email protected]

F 7.5.1 - 06

Edisi : A
Revisi : 00

LEMBAR PENILAIAN

Nama

: .....................................................................

Kelas

:.....................................................................

KOMPONEN
YANG DINILAI

METODA

HASIL
KETRAMPILAN

SUB KOMPONEN

NILAI
MAKSIMAL

Langkah Kerja

Penggunaan Alat

Keselamatan Kerja

Jumlah

15

50x50 mm

10

R = 5 mm

10

Jarak 5 mm

40x40 mm

10

30x30 mm

10

Kedalaman 5 mm

Kedalaman 8 mm

Kedalaman 10 mm

persentasi

Jumlah

80

Tepat

Lambat

WAKTU

Aircraft Component CNC Machining186

NILAI YANG
DICAPAI

KET

Jumlah
Jumlah Nilai

5
100

6. Pemeriksaan Proses Pemesinan CNC Pada Pembuatan Komponen Pesawat Udara 1


a. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi kelompok dan praktik, peserta didik dapat:
1) Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan
fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan dalam pembuatan komponen
pesawat udara dengan mesin frais CNC.
2) Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam pembuatan
komponen pesawat udara dengan mesin frais CNC.
3) Menyadari dan meyakini bahwa melakukan pembuatan komponen pesawat udara
dengan mesin frais CNC adalah merupakan salah satu bentuk pengamalan
perintah Tuhan yang harus dilakukan secara sungguh-sungguh.
4) Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan
tanggung jawab dalam menerapkan aturan pembuatan komponen pesawat udara
dengan mesin frais CNC.
5) Menghargai kerja sama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam
menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikirdan cara melakukan pembuatan
komponen pesawat udara dengan mesin frais CNC.
6) Menunjukkan prilaku santun, peduli, tanggung jawab, kerja sama, responsif dan
proaktif dalam melakukan pembuatan komponen pesawat udara dengan mesin
bubut CNC.
7) Memahami teknik-teknik pengerjaan benda kerja pada mesin frais CNC
8) Memahami proses pengerjaan benda kerja pada mesin frais CNC
9) Menganalisis pengerjaan benda kerja pada mesin frais CNC
b. Uraian Materi
1) Teknik Pengerjaan Benda Kerja
Pengerjaan benda keja pada mesin CNC persiapan kerja dan proses
kerjanya berbeda dengan mesin konvensional. Pada umunya benda kerja yang
dikerjakan di mesin CNC bersifat produksi masal, sehingga persiapan dan
prosesnya lebih panjang dan lebih berhati-hati. Proses kerja pada mesin CNC
biasanya melalui proses uji coba, yaitu uji coba program dan uji coba benda kerja.
Persiapan uji coba yang dilakukan untuk menjawab beberapa permasalahan
diantaranya
a) Berapa lama waktu yang dibutuhkan
b) Berapa banyak jumlah benda kerja yang dikerjakan
c) Berapa besar tingkat kesulitan benda kerja tersebut
d) Berapa besar tingkat akurasi ukuran benda kerja tersebut
Untuk itu kita harus menyiapkan beberapa antisipasi diantaranya
a) Jenis mesin yang akan digunakan
Aircraft Component CNC Machining187

b)
c)
d)
e)
f)

Jumlah mesin
Jenis alat potong yang diperlukan
Jumlah alat potong yang akan dipakai dan cadangan
Jenis alat ukur yang diperlukan
Jenis alat keselamatan kerja
g) Wadah bahan benda kerja dan benda kerja jadi
Uji coba yang harus kita lakukan meliputi :
a) Program
b) Bentuk benda kerja
c) Ukuran benda kerja
d) Kecepatan proses pengerjaan
Persiapan dan uji coba tersebut tidak menutup kemungkinan masih banyak
terjadi kekurangan, hal ini disebabkan karena adanya perubahan-perubahan,
seperti perubahan waktu dan perubahan kekerasan bahan.
Untuk mengatasi hal tersebut di atas maka kita dapat melakukan perubahanperubahan atau modifikasi sebagai berikut :
a)
b)
c)
d)

Modifikasi program
Modifikasi alat potong
Modifikasi kecepatan asutan
Modifikasi kompensasi alat
e) Ukuran bahan benda kerja
Proses kerja pada mesin CNC dimulai dari mengonsep program, kemudian
program diketik (input data), apabila dalam memasukan program ada yang salah
maka program diperbaiki.
Program yang sudah masuk dites uji jalan, dengan maksud untuk menentukan
kesesuaian antara program dan ketentuan yang ada dimesin, jika ada yang tidak
sesuai maka program diperbaiki.
Pekerjaan selanjutnya memasang alat potong, menyeting alat potong,
memasukan data alat potong, kemudian dilanjutkan dengan menyeting titik nol
benda kerja (referensi).
Setelah semua sudah siap berikutnya menjalankan program tanpa benda
kerja, pada proses ini apabila ada gerakan yang salah maka kita lakukan modifikasi
program.
Selanjutnya kita lakukan uji coba pembuatan benda kerja, berikutnya
menganalisis dan mengukur benda kerja, apabila ada ketidak suaian ukuran maka
lakukan perbaiki data alat potong atau perbaiki penyetingan titik nol.
Setelah semua dalam keadaan baik barulah kita melaksanakan proses
produksi benda kerja, selama proses produksi lakukanlah pengukuran benda kerja
secara berkala, misalkan setiap tiga benda sekali pengukuran. Apabila ada
perubahan ukuran maka lakukan perbaiki data alat potong atau perbaiki
penyetingan titik nol.

Aircraft Component CNC Machining188

Proses Kerja Pada Mesin CNC dapat dijelaskan pada bagan di bawah ini :

Proses pengerjaan benda kerja baik secara kuantitas maupun kualitas,


dapat diusahakan semaksimal mungkin, apabila kita menggunakan teknik
pengerjaan yang tepat.

Aircraft Component CNC Machining189

Kuantitas atau jumlah dapat dicapai dengan menggunakan teknik


mengurangi gerakan-gerakan yang tidak perlu. Apabila ada bentuk yang sama,
untuk menyingkat program kita dapat menggunakan perintah melompat atau sub
program.
a) G 25 Pemanggilan Sub Program
Sebelum kita mendalami pemanggilan sub program terlebih dahulu kita
pahami dulu yang dinamakan sub program. Sub program adalah program kecil
yang merupakan bagian dari program utama. Yang menjadi ciri program utama
adalah program yang di tutup dengan M30, sedangkan ciri sub program adalah
program yang ditutup dengan M17. Jadi boleh dikatakan bahwa G25 sangat
berhubungan dengan M17.
Bentuk dan struktur sub program sama dengan strutur program utama,
hanya sub program dapat di panggil oleh program utama.
Format Masukan : Pemanggilan Sub Program
N ......... / G 25 / L .....
N ......... / M 17
Pemrograman

Pemanggilan program
:
Sub program di panggil dengan G25.
Dengan adres L, ditulis nomor blok awal sub program.
Sub Program.
Sub Program mulai dengan nomor blok terpanggil dan diakhiri dengan
M17.
Perintah melompat kembali M 17.

Pemanggilan sub program sangat memungkinkan untuk mengerjakan benda


kerja yang mempunyai beberapa bentuk yang sama pada satu benda kerja.

Pemanggilan sub program dapat dilakukan dengan beberapa kemungkinan :


(1) Pemanggilan satu sub program
Program melompat kembali ke blok setelah blok pemanggilan sub program.
Aircraft Component CNC Machining190

(2) Pemanggilan sub program yang diulang-ulang


Suatu Sub Program dapat dipanggil secara berulang-ulang. Urutan
dan pemrograman dapat ditentukan tergantung kebutuhan, seperti
yangdiperlihatkan pada gambar skema di bawah ini.

Aircraft Component CNC Machining191

Pada pembuatan benda kerja mempunyai empat kantong dengan bentuk


dan ukuran sama seperti pada gambar di bawah. Kita dapat membuat satu
program pengefraisan kantong yang digunakan untuk membuat empat
kantong. Program tersebut disimpan dalam sub program.

Pada program kantong mempunyai satu titik awal dan akhir.

Cara pemrogramanya sebagai berikut :


(a)
(b)
(c)
(d)
(e)

Gerakan pisau frais menuju titik awal pengefraisan kantong pertama.


Panggil sub program untuk pembuatan kantong pertama.
Gerakan pisau frais menuju titik awal pengefraisan kantong ke dua.
Panggil sub program untuk pembuatan kantong ked ua.
Gerakan pisau frais menuju titik awal pengefraisan kantong ke tiga.

Aircraft Component CNC Machining192

(f) Panggil sub program untuk pembuatan kantong ke tiga.


(g) Gerakan pisau frais menuju titik awal pengefraisan kantong ke empat.
(h) Panggil sub program untuk pembuatan kantong ke empat.

Pada pemrograman ini program utama kita buat program absolut,


sedangkan sub program kita buat program inkrimental.
Titik referen dan titik awal seperti pada gambar.

Diameter pisau frais 8mm


Pada pemrograman sub program titik awal dan akhir berada pada satu titik.

Aircraft Component CNC Machining193

N
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

G
M
90
92
M06
M03
00
00
25
00
25
00
25
00
25
00
00
M30
91
01
01
01
01
01
00
90
M17

Y
(J) (S)

Z
(K)

F
(L) (T) (H)

-3000
D 400

00
S2000

3000
0

T01

900
900

900
900

3000
200

3400

900

200

(I)

(D)

L17
L17
3400

3400

L17
900

3400

200
L17

900
-3000

3400
00

3000
3000

00
700
00
-700
00
00

00
00
700
00
-700
00

-600
00
00
00
00
600

Pada program di atas


N01 penetapan titik awal pisau frais.
N02 kompensasi radius pisau
N03 pisau berputar ke kanan
N04 sampai N15 program utama absolut
Aircraft Component CNC Machining194

200

50
50
50
50
50
50

N06, N08, N10, N12 memanggil sub program pada blok 17


N17 sampai N23 sub program inkrimental
N24 mengakhiri sub program dengan absolut
N25 melompat kembali keprogram utama pada blok berikutnya

(3) Pemanggilan sub program yang berbeda


Kita juga dapat memanggil beberapa sub program yang berbeda-beda.

Pada gambar ditunjukan bahwa alur 1 sama dengan alur 2 dan alur 3 sama
dengan alur 4.

Aircraft Component CNC Machining195

Untuk itu kiat buat dua sub program yaitu sub program 1 berisai alur 1, dan
sub program 2 berisi alur 3.
Jika titik awal pisau frais seperti pada gambar.
Diameter pisau frais 6 mm

Titik referen seperti pada gambar. Program utama dalam mode absolut
sedangkan sub program dalam mode inkrimental.

N
00
01
02
03
04

G
M
90
92
M06
M03
00

Aircraft Component CNC Machining196

Y
(J) (S)

Z
(K)

F
(L) (T) (H)

-3000
D 400

00
S2000

3000
0

T01

800

800

3000

(I)

(D)

05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

00
25
00
25
00
25
00
25
00
00
M30
91
01
01
01
00
00
90
M17
91
01
01
01
00
00
90
M17

800

800

200

3300

800

200

L17
L17
3300

3300

200

800

3300

200

L26
L26
800
-3000

3300
00

3000
3000

00
900
00
00
-900

00
00
900
00
-900

-600
00
00
600
00

50
50
50

00
00
900
00
-900

00
900
00
00
-900

-600
00
00
600
00

50
50
50

(4) Pemanggilan sebagian sub program


Kita juga dapat memanggil hanya sebagian dari Sub Program.

Aircraft Component CNC Machining197

Pembuatan alur pada gambar di bawah, kita dapat membuat sub program
alur 3 dan 4, sedangkan alur 1 dan 2 kita mengambil sebagian dari sub
program.

Pada pemrograman ini baik program utama maupun sub program kita buat
mode inkrimental.
Sub program dari N101 sampai N108 dapat ditunjukan pada gambar di
bawah ini.

Pemanggilan sebagian sub program dari N105 sampai N108

Aircraft Component CNC Machining198

Posisi titik awal pisau seperti pada gambar


Diameter pisau 6 mm

N
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12

G
M
M06
M03
00
00
G25
00
G25
00
G25
00
G25
00
00

Aircraft Component CNC Machining199

X
(I) (D)
D 300
4300
00

Y
(J) (S)
S2000

Z
(K)
0

4200
00

-2800

F
(L) (T) (H)
T01

L104
500

-1900

00
L104

2400

2400

00

00

-2400

00

-6200
00

-1300
00

00
2800


101
102
103
104
105
106
107
108
109
110

01
01
00
00
01
01
00
00
M17

00
1000
00
-500
00
00
00
-500

00
00
00
500
00
-1000
00
500

-700
00
700
00
-700
00
700
00

(5) Pemnggilan dari sub program kesub program yang lain


Dari sub program. Kita juga dapat memanggil Sub Program Lain
(penyarangan). Dengan TU-2A dapat disarangkan sampai lima tahap.

b) G 27 - Perintah Melompat
Aircraft Component CNC Machining200

Format Masukan : Perintah Melompat


N ......... / G 27 / L ....
Dengan perintah ini kita dapat melompat maju atau balik dalam program
dengan sekehendak hati. Dengan adres L yang berada pada kolom (F) nomor
blok yang akan dituju masukan kemana program harus melompat.
Contoh :
Pada Blok 16, masukan perintah melompat ke blok 110.
Blok 120, masukan perintah melompat balik ke N 17.
Pemakaian :
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Permukaan benda kerja tertentu


harus dikerjakan secara selektif, diulang atau tak dikerjakan.
Kita tuliskan pada program
misal penghalusan (N4 N12).
Dalam Blok sebelum program
penghalusan, kita programkan G21.
Dengan blok-blok N4 N21
benda kerja harus dihaluskan dihaluskan.
Kita dapat memasukan program
G27 untuk mengulang
Jika permukaan blok N4 N12
ingin tetap kasar
N3 pada G21 dihapus dan
diganti dengan G27 dengan L13

Aircraft Component CNC Machining201

c) Mengatur Posisi Pisau Frais


Mengatur posisi pisau frais termasuk salah satu teknik pengerjaan benda
kerja, karena pada proses ini dapat menentukan ketepatan ukuran benda kerja.
Perlu diketahui bahwa titil awal / referensi berada pada ujung pisau frais.
Pada waktu awal pemrograman posisi ujung pisau frais harus berada pada
posisi titik seperti pada gambar.

Untuk mengatur posisi tersebut dapat dilakukan dengan metode yang


sangat mudah yaitu dengan jalan menggoreskan ujung pisau yang sedang
berputar kepermukaan benda kerja.
Untuk mengatur posisi tersebut dapat dilakukan dengan metode yang
sangat mudah yaitu dengan jalan menggoreskan pisau frais yang sedang
berputar ke sisi atas,sisi kiri dan sisi belakang kepermukaan benda kerja.
Pengaturan Pisau frais ke Posisi Nol
(1) Pengaturan posisi nol pada sumbu Z
(a) Aturlah mesin pada pelayanan manual
Aircraft Component CNC Machining202

(b) Atur kecepatan asutan pada kecepatan rendah / lambat


(c) Gerakan eretan secara perlahan hingga ujung pisau frais menyentuh
pada bagian sisi atas permukaan benda kerja
(d) Tekan tombol panah untuk mengaktifkan sumbu Z
(e) Tekan tombol DEL untuk merubah harga Z menjadi nol

(2) Pengaturan posisi nol pada sumbu X


(a) Gerakan eretan secara perlahan hingga pisau menyentuh pada sisi kiri
permukaan benda kerja
(b) Tekan tombol panah untuk mengaktifkan sumbu X
(c) Tekan tombol DEL untuk merubah harga X menjadi nol

(d) Gerakan pisau frais ke arah X+ sejauh radius pisau


(e) Tekan tombol DEL untuk merubah harga X menjadi nol

Aircraft Component CNC Machining203

(3) Pengaturan posisi nol pada sumbu Y


(a) Gerakan eretan secara perlahan hingga pisau menyentuh pada sisi
belakang permukaan benda kerja
(b) Tekan tombol panah unutuk mengaktifkan sumbu Y
(c) Tekan tombol DEL untuk merubah harga Y menjadi nol

(d) Gerakan pisau frais ke arah X+ sejauh radius pisau


(e) Tekan tombol DEL untuk merubah harga X menjadi nol

(4) Pengaturan pisau frais ke posisi awal program


(a)Gerakan pisau frais sejauh 10 mm ke arah Z+.
(b)Gerakan pisau frais sejauh 20 mm ke arah X-.
Harga gerakan dalam arah X dan Z dapat dibaca pada sajian.
Aircraft Component CNC Machining204

Dengan menekan tobol panah penunjukan dapat melompat dari X ke Z atau


sebaliknya dengan tanpa gerakan pahat.

2) Mengerjakan Benda Kerja Pada Mesin frais CNC


Pemrosesan benda kerja pada mesin frais CNC dilakukan dengan tahapantahapan seperti yang telah dijelaskan di atas. Proses tersebut diantaranya
mengetes progran, mengetes gerakan, pembuatan benda kerja.
a) Mengetest Program ( Uji Jalan )
Yang dimaksud dengan uji jalan adalah menjalankan program hanya
didalam memori saja, sedangkan perintah gerakan ke eretan tidak diberikan.
Uji jalan dimaksudkan untuk mengetahui apakah program yang telah kita buat,
telah memenuhi persyaran mesin ataukah belum. Jlka belum maka kesalahan
akan diperlihatkan melalui alarm, pada bagian yang akan salah ditunjukan oleh
kursor. Apabila program benar, dapat dilanjutkan keproses berikutnga. Tetapi
bila salah maka kesalahan itu perlu dibetulkan dengan jalan memperbaiki
program. Program yang telah diperbaiki diuji kembali begitu seterusnya sampai
program betul-betul lolos uji jalan.
Pada pemrograman kesalahan yang mungkin terjadi yaitu kesalahan
Interpolasi lurus dan melingkar terutama jika program kurang lengkap atau
kesalahan pada penetuan titik tujuan dan titik pusat lingkaran. Dapat juga terjadi
kesalahan pada program perintah melompat pada G25 dan G27.
Pelaksanaan uji jalan
Pengoperasian pelayanan CNC
Kursor berada pada adres N.
Tekan tombol minus (M), kurang dari 0,5 detik blok yang ditunjuk akan
dibaca (dikerjakan)
Tekan tombol (M) kembali maka blok berikutnya akan dikerjakan.

Aircraft Component CNC Machining205

b) Pelayanan Blok Tunggal


Setelah melaksanakan uji jalan, selanjutnya kita laksanakan mengetest
gerakan. Pada pengetesan ini kita dapat melihat gerakan-gerakan yang telah
diprogramkan, apakah gerakan yang kita program sudah sesuai atau tidak.
Misalkan :
(1) Jenis gerakan (gerak asutan atau gerak cepat)
(2) Arah gerakan (gerak positp atau negatip)
(3) Area gerakan (didalam atau diluar area)
Untuk melaksanakan pengetesan gerakan dapat dilakukan dengan pelayanan
blok tunggal. Pelayanan blok tunggal dengan jalan menekan tombol nomor 1
kemudian tombol start secara bersamaan.
Contoh :
1.

Blok N00
Kursor menujuk pada nomor blok N00

Tekan tombol 1, kemudian tombol START


(tombol 1 tetap ditekan)

Blok N00 dikerjakan


Layar menunjukan tinggal diam blok N01

2.

Blok N01
Tekan lagi

Blok No1 dikerjakan


Aircraft Component CNC Machining206

Layar menunjukan tinggal diam blok N02

Dengan cara ini program dapat dijalankan dengan pelayanan blok tunggal.
Pelayanan blok tunggal juga dapat menjalankan beberapa blok saja.
Contoh :
Jika kita menekan tombol nomor 3 kemudian tombol START bersamaan, maka
sebanyak 3 blok akan dikerjakan. Kita juga dapat menjalankan 9 blok dengan
sekali menekan tombol 9 dan tombol START.

Jika kita ingin melanjutkan blok berikutnya secara keseluruhan, maka tekanlah
tombol START.
Jika kita ingin menghentikan sementara, maka tekanlah tombol INP + FWD,
untuk menjalankan kembali tekan start.
Jika kita ingin menghentikan uji jalan, maka tekan tombol INP + REV, maka
program akan melompat kembali ke N00.
c) Pelayanan Otomatis
Sebelum kita menjalankan program secara otomatis, terlebih dahulu kita
pastikan bahwa kursor (penunjukan) berada pada blok N00. Untuk itu tekanlah
tombol REV hingga kursor menunjuk N00, atau tekan INP + REV pada program
yang dihentikan sementara.
Untuk melaksanakan pelayanan otomatis tekan tombol START hingga
program berjalan sampai berhenti pada blok M00 atau M30. Untuk melanjutkan
tekan tombol START kembali.

Aircraft Component CNC Machining207

d) Penggagalan Jalanya Program


Menghentikan program yang sedang berjalan menggunakan tombol INP
+ REV dinamakan penggagalan jalanya program. Pada proses ini kita harus
hati-hati, karena program akan kembali ke titik N00. Sebelum kita menjalankan
lagi, pisau frais harus diatur ke posisi awal kembali, apabila tidak maka akan
terjadi tabrakan.
Atur ke posisi awal supaya tidak terjadi tabrakan.

e) Menghentikan Sementara
Program dapat dihentikan sementara atau dengan istilah mengganggu
program. Dengan menghentikan sementara kita dapat melakukan beberapa
kegiatan diantaranya :
(1) Mengubah kecepatan asutan (harga F)
(2) Memodifikasi program
(3) Mengalihkan kepelayanan manual untuk melakukan ralatan manual
(4) Mengukur benda kerja
Aircraft Component CNC Machining208

(5) Mematikan sumbu utama dengan tombol


(6) Menghidupkan kembali sumbu utama sebelum dijalankan lagi
Pada waktu dialihkan kepelayanan manual sumbu utama dapat
dimatikan dengan menekan tombol minus. Alihkan kepelayanan CNC tekan
tombol start untuk menghidupkan kembali sumbu utama. Program akan berjalan
kembali setelah dua detik sumbu utama dihidupkan, hal ini dimaksudkan untuk
memberi putaran maksimal pada sumbu utama.

f)

Pada program yang dihentikan sementara, apabila dijalankan kembali maka


akan berlaku :
(1) Perubahan kecepatan asutan (F) akan aktif pada blok yang terganggu
(2) Perubahan harga G, M, X, Y,Z, pada blok yang terganggu akan aktif pada
gerakan berikutnya
(3) Perubahan harga G, M, X, Y,Z, pada blok berikutnya akan dijalankan pada
lanjutan program tersebut.
Menghapus Program
Menghapus program dapat dilaksanakan dengan tiga kemungkinan
(1) Mematikan saklar utama
(2) Menekan tombol darurat
(3) Menekan tombol DEL kemudian INP secara bersamaan (sajian berada pada
kolom nomor blok)

c. Rangkuman
1) Teknik Pengerjaan Benda Kerja
Pada umumnya benda kerja yang dikerjakan di mesin CNC bersifat produksi
masal, sehingga persiapan dan prosesnya lebih panjang dan lebih berhati-hati.
Uji coba yang harus kita lakukan meliputi :
a) Program
b) Bentuk benda kerja
c) Ukuran benda kerja
d) Kecepatan proses pengerjaan
Untuk mengatasi hal tersebut di atas maka kita dapat melakukan perubahanperubahan atau modifikasi sebagai berikut :
a)
b)
c)
d)
e)

Modifikasi program
Modifikasi alat potong
Modifikasi kecepatan asutan
Modifikasi kompensasi alat
Ukuran bahan benda kerja

2) G 25 Pemanggilan Sub Program


Aircraft Component CNC Machining209

Sub program adalah program kecil yang merupakan bagian dari program utama.
3) G 27 - Perintah Melompat
Dengan perintah ini kita dapat melompat maju atau balik dalam program dengan
sekehendak hati.
4) Mengatur Posisi Pahat
Mengatur posisi pahat termasuk salah satu teknik pengerjaan benda kerja, karena
pada proses ini dapat menentukan ketepatan ukuran benda kerja.
Pengaturan pahat ke posisi nol
a) Pengaturan posisi nol pada sumbu Z
b) Pengaturan posisi nol pada sumbu Y
c) Pengaturan posisi nol pada sumbu X
d) Pengaturan pahat ke posisi awal program
2) Mengerjakan Benda Kerja Pada Mesin Bubut CNC
Pemrosesan benda kerja pada mesin bubut CNC dilakukan dengan tahapantahapan seperti mengetes progran, mengetes gerakan, pembuatan benda kerja.
a) Mengetest Program ( Uji Jalan )
Yang dimaksud dengan uji jalan adalah menjalankan program hanya didalam
memori saja.
b) Pelayanan Blok Tunggal
Pada pengetesan ini kita dapat melihat gerakan-gerakan yang telah
diprogramkan, dapat dijalankan dengan pelayanan blok tunggal
c) Pelayanan Otomatis.
Untuk melaksanakan pelayanan otomatis tekan tombol START hingga program
berjalan sampai berhenti pada blok M00 atau M30.
d) Penggagalan Jalanya Program
Menghentikan program yang sedang berjalan menggunakan tombol INP + REV
dinamakan penggagalan jalanya program. sebelum kita menjalankanya kembali,
pahat harus diatur ke posisi awal kembali, apabila tidak maka akan terjadi
tabrakan.
e) Menghentikan Sementara
Program dapat dihentikan sementara atau dengan istilah mengganggu program.
f) Menghapus Program
Menghapus program dapat dilaksanakan dengan menekan tombol DEL
kemudian INP secara bersamaan.

Aircraft Component CNC Machining210

d. Tugas
1) Buatlah program pembuatan lima buah kantong menggunakan :
G25 absolut dan inkrimental

e. Tes Formatif
1) Program kecil yang merupakan bagian dari program utama disebut
a) Program
b) Sub program
c) Adres
d) Kata
e) Blok
2) Salah satu ciri sub program adalah program yang ditutup dengan
a) M00
b) M30
c) M17
d) M03
e) M05
3) Pada pemrograman G27 nomor blok yang akan dituju masukan kedalam adres
a) L pada kolom F
b) K pada kolom Z
c) I pada kolom X
d) H pada kolom F
e) L pada kolom G
4) Menjalankan program hanya didalam memori saja dinamakan dengan uji
Aircraft Component CNC Machining211

a) Gerakan
b) Bentuk
c) Kecepatan
d) Ukuran
e) Jalan
5) Untuk mengetahui apakah program yang telah kita buat, telah memenuhi
persyaratan mesin ataukah belum dinamakan
a) Penggagalan program
b) Menghentikan sementara
c) Uji petik
d) Uji bentuk
e) Uji jalan
6) Untuk melakukan uji jalan dengan cara menekan tombol
a) Start
b) Del
c) Inp
d) M
e) Fwd
7) Kita dapat melihat gerakan-gerakan yang telah diprogramkan, apakah gerakan
yang kita program sudah sesuai atau tidak, hal ini dapat dilakukan dengan
a) Pelayanan otomatis
b) Pelayanan blok tunggal
c) Penggagalan program
d) Menghentikan sementara
e) Enghapus program
8) Kita juga dapat menjalankan 9 blok dengan sekali menekan tombol
a) 9 dan START
b) 9 dan Del
c) 9 dan Inp
d) 9 dan Fwd
e) Star saja
9) Untuk menjalankan program hingga berjalan sampai berhenti pada blok M00 atau
M30, dengan jalan menekan
a) 9 dan START
b) 9 dan Dell
c) 9 dan Inp
d) 9 dan Fwd
e) Star saja
10) Menghentikan program yang sedang berjalan (penggagalan jalanya program)
menggunakan tombol
a) 1 dan start
b) Inp dan star
c) Inp dan Fwd
d) Inp dan Rev
e) Inp dan dell

Aircraft Component CNC Machining212

f.

Kunci jawaban tes formatif


1) B
2) C
3) A
4) E
5) D
6) D
7) B
8) A
9) E
10) D

Aircraft Component CNC Machining213

g. Lembar Kerja Peserta didik


PEMERINTAH KOTA BANDUNG
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 BANDUNG
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI PESAWAT UDARA
Jalan. Pajajaran No. 92 Tlp./Fax022- 6038055 Bandung 40173
Home Page: www.terbang12.net Email:[email protected]

F 7.5.1 - 06

Pendidikan
Bidang Keahlian
Program keahlian
Paket Keahlian
Mata Pelajaran
Topik
Kelas / Semester

JOB SHEET
TAHUN PELAJARAN2012/2013

Edisi : A
Revisi : 00

: SMK negeri 12 Bandung


: Teknologi dan Rekayasa
: Teknologi Pesawat Udara
: Pemesinan Pesawat Udara
: Aircraft Component CNC Machining
: Teknik pengerjaan pada mesin frais CNC
:XI / 2

1. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mengikuti PBM, siswa dapat:
a.
Memahami teknik-teknik pengerjaan benda kerja pada mesin
frais CNC
b.
Memahami proses pengerjaan benda kerja pada mesin
fraisCNC
c.
Menganalisis pengerjaan benda kerja pada mesin frais CNC
d.
Mengerjakan komponen pesawat udara menggunakan mesin
frais CNC
2. Petunjuk
a. Selama bekerja gunakan selalu pakaian kerja dan peralatan keselamatan kerja
b. Pinjamlah peralatan yang akan digunakan sebelum mulai bekerja.
c. Periksa kondisi dan persiapkan mesin sebelum mulai bekerja.
d. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
e. Bekerjalah mengikuti aturan keselamatan kerja.
f. Simpan alat ukur pada tempat yang aman
g. Kembalikan peralatan yang dipinjam kepada toolman setelah selesai bekerja.
h. Bersihkan mesin dan ruangan praktek setelah selesai bekerja.
3. Alat dan Bahan
a. Aluminium dia 25 mm x 55 mm.
b. Pahat bubut
c. Mistar sorong ket. 0,02 mm
Aircraft Component CNC Machining214

d. Kaca mata
4. Langkah Kerja
a. Hitunglah besarnya putaran sumbu utama
b. Atur putaran mesin sesuai dengan diameter benda kerja yang akandibubut.
c. Atur kecepatan asutan 30 mm/menit
d. Pasang pisau frais dngan benar
e. Jepit benda kerja pada ragum.
f. Buatlah program pengefraisan bertingkat dan kantong menggunakan pemrogaman
G00, G01, G72, G02, G03, G25, G27
g. Lakukan pengoperasian mesin bubut CNC sesuai dengan Instruksi kerja
h. Periksakan benda kerja kepada guru.
i. Bersihkan mesin.
j. Bersihkan ruangan bengkel

Aircraft Component CNC Machining215

PEMERINTAH KOTA BANDUNG


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 BANDUNG
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI PESAWAT UDARA
Jalan. Pajajaran No. 92 Tlp./Fax022- 6038055 Bandung 40173
Home Page: www.terbang12.net Email:[email protected]

F 7.5.1 - 06

Aircraft Component CNC Machining216

JOOB SHEET

Edisi : A
Revisi : 00

Skala : 1:1
Satuan Ukuran : mm
Tanggal : Nov 2013
SMKN 12 BANDUNG

Digambar : Sugiarto
Kelas
: X PPU
Diperiksa :

Keterangan :

PANGGILAN SUB PROGRAM

NO. 06

PEMERINTAH KOTA BANDUNG


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 BANDUNG
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI PESAWAT UDARA
Jalan. Pajajaran No. 92 Tlp./Fax022- 6038055 Bandung 40173
Home Page: www.terbang12.net Email:[email protected]

Edisi : A
Revisi : 00

LEMBAR PENILAIAN

F 7.5.1 - 06
Nama

: .....................................................................

Kelas

:.....................................................................

KOMPONEN
YANG DINILAI

METODA

HASIL
KETRAMPILAN

WAKTU

SUB KOMPONEN
Langkah Kerja
Penggunaan Alat
Keselamatan Kerja
Jumlah
Jarak kantong arah
X 30 mm
Jarak kantong arah
X 5 mm
Jarak kantong arah
Y 30 mm
Jarak kantong arah
Y 5 mm
Ukuran 4 kantong
15 x 15 mm
Penyajian
Jumlah
Tepat
Lambat
Jumlah

Jumlah Nilai

Aircraft Component CNC Machining217

NILAI
MAKSIMAL
5
5
5
15
8
8
8
8
40
8
80
5
0
5
100

NILAI YANG
DICAPAI

KET

7. Pemeriksaan Proses Pemesinan CNC Pada Pembuatan Komponen Pesawat Udara 2


a. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi kelompok dan praktik, peserta didik dapat:
1) Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan
fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan dalam pembuatan komponen
pesawat udara dengan mesin frais CNC.
2) Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam pembuatan
komponen pesawat udara dengan mesin frais CNC.
3) Menyadari dan meyakini bahwa melakukan pembuatan komponen pesawat udara
dengan mesin frais CNC adalah merupakan salah satu bentuk pengamalan
perintah Tuhan yang harus dilakukan secara sungguh-sungguh.
4) Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan
tanggung jawab dalam menerapkan aturan pembuatan komponen pesawat udara
dengan mesin frais CNC.
5) Menghargai kerja sama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam
menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikirdan cara melakukan pembuatan
komponen pesawat udara dengan mesin frais CNC.
6) Menunjukkan perilaku santun, peduli, tanggung jawab, kerja sama, responsif dan
proaktif dalam melakukan pembuatan komponen pesawat udara dengan mesin frais
CNC.
7) Memahami teknik-teknik modifikasi data alat pada proses pengerjaan benda kerja
menggunakan mesin frais CNC
8) Melakukan modifikasi data alat pada mesin frais CNC
9) Memahami tanda-tanda alarm pada mesin frais CNC
10) Mengatasi kesalahan pada mesin frais CNC
11) Membuat benda kerja komponen pesawat udara pada mesin frais sesuai prosedur
operasi standar

b. Uraian Materi
1) Mengidentifikasi Kesalahan dan Mengatasi Masalah.
Selama kita bekerja di mesin CNC pasti tidak pernah lepas dari kesalahan,
selalu ada saja kesalahan dan kekuranganya. Kesalahan dan kekurangan sedapat
mungkin dikurangi, untuk itu dapat ditempuh dengan jalan bekerja teliti dan penuh
dengan perencanaan.
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dapat digolongkan sebagai berikut :
a) Kesalahan pemrograman
b) Kesalahan gerakan program
c) Kesalahan selama pengerjaan
Aircraft Component CNC Machining218

a) Kesalahan Pemrograman
Yang dimaksud kesalahan pemrograman adalah kesalahan yang diakibatkan
oleh kesalahan perhitungan dan kesalahan memasukan / pengetikan program.
Kesalahan tersebut dapat dideteksi oleh keluarnya tanda alarm.
Tanda Tanda Alarm
Alarm akan muncul pada layar dengan ketentuan sebagai berikut :
A 00

Salah perintah G,M

A 01

Salah radius ( M 99 )

A 02

Salah harga X

A 03

Salah harga F

A 04

Salah harga Z

A 05

Kurang perintah M 30

A 06

Jumlah putaran sumbu utama terlalu tinggi

A 13

Pengalihan inchi / mm dengan memori program penuh

A 14

Salah satuan jalan pada program terbaca

A 15

Salah harga H

A 17

Salah sub progam

Tanda Tanda Alarm


Jika kita memasukan dan menyimpan data yang tidak dikenal oleh
komputer, maka akan muncul tanda alarm.
Pada sajian dari mesin akan ditunjukan Alarm dan nomor alarm yang
bersangkutan. Pada layar nomor alarmnya diberikan dengan teks jelas.
Tanda Tanda Alarm yang Tersimpan (Ringkasan)
(1) A 00 salah perintah G atau M

Contoh masukan salah G 61 atau M50, kode ini tidak dikenal oleh komputer.
Mengatasinya dengan merubah kode G atau M tersebut dengan kode G
atau M yang lain
(2) A 01 Salah interpolasi melingkar (radius)
Pada masukan titik lingkaran yang salah ( busur lingkaran, titik akhir
lingkaran atau koordinat titik pusat ) akan diberikan alarm A 01. Sebelum
pengerjaan busur lingkar, komputer menguji apakah suatu busur lingkaran,
dengan harga yang dimasukan adalah memungkinkan.

Aircraft Component CNC Machining219

Mengatasinya hitung kembali koordinat titik akhir atau titik pusat,


kemungkinan salah memasukan atau pemasukan yang terbalik, atau
gerakan busur terbalik searah atau berlawanan arah jarum jam.
(3) A 02 Harga X terlalu besar
Lihat harga batas maksimum.
Mengatasinya kurangi harga X, mungkin kelebihan angka 0.
(4) A 03 Salah harga F
Lihat harga batas maksimum.
Mengatasinya kurang harga F
(5) A 04 Harga Z terlalu besar
Lihat harga batas maksimum.
Mengatasinya kurangi harga Z. kemungkinan terjadi gerakan tiga dimensi.
(6) A05 Tidak diprogram M 30
Jika anda lupa memasukan M30 pada akhir program dan anda menekan
tombol START atau melakukan uji jalan, anda diberikan alarm A 05.
Mengatasinya masukan M30
(7) A 06 Jumlah putaran sumbu utama terlalu besar pada pemotongan
Alarm ini tidak timbul pada masukan program, melainkan selama
menjalankan (G 33 atau G 78) baru alarm ini diberikan.
Tindakan:
Kurangi jumlah putaran.
Tekan tombol INP + REV, untuk menghilangkan tanda alarm. jalannya
program secara otomatis akan dilanjutkan, jika diberikan jumlah putaran
yang sesuai. Jumlah putaran maksimal untuk pemotongan ulir lihat
ringkasan.
(8) A 13 Pengalihan dari mm ke inchi dengan memori penuh
Mengatasinya dengan memutar saklar pemilih mm atau inchi
(9) A 15 Salah harga nilai Y
Kemungkinan harga lihat harga batas.
Tindakan : kurangi harga Y
(10) A16 Tidak ada data radius pisau frais
Pada G72, G45, G46, G47, G48 selalu membutuhkan data radius pisau.
Tanpa informasi ini computer tidak dapat menghitung kompensasi radius
pisau. Mengatasinya masukan data radius pisau pada M06.
(11) A17 Salah sub program
Jika anda menyarangkan sub program lebih dari lima tahap, timbul alarm A
17.
(12) Gerakan kompensasi radius lebih kecil dari nol.
Menggerakan pisau lebih kecil dari radius pisau.
misalkan radius pisau 5 mm, sedangkan gerakan pisau hanya 3 mm.

Aircraft Component CNC Machining220

Mengatasinya perbesar jarak titik awal pisau.


b) Kesalahan Gerakan Program
Kesalahan gerakan program bisa saja terjadi oleh kesalahan
memasukan program, kesalahan perhitungan dan kesalahan pengaturan
kecepatan asutan.
Kesalahan ini hanya dapat dideteksi melalui penglihatan mata dengan
mencocokan gambar kerja dengan gerakan mesin.
Untuk mengatasinya dengan modifikasi program dan perubahan
kecepatan asutan.
c) Kesalahan Selama Pengerjaan
Kesalahan ini tidak begitu kelihatan dari bentuk benda kerjanya, akan tetapi
lebih mengarah pada kesalahan ukuran.
Penyebab kesalahan ini dimungkinkan oleh :
Kelonggaran mesin
Keausan pisau frais
(1) Kelonggaran Mesin
Sepresisi apapun rangkaian mekanik pasti mempunyai kelonggaran,
meskipun pada awalnya kelonggarannya kecil, lama kelamaan kelonggaran
tersebut menjadi besar, hal ini diakibatkan oleh keausan pada bagian yang
begesekan. Kelonggaran itu terutama akan terjadi pada pasangan mur dan
batang ulir, bantalan radial maupun aksial, pasangan roda gigi dll.
Cara mengatasi kelonggaran mesin dapat dilakukan dengan memasukan
data kelonggaran melalui M98
Besarnya kelonggaran dapat diukur menggunakan dial indikator.
Cara pengukuran kelonggaran pada eretan mesin :
(a) Mengukur kelonggaran eretan pada mesin CNC hanya dapat dilakukan
dengan menjalankan program CNC, tidak diperkenankan menggunakan
gerakan manual.
(b) Besarnya gerakan tidak boleh kurang dari 1 mm
(c) Kecepatan asutan tidak boleh lebih dari 50 mm/menit
(d) Pasanglah dial indikator sedemikian rupa sehingga sensor menyentuh
pada eretan yang akan diukur
(e) Jalankan program
(f) N 00 / G01 / X 100 / Y 20 / Z 0 / F30
(g) N 01 / M 00
(h) Atur dial indikator keposisi nol.
(i) Gerakan eretan sebesar 1mm
(j) N 02 /G01 / X 100 / Y 0 / Z 0 / F30
(k) Gerakan eretan kearah berlawanan
(l) N 03 / G01 / X -100 / Y0 / Z 0 / F30
(m) N 04 / M30
(n) Bacalah harga dial indikator
(o) Ulangi prosedur ini untuk mengukur kelonggaran X dan Z.
Aircraft Component CNC Machining221

(p) Masukan harga kelonggaran melalui program pada M98.


Lakukan pengontrolan
Misalkan harga kelonggaran sebesar 0,3 mm
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
(g)
(h)
(i)
(j)

Buatlah program kontrol


N 00 / M 98 / X 3
N 01 /G 01 / X 100 / Y 00 / Z 00 / F 30
N 02 / M 00
Atur dial indikotor keposisi nol
N 03 / G 01 / X 100 / Y 00 / Z 00 / F 30
N 04 / G01 / X -100 / Y00 / Z00 / F30
N 05 / M 30
Bacalah dial indikator
Bila kelonggaran masih belum hilang, misalkan dial indikator terbaca 0,1
mm, maka ulangi lagi proses pengontrolan hingga dial indikator
menunjukan tetap di nol. Prosedur ini dilakukan untuk mengontrol
kelonggaran X dan Z.
Kompensasi kelonggaran ini akan hilang apabila
(a) Mematikan mesin
(b) Pemrograman M98
(2) Keausan pisau Frais
Keausan pisau frais dapat diketahui dari ukuran benda kerja yang tidak
semestinya atau tidak sesuai dengan gambar kerja.
Ketidak tepatan ukuran benda kerja akibat dari keausan pisau dapat diatasi
melalui cara sebagai berikut :
(a) Apabila menggunakan pisau frais tunggal dapat dilakuakn dengan jalan.
Jalankan program
Ukurlah tebal benda kerja pada arah Z.
Bila ukuran tebal benda kerja lebih besar (misalkan
penyimpangan sebesar + 0,1 mm)
Alihkan pada pelayanan manual
Geserlah eretan tegak ke arah Z- sebesar harga penyimpangan
(0,1 mm atau Z -10)
Apabila ukuran tebal benda kerja lebih kecil (misalkan
penyimpangan sebesar -0,2 mm)
Geserlah eretan tegak ke arah Z+ sebesar harga penyimpangan
(0,2 mm atau X 20)

Aircraft Component CNC Machining222

(b) Apabila menggunakan pisau frais lebih dari satu


Pada proses ini akan terjadi penyimpangan selisih panjang pisau dari
tiap-tiap pisau yang digunakan.
Jika terjadi penyimpangan ukuran yang sama besarnya dari tiap-tiap
pisau tersebut, maka dapat dilakuan penanganan seperti pada
penanganan pisau tunggal.
Akan tetapi bila terjadi penyimpangan yang berbeda antara pisau yang
satu dengan yang lainnya, penanganannya dengan jalan merubah harga
kompensasi panjang pisau.
(c) Pengukuran Kompensasi Panjang Alat potong
Pada proses pembuatan benda kerja sering sekali kita memerlukan
beberapa alat potong, seperti pisau rata, pisau alur, mata bor dan lainlain.
Dalam pembuatan program kita perlu mengetahui berbagai data
diantaranya :

Jenis alat potong yang digunakan.


Jenis alat potong yang akan digunakan dan diameternya, untuk
menentukan kecepatan asutan.

Kegunaan alat potong dalam proses pembuatan benda kerja


Kegunaan alat potong untuk menentuka urutan pemakaian
disesuaikan dengan langkah kerja.

Posisi alat potong satu dengan yang lainnya.


Setiap alat potong mempunyai panjang yang berbeda, bila pisau
lebih pendek dari pisau utama, maka pisau tersebut akan
bergerak di udara atau tidak melakukan pemakanan, tetapi bila
pisau lebih panjang dari pisau utama, maka pisau akan bergerak
pada pemakanan yang terlalu dalam (menabrak).

Sebagai contoh kita akan mengerjakan benda kerja yang memiliki


bentuk alu T.

Aircraft Component CNC Machining223

Untuk mengerjakan benda tersebut kita memerlukan tiga pisau yaitu :

Pisau muka.
Pisau muka (face mill) berdiameter 40 mm, digunakan untuk
mengefrais permukaan benda kerja. Pisau ini digunakan untuk
mengerjakan balok, maka pisau ini dijadikan pisau utama (T1).

Pisau alur
Pisau alur (end mill) berdiameter 10 mm, digunakan untuk
mengefrais alur segi empat, alur tersebut dilaksanakan setelah
pengefraisan permukaan dan sebelum pengefraisan aluT, maka
pisau ini kita jadikan pisau ke dua (T2).

Pisau alur T
Pisau alur T (T slot mill) berdiameter 16 mm, digunakan untuk
mengefrais alur T, pelaksanaannya setelah pembuatan alur segi
empat. Sehingga pisau ini kita jadikan pisau ke tiga (T3).

Aircraft Component CNC Machining224

Jika ketiga pisau tersebut kita bandingkan, maka pisau-pisau tersebut


mempunyai panjang yang berbeda. Selisih panjang tersebut kita
masukan kedalam tabel data yang kita buat.

Aircraft Component CNC Machining225

Tabel data sebagai pedoman dalam melakukan pemrograman.

Cara Mencari Selisih Panjang Alat Potong


Selisih panjang alat potong harus betul-betul tepat ukuran, agar benda
kerja yang dihasilkan mempunyai tingkat akurasi yang tinggi. Panjang
alat yang perlu diukur adalah alat ke dua (T2) dan alat ke tiga (T3),
sedangkan alat utama untuk melakukan penyetingan awal.

Pengkuran selisih panjang alat dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

Menggoreskan alat potong


kepermukaan referensi benda kerja
Caranya sebagai berikut :

Aircraft Component CNC Machining226

Untuk pisau T1.


-

Mesin dalam pengoperasian


manual

Pasang pisau T1
Putar pisau frais dengan
memutar saklar sumbu utama kekanan.
Goreskan pisau pada
permukaan benda kerja.
Tekan tombol del.
Masukan nilai nol kedalam
tabel.

Untuk pisau T2
-

Mesin dalam pengoperasian


manual

Aircraft Component CNC Machining227

Pasang pisau T2
Putar pisau frais dengan
memutar saklar sumbu utama kekanan.
Goreskan pisau pada
permukaan benda kerja.
Bacalah nilai Z yang muncul
pada sajian
Masukan nilai sajian kedalam
tabel.

Lakukanlah pisau T3 seperti pada pisau T2

Menggunakan alat ukur bantu


misalkan Dial Indikator.
Caranya sebagai berikut :
Untuk pisau T1.
-

Mesin dalam pengoperasian


manual

Pasang pisau T1
Pasang dil indicator tepat di
bawah pisau

Sentuhkan pisau pada sensor


dial indicator

Setel dial indicator pada posisi


nol

Aircraft Component CNC Machining228

Tekan tombol del.


Masukan nilai nol kedalam
tabel.

Untuk pisau T2
-

Mesin dalam pengoperasian


manual

Aircraft Component CNC Machining229

Pasang pisau T2
Sentuhkan pisau pada sensor
dial indicator sampai jarum menunjukan ke angka nol
Bacalah nilai Z yang muncul
pada sajian
Masukan nilai sajian kedalam
tabel.

Lakukanlah pisau T3 seperti pada pisau T2


Nilai kompensasi yang sudah tercatat pada tabel sulanjutnya
masukan ke dalam program format M06.

Setelah kita melakukan penyetingan alat untuk mencari selisih panjang


alat, selanjutnya kita melakukan uji coba pembuatan benda kerja. Hasil
uji coba pembuatan benda kerja kita cek ukurannya, apabila ada selisih

Aircraft Component CNC Machining230

ukuran yang seharusnya dengan yang dihasilkan (ukuran actual), maka


perlu kita lakukan modifikasi data pada tabel alat potong.
Caranya sebagai berikut :

Apabila ukuran yang dihasilkan (ukuran aktual) lebih kecil dari


ukuran yang seharusnya, maka ukuran selisih panjang alat
potong pada tabel perlu diralat.

Contoh :
Ukuran yang seharusnya 6 mm
Ukuran aktual 5 mm
Silisih ukuran Z = -1 mm
Apabila selisih panjang alat yang di masukan ke program
12,43 mm

M06 / D/S/Z+12,43 /T02


Maka Hzk = Hz + ( nilai Z)
= 12,43 + (-1)
= 11,43 mm

M06 / D/S/Z+11,43 /T02

Aircraft Component CNC Machining231

Apabila ukuran yang dihasilkan (ukuran aktual) lebih besar dari


ukuran yang seharusnya, maka ukuran selisih panjang alat
potong juga perlu diralat.

Contoh :
Ukuran yang seharusnya 12 mm
Ukuran aktual 12,41 mm
Silisih ukuran Z = +0,41 mm
Apabila selisih panjang alat yang di masukan ke program
8,36 mm

M06 / D/S/Z+8,36 /T02


Maka Hzk = Hz + ( nilai Z)
= 8,36 + (+0,41)
= 8,77 mm

M06 / D/S/Z+8,77 /T02


Begitu juga untuk alat yang berikutnya dilakukan melalui prosedur yang
sama.
c. Rangkuman
1) Mengidentifikasi Kesalahan dan Mengatasi Masalah.
Kesalahan sedapat mungkin dikurangi, untuk itu dapat ditempuh dengan jalan
bekerja teliti dan penuh dengan perencanaan.
a) Kesalahan pemrograman adalah kesalahan yang diakibatkan oleh kesalahan
perhitungan dan kesalahan memasukan / pengetikan program.
Kesalahan tersebut dapat dideteksi oleh keluarnya tanda alarm.
(1) Tanda Tanda Alarm
Jika kita memasukan dan menyimpan data yang tidak dikenal oleh
komputer, maka akan muncul tanda alarm..
Tanda Tanda Alarm yang Tersimpan (Ringkasan)
(a) A 00 salah perintah G atau M
Aircraft Component CNC Machining232

(b) A 01 Salah interpolasi melingkar (radius)


(c) A 02 Harga X terlalu besar
(d) A 03 Salah harga F
(e) A 04 Harga Z terlalu besar
(f) A05 Tidak diprogram M 30
(g) A 06 Jumlah putaran sumbu utama terlalu besar pada pemotongan
(h) A 07 Tidak terpakai
(i) A 08 Mencapai ujung pita pada perekaman
(j) A 09 Program tak ditemukan
(k) A 10 Program kaset aktif
(l) A 11 Salah jalan
(m) A 12 salah Pengecheckan
(n) A 13 Pengalihan dari mm ke inchi dengan memori penuh
(o) A 14 Salah pentapan satuan jalan pada pelayanan pemuatan
(p) A 15 Salah harga H
(q) A16 Tidak terpakai
(r) A17 Salah sub program
b) Kesalahan Gerakan Program
Kesalahan ini hanya dapat dideteksi melalui penglihatan mata dengan
mencocokan gambar kerja dengan gerakan mesin.
(1) Penetapan kecepatan asutan mm/men atau inchi/men G94
(2) Penetapan kecepatan asutan mm/petaran atau inchi/ putaran G95
c) Kesalahan Selama Pengerjaan
Kesalahan ini tidak begitu kelihatan dari bentuk benda kerjanya, akan tetapi
lebih mengarah pada kesalahan ukuran.
(1) Kelonggaran Mesin
Sepresisi apapun rangkaian mekanik pasti mempunyai kelonggaran, hal ini
diakibatkan oleh keausan pada bagian yang begesekan.
(2) Keausan Pahat
Keausan pahat dapat diketahui dari ukuran benda kerja yang tidak
semestinya atau tidak sesuai dengan gambar kerja.
(a) Apabila menggunakan pisau tunggal dapat dilakukan pengaturan titik
awal program
(b) Apabila menggunakan pisau lebih dari satu
(c) Pada proses ini akan terjadi penyimpangan selisih panjang pisau dari
tiap-tiap pisau tersebut.
d. Tugas
1) Buatlah program benda kerja seperti pada gambar.
a) Hitunglah koordinat titik bantu lintasan pisau.
b) Hitunglah titik awal dan titik akhir lingkaran.
c) Buatlah program menggunakan sub program
d) Atasi permasalahan alarm yang timbul.

Aircraft Component CNC Machining233

e. Tes Formatif
Pilihlah jawaban yang paling benar pada soal di bawah ini :
1) Kesalahan yang diakibatkan oleh kesalahan perhitungan dan kesalahan
memasukan / pengetikan program disebut kesalahan
a) Pengerjaan
b) Gerakan
c) Kecepatan
d) Pemrograman
e) penyetingan
2) Pada masukan titik lingkaran yang salah ( busur lingkaran, titik akhir lingkaran
atau koordinat titik pusat ) akan diberikan alarm
a) A01
b) A02
c) A03
d) A04
e) A05
3) Jika anda lupa memasukan M30 pada akhir program dan anda menekan tombol
START atau melakukan uji jalan, maka akan keluar alarm
a) A01
b) A02
c) A03
d) A04
Aircraft Component CNC Machining234

e) A05
4) Kesalahan ini tidak begitu kelihatan dari bentuk benda kerjanya, akan tetapi lebih
mengarah pada kesalahan ukuran.Penyebab kesalahan ini adalah
a) Pemrograman
b) Kelonggaran mesin
c) Operator
d) Gambar
e) Uji jalan
5) Cara mengatasi kelonggaran mesin dapat dilakukan dengan memasukan data
kelonggaran melalui
a) M96
b) M97
c) M98
d) M99
e) M00
f.

Kuci jawaban
1) D
2) A
3) E
4) B
5) C

g. Lembar Kerja Peserta didik


PEMERINTAH KOTA BANDUNG
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 BANDUNG
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI PESAWAT UDARA
Jalan. Pajajaran No. 92 Tlp./Fax022- 6038055 Bandung 40173
Home Page: www.terbang12.net Email:[email protected]

F 7.5.1 - 06

Pendidikan
Bidang Keahlian
Program keahlian
Paket Keahlian
Mata Pelajaran
Topik
Kelas / Semester

JOB SHEET
TAHUN PELAJARAN2012/2013

Edisi : A
Revisi : 00

: SMK negeri 12 Bandung


: Teknologi dan Rekayasa
: Teknologi Pesawat Udara
: Pemesinan Pesawat Udara
: Aircraft Component CNC Machining
: Mengidentifikasi Kesalahan dan Mengatasi masalah
:XI / 1

1. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mengikuti PBM, siswa dapat:
a. Memahami teknik-teknik modifikasi data alat pada proses pengerjaan benda kerja
menggunakan mesin frais CNC
Aircraft Component CNC Machining235

b. Melakukan modifikasi data alat pada mesin fraisCNC


c. Memahami tanda-tanda alarm pada mesin frais CNC
d. Mengatasi kesalahan pada mesin frais CNC
e. Membuat benda kerja komponen pesawat udara sesuai prosedur operasi standar
2. Petunjuk
a. Selama bekerja gunakan selalu pakaian kerja dan peralatan keselamatan kerja
b. Pinjamlah peralatan yang akan digunakan sebelum mulai bekerja.
c. Periksa kondisi dan persiapkan mesin sebelum mulai bekerja.
d. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
e. Bekerjalah mengikuti aturan keselamatan kerja.
f. Simpan alat ukur pada tempat yang aman
g. Kembalikan peralatan yang dipinjam kepada toolman setelah selesai bekerja.
h. Bersihkan mesin dan ruangan praktek setelah selesai bekerja.
3.
Alat dan Bahan
a. Aluminium 55 mm x 55 mm x15 mm.
b. Pisau frais
c. Mistar sorong ket. 0,02 mm
d. Mikro meter 0.01 mm
e. Kacamata kerja
4. Langkah Kerja
a. Hitunglah besarnya putaran sumbu utama
b. Atur putaran mesin sesuai dengan diameter benda kerja yang akandifrais.
c. Atur kecepatan asutan 30 mm/menit
d. Pasang pisau frais pada sumbu utama
e. Jepit benda kerja pada ragum
f. Buatlah program pengefraisan bertingkat seperti pada gambar kerja menggunakan
pemrogaman G00, G01, G45, G46, G47, G48, G72
g. Lakukan pengoperasian mesin frais CNC sesuai dengan Instruksi kerja
h. Periksakan benda kerja kepada guru.
i. Bersihkan mesin.
j. Bersihkan ruangan bengkel

Aircraft Component CNC Machining236

PEMERINTAH KOTA BANDUNG


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 BANDUNG
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI PESAWAT UDARA
Jalan. Pajajaran No. 92 Tlp./Fax022- 6038055 Bandung 40173
Home Page: www.terbang12.net Email:[email protected]

F 7.5.1 - 06

JOOB SHEET

Edisi : A
Revisi : 00

Ukuran kantong 30 x 30 mm dengan toleransi 0.02

Skala : 1:1
Satuan Ukuran : mm
Tanggal : Nov 2013

Aircraft Component CNC Machining237

Digambar : Sugiarto
Kelas
: X PPU
Diperiksa :

Keterangan :

SMKN 12 BANDUNG

MENGEFRAIS PRESISI

NO. 07

PEMERINTAH KOTA BANDUNG


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 BANDUNG
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI PESAWAT UDARA
Jalan. Pajajaran No. 92 Tlp./Fax022- 6038055 Bandung 40173
Home Page: www.terbang12.net Email:[email protected]

Edisi : A
Revisi : 00

LEMBAR PENILAIAN

F 7.5.1 - 06
Nama

: .....................................................................

Kelas

:.....................................................................

KOMPONEN
YANG DINILAI

METODA

HASIL
KETRAMPILAN

WAKTU

SUB KOMPONEN
Langkah Kerja
Penggunaan Alat
Keselamatan Kerja
Jumlah
Balok 50x50 mm
Tebal 15 mm
Balok bertingkat
40 x40 mm
Jarak balok 5 mm
Tinggi balok 5 mm
Radius balok R =
5 mm
Kantong 30x30mm
Kedalaman
kantong 5 mm
Penyajian
Jumlah
Tepat
Lambat
Jumlah

Jumlah Nilai

Aircraft Component CNC Machining238

NILAI
MAKSIMAL
5
5
5
15
10
5
10
10
5
10
20
5
5
80
5
0
5
100

NILAI YANG
DICAPAI

KET

BAB III
EVALUASI
Evaluasi adalah merupakan alat untuk mengidentifikasi kemampuan peserta didik selama
melaksanakan kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik yang mampu dinyatakan kompeten dan
yang tidak mampu dinyatakan tidak kompeten dan diwajibkan untuk mengulangi kegiatan
pembelajaran ini.
Pelaksanaan evaluasi pada pembelajaran ini meliputi tahapan attitude skill, kognitif skill,
dan psikomotor skill.Kemampuan kognitif dapat dijadikan persyaratan untuk mengikuti test
psikomotorik.
Kemampuan kognetif dapat dievaluasi menggunakan test tertulis, bagi peserta didik yang
lulus test tertulis dapat melanjutkan test psikomotorik.
Evaluasi psikomotorik meliputi test unjuk-kerja dan penilaian attitude skill pada
pengamatan proses.
Bagi peserta didik yang mendapatkan nilai dibawah standar, maka peserta didik tersebut
diwajibkan untuk megikuti evaluasi ulang bahkan mengikuti latihan ulang. Tetapi bagi peserta didik
yang telah memenuhi persyaratan atau memperoleh nilai di atas standar maka peserta didik
tersebut dinyatakan telah kompeten dalam bidang ini.
A. Kognitif Skills
Evaluasi kognitif skills berupa test tertulis. Test tertulis ini dilaksanakan sebelum
melaksanakan test unjuk kerja. Ketentuan pelaksanaan test tertulis sebagai berikut:
1. Pilihlah 40 soal dari 75 soal yang dianggap dapat dikerjakan.
2. Pilihlah jawaban yang paling benar pada pilihan jawaban di bawah soal.
3. Waktu yang disediakan 90 menit
4. Penilaian N = jumlah jawaban yang benar x 0,25
5. Batas nilai kelulusan 7,00
6. Bagi yang lulus dapat melanjutkan test unjuk kerja
7. Bagi yang tidak lulus diwajibkan mengulang
Pilihlah jawaban yang paling benar pada soal bibawah ini
1) Alat komunikasi utama dalam proses pembuatan benda kerja disebut
a) Instruksi kerja
b) Gambar kerja
c) Dokumen kerja
d) Prosedur oprerasi standar
e) Keselamatan kerja
2) Perintah kerja yang dapat dijadikan arahan dan petunjuk selama kita bekerja
disebut
a) Instruksi kerja
b) Gambar kerja
c) Dokumen kerja
d) Prosedur oprerasi standar
Aircraft Component CNC Machining239

e) Keselamatan kerja
3) Gambar kerja dianggap baik apabila memiliki kelengkapan seperti dibawah ini,
kecuali :
a) Penunjuk ukuran
b) Toleransi
c) Tanda pengerjaan
d) Tingkat kehalusan
e) Penggunaan bengkel
4) Salah satu pertimbangan yang harus diperhatikan dalam membuat gambar kerja
adalah
a) Mudah dijual
b) Mudah dibawa
c) Dapat berfungsi dengan baik
d) Mendapatkan keuntungan yang besar
e) Mudah mengerjakanya
5) Sistem ukuran pada gambar kerja yang berbasis pada bidang ukuran sebelumnya
disebut
a) Sistem ukuran absolut
b) Sistem ukuran paralel
c) Sistem ukuran seri
d) Sistem ukuran campuran
e) Sistem ukuran ISO
6) Suatu gambar terdapat ukuran seri dan paralel, hal ini diperbolehkan karena sistem
ini dinamakan
a) Sistem ukuran absolut
b) Sistem ukuran paralel
c) Sistem ukuran seri
d) Sistem ukuran campuran
e) Sistem ukuran ISO
7) Suatu benda kerja mempunyai ukuran
yang berarti ukuran yang
diperbolehkan adalah
a) 35,05 sampai 35,01
b) 35,05 sampai 34,99
c) 34,95 sampai 34,99
d) 35,00 sampai 35,05
e) 35,01 sampai 35,00
8) Tanda pengerjaan sepeti ini
mempunyai arti
a) Dikerjakan
b) Tidak dikerjakan
c) Tingkat kehalusan dengan mesin bubut
d) Dikerjakan dengan mesin
e) Dikerjakan dengan mesin gerinda
9) Urutan kerja yang benar pada proses pembuatan lubang ulir adalah
a) Persing, ngetap, membor, senter bor.
b) Membor, senter bor,persing, ngetap
c) Senter bor, persing, membor, ngetap
d) Senter bor, membor, ngetap, persing
e) Senter bor, membor, persing, ngetap
Aircraft Component CNC Machining240

10) Alat keselamatan kerja yang tepat dipakai pada kerja bubut adalah
a) Kacamata bening
b) Kacamata hitam
c) Penutup telinga
d) Sarung tangan
e) Sabuk pengaman
11) Baru pada tahun 1975 produksi mesin NC berkembang dengan pesat, penyebab
berkembangnya mesin ini karena telah ditemukannya
a) Computer
b) Microprocessor
c) Transistor
d) Resistor
e) akumulator
12) Suatu mesin yang dikontrol oleh computer dengan menggunakan bahasa numeric
(perintah gerakkan dengan menggunakan kode angka dan huruf) adalah mesin
a) ANC
b) DNC
c) CNC
d) CAD
e) AUTOCAD
13) Mesin CNC yang bisa mengerjakan pekerjaan bubut dan frais sekaligus dalam satu
mesin disebut mesin CNC dengan kemampuan ...
a) gerakkan 2 axis/ sumbu
b) gerakkan 3 axis/ sumbu
c) gerakkan 4 axis/ sumbu
d) gerakkan 5 axis/ sumbu
e) gerakkan 6 axis/ sumbu
14) Dalam sistem pngendali CNC dapat dijelaskan bawah microprocessor dapat
diumpamakan sebagai
a) juru bicara
b) sekertaris
c) mandor
d) pengingat
e) direktur
15) Yang membedakan antara mesin bubut konvensional dan mesin bubut CNC adalah
keduanya memerlukan, kecuali :
a) Gambar teknik
b) Perangkat mesin bubut
c) Program
d) Tenaga listrik
e) Kecepatan putaran mesin
16) Bagian mesin bubut yang berfungsi untuk merubah kecepatan dan arah putaran
sumbu utama (spindle) adalah
a) Kepala lepas
b) Kepala tetap
c) Eretan memanjang
d) Eretan melintang
e) Meja mesin
Aircraft Component CNC Machining241

17) Tempat untuk memasang ragum disebut


a) Kepala lepas
b) Kepala tetap
c) Eretan memanjang
d) Eretan melintang
e) Meja mesin
18) Eretan yang bergerak secara melintang atau searah dengan sumbu Y disebut
a) Kepala lepas
b) Kepala tetap
c) Eretan memanjang
d) Eretan melintang
e) Meja mesin
19) Tombol yang digunakan untuk mematikan mesin dalam keadaan darurat dinamakan
tombol
a) Pelayanan CNC
b) Penggerak
c) Eksekusi
d) Darurat
e) Gerak cepat
20) Alat yang digunakan untuk menunjukkan besarnya arus listrik yang digunakan oleh
motor utama disebut
a) Ampermeter
b) Lampu indikator
c) Monitor
d) Volt meter
e) Mikroskop
21) Nyala lampu akan melompat dari lampu indikator pelayanan manual ke lampu
kontrol pelayanan CNC, jika anda menekan tombol
a) H/C
b)
c) Start
d) X+
e) Z+
22) Untuk menggerakan eretan memanjang bergerak menjauhi sumbu utama, maka
kita harus menekan tombol
a) Zb) Z+
c) Xd) X+
e)
23) Untuk mengatur kecepatan gerakan asutan, maka kita memutar tombol
a)
b) H/C
c) Pengatur asutan
d) DEL
e) INP
24) Memasukan harga posisi pahat dengan tidak menggerakan eretan dapat dilakukan
dengan jalan menekan tombol
Aircraft Component CNC Machining242

a)
b) H/C
c) Pengatur asutan
d) DEL
e) INP
25) Untuk melakukan pembubutan manual dan penyetingan pahat. Cara
pengoperasianya dapat dilakukan dengan melalui
a) Pelayanan CNC
b) Pelayanan manual
c) Inching
d) Pemutar sumbu utama
e) Pengaturan kecepatan asutan
26) Memasukan angka 64 pada lembaran progran kolom G digunakan untuk
a) Menjalankan putaran sumbu utama
b) Menghentikan putaran sumbu utama
c) Menghidupkan gerakan asutan
d) Mengalirkan arus pada motor asutan
e) Menghentikan aliran arus listrik pada motor asutan
27) Untuk melakukan modifikasi program dapat dilakukan melalui
a) Pelayanan CNC
b) Pelayanan manual
c) Inching
d) Pemutar sumbu utama
e) Pengaturan kecepatan asutan
28) Untuk memindahkan kursor ke blok sebelumnya dengan jalan menekan tombol
a) H/C
b) FWD
c) Panah
d) REV
e) INP
29) Untuk megatur pembagian pemotongan dapat dilakukan dengan jalan memasukan
perameter ke adres
a) N
b) G
c) F
d) H
e) Z
30) Untuk mengatur kecepatan asutan dapat dilakukan dengan jalan memasukan
parameter ke adres
a) N
b) G
c) F
d) H
e) Z
31) Parameter K adalah adres untuk mengatur besarnya
a) Kisar ulir
b) Pembagian pemotongan
c) Nomor pahat
Aircraft Component CNC Machining243

d) Fungsi tambahan
e) Koordinat titik pusat lingkaran
32) Jika kita menekan tombol ~ + INP bersamaan digunakan untuk
a) Menghapus blok
b) Menyisipkan blok
c) Menghapus program
d) Memindahkan kursor
e) Maju ke blok berikutnya
33) Berapakah besarnya kecepatan potong bila bahan benda kerja dari aluminium dan
bahan pahat karbide
a) 18 m/menit
b) 24 m/menit
c) 30 m/menit
d) 150 m/menit
e) 100 m/menit
34) Jika CS 50 m/menit dan 20mm, maka besarnya putaran sumbu utama menurut
tabel kecepatan sebesar
a) 500 put/menit
b) 600 put/menit
c) 700 put/menit
d) 800 put/menit
e) 900 put/menit
35) Pada motor DC besarnya tenaga motor tergantung dari jumlah putaran mesin,
semakin tinggi putaran mesin maka semakin
f) Tinggi tenaganya
g) Rendah tenaganya
h) Cepat kecepatan asutanya
i) Lambat asutanya
j) Cepat panas
36) Menulis program pada naskah program atau lembaran program disebut
a) Eksekusi
b) Penyetingan
c) Pemrograman
d) Penggagalan
e) Penggangguan
37) Didalam lembaran program terdiri atas baris-baris yang disebut
a) Blok
b) Kata
c) Adres
d) Kolom
e) Parameter
38) Disetiap blok terdiri dari beberapa
a) Blok
b) Adres
c) Kolom
d) Kata
e) Parameter
39) Kolom ke dua pada lembaran program menunjukan kolom huruf adres
Aircraft Component CNC Machining244

a) G
b) M
c) N
d) K
e) X
40) Menuliskan huruf adres M dan angka dapat dituliskan pada
a) Diluar kolom
b) Kolom pertama
c) Kolom ke dua
d) Kolom ke tiga
e) Kolom ke empat
41)
Pada
kolom ke empat menunjukan kolom huruf adres
a)
G
b)
M
c)
N
d)
K
e)
Y
42) Kolom ke empat juga dapat diisi dengan adres koordinat titik pusat lingkaran dalam
arah Z dengan huruf adres
a) J dan angka
b) I dan angka
c) N dan angka
d) T dan angka
e)
H dan angka
43) Pada kolom enam juga dapat dimasukan huruf adres H dan angka yang
menyatakan besarnya
a) Koordinat titik pusat lingkaran
b) Koordinat titik pusat lingkaran pada sumbu X
c) Koordinat titik pusat lingkaran pada sumbu Z
d) Kisar ulir
e) Pembagian ketebalan pemotongan
44) Pengukuran Absolut juga dapat disebut pengukuran referensi karena gambar diukur
dari
a) Titik sebelumya
b) Titik sesudahnya
c) Titik awal
d) Satu titik
e) Dua titik
45) Pengukuran Inkrimental dapat juga disebut pengukuran berantai karena setiap
ukuran didasarkan pada
a) Titik awal
b) Titik sesudahnya
c) Titik sebelumnya
d) Satu titik
e) Dua titik
46) Pada pemrograman harga absolut, jika kita ingin mengubah letak titik 1. Maka letak
titik-titik yang lain akan tetap dan tidak berubah hal ini merupakan
Aircraft Component CNC Machining245

a) Keuntungan
b) Kerugian
c) Kesamaan
d) Perbedaan
e) Kesalahan
Dari program tersebut
47) Pada pemrograman inkrimental jika anda harus mengubah suatu titik, semua titik
berikutnya akan ikut berubah hal ini merupakan
a) Keuntungan
b) Kerugian
c) Kesamaan
d) Perbedaan
e) Kesalahan
Dari program tersebut
48)Pemrograman absolut dapat dilakukan dengan menggunakan
a) G04
b) G92
c) G91
d) G90
e) G64
49)Pemrograman inkrimental dapat dilakukan dengan menggunakan
a) G64
b) G04
c) G92
d) G90
e) G91
50)Kita dapat menentukan kedudukan titik nol ke tempat yang dikehendaki, hal ini
hanya dapat dilakukan menggunakan
a) G64
b) G92
c) G91
d) G90
e) G21
51) Waktu tinggal diam adalah menghentikan sementara dalam waktu tertentu pada
salah satu blok,hal ini dapat dilakukan menggunakan
a) G92
b) G91
c) G90
d) G04
e) G21
52) Apabila kita ingin mengosongkan beberapa blok pada lembaran program, maka
dapat dilakukan dengan memasukan
a) G24
b) G21
c) G02
d) G03
e) G04
53) Jika setelah G90 atau G92 memprogram G91, maka harga pemrograman
Aircraft Component CNC Machining246

a) Absolut
b) Inkrimental
c) Campuran
d) Diameter
e) Koordinat efektif
54) Sumbu utama dapat dimatikan dengan memasukan
a) M00
b) M03
c) M05
d) M17
e) M30
55) Dengan M30 maka pada program pokok dapat
a) dimulai
b) ditutup / diakhiri
c) jalankan
d) digagalkan
e) ditunda
56) Interpolasi linear berarti mendapatkan harga antara pada garis lurus.gerakan ini
dapat dilakukan menggunakan pemrograman
a) G02
b) G03
c) G33
d) G00
e) G01
57) G00 adalah perintah gerakan
a) Gerak lurus lambat
b) Gerak lurus cepat
c) Gerak tirus lambat
d) Gerak tirus cepat
e) Gerak radius
58) Gerak lurus cepat digunakan hanya karena alasan
a) Teknologis
b) Matematis
c) Pedagogis
d) Ekonomis
e) Praktis
59) Gerak melingkar searah jarum jam dapat dilakukan menggunakan pemrograman
a) G00
b) G01
c) G02
d) G03
e) G33
60) Koordinat titik pusat busur lingkaran dinyatakan dengan harga I,J dan K yang diukur
dari
a) Titik awal busur lingkaran
b) Titik akhir busur lingkaran
c) Titik referen
d) Titik nol
e) Titik pusat lingkaran
Aircraft Component CNC Machining247

61) Kode gerakan G03 digunakan untuk melakukan


a) Gerak melingkar searah jarum jam
b) Gerak melingkar berlawanan arah jarumjam
c) Gerak melingkar kurang dari 900
d) Gerak melingkar lebih dari 900
e) Gerakan tirus
62) Harga K adalah salah satu jarak koordinat titik pusat lingkaran searah dengan
a) Sumbu Z
b) Sumbu X
c) Sumbu Y
d) Sumbu I
e) Sumbu R
63) Penambahan satu radius pisau dapat diprogram menggunakan kode
a) G48
b) G47
c) G46
d) G45
e) G40
64) Kode gerakan G47 digunakan untuk melakukan pengefraisan
a) Tanpa penambahan radius pisau
b) Penambahan satu ridius pisau
c) Pengurangan satu radius pisau
d) Penambahan dua radius pisau
e) Pengurangan dua radius pisau
65) Pengefraisan kantong dapat dilakukan dengan beberapa kali pemakanan,
pemakanan tersebut dapat ditulis dalam satu blok menggunakan kode
a) G47
b) G72
c) G73
d) G81
e) G82
66) Proses pengeboran pada bahan yang liat sebaiknya dilakukan menggunakan
metode Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal, hal ini dapat diprogram
menggunakan kode
a) G47
b) G72
c) G73
d) G81
e) G82
67) Pada pemboran lubang yang dalam, sering sekali terjai pengeluaran tatal tidak
lancar. Oleh karena itu perlu ada penarikan bor keluar, dengan maksud untuk
mengeluarkan tatal. Gerakan ini dapat dilakukanoleh
a) G72
b) G73
c) G81
d) G82
e) G83

Aircraft Component CNC Machining248

68) Untuk mendapatkan lubang berkualitas tinggi, perlu dilakukan pereameran. Pada
proses pereameran pemasukan dan penarikan menggunakan kecepatan asutan.
Gerakan ini dapat dilakukanoleh
a) G81
b) G82
c) G83
d) G84
e) G85
69) Pada mesin TU-3A pemrograman melingkar dapat dilaksanakan pada
pemrograman
a) Lingkaran penuh
b) Kwadran
c) Setengah lingkaran
d) Tiga perempat lingkaran
e) Bebas
70) G89 Siklus Pereameran Dengan Tinggal apabila reamer telah mencapai

kedalaman, reamer tinggal diam selama...


a) 0,5 detik
b) 1 detik
c) 10 detik
d) 25 detik
e) 50 detik
71) Program kecil yang merupakan bagian dari program utama disebut
a) Program
b) Sub program
c) Adres
d) Kata
e) Blok
72) Salah satu ciri sub program adalah program yang ditutup dengan
a) M00
b) M30
c) M17
d) M03
e) M05
73) Pada pemrograman G27 nomor blok yang akan dituju masukan kedalam adres
a) L pada kolom F
b) K pada kolom Z
c) I pada kolom X
d) H pada kolom F
e) L pada kolom G
74) Menjalankan program hanya didalam memori saja dinamakan dengan uji
a) Gerakan
b) Bentuk
c) Kecepatan
d) Ukuran
e) Jalan
75) Untuk mengetahui apakah program yang telah kita buat, telah memenuhi
persyaratan mesin ataukah belum dinamakan
Aircraft Component CNC Machining249

a) Penggagalan program
b) Menghentikan sementara
c) Uji petik
d) Uji bentuk
e) Uji jalan
76) Untuk melakukan uji jalan dengan cara menekan tombol
a) Start
b) Del
c) Inp
d) M
e) Fwd
77) Kita dapat melihat gerakan-gerakan yang telah diprogramkan, apakah gerakan
yang kita program sudah sesuai atau tidak, hal ini dapat dilakukan dengan
a) Pelayanan otomatis
b) Pelayanan blok tunggal
c) Penggagalan program
d) Menghentikan sementara
e) Menghapus program
78) Kita juga dapat menjalankan 9 blok dengan sekali menekan tombol
a) 9 dan START
b) 9 dan Del
c) 9 dan Inp
d) 9 dan Fwd
e) Star saja
79) Untuk menjalankan program hingga berjalan sampai berhenti pada blok M00 atau
M30, dengan jalan menekan
a) 9 dan START
b) 9 dan Dell
c) 9 dan Inp
d) 9 dan Fwd
e) Star saja
80) Menghentikan program yang sedang berjalan (penggagalan jalanya program)
menggunakan tombol
a) 1 dan start
b) Inp dan star
c) Inp dan Fwd
d) Inp dan Rev
e) Inp dan dell
81) Kesalahan yang diakibatkan oleh kesalahan perhitungan dan kesalahan
memasukan / pengetikan program disebut kesalahan
a) Pengerjaan
b) Gerakan
c) Kecepatan
d) Pemrograman
e) penyetingan
82) Pada masukan titik lingkaran yang salah ( busur lingkaran, titik akhir lingkaran atau
koordinat titik pusat ) akan diberikan alarm
a) A01
Aircraft Component CNC Machining250

b) A02
c) A03
d) A04
e) A05
83) Jika anda lupa memasukan M30 pada akhir program dan anda menekan tombol
START atau melakukan uji jalan, maka akan keluar alarm
a) A01
b) A02
c) A03
d) A04
e) A05
84) Kesalahan ini tidak begitu kelihatan dari bentuk benda kerjanya, akan tetapi lebih
mengarah pada kesalahan ukuran.Penyebab kesalahan ini adalah
a) Pemrograman
b) Kelonggaran mesin
c) Operator
d) Gambar
e) Uji jalan
85) Cara mengatasi kelonggaran mesin dapat dilakukan dengan memasukan data
kelonggaran melalui
a) M96
b) M97
c) M98
d) M99
e) M00

Kunci jawaban
1) B
2) A
3) E
4) C
5) C
6) D
7) A
8) C
9) E
10) A
11) B
12) C
13) D
14) E
15) C
16) B
17) E
18) D
19) D
20) A
Aircraft Component CNC Machining251

21) A
22) B
23) C
24) E
25) B
26) E
27) A
28) D
29) D
30) C
31) A
32) B
33) D
34) D
35) A
36)
37)
38)
39)
40)
41)

C
A
D
A
C
E

42)
43)
44)
45)
46)
47)
48)
49)
50)
51)
52)
53)
54)

A
E
D
C
A
B
D
E
B
D
B
B
C

55) B
56) E
57) B
58) D
59) C
60) A
61) B
62) A

63) D
64) D
65) B
66) C
67) E
68) E
69) B
70) A
71) B
72) C
73) A
74) E
75) D
76) D
77) B
78) A
79) E
80) D
81) D
82) A

83) E

84) B

85) C

B. Attitude Skills
Evaluasi attitude skill dilaksanakan selama peserta didik melaksanakan test unjuk kerja atau
evaluasi psikomotorik. Pada evaluasi ini mempunyai bobot penilaian sebesar 20%,

Penilaian Attitude Skill


Pencapaian Kompetensi
No.

Aspek yang dinilai

Persiapan alat

Persiapan bahan

Persiapan mesin

Berperilaku jujur

Tanggung jawab

Disiplin

Teliti dan hati-hati

Kerja sama

Keselamatan kerja

10

Ketepatan waktu

6.0

6,0-7,4

7,5-8,4

8,5-10

Jumlah Skor
Skor Rata-rata

C. Psikomotorik Skiils
Evaluasi psikomotorik skills,dapat berupa pembuatan produk atau benda kerja yang memenuhi
kriteria sebagai benda uji. Dalam pelaksanaan evaluasi ini kita dapat menilai sikap,
kemampuan, keterampilan, ketepatan dan kecepatan dalam bekerja. Aspek yang dinilai pada
evaluasi ini meliputi aspek proses kerja dan hasil kerja.
Petunjuk test psikomotorik :
1. Buatlah produk atau benda kerja seperti pada gambar
2. Bacalah gambar kerja dengan cermat
3. Buatlah dan hitunglah titik koordinat
4. Bauatlah program
5. Masukan program
6. Lakukanlah pengetesan program
Aircraft Component CNC Machining252

7. Persiapkan mesin dan alat


8. Selamat bekerja

Pisau Fais 10 mm

Skala : 1:1
Satuan Ukuran : mm
Tanggal : Nov 2013
SMKN 12 BANDUNG

Aircraft Component CNC Machining253

Digambar : Sugiarto
Kelas
: XI PPU
Diperiksa :
JOB UJIAN

Keterangan :

NO. 08

Penilaian Psikomotorik Skiils


Pencapaian Kompetensi
No.

Aspek yang dinilai

Proses (Sistematika & Cara Kerja)


Pemrograman
Penyetingan alat
Penyetingan titik referen
Proses pembuatan benda kerja
Penggunaan alat dan mesin
Jumlah Skor
Skor Rata-rata
Hasil Kerja
Ketepatan ukuran
Balok 50x50x15mm
Tepi 5mm
Kedalaman 5mm
Ukuran 40mm
Sudut 25
Penampilan
Jumlah Skor
Skor Rata-rata

Aircraft Component CNC Machining254

6.0

6,0-7,4

7,5-8,4

8,5-10

D. Pengolahan Nilai
Pengolahan nilai hasil akhir dihitung berdasarkan bobot yang telah dipertimbangkan
berdasarkan tingkat kesulitan.
Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap komponen
ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik program keahlian.
NK = Nilai Komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen
NP = penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen
Jenis komponen penilaian (kognitif, attitude, proses kerja dan hasil kerja) disesuaikan dengan
karakter program keahlian

Pengolahan Nilai

Prosentase Bobot Komponen Penilaian


kognitif
Bobot (%)

25

Attitude

Proses

Hasil kerja

20

25

30

Skor rata-rata
Komponen
NK

Aircraft Component CNC Machining255

Nilai Praktik
(NP)
NK

BAB IV
PENUTUP
Modul bahan ajar merupakan pendukung implementasi kurikulum 2013, untuk memenuhi
kebutuhan bahan pembelajaran (supporting materials of instruction).
Pada kurikulum 2013 model pembelajaranya dirancang menggunakan pendekatan
pembelajaran scientific, dimana peserta didik dituntut untuk belajar secara aktif, mencari materi
dan sumber belajar sendiri.
Dengan demikian modul bahan ajar ini benar-benar dibutuhkan oleh peserta didik untuk
dijadikan sumber belajar.
Peserta didik yang telah memenuhi syarat batas kelulusan minimal pada materi teori
maupun praktik dinyatakan lulus dan telah memiliki kompetensi di bidang Aircraft component CNC
machining semestetr 3.
Kepada peserta didik yang bersangkutan dapat melanjutkan program untuk mempelajari
kompetensi selanjutnya Aircraft component CNC machining semestetr 4.
Sedangkan peserta didik yang dinyatakan belum lulus harus mengulang kembali materi ini
dan belum diperkenankan untuk mempelajari materi selanjutnya.

Aircraft Component CNC Machining256

DAFTAR PUSTAKA
Emco Maier & Cc. (1988). Petunjuk pemrograman TU-2A. Hallein, Austria:
Friedmann-Maier.
Emco Maier & Cc. (1988). Petunjuk pemrograman TU-3A. Hallein, Austria:
Friedmann-Maier.
Taufiq Rochim. (1993). Teori & teknologi proses pemesinan. Jakarta:
Higher Education Development Support Project.

Aircraft Component CNC Machining257

Anda mungkin juga menyukai