0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
349 tayangan30 halaman

Komnum-10 & 11

Dokumen tersebut membahas tentang diferensiasi dan integrasi numerik. Pada bagian diferensiasi numerik dijelaskan beberapa metode seperti Newton-Gregory, Stirling, dan Lagrange. Sedangkan pada bagian integrasi numerik dijelaskan metode Trapezoida sebagai metode dasar integrasi numerik."
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PPT, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
349 tayangan30 halaman

Komnum-10 & 11

Dokumen tersebut membahas tentang diferensiasi dan integrasi numerik. Pada bagian diferensiasi numerik dijelaskan beberapa metode seperti Newton-Gregory, Stirling, dan Lagrange. Sedangkan pada bagian integrasi numerik dijelaskan metode Trapezoida sebagai metode dasar integrasi numerik."
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PPT, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 30

Pertemuan X & XI

DIFERENSIASI
&
INTEGRASI NUMERIK

T. Inf - ITS / 2009 - 2014

KomNum

Materi Minggu Ini


Diferensiasi Numerik

Metode Newton-Gregory (F/B)


Metode Stirling
Metode Lagrange

Integrasi Numerik
Metode Trapezoida
Metode Simpson
Metode Kuadratur

Tugas VII
T. Inf - ITS / 2009 - 2014

KomNum

Diferensiasi Numerik

(1)

Ke depan anda akan sering menjumpai 2 jenis operasi matematis


dalam kehidupan ilmiah anda, yaitu Diferensiasi Numerik dan
Integrasi Numerik.
Untuk diferensiasi numeris, konsepnya hampir sama dengan regresi
dan interpolasi. Yaitu mencari nilai turunan sebuah fungsi hanya
dengan menggunakan himpunan nilai dari fungsi tersebut.
Permasalahan diferensiasi numeris ini diselesaikan dengan menyatakan
fungsi yang dimaksud melalui rumusan interpolasi yang telah didiferensiasi.
Untuk permasalahan yang bersifat equispaced, dapat diselesaikan
dengan rumus Newton-Gregory, Stirling atau Bessel. Sementara
untuk permasalahan non-equispaced, digunakan Lagrange atau
Hermite (jika periodik).
T. Inf - ITS / 2009 - 2014

KomNum

Metode Newton-Gregory

(1)

Newton-Gregory Forward (NGF)


f(xs) =

f0 +

h
+

2s - 1
2!

2f0 +

3s2 6s + 2

3f0 +

3!

5s4 40s3 + 105s2 100s + 24


5!

5f0 +

6!

s =

Newton-Gregory Backward (NGB)


f(xs) =

h
+

f-1 +

2s + 1
2!

2f-2 +

3s2 + 6s + 2
3!

5s4 + 40s3 + 105s2 + 100s + 24


5!

4!

5f-5 +

7!

3f0 +

4s3 + 18s2 + 22s + 6


4!

4f-4

6s5 + 75s4 + 340s3 +675s2 + 548s + 120

KomNum

6f0

xs x0

7s6 + 126s5 + 875s4 + 2940s3 +4872s2 + 3528s + 720

T. Inf - ITS / 2009 - 2014

4f0

6s5 - 75s4 + 340s3 - 675s2 + 548s - 120

4s3 18s2 + 22s - 6

6!

6f-6

7f-7
4

Metode Newton-Gregory

(2)

contoh : carilah nilai f(xs) untuk xs = 1,03, jika diketahui fungsi tsb menghasilkan
nilai2 sbb :
x
1,0
f(x) 1,449

1,3
2,060

Langkah 1 mencari nilai beda


x
f(x)
f(x)
2f(x)
1,0

1,6
2,645

1,9
3,216

3f(x)

2,2
3,779

4f(x)

1,449
2,060

-0,026
0,585

1,6

2,645

-0,014

3,216

-0,008

3,779

-0,002

-0,004

4,338

0,004

0,004

0,559
2,5

6f(x)

-0,006
0,006

0,563
2,2

5f(x)

0,012

0,571
1,9

2,8
4,898

1,03 ada di dekat


titik awal, shg NGF
lebih cocok digunakan.

0,611
1,3

2,5
4,338

-0,001
0,003

0,001
0,005

0,001
0,560

2,8

4,898
T. Inf - ITS / 2009 - 2014

KomNum

Metode Newton-Gregory

(3)

Langkah 2 mencari nilai s (lebar interval)


h = 1,3 1
= 0,3
s = (1,03 1) / h = 0,1

Langkah 3 menggunakan rumus NG untuk mencari nilai f(x s)


1
f(1,03) =
0,3

(2 . 0,1) 1
2!

0,611 +
3!

3(0,1)2 6(0,1) + 2
. -0,026 +

4(0,1)3 18(0,1)2 + 22(0,1) - 6


+
. -0,006 +
. 0,004
4!
5!

. 0,012

5(0,1)4 40(0,1)3 + 105(0,1)2 100(0,1) + 24

6(0,1)5 75(0,1)4 + 340(0,1)3 675(0,1)2 + 548(0,1) - 120


. -0,001
6!

= 2,088647

Rumusan diferensiasi metode Newton-Gregory memang di-turun-kan dari


rumus Interpolasi Newton-Gregory. Sehingga karakteristik, kelebihankekurangan, serta cara penggunaan rumusnya pun sama.
T. Inf - ITS / 2009 - 2014

KomNum

Metode Stirling

(1)

Diferensiasi Stirling adalah proses numeris untuk mencari nilai diferensial


(turunan) suatu fungsi pada titik tertentu di sekitar titik tengah (baik untuk
permasalahan yang bersifat equispaced maupun non-equispaced).
Sama dengan Newton-Gregory, rumus diferensiasi Stirling juga di-turunkan dari Interpolasi Stirling. Sehingga keduanya memiliki kesamaan sifat.

f(xs) =

f-1 + f0

+ s2f-1 +

3s2 + 1 (3f-1 + 3f-2)


3!

5s4 15s2 + 4

(5f-2 + 5f-3)

5!

T. Inf - ITS / 2009 - 2014

6s5 - 20s3 + 8s

KomNum

6!

4s3 2s
4!

+ 4f-2

6f-3 +

Metode Stirling

(2)

contoh : dengan menggunakan data dari contoh soal sebelumnya, carilah nilai f(x)
pada x = 1,87 melalui metode Stirling.

Langkah 1 mencari nilai beda


x
f(x)
f(x)
2f(x)
1,0 1,449
1,3 2,060
1,6 2,645
1,9 3,216
2,2 3,779
2,5 4,338
2,8 4,898

0,611
0,585
0,571
0,563
0,559
0,560

T. Inf - ITS / 2009 - 2014

-0,026
-0,014
-0,008
-0,004
0,001

3f(x)

0,012
0,006
0,004
0,005

KomNum

4f(x)

-0,006
-0,002
0,001

5f(x)

0,004
0,003

6f(x)

-0,001

Metode Stirling

(3)

Langkah 2 mencari nilai s (lebar interval)


h = 1,3 1
= 0,3
s = (1,03 1) / h = 0,1

Langkah 3 mencari nilai f(xs)

0,571 + 0,563

0,3

f(xs) =

+ (0,1)(-0,008) +

3(0,1)2 + 1 (0,004 + 0,006)

3!

5(0,1)4 15(0,1)2 + 4

(0,003 + 0,004)

6(0,1)5 20(0,1)3 + 8(0,1)

5!

4(0,1)3 2(0,1)

- 0,002

4!

6!

(-0,001)

= 1,890292

T. Inf - ITS / 2009 - 2014

KomNum

Metode Lagrange

f(x) = m=1

n+4

fm 1

n+1

(xm-1 xk-1)

j=1
jm

n+1

n+1

k=1
km

T. Inf - ITS / 2009 - 2014

(1)

KomNum

(x xi-1)
i=1
i1

(x xj-1)

10

Metode Lagrange

(2)

contoh : carilah nilai f(x) pada x = 2,25 berdasarkan tabel berikut, dengan
menggunakan metode Lagrange.

T. Inf - ITS / 2009 - 2014

f(x)

0
1
2
3
4
5
6

1,0
1,2
1,5
1,9
2,1
2,5
3,0

0,00000
0,26254
0,91230
2,31709
3,27194
5,72682
9,88751

KomNum

11

Metode Lagrange

(3)

(x x2)(x x3)(x x4)+(x x1)(x x3)(x x4)+(x x1)(x x2)(x x4)+(x x1)(x x2)(x x3)
f(x) =

. f0 +
(x0 x1)(x0 x2)(x0 x3)(x0 x4)
(x x2)(x x3)(x x4)+(x x0)(x x3)(x x4)+(x x0)(x x2)(x x4)+(x x0)(x x2)(x x3)
. f1 +
(x1 x0)(x1 x2)(x1 x3)(x1 x4)
(x x1)(x x3)(x x4)+(x x0)(x x3)(x x4)+(x x0)(x x1)(x x4)+(x x0)(x x1)(x x3)
. f2 +
(x2 x0)(x2 x1)(x2 x3)(x2 x4)
(x x1)(x x2)(x x4)+(x x0)(x x2)(x x4)+(x x0)(x x1)(x x4)+(x x0)(x x1)(x x2)
. f3 +
(x3 x0)(x3 x1)(x3 x2)(x3 x4)
(x x1)(x x2)(x x3)+(x x0)(x x2)(x x3)+(x x0)(x x1)(x x3)+(x x0)(x x1)(x x2)
. f4 +
(x4 x0)(x4 x1)(x4 x2)(x4 x3)

= menghitungnya musti sabar & telaten

T. Inf - ITS / 2009 - 2014

KomNum

12

Integrasi Numerik

(1)

Integrasi suatu fungsi secara umum dinyatakan sebagai :


b

I = f(x) dx
a

yang memberikan makna nilai luasan/area yang dibatasi oleh fungsi


f(x), sumbu x, x = a, dan x = b.

T. Inf - ITS / 2009 - 2014

KomNum

13

Integrasi Numerik

(2)

Menyelesaikan permasalahan integrasi secara analitis sudah anda


pelajari. Yang belum adalah mencari nilai integral sebuah fungsi
melalui pendekatan numeris.
Integrasi numeris diperlukan, jika :
Integrasi analitis tidak mungkin (terlalu sulit) dilakukan; atau
Fungsi asal tidak diketahui, tapi tersedia himpunan nilai fungsinya.
Konsep penyelesaian integrasi secara numeris sebenarnya mudah,
yaitu kita bagi luasan dimaksud menjadi pilar2/pias2. Dan nilai
integrasi yang kita cari adalah jumlah luasan dari semua pias
tersebut.
Secara umum, metode integrasi numeris dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu kelompok metode Newton-Cotes dan metode Gauss.
T. Inf - ITS / 2009 - 2014

KomNum

14

Metode Trapezoida

(1)

Cara termudah mempelajari integrasi numerik adalah dengan mengaplikasikan


metode Trapezoida. Metode ini masuk dalam kelompok metode Newton-Cotes
orde-1.
Disebut orde-1 karena kita akan menggantikan kurva lengkung fungsi f(x)
dengan garis lurus (lihat garis lurus antara f(a) dan f(b)).
Sehingga integrasi f(x) adalah luasan trapesium yang dibatasi oleh sumbu X,
f(a), f(b), dan garis lurus yang menghubungkan f(a) dengan f(b).
T. Inf - ITS / 2009 - 2014

KomNum

15

Metode Trapezoida

(2)

Secara geometris, luasan arsiran


dapat didekati sebagai berikut :
f(a) + f(b)
I (b a)
2

Tapi pendekatan dengan 1 buah trapesoida akan menyebabkan kesalahan


taksiran yang cukup besar (lihat area yang tidak terarsir di antara kurva
f(x) dengan garis f(a)-f(b)).

T. Inf - ITS / 2009 - 2014

KomNum

16

Metode Trapezoida

(3)

Alternatif yang lebih baik adalah dengan membuat banyak pias/trapezoids.


Dengan demikian ruang yang tidak ter-cover arsiran dapat diminimalkan.
(selain juga untuk mengantisipasi bentuk kurva fungsi yang kompleks)
Didnt know why, tetapi dikatakan metode Trapezoida lebih efektif jika
menggunakan jumlah pias ganjil.

T. Inf - ITS / 2009 - 2014

KomNum

17

Metode Trapezoida

(4)

Integral total untuk permasalahan equispaced dapat ditulis sebagai :


x1

x2

xn

I = f(x) dx + f(x) dx + + f(x) dx


x0

x1

atau,

xn-1

f(x1) + f(x0)
I = x
2

atau,

+ x
2

f(x2) + f(x1)
+ + x
2

x
I =

f(xn) + f(xn-1)

n-1

[ f(x0) + 2 f(xi) + f(xn) ]


i=1

atau jika fungsi koreksi-ujung diakomodasi ke dalam persamaan Trapezoida :


x
x2
n-1
I =
[ f(x0) + 2 f(xi) + f(xn) ] [ f(xn) f(x0) ]
2

12

i=1

Sementara untuk permasalahan non-equispaced, digunakan rumus :


(x1 x0)
I =

(x2 x1)
(f1 + f0) +

(xn xn-1)
(f2 + f1) + +

(fn + fn-1)

T. Inf - ITS / 2009 - 2014

KomNum

18

Metode Trapezoida

(6)

Jika dijumpai kasus dimana harus dibuat pias 2 dengan lebar tidak sama, maka metode
Trapezoida masih dapat digunakan dengan sedikit modifikasi.

f(x1) + f(x0)
I = x1

f(x2) + f(x1)
+ x2

2
atau,
(x1 x0)
I =

+ + xn
2

(x2 x1)
(f1 + f0) +

2
T. Inf - ITS / 2009 - 2014

f(xn) + f(xn-1)
2
(xn xn-1)

(f2 + f1) + +
2

(fn + fn-1)
2

KomNum

19

Metode Trapezoida

(5)

contoh :
4
x
hitunglah I = e dx dengan metode Trapezoida.
0

secara analitis :
I = e4 e0 = 53,598150
Integrasi Trapezoida menggunakan 1 pias (lebar * rerata tinggi) :
I = (b a) [(f(b) f(a) / 2 ]
I = (4 0)[(e4 e0)/2] = 111,1963
Er = [(53,598150 111,1963)/53,598150] x 100% = 107,46%
Integrasi Trapezoida menggunakan 4 pias (asumsi lebar pias (x) = 1) :
I = [ e0 + 2(e1 + e2 + e3) + e4 ] = 57,991950
Er = [(53,598150 57,991950)/53,598150] x 100% = 8,2%
Integrasi Trapezoida menggunakan fungsi koreksi-ujung :
I = [ e0 + 2(e1 + e2 + e3) + e4 ] 1/12 (e4 e0) = 53,525437
Er = [(53,598150 53,535437)/53,598150] x 100% = 0,14%
T. Inf - ITS / 2009 - 2014

KomNum

20

Metode Simpson

(1)

Alternatif lain untuk mendapatkan hasil pendekatan integrasi numeris adalah


dengan menggunakan polynomial ber-orde lebih tinggi (ingat, metode
Trapezoid hanya memanfaatkan persamaan berderajat 1).

Jika ditambahkan 1 titik diantara f(a) dan f(b), maka ada 3 titik yang
dapat dihubungkan oleh sebuah polynom ber-orde 2.
Atau bisa juga digunakan polynom ber-orde 3, jika ditambahkan 2 titik di
antara f(a) dan f(b).

f(a)

T. Inf - ITS / 2009 - 2014

f(b)

KomNum

f(a)

f(b)

21

Metode Simpson

(2)

Aturan/metode Simpson menyediakan 2 pilihan pendekatan, yaitu


Aturan Simpson 1/3 dan Aturan Simpson 3/8.
Aturan Simpson 1/3 menggunakan rumus integral Newton-Cotes berorde 2 (yang diturunkan dari deret Taylor). Sementara Aturan
Simpson 3/8 memanfaatkan polynomial Lagrange ber-orde 3.

Aturan Simpson 1/3 optimal jika menggunakan jumlah pias genap.


Sedangkan Aturan Simpson 3/8 optimal jika menggunakan jumlah pias
kelipatan 3.
Namun kelemahan metode ini adalah hanya dapat digunakan untuk
permasalahan yang bersifat equispaced saja.
T. Inf - ITS / 2009 - 2014

KomNum

22

Metode Simpson

(3)

Integrasi Simpson 1/3 dapat dinyatakan sebagai berikut :

I =

x
3

[f(x0) + 4 (f(x1) + f(x3) + + f(xn-1)) + 2 (f(x2) + f(x4) + + f(xn-2) + f(xn))]

Sedangkan Integrasi Simpson 3/8 adalah seperti berikut :


I =

3x
8

[f(x0) + 3 (f(x1) + f(x2) + f(x4) + f(x5) + + f(xn-1)) + 3 (f(x3) + f(x6) + + f(xn-3) + f(xn))]

T. Inf - ITS / 2009 - 2014

KomNum

23

Metode Simpson
contoh :

(4)

hitunglah I = ex dx dengan metode Simpson 1/3.


0

secara analitis :
I = e4 e0 = 53,598150
Integrasi Simpson 1/3 menggunakan 2 pias (krn Simpson paling sedikit membutuhkan 3
titik). Itu berarti x = (b a)/2 :
I = ((b a)/2 . 1/3) [ f(a) + 4f(c) + f(b) ]
I = (b a)/6 [ f(a) + 4f(c) + f(b) ]
I = (4 0)/6 [ e0 + 4e2 + e4 ] = 56,7696
Er = [(53,598150 56,7696)/53,598150] x 100% = 5,917%
Integrasi Simpson 1/3 menggunakan 4 pias (asumsi lebar pias (x) = 1) :
I = (1 . 1/3) [ e0 + 4(e1 + e3) + 2e2 + e4 ] = 53,863846
Er = [(53,598150 53,863846)/53,598150] x 100% = 0,5%

T. Inf - ITS / 2009 - 2014

KomNum

24

Metode Simpson
contoh :

(5)

hitunglah I = ex dx dengan metode Simpson 3/8.


0

secara analitis :
I = e4 e0 = 53,598150
Integrasi Simpson 3/8 menggunakan 3 pias (krn Simpson 3/8 membutuhkan paling sedikit 4 titik).
Atau berarti x = (b a)/3 :
I = ((b a)/3 . 3/8) [ f(a) + 3f(c) + 3f(d) + f(b) ]
I = (4 0)/8 [ e0 + 3e1,3333 + 3e2,6667 +e4 ] = 55,07798
Er = [(53,598150 55,07798)/53,598150] x 100% = 2,761%
Integrasi gabungan Simpson 1/3 dan 3/8 (asumsi digunakan 5 pias dengan x = 0,8) :
jadi batas2 pias adalah : e0, e0,8, e1,6, e2,4, e3,2, dan e4
2 pias pertama dengan Simpson 1/3 :
I1-2 = (1,6 0)/6 [ e0 + 4 e0,8 + e1,6 ] = 3,96138
3 pias selanjutnya dengan Simpson 3/8 :
I3-4-5 = (4 1,6)/8 [ e1,6 + 3 e2,4 + 3 e3,2 + e4 ] = 49,86549
Integral total :
Itot = I1-2 + I3-4-5 = 53,826873
Er = [(53,598150 53,826873)/53,598150] x 100% = 0,427%

T. Inf - ITS / 2009 - 2014

KomNum

25

Metode Kuadratur

(1)

Metode Kuadratur Gauss mengembangkan bentuk dasar rumus GaussLegendre, sebagai berikut :
Dengan 2 titik : I = c1f(x1) + c2f(x2)
Dengan n titik : I = c1f(x1) + c2f(x2) + + cnf(xn)

T. Inf - ITS / 2009 - 2014

KomNum

26

Metode Kuadratur

(2)

Persamaan I = c1f(x1) + c2f(x2) memiliki 4 variabel tak diketahui : c 1, c2, x1,


dan x2. Sehingga diperlukan 4 persamaan untuk mendapatkan keempat nilai
variabel tersebut.

Jika diinginkan bahwa integrasi metode kuadratur dapat diaplikasikan untuk


menghitung integral sebuah konstanta, fungsi linier, fungsi parabola, dan
fungsi kubik, maka tentunya persamaan I = c1f(x1) + c2f(x2) harus dapat
memenuhi integral dari keempat fungsi tersebut. Sehingga :
1

f(x) = x3

f(x) = x2

f(x) = x
f(x) = 1

c1f(x1) + c2f(x2) = -1 1x3 dx =

= c1x13 + c2x23

c1f(x1) + c2f(x2) = -1 1x2 dx =

2/3

= c1x12 + c2x22

c1f(x1) + c2f(x2) = -1 1x dx =

= c1x1 + c2x2

c1f(x1) + c2f(x2) = -1 1 dx =

c1 +

c2

Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan tersebut adalah :


Tabel nilai c dan x untuk 3,
c1 = c2 = 1
x1 = - 1/3
x2 = 1/3

T. Inf - ITS / 2009 - 2014

4, 5, dan 6
titik dapat dilihat di buku ChapraCanale 5th ed hal. 626 (terjemahan
edisi 1 hal 539)

KomNum

27

Metode Kuadratur

(3)

Sehingga rumus Integrasi Gauss-Legendre 2 titik dapat dinyatakan sebagai


berikut :
I = f(- 1/3) + f(1/3)

Dengan alasan agar mudah diaplikasikan pada semua bentuk kasus, Integrasi
Gauss-Legendre sengaja diatur agar memiliki batas 2 -1 sampai dengan 1.
Oleh karenanya perlu dilakukan transformasi batas integral terhadap semua
permasalahan yang akan diselesaikan dengan rumusan ini. Yaitu :
(b + a) + (b a) xd

b - a

x =

dx =
2

T. Inf - ITS / 2009 - 2014

d xd
2

KomNum

28

Metode Kuadratur
contoh :

(4)

hitunglah I = ex dx dengan metode Kuadratur.


0

secara analitis :
I = e4 e0 = 53,598150
menggunakan metode Kuadratur :
a = 0
b = 4

x =

(4+0)+(4-0)
2

xd = 2 + 2 xd dx = 2 d xd

ex dx = e2+2xd 2 d xd

-1

Untuk x1 = - 1/3 f(x1) dx1 = e2+2(- 1/3) 2 d xd = 4,6573501


Untuk x2 =
1/3 f(x2) dx2 = e2+2(1/3) 2 d xd = 46,8920297
Itot = f(x1) dx1 + f(x2) dx2 = 51,549380
T. Inf - ITS / 2009 - 2014

KomNum

Er = 3,82%
29

Latihan
1. Carilah nilai y(1,15), y(0,975, dan y(1,586) menggunakan diferensiasi Stirling dan Lagrange,
jika diketahui data2 berikut :
x
0,5
0,8
1,1
1,4
1,7
2,0
2,3
y
-1,0397 -0,5355 0,3145
1,4132
2,7062
4,1589
5,7471
x
y

0,7
0,5214

0,8
0,5392

0,9
0,5489

1,0
0,5518

1,1
0,5492

1,2
0,5421

1,3
0,5314

x
y

0,6
0,5361

0,9
0,9947

1,2
1,7025

1,5
2,7123

1,9
4,0644

2,1
5,7919

2,4
7,9227

2. Carilah f(x) dx dari data-data berikut dengan batas x=1 sampai x=7 menggunakan integrasi
Trapezoida, Simpson 1/3, Simpson 3/8, dan Kuadratur jika diketahui data 2 berikut :
x
1,0
2,0
3,0
4,0
5,0
6,0
7,0
f(x)
1,8287
5,6575
11,4862 19,3149 29,1437 40,9724 54,8011
x
f(x)

1,0
2,1353

2,0
6,2707

3,0
12,4060

4,0
20,5413

5,0
30,6767

6,0
42,8120

7,0
56,9473

x
f(x)

1,0
1,8419

2,0
5,6838

3,0
11,5257

4,0
19,3676

5,0
29,2095

6,0
41,0514

7,0
54,8933

T. Inf - ITS / 2009 - 2014

KomNum

30

Anda mungkin juga menyukai