Modul Geometri
Modul Geometri
Istilah titik
tidak didefinisikan.
mendefinisikan, tetapi dapat dicoba untuk membuat arti atau penjelasannya. Hal ini
dapat dikerjakan dengan mendaftar beberapa sifat atau ciri-cirinya dengan tanpa
melakukan klasifikasi. Suatu kata yang tidak dapat didefinisikan, kata tersebut dapat
dijelaskan. Perbedaan menjelaskan (deskripsi) dengan mendefinisikan, dapat
diterangkan sebagai berikut.
(1) Bila suatu kata tersebut didefinisikan, berarti mengklasifikasikan.
(2) Bila suatu kata tersebut dijelaskan, sifat-sifat kata
mengklasifikasikan.
Beberapa ide tentang sifat-sifat titik yang dipilih, dicoba untuk
menggambarkan titik dengan suatu ujung jarum. Hasilnya kita dapatkan bahwa:
titik tidak mempunyai panjang atau lebar tetapi menunjukkan letak. Istilah garis
tidak didefinisikan. Sifat-sifat garis dapat disebutkan sebagai: garis tidak mempunyai
lebar tetapi dapat diperpanjang sejauh yang dikehendaki pada kedua ujungnya.
Istilah himpunan (set) tidak didefinisikan. Namun jika dicoba untuk menjelaskan,
artinya antara lain sebagai berikut: himpunan adalah sesuatu yang diartikan (well
defied) sebagai kumpulan (collection).
Penekanan kata diartikan (well defied), menerangkan sebagai berikut.
(1) Jika unsur-unsur himpunan tersebut diketahui, kita dapat menerangkan
bagaimana mendapatkannya.
(2) Dengan diketahui unsur unsur himpunan tersebut, dapat didaftar anggotaanggotanya.
Istilah diantaranya (betweenness) tidak didefinisikan.
Pada garis ini, B diantara A dan C. Urutan tidak menjadikan masalah; misalkan dapat
diurutkan sebagai A,B,C atau C,B,A. Jika ketiga titik tersebut tidak segaris, B tidak
dapat dikatakan diantara A dan C. Secara umum, jika tiga titik pada garis, maka ada
satu dan hanya satu dari urutan dibawah ini benar.
A,B,C
A,C,B
B,A,C
Gambar 1.1
Garis AB
Gambar 1.2
Postulat Euclid-2. Untuk setiap segmen AB dan untuk setiap segmen CD terdapat
secara unik titik E sehingga B diantara A dan E, dan segmen CD kongruen dengan
segmen BE (Gambar 1.3).
Gambar 1.3 CD BE
Postulat ini kadang-kadang secara informal dapat dikatakah bahwa: Sembarang
segmen AB dapat diperluas oleh sebuah segmen BE yang kongruen dengan segmen
CD yang diberikan. Dalam postulat ini telah digunakan pengertian pangkal tentang
kongruen. Selanjutnya notasi CD BE digunakan untuk mengungkapkan CD
kongruen dengan BE. Untuk melanjutkan ke postulat 3, diawali dulu mengenalkan
definisi yang lain sebagai berikut.
Definisi 2. Diberikan dua titik O dan A. Himpunan dari semua titik P sehingga segmen
OP kongruen dengan segmen OA disebut lingkaran dengan O sebagai pusat, dan
setiap segmen OP disebut dengan jari-jari lingkaran. Diduga bahwa pada
pembicaraan sebelumnya disebutkan bahwa OA OA , sehingga A adalah juga titik
yang tepat pada lingkaran yang terdefinisi.
Postulat Euclid-3. Untuk setiap titik O dan setiap titik A (O A) , terdapat sebuah
lingkaran dengan pusat O dan jari-jari OA (Gambar 1.4).
P
O
A
Definisi 3. Sinar AB adalah himpunan titik pada garis AB : titik-titik yang dimiliki
segmen AB dan semua titik C pada garis AB sehingga B diantara A dan C. Sinar AB
dikatakan memancar dari titik vertek A(emanate from the vertek A) yang
merupakan bagian dari garis AB (Gambar 1.5).
C
B
A
Definisi 5. Jika BAD dan CAD memiliki sisi bersama yakni sinar AD dan sisi-sisi
lainnya AB dan AC merupakan dua sinar berlawanan, maka sudut yang satu
suplemen dari sudut lainnya, atau dua sudut yang saling bersuplemen (Gambar 1.8).
D
B
Soal-soal
1. Dari definisi-definisi berikut, manakah yang merupakan definisi yang tidak
lengkap ?.
a. Bangku ialah sesuatu yang digunakan untuk landasan menulis.
b. Buku sejarah adalah buku yang berisi sejarah.
c. Jika persegi panjang merupakan bujur sangkar, maka keempat sisinya sama.
2. Tulislah definisi no. 1 tersebut, sehingga memenuhi sifat definisi.
3. Definisikan istilsh-istilah berikut :
a. sepatu lari.
b. biografi.
c. kertas tulis.
5.
A
5
1
2 2
4
3
C
6.
3
B
9. Ilustrasikan bagaimana mungkin dua sinar garis yang mempunyai sebuah titik
potong, tetapi gabungannya tidak berupa suatu sudut.
10. Bilamanakah suatu definisi itu berbeda dengan diskripsi.
11. a adalah himpunan titik-titik sebuah garis , b himpunan titik-titik garis kedua ,
dan c himpunan titik-titik garis ketiga ;
a. gambarlah diagram yang menunjukkan bahwa perpotongan a da b adalah
suatu elemen pada c
gambarlah diagaram yang menunjukkan bahwa perpotongan b dan c adalah tiga
unsur yang berbeda.
Tes Formatif
1.
2.
Perhatikan illustrasi 1.
2
3
4
a. m(4), m(3)
Ilustrasi 1
b.
c.
m ( 2) m ( 4)
Perhatikan ilustrasi 2
6
D 5
4
A
Ilustrasi 2
3.
Perhatikan ilustrasi 3,
m(3) dan
m(4) berkomplemen.
1
3
Ilustrasi 3
4.
300
alasannya.
600
900G
90
600
300
akhir.
Ilustrasi 4
EF tegak lurus AB .
e. AGC FGC
f. GE garis bagi AGB
5.
garis.
400 4
1
2
E
Illustration 5
6.
D
B
A
C
E
Ilustrasi 6
7.
8.
Pada ilustrasi 7.
dan AC CE , buktikan AB DE .
Ilustrasi 7
D
E
m(4)
300
3 900
14 2
Ilustrasi 8
9.
a.
300
400
salah.
ADB dan ADC adalah pasangan
C
Illustrasi 9
sudut bersisian.
b.
sudut berkomplemen.
400
100
10
C
D
BAB II
DEFINISI DEFINISI PADA PERISTILAHAN
GEOMETRI
DEFINISI 1 : Ruas garis AB adalah himpunan titik-titik dari garis yang memuat titik A
dan titik B dan semua titik diantara titik A dan titik B.
DEFINISI 2 : sinar adalah himpunan titik titik yang merupakan gabungan dari titik
pangkal sinar garis dan semua titik pada sisi yang sama terhadap titik pangkalnya.
Gambar disamping menggambarkan sinar AB dan
dinotaA
DEFINISI 3
sikan AB .
: sinar sinar yang berlawanan adalah dua sinar berlainan pada garis
dua sinar yang berlawanan, yaitu keduanya berlainan sinar, pada garis yang sama
( EF ) dan masing-masing mempunyai titik pangkal A.
DEFINISI 4
11
C disebut verteks (titik sudut; pada gambar dapat dituliskan sudut-sudutnya < ACB
atau
< BCA.
Karena yang dipelajari disini berorientasi pada himpunan (set), maka yang
50
180
B
0
A
DEFINISI 5: Titik tengah dari luas garis adalah suatu titik ada ruas garis itu
sedemikian membentuk dua ruas garis yang sama ukurannya.
U AB = U CB karena C titik
tengah AB .
12
DEFINISI 6: Garis bagi ( disektor) dari luas garis adalah garis yang memotong ruas
garis pada titik tengahnya.
AB bisektor CD , maka B titik tengah CD , karena B titik tengah CD , maka u CB =
u BD .
DEFINISI 7-12 :
7. Sudut siku-siku adalah suatu sudut dari 900.
8 Sudut lurus adalah suatu sudut dari 1800.
9. Sudut lancip adalah suatu sudut yang ukurannya lebih besar 0 dan lebih kecil 90.
10. Sudut tumpul adalah suatu sudut yang ukurannya lebih besar 90 dan lebih kecil
180.
11. Dua sudut saling berkomplemenadalah suatu sudut yang jumlah ukurannya 90.
12. Dua sudut saling bersuplemen adalah dua sudut yang jumlah ukurannya 180.
DEFINISI 13 : Dua garis saling tegak lurus adalah dua garis yang saling berpotongan
membentuk sudut siku-siku.
DEFINISI 14 : Garis bagi suatu sudut adalah suatu sinar sedemikian hingga titik
pangkalnya titik sudut itu dan membentuk dua sudut yang sama ukurannya dengan
kaki sudut itu.
13
Tes Formatif
1. Didasarkan atas sifat suatu garis, terangkan mengapa suatu garis tidak mungkin
memiliki titik tengah.
2. Jika pada diagram berikut : U BC = U CD = U DE , maka C dan D disebut titiktitik triseksi BE . Coba anda definisikan tentang titik-titik ttriseksi suatu
A
segmen garis .
129 , A +B
14
kesamaan AB
= CD ? .
11 a. Berapakah ukuran sudut yang lima kallinya sama besarnya dengan
komplemennya
b. Ukuran suatu sudut adalah 15 lebih besar dari dua kali suplemennya .
Bilamanakah
12. Definisi sutu sudut refleks adalah suatu sudut refleks adalah suatu sudut yang
ukurannya lebih besar 180 dan lebih kecil 360 .
a. Apakah kebalikan definisi tersebut ?
b. Terangkan mengapa sudut refleks tidak dimasukkan / dibicarakan dalam
geometri bidang ?.
c. Bilamanakah sudut refleks tersebut diklasifikasikan .
d. Bilamanakah sudut refleks dibedakan dari anggota-anggota yang lain pada
kelasnya ? .
e. Bilamanakah suplemennya sudut refleks ? .
15
BAB III
ASUMSI-ASUMSI DAN PENGGUNAANNYA
DIDALAM PEMBUKTIAN
POSTULAT GEOMETRI 1-4 :
1. Sebuah garis dapat diperpanjang sejauh-jauhnya dari kedua ujungnya.
2. Untuk setiap dua titik pada garis, ada titik ketiga yang terletak diantaranya.
3. Ada korespondensi 1-1 antara titik-titik pada garis dengan bilangan-bilangan
real.
4. Ada satu dan hanya satu garis yang melalui dua titik.
POSTULAT 5-11 :
5. Jika a=b dan c=d , maka a+c = b+d.
6. Jika a=b dan c=d , maka a-c = b-d.
7. Jika a=b dan c=d , maka a.c = b.d
8. Jika a=b dan c=d , maka a/c = b/d
9. a=a ; sifat refleksif.
10. Jika a=b , maka b=a ; sifat simetri.
11. Jika a=b dan b=c , maka a=c ; sifat transitif.
DEFINISI 15 : ruas-ruas garis yang kongruen adalah ruas-ruas garis yang mempunyai
ukuran sama.
16
DEFINISI 17 : Jumlah dari dua ruas garis AB dan BC adalah AC jika dan hanya jika
B diantara A dan C; dapat dilambangkan AB + BC = AC .
DEFINISI 18 : AC terletak diantara ruas garis AB dan BC yang berlainan jika dan
hanya jika C diantara A dan B; dilambangkan : AB - BC = AC
DEFINISI 19 : sinar PB terletak diantara sinar PA dan PC berarti u<APB + u<BPC =u<
APC.
Agar berlaku konsep terletak diantara, ditegaskan bahwa ukuran sembarang sudut
haruslah : 180.
DEFINISI 20 : Jumlah dari dua sudut , < ABC dan < DBC, adalah < ABD jika dan hanya
jika BC diantara BA dan BD ; dapat dilambangkan : < ABC + < DBC = < ABD.
DEFINISI 21 : < CBD terletak diantara dua sudut, < ABD dan < ABC jika dan hanya jika
BC diantara BA dan BD ; dapat dilambangkan : < ABD - < ABC = < CBD.
Tes Formatif
1 . Dengan cara apakah suatu postulat terbedakan dari kepercayaan ? .
2. Jika titik-titik A , B dan C unsur-unsur RS , maka kondisi apakah sehingga AC +
CB = AB ? .
3 Jika AB dan CD berpotongan pada X dan Y , maka kesimpulan apakah yang
dapat ditarik dari hal tersebut ? .
4 Jawablah masing-masing pertanyaan dibawah ini dalam batas gambar yang ada.
Jika jawabannya tidak mungkin, cukup tuliskan tak terjawab, (setelah berupa
soal bilangan).
17
EEe
E
D
F
B
a.
AD + DB = ?
b. CE + ED = ?
c AE + ED = ?
d. BC - FC = ?
e AC - AE = ?
f. <AEF = <DEF = ?
g <BCD + <BCA = ?
h. <AEF = <DEF = ?
PC
PA dan PB , u <APC = ?
18
BAB IV
TEOREMA TEOREMA SEDERHANA
POSTULAT 12 :
pernyataan kondisional
: jika P, maka q
: diketahui P ( antesenden )
berakibat benarnya q
: jadi q ( konsekuen ).
Contoh : jika AB CD , maka <1 dan <2 masing masing sudut siku siku.
Diketahui : AB CD .
Jadi <1 dan <2 masing masing sudut siku siku.
Bukti :
Pernyataan
Alasan
1. < A siku-siku
1. Diketahui
2. u < A = 90
3. < B siku-siku
3. Diketahui
4. u < B = 90
4. Sama no. 2
5. u < A = u < B
6. < A < B
6. Def. kongruensi
Catatan : sudut dapat dinamakan dengan sebuah huruf saja; yaitu dengan titik
sudutnya.
19
TEOREMA 2 : jika dua sudut adalah sudut lurus, maka keduanya kongruen. (Bukti
seperti Teorema 1).
TEOREMA 3 : jika dua sudut saling bersuplemen pada sudut yang sama, maka
keduanya kongruen.
Pembuktian :
Diketahui :
< B suplemen pada < A
< C suplemen pada < A
Buktikan :
<B <C
Bukti :
Pernyataan
Alasan
1. Diketahui
4. Diketahui
5. Sama No. 2
6. Sama No. 2
7. u < B u < C
7. Sifat Transitif
8. < B < C
TEOREMA 4 : Jika dua sudut saling berkomplemen pada sudut yang sama, maka
kedua sudut itu kongruen. (Bukti seperti teorema 3).
TEOREMA 5 : Jika dua sudut saling bersuplemen terhadap dua sudut yang kongruen,
maka dua sudut itu kongruen.
20
Pembuktian :
D
1
A
C
H
2
E
Diketahui :
< ABD bersuplemen terhadap < 1.
< EFH bersuplemen terhadap < 2.
< 1 < 2.
Buktikan :
< ABD < EFH.
Bukti :
Pernyataan
Alasan
TEOREMA 6 : jika dua sudut berkomplemen terhadap dua sudut yang kongruen,
maka keduanya kongruen (Bukti seperti Teorema 5).
DEFINISI 22 : dua sudut bertolak belakang adalah dua sudut sedemikian rupa hingga
kaki kaki dari dutu itu yang satu merupakan sinar yang berlawanan dengan kakikaki sudut yang lain.
21
TEOREMA 7 : jika dua sudut saling bertolak belakang, maka keduanya kongruen.
(Bukti sebagai latihan).
TEOREMA 8a : jika dua ruas garis kongruen dengan dua ruas garis yang kongruen,
maka keduanya kongruen. (Bukti sebagai latihan).
TEOREMA 8b : jika dua sudut kongruen dengan dua sudut yang kongruen. (Bukti
sebagai latihan).
Tes Formatif
Pada masing-masing soal berikut , pernyataan yang dilengkapi alasan adalah
benar atau tidak benar. Jelaskan jawaban anda untuk setiap kejadian ini :
1. Jika hujan , kita tidak pergi ke dansa.
Sekarang tidak hujan .
Jadi kita pergi ke dansa.
2. Jika AB CD , maka <1 dan <2 sudut siku-siku.
Diketahui AB CD .
Jadi <1 dan <2 adalah sudut siku-siku.
3. Jika suatu sinar adalah bisektor sebuah sudut , maka terbertuk dua sudut yang
kongruen .
Diketahui BA bisektor <B.
Jadi dua sudut kongruen terbenuk.
4. Jika a = b daan c = d , maka a+c = b+d.
a b dan c d .
jadi a+c b+d
Setelah
anda
mengetahui
tentang
kebenaran
22
pernyataan
bersyarat,
Apakah benar ?. jika tidak , benarkah alasannya , nyatakan mengapa hal tersebut
perlu diberikan.
5. Jika suatu substansi adalah asam , mengubah litmus biru kertas merah.
Subtstansi mengubah limus biru kertas merah ,
6. Jika x = -2 , maka x2 =4.
Tetapi x2 =4
7. jika sustu sudut adalah kongruen terhadap sudut yang sama, maka mempunyai
ukuran-ukuran yang sama.
<A dan <B tidak kongruen terhadap sudut yang sama.
8. AB BC , jika B adalah titik tengah BC . B adalah titik tengah AC
9. <1 bukan sudut siku-siku , jika AB tidak tegak lurus terhadap CD
AB tegak lurus CD .
10. Dua sudut adalah bersuplemen, jika jumlah ukuran-ukurannya adalah 180.
u <A + u < B = 180.
11. x adalah unsur B, jika x adalah unsur A.
x adalah unsur B.
13. Jika perpotongan AB dan CD adalah himpunan kosong, maka AB dan CD
bukan himpunan yang kosong.
23
BAB V
KONGRUENSI SEGITIGA
DEFINISI 23 : Poligon adalah gabungan himpunan titik-titik P1, P2, P3, . . . P
n-1
, Pn
dengan ruas-ruas garis : P1 P2, P2 P3, . . . . P n - 1 Pn , Pn P1. sedemikian rupa hingga jika
dua sebarang dari ruas garis berpotongan, bertitik potong salah satu dari titik P1, P2,
P3 , . . . ,
P n - 1, Pn dan tidak ada titik lain.
P2
sudut
P3
P 1 , P2 , P3 , . . . P
n-1
, Pn disebut titik-titik
P1
Pn
P4
Pn-1
P5
cara searah
E
D
sebagainya.
DEFINISI 24 : korespodensi sudut-sudut dari dua poligon adalah dua sudut dengan
titik sudut dengan titik sudutnya berpasangan, yang merupakan korespondensi
unsur-unsur yang bersesuaian diantara titik sudut-titik sudut dua poligon.
DEFINISI 25 : korespodensi sisi-sisi dari dua poligon adalah dua sisi dengan titik
ujung-titik ujungnya berpasangan yang merupakan korespodensi unsur-unsur yang
bersesuaian diantara titik sudut-titik sudut dari dua poligon.
24
DEFINISI 26 : dua poligon adalah kongruen, jika ada korespodensi 1-1 diantara titiktitiknya sedemikian rupa hingga: (1) semua sisi yang korespondensi kongruen, dan
(2) semua sudut yang korespondensi kongruen.
POSTULAT 13 : dua segitiga adalah kongruen, jika ada suatu korespondensi diantara
titik sudut-titik sudutnya sedemikianrupa hingga dua sisi dan sudut apitnya dari
sebuah segitiga kongruen terhadap bagian-bagian yang berkorespondensi segitiga
kedua. ( sd s sd ).
ABC DEF
F
N
POSTULAT 14 : dua segitiga adalah kongruen, jika ada suatu korespondensi diantara
titik sudut-titik sudutnya sedemikianrupa hingga dua sudut dan sisi apitnya dari
sebuah segitiga kongruen terhadap bagian-bagian yang berkorespondensi segitiga
yang kedua. ( sd s sd ).
A
D
ABC DEF
B
C
F
E
25
Contoh :
Diketahui :
C
AB DC ; DE AC
BC CE
B
E
Buktikan : DC AC
D
A
Bukti :
Pernyataan
Alasan
1. AB DC
1. Diketahui
3. DE AC
4. Sama No. 2
5. Def.
6. Diketahui
6. BC CE
7. Sifat refleksif
7. < C < C
8. ( sd s sd )
8. CDE ABC
9. DC AC
dua segitiga
Spesifikasi segitiga :
1. Berdasarkan sisinya :
Sebutan/Nama :
a. 3 sisinya kongruen
b. 2 sisinya kongruen
segitiga sembarang
2. Berdasarkan sudutnya :
Sebutan/Nama :
a. 3 sudutnya sama
c. 1 sudut tumpul
segitiga tumpul
d. 3 sudutnya lancip
segitiga lancip
26
DEFINISI 28 31 tentang : segitiga sama sudut, segitiga siku-siku, segitiga sama sisi,
dan segitiga sama kaki. (sebagai latihan).
DEFINISI
POSTULAT 15 ( AKSIOMA PASCH ) : suatu garis berinteraksi dengan salah satu sisi
segitiga dan masuk pada daerah interiornya, pasti berinteraksi dengan sisi yang
kedua dari segitiga tersebut.
TEOREMA 9
TEOREMA 10 : jika dua sudut suatu segitiga adalah kongruen, maka sisi-sisinya
dihadapan kedua sudut tersebut kongruen.
27
Buktikan : AB AC
PQ
C
Bukti :
Pernyataan
Alasan
1. < B < C
1. Diketahui
3. Aksioma Pasch
5. BC BC
5. Sifat reflektif.
6. EBC DCB
6. ( sd s sd )
7. BE CD
12. AB AC
11. ( sd s sd )
12. Sama No.7
28
DEFINISI 33 : garis tinggi pada suatu segitiga adalah suatu segmen yang ditarik dari
sembarang verteks ( titik sudut ), tegak lurus terhadap sisi dihadapannya (dapat
diperpanjang, jika diperlukan) pada segitiga tersebut.
DEFINISI 34 : garis berat pada suatu segitiga adalah suatu segmen yang ditarik dari
sembarang verteks ke titik tengah sisi dihadapan sudut tadi .
DEFINISI 35 : garis bagi pada suatu segitiga adalah suatu segmen yang membagi dua
sama ukurannya sembarang sudut pada segitiga dan berujung pada sisi hadapannya.
TEOREMA 11 : jika dua segitiga adalah kongruen terhadap segitiga yang sama, maka
kedua saling kongruen, ( Buktikan dengan memakai postulat s sd s ).
POSTULAT 17A : jika suatu titik P terletak pada suatu garis yang diketahui, adalah
mungkin untuk mendapatkan titik yang kedua Q pada garis tersebut sedemikian
rupa sehingga PQ akan kongruen pada sembarang segmen garis AB yang diketahui.
POSTULAT 17B : jika suatu titik diketahui terletak pada suatu garis, ada suatu sudut
yang titik sudutnya adalah titik tadi dan satu pada sisinya terhadap garis tadi adalah
suatu sinar sedemikianrupa hingga sudut tersebut kongruen dengan sembarang
sudut yang diketahui.
Penjelasan :
Dengan garis l yang diketahui dan titik P pada l, adalah mungkin untuk mendapatkan
titik kedua Q pada l, sehingga PQ kongruen dengan segmen AB yang diketahui.
29
Titik P pada garis PQ adalah mungkin untuk mendapattkan suatu sudut (misalnya )
RPQ sedemikinrupa hingga kongruen dengan ABC yang diketahui.
I.
C
II.
D
C
S
R
30
Diketahui :
AB DE
BC EF
AC DF
Buktikan :
ABC DEF
Bukti :
Pernyataan
Alasan
1. Postulat 17
2. Memperluas BS sehingga RB DE
2. Postulat garis
3. Postulat garis
4. Idem
5. BC EF
5. Diketahui
6. DEF
RBC
6. (s-sd-s)
7. RC DF
8. AC DF
8. Diketahui
9. Jadi AC RC
11. AB DE
11. Diketahui
12. RB DE
13. Jadi AB RB
< BRC
16. DEF
RBC
16. ( s ds s )
17. ABC
DEF
17. Teorema 11
31
DEFINISI 36 : suatu lingkaran adalah suatu himpunan titik sedemikian rupa hingga
segmen garis-segmen garis yang ditarik dari masing-masing titik pada
himpunan tersebut ke titik tetap adalah kongruen.
B
tetap
A
gambar
tersebut lingkaran.
DEFINISI 37 : jari-jari suatu lingkaran adalah segmen garis yang ditarik dari sebarang
titik pada lingkaran tersebut ke pusat lingkaran.
TEOREMA 13 : semua jari-jari pada suatu lingkaran adalah kongruen. (bukti sebagai
latihan).
A
D
CE .
32
Soal-soal
1. Jika <A <B, <C <F dan <E <D, maka tulislah korespondensi poligon-poligon
ACE dan BDF, dan bahwa korespondensi sudut-sudutnya kongruen.
2. Jika RS WY , ST YX dan TR XW , maka tulislah korespondensi diantara
poligon-poligon RST dan XYW, dengan korespondensi sisi sisinya kongruen.
Apakah komentar anda selanjutnya ?.
a. Gambarlah suatu diagram untuk poligon-poligon RST dan XYW, dengan
korespondensi sisi-sisinya kongruen.
b. Gambarlah poligon untuk ACE dan BDF dari soal no. 1, sudut sudutnya
adalah kongruen. Apakah korespondensi sisi-sisinya juga kongruen ?. Jika
sudut yang berkorespondensi kongruen, dapatkah poligon tersebut
digambarkan bahwa korespondensi sisi-sisinya tidak kongruen ?.
3. Pada poligon berikut, tulislah suatu korespondensi sisi-sisinya yang kongruen,
sebagai tertanda diagram.
a. Apakah sudut-sudut korespondensinya dalam korespondensi juga kongruen
?.
b. Jika sisi-sisi korespondensinya dalam berkorespondensi diantra dua poligon
adalah kongruen, maka sudut-sudut korespondensinya juga kongruen ?.
A
33
merupakan suatu titik ujung kaki dalam segitiga suku-siku yang satu adalah
kongruen terhadap bagian-bagian yang berkorespondensi segitiga siku-siku yang
lain; mungkinkah kedua segitiga tersebut kongruen ?, jelaskan jawabannya !.
7. Jiak definisi kongruensi poligon-poligon digunakan untuk membuktikan dua
segitiga menjadi kongruen, apakah dapat ditunjukkan kebenarannya ?.
8. Kongklusi apakah yang dapat ditarik, jika garis berat dan garis tinggi terhadap
suatu sisi segitiga, merupakan suatu segmen garis yang sama ?.
9. Jika segitiga ABC
implikasi ini, jika
10. Dengan memakai metode yang sama terhadap hal yang diketahui pada soal
no.5, buktikan suatu teorema bahwa : Jika dua sudut suatu segitiga kongruen,
maka sisi-sisi dihadapan sudut tersebut adalah kongruen.
Tes Formatif
1.
Perhatikan ilustrasi 1.
Diketahui: CA DB , CB DA .
A
Illustration 1
2.
Perhatikan ilustrasi 1.
D
Diketahui: AD AC , AB AE .
Buktikan: ADB ACE .
3.
B
Illustration 2
Perhatikan ilustrasi 3.
D
B
Illustration 3
AC BD .
Buktikan: DC BC .
4.
Perhatikan ilustrasi 4.
Diketahui: DC AB , CDA BAD .
Buktikan: AC DB .
A
5.
Illustration 4
Perhatikan ilustrasi 5.
Diketahui: Segitiga sama sisi ABC .
C
D titik tengan AB .
E
E titik tengan BC .
F titik tengan CA .
D
Illustration 5
Perhatikan ilustrasi 6.
D
1
Buktikan: 1 2 .
A
7.
2
B
Illustration 6
Perhatikan ilustrasi 7.
E
Diketahui:
F
A
35
2 3
B C
Illustration 7
8.
Perhatikan ilustrasi 8.
D
CA AE , 2 A .
G
1
9.
Illustration 8
Perhatikan ilustrasi 9.
Diketahui: ABC sama kaki dengan alas
AB .
AC BD .
2 E
D
1
AE BC .
1 2 .
Illustration 9
Buktikan: 3 4 .
m( AD ) m( DF ) m( DC ) .
E
BF CD .
36
D
Illustration 10
AD DC
Buktikan: 3 4 .
37
BAB VI
KETEGAKLURUSAN
POSTULAT 18 : Jika dua bilangan adalah sama, suatu sibsutitusi pada yang satu ke
yang lain diperbolehkan.
DEFINISI 38
A
B
P
DEFINISI 39
A
C
B
II
Pada gambar I : B adalah titik sudut serikatnya dan BC sisi serikat yang
terletak diantara BA dan BD . Pada gambar II : B adalah titik sudut serikatnya. <
ABC merupakan sudut tumpul dan <CBD merupakan sudut lancip, sedemikian
hingga u <ABC + u <DBC = u <ABD. Jadi BC dapat disebut sisi serikat yang terletak
38
diantara BA dan BD . Cobalah jika <ABC dan <CBD masing-masing sudut tumpul,
apa kesimpulan yang anda peroleh untuk selanjutnya ?. (Lihat definisi 19)
TEOREMA 15: Jika dua garis berpotongan membentuk sudut sudut bersisihan yang
kongruen, maka dua garis tersebut adalah tegak lurus. (Bukti anda coba).
DEFINISI 40: Jarak antara dua bangun geometri adalah ukuran garis hubung yang
terpendek diantaranya.
POSTULAT 19: Garis hubung diantara dua titik adalah segmen garis adalah yang
dibentuk oleh dua titik tersebut.
TEOREMA 16 : Jika dua titik masing-masing berjarak sama dari titik ujung-titik ujung
suatu segmen garis, maka perpotongan garis persekutuannya merupakan bisektor
tegak lurus segmen garis tadi. (Bukti anda coba).
TEOREMA 17
: Jika suatu titik terletak pada bisektor tegak lurus segmen garis,
maka titik tersebut berjarak sama dari titik ujung- titik ujung segmen garis. (Bukti
sebagai latihan, dan ujilah konversnya)
TEOREMA 18 : Jika sebuah titik berjarak sama dari titik ujung-titik ujung sebuah
segmen garis, maka titik tersebut terletak pada bisektor tegak lurus segmen garis
tersebut. (Bukti anda coba).
39
Tes Formatif
segmen tersebut.
40
BAB VII
BUKTI TIDAK LANGSUNG DAN KESEJAJARAN
POSTULAT 21 : jika a, b dan c adalah bilangan-bilangan positif dengan a = b + c, maka
a > b dan a > c.
Contoh :
1. Jika 5 = 2 + 3, maka 5 > 2 dan 5 > 3
2. Diketahui: A
C , u AC didefinisikan sebagai u AC =
u AB + BC .
Konsekuensi dari postulat tersebut, berarti u AC > u AB dan u AC
+ u BC .
DEFINISI 46 : sudut eksterior (luar) pada suatu poligon adalah suatu sudut yang
bersisihan dan bersuplemen terhadap suatu poligon tersebut.
6 7
Sudut 4,5,6,7 disebut sudut eksterior ( luar ) pada segitiga ABC dan sudut 1,2,3
adalah sudut interior ( dalam ) segitiga ABC. Sudut 4,5 disebut sudut eksterior tidak
bersisihan terhadap sudut 2 dan 3
TEOREMA 22 :ukuran suatu sudut eksterior segitiga adalah lebih besar dari ukuran
sudut- sudut interiornya yang tidak bersisihan.
41
Penjelasannya : karena sudut interior yang tidak bersisihan dari sebuah eksterior
segitiga sejumlah dua, maka yang dibuktikan dari hubungan tersebut, haruslah
sebanyak dua.
A
P
M
1
Alasan
1. M titik tengah AC
hingga MP BM
4. ?
5. AM CM
6. AMB CMP
6. ?
7. AMB CMP
7. ?
8. A C1
9. uA = uC1
9. ?
10. ?
11. ?
42
POSTULAT 23 : Salah satu p atau p adalah benar, tidak ada kemungkinan lain
(Hukum penyisihan jalan tengah).
POSTULAT 24 : p dan p kedua-duanya tidak dapat benar pada saat yang sama
(Hukum kontradiksi).
F
E
Diketahui:
43
AB DE ,
BC EF ,
AC DF
Buktikan : B E
tidak
tidak
tidak
DF harus
tidak
E yang harus
b. Suatu segitiga tidak dapat mempunyai lebih dari satu sudut tumpul.
Diketahui: Segitiga ABC
Buktikan : ACB dan ABC tidak
keduanya sudut tumpul.
44
Bukti:
Misal diterima kemungkinan bahwa ACB dan ABC keduanya sudut
tumpul.
ACB dan ACD adalah sudut-sudut yang bersuplemen, jumlahnya
merupakan sudut lurus. Sedangkan ACB adalah sudut tumpul yang
ukurannya 90o, pastilah
Dengan demikian u ACD tidak lebih dari u ABC. Hal ini kontradiksi dengan
teorema bahwa ukuran sudut pada eksterior segitiga adalah lebih dari sudutsudut interiornya yang tidak bersisihan. Kesimpulannya, permisalan bahwa
ACB dan ABC keduanya tumpul mengarah pada tidak konsistennya sifat
kelogisan, yaitu u ACD tidak lebih dari u ABC dan u ACD u ABC.
Menurut hukum kontradiksi keduanya tidak dapat dibenarkan pada saat
yang sama. Jika uACD u ABC harus yang benar (menurut teorema),
maka u ACD tidak lebih dari u ABC pastilah salah. Jadi untuk pernyataan
bahwa ACB dan ABC keduanya sudut tumpul adalah salah. Tentu
pernyataan ACB dan ABC tidak keduanya tumpul harus benar, yang
merupakan satu-satunya pilihan yang mungkin.
Diketahui : 1 2
Buktikan : garis l tidak berpotongan
dengan m
c.
l
Bukti:
1
l
P
m
45
kontradiksi keduanya tidak dapat dibenarkan pada saat yang sama. Jika u 1
= u 2 benar (menurut yang diketahui), maka u 1 u 2 harus salah.
Sehingga pernyataan bahwa l berpotongan dengan m harus benar, yang
merupakan satu-satunya pilihan yang mungkin.
DEFINISI 47: garis-garis yang sejajar adalah dua garis yang sebidang dan tidak
berpotongan. Garis a sejajar dengan b dinotasikan dengan a//b.
DEFINISI 48 : suatu transversal adalah suatu garis yang memotong dua garis lain di
dua titik yang berlainan.
Perhatikan gambar berikut.
A
P
A
Q
46
DEFINISI 51 : sudut-sudut yang sehadap adalah dua sudut yang dibentuk oleh
transversal yang memotong dua garis; sudut-sudut tersebut titik sudut titik
sudutnya berlainan, satu terletak di daerah interior dan yang lain pada daerah
eksteroir tetapi kedua sudut tersebut sepihak dengan transversal.
a. Pasangan
sudut-sudut
yang
berseberangan dalam : 8 dan 2,
3 dan 5.
b. Pasangan
sudut-sudut
yang
berseberangan luar : 1 dan 7,
4 dan 6.
c. Pasangan sudut-sudut sehadap : 4
dan 8, 1 dan 5, 3 dan 7,
2 dan 6.
1
3
8 5
7 6
TEOREMA 23 : jika dua garis dipotong oleh suatu transversal sedemikian hingga
sudut-sudut berseberangan dalamnya kongruen, maka kedua garis tersebut adalah
sejajar. (buktikan sebagai latihan).
TEOREMA 24 : jika dua garis dipotong oleh suatu transversal sedemikian hingga
sudut-sudut sehadapnya kongruen, maka kedua garis tersebut sejajar.
47
Diketahui : 1 2
Buktikan : n//m
Bukti:
Pernyataan
Alasan
1. 1 2
1. Diketahui
2. 3 2
3. 1 3
4. Jadi n // m
4. Teorema 23
TEOREMA 25 : jika dua garis dipotong oleh suatu transversal sedemikian hingga
sudut berseberangan luarnya kongruen, maka kedua garis tersebut sejajar (buktikan
sebagai latihan).
TEOREMA 26 : jika dua garis keduanya tegak lurus pada garis yang sama, maka
kedua garis tersebut sejajar (buktikan sebagai latihan).
POSTULAT 25 : melalui suatu titik yang tidak terletak pada garis yang diketahui ada
satu dan hanya satu garis yang sejajar dengan garis yang diketahui tersebut
(postulat kesejajaran atau postulat kelima Euclid).
TEOREMA 27 : jika dua garis sejajar dipotong oleh transversal, maka sudut-sudut
berseberangan dalamnya kongruen (buktikan sebagai latihan).
48
Diketahui : a // b
Buktikan : 1 2
Bukti :
Pernyataan
Alasan
1. a // b
1. Diketahui
2. 2 3
2. Teorema 27
3. 1 3
4. Jadi 1 2
TEOREMA 29 : jika dua garis sejajar dipotong oleh transversal, maka sudut-sudut
berseberangan luarnya kongruen (buktikan sebagai latihan).
TEOREMA 30 : jika suatu garis tegaklurus terhadap salah satu garis yang sejajar,
maka garis tersebut juga tegaklurus terhadap yang lain (Buktikan sebagai latihan).
TEOREMA 31 : melalui titik yang terletak pada garis yang diketahui, tentu ada satu
dan hanya satu garis yang tegaklurus terhadap garis tersebut.
TEOREMA 32 : dari suatu titik yang tidak terletak pada suatu garis, ada satu dan
hanya satu garis yang tegaklurus terhadap garis yang diketahui tersebut.
49
DEFINISI 53 : jajar genjang adalah segi empat dengan sisi-sisi yang berhadapan
sejajar.
DEFINISI 54 : persegi panjang adalah jajar genjang yang salah satu sudutnya sikusiku.
DEFINISI 56 : belah ketupat adalah jajar genjang dengan dua sisi bersisihannya
kongruen.
DEFINISI 57 : trapesium adalah segi empat yang mempunyai satu dan hanya satu
pasang sisi sejajar.
DEFINISI 58 : trapesium sama kaki adalah trapezium yang kedua sisi tidak sejajarnya
kongruen.
CATATAN
:
1. diagonal adalah segmen garis yang ditarik dari sebarang dua sudut
yang tidak bersisihan pada poligon.
2. jajar genjang dinotasikan dengan
50
TEOREMA 39 : jika sisi-sisi yang berhadapan pada segi empat adalah kongruen, maka
segi empat tersebut merupakan jajar genjang.
TEOREMA 41 : jika segi empat mempunyai sepasang sisi-sisi yang kongruen dan
sejajar, maka segi empat tersebut merupakan jajar genjang.
Soal-soal
1. Pada diagram di bawah , buktikan bahwa :
u<ACD > u<B (teorema 22).
2. Dapatkah anda menjelaskan suatu pernyataan bahwa sebuah sudut alas suatu
segitiga samakaki tidak dapat berupa sudut tumpul ?.
51
D
B
C
52
13. Buktikan : Ada sebuah titik pada lingkaran yang berjarak sama dari dua titik lain
pada lingkaran . Apakah titik tersebut tunggal ? dimana terdapat yang lain ? .
14. Jika garis-garis persekutuan titik titik tengah sisi-sisi jajaran genjang
membentuk suatu belah ketupat , maka jajaran genjang tersebut merupakan
persegi panjang.
Jika sepasang sudut yang berhadapan pada trapesium adalah bersuplemen , maka
trapesium tersebut samakaki.
Tes Formatif
1.
Perhatikan ilustrasi 1.
C
1 D
A 1 .
A
B
Illustration 1
Buktikan: AB // ED .
2.
Perhatikan ilustrasi 2.
E
C
D
Buktikan: AE // BC .
3.
Illustration 2
Perhatikan ilustrasi 3.
A
Diketahui: ABE
B
C
E
Illustration 3
53
AB // CD .
AB // CD
CE DE .
Buktikan: AE BE .
4.
Perhatikan ilustrasi 4.
C
4
Diketahui: AD // BE .
B 2
BD // CE .
B adalah titik tengah AC .
D
Illustration 4
Buktikan: BE AD .
5.
Perhatikan ilustrasi 5.
E
Diketahui: ABC
AC BC .
1 2 .
Buktikan: 3 4 .
1
2
D
E
Illustration 5
6.
Perhatikan ilustrasi 6.
D
1
C
2
Diketahui: AC BD . 1 2 .
O
Buktikan: AC bisektor BD .
A
7.
B
Illustration 6
Perhatikan ilustrasi 7.
l1
DC EC .
l1 // l2 .
l2
B
Illustration 7
54
8.
Perhatikan ilustrasi 8.
E
B
Illustration 8
lain. Buktikan: AE // CD
9.
Perhatikan ilustrasi 9.
a. If m(A) 700 dan m(B) 600 ,
tentukan m( C ) .
C
B
Illustration 9
tentukan m(A) .
d. If m(1) 1350 dan AC BC , tentukan
m( C ) .
C
1
2
a. Tentukan m(2) .
b. Tentukan m(ACB ) .
c. Tentukan m(1) .
d. Tentukan m(3) .
55
800
D
E
Illustration 10
700 B
BAB VIII
SUDUTSUDUT PADA POLIGON
TEOREMA 42 : Jumlah ukuran ukuran sudut suatu segitiga sama dengan 180o.
C
1
2 3
2
Bukti :
Pernyataan
1. 1
adalah
garis
Alasan
yang
melalui
B ( sebagai latihan )
sedemikian hingga 1 // AB
2. u < 123 = 180o
3. u < 123 = u < 1 + u < 2 + u < 3 = 180o
4. < A < 1 dan < B < 3
5. Jadi u ( < A + < B + < 2 ) = 180o
TEOREMA 43 : jika dua sudut pada suatu segitiga adalah kongruen terhadap dua
sudut segitiga yang kedua, maka sudut yang ketiganya kongruen (buktikan sebagai
latihan).
A
D
TEOREMA 44 : dua segitiga adalah kongruen jika ada suatu korespodensi diantara
titik sudut titik sudutnya sedemikian hingga dua sudut dan satu sisi yang
56
Ilustrasi :
TEOREMA 45 : Ukuran sudut eksterior suatu segitiga adalah sama dengan jumlah
ukuran ukuran sudut dalam yang tidak bersisihan (bukti sebagai latihan).
TEOREMA 46 : sudut sudut lancip pada segitiga siku siku adalah bersuplemen
(bukti sebagai latihan).
DEFINSI 54 : poligon konveks adalah poligon yang masing masing sudutnya lebih
kecil dari sudut lurus.
A
E
E
D
Poligon Konveks
TEOREMA 47 : jumlah ukuran-ukuran sudut suatu poligon dengan n sisi adalah 180
(n-2)
Diketahui :
s
f
y
Buktikan :
(n-2)
57
Bukti :
Pernyataan
Alasan
(untuk latihan)
.
4. u<x + u<y = u<A
u<z + u<v = u<B
**
.
5. u<1 + u<2 + =360 ***
6. u<P +u<A + u<B = n. 180
7. 360 + u<A + u<B = n. 180
8. u<A + u<B = n. 180 360
9. Jadi :
u<A + u/B = 180 (n-2)
= (n 2).180
58
A
5
6
1
D
2
8
10
9
7
POSTULAT 26 : diketahui sebarang dua bilangan a dan b , satu dan hanya satu
diantara tiga hubungan a<b , a=b , a.>b adalah benar (eksistensi dan ketunggalan
urutan).
POSTULAT 27 : diketahui sebarang tiga bilangan a,b dan c dengan a.>b dan b>c,
maka a>c (sifat transitif dari urutan).
Contoh :
1 D
C
B
59
1. Pada diagram sebelah , BD dan CD adalah bisektor sudut eksterior EBC dan
FCB .
Tunjukkan dengan sebarang cara
F
D
2. Dari titik tengah dari sebuah sisi segitiga , segmen-segmen ditarik tegak lurus
terhadap dua sisi yang lain . Jika kedua segmen yang tegak lirus tersebut tidak
kongruen , maka kedua sisi tersebut tidak kongruen . (tunjukkan dengan bukti
tidak langsung ).
3. Ukuran masing-masing sudut pada sebuh poligon bersudut sama adalah lima
kali sam dengan ukuran sebuh sudut eksterior poligon tersebut . Apa nama
poligon itu ?.
4. Berapa bannyaknya sisi suatu poligon , jika jumlah ukuran sudut-sudutnya lima
kali sama dengan jumlah ukuran sudut-sudut eksterior ? .
5. Diketahui : DA AB
CB AB
C
A
60
u DA u CB
Buktikan : u<C u <D
6. Jelaskan mengapa sebuah sudut pada poligon bersudut sama , tidak dapat 130o ?
.
Tes Formatif
1.
Perhatikan ilustrasi 1.
alas ED .
A
B
Illustration 1
A 1 .
Buktikan: AB // ED .
2.
Perhatikan ilustrasi 2.
C
D
Illustration 2
Buktikan: AE // BC .
3.
Perhatikan ilustrasi 3.
B
C
Diketahui: ABE
E
Illustration 3
AB // CD .
AB // CD
CE DE .
61
Buktikan: AE BE .
4.
Perhatikan ilustrasi 4.
C
4
Diketahui: AD // BE .
B 2
BD // CE .
B adalah titik tengah AC .
D
Illustration 4
Buktikan: BE AD .
5.
Perhatikan ilustrasi 5.
Diketahui: ABC
AC BC .
1 2 .
Buktikan: 3 4 .
6.
2
1
D
E
Illustration 5
Perhatikan ilustrasi 6.
D
1
C
2
Diketahui: AC BD .
O
1 2 .
A
Buktikan: AC bisektor BD .
7.
B
Illustration 6
Perhatikan ilustrasi 7.
l1
DC EC .
l1 // l2 .
l2
8.
B
Illustration 7
Perhatikan ilustrasi 8.
E
A
62
B
Illustration 8
C
D
9.
Perhatikan ilustrasi 9.
C
0
63
B
Illustration 9
DAFTAR PUSTAKA
64