Teater Kls Xii
Teater Kls Xii
Teater Kls Xii
BAB VII
Peta
Konsep
Karya
teater
Seniman
Penonton
2, Selain olah tubuh juga olah vokal (olah suara). Bagaimana jika
seekor kera berdialog dengan teman-teman kera lainnya. Apakah
dibarengi dengan mengeram sambil memperlihatkan giginya, apakah
sambil menggaruk-garuk badannya karena gatal akibat banyak kutu?
Suara harus terlatih sedemikian rupa agar suara aslinya tidak nampak
terdengar lagi.
Yang terdengar betul-betul suara tokoh cerita yang ada dalam lakon.
Suara juga butuh kelenturan dan butuh keterbiasaan, jika tidak maka
akan menimbulkan serak dan tidak akan mencapai tokoh cerita yang
diharapkan. Pada dasarnya seluruh panca indra harus diolah dan dilatih
untuk mewujudkan peran-peran yang sesuai dengan keinginan naskah.
3. Olah sukma, yaitu melatih daya konsentrasi agar terbiasa dalam
memusatkan pikiran terhadap sesuatu. Dengan penuh konsentrasi
makaakan terhindar dari lupa dialog atau lupa bloking (permainan
tempat), serta gestur (sikap badan). Jika terbiasa megolah sukma untuk
konsentrasi, maka akan cepat hafal, cepat paham termasuk menerima
pelajaran baru.
Sebaliknya jika tidak dapat konsentrasi karena tidak terlatih, maka akan
sulit untuk mengerti apapun.
Detail
menarik
Di dalam rapat, pimpinan, dalam hal ini dapat saja sutradara akan
mengemukakan
gagasannya tentang pementasan teater. Setelah gagasannya disetujui
oleh peserta rapat, maka dilanjutkan dengan pembentukan tim
produksi. Dalam pemilihan peran dan para penata biasanya dilakukan
oleh sutradara sendiri, karena sutradara orang yang mempunyai
gagasan untuk menggarap naskah.
Sutradara orang yang paling memahami peran-peran tokoh yang
terdapat dalam cerita yang akan didramakan. Tim produksi dipilih
berdasarkan demokrasi, sedangkan tim artistik dipilih berdasarkan
kemampuan dan kemauan. Setelah terwujud sebuah tim yang lengkap
untuk sebuah produksi teater, maka segera dibuat jadwal latihan.
Dalam proses produksi, sutradara berfungsi sebagai koordinator di
bidang artistik. Mulai dari menjelaskan konsepnya kepada para penata,
sampai pada mengarahkan para pemain untuk memerankan tokoh
yang diharapkan oleh naskah. Tugas yang paling berat bagi sutradara
adalah mengatur laku. Tugas tersebut adalah merupakan tugas pokok
bagi seorang sutradara, karena melalui para pemainlah gagasangagasan sutradara dapat
dikomunikasikan langsung kepada penonton.
D.
Menyusun
Naskah
Drama
Naskah atau lakon dibuat oleh seorang penulis naskah (sastrawan). Dia
adalah seniman utama, karena dengan karya sastranya dapat
mengilhami para insan teater untuk mewujudkan sebuah karya
pertunjukan. Para sastrawan membuat naskah atau lakon drama
dengan maksud untuk dipentaskan. Oleh karena itu, ada penulis naskah
yang merangkap sebagai sutradara, sebab penulis tersebut lebih tahu
tentang maksud isi naskah atau lakon yang ditulisnya.
Ada pula penulis naskah yang hanya mampu dan bagus dalam
menciptakan naskah, tetapi kurang bagus menyutradarainya dalam
bentuk
pertunjukan. Dengan demikian banyak penulis naskah yang
memasrahkan karyanya untuk dipentaskan kepada calon-calon
sutradara.
Sebaliknya, banyak dramawan yang hebat sebagai sutradara, tetapi
tidak dapat membuat
naskah. Antara penulis naskah dengan sutradara teater memiliki
hubungan timbal-balik.
Kedua insan tersebut dapat saling menguntungkan.
Cerita
Nilai-nilai
Ide-ide
Tema
E. Analisis Naskah
Drama
Dalam menganalisis sebuah naskah drama yang harus kamu
perhatikan adalah judul naskah, pengarang, temanya, serta dimana
keunikannya?
Naskah atau sastra drama merupakan karya seorang sastrawan yang
memiliki bakat di bidang penulisan naskah drama. Tidak semua
sastrawan mampu membuat atau mencipta sastra drama sehubungan
dengan bakat dan minatnya.
Sastra drama adalah khayalan pengarang tentang kehidupan manusia.
Para penonton drama juga sadar bahwa yang ditontonnya hanyalah
fiksi, bukan realitas yang sebenarnya. Namun kadang-kadang
penonton hanyut dalam jalinan cerita sehingga ikut sedih, gembira,
haru, marah, dan berbagai perasaan lainnya sesuai dengan cerita
yang disajikan. Barangkali di situlah uniknya karya sastra drama.
Nah sekarang kamu coba membuat naskah sendiri untuk mengukur
kemampuan diri. Jika tidak pernah mencoba kamu tidak akan pernah
tahu potensi diri yang sebenarnya.