Tipe Data Dalam Javascript
Tipe Data Dalam Javascript
Part 3
Indikator Pembelajaran:
1.
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan konstanta dan method (fungsi) Objek Math
dalam Javascript
2.
Mahasiswa mengenal tipe data dan method String serta dapat mengaplikasikan dalam javascript
3.
4.
5.
Mahasiswa mengetahui dan memahami tipe data Array beserta methodnya dan dapat
mengaplikasikanya dalam javascript
Oleh: Yeni Nurhasanah, M.T
Math.LN10 : Berisi nilai dari logaritma natural 10, dengan nilai 2.302585092994046
Math.LOG10E : Berisi nilai dari logaritma natural e basis 10, dengan nilai
0.4342944819032518
Math.SQRT1_2: Berisi hasil dari 1 dibagi dengan akar kuadrat 2, dengan nilai
0.707106781186
Eksekusi di html
<script>
function myfunction(){
document.getElementById("demo").innerHTML =
Math.E+"<br>"+ //menampilkan logaritma natural e
Math.PI+"<br>"+ // MENAMPILKAN NILAI pi
}
</script>
Math.floor()-> Method Math.floor() berfungsi untuk pembulatan kebawah dari sebuah nilai desimal.
Fungsi ini membutuhkan 1 argumen, yaitu angka yang akan dibulatkan. Berikut adalah hasil
pemanggilan fungsi floor:
Math.log()-> Method Math.log() berfungsi untuk menghitung nilai logaritma natural, yaitu nilai dari log
e x. Fungsi ini membutuhkan 1 buah argumen angka.
Math.max()-> Method Math.max() berfungsi untuk mencari angka paling besar diantara argumen yang
diberikan. Fungsi ini membutuhkan 1 atau lebih argumen. Berikut adalah contoh penggunaan
fungsi Math.max():
Math.min()-> Method Math.min() berfungsi untuk mencari angka paling kecil diantara argumen yang
diberikan. Fungsi ini membutuhkan 1 atau lebih argumen. Berikut adalah contoh penggunaan
fungsiMath.min():
Math.pow()-> Method Math.pow() berfungsi untuk untuk mencari hasil pemangkatan. Fungsi ini
membutuhkan 2 buah argumen. Argumen pertama adalah angka asal, dan argumen kedua adalah nilai
pangkat. Berikut adalah contoh penggunaan fungsi Math. pow():
Math.random()-> Method Math.random() berfungsi untuk menghasilkan angka acak dalam setiap
pemanggilan. Fungsi ini tidak membutuhkan argumen apapun. Nilai akhir berada dalam rentang 0 dan
1. Untuk hasil angka acak 1-100, kita tinggal mengalikan hasil fungsi ini dengan 100. Berikut adalah
contoh penggunaan fungsi Math.random():
Math.sin()->Method Math.sin() berfungsi untuk menghitung hasil sinus. Fungsi ini membutuhkan 1
buah argumen dalam bentuk sudut dengan nilai radian. Untuk menkonversi derajat menjadi radian,
kalikan besar sudut dengan 0.017453293 (2/360). Nilai akhir fungsi ini berada antara 1.0 dan 1.0.
Math.sqrt()->Method Math.sqrt() digunakan untuk mencari hasil dari akar kuadrat sebuah angka.
Fungsi ini membutuhkan 1 argumen, yaitu angka yang akan dihitung. Berikut adalah contoh
penggunaan fungsi Math. sqrt();
Math.tan()->Method Math.tan() berfungsi untuk menghitung hasil tangen. Fungsi ini membutuhkan 1
buah argumen dalam bentuk sudut dengan nilai radian. Untuk menkonversi derajat menjadi radian,
kalikan besar sudut dengan 0.017453293 (2/360).
Buat sebuah program sederhana yang menjelaskan rumus menentukan luas lingkaran.
Ambil contoh perhitungan luas lingkaran dengan jari jari 10 dan 15!
Buatkan scriptnya!
\b: Backspace
\n: Newline
<script>
var a=yeni";
var b=nurhasanah";
var c=29";
var d=12;
var e=3;
console.log(a+b);
// yeninurhasanah
console.log(a+c);
// yeni29
console.log(c+d);
// 2912
console.log(d+e);
// 15
</script>
Walaupun tipe data string bukan di defenisikan menjadi objek, namun JavaScript
memperlakukantipe dasar String ini sebagai Objek String, sehingga
memiliki property dan method yang dapat di gunakan.
Property dan method dari objek String semuanya mengembalikan nilai baru, dan tidak bisa
mengubah nilai dalam variabel asal. Variabel asal String tetap bernilai seperti semula. Dalam
pemograman sifat ini disebut dengan immutable variable.
Berikut adalah Property dan Method yang dimiliki objek String di dalam JavaScript. Kita akan
membahasnya satu per satu. Property dan Method ini diurutkan secara abjad:
string.length
string.charAt()
string.charCodeAt()
string.concat()
string.indexOf()
string.lastIndexOf()
string.localeCompare()
string.match()
string.replace()
string.search()
string.slice()
string.split()
string.substr()
string.substring()
string.toLowerCase()
string.toString()
string.toUpperCase()
string.trim()
string.valueOf()
String.length merupakan property satu-satunya untuk objek String. Property ini akan
mengembalikan nilai panjang karakter dari sebuah String. Berikut contoh penggunaannya:
<script>
var str = yeni nurhasanah;
console.log(str.length);//15
</script>
Method String.charAt() berfungsi untuk mengambil sebuah karakter dari String. Method ini
membutuhkan 1 buah argumen angka yang diisi dengan posisi karakter yang akan diambil, dimulai
dari urutan 0 untuk karakter pertama, urutan 1 untuk karakter kedua, dan seterusnya. Berikut
contoh penggunaannya:
<script>
var str = Malang Animation School;
console.log(str.charAt(0));//M
</script>
Method String.indexOf() berfungsi untuk mencari karakter atau kata dalam sebuah String. Method
ini membutuhkan 2 argumen: 1 argumen bertipe String yang diisi dengan karakter yang akan
dicari, serta 1 buah argumen opsional yang berfungsi untuk menandai posisi awal pencarian. Jika
argumen kedua tidak diisi, maka pencarian akan dimulai dari awal String.
Hasil kembalian method String.indexOf() adalah posisi dari karakter yang ditemukan, dimulai dari 0
untuk posisi karakter pertama. Method ini akan mengembalikan nilai -1 jika karakter tidak ditemukan.
Berikut contoh penggunaannya:
var str = "Malang Animation School";
console.log(str.indexOf("a"));//1
console.log(str.indexOf("i", 3));// Pencarian dimulai dari karakter ke 4
Contoh penggunaanya:
// ajar
// potong dari index ke 9 dari awal sampai dengan index ke 6 dari akhir.
var hasil2 = kalimat.slice(8,-6)
console.log(hasil2);
</script>
// Java
</script>
// ajar Java
// Script
Method String. substring() berfungsi untuk mengambil string menjadi potongan string baru. Method ini membutuhkan 2
buah argumen angka yang berisi posisi awal dan akhir string yang akan diambil. Posisi ini dimulai dari 0 untuk karakter
pertama. Berbeda dengan methodString.slice(), argumen kedua dari method ini tidak bisa diisi dengan nilai negatif.
Hasil akhir method ini adalah String baru hasil pemotongan. Method String.slice() tidak akan mengubah string asal,
namun mengembalikan string baru.
// ajar
Hasil
akhir
method
ini
adalah
String
baru
hasil
pengubahan.
Method String.toUpperCase() danString.toLocaleUpperCase() tidak akan mengubah string asal,
namun mengembalikan string baru.
Method String.trim() berfungsi untuk membuang bagian spasi atau string kosong di awal dan
diakhir String. Biasanya method ini dipanggil untuk memastikan input dari user tidak mengandung
spasi di awal dan akhir inputan.
Hasil akhir method ini adalah String baru hasil pemrosesan. Method String.trim() tidak akan
mengubah string asal, namun mengembalikan string baru.
Untuk membuat tipe data boolean di dalam JavaScript, kita cukup memberikan nilai true, ataufalse ke
dalam sebuah variabel. Berikut adalah contoh pembuatan tipe data boolean di dalamJavaScript:
-0
NaN
(string kosong)
undefined
null
Selain nilai yang dicantumkan diatas, nilai lain akan dianggap sebagai true di dalam JavaScript,
termasuk array dan objek kosong.
Di dalam JavaScript (dan juga bahasa pemograman lain) operator perbandingan adalah operator
yang digunakan untuk membandingkan sebuah nilai atau variabel dengan variabel lainnya. Hasil
dari operasi perbandingan ini akan menghasilkan nilai boolean.
Perhatikan persamaan pada baris terakhir. Operasi == tidak melihat tipe data dari variabel yang akan
dibandingkan, sehingga 7 (tipe data number) akan dianggap sama dengan 7 (tipe datastring). Jika
anda ingin membandingkan kedua variabel ini, dan memasukkan jenis tipe data sebagai salah satu
penilaian sama atau tidaknya 2 buah variabel, maka harus menggunakan operator identikal (===).
Operator identikal === hampir sama dengan operator ==, yaitu membandingkan apakah 2 buah
variabel atau hasil operasi program sama atau tidak. Perbedaannya, operator === lebih ketat
aturan daripada operator ==. Operasi 7 == 7 akan dianggap sama dan menghasilkan nilai true,
namun operasi 7 === 7 akan dianggap false, karena tipe data kedua nilai ini berbeda.
Operator != adalah kebalikan dari operator ==, dan akan menghasilkan nilai true jika hasil operasi
2 buah variabel yang dibandingkan tidak memiliki nilai yang sama. Berikut adalah contoh
penggunannya:
Perhatikan juga untuk persamaan baris terakhir, operator != tidak mempertimbangkan tipe data variabel,
sama seperti operator ==. Jika anda ingin jenis tipe data juga merupakan kriteria perbandingan, maka
gunakan operator !==.
Jika operator != tidak mempertimbangkan tipe data, maka operator !== hanya akan false jika
operator yang dibandingkan memiliki nilai yang sama dan juga tipe data yang sama. Berikut
adalah contoh penggunaannya:
Operator Kurang dari (<) dan Kurang sama dengan dari: (<=)
Operator < dan <= hanya akan bernilai true jika variabel di sisi kiri operator memiliki nilai yang
kurang dari variabel di sisi kanan. Perbedaan antara < dan <= adalah jika kedua nilai yang
dibandingkan sama, maka operator < akan menghasilkan false, namun operator <= akan
menghasilkan true. Berikut adalah contoh programnya:
Operator Besar dari (>) dan Besar sama dengan dari (>=)
Operator > dan >= hanya akan bernilai true jika variabel di sisi kiri operator memiliki nilai yang
lebih besar dari variabel di sisi kanan. Perbedaan antara > dan >= adalah jika kedua nilai yang
dibandingkan sama, maka operator > akan menghasilkan false, namun operator >= akan
menghasilkan true. Berikut adalah contoh programnya:
Operator
dan
(and),
ditulis
dengan
&&.
Operator and hanya akan menghasilkan nilai truejika kedua
nilai yang dibandingkan juga bernilai true, dan menghasilkan
nilai false jika salah satu atau kedua nilai yang dibandingkan
adalah false.
Di dalam JavaScript tidak dikenal operator logika XOR, yakni operator yang akan menghasilkan
nilai true jika salah satu bernilai true, tetapi akan menghasilkan false jika kedua nilai true atau
kedua nilai false. Namun hal ini bisa diakali dengan menggunakan kode seperti berikut ini: !a !=
!b.
Di dalam JavaScript, sebuah tipe data akan dikonversi secara otomatis tergantung operator yang
digunakan. Tipe data string akan terkonversi menjadi number jika dikenakan operasi pembagian.
Berikut adalah contoh konversi yang terjadi:
Seperti
yang
terlihat,
operasi
pembagian
akan
menkonversi
bertipe string menjadinumber, lalu kemudian operasi pembagian di jalankan.
variabel
Di dalam JavaScript, operasi penambahan akan menkonversi tipe number menjadi string, lalu
operasi penyambungan string-lah yang dijalankan, bukan operasi penambahan number.
yang
Untuk operasi logika atau perbandingan yang memerlukan tipe data boolean, JavaScript juga akan
menkonversi tipe data secara otomatis. Contoh berikut ini akan dijalankan di dalam JavaScript:
Kode program diatas akan mengkonversi String duniailkom menjadi boolean dengan nilai True.
Jika kita ingin mengkonversi sebuah tipe data menjadi tipe data lainnya tanpa
mengandalkankonversi otomatis seperti diatas, JavaScript juga menyediakan caranya dengan
menggunakanfungsi global Number(), String(), dan Boolean().
JavaScript juga menyediakan fungsi global parseInt() dan parseFloat() untuk menkonversi tipe
data string menjadi number. Sesuai dengan namanya, fungsi parseInt() akan mengkonversi tipe
data menjadi integer dan membuang angka dibelakang tanda desimal. Sedangkan
fungsiparseFloat() akan mengkonversi tipe data menjadi Float (nilai angka dengan desimal).
Untuk membuat tipe data menjadi String, rata-rata tipe data memiliki method toString(), atau
bisa juga menggunakan fungsi String(). Berikut adalah contohnya:
Untuk menkonversi tipe data menjadi Boolean, JavaScript menyediakan fungsi Boolean(). Berikut
adalah contoh penggunaannya:
JavaScript menyediakan sebuah operator untuk mengetahui tipe data dari sebuah variabel,
yaknioperator typeof. Operator ini akan menghasilkan nilai string yang berisi jenis tipe data dari
variabel yang di uji. Berikut adalah contoh penggunaannya:
Jika sebuah elemen dilompati pada saat penulisan array, maka nilai elemen tersebut adalah
undefined, yang berarti tidak ada data
Terlihat dari pemanggilan method toString dan length bahwa array tersebut berisi 10 elemen, namun
pada saat dilakukan pemanggilan, hasilnya adalah undefined.
nama_array[index]
nama_array[index] = data_baru
Jika pada saat menambahkan data kedalam array yang sudah berisi data
pada index tersebut, maka data yang lama akan ditimpa oleh data yang baru.
property length dari Array digunakan untuk mengetahui panjang elemen dari sebuah array.
*Hasil dari property array length adalah berapa banyak elemen di dalam array tersebut, bukan
index tertinggi. Karena index dimulai dari 0, maka nilai length akan selalu lebih besar daripada
nilai index tertinggi. Untuk array dengan index yang terurut dari 0, maka index tertinggi adalah
nilai length-1.
Untuk menghapus sebuah elemen dari array, JavaScript memiliki operator delete. Berikut adalah
cara penggunaan operator delete:
Perhatikan bahwa operator delete hanya menghapus nilai dari elemen, bukan menghapus elemen array
sama sekali. Operator ini seolah-olah memberikan nilai undefined kedalam elemen array yang akan
dihapus. Nilai dari property length juga tidak dipengaruhi oleh operator delete ini.
Untuk menghapus atau mengeluarkan sebuah nilai dari array, kita bisa menggunakan method
push(), pop(), shift() dan unshift(). Fungsi-fungsi ini akan kita bahas dalam tutorial berikutnya:
Mengenal Method (fungsi) Objek Array JavaScript.
join()
reserve()
sort()
slice()
splice()
Perhatikan bahwa jika argumen tidak ditulis, maka tanda koma , akan digunakan sebagai
pembatas string. Fungsi join() ini adalah kebalikan dari fungsi split() dari objek string.
Perhatikan bahwa jika argumen tidak ditulis, maka tanda koma , akan digunakan sebagai
pembatas string. Fungsi join() ini adalah kebalikan dari fungsi split() dari objek string.
Method Array.reverse() digunakan untuk membalikkan urutan dari elemen di dalam array.
Method ini akan mengubah array asal. Berikut adalah contoh penggunaan method reverse():
Method Array.sort() digunakan untuk mengurutkan elemen dari array. Jika method ini dipanggil
tanpa argumen, elemen dari array akan diurutkan berdasarkan abjad. Jika elemen di dalam array
bukan huruf, maka akan dikonversi sementara menjadi string, baru kemudian dilakukan proses
pengurutan. Jika ditemukan elemen dengan nilai null atau undefined, akan di tempatkan pada
urutan akhir.
Dari contoh diatas terlihat bahwa method sort() tidak menghasilkan nilai yang seharusnya dalam
pengurutan angka. Untuk hal ini, kita bisa menginput fungsi kedalam argumen method sort().
Fungsi yang diinput di dalam argumen method sort() akan memiliki 2 inputan untuk memutuskan
elemen mana yang akan ditampilkan terlebih dahulu. Jika elemen pertama seharusnya
ditampilkan terlebih dahulu, maka fungsi harus menghasilkan nilai kurang dari 0, dan apabila
angka kedua harus tampil terlebih dahulu, maka fungsi harus mengembalikan nilai lebih besar dari
0.
Sebagai contoh, berikut adalah method sort() dengan argumen berupa fungsi untuk mengurutkan
angka dalam elemen array.
Method Array.concat() berfungsi untuk penyambungan array. Hasil akhir dari pemanggilan fungsi
ini adalah array baru dengan penambahan dari method concat(). Elemen yang ditambahkan diinput
sebagai argumen dari method concat(). Berikut adalah contohnya:
Method Array.slice() digunakan untuk memotong array menjadi array baru, atau menjadi subarray dari array asal. Method slice() ini membutuhkan 2 buah argumen yang berisi posisi index
awal dan akhir pemotongan.
Jika hanya diberikan 1 argumen, maka method ini akan mengembalikan array baru dimulai dari
posisi argumen sampai dengan akhir array. Jika argumen bernilai negatif, maka perhitungan akan
dimulai dari akhir array. Berikut adalah contoh penggunaan method array slice():
Dari contoh kode yang kita lakukan, terlihat
bahwa index terakhir tidak termasuk ke
dalam array baru. arr1.slice(2,4) akan
mengembalikan elemen array dari index ke2, ke-3, namun tidak ke-4.
Walaupun memiliki nama method yang mirip dengan slice(), method splice() sepenuhnya berbeda.
Method splice() adalah method serba-bisa yang bisa digunakan untuk memotong array,menambahkan
elemen array, bahkan melakukan keduanya sekaligus.
Tidak seperti method slice() dan concat(), pemanggilan method ini akan mengubah array asal.
Jika hanya diberikan satu buah argumen, method splice() akan berfungsi menghapus array asal mulai
dari index yang diberikan, dan mengembalikan nilai array yang dihapus. Berikut contohnya:
Jika method splice() memiliki 2 argumen, maka argumen kedua berfungsi untuk menentukan
seberapa banyak elemen yang akan di hapus. Jika elemen yang dihapus berada ditengah-tengan
array asal, maka array asal akan tersambung. Berikut contohnya:
Method splice() mendukung argumen ke 3, 4, dan seterusnya. Jika disertakan, argumen ini akan
berfungsi sebagai elemen yang akan ditambahkan ke array asal dimulai dari posisi argumen
pertama. Berikut adalah contoh kode program splice() dengan 3 atau lebih argumen:
Method push() dan pop() digunakan untuk menambahkan dan mengurangi elemen dari array.
Kedua method ini memungkinkan pemrosesan array sabagai sebuah stack atau tumpukan dengan
metoda first in last out.
Method push() akan menambahkan elemen array pada akhir dari array, sedangkan
methodpop() akan menghapus elemen terakhir dari array. Kedua method ini akan mengubah array
asal dan mengembalikan nilai jumlah elemen array.
Berikut adalah contoh penggunaan method Array.push() dan Array.pop() dalam JavaScript:
Method
Array.unshift()
dan
Array.shift()
hampir
sama
dengan Array.push() dan Array.pop()perbedaannya, method unshift() dan shift() akan
menambahkan atau menghapus elemen array di awal array.
Method unshift() akan menambahkan elemen baru diawal array, dan menggeser seluruh eleman
yang ada. Method shift() akan menghapus elemen paling awal array, dan menggeser ke bawah
seluruh elemen lain di dalam Array. Kedua method ini akan mengubah array asal.
Berikut adalah contoh penggunaan method Array.unshift() dan Array.shift() dalam JavaScript:
SELESAI
TERIMA KASIH