Pemrograman MATLAB
Pemrograman MATLAB
Pendahuluan
Perhitungan Matematika
Komputasi numerik
Dokumentasi Matlab
Desktop Matlab
10
11
Keterangan
tool untuk browse direktori aktif. Dari tool ini kita dapat mengeset
direktori mana yang aktif. Direktori aktif berarti bahwa
direktori inilah yang siap untuk diakses file didalamnya atau tempat
yang siap untuk digunakan sebagai penyimpan data.
Tool yang menampilkan direktori aktif. Dari tool ini kita dapat melihat
direktori mana yang aktif. Sebagai default direktori aktif Matlab adalah
C:\MATLAB6p5\work, jika Matlab diinstal di direktori C:\ , kalau
disimpan di D:\ maka direktori aktif defaultnya D:\MATLAB6p5\work,
begitu juga di E:\ atau dimana saja.
Jendela ini disebut disebut sebagai Command Window. Dari jendela ini
kita dapat memasukkan perintah Matlab. Disamping itu kita juga
dapat menjalankan atau mengeksekusi program yang sudah kita buat
di editor window dan disimpan di direktori aktif.
Tool untuk melihat perintah apa saja yang pernah kita jalankan melalui
command window. Tool ini diberi nama command
history.
10.Tool untuk mendisplay isi file apa saja yang terdapat di direktori
aktif.
BAB 2
x=6;
y=7;
z=x*y
z = 42
Bantuan Matlab
NESYA=exp(NEsya*3)
clc;
pwd;
who
whos
a=10
a=
10
a^2 ans =
100
a^3 ans =
1000
1+2*4/3
ans =
3.6667 >> 1+2/4*3 ans =
2.5000
Tetapi, coba kita lihat contoh ke-4 dan ke-5, yaitu bagaimana urutan
operasi pada angka-angka tersebut. Untuk bentuk yang lebih jelas
operasi 1+2*4/3 dapat dituliskan sebagai
1+((2*4)/3) = 1+8/3
1+ 2.667
3.667
1 + 0.5 *3
2.5000
Variable tidak boleh diawali dengan angka, misalnya 2abc, 45y, 3ok43
Variabel dapat merupakan kombinasi antara huruf dan angka,
misalnya ok45, ok45ok, abc432 dsb
1.
54
, i dan j memiliki
melalui desktop Matlab, caranya pilih menu File > Preferences >
Command Window , kemudian pilih format yang diinginkan.
format format_numerik_yang_diinginkan
misalnya
format long
No
perintah
Contoh keluaran
Modul
Pemrograman Komputer
10
1
>> format short
3.1429 ( 4 angka di belakang
koma)
2
>> format long
3.14285714285714
3
>> format short e
3.1429e+000
4
>> format long e
3.142857142857143e+000
5
>> format rational
22/7
6
>> format short g
3.14286
7
>> format long g
3.14285714285714
8
>> format bank
3.14
1.
clc
: menghapus layar di command window
2.
close all : menghapus semua gambar yang tampil sebelumnya.
3.
clear
: perintah untuk menghapus data di memori Matlab
4.
cd
: perintah untuk mengubah direktori
5.
pwd
: perintah untuk mengetahui kita berada di direktori
6.
dir
: perintah untuk mengetahui file apa saja yang ada di
current directory
7.
mkdir
: perintah untuk membuat direktori dibawah current
direktori
8.
delete
: perintah untuk menghapus file
9.
who
: menampilkan semua variabel saat ini.
10.whos
: menampilkan semua variabel saat ini bersama
Modul Pemrograman Komputer
11
11.what
D. Menampilkan/Menyembunyikan Output
=
6.3000
=
13.2300
sin(pi/3),cos(pi/3),tan(pi/3) ans =
0.8660 ans =
0.5000 ans =
1.7321
asin(0.88),acos(0.88),atan(0.88) ans =
1.0759 ans =
0.4949 ans =
0.7217
sinh(pi/3),cosh(pi/3),tanh(pi/3) ans =
1.2494 ans =
1.6003 ans =
0.7807
asinh(1.22),acosh(1.22),atanh(1.22) ans =
1.0287 ans =
0.6517 ans =
1.1558 + 1.5708i
No
Nama variabel
Keterangan
1
abs()
Menyatakan harga mutlak, misal
2
sqrt()
Menyatakan akar pangkat dua, misal
3
exp()
Menyatakan harga eksponensial, misal e
4
log()
Menyatakan harga ln, misal ln(x)
5
log10()
Menyatakan harga logaritma basis 10, misal
log(x)
6
log2()
Menyatakan harga logaritma basis 2, misal
log x
Contoh
>> z = 3+4i;
abs(z) ans =
5
a=100;
sqrt(a) ans =
10
log(a) ans =
4.6052
log10(a) ans =
2
log2(a) ans =
6.6439
exp(log10(a)) ans =
7.3891
No
Konstanta
Keterangan
1
pi
3.14159265...
2
i
Unit imajiner,
3
j
Sama dengan i
4
eps
Ketelitian relatif floating-point
5
realmin
6
realmax
Bilangan floating-point terbesar
7
inf
Bilangan tak hingga
8
NaN
Not-a-Number
BAB 3
Matriks
a
11
12
a
13
A= aa
3121
32 22
23
33
atau
11
21
A= a31
[
a
41
2
1
12
A= 54
12
41
Matriks seperti di atas dapat kita tuliskan dengan cara >> A=[ 2 1 12; 4
2 -1; 5 12 4]
atau
Jadi, antara elemen satu dengan elemen yang lain dalam satu baris
Contoh, misalnya elemen pada baris pertama dan kolom ketiga yang
berharga 12 akan dikalikan dengan 11, maka perintah yang dapat
dilakukan adalah
>> A(1,3)*11
lain
pascal(4) ans =
1 1 1
2 3 4
3 6 10
4 10 20
16
2
3
13
5
11
10
8
9
7
6
12
4
14
15
1
0 x 1
0 x a
, maka fungsi
>> 0.4660
ra
nd
0.5252
(3, 0.8381
4)
0.4451
0.4186
0.2026
an
s
=
0.0196
>> 10*rand(3,4)
ans =
0.
01
53
0.
93 6.8128
18
5.0281
0.
84 3.0462
62 6.8222
0.
67
3.7948
21 7.0947
0.
74
68
1.8965
3.0276
8.3180
4.
28
89
1.
93 9
43 9
5.
41
67
>>
ro
u
nd
(1
0*
ra
4
6
8
7
nd
(3,
4))
>> ceil(10*rand(3,4))
an
s
=
ans =
4
3
11
. Pernyataan
u =[1,2,3 ]
v =[ 2 ; 3 ; 4 ]
1n
n 1
, vektor
, sedangkan skalar
s=10
u=
1
2 3
v=
2
3
4
s = 10
>> x=pascal(4);
y=magic(4);
z1=x+y
z1 =
17
3
4
14
6
13
13
12
10
10
12
22
5
18
25
21
>> z2=x-y
z2 =
-15
-1
-2
-12
-4
-9
-7
-4
-8
-4
0
-2
-3 -10 -5 19
>> x=pascal(4);
y=magic(3);
z1=x+y
u=[1,2,3];
v=[2;3;4];
u*v
ans =
20
>> v*u
ans =
v u
uv
2
4
6
3
6
9
8 12
Transpose matriks. Transpose matriks berarti menukarkan elemenelemen matriks yang berada pada baris i ke kolom j atau
>> z=v*u
z=
2
4
6
3
6
9
4
8
12
>> z'
ans =
2
3
4
Modul Pemrograman Komputer
20
4
6
8
6
9
12
Tetapi hati-hati apabila vektor atau matriks yang kita miliki adalah
kompleks artinya bahwa elemen-elemennya bahwa elemenelemennya merupkan bilangan kompleks. Hal ini karena
penambahan apostrop saja berarti kita melakukan transpose
konjugat kompleks matriks/vektor tersebut. Sedangkan, kalau kita
hanya ingin melakukan transpose saja, maka perlu digunakan tanda
titik dikuti tanda apostrop ( .' )
>> A=[2i+1,i-2,2;i+2,3,3i-5;2,3i+1,3]
2.0000
+ 1.0000i
3.0000
-5.0000 + 3.0000i
2.0000
1.0000 + 3.0000i
3.0000
>> A'
ans =
1.0000
- 2.0000i
2.0000 - 1.0000i
2.0000
-2.0000 - 1.0000i 3.0000
1.0000 - 3.0000i
2.0000
-5.0000 - 3.0000i
3.0000
>> A.'
ans =
1.0000
+ 2.0000i 2.0000 + 1.0000i
2.0000
-2.0000 + 1.0000i
3.0000
1.0000 + 3.0000i
2.0000
-5.0000 + 3.0000i
3.0000
>> A=[1,2,3;2,3,4;3,4,5]
A=
1
2
3
2
3
4
3
4
5
>> B=[3,2,1;4,3,2;6,5,4]
B=
3
2
1
4
3
2
6
5
4
>> A*B
ans =
29
23
17
42
33
24
55
43
31
>> B*A
ans =
10
16
22
16
25
34
28
43
58
a 0=a
atau
. Matriks
AI =IA =A
>> A=[1,2,3;2,3,4;3,4,5]
A=
1
2
3
2
3
4
3
4
5
>> I=eye(3)
I=
1
0
0
0
1
0
0
0
1
>> A*I
ans =
1
2
3
2
3
4
3
4
5
>> I*A
ans =
1
2
3
2
3
4
3
4
5
>> ones(3,4)
ans =
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
>> zeros(3,4)
ans =
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
BAB 4
Peranan grafik dalam bidang sains dan teknik adalah sangat penting.
Grafik dapat digunakan untuk menampilkan hasil suatu hasil
penelitian maupun observasi lapangan. Dengan menampilkan dalam
Untuk membuat sebuah grafik garis, fungsi yang kita gunakan adalah
plot. Fungsi ini memiliki bentuk berbeda tergantung pada argumen
input yang kita berikan. Sebagai contoh, misalnya kita memiliki data
dalam bentuk array dan kita simpan dalam vektor y, maka plot(y) akan
ditampilkan grafik elemen-elemen y terhadap indeks elemen-elemen
tersebut. Sedangkan, jika kita menentukan dua argumen x dan y maka
plot(x,y) akan ditampilkan grafik y versus x. contoh
y=10*rand(100,1);
plot(y)
0 x 10
x=0:pi/200:10*pi;
y=cos(x);
plot(x,y)
dan
y=cos(x);
plot(x,y)
x=linspace(0,2*pi,200);
Kita dapat menentukan jenis garis untuk menampilkan grafik yang kita
miliki, misalnya garis putus-putus, titik-titik, kombinasi garis dan titik
dan lain-lain. Sedangkan untuk menampilkan jaring-jaring pada frame,
kita dapat menggunakan perintah grid. Lihat contoh dibawah ini
x=linspace(0,2*pi,200);
plot(x,y1,'-',x,y2,'o',x,y3,':') grid
Jenis garis dapat berupa garis putus-putus (dash), titik-tiitk (dot) dan
lain-lain.
Penanda dapat berupa tanda bintang (*), kotak (square), bulatan (o),
diamond, tanda silang (x) dan lain-lain.
Warna dapat berupa merah (r), kuning (y), hijau (g), cian (C), hitam (b)
dan lain-lain.
x=linspace(0,2*pi,200);
y=cos(x); plot(x,y,'-squarer')
Kita juga dapat menentukan warna dan ukuran garis grafik melalui
perintah-perintah
y = tan(sin(x)) - sin(tan(x));
plot(x,y,'--rs','LineWidth',3,...
'MarkerEdgeColor','k',...
'MarkerFaceColor','g',...
'MarkerSize',5)
Ukuran penanda 5
hold off
x = 0:pi/15:4*pi; y = exp(2*cos(x));
plot(x,y,'-r',x,y,'ok')
y=peaks;
plot(y)
Jika kita perhatikan, grafik yang terbentuk terdiri atas 49 buah dengan
warna berbeda-beda. Secara umum, jika perintah plot digunakan
untuk mengeplot grafik fungsi dengan dua argumen dimana data yang
terbentuk berupa matriks 2 dimensi, maka
jika y adalah matriks dan x berupa vektor, maka perintah plot (x,y)
akan menampilkan grafik elemen pada kolom/baris matriks
x=1:length(peaks);
plot(peaks,x)
xlabel
: untuk memberikan label pada sumbu x
ylabel
: untuk memberikan label pada sumbu y
zlabel
: untuk memberikan label pada sumbu z
tittle
: memberikan judul garfik
legend
x=-2:0.1:2;
y=-2:0.1:2;
[X,Y]=meshgrid(x,y);
f=-X.*Y.*exp(-2*(X.^2+Y.^2));
text(pi/2,cos(pi/2),'\leftarrowy1=cos(x)');
text(pi/3,cos(pi/3-0.5),'\leftarrowy1=cos(x-0.5)');
text(2*pi/3,cos(2*pi/3-1.0),'\leftarrowy1=cos(x-1.0)')
Cara
Simbul
Cara
simbul
penulisan
penulisan
\alpha
\upsilon
\beta
\phi
\gamma
\chi
\delta
\psi
\eta
\Gamma
\zeta
\omega
\iota
\Delta
\theta
\Theta
\vartheta
\Lambda
\kappa
\Xi
\lambda
\Pi
\nu
\Sigma
\mu
\Phi
\xi
\Upsilon
\phi
\Omega
\rho
\Re
Y = [5
2 1
8
7
3
9
8
6
5
5
5
4
3 2];
bar(Y)
No.
Langkah-langkah
Kode
1.
Mempersiapkan data
Z=peaks(20)
2.
Pilih jendela dan
figure(1)
jendela gambar
3.
Panggil fungsi untuk
h = surf(Z); h=mesh(Z); h=contour(Z)
menampilkan grafik
4.
Atur peta warna dan
colormap hot
shading
shading interp
set(h,'EdgeColor','k')
5.
Tambahkan
light('Position',[-2,2,20])
pencahayaan
lighting phong
material([0.4,0.6,0.5,30])
'BackFaceLighting','lit')
6.
Atur titi pandang
View([30,25])
grafik
set(gca,'CameraViewAngleMode','Manual')
7.
Atur batas sumbu dan
Axis([5 15 5 15 -8 8])
tick mark
set(gca,'ZTickLabel','Negative|| ...
Positive')
8.
Atur aspek rasio
set(gca,'PlotBoxAspectRatio',...
[2.5
2.5
1])
9.
Berikan tambahan
xlabel('X Axis')
keterangan pada
ylabel('Y Axis')
title('Peaks')
grafik
10.
Mencetak grafik
set(gcf,'PaperPositionMode',...
'auto')print -dps2
Apabila kita memiliki dua buah fungsi dengan argumen sama, maka
kita dapat menampilkan grafik 3D dari data tersebut. Demikian pula
jika kita memiliki 3 buah vektor dengan ukuran sama, maka kita juga
dapat menampilkannya menjadi grafik 3D. Contoh
t=-2*pi:pi/200:2*pi; x=sin(t);
y=cos(t);
plot3(x,y,t);grid
Apabila kita memiliki data yang sudah dibuat dalam bentuk matriks,
maka kita dapat menampilkannya dalam bentuk grafik. Grafik yang
terbuat merupakan plot setiap data dalam kolom matriks tersebut.
grid on
No.
Fungsi
Keterangan
1.
mesh, surf
Plot grafik permukaan
2.
mesh, surfc
Plot permukaan dengan contour
3.
meshz
Plot permukaan dengan curtain plot
4.
pcolor
Plot permukaan flat
5.
surfl
6.
surface
mesh(Z) mesh(...,C)
mesh(...,'PropertyName',PropertyValue,...) meshc(...)
meshz(...)
Contoh
x=-3:.125:3; y=-3:.125:3;
[X,Y] = meshgrid(x,y); Z = peaks(X,Y); mesh(X,Y,Z);
Apabila kita memiliki sebuah fungsi f(x,y) yakni fungsi dengan dua
a x b
ayb
variabel bebas x dan y, dimana
dan
, maka tidak
serta merta dapat dibuat grafik fungsi f terhadap x dan y. Akan tetapi,
ada satu langkah yang harus dilakukan yaitu membuat vektor x dan y
tersebut menjadi matriks. Untuk membuat matriks vektor x dan y
tersebut dapat dilakukan dengan fungsi meshgrid.
[X,Y] = meshgrid(x,y);
x=1:3;
y=1:4;
[X,Y]=meshgrid(x,y); X =
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
Y =
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
[X,Y] = meshgrid(x,y);
'EdgeColor','none',...
BAB 5
M-File dapat berupa skrip maupun fungsi. M_File dalam bentuk skrip dapat
dieksekusi secara mudah dengan menuliskan nama skrip tersebyut di
command window, atau cukup menekan tombol F5 dengan catatan skrip sudah
diberikan nama. M-File dalam bentuk fungsi terdiri atas argumen yang harus
diberikan input sebelum dieksekusi dan menghasilkan ouput. Apabila M-File kita
berupa fungsi, maka langkah eksekusi file adalah sebagai berikut.
Membuat
M-File dengan
function c = fungsiku(a,b)
teks editor.
c = sqrt(a.^2 + b.^2);
Memanggil
M-File
>>
a=2.4;
melalui
command
>>
b= 3.1;
window
>>
c=fungsiku(a,b)
c =
3.9205
lain
1.
Tidak menerima input
2.
Menerima argumen input dan
keluaran.
2.
Menjalankan data yang
3.
Tidak menjalankan data yang
(workspace)
sewaktu-waktu, karena
ruang kerja.
Dibawah ini diberikan contoh M-File dalam bentuk fungsi yang sangat berguna
bagi pemrograman komputer.
biasanya dilambangkan
N!
Baris definisi fungsi. Baris ini mendefinisikan nama fungsi dan argumen input
dan output. Dalam contoh tersebut nama fungsinya adalah fac, argumen input
adalah a dan b, serta
Baris bantuan. H1 singkatan dari baris help 1. Matlab akan menampilkan baris
H1 ketika kita mencarinya dengan perintah lookfor.
Body fungsi. Bagian ini memuat code yang akan melakukan komputasi dan
menyimpan harga untuk kepentingan setiap argumen output.
Skrip
Skrip merupakan bentuk sederhana dari M-File, karena tidak memiliki argumen
input maupun output. Bentuk ini sangat berguna untuk otomatisasi serangkaian
perintah-perintah Matlab, misalnya perhitungan yang berulang-ulang dengan
data yang sama. Dengan menggunakan tombol down arrow atau up arrow,
maka kita dapat menemukan kembali data atau perintah yang pernah kita
eksekusi. Hal ini karena data atau perintah tadi terseimpan di dalam ruang
kerja. Dibawah ini diberikan contoh skrip M-File sederhana
% baris komentar
theta = -pi:0.01:pi;
% perhitungan
rho(1,:) = 2*sin(5*theta).^2;
rho(2,:) = cos(10*theta).^3;
rho(3,:) = sin(theta).^2;
rho(4,:) = 5*cos(3.5*theta).^3;
for k = 1:4
polar(theta,rho(k,:))
% keluaran grafik
pause
end
Fungsi
argumen output. Fungsi melakukan operasi dengan data yang ada di dalam
workspace fungsi itu sendiri, bukan yang tersimpan di dalam workspace yang
ada di desktop Matlab. Di bawah ini diberikan fungsi sederhana bernama rerata
yang akan menghitung elemen dalam sebuah vektor.
function y = rerata(x)
akan error
[m,n] = size(x);
y = sum(x)/length(x);
% perhitungan
X=1:6;
rerata(X) ans =
3.5000
Argumen fungsi baik argumen input maupun output dapat lebih dari satu. Pada
fungsi rerata.m di atas, argumen input hanya satu yaitu vektor x, sedangkan
argumen output juga hanya satu yaitu y. Pertanyaannya, apakah argumen
dapat lebih dari satu. Jawabnya
if (p<=0 | l<=0)
end
Jika dijalankan
p=3;l=5;
kotak(p,l) ans =
15
[L,K]=kotak(p,l)
L =
15
K =
30
Sub fungsi
Fungsi M-File dapat terdiri dari lebih dari satu fungsi. Fungsi pertama
disebut sebagai fungsi utama, sedangkan fungsi berikutnya disebut
sebagai subfungsi.
avg
= mean(u,n);
med = median(u,n);
function a = mean(v,n)
% Subfungsi
% menghitung rerata.
a = sum(v)/n;
function m = median(v,n)
% Subfungsi
% menghitung median.
w = sort(v);
if rem(n,2) == 1
m = w((n+1)/2);
else
m = (w(n/2)+w(n/2+1))/2;
end
Operator Aritmatik
Operator
Deskripsi
+
Penambahan
Pengurangan
.*
Perkalian
./
Bagi kanan
.\
Bagi kiri
:
Operator kolon
.^
Pangkat
.'
Transpose
'
Transpose konjugat kompleks
*
Perkalian matriks
Pangkat matriks
Operator relasi
Operator
Deskripsi
<
Kurang dari
<=
Kurang dari atau sama dengan
>
Lebih dari
>=
Lebih dari atau sama dengan
==
Sama dengan
~=
Tidak sama dengan
>>P=[2,3,4;3,4,5;5,6,7];
Q=[3,2,4;2,4,5;5,1,2];
P==Q
ans =
0
0
1
0
1
1
1
0
0
>> P<Q
ans =
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
>> P>Q
ans =
0
1
0
1
0
0
0
1
1
>> P>=Q
ans =
0
1
1
1
1
1
1
1
1
BAB 6
KONTROL ALIRAN
if (kondisi)
ya
Perintah
tidak
56
if (kondisi) pernyataan/perintah
end
Apabila pernyataan logika berharga benar (true), maka seluruh pernyataan atau
perintah yang berada diantara if dan end akan dijalankan. Sebaliknya, jika
pernyataan logika berharga salah (false), maka seluruh perintah/pernyataan
yang berada diantara if dan end tidak akan dijalankan karena Matlab akan
langsung menuju end. contoh:
if rem(a,2) == 0
end
Dalam pernyataan bersyarat if-else paling tidak terdapat dua pernyataan. Jika
kondisi yang diperiksa bernilai benar atau terpenuhi maka pernyataan pertama
yang dilaksanakan dan jika kondisi yang
diperiksa bernilai
tidak
kedua
yang
if (kondisi)
pernyataan yang
dilaksanakan.
Pernyataan
diilustrasikan
seperti
pada
gambar 4.5.
ya
Perintah
Perintah
57
if(kondisi)
else
end
dalamnya apabila syarat logikanya berharga benar (1). Pernyataan ini dapat
digambarkan dengan diagram dibawah ini
Ya
Perintah
If
Perintah ....
Tidak
Ya
elseif
Perintah
Perintah ....
Tidak
Ya
elseif
Perintah
Perintah ....
Tidak
else
Perintah
Perintah ....
A = n/2; else
end
Pernyataan ini sangat penting untuk masalah-masalah yang memiliki lebih dari
dua cabang. Mengapa pernyataan ini disebut
else endelse
perintah/pernyataan
perintah/pernyataan
perintah/pernyataan if (kondisi)
else
perintah/pernyataan
perintah/pernyataan
ya
end
end
if (kondisi)
tidak
Perintah
Perintah
if (kondisi)
if (kondisi)
Perintah
Perintah
Perintah
Perintah
Perintah
Perintah
Modul Pemrograman
Komputer
60
switch
otherwise
Dari bentuk umum penggunaan switch di atas, maka pernyataan switch terdiri
atas beberapa blok antara lain:
switch
diikuti oleh ekspresi yang mana dapat berupa skalar (bilangan) maupun
string.
Sejumlah
Blok
otherwise. Blok ini ada untuk mengantisipasi apabila nilai eksepresi pada
switch tidak sama dengan nilai ekspresi pada case manapun. Pernyataanpernyataan yang berada dalam blok ini akan berakhir saat bertemu dengan
pernyataan end.
Pernyataan
end.
switch no
case 1
a=input('masukkan panjang sisi bujur sangkar:'); luas=a*a;
case 2
a=input('masukkan panjang persegi panjang: '); b=input('masukkan
lebar persegi panjang: '); luas=a*b;
case 1
a=input('masukkan panjang sisi bujur sangkar:'); luas=a*a;
4. while
n = 1;
while sum(1:n) < jum disp(n)
n = n + 1; end
while(i<=6)
x=1;
while(x<=i)
fprintf('%i',x);
x=x+1; end
fprintf('\n');
i=i+1;
end
5. Perulangan for
Struktur perulangan for biasa digunakan untuk mengulang suatu proses yang
telah diketahui jumlah perulangannya. Dari segi penulisannya, struktur
perulangan for tampaknya lebih efisien karena susunannya lebih simpel dan
sederhana. Secara default, penambahan indeks adalah 1, tetapi kita dapat
mengeset sendiri misalnya penambahannya 2, 3 atau berapapun bahkan dapat
pula negatif. Untuk penambahan positif, perulangan akan berakhir manakala
indeks sudah lebih dari yang tentukan. Sedangkan untuk penambahan negatif,
perulangan berakhir saat indeks lebih kecil dari yang ditentukan. Secara umum,
sintaks for adalah sebagai berikut
Contoh program di bawah ini akan mencetak sebuah kalimat berbunyi Aku
mahasiswa semester 5 sebanyak lima kali dengan mengunakan pernyataan
perulangan for.
for i=1:N
fprintf('%i. Aku mahasiswa semester 5 \n',i); end
6. Pernyataan continue
if (i<5) continue;
end
Apabila skrip program di atas dieksekusi, maka yang keluar adalah tampilan
tulisan Aku mahasiswa semester 5 sebanyak 16 buah mulai dari nomor 5
hingga nomor 20. Dengan kata lain, kalimat dari nomot 1 hingga 4 tidak
ditampilkan. Hal ini disebabkan perintah continue yang berada di dalam loop for.
8. Pernyataan break
Pernyataan break berfungsi untuk menghentikan eksekusi loop for maupun loop
while. Apabila break ditemukan di dalam kalang for maupun while, maka
eksekusi akan dihentikan apabila syarat yang diberikan terpenuhi. Untuk lebih
jelasnya perhatikan contoh berikut ini
if (i>5) break;
end
Salah satu masalah di dalam sains dan teknik adalah masalah penyelesaian
persamaan linier simultan. Misalkan kita memiliki 3 buah persamaan simultan
berbentuk
a x a
11 1
12
x a
2
13
x =b
3
1 a 21
a x a
31
32
x a
2
33
x =b
3
Tiga persamaan linier tersebut dapat kita nyatakan dalam wujud matriks
berbentuk
a
11
b
12
[aa
21
31
aa
32
22
23 x 2
33 x 3
][
][
= b2
b3
a
13
a
11
12
a
13
x
1
dan
b1
A= aa
21
31
aa
22
32
aa
23
33
X = xx
32
b= bb
32
A=[1,-3,4;2,3,-4;1,2,3]; b=[3;10;1];
X=A\b
4.3333
-0.5490 -0.7451
karena
Apabila
det A0
det A =0