Sintesis Garam Rangkap
Sintesis Garam Rangkap
Sintesis Garam Rangkap
Disusun oleh :
Nama Praktikan : Dewi Adriana Putri
NIM
: 121810301053
Kelompok
: 12
Fak./Jurusan
: MIPA/ KIMIA
Nama Asisten
: Yoris Alidin
I. Judul Percobaan
Sintesis garam rangkap
II. Tujuan
Mempelajari pembuatan Garam Rangkap Kalium Aluminium Sulfat
Hidrat
(TAWAS)
III.
Metodologi Percobaan
III.1
Alat dan Bahan
III.1.1 Alat
- Gelas piala 100 mL
- Pipet ukur 25 mL
- Gelas ukur 25/50 mL
- Lampu spiritus
- Corong
- Kaki tiga dan kassa
- Pengaduk
- Gunting
III.1.2 Bahan
- Aluminium foil
- Aquades
- Asam sulfat pekat
- Kertas saring
- Kristal K2SO4
III.2Skema Kerja
III.2.1 Pembuatan Alumunium sulfat
Aluminium
- ditimbang sebanyak 0,885 gram dan dipotong kecil
foil
kecil
- dimasukkan ke dalam beaker glass
- ditambah dengan H2SO4 pekat sebanyak 8 mL
- dipanaskan sambil diaduk hingga seluruh alumunium
Hasil foil larut kemudian didinginkan
-ditambahkan dengan aquades sebanyak 20 mL
beserta
IV.
Pembahasan
IV.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1. Tabel hasil pengamatan
No
.
1.
Perlakuan
Hasil
Larut,
keperakan (abu-abu)
Terdapat asap berwarna putih
Berbau menyengat
Muncul busa dan gelembung
Berwarna abu-abu
pekat + dipanaskan +
diaduk
2.
Penambahan air 20 mL
3.
(aquades)
Ditambahkan K2SO4 sambil
diaduk dan dipanaskan
berwarna
putih
4.
hingga menjadi 30 mL
Didiamkan 24 jam dan -
Terbentuk
5.
difiltrasi
Massa
putih
Massa total - massa kertas
Kristal
yang -
diperoleh
endapan
berwarna
100%=
8.12 / 6.28 x 100%= 129.29%
% rendemen
IV.2 Pembahasan
Garam rangkap adalah garam yang terdiri dari dua kation yang
berbeda dengan sebuah anion yang sama dalam satu sisi kristalnya.
Garam
rangkap
biasanya
lebih
mudah
membentuk
kristal
besar
dan
amorf.
Garam
rangkap
ini
disintesis
dari
larutan
mol yang sama menghasilkan kristal yang bersifat sangat stabil. Tawas
sudah lama digunakan sebagai koagulan pada penjernihan air dan bahan
baku pembuatan sintesis zeolit. Tawas bersifat amfoter. Sifat amfoter
merupakan kelebihan dari tawas. Dalam kehidupan sehari-hari tawas
dimanfaatkan untuk deodorant secara tradisional, obat kumur, dan
sariawan (Alaerts, 1984).
Tawas merupakan campuran rupa-rupa ion sederhana dalam larutan
yang akan mengion jika dilarutkan lagi. Jadi, jelas berbeda dengan garam
kompleks yang menghasilkan ion-ion kompleks dalam larutan. Garamgaram tersebut terbentuk melalui pencampuran (larutan pekat panas dari
komponen sulfat), lalu didinginkan. Kristal-kristal yang mengendap akibat
kelarutannya rendah dalam air dingin dapat dimurnikan lewat kristalisasi
karena kelarutannya meningkat secara mencolok dengan meningkatnya
suhu dan kristal-kristalnya biasanya berbentuk oktahedral (Underwood,
1999).
Suatu garam rangkap cukup stabil dalam fase padatannya. Jika
garam rangkap ini dilarutkan dalam air, maka garam ini akan terurai
menjadi ion-ion penyusunnya. Misalnya jika kristal carnallite dilarutkan
dalam air, maka dalam larutan akan terdapat ion-ion penyusun kristal
karnalit tersebut, yaitu K+, Mg+, dan Cl-. Prinsip yang mendasari
terbentuknya garam rangkap adalah garam yang terdiri dari dua kation
dan satu anion atau sebaliknya dan membentuk susunan kristal-kristal
yang
tetap
serta
jumlah
ekuivalen
dari
ion
penyusunnya,
yaitu
perbandingan
struktur
tersendiri
dan
molekul
tidak
tertentu.
harus
Garam-garam
sama
dengan
itu
struktur
memiliki
garam
praktikum ini yaitu kation Kalium dan Aluminium. Percobaan yang pertama
yang dilakukan yaitu membuat larutan alumunium sulfat (Al2(SO4)3)
dengan cara memotong kecil-kecil alumunium foil sebanyak 0.885 gram
yang direaksikan dengan larutan 8 mL H 2SO4 pekat kemudian dipanaskan
sambil diaduk-aduk. Alumunium dipilih karena strukturnya yang tidak
keras sehingga mudah untuk dihancurkan. Massa Al yang digunakan
sebesar 0.885 gram karena volume larutan H2SO4 pekat 8 mL agar tepat
bereaksi dan tidak adanya sisa sehingga memiliki perbandingan yang
sama. Tujuan alumunium foil yang dipotong kecil-kecil adalah untuk
memperbesar luas permukaan alumunium foil sehingga akan lebih cepat
bereaksi dan larut dalam H2SO4 pekat. Begitu juga dengan dilakukannya
pemanasan
dan
pengadukkan
secara
kontinyu
akan
mempercepat
jalannya reaksi. Pada prinsipnya untuk melarutkan suatu zat padat yang
sukar larut maka pelarutnya diberikan energi kalor sehingga tabrakan
antara
partikel-partikel
pereaksi
semakin
tinggi
sehingga
yang
mudah
direaksikan
dengan
senyawa
lain
dalam
reaksi
kemudian dipanaskan
hingga
volume
larutan
kristal bening pada dasar gelas beaker. Hal itu menandakan telah
terbentuk garam rangkap Kalium aluminium sulfat hidrat.
Kristal yang terbentuk kemudian dipisahkan dari filtrat dengan cara
filtrasi dan dekantasi. Untuk mendapatkan kristal murni maka tawas ini
dikeringkan pada udara terbuka untuk menghilangkan air atau pelarutnya.
Berdasarkan hasil pengamatan, terbentuk kristal yang berwarna putih
mengkilap. Setelah itu dilakukan penimbangan untuk mengetahui massa
kristal yang diperoleh. Massa kristal yang diperoleh sebesar 8.12 gram.
Massa
kristal
dikarenakan
yang
masih
diperoleh
banyaknya
melebihi
massa
pengotor
atau
awal
zat
total,
lain
hal
ini
sehingga
V. Kesimpulan
Kesimpulan praktikum sintesis garam rangkap adalah
1. Garam rangkap adalah garam yang terdri dari dua kation berbeda
dengan sebuah anion yang sama dalam satu sisi kristalnya.
2. Kalium alumunium sulfat hidrat dapat terbentuk dengan mencampurkan
senyawa kalium sulfat dengan alumunium sulfat yang menghasilkan
kristal tidak berwarna dan mengkilap.
Daftar Pustaka
Alaerts, G dan Santika, S.S. 1984. Metoda Penelitian Air. Surabaya: Badan
Usaha Nasional.
Harjadi. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: PT. Gramedia.
Tim Penyusun. 2014. Petunjuk Praktikum Anorganik 1. Jember: Universitas
Jember.
Underwood and Day. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga.
Lampiran
No
.
1.
2.
3.
Gambar
Keterangan
PERTANYAAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan garam rangkap?
Garam rangkap adalah garam yang terdiri dari dua kation yang
berbed dengan sebuah anion yang sama dalam satu sisi kristalnya.
Garam rangkap biasanya lebih mudah membentuk kristal besar
dibandingkan dengan garam tunggal penyusunnya. Kation garam
rangkap umumnya terdiri dari kation logam transisi yang bergabung
dengan kation logam alkali atau ion amonium. Contoh garam
rangkap adalah garam mohr, amonium besi(II) sulfat heksahidrat
(NH4)2Fe(SO4)2.16H2O, kalsium magnesium sulfat CaMg(CO3) dan
Tawas atau kalium aluminium sulfat KAl(SO4)2.12H2O.
2. Prinsip apa yang mendasari terbentuknya garam rangkap?
Prinsip pembentukan dari garam rangkap terjadi apabila dua garam
mengkristal bersama-sama dengan perbandingan molekul tertentu.
Garam yang terdiri dari dua kation dan 1 anion atau sebaliknya dan
membentuk susunan kristal yang tetap serta jumlah ekuivalen dari
ion penyusunnya
3. Bagaimana kita mengetahui bahwa garam rangkap yang terjadi
sesuai dengan percobaan ini?
Dengan dilakukannya beberapa uji seperti uji nyala, uji titik didih dan
meilhat dari wujud kristal yang terbentuk.