0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
216 tayangan58 halaman

Lampiran Lampiran PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 58

LAMPIRAN F

PERANCANGAN FLUIDIZED BED REAKTOR (RE-01)

Fungsi : mereaksikan ethylene , i-butene dan hidrogen


Tekanan operasi :
Konversi : 98%
Syarat terjadinya fluidisasi adalah ketika kecepatan gas masuk (uo) lebih besar dari kecepatan
minimum fluidisasinya (umf) (Levenspiel, 1991).
Recycle gas

R-01

produk

produk

reaktan

Kondisi operasi :
P = 20 atm
T = 363 K

F2

Langkah perancangan :
1. Menentukan tipe reaktor
Dipilih reaktor tipe fluidized bed dengan pertimbangan :
a. Zat pereaksi berupa gas dan katalis
b. Penanganan dan transportasi produk (padatan) lebih mudah
c. Distribusi suhu merata
d. Produk (padatan) memiliki ukuran medium
(Ulmans Encyclopedia, hal 242)
2. Menentukan konstruksi reaktor
Dipilih bahan konstruksi plate steel SA 357 dengan pertimbangan :
a. Bahan tahan panas (s/d 110C)
b. Mempunyai tekanan maksimum yang besar (s.d 32.500 psi)
(Brownell, hal 342)
3. Menghitung dimensi reaktor

Menghitung density gas (g)


g =

.
.

(Perry, hal. 3-267)


Dengan : M = BM rata-rata umpan
P = 20 atm
R = 82,05 atm cm2 / mol K

F3

Komponen

Xi

BM

BM.Xi

C2H4

0.99

28.02

277.398

C4H8

1.79E-06

56.04

0.0001

TEAL

2.62E-05

114.169

0.00299

H2

6.40E-08

1.3E-07

Jumlah
g =

27,7429 20
82,05 363

27.7429
= 0,0186 gr/cm3 = 18,6 kg/m3

Menghitung viskositas gas (g)

Dari Bird Appendix E didapat data-data :


Komponen

Tc (K)

Pc (atm)

g (gr/cmdt)

C2H4

282.4

49.7

2.15E-04

C4H8

419.6

39.7

3.36E-04

33.3

12.8

3.47E-05

H2

Jumlah

0.0005857

Sehingga untuk umpan campuran diperoleh :


Tc = (0,99 x 282,4) + (1,79 x 10-6 x 419,6) + (6,4 x 10-8 x 33,3) = 279,577 K
Pc = (0,99 x 49,7) + (1,79 x 10-6 x 39,7) + (6,4 x 10-8 x 12,8) = 49,2 atm
g = (0,99 x 2,15 x 10-4) + (1,79 x 10-6 x 3,36 x 10-4) + (6,4 x 10-8 x 3,47 x 10-5)
= 2,13 x 10-4 gr/cm dt
Tr = T/Tc = 363 / 279,577 = 1,298

F4

Pr = P/Pc = 20 / 49,2 = 0,406


Dari Bird fig. 1.3.1. untuk harga Tr dan Pr di atas didapat harga r = 0,6 dimana
r = g / c
g = r x c = (0,6) . (2,13 . 10-4 gr/cm dt)
= 1,28 . 10-4 gr/cm dt
= 1,28 . 10-4 poise

Menghitung kecepatan volumetrik gas umpan (Q)


Massa gas umpan (M) = 1.262.571,786 kg/jam ( dari Neraca Massa)
Q = M / = 1262571,8 / 18,6
= 67880,2 m3/jam = 18.855,6 cm3/dt

Menghitung kecepatan fluidisasi minimum (Umf)


. . g

= (33,7)2 +

1/2
0,0408 . 3 . s .
2

33,7

Dp = diameter partikel = 1600 m = 0,16 cm


= density partikel = 0,92 gr/cm3
0,16. . 0,0186
0,0408 . 0,16 3 . 0,0186. 0,92 0,0186 . 980,66
2
=
(33,7)
+
1,28.104
(1,28.104 )2

Umf = 16,22 cm/dt

1/2

33,7

F5

Menghitung terminal velocity (Vc)


3,1 . s . .
g

Vt =

0,5

3,1 . 0,920,0186 .0,16.980,66 0,5


0,0186

= 153,53 cm/dt

Menghitung diameter zona reaksi (Dt)

Umf = 16,22 cm/dt


Vt = 153,53 cm/dt
Vt/Umf = 9,46 diambil Vo = 9.Umf
Vo = 9.16,22 cm/dt = 145,98 cm/dt

A = =

Dt =

18855612
145,98

4 . 0,5

= 129.165,7 cm2

4 . 129.165,7 0,5
3,14

= 405,5 cm = 4,05 m

Menghitung Transport Disengaging Height (TDH)

Vo = 145,98 cm/dt
Dt = 4,05 m
Dari Kunii fig 3-16 didapat : TDH/Dt = 5
TDH = 5 x Dt = 5 x 4,05 = 20,25 m

F6

Menghitung Head Bawah (Lh)

Dipilih head elliptical dished, sehingga :


Lh = 0,25 x Dt = 0,25 x 4,05 = 1,01 m

Menghitung tinggi pada fluidisasi minimum ( Lmf)

FCAIZ = FC AIZ+Z + (-rA) dV


FCAIZ = FC AIZ+Z + (-rA) A dz
-(FC AIZ+Z - FCAIZ ) = (-rA) dV
( )

-F

= (-rA) . A

( (1 )

= rA . A

= rA . A

dz= r .A
A

dengan rA = kp.(C*).CA :

rA = kecepatan polimerisasi
kp = kecepatan propagasi
C* = konsentrasi situs aktif katalis
C = konsentrasi etilen
Dari literatur didapat :

F7

kp = 800 l/mol dt
C* = 42 mol
Maka persamaan dz menjadi :
.

dz = . .

dz = . .

1 .

dz = . . 1

Disini C* dalam satuan mol sehingga dz akan mempunyai dimensi L-2 , supaya dz
mempunyai dimensi L, maka C* dibuat dalam satuan mol/volume reaktor. Sehingga
persamaan akan menjadi :
.

dz = . . 1

..

dz = . . 1
1

dz = . . 1

F = kecepatan volumetric gas = 18.855,6 l/dt


XA = 0 0,02 (konversi per pass)
Penyelesaian persamaan diferensial di atas dengan cara diintegralkan :
1
dz

0,02

0
. . 1

F8

Ln z = 0,56
z = 4,11 m
Lmf = 4,11 m

Menentukan Volume Reaktor

V = luas alas x tinggi


Diketahui :

d (diameter)

= 4,05 m

L = Lmf

= 4,11 m

= d2 L
= x 3,14 x (4,05 m)2 x 4,11 m
= 52,92 m3

Volume Reaktor dilebihkan 20 %


V

= 52,92 x 1,2
= 63,50 m3

Menentukan tinggi reaktor pada zona reaksi (Lr)

Lr = TDH + Lh + Lmf
= 20,25 + 1,0125 + 4,11
= 25,37 m

F9

Diambil faktor keamanan 10%


Lr = 1,1 x 25,37 m = 27,9 m

Menentukan tinggi freeboard (Lf)

Dari Encyclopedia Chemical Engineering, John Mc Ketta vol. 14 untuk perancangan


yang memadai dipakai tinggi freeboard 6 - 10 m di atas permukaan bed (Lmf).
Direncanakan tinggi freeboard (Lf) = 8 m

Menentukan tinggi ekpanded section (Le)

Le = TDH Lf = 20,25 8 = 12,25 m

Menghitung diameter Expanded Section (De)

Pada Expanded Section supaya tidak terjadi entrainment atau partikel yang terikut aliran
fluida maka kecepatan massa diatur agar sama dengan kecepatan pada saat fluidisasi
minimum.
Q = 18855612 cm3/dt
Umf = 16,22 cm/dt

Ae = =
4. 0,5
]

De = [

18855612
16,22

=[

= 1162491,5 cm2

4 . 1162491 ,5 0,5
] =
3,14

716,9 cm = 7,2 m

F 10

4. Menghitung tebal dinding reaktor


Dari Brownell hal.342 dipilih bahan dengan spesifikasi :
Plate steel

= SA-357

T design

= 373

P design = 20 atm=294 psi


P maksimum diijinkan (f) = 32.500 psi
Efisiensi pengelasan (E) = 80%
Faktor korosi (c) = 0,125
ID shell = 4,05 m = 159,45 in
Persamaan yang digunakan :
Ts =
=

.
. (0,6 .)

294.159,5
32.500 0,8 (0,6 294 )

+ 0,125

= 1,94 in
Sehingga direncanakan tebal shell yang digunakan yaitu tebal shell standar 2 in.

5. Menghitung pressure drop


Persamaan yang digunakan :

= 1 .

Dalam hubungan ini :


P = pressure drop
= density partikel = 0,92 gr/cm3
= density gas = 0,0186 gr/cm3

F 11

= porositi = 0,4
P = (1-0,4).(0,92-0,0186).1.411 = 221,9 gr/cm2

6. Menghitung dimensi gas plate distributor


a. Menghitung P melalui distributor
Pd = 10% dari P reactor
= 0,1 x 221,9 gr/cm2
= 22,2 gr/cm2

b. Menghitung koefisien orifice (Cd)


NRE =

405,53 0,0186 145,98


1,28 10 4

= 8.602.393,8

Dari Kunii fig 3.12 untuk NRE > 10.000, koefisien orifice (Cd) = 0,6

c. Menghitung kecepatan gas melalui orifice (Uor)


Dari Kunii pers. 3-35 hal 88
Uor = Cd

2. . 0,5

= 0,6

2 .980,665 .22,194 0,5


0,0186

= 917,88 cm/dt

d. Menghitung jumlah lubang (Nor)


4 .

Nor = . . 2
Dor ( Diameter orifice) yang biasa digunakan yaitu antara 0,6 mm 2,5 mm. Diambil
harga rata-rata, sehingga diameter orifice yang digunakan 1,5 mm
4 .145,98

Nor = 917,88 . .1,52 = 0,091 / mm2 = 9,1 /cm2


Dari perhitungan di atas direncanakan jumlah lubang = 10 lubang /cm2

F 12

7. Menentukan waktu tinggal gas pereaktan pada reaktor


Rumus yang digunakan :

=
dengan :
= waktu tinggal
Fo = laju alir umpan masuk = 1.262.571,786 kg/jam (dari neraca massa)

= berat bed (kg)


= ( luas penampang x tinggi ) zona reaksi x polietilen
= ( x ( 2,03 m )2 x 4,11 m ) x 924 kg/m3
= 48923 kg

48923

= = 1.262.571,79 = 0,038 jam = 2,32 menit

Menentukan diameter dan tinggi reaktor


a. Diameter dalam shell (Di)

Pemilihan head

Untuk menentukan bentuk-bentuk head ada 3 pilihan :


-

Flanged and Standar Dished Head

Digunakan untuk vesel proses vertikal bertekanan rendah, terutama digunakam untuk tangki
penyimpan horizontal, serta untuk menyimpan fluida yang volatil.

F 13
-

Torispherical Flanged and Dished Head

Digunakan untuk tangki dengan tekanan dalam rentang 15 psig (1,020689 atm) 200 psig
(13,60919 atm).
-

Elliptical Flanged and Dished Head

Digunakan untuk tangki dengan tekanan tinggi dalam rentang 100 psig dan tekanan diatas 200
psig ( Brownell and Young, 1959).
Oleh karena tekanan operasi reaktor yaitu 20 atm, maka digunakan Elliptical Flanged and Dished
Head .
.
b. Diameter Dalam Shell (Di)
VL, total =

D i2 H L
Di2 sf
3
+
+ 0,000076 D i
4
4

Keterangan :
Di

= Diameter dalam shell,ft

HL

= Tinggi cairan, ft

Diambil perbandingan tinggi cairan terhadap diameter dalam shell`standar dan tinggi sf adalah :
HL

= Di

sf

= 2 in = 0,167 ft

Vtotal

D 3i D i2 sf
3

0,000076 Di
4
4

Diperoleh Di

= 4,994 ft = 59,934 in

(Geankoplis, 1993)

F 14
Maka tinggi cairan adalah :
HL

= Di

= 4,994 ft = 59,934 in = 1,522 m

Diameter dalam shell standar adalah :


Di = 60 in = 5 ft = 1,524 m

(Brownell & Young, 1959:45)

c. Bahan Konstruksi
Material

= Stainless Steel SA 167 Grade 11 type 316 (Brownell:251)

Alasan

= Sesuai digunakan untuk gas yang bersifat korosif.

= 15.289 psi

= 0,125 in

= 0,85

d. Menghitung Tebal Shell

= 0,6
+ (Brownell & Young, 1959:45)

Keterangan :
ts = Tebal shell (in)
P = Tekanan operasi (psi)
f = Allowable stress (psi)
ri = Jari-jari shell (in)
E = Efisiensi pengelasan
C = Faktor korosi (in)

F 15

ts

50,876 (30)
0,25
18.750 0,85 - 0,6 50,876

= 0,346 in (digunakan tebal standar 0,375 in = 0,031 ft)

e.

Diameter Luar Shell (ODs)


ODs

= ID + 2. ts

ODs

= ID + 2. ts
= 60 in + 2 (3/8 in)
= 60,750 in

= 5,063 ft

= 1,543 m

8. Menghitung Tinggi Tutup Reaktor (OA)


OA = th + b + sf
Keterangan :
b

= Depth of dish (inside), in

th

= tebal torispherical head, in

sf

= straight flange, in

a. Menghitung tebal head


t

P.D.V
C (Brownell & Young,pers. 7.77,1959)
2. f .E 0,2.P

1
(2 k 2 )
6

(Brownell & Young, pers. 7. 76, 1959)

Keterangan :
V = stress-intensification factor

F 16

k=

a
, mayor-to-minor-axis ratio
b
a

Di 39,37
=
= 19,6850 in
2
2

Di 39,37

9,8425 in
4
4

19,6850
2
9,8425

1
(2 2 2 ) 1
6

63,8261 40,37 x1
0,125
2 15,289 0,85 0,2 63,8261

= 0,3132 in
Digunakan tebal plat standar = 0,5 in
b = rc -

Untuk OD = 95,1981cin, maka icr = 4,375 r = 96


b = 96 -

= 3,8857

F 17

OD

OA

icr
B

sf

ID

Gambar F.1. Hubungan dimensi untuk (elliptical) flanged and dish Heads

Tinggi Tutup (OA)


OA

= th + b + sf
= 0,5 in + 3,8857 in + 3,5 in
= 7,0857 in

Tinggi total reactor = tinggi shell (Hs) + [2 x (tinggi tutup atau OA]
= 750,5418 in + (2 x 7,0857)
= 764,7132 in = 19,4238 m = 63,7255 ft

F 18

Merancang Pendingin Reaktor


Karena reaksi yang terjadi didalam reaktor bersifat eksotermis, maka panas yang dilepaskan dari
reaksi harus ditransfer (diserap) dari reaktor untuk mencegah kenaikkan temperature. Koil atau
jaket pendingin digunakan untuk menjaga temperature reaktor tetap stabil.
a. Menghitung luas perpindahan panas
Luas perpindahan panas yang tersedia
A

= Luas selimut reaktor + Luas penampang bawah reaktor


= OD x HL + (/4 x OD2)

Diketahui :
OD

= 146,52 in
= 12,2102 ft

HL

= 764,71 in
= 63,72 ft

Sehingga :
A

= (12,2102 x 63,72 + ( /4 x ( 12,21022 )


= 237,977 ft2

Luas perpindahan panas yang dibutuhkan


Dari Al-Zahrani diketahui range UD = 250 500 W/m2 K
Dipilih UD = 500 W/m2 K = 88,0545 Btu/h ft2 F
Dari perhitungan neraca energi reaktor diketahui bahwa Q yang harus diserap adalah
1.053.902,0913 kJ/Jam (990.902,4505 Btu/jam). Sebagai media pendingin digunakan
dowtherm A.

F 19

tmasuk = 15 oC
= 59 oF
Tkeluar = 200 oC
= 392 oF
Kebutuhan pendingin :
m = 4181,4891 kg/jam = 9922,4461 lb/jam
Diasumsikan bahwa temperatur dinding shell reaktor sama dengan temperatur liquid
dalam reaktor yaitu 240 oC (482 oF).
Maka:
Tlmtd

T reaktor-t in -(T reaktor-t out)


ln

(T reaktor-t in)
(T reaktor-t out)

482-59 -(482-392)
(482-59)
ln (482-392)

= 206,5358
A

Q
(Ud x Tlmtd)

998.902,4504

= (88,0545 x 206,5328) = 54,9266 ft 2

Akebutuhan < Atersedia (54,9266 ft2 < 237,9777 ft2)


Sehingga jaket pendingin bisa digunakan.

b. Menghitung Tebal Jaket


untuk menghitung tebal jaket dilakukan dengan cara trial dan eror diameter baru
(Dvessel+jaket).
Vpendingin = Vreaktor+jaket - Vreaktor
Vpendingin = massa pendingin/densitas pendingin

F 20

Diketahui :
Jenis pendingin

: dowtherm A

Densitas pendingin

: 64,8575 lb/ft3

Vpendingin

4181,1891
=114,1461 lb/ft3
64,8575

Vreaktor+jaket =

1/4 Dreaktor+jaket2
Htotal

Vreaktor

1/4 ID2
Htotal

Jadi,
Vpendingin = 1/4 Dbaru2 x Htotal

1/4 ID2 x Htotal

114,1461 = 1/4 Dbaru2 x Htotal

1/4 ID2 x Htotal

Dengan menggunakan menu solver pada Microsoft excel, diperoleh


Dbaru

= 12,3250 ft = 3,8567 m

Tebal Jaket = Dbaru - ODvessel = 3,8567 3,7217 = 0,135 m

Merancang Sambungan Head dengan Shell


Sambungan antara tutup bejana dengan bagian shell menggunakan sistem flange dan
baut. Bahan konstruksi yang dipilih berdasarkan kondisi operasi.
Data perancangan :
Tekanan desain (p)

= 63,8425 psia

Temperatur desain

= 240 oC

Material

= ASTM-201 Grade B

(Brownell and Young,1959)

Bolting Steel

= SA-193, grade B7

(Brownell and Young,1959)

Material gasket

= Solid flat metal (Stainlees Steels)

F 21

Diameter luar shell (B)

= 95,1981 in

Ketebalan shell

= 0,3125 in

Diameter dalam shell

= 94,8856 in

Tegangan dari material flange

= 21.250 psi

Tegangan dari bolting material

= 20.000 psi

Tipe flange = Optional loose type

a.

Perhitungan Lebar Gasket Minimum


Lebar Gasket Minimum, N =

(do - di)
2

Keterangan :
do

= Diameter luar gasket, in

di

= Diameter dalam gasket, in

do
di

y - p.m
y - p(m+1)

(Pers. 12.2, Brownell and Young,1959)

Keterangan :
y

= Yield Stress, lb/in2

= internal pressure

= Faktor gasket (Gambar 12.11)

Digunakan stainless steel dari Gambar 12.11, pers.12.2, Brownell and Young,1959
diperoleh :
y

= 26.000 lb/in2

= 6,5

F 22

sehingga,
do
=
di

26.000 (63,8425 psia x 6,5)


=1,1021
26.000 (63,482 psia x (6,5 +1))

Diameter dalam gasket di sama dengan diamter luar shell = 95,1981 in,
Sehingga :
do = 1,1021 (95,1981 in) = 104,9178 in
Lebar gasket minimum, N =

(do - di)
2

(104,9178 95,1981)
2

= 4,8599 in

Jadi, digunakan gasket dengan lebar standar 5 in Gambar 12.12, Brownell and
Young,1959.
Diameter Gasket rata rata, G

= di + lebar gasket
= 95,1981 in + 5 in = 100,1981 in

Dari Gambar 12.12, Brownell and Young,1959, kolom I type 1.a :


bo =

N 5
= = 1,25 in
4 2

b=

bo
=
2

1,25
= 0,5590 in
2

jika bo > 0,25 in maka b = bo = 0,5590 in


Perhitungan Beban Baut (bolt)
Beban terhadap seal gasket :
Wm2 = Hy = x b x G x y

(Brownell and Young, pers 12.88, 1959)

Keterangan :
Hy

: berat beban bolt maksimum (lb)

F 23

: effective gasjet (in)

: dimensi gasket rata rata (in)

Wm2

= 3,14 x 0,5590 in x 100,198 in x 26000 lb/in2


= 4575175,0779 lb

Beban operasional total


Wm1

= H + Hp

(Brownell and Young, pers 12.91, 1959)

Keterangan :
H

= beban dari tekanan internal

Hp

= beban joint tight (lb)

Beban untuk menjaga joint tight saat operasi


Hp

=2xbxxGxmxp

(Brownell and Young, pers 12.90, 1959)

= 2 x 0,5590 in x 3,14 x 100,1981 in x 6,5 x 63,8425 lb/in2


= 146045,3099 lb
Keterangan :
m

= factor gasket

= tekanan operasi (psi)

Beban dari tekanan internal

(Brownell and Young, fig 12.11, 1959)

(Brownell and Young, pers 12.89, 1959)

F 24

= (( x G2 )/ 4) x p
= ( 3,14 x (100,1981 in)2 / 4 ) x 63,8425 lb/in2
= 503406,4162 lb

Beban operasi total


Wm1

= H + Hp
= 503406,4162 lb + 146045,3099 lb
= 649451,7261 lb

Beban pengontrol
Wm1 lebih besar dari pada Wm2
Sehingga beban pengontrol adalah Wm1

= 649451,7261 lb

Perhitungan Luas Baut Minimum (Minimum Bolting Area)


Am1

= Wm1/fb

(Brownell and Young, pers 12.92, 1959)

= 649451,7261 lb / 20000
= 32,4726 in
Perhitungan ukuran baut optimum ( Tabel 10.4 dan Tabel 12.3 dan Brownell dan Young 1959)
Digunakan baut dengan ukuran 3 :
Root area

= 2,0490 in2

F 25

Bolt spacing ( BS)

= 4 in

= 2 3/8 in

Edge distance ( E)

= 1 7/8 in

Jumlah bau minimum = Am1 / roof area


= 32,4726 in2 / 2,0490 in2
= 15,8480 buah
Digunakan 17 baut dengan bolt circle diameter :
BC

= ID + 2 [(1,145 x go) + R ]
= 94,8896 in + 2 [(1,145 x 0,3125) + 2 3/8 in ]
= 100,3512 in

Detil dimensi baut ditunjukkan pada gambar

Perhitungan Diameter Luar Flange

Flange OD (A)

= BC + 2E
= 100,3512 in + 2(1,8750 in)
= 104,1012 in

F 26

Check lebar gasket :


Ab actual

= jumlah baut x roof area


= 17 x 2,0490 in2
= 37,15 in2

Lebar gasket minimum :


= (Ab actual x fallaw) / (2 y G)

Nmin

= (37,15 x 20000) / ( 2 x 26000 x 3,14 x 100,1981)


= 0,0454 in
Karena 0,0454 in < 4,8599 in maka lebar gasket memenuhi.

Perhitungan tebal flange


Perhitungan tebal flange
t=

(Brownell and Young, pers 12.85, 1959)

keterangan :
Mmax

= momen saat beroperasi sebagai pengontrol, lb-in

= OD shell, in

fa

= Tegangan dari bolting material = 20000 psi

= diperoleh dari gambar (Brownell and Young, fig 12.22, 1959)

Menghitung Mmax

= MO = MD + MG +MT

F 27

Menghitung MD
Moment, MD
MD

= HD x hD

Untuk kondisi beroperasi W = Wm


HD

(Brownell and Young, pers 12.85, 1959)

= 0,785 B2 p

(Brownell and Young, pers 12.95, 1959)


(Brownell and Young, pers 12.85, 1959)

= 0,785 (95,1981 in)2 (63,8425 psi)


= 454188,4758 lb
Keterangan :
HD

= hydrostatic and force pada area flange (lb)

The lever arm


hD

(Brownell and Young, pers 12.100, 1959)

= (BC B )
= ( 100,3512 in 95,1981 in )
= 2,5766 in

MD

= HD x hD
= 454188,4758 lb x 2,5766 in
= 1170244,9947 lb-in

Menghitung MG
MG

= H G x hG

Hubungan level arm


hG

(Brownell and Young, pers 12.91, 1959)


(Brownell and Young, pers 12.101, 1959)

= (BC G )
= (100,3512 in 100,1981 in)
= 0,0766 in

F 28

Keterangan :
hG

= tahanan radial circle bolt (in)

BC

= Bolt Circle diameter (in)

= Diameter gasket rata rata (in)

Nilai HG

(Brownell and Young, pers 12.101, 1959)

HG

=WH

= (Ab + Am) fa
= (37,1500 in2 + 32,4726 in2) (20000 psi)
= 696225,8631 lb

Keterangan :
W

= berat beban (lb)

Am1

= luas baut minimum (in2)

Ab

= luas actual baut (in2)

fa

= tegangan yang diizinkan (psi)

HG

= W H
= 696225,8631 lb 503406,4126 lb
= 192819,4469 lb

MG

= H G x hG
= 192819,4469 lb x 0,0766 in
= 14762,7389 lb-in

F 29

Menghitung MT (Moment diberikan)


MT

= HT x hT

HT

= H HD

(Brownell and Young, pers 12.97, 1959)

= 503406,4162 lb 454188,4758 lb
= 49217,9404 lb
Hubungan level arm
hT

(Brownell and Young, pers 12.102, 1959)

= (hD + hG)
= (2,5766 in + 0,0766 in)
= 1,3266 in

MT

= HT x hT
= 49127,9404 lb x 1,3266 in
= 65290,6740 lb-in

Menghitung Mmax
Jumlah moment untuk kondisi MO
Mmax

= MO

(Brownell and Young, pers 12.99, 1959)

= MD + M G + M T
= ( 1170244,9947 + 14762,7389 + 65290,6740 ) lb-in
= 1250298,4076 lb-in
Jadi momen saat beroperasi sebagai pengontrol adalah Mmax = 1250298,4076 lb-in.
Perhitungan tebal flange

(Brownell and Young, pers 12.85, 1959)

F 30

t=

= A/B
= 104,1012 in / 95,1981 in

= 1,0935

Dari Gambar 12.22, Brownell and Young, 1959, dengan K sama dengan 1,0935, maka :
Y = 22
t

22 1.250.884,7979 lb in
20000 x 146,5233

= 2,2547 in

Digunakan flange standar dengan ketebalan 3 in. Detil flange dan bolt pada
sambungan head dan shell ditunjukkan pada Gambar

Bolt

t = tebal flange

Gasket

d = diameter baut

Gambar Detail flange dan bolt pada head vessel

F 31
IV.

Merancang Perpipaan dan Nozzel

a. Pipa Umpan C2H4


Komponen

Massa (kg)

Wi

i (kg/m3)

i (cP)

Wi / i

wi ln

C2H4

8.361,6697

1,0000

2,6220

0,0168

0,3808

-4.08638

Laju alir massa (G)

= 8.361,6697 kg/jam

Debit Cairan (Q)

= G/
= 8.361,6697 kg/jam
2,6260 kg/m3

Diameter optimum(d) = 282 G0,52-0,37

Data perhitungan :
Asumsi aliran adalah turbulen, (NRe) > 4000

= 282 (2,3227 kg/s)0,52 (2,6260 kg /m3)-0,37

= 250,0941 mm
= 9,8462 in

Dari Tabel 11, Kern, hal 844, 1965 dipilih spesifikasi pipa standar adalah :
Number Pipe Size (NPS)

= 10 in

Schedule pipa

= 40

ID

= 10,02 in

= 0,2545 m

F 32

OD

= 10,75 in

= 78,8 in2 = 0,0508 m2

Kecepatan alir air (v)

= Q/ A
= 24,7357 m3/s
0,0508 m2
= 486,9232 m/s

NRe

mixIDv
mix

0,-0939kg/ m x 0,2545 m x 486,9232 m/s


0,0168E - 0,3 kg/m.s

= 692635,2497 (asumsi aliran turbuler benar)


Berdasarkan spesifikasi pipa standar di atas, ditentukan spesifikasi nozzel standar untuk
pipa umpan.
Spesifikasi nozzel standar dari Brownell and Young, 1959, Appendix. F item 1 adalah :
Size

= 10

OD of pipe

= 10,75 in

b. Pipa Umpan C4H8


Aliran umpan masuk
Komponen

Massa (kg)

Wi

i (kg/m3)

i (cP)

Wi / i

wi ln

C4H8

22.018,068

1,0000

3.4232

0,0238

0,29212

-3,7380

F 33

Laju alir massa (G)

= 22.018,068 kg/jam

Debit Cairan (Q)

= G/
= 22.018,068 kg/jam
3,4232 kg/m3
=

6432,0134 m3/jam

Diameter optimum(d) = 282 G0,52-0,37 (Pers 5.14, Couldson, 1983)

Data perhitungan :
Asumsi aliran adalah turbulen, (NRe) > 4000

= 282 (6,1161 kg/s)0,52 (3,4232 kg /m3)-0,37

= 373,1721 mm
= 14,6917 in

Dari Tabel 11, Kern, hal 844, 1965 dipilih spesifikasi pipa standar adalah :
Number Pipe Size (NPS)

= 16 in

Schedule pipa

= 30

ID

= 15,25 in

OD

= 16 in

= 183 in2 = 0,1181 m2

= 0,3874 m

F 34
Kecepatan alir air (v)

= Q/ A
= 1,7867 m3/s
0,118 m2
= 10,1784 m/s

NRe

mixIDv
mix

3,4232kg/m x 0,3874 m x 10,1784 m/s


0,00238E - 0,3 kg/m.s

= 567070,4405 (asumsi aliran turbuler benar)


Berdasarkan spesifikasi pipa standar di atas, ditentukan spesifikasi nozzel standar untuk
pipa umpan.
Spesifikasi nozzel standar dari Brownell and Young, 1959, Appendix. F item 1 adalah :
Size

= 16

OD of pipe

= 16 in

c. Pipa umpan TEAL dan Hidrogen


Aliran umpan masuk
Komponen

Massa (kg)

Wi

i (kg/m3)

i (cP)

Wi / i

wi ln

H2

5733,7164

0,233

3,3763

0,030

0,069

-0,8170

TEAL

18.873,48

0.766

2.6260

0,0270

0,2920

-2.7703

Total

623,6642

1,0000

0,361

-3,2687

F 35
Laju alir massa (G)

= 24.607,1994 kg/jam
= 4,6434 kg/s

mix1

1
wi

i
1

0,361089
= 2,7694 kg/m3
ln mix

= (wiln i)

ln mix

= -3,58737

mix

= 0,0277E-03 kg/m.s

Debit Cairan (Q)

= G/
= 24.607,1994 kg/jam
2,7694 kg/m3
=

2,4681 m3/s

Diameter optimum(d) = 282 G0,52-0,37 (Pers 5.14, Couldson, 1983)

Data perhitungan :
Asumsi aliran adalah turbulen, (NRe) > 4000
= 282 (4,6434 kg/s)0,52 (2,7694 kg /m3)-0,37

= 429,8527 mm
= 16,9233 in

F 36

Dari Tabel 11, Kern, hal 844, 1965 dipilih spesifikasi pipa standar adalah :
Number Pipe Size (NPS)

= 18 in

Schedule pipa

= 20

ID

= 17,25 in

OD

= 18 in

= 234 in2 = 0,1510 m2

Kecepatan alir air (v)

= Q/ A

= 0,4382 m

= 4,6434 m3/s
0,1510 m2
= 11,1062 m/s

NRe

mixIDv
mix

2,7694kg/m x 0,4382 m x 11,1062 m/s


0,0277E - 0,3 kg/m.s

= 487070,4405 (asumsi aliran turbuler benar)


Berdasarkan spesifikasi pipa standar di atas, ditentukan spesifikasi nozzel standar untuk
pipa umpan.
Spesifikasi nozzel standar dari Brownell and Young, 1959, Appendix. F item 1 adalah :
Size

= 18

OD of pipe

= 18 in

F 37
VII.

Nozzle jaket

Tabel F.13. Aliran massa air pendingin masuk coil reaktor RE-01
Massa (kg)

Wi

i (kg/m3)

i (cP)

Wi / i

wi ln

C2H4

58,5317

0.0008

2.6260

0,0168

0.0003

-0.0031

C4H8

989,0661

0.0020

3.4232

0.0238

0.0006

-0.0074

H2

370,6011

0.0179

3.3763

0.0300

0.0053

-0.0627

Al2(C2H5)3

18.873

0.3446

2.6260

0.0270

0.1312

-1.2447

TiCl4

29.357

0.5371

9.2848

0.0164

0.0578

-2.2078

H2O

5.337,73

0.0977

1.6881

0.1104

0.0578

-0.2152

Total

54.986,937

1,0000

0,2531

-3,7409

Komponen

Laju alir massa (G)

= 54,986,9371 kg/jam
= 15,2742 kg/s

Densitas cairan (mix)

1
w /
i

1
0,2531

= 3,9511 kg /m3

ln mix

= (wi.ln i)

ln mix

= -3,7409

mix

= 0,0237 cP
= 0,0237E -03 kg/m .s

F 38
Debit cairan (Q)

= G/

= 54.986,9371 kg/jam
= 3,9511 m3/jam
Diameter optimum (d) = 282 G0.52-0.37

(Pers 5.14, Couldson, 1983)

Data perhitungan :
Asumsi aliran adalah turbulen, (NRe) > 4000

Diameter optimum, d = 282 G0.52-0.37


= 282 (15,2742 kg/s)0,52 (2,6157 kg /m3)-0,37
= 815,4550 mm
= 22,4940 in
Dari Tabel 11, Kern, hal 844, 1965 dipilih spesifikasi pipa standar adalah :
Number Pipe Size (NPS)

= 24 in

Schedule pipa

= 20

ID

= 23,25 in

OD

= 24 in

= 335 in2

Kecepatan alir air (v)

= Q / A
=

= 0,5906 m

= 0,2290 m2

3,8658 m 3 /s
0,2290 m 2

= 16,8812 m/s
NRe

ID v
= mix
= 1.662.137,767 (asumsi aliran turbulen benar)
mix

F 39

Berdasarkan spesifikasi pipa standar di atas, ditentukan spesifikasi nozzel standar untuk
pipa umpan.
Spesifikasi nozzel standar dari Brownell and Young, 1959, Appendix. F item 2 adalah :
Size

= 20

OD of pipe

= 20 in

e. Nozzle Jaket
Komponen

Massa (kg)

Wi

i (kg/m3)

i (cP)

Wi / i

wi ln

Downtherm A

4121,4891

1,0000

982.1200

0,0007

0,0010

4.0775

Laju alir massa (G)

= 4121,4891 kg/jam = 1,1449 m/s

Debit Cairan (Q)

= G/
= 4121,4891 kg/jam
982,1200 kg/m3
=

4,1965 m3/jam

= 0,0012 m3/s
Diameter optimum(d) = 282 G0,52-0,37 (Pers 5.14, Couldson, 1983)
Data perhitungan :
Asumsi aliran adalah turbulen, (NRe) > 4000
= 282 (1,1449 kg/s)0,52 (982,1200 kg /m3)-0,37

= 23,6433 mm
= 0,8377 in

F 40

Dari Tabel 11, Kern, hal 844, 1965 dipilih spesifikasi pipa standar adalah :
Number Pipe Size (NPS)

= 1 in

Schedule pipa

= 40

ID

= 1,0430 in

OD

= 1,32 in

= 0,8640 in2 = 0,0006 m2

Kecepatan alir air (v)

= Q / A

NRe

0,0012
0,0006

= 0,0266 m

= 2 m/s

ID v
= mix

mix
=

982,12 km/m3 x 0,0266 m x 2 m/s


kg
m

0,0590 s

= 52,2488 (Nre < 4000, aliran laminar)


Berdasarkan spesifikasi pipa standar di atas, ditentukan spesifikasi nozzle standar pipa umpan.
Spesifikasi nozzle standar dari Brownel and Young, 1959, Appendix F item 1 adalah :
Size

: 1,5

OD of pipe

: 1,9 in

F 41

Merancang Manhole (Shell Manhole)


Manhole adalah lubang pemeriksaan yang diperlukan pada saat pembersihan atau pemeriksaan
pada bagian dalam kolom. Direncanakan manhole di pasang pada kolom bagian atas reaktor
dengan ukuran standar 20 in berdasarkan rekomendasi API standard 12 C (Brownell and Young,
Ap.F item 4) dengan spesifikasi :
Tebal shell

= 0,3125 in

Jumlah

= Satu

Ukuran potongan
Weld A

= 0,1875 in

Weld B

= 0,3125 in

Panjang sisi

= 45,25 in

Lebar reinforcement (W)

= 54 in

Diameter manhole, ID

= 20 in

Maksimum diameter lubang,


Dp

= 24,5 in

Diameter plat penutup


Cover plate

= 28,75 in

Diameter bolt circle, DB

= 26,25 in

F 42

Menghitung berat reaktor


Berat mati reaktor = berat vessel dan perlengkapan + berat material
a. Berat vessel dan perlengkapan
Berat shell
Data perhitungan :
ID shell

= 12,1685 ft

ts

= 0,5 in

OD shell

= 146,5233 in (12,2102 ft)

Hs

= 65,5445 ft

carbon steel

= 489 lbm/ft3

volume shell

= x Hs x (OD2 ID2)

(Foust, App. D-10)

= x 3,14 x 65,5445 ft x [(12,2102 ft)2 (12,1685 ft)2]


= 52,2350 ft3
berat shell total

= Volume shell x carbon steel


= 52,2350 ft3 x 489 lb/ft3
= 25542,9231 lb (11586,1939 kg)

Berat dish head


Data perhitungan :
ID head

= 146,0233 in = 12,1685 ft

th

= 0,5 in

= 0,043

panjang straight flange

= 4,5 in

insede corner radius

= 9 in

untuk th > 1 in (td = 3 in) perkiraan blank diameter (bd) adalah

F 43

bd

= OD + OD/42 + 2 . Sf + 2/3 x icr + th

(Brownell and Young, pers 12.85, 1959)

= [ 146,0233 + (146,0233/42) + (2 x 4,5) + (2/3 x 9) + ]


= 167,5 in
Volume dish head

= 14,3836 ft
= (bd2) x th
= x 3,14 x (14,386)2 (0,5)
= 81,2035 ft3

Berat Head

= Volume head x carbon steel


= 81,2035 ft3 x 489 lb/ft3
= 39708,5213 lb
= 18011,6671 kg

Berat head and bottom

= 2 x 18011,66 kg
= 36023,33 kg
= 79417,04 lb

Berat jaket
Vjaket

= 114,1461 ft3

steel

= 489 lb/ft3

Berat jaket

= volume jaket x steel

(Foust, App. D-10)

= 114,1461 x 489
= 55817,4429 lb
= 25318,62 kg
Berat Opening
Berat manhole
Manhole 20 in = 428 lb

= 194,1375 kg

(Brownell and Young, 1959)

F 44

Berat tutup

= 29,22 lb

Total Berat Manhole

= 13,2540 kg

(Megyesy, pp 384)

= 428 lb + 29,22 lb
= 457,22 lb

= 207,39 kg

Berat nozzle
Ukuran nozzle

= Nozzle pipa umpan + nozzle produk + nozzle jaket


= 18 + 16 + 10 + 20 + 1,5
= 65,5 in

Berat nozzle

= 140 + 127 + 52 + 170 + 4 (Brownell and Young, Fig 12.2, 1959)


= 497 lb

= 207,39 kg

Berat Opening total = 497 + 457,22


= 954,22 lb

= 438,83 kg

Berat fluida dalam reaktor


Berat bahan baku
Volume gas

= 585398,69 m3

Densitas campuran dalam reaktor

= 0,0939 kg/m3

Berat campuran dalm reaktor

= 54968,937 kg

Berat Pendingin

= 4121,489 kg/jam

Berat Fluida Total

= 54968,937 + 4121,489
= 59090,426 kg

Berat Mati Reaktor


Berat mati reaktor

= Berat vessel dan perlengkapan + berat material


= 4503681,115 kg

= 9928815,38 lb

F 45

Desain system penyangga


Reaktor disangga dengan 4 kaki. Kaki penyangga dilas ditengah tengah ketinggian (50 % dari
tinggi total reaktor):

thp

1/2 H

tbp

Gambar F.4. Sketsa sistem penyangga Reaktor

a. Leg Planning
Digunakan kaki ( leg) tipe I-beam dengan pondasi dari cor atau beton :
2

Gambar F.5. Kaki penyangga tipe I beam

F 46

1. Menghitung Ketinggian Kaki (Hleg)


Karena kaki dilas pada pertengahan ketinggian reaktor, maka ketinggian kaki adalah :
(Hleg) = Hr + L
Keterangan :
Hr

= tinggi total reaktor, ft

= Jarak antara bottom reaktor ke pondasi (digunakan 10 ft)

Hleg

= (1/2 x 62,5445 ft) + 10 ft


= 41,2723 ft

= 495,2726 in

2. Pemilihan Ukuran Beam


Digunakan I-beam 10 in (App. G, item 2, Brownell dan Young)
Dimensi I-beam :
Kedalaman beam

= 10 in

Lebar flange (B)

= 4,9440 in

Web thickness

= 0,5940 in

Ketebalan rata-rata flange

= 0,4910 in

Area of section (A)

= 10,22 in2

Berat/ft

= 35 lb

Peletakkan dengan beban eksentrik (axis 1-1)


l

= 145,8 in4

= 29,2 in3

= 3,78 in

peletakkan tanpa beban eksentrik (axis 2-2)

F 47

= 8,5 in4

= 3,4 in3

= 0,91 in

3. Cek terhadap peletakan sumbu axis 1-1 maupun akis 2-2


Axis 1-1
l/r = 145,8 in / 3,78 in

= 64,58 (l/r < 120, memenuhi) (Brownell and Young)

a. Stress kompresif yang diizinkan (fc)


(fc)

=P/a
= 18000 / 1 + (l2/18000 x r2)

(Brownell and Young)

= 18000 / 1 + ((145,82 / 18000) x 3,782)


= 14613,4356 psia
Fc < 15000 psia, sehingga memenuhi hal 201, Brownell and Young. Jarak antara
center line kolom penyangga dengan center line shell (a) dari gambar 13 adalah :
a = (1/2 x B ) + 1,5
= (1/2 x 4,944) + 1,5
= 3,9720 in
y =xB

= x 4,9440

= 2,4720 in

Z = l/y

= 145,8/2,4720

= 58,9806 in3

b. Beban kompresi total maksimum tiap leg (P)


P =

4 Pw (H-L)
n Dbc

Keterangan

W
n

(Pers. 10.76, Brownell and Young)

Pw

= beban angin total pada permukaan yang terbuka, lb

= Tinggi reaktor di atas pondasi, ft

F 48

= Jarak dari pondasi ke bagian bawah reaktor, ft

Dbc

= Diameter anchor-bolt circle, ft

= Jumlah penyangga, n = 4

= Berat untuk perancangan, lb

Berat untuk perancangan = 1,2 x berat mati reaktor


= 1,2 x 9928815,386 kg
= 1914578,0772 kg
= 540441,716 lb
Umumnya vessel dengan penyangga lug atau lug supported memiliki ketinggian
yang lebih rendah dibandingkan skirt supported vessel, sehingga wind load sangat
minor pengaruhnya. Wind load cenderung mempengaruhi vessel jika vessel dalam
keadaan kosong. Berat vessel dalam keadaan terisi oleh cairan cenderung stabil
(Hal.197, Brownell dan Young, 1956). Jadi, nilai Pw = 0, kemudian persamaan diatas
menjadi :
P =

= 540441,716 lb / 4
= 135110,429 lb
c. Luas Penampang Lintang
A =p/f

(pers.10.98, Brownell and Young, 1959)

Menghitung beban eksentrik


fec

= (P x a) / Z
= 135110,429 lb x 3,9720 / 58,9806 in2
= 9098,90072 lb/in2

F 49

= fc - fec
= 14613,4356 9098,90072
= 5814,5349

=P/f
= 135110,429 / 5814,5349
= 5,8794 in2 < A (6,71 in2)

Sehingga luas penampang lintang yang dimiliki oleh kedalam beam 10 in dapat
digunakan.
Axis 2-2
l/r = 244,1359 in / 0,91 in
= 268,2812 ( l/r > 120, tidak memenuhi)

(Brownell and Young hal 201)

b. Lug planning
1. Menentukkan ukuran baut
Masing masing penyangga memiliki 4 baut (bolt)
Beban maksimum tiap baut :
Pbolt

= P / nb
= 135110,429 lb / 4
= 33777,6073 lb

Luas lubang baut adalah :


Abolt = Pbolt / fbolt
Keterangan
fbolt

(Pers.10.35, Brownell and Young)

= stress maksimum yang dapat ditahan oleh setiap baut = 12000 psi

F 50

= 33777,6073 lb / 12000 lb/in2

Abolt

= 2,81848 in2
Digunakan baut standar dengan diameter = 3 in (tabel 10.4 Brownell and Young)

2. Menentukkan ketebalan plat horizontal


3. Ketebalan plat vertical
c. Base Plate planning
Base plate direncanakan berbentuk empat persegi panjang dengan bahan konstruksi Carbon
steel yang ditempatkan diatas beton. Perhitungan base plate pada reaktor yang diletakkan di
dasar penyangga meliputi :
1. Menghitung base plate area ( Abp)
Base plate area (Abp) = Pb / f
Keterangan

(Pers. 10.35, Brownell and Young, 1959)

Pb

= base plate loading

= kapasitas bearing ( untuk cor, f = 1200 psi)


(Tabel 10.1 Brownell and Young)

Beban base plate (Pb) = berat 1 leg + P


Digunakan I-beam dengan ukuran 10 in dan 35 lb
Panjang kaki (Hleg) = 495,2726 in

= 42,5303 ft

Jadi, berat satu leg = 42,5303 ft x 35 lb

= 1488,5605 lb

F 51

Beban base plate (Pb) = 1488,5605 lb + 134110,429 lb


= 136598,9895 lb
Base plate area (Abp) = Pb / f
Abp

(Pers. 10.35, Brownell and Young)

= 136598,9895 lb / 1200 psi


= 113,8325 in2 ( = Abp min)
2. Menentukkan tebal base plate
Tebal base plate :
tbp

= (0,00015 x Pa x n2)1/2

Keterangan
Pa

= Tekanan actual = Pb / Abp,baru

Untuk posisi leg 1-1


Abp

= lebar (le) x panjang (pa)


= (0,8 b + 2n) (0,95 h + 2 m)

Keterangan

= lebar flange

= 4,9440 in

= kedalaman beam

= 10 in

= n (asumsi awal)

sketsa area base plate ditunjukkan pada gambar F.11.

F 52

pa

0,95 h b

le

0,8 fw

Gambar F.6. Sketsa area base plate

Abp

= (0,8 x 4,9440 + 2n)(0,95 x 10 + 2n)

= 113,8325 in2

Nilai n di trial hingga ruas kiri dan kanan sama.


Dari hasil trial diperoleh nilai n adalah 2,2829 in
Maka
le

= (0,8 x 4,9440) + (2 x 2,2829)

= 8,5209 in

pa

= (0,95 x 10) + (2 x 2,2829)

= 14,0657 in

umumnya dibuat pa = le maka dibuat = 14,0657 in


nbaru

= [14,0657 (0,8 x 4,9440)] / 2

= 5,0533 in

mbaru

= [14,0657 (0,95 x 10)] / 2

= 2,2829 in

Abp,baru

= 197,8441 in2

Pa

= Pb / Abp,baru
= 135110,429 lb / 197,8441 in2
= 682,9136 psia

tbp

= (0,00015 x Pa x n2)1/2
= (0,00015 x 682,9136 x (5,0533)2)1/2
= 1,6175 in. Digunakan plat standar 2 in.

F 53

Cek Vibrasi
a. Menghitung periode vibrasi
Periode dari vibrasi pada vessel harus dibatasi, karena vibrasi yang berlangsung
dalam periode yang cukup lama akan menimbbulkan suatu kerusakan pada vessel.
Periode vibrasi (T),
T = 2,65 x 10-5
Keterangan

w D 1/2

(Brownell and Young pers.9.68)

D = Outside diameter menara

= 12,2102 ft

= 146,5233 in

H = Tinggi vessel termasuk penyangga = 41,2723 ft


w = Berat vessel, lb/ft tinggi

= 25542,9231 lb/ft tinggi

t = Ketebalan shell, in = 0,5 in


Sehingga :
T = 2,65 x 10-5

41,2723 2 25542,9231 x 12,2102 1/2


12,2102

0,5

= 0,2391 detik

b. Menghitung periode maksimum vibrasi


Periode maksimum vibrasi dirumuskan dengan (Megsey, 1983) :
Ta

= 0,8 x

= CW

Keterangan

WH
Vg

F 54

= Total shear, lb = 140974,9162 lb

= 32,2 ft /s2

= koefisien seismic (C) = 0,1 (tabel 9.3 Brownell and Young)

Ta

= 0,8 x

, percepatan gravitasi

140974,9162 lb x 28,4366
(0,1 x 140974,9162 lb) 32,2

= 2,3774 detik
c. Cek vibrasi
Periode vibrasi yang dihasilkan lebih rendah dari periode maksimum vibrasi (T<Ta)
sehingga periode vibrasi diizinkan.

Perancangan Pondasi
Perancangan pondasi dengan system konstruksi pondasi beton terdiri dari : semen :
kerikil : pasir, dengan perbandingan 1 : 2 :3. Direncanakan pondasi berbentuk limas
terpancung, dianggap hanya gaya vertical dari berat kolom yang bekerja pada pondasi.
Asumsi tanah pondasi adalah clay dengan safe bearing maksimal 10 ton/ft2 (Tabel 12.2
Hess & Rushton). Pondasi dibuat dari beton dengan specific gravity 2,65 dan densitas
140 lb/ft3.
a. Menentukkan volume pondasi
Volume pondasi ( V)
Keterangan :
a

= luas bagian atas

= luas bagian bawah

= 1/3 x tinggi pondasi x ((a+b) + (a x b)1/2)

F 55

Digunakan tanah dengan :


Luas bagian atas (a)

= 9.025 in2 (95 in x 95 in)

Luas bagian bawah (b)

= 10.000 in2 (100 in x 100 in)

Tinggi Pondasi

= 30 in

Volume Pondasi (V)

= 1/3 x tinggi pondasi x ((a+b) + (a x b)1/2)


= 285.250 in3

= 165,0752 ft3

b. Menentukan berat pondasi


Berat Pondasi (W) = V x densitas beton
= 165,0752 x 140

= 23110,5323 lb

c. Menentukkan berat total yang diterima tanah

Berat yang diterima pondasi

Berat yang diterima pondasi = berat menara + berat 1 beton


Berat menara

= 9928815,386 lb

Berat I-beam yang diterima oleh base plate adalah

= 136598,9895 lb

Jadi berat total yang diterima pondasi adalah

= 10105746,3755 lb
= 4583936,483 kg

Berat yang diterima tanah

Berat yang diterima tanah = Berat yang diterima pondasi + Berat Pondasi
Wtotal

= 10105746,375 lb + 23110,5323 lb
= 10128856,9073 lb

F 56

d. Menentukkan tegangan karena beban


Tegangan tanah karena beban () = P / F < 10 ton/ft2
Ketrangan :
P = beban yang diterima tanah (lb)
F = Luas alas (ft2)

= 10128856,9073 lb / 10000 in2


= 1012,8857 lb / in2

= 8,9182 ton / ft 2 , 10 ton/ft2

Merancang Distributor
Dari kunii, 1991 untuk reaktor fluidized bed yang dioperasikan pada temperature
tinggi jenis distributor yang dipakai adalah tuyere nozzle type dimana terdapat orifice di
tiap nozzelnya.
a. Menentukkan kebutuhan pressure drop yang melewati distributor
Pd

= 0,2 0,4 Pb, dipilih 0,4

Pb

= pressure drop yang melewati bed

Pb

= (1-mf) (s-g) g Lmf

(eq 4-3 hal 102, Kunii)

(eq. 3-17 hal 69, Kunii)

Dimana :
mf = ned voidage at minimum fluidization
s = densitas padatan (katalis), kg/m3
g = densitas mix gas, kg/m3
g

= gaya gravitasi

Lmf = tinggi fluidisasi minimum = tinggi shell reactor


Pb

= (1-0,4087) x (1369 2,9198) x 9,8 x 5,3489

F 57

= 43430,396 Pa
= 43,3404 kPa
= 0,4277 atm
Pd

= 0,4 Pb
= 0,4 x 43340, 396
= 12336,158 Pa

b. Menghitung NRe dan Cdorifice


Nre

ID x uo x g

2,4140 x 2,7331 x 2,9198

0,07478 x 10-3

= 257192,4576

Diperoleh Cdorifice = 0,6


c. Menentukkan kecepatan gas yang melewati orifice

uor = Cdorifice

= 0,6 x

2Pd

1/2

(eq.4-12 hal 105, Kunii)

2173361,158 1/2
2,9198

= 65,3832 m/s
Cek rasio uo / ur yang memberikan fraksi area terbuka pada distributor, dimana uo/uor
< 10%
Uo/uor

= 2,7331 / 65,3832
= 0,0418 x 100%
= 4,18 %

uo/ur < 10 %, memenuhi

F 58

d. Menentukkan jumlah orifice (Nor) oer unit area distributor dan diameter orifice (dor)
Nor

= 1 / lor2

Ior

= minimum allowable pitch or tuyere spacing = 0,1 m

Nor

= 1/0,12

= 100 tuyere / m2

Jadi jumlah tuyere total = luas alar shell x Nor


= ID2

Luas alas shell

= x 3,14 x 2,41012
= 4,5597 m2
Nor

= 4,5597 x 100
= 455,97
= 456 buah

dor

x
4

3,14

uo

uor

Nor

2,7331
65,3832

= 0,0231 m

1/2

1
100

1/2

Anda mungkin juga menyukai