Perkembangan Sastra Di Era Modern
Perkembangan Sastra Di Era Modern
Perkembangan Sastra Di Era Modern
Besari (musisi) dan Futih Aljihadi (seniman visual). Revolvere Project dipertahankan melalui youtube.
Salah satu video, Kau yang Mengutuhkan Aku, mencapai hingga 19.000-an penonton.
Lalu, persoalan apakah inovasi itu akan bertahan lama atau hanya menjadi tren sesaat, sangat
bergantung pada kekuatan sang inovator dan pengikutnya. Bagaimana sang inovator melakukan
marketing agar inovasi-inovasi tersebut mampu bertahan. Kekuatan (dan modal) inovator termasuk yang
berperan penting dalam penyebarluasan bentuk-bentuk baru sastra ini agar dikenal. Terlepas dari
kepentingan sang inovator, baik untuk tujuan pribadiatau kepentingan bersama, perubahan bentuk sastra
ini dapat dipandang sebagai upaya pemertahanan diri sastra. Serupa pembaharuan agar sastra dalam
bentuk baru ini dapat terus dinikmati, baik melalui permainan suku kata, rima, atau dengan melibatkan
unsur lain seperti visual dan musik. Karena walaupun dari segi bentuk, sastra selalu berubah-ubah, isinya
selalu berulang. Bahkan, ini cukup unik karena jika melihat fenomena munculnya puisi bersyarat seperti
sonian, haiku, 2koma7 menandakan bahwa tradisi berpuisi saat ini mulai kembali menginginkan batasanbatasan dalam mencipta.
Perubahan bentuk sastra bisa dikatakan sebagai bentuk penyesuaian, adaptasi, agar sastra(wan)
bisa bertahan hidup. Sastra(wan) perlu menyesuaikan dirinya agar mendapatkan tempat di masyarakat
(pasar) sehingga inovasi adalah perlu. Bentuk-bentuk sastra baru yang cenderung mudah, instan dan luas
ini adalah salah satu bentuk penyesuaian dengan apa yang dibutuhkan saat ini dan penggunaan media
online sebagai alat untuk memperkenalkan dan mempopulerkan bentuk-bentuk baru itu adalah upaya
untuk menggaet kembali penikmat dan pencipta yang telah mulai beralih dari tradisi cetak. (Nanda)
Nanda Ghaida