Skema Pengkodean Numerik Dan Alfabetis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Skema Pengkodean Numerik dan

Alfabetis
Kode Sekuensial
Seperti yang diisyaratkan namanya, kode ini mewakili item-item dalam tatanan
yang berurutan. Suatu aplikasi yang umum dari kode sekuansial numerik adalah
dokumen sumber yang sudah diberi nomor sebelumnya. Pada saat dicetak, setiap
dokumen diberi nomor kode sekuensial yang unik. Nomor ini menjadi nomor
transaksi yang diproses dan mengidentifikasi setiap dokumen yang hilang atau
berada di luar urutan.

Keunggulan : Pengkodean sekuensial mendukung rekonsiliasi batch. Jika


sistem pemrosesan mendeteksi setiap Gap dalam urutan nomor transaksi, ia
akan memperingatkan manajemen akan kemungkinan kehilangan salah satu
penempatan transaksi. Dengan melacak nomor transaksi kembali ke tahap
proses, pihak manajemen dapat selanjutnya menentukan penyebab dari efek
kesalahan tsb. Tanpa dokumen yang diberi nomor berurutan, masalah
pensortiran akan sulit dideteksi dan dipecahkan.
Kelemahan : Pengkodean sekuensial tidak membawa kandungan informasi
dari luar tatana urutan dokumen. Skema pengkodean sekuensial juga sulit
diubah. Penyisipan atau item baru pada titik tengah tertentu memerlukan
penomoran kembali item tsb. Dalam suatu aplikasi dimana jenis record harus
dikelompokan bersama secara logis dimana penambahan dan penghapusan
sering terjadi, skema ini tidak memadai hal tsb.

Kode Blok
Suatu kode blok numerik merupakan variasi dari pengkodean sekuensial yang
mengatasi sebagian dari kelemahannya. Pendekatan ini dapat mewakili seluruh
item kelas dengan membatasi setiap kelas ke kisaran spesifik dalam skema
pengkodean. Aplikasi yang umum dari pengkodean blok adalah pembuatan daftar
akun (chart of account).

Keunggulan : Pengkodean blok memungkinkan penyisipan kode baru dalam


satu blok tanpa harus mengorganisasikan kembali seluruh struktur kode.
Semakin banyak digit dalam kisaran kode, semakin banyak item dalam blok
yang dapat ditempatkan.
Kelemahan : Seperti halnya dengan kode sekuensial, kandungan informasi
dari kode blok tidak langsung kelihatan.

Kode Grup

Kode grup numerik digunakan untuk mewakili item-item atau peristiwa yang
kompleks yang melibatkan dua atau lebih data yang yang saling berkaitan. Kodenya
terdiri atas wilayah atau fields yang memiliki makna spesifik.

Keunggulan :
1. Kode grup memfasilitai perwakilan sejumlah besar data yang berbeda.
2. Kode grup memungkinkan struktur data disajikan dalam bentuk
hierarkis yang bersifat logis dan lebih mudah diingat.
3. Kode grup memungkinkan analisis dan pelaporan yang rinci baik dalam
kelas item maupun pada item dari kelas yang berbeda.
Kelemahan : Ironisnya kelemahan primer pengkodean grup datang dari
kesuksesannya sebagai alat klasifikasi. Karena kode-kode grup dapat dengan
efektif mewakili informasi yang berbeda, mereka cenderung digunakan
secara berlebihan.

Kode Alfabetis
Kode alfabetis dapat digunakan untuk banyak tujuan yang sama seperti kode
numerik. Karakter alfabetis dapat ditempatkan secara berurutan dalam urutan
alfabetis atau dapat digunakan dalam teknik pengkodean blok atau grup.

Keunggulan : Kapasitas untuk mewakili sejumlah besar item meningkat


secara dramatis melalui penggunaan kode alfabetis murni atau karakter
alfabetis yang digabungkan dengan kode numerik (kode alfanumerik).
Kelemahan : Kelemahan utama dari pengkodean alfabetis sama dengan
kode numerik,
1. Sulit untuk merasionalisasi makna kode yang telah ditetapkan secara
sekuensial.
2. Mensortir record yang dikodekan secara alfabetis cenderung lebih sulit
bagi pemakai.

Kode Mnemonik
Kode mnemonik adalah karakter alfabetis dalam bentuk akronim dan kombinasi
lainnya yang bermakna.

Keunggulan : Skema kode mnemonik membat pemakai tidak perlu


mengingat, artinya kode itu sendiri membawa informasi tingkat tinggi
tentang item yang mewakilinya.
Kelemahan : Walaupun kode mnemonik berguna untuk mewakili kelas-kelas
item tetapi kemampuan mereka terbatas dalam mewakili item-item dalam
suatu kelas.

Anda mungkin juga menyukai