Proposal KP PT Bukit Asam
Proposal KP PT Bukit Asam
Proposal KP PT Bukit Asam
NIM
: 03121005070
2. Tempat pelaksanaan
3. Waktu pelaksanaan
Juni 2015
Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin
dan
Pembimbing Kerja Praktek
kondisi
conveyor
dapat
dilakukan
dengan
mengidentifikasi
C. PENDAHULUAN
C.1 Latar Belakang
Kerja praktek merupakan suatu satu mata kuliah wajib di Jurusan Teknik
Mesin Universitas Sriwijaya yang harus ditempuh oleh mahasiswa Jurusan Teknik
Mesin sebagai salah satu syarat penyelesaian kurikulum.
Dalam pelaksanaan kerja praktek ini mahasiswa diharapkan dapat langsung
mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk diterapkan dalam perusahaan dan
industri. Melalui pengalaman ini diharapkan dapat menambah wawasan
mahasiswa sehingga memiliki daya nalar dan pemahaman mengenai pengetahuan
Teknik Mesin yang terarah, sehingga selanjutnya mahasiswa dapat membuat suatu
perencanaan secara teknis, mencari solusi masalah keteknikan dalam lingkungan
suatu perusahaan.
Untuk mempersiapkan tenaga ahli tersebut seperti yang diatas, sangat
diperlukan kerja sama yang erat antara perguruan tinggi dengan instansi
perusahaan, dalam hal ini kalangan industri yang bersangkutan adalah PT.
BUKIT ASAM. Kerjasama tersebut diwujudkan dengan adanya kerja praktek
bagi mahasiswa teknik mesin Universitas Sriwijaya di perusahaan industri yang
bersangkutan, guna menghasilkan mahasiswa yang berkualitas dan handal.
Tri Dharma Perguruan Tinggi, Yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian
serta Pengabdian terhadap Masyarakat yang merupakan landasan mahasiswa
dalam mencari, menekuni, dan mengembangkan ilmu yang di dapat dalam
meningkatkan kualitas profesionalisme serta kaitannya untuk terjun ke dalam
masyarakat.
1. Kurikulum Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
2. Objek Kuliah Praktek yang dituju adalah industri yang berkenaan dengan
bidang yang dimiliki khususnya industri permesinan ataupun Dunia
Industri secara global.
3. Sebagai
aplikasi
ilmu
sesuai
dengan
KBK
yang
diambil.
C.2 TUJUAN
Tujuan Kerja praktek yaitu :
C.2.1. Tujuan Umum
a. Mengadakan studi banding untuk mengetahui secara mendalam sampai
seberapa jauh pengetahuan yang
C.3.MANFAAT
Adapun manfaat yang diperoleh nantinya :
C.3.1. Bagi Mahasiswa, yaitu :
a. Membantu memberikan perbekalan dan pengetahuan serta keterampilan
kepada setiap mahasiswa tentang kondisi yang terdapat di lapangan
secara nyata.
b. Membuka wawasan setiap mahasiswa dan mendapatkan pengetahuan
melalui praktek di lapangan.
c. Perwujudan program keterkaitan dan kesepadanan antara dunia
pendidikan dan dunia industri/kerja.
d. Menjadi fasilitator bagi pengembangan minat dan bakat mahasiswa
yang bersangkutan.
C.3.2. Bagi PT. BUKIT ASAM TANJUNG ENIM, yaitu :
a. Dapat saling menukar informasi perkembangan teknologi antara
institusi pengguna teknologi dengan lembaga perguruan tinggi.
b. Peserta kerja praktek dapat membantu melaksanakan pekerjaan
operasional
yang
rutin
dilaksanakan,
maupun
memecahkan
C.4. PERMASALAHAN
Ilmu pengetahuan yang dipelajari selama perkuliahan adalah tujuh puluh
persen merupakan teori, lebih dari itu ilmu tersebut pada dasarnya mengacu
kepada keadaan ideal yaitu hanya sebatas teori dan filosopinya saja.
Seperti diketahui bahwa dalam suatu pabrik atau industri semua disiplin
ilmu dipakai dan diterapkan, yang salah satu diantaranya adalah ilmu Teknik
Mesin (permesinan).Untuk itu melaui kerja praktek ini diharapkan dapat
mengetahui kondisi perusahaan secara umum misalnya mengenai perkembangan
perusahaan, organisasi dan kegiatan-kegiatan perusahaan.
PT. BUKIT ASAM TANJUNG ENIM dipilih sebagai industri yang tepat
untuk melaksanakan kerja praktek, karena dinilai sangat baik sebagai tempat
penerapan ilmu teknik khususnya di bidang Teknik Mesin, dan juga telah di nilai
dengan berhasil dan sukses mengembangkan inovasi teknologi dalam proses
pembangkit untuk mencapai hasil yang optimal.
Adapun hal-hal yang berhubungan langsung dengan kurikulum Teknik Mesin
adalah :
1.
2.
3.
Operation, tujuannya adalah Mahasiswa dapat Mengoperasikan MesinMesin yang digunakan di PT. BUKIT ASAM.
4.
5.
1. Susunan perusahaan.
2. Manajemen Perusahaan.
3. Persoalan Perburuhan.
4. Bahan baku yang digunakan.
5. Proses pengolahan bahan baku.
6. Mesin-mesin yang dipakai.
7. Lay out dari mesin didalam perusahaaan, dan lain-lain yang berhubungan
dengan perusahaan.
D. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pendahuluan
Salah satu alat angkut yang sering di pakai dalam dunia industri adalah belt
conveyor. Belt conveyor atau konveyor sabuk adalah pesawat pengangkut yang
digunakan untuk memindahkan muatan dalam bentuk satuan atau tumpahan,
dengan arah horizontal atau membentuk sudut dakian/inklinasi dari suatu sistem
operasi yang satu ke sistem operasi yang lain dalam suatu line proses produksi,
yang menggunakan sabuk sebagai penghantar muatannya. Belt Conveyor pada
dasarnya merupakan peralatan yang cukup sederhana. Alat tersebut terdiri dari
sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan
pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya dari karet,
plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan
diangkut (Zainuri, ST, 2006).
1. Belt Conveyor
Belt conveyor adalah mesin pemindah yang paling universal karena
kapasitas cukup besar (500 s.d 5000 m3/jam atau lebih), sanggup memindahkan
material pada jarak relatif besar (500 s/d 1000 m atau lebih), desain yang sangat
sederhana dan pengoperasian yang baik (http://www.hksystems.com,conveyor).
Belt Conveyor (konveyor sabuk) memiliki komponen utama berupa sabuk yang
berada diatas roller-roller penumpu. Sabuk digerakkan oleh motor penggerak
melalui suatu pulley, sabuk bergerak secara translasi dengan melintas datar atau
Belt conveyor ini juga bisa digunakan untuk jarak jauh seperti 10 km, 15
km dan ada yang hingga 30 km tergantung route jalannya dengan keuntungan
seperti itu belt conveyor menjadi icon untuk bulk material handling. Tumpukan
(bulk) materiat dapat dibedakan atas beberapa istilah seperti tumpukan butiran dan
serbuk (misalnya: biji besi, batubara, serbuk gergaji, semen, pasir cord dan lainlain). Karakteristik dari tumpukan material ditentukan oleh sifat mekanik dan
sifat-sifat fisik seperti ukuran gumpalan, berat spesifik, kelernbaban, mobilitas
partikel, angle of repose dan abrasivitas. Distribusi kuantitatif partikel dari suatu
tumpukan (bulk), menurut ukurannya dikenal sebagai ukuran butir atau gumpalan.
ukuran dari sebuah partikel ditentukan oleh ukuran garis linear pada gumpalan
material itu dan dimensi dari ukuran terbesar sebuah gumpalan material itu adalah
diagonal pada sebuah gumpalan tersebut (a), perhatikan gambar berikut.
Menurut keseragaman ukuran bongkah bulk material dibagi menjadi terukur dan
tak terukur. Jika rasio ukuran terbesar terhadap ukuran terkecil dibawah 2,5
dianggap tidak terukur. Pengelompokannya material tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 2.1. Pengelompokan Bulk material
Jenis Muatan
Besar Gumpalan
Sedang - Gumpalan
Kecil - Gumpalan
Butiran
Bubuk
Ukuran material
(mm)
Diatas 160
60-160
10-60
0,5-10
Dibawah 0,5
Pada tabel diatas bahwa ukunan material tergolong besar jika diatas 160
mm ukuran diagonal dari satu gumpal material dan diatas l0 mm adalah kecil
sehingga dibawah l0 mm material tergolong pada jenis muatan dalam bentuk
butiran atau granular. Untuk ukuran gumpalan bulk material harus diperhatikan
karena akan berpengaruh dalam menentukan ukuran mesin pemindah material,
hopper dan salurannya. Bulk material juga dapat digolongkan berdasarkan
beratnya. Penggolongan material berdasarkan barat untuk lebih jelas dapar dilihat
pada table berikut.
Tabel 2.2. Bulk density
Berat Tumpukan
Densitas, Ton/m
Material
Light
Up to 0,6
Medium
0,6 - 1,1
Heavy
1,2 2,0
Pasir, Krikil
Very heavy
Over 2,0
Pada tabel diatas setiap jenis material memiliki berat spesifik yang
berbeda. Berat bulk dalam menghitung kapasitas alat pemindah material dan
tekanan pada dinding serta sisi luar pada hopper. Dari kedua tabel diatas bahwa
setiap jenis material memiliki karakteristik yang berbeda tergantung pada berat
spesifik material itu sendiri, sehingga sangat menentukan dalam memilih mesin
pemindah material.
1.2 Kelebihan dan Kelemahan Belt Conveyor
1.2.1 Kelebihan belt conveyor
1) Mampu membawa beban berkapasitas besar.
2) Kecepatan sabuk dapat diatur untuk menetapkan jumlah material yang
dipindahkan persatuan waktu
3) Dapat bekerja dalam arah yang miring tanpa membahayakan operator
yang mengoperasikannya
Gambar : Konstruksi konveyor sabuk Konveyor sabuk yang sederhana terdiri dari :
1) Rangka (Frame)
2) Pulli penggerak (Drive pulley)
3) Pulli yang digerakkan (Tail pulley)
4) Pulli Pengencang (Snub pulley)
5) Sabuk (Belt)
6) Rol pembawa (Carrying roller idler)
7) Rol Kembali (Return roller idler)
8) Rol pemuat
9) Motor penggerak
10) Unit pemuat (Chutes)
11) Unit pengeluar (Discharge spout)
12) Pembersih sabuk (Belt cleaner)
13) Pengetat sabuk (Belt take-up)
1.4 Konstruksi Belt Conveyor
Belt Conveyor dipasang untuk memindahkan berbagai unit material
sepanjang arah horizontal atau dengan arah kemiringan tertentu. Belt conveyor
secara luas digunakan pada berbagai industri. Sebagai contoh, belt conveyor
merupakan peralatan pemindah cukup penting untuk menyalurkan batu bara, biji
logam pada industry tambang. Dalam pemindahan material, corrveyor didukung
oleh beberapa komponen yang menyokong kerja dari belt conveyor seperti pada
gambar dibawah ini:
Dari gambar diatas merupakan konstruksi dari suatu mesin conveyor dan
komponen-komponen yang mendukung keja belt conveyor untuk memindahkan
rnaterial,
2. Belt
Sabuk atau belt yang digunakan pada belt conveyor terdiri dari beberapa
jenis seperti: bulu unta, katun, dan beberapa jenis belt tekstil berlapis karet. Suatu
belt harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu:
l. Kemarnpuan menyerap air rendah.
2. Kekuatan tinggi.
3. Ringan, lentur.
4. Regangan kecil.
5. Ketahanan pemisahan lapisan yang tinggi.
6. Umur pemakaian relative lama.
Dan persyaratan tersebut, belt berlapis karet adalah yang terbaik, oleh
karena itu biasanya lebih disukai atau lebih dominan pada industri besar. Belt
tekstil berlapis karet terbuat dari beberapa lapisan yang dikenal dengan plies.
Lapisan-lapisan tersebut dihubungkan dengan pemanas (Vulkanisasi) atau dengan
karet alam maupun yang sintetis. Belt dilengkapi dengan cover karet untuk
melindungi tekstil dari kerusakan-kerusakan. Karena beberapa jenis material yang
dibawa mempunyai sifat abrasive.
Sabuk yang di pergunakan pada belt converyor sangatlah panjang.
Sehingga adanya sambungan tidak dapat dihindari. Ada beberapa cara
penyambungan sabuk tetapi yang paling baik untuk belt conveyor adalah seperti
gambar berikut :
Ketereangan :
1 : lapisan
2 : cover
b : tebal belt
1 : bagian yang dibebani
2 : bagian pembalik Jumlah lapisan belt tergantung lebar belt.
Hubungan antara lebar belt dengan jumlah lapisan dapat dilihat pada Tabel berikut
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas TeknikUniversitas Sriwijaya
Material
Cover thikness, mm
Loaded
15
1.0
15 to 30
1.0
Medium-lumped,
slightly, abrasive,
medium and heavy
weight
(a<160 mm, < 2 tons/m3)
1.0
Ditto, abrasive
Gravel, clinker
stone, ore, rock salt
1.5
4.5
Large-lumped, abrasive,
heavy weight
(a<160 mm, < 2 tons/m3)
Manganese ore,
brown iron ore
6.0
1.5
1.0
1.0
Parcels, packages
Books
1.5 to 3.0
1.0
1.5 to 3.0
1.0
KS mkas
BKt
Dimana:
Smaks = gaya tarik maksimum teoritis dari belt, kg
Kt
= lebar belt, cm
c. Screw type
3. Idler Sistem
Biasanya suatu belt disangga oleh idler pada conveyor itu sendiri. .Idler
dibuat sedemikian rupa untuk dibongkar pasang. Ini dimaksudkan untuk
memudahkan perawatan. Jika salah satu komponen idler rusak dapat dilakukan
penggantian secara cepat. Adapun jenis idler yarrg dipakai adalah:
3.1. Carrying ldler
Carrying idler merupakan "roll yang mendukung belt conveyor serta beban
diatasnya, dimana konstruksi dibuat sedemikian rupa sehingga ukurannya dibuat
bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan. Gambar 4.2 dibawah menunjukkan
konstruksi dari carrying idler dimana belt diatasnya untuk menerima beban
terhadap material yang diangkut. Pemakaian carrying idler biasanya tergantung
pada lebar dan jumlah lapisan (fIy) dari belt. Carrying idler biasanya berupa idler
tungal, dua idler, tiga idter atau lebih, tergantung dari material yang dibawanya
Desain sistem transmisi rantai dinyatakan aman bila gaya yang bekerja
ditinjau dari pembebanan lebh kecil atau minimal sama dengan gaya (tension)
maksimum yang diijinkan dihasilkan oleh electric motor. T < F Dimana : T :
Gaya (tension) yang bekerja pada rantai ditinjau dari pembebanan F : Gaya
(tension) yang bekerja pada rantai effect dari electric motor
Gaya (tension) yang bekerja pada rantai ditinjau dari pembebanan
Tension teoritis yang bekerja pada rantai reclaime feeder adalah:
Hx f 1+V
L
=(W+w2+ L)
: Kapasitas (T/H)
+ 1.1 x wc (H x f1 V)
g
1000
: Kecepatan (m/s)
: Gravitasi (m/s2)
: Jarak horizontal titik pusat tail sprocket ke titik pusat head sprocket (m)
: Jarak vertical titik pusat tail sprocket ke pusat head sprocket (m)
nom
nom
, dimana
= Diameter (m)
P
A
Dimana :
P = Bearing force
A = Luas cross section
A = t xd Dimana; t adalah tebal plat dan d adalah diameter hole
4.2.3 Bending Stress
bending=
M .Y
.
I
bending=
M
.
Z
Dimana :
bending = Tegangan bending (N/mm2)
M
pembebanan.
Tegangan tarik ijin dihitung dengan membagi tegangan maksimum
suatu
bahan
biasanya
ditentukan
START
Pengkajian data :
Dari pengamatan sistem perpipaan akan didapat antara lain : jenis material yang digunakan, teknik
pengelasan,
Jurusankekuatan
Teknikmaterial
Mesinyang ada serta efisiensi jenis pengelasan yang digunakan..
Analisa Data:
Data-data yang didapat kemudian dianalisaguna mengetahui unjuk kerja dan jenis material yang
dipakai serta proses teknik pengelasan pada setiap komponen.
Hasil output:
1.Tabel spesifikasi material.
2.Grafik pengelasan.
.
END
ini
adalah
tugas
khusus
yang
diberikan
bersamaan
dengan
Kami mengusulkan untuk melaksanakan kerja praktek ini selama dua bulan
mulai tanggal 15 AGUSTUS 2015 s/d 15 September 2015.
Adapun jadwal kegiatan adalah sebagai berikut:
N
O
1
2
3
4
5
KEGIATAN
Orientasi
Studi
kepustaka
an
Praktek
lapangan
Tugas
Khusus
Penyelesa
ian
Laporan
Keterangan
MINGGU KE
1
V =pelaksanaan kegiatan
-= tidak ada kegiatan
B. PENUTUP
Demikianlah Proposal Kegiatan Kerja Praktek ini kami buat dengan
sebenarnya untuk diajukan pada perusahaan yang Bapak / Ibu pimpin agar dapat
menjadi bahan pertimbangan. Sekiranya kami dapat ditempatkan di bagian yang
sesuai dengan Jurusan yang kami miliki, dan apabila kami ditempatkan di bagian
yang lain kami bersedia. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.