0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
56 tayangan28 halaman

Bab I Ii Iii

Dokumen tersebut membahas tentang simulasi aliran air dalam pipa menggunakan software Waternet. Waternet dirancang untuk melakukan simulasi aliran fluida dalam jaringan pipa tertutup maupun terbuka dengan berbagai fitur seperti penghitungan debit dan tekanan, simulasi pompa, katup, dan permintaan air di setiap node."

Diunggah oleh

Sardy Tak Sempurna
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
56 tayangan28 halaman

Bab I Ii Iii

Dokumen tersebut membahas tentang simulasi aliran air dalam pipa menggunakan software Waternet. Waternet dirancang untuk melakukan simulasi aliran fluida dalam jaringan pipa tertutup maupun terbuka dengan berbagai fitur seperti penghitungan debit dan tekanan, simulasi pompa, katup, dan permintaan air di setiap node."

Diunggah oleh

Sardy Tak Sempurna
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 28

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)

LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PENGENALAN SOFTWARE
Program ini waternet ini dirancang untuk melakukan simulasi aliran air atau fluida
lainnya (bukan gas) dalam pipa baik dengan jaringan tertutup (loop) maupun jaringan
terbuka dan sistem pengaliran (distribusi) fuida dapat menggunakan sistem gravitasi,
sistem pompanisasi maupun keduanya. WaterNet dirancang dengan memberikan banyak
kemudahan sehingga pengguna dengan pengetahuan minimal tentang jaringan distribusi
(aliran dalam pipa) dapat menggunakannya juga. Input data dibuat interaktif sehingga
memudahkan dalam simulasi jaringan dan memperkecil kesalahan pengguna saat
menggunakan WaterNet. Hasil hitungan yang

tidak dapat diedit, ditampilkan dan

dilindungi agar tidak diedit oleh pengguna. Secara umum pointer mouse akan
menunjukkan karakteristik apakah data dapat diubah, diganti atau tidak.
Fasilitas WaterNet dibuat agar proses editing dan analisa pada perancangan dan
optimasi jaringan distribusi air dapat dilakukan dengan mudah. Output WaterNet dibuat
dalam bentuk database, text maupun grafik yang memudahkan pengguna untuk
selanjutnya memprosesnya langsung menjadi hardcopy atau proses lebih lanjut dengan
program lain sebagai laporan yang menyeluruh.
Kemampuan dan fasilitas WaterNet dalam simulasi jaringan pipa secara garis besar
adalah sebagai berikut :

Menghitung debit dan tekanan di seluruh jaringan pipa pada setiap node yang
merupakan titik dengan elevasi tidak berubah dengan instalasi reservoir, pompa,
katup, dan tangki.

Menghitung demand atau air yang dapat diambil pada sebuah node jika tekanan pada
node tersebut telah ditentukan.

Fasilitas pompa dengan persamaan Q - H (debit terhadap head) mengikuti persamaan


daya tetap (constant power), Parabola (satu titik) dan Parabola (3 titik). Pengguna
menentukan debit dan tekanan (head) rencana pompa tersebut atau menggunakan
power pompa pada tipe pompa daya tetap. Fasilitas pompa dilengkapi dengan waktu
saat pompa bekerja (on) dan tidak bekerja (off). Pompa dapat diatur penggunaan
waktunya pada jam-jam tertentu oleh pengguna, atau bekerja terus sepanjang
simulasi. Pompa juga dapat diatur sistem kerjanya berdasarkan elevasi tangki yang

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET
disuplai, sehingga pompa secara otomatis tidak berkerja pada saat tangki telah penuh
dan bekerja kembali saat tangki hampir kosong.

Fasilitas default diberikan untuk memudahkan pengguna dalam input data. Data
default akan digunakan untuk setiap pipa, pompa, node yang ditentukan oleh
pengguna.

Fasilitas pustaka untuk kekasaran pipa dan kehilangan tinggi tenaga sekunder.
Fasilitas ini mempermudah pengguna untuk menentukan atau memperkirakan nilai
diameter kekasaran pipa serta kehilangan tinggi tenaga sekunder di setiap belokan,
sambungan dan lain-lain.

Fasilitas katup PRV (Pressure Reducing Valve), FCV (Flow Control Valve), PBV
(Pressure Breaking Valve) dan TCV (Throttling Control Valve) yang sangat diperlukan
oleh jaringan pipa.

Fasilitas tipe aliran BERUBAH yang sangat berguna untuk simulasi perubahan elevasi
di dalam tangki akibat fluktuasi pemakaian air oleh masyarakat yang dipengaruhi oleh
jumlah pemakaian air berdasarkan jam jaman. Pada akhirnya fasilitas ini dapat
digunakan untuk menghitung volume tangki yang optimal serta menguji kinerja
jaringan untuk debit yang fluktuatif. Pengguna dapat memeriksa tinggi tekanan dan
debit di setiap node, serta debit dan kecepatan aliran di setiap pipa, untuk
mengoptimalkan jaringan. Fasilitas tipe aliran BERUBAH menghitung distribusi
aliran dan tekanan di seluruh jaring pipa setiap time step (interval waktu) 60 menit, 30
menit, 15 menit dan 6 menit.

Fluktuasi kebutuhan air di setiap node dapat ditentukan oleh pengguna. Fasilitas ini
membuat simulasi jaringan distribusi menjadi lebih realistis karena kebutuhan setiap
node dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan sebenarnya pada lokasi perencanan,
misalnya kebutuhan air untuk perumahan, pabrik, rumah sakit, sekolah, hydran
kebakaran dan lain lain yang berbeda setiap jamnya. Kebutuhan di setiap node tidak
hanya terbatas pada satu tipe kebutuhan sesuai dengan kondisi yang mungkin terjadi
di lapangan. Waternet menyediakan tipe campuran dengan berbagai kebutuhan untuk
tiap tipe.

Fasilitas editing dalam bentuk grafik interaktif sangat memudahkan pengguna dalam
merencanakan jaringan pipa. Fasilitas ini meliputi menggambar dan menentukan pipa
baik arah maupun hubungan (sambungan) antara pipa satu dengan pipa lainnya dalam
jaringan, menentukan letak pompa, reservoir, tangki dan katup. Menghapus pipa,

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET
reservoir, tangki, pompa dan katup yang tak dikehendaki. Fasilitas notasi node dan
pipa yang memudahkan pengguna mengingat lokasi yang dimaksud dan secara
sepintas melihat data jaringan maupun hasil hitungan. Editing dapat juga dilakukan
dengan berfokus pada tabel misalnya tabel data node atau pipa. Pada saat yang sama
lokasi yang diedit pada tabel ditunjukkan pada gambar jaringan pipa. Dengan
demikian pengguna dapat mengenali pipa atau node yang sedang diedit dan bukan
sekedar berhadapan dengan angka-angka seperti nomer node dan pipa.

Hasil hitungan secara keseluruhan dapat ditampilkan dengan fasilitas lain baik dalam
bentuk grafik maupun tabel. WaterNet menyediakan fasilitas untuk menampilkan
grafik tekanan, kebutuhan maupun perubahan elevasi atau kedalaman dalam tangki
serta fasilitas untuk menampilkan hasil dalam tabel berformat text. Hasil tampilan
tersebut akan dengan mudah dianalisis, dan jika hasil menunjukkan bahwa jaringan
belum memuaskan, jaringan dapat dengan mudah diedit kembali.

Fasilitas mengubah posisi node dan pipa yang tidak diinginkan dapat dilakukan
dengan sangat mudah mengikuti gambar peta yang ada. Dalam hal ini, jika
penggambaran pipa dipilih dengan tipe skalatis (pilihan diberikan oleh WaterNet),
maka perpindahan node juga merupakan perubahan panjang pipa yang berhubungan
dengan node tersebut.

Fasilitas penggambaran secara skalatis juga merekam panjang pipa baik pipa lurus
maupun belok, berdasarkan koordinat x,yz. Maksudnya panjang pipa dihitung
berdasarkan lokasi x,y serta ketinggian atau elevasi kedua ujung pipa.

Fasilitas Link Importance sangat dibutuhkan untuk melihat tingkat layanan tiap pipa
terhadap keseluruhan jaringan sehingga jumlah pipa dalam suatu jaringan distribusi
dapat dihemat (dikurangi), atau sebaliknya, jika Link Importance dari sebuah pipa
terlalu tinggi maka perlu dipikirkan kemungkinan pipa parallel.

Kontur dapat dibuat berdasarkan peta kontur topografi yang dapat mempermudah
input elevasi node mengikuti kontur yang dibuat.

Masih banyak fasilitas lain yang tersedia yang dirasakan sangat membantu dalam
usaha menghitung dan merencanakan jaringan distribusi air atau fluida dalam pipa.

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Aliran air dalam pipa
Di dalam pipa air mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Kalimat ini dapat
diartikan sebagai selama air mengalir, tinggi tekanannya berkurang. Atau dengan kata lain
energinya berkurang. Berkurangnya energi atau tinggi tekanan merupakan fungsi debit,
panjang pipa, diameter pipa dan koefisien gesek pipa.
2.2 Kehilangan energi utama (Major)

Secara matematis dapat ditulis sebagai (lihat persamaan 2.2.1 ):

(3.1)

GAMBAR 2.2.1
dengan :
hf

: kehilangan energi atau tekanan (major atau utama) (m)

: debit pipa (m3/detik)

: koefisien gesek

: panjang pipa (m)

: diameter pipa (m)

: percepatan gravitasi bumi (m/detik2)

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET

Perhatikan kehilangan tenaga pada Gambar 2.2.2 yang ditunjukkan oleh posisi titik
titik yang membentuk garis yang disebut EGL (Energy Grid Line). Energi awal adalah
setinggi muka air, kemudian turun sepanjang aliran dan akhirnya minimum di ujung pipa.
Tinggi tekanan energi diukur dari suatu datum tertentu. Datum adalah garis atau bidang
horisontal (datar) yang dapat dipilih sesuka kita. Selain garis energi, terdapat pula garis
HGL (Hydraulic Grid Line) yang merupakan garis yang menunjukkan tekanan air di
setiap titik yang ditinjau. Perbedaaan tinggi antara EGL dan HGL adalah V2/2g.
Selain kehilangan energi akibat gesekan dengan pipa terjadi pula kehilangan energi
akibat sambungan pipa dengan tangki dan pada saat air keluar dari pipa. Pada saat air
mulai masuk pipa EGL turun tajam walaupun dalam kuantitas yang tidak begitu besar.
Kehilangan energi ini disebut kehilangan energi minor dan akan dibahas lebih lanjut
paada bab lain.
Koefisien gesek sebenarnya merupakan fungsi dari kekasaran relatip pipa dan angka
Reynold. Namun demikian dalam perancangan untuk kasus turbulen sempurna, koefisien
gesek ini hanya dianggap tergantung pada kekasaran pipa saja.Tentu, dengan
bertambahnya usia, pipa menjadi rusak sehingga kekasarannya bertambah. Dalam hal ini
perubahan kekasaran pipa perlu diakomodasi.

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET
Kekasaran beberapa pipa pipa baru diberikan pada Tabel 2.2.1 Selanjutnya harga f
(koefisien kekasaran) dapat dilihat pada Gambar 2.2.3
Tabel 2.2.1. Diameter kekasaran beberapa bahan (material) pipa baru

Material

Kekasara
n (e)
dalam
mm

Asbestos Cement (Asbes semen)

0.0015

Brass (tembaga)

0.0015

Brick (batu bata)

0.6

Cast Iron, New (Besi tuang, baru)

0.26

Concrete
Steel forms (Dicetak dengan baja)
Wooden forms (Dicetak dengan
Kayu)
Centrifugally spun
Copper
Corrugated metal
Galvanized iron
Glass
Lead

0.18
0.6
0.36
0.0015
45
0.15
0.0015
0.0015
0.0015

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET
Plastic
Steel

0.0048

Coal-tar enamel

0.045

New unlined

0.9

Riveted

0.18

Wood stave

Harga kekasaran material pipa pada tabel 2.2.1 masih tergantung pada banyak hal
seperti pabrik pembuatnya, pengaruh kemampuan manusia. Pada usia pipa yang lebih tua
(setelah pipa dipakai) keksaran akan naik. Ada baiknya, untuk proyek proyek yang cukup
besar jika kekasaran pipa yang akan digunakan diuji dulu di laboratorium. Dengan
demikian perencanaan jaringan pipa dapat lebih mendekati kenyataan.
2.3 KEHILANGAN ENERGI KARENA SAMBUNGAN FITTING
Selain kehilangan energi karena gesekan dengan dinding pipa, selama pengalirannya,
dimungkinkan kehilangan energi karena air harus membelok sehingga terjadi turbulensi.
Demikian pula jika terjadi penyempitan dan pembesaran secara tiba tiba. Kehilangan
energi juga akan terjadi jika air harus melalui katup. Seperti diketahui, katup mengganggu
aliran sehingga dapat mengurangi atau bahkan menghentikan aliran sama sekali.
Kehilangan energi di tempat tempat tersebut disebut sebagai kehilangan energi minor.
Walaupun disebut minor, kehilangan di tempat tempat tersebut mungkin saja jauh lebih
besar dibandingkan dengan kehilangan energi akibat gesekan dengan pipa. Dengan
demikian kehilangan energi tersebut harus diperhatikan dalam perhitungan. Pada kondisi
lain, saat pipa sangat panjang, kehilangan minor atau sekunder mungkin menjadi tidak
signifikan terhadap kehilangan energi utama.
Kehilangan energi minor dalam bahasa matematika ditulis sebagai:

dengan :

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET
k

: koefisien kehilangan energi minor

: kecepatan aliran
Koefisien k bervariasi tergantung pada bentuk fisik belokan, penyempitan, katup dan

sebagainya. Harga k ini (selain katup) biasanya berkisar antara 0 s/d 1. Berikut diberikan
koefisien k untuk berbagai macam fitting pada Tabel 3.2 menurut (Haestad, 1998). Tentu
saja angka yang ditunjukkan masih berupa pendekatan, karena harga k yang sebenarnya
merupakan fungsi dari bahan, kehalusan pembuatan fitting, umur fitting dan faktor
manusia.
Tabel. 2.3.1 Koefisien Kehilangan Energi Minor pada fitting
Fitting

belokan halus 90o

awal
masuk

Fitting

ke

0.03

pipa

0.05

bell

0.12

radius belokan/D =

0.16 0.18

0.19 0.25

radius belokan/D =

0.35 0.40

melengkun

0.25

0.50

radius belokan /D

membelok

0.80

=1

tajam

0.05

projecting

belokan tiba tiba

0.10

0.18

(mitered)

0.20

Kontraksi

0.37

0.35

tiba tiba

0.49

0.80

D2/D1=0.8

D2/D1=0.5

D2/D1=0.2

0.05

0.07
Kontraksi

0.08

konis
0.16
D2/D1=0

0.75 1.80
Te (Tee)
Aliran searah (line

D2/D1=0
.8

0.30 0.40

0.57

flow)

0.50

Aliran bercabang

0.75

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET
.5

0.92
D2/D1=0

aliran searah (line

.2
0.03
Ekspansi

0.08

tiba-tiba

0.13

D2/D1=0
.8

flow)

0.30

Aliran Bercabang

0.50

45o Wye
Aliran searah (line

D2/D1=0
.5

flow)
Aliran bercabang

D2/D1=0
.2
Ekspansi
konis
D2/D1=0
.8
D2/D1=0
.5
D2/D1=0
.2

Persilangan

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET
Dari tabel 2.2.2. tampak bahwa harga k fitting sangat variatip, tergantung pada
berbagai faktor. Selain itu pengaruh peBantuan manusia (man work) kadang sangat
berpengaruh terhadap kehilangan tenaga pada fitting, terutama untuk berbagai macam
sambungan.

Pipa

telah

direncanakan

dan

diproduksi

oleh

pabrik

dengan

memperhitungkan kehilangan energi yang sekecil kecilnya. Misalnya penyambung pipa


dibuat dengan ukuran diameter yang tepat dapat mengakomodasi diameter luar pipa yang
akan disambung dan panjang pipa yang masuk ke dalam sambungan tertentu. Jika
peBantu tidak memasukkan pipa yang akan disambung secara sempurna sesuai dengan
yang dimaksud oleh pabrik pipa, maka akan terjadi ekspansi tiba-tiba pada sambungan
tersebut beberapa kali sehingga menambah kehilangan energi.
Sulit kiranya untuk menguji harga k untuk setiap bentuk belokan dan katup yang akan
dipakai dalam jaringan penyedia air. Biasanya jenis jenis belokan yang digunakan sudah
baku, sehingga pengujian koefisien tidak terlalu banyak.
Katup agak lain dengan belokan dan penyempitan (perubahan diametr pipa). Katup
dapat diatur menutup dan membuka, yang berarti mengubah diameter pipa secara
variatip. Dengan demikian kehilangan energi yang disebabkan oleh katup sangat variatip,
atau k katup sangat bervariasi tergantung pada posisi katup. Pada Hakekatnya harga k
katub dapat berkisar antara 0 hingga tak terhingga. Kejadian Fisik pada fitting
ditunjukkan pada gambar 2.3.1

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET
2.4 JARINGAN PIPA
Sebelumnya telah dibahas secara sederhana, kehilangan energi akibat gesekan dengan
pipa dan kehilangan energi akibat sambungan dan fitting. Aliran pada jaringan pipa lebih
rumit dari sekedar menyelesaikan satu persamaan seperti yang telah dibahas pada bab
sebelumnya
Pada jaringan pipa, ada dua persamaan yang diharus dipenuhi yaitu
a.

persamaan kontinuitas massa

b.

persamaan energi

Dua persamaan tersebut berlaku untuk setiap pipa dalam jaringan. Dengan demikian
persamaan untuk semua pipa harus diselesaikan bersama-sama. Hal ini membutuhkan
cara coba-coba.
Penyelesaian aliran pada jaringan pipa misalnya dilakukan dengan metoda Hardy
Cross, yang mencoba arah aliran dan debit aliran pada semua pipa. Jika ternyata
persamaan kontinuitas dan energi belum terpenuhi maka percobaan diulang dengan
menggunakan harga yang baru yang telah dikoreksi. Demikian seterusnya hingga
akhirnya diperoleh hasil yang teliti.

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET
BAB III
PENGENALAN WATERNET
Untuk memulai Program WaterNet, klik Start pada Window (di bagian pojok kiri
bawah), klik Program File, dan temukan program WaterNet. Program WaterNet digunakan
untuk perencanaan dan optimasi jaringan distribusi fluida dalam pipa
Jika anda suka, anda dapat membuat shortcut untuk kedua program tadi di desktop
anda sehingga mudah diakses.
Setelah anda klik Program WaterNet, anda langsung terhubung dengan Program
WaterNet yang siap membantu anda. Tampilan pertama yang dimunculkan adalah jendela
peretujuan seperti terlihat pada Gambar 3.1.
Klik tombol setuju, agar anda dapat menggunakan WaterNet. Jika anda klik tombol
tidak setuju, anda keluar dari WaterNet. Jika anda klik tombol setuju berarti anda
menyetujui persyaratan yang ditampilkan pada jendela Selamat Datang tersebut yang pada
intinya menyebutkan bahwa anda bertanggung jawab sepenuhnya pada hasil rancangan,
optimasi, hitungan atau hal lain yang berkaitan dengan penggunaan program WaterNet.
Gambar 3.1. selalu muncul saat WaterNet dibuka. Selain diingatkan pada konsekuensi
yang harus anda tanggung jika menggunakan WaterNet, anda juga diingatkan pada tempat
anda bertanya atau berkonsultasi melalui internet Seperti pada Gambar 3.1 Dibawah ini.

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET

LAYAR WATERNET
Layar WaterNet terdiri dari tiga bagian utama yaitu Jendela Grafik, Tombol (Perintah dan
Pilihan) dan Menu Utama. Gambar layar WaterNet dapat dilihat pada gambar 3.2.
Jendela Grafis
Jendela Grafis yaitu lembar kerja pada WaterNet yang merupakan daerah tempat
menggambar (grafis) dua dimensi dan penggambarannya bergantung pada tombol yang
terpilih pada Tombol Pilihan WaterNet.
Tombol
Secara garis besar Tombol terdiri dari dua bagian yaitu Tombol Perintah dan Tombol
Pilihan. Tombol Perintah merupakan tools yang terletak di bawah Menu Utama arah
horisontal, sedang Tombol Pilihan pada arah vertikal (Gambar 3.2).
Sebelum anda membuka file baru, atau editing file lama, maka Tombol (tools) tidak
akan berfungsi. Gambar 3.2

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET

TOMBOL PERINTAH
Gambar 3.3

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET
MULAI WATERNET
Jalankan program waternet anda, buatlah file baru dengan klik pada kotak Open New
File dan isilah default datanya sesuai dengan keinginan anda, atau seperti gambar 3.4.
ingatlah untuk memilih Skematik pada default pipa identifikasi pipa, node dan pompa yang
telah anda isikan dapat diubah lagi sesuai dengan keinginan perencana setelah program
waternet dijalankan dengan menggunakan tombol editing.
Gambar 3.4

Klik Ok
Setelah pengisian default selesai klik Ok akan akan muncul jendela seperti pada
gambar 3.5 berikut untuk mengatur ukuran, orientasi dan margin kertas yang akan digunakan
dalam penggambaran jaringan anda

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET
Gambar 3.5

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET
Gunakan Tombol Pipa untuk menggambar jaringan pipa. Sebagai contoh adalah
gambar 3.6. Pipa satu dengan pipa lain dapat disambung dengan mudah dengan memulai
gambar pipa baru dari titik sedekat mungkin dengan node yang akan anda sambung. Jika
jarak awal pipa baru anda cukup dekat, WaterNet akan secara otomatis menyambung pipa
tersebut dengan pipa yang lama.

Setiap pipa yang selesai digambar diberi nomor, demikian juga node atau ujung ujung
pipa tersebut secara otomatis. Pada Gambar 3.6, pipa nomor 1 dibuat yang pertama kali,
selanjutnya pipa nomor 2 dan seterusnya. Jaringan pipa sederhana tersebut telah disimpan
dalam database WaterNet. Jaringan pipa ini belum dapat di-run karena belum ada node
yang mempunyai reservoir atau tangki sehingga belum mempunyai elevasi tekanan air.
Oleh karena itu akan dipasang reservoir pada Node 1. Reservoir dipasang dengan
menggunakan Tombol Reservoir. Gambar jaringan yang terjadi adalah sebagaimana
gambar 3.7. Untuk memudahkan melihat gambar jaringan pipa pergunakan Menu Utama
Zoom atau dengan cara lebih mudah cukup menekan F2, F3 atau F4

Gambar 3.7

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET
Sekarang reservoir perlu di-edit untuk ditentukan
elevasi muka airnya. Misalnya pada ketinggian
130 m. Klik Tombol Editing Jaringan kemudian
klik mouse kiri pada Node 1. Ganti elevasi 110 m
(nilai defaultnya) dengan 130 m.
Ingat, nodes yang lain mempunyai elevasi
110 m sesuai dengan default yang telah diisi
sebelumnya.

Semua

node

mempunyai

kebutuhan (demand) 1.5 liter/detik dan semua


pipa

mempunyai

panjang

100

dengan

diameter dan diameter kekasaran sesuai dengan


isian default yang telah dibuat di Pembuatan File
Baru. Anda dapat melihat data tersebut dengan
membuka data node atau pipa dengan Tombol
Editing Jaringan. Klik tombol kemudian klik Node
3 di Jendela Grafik, hasilnya adalah gambar 3.8.
Terlihat pada jendela node tersebut nomor
node yang sedang di-edit atau ditampilkan pada
pojok kiri atas yaitu node nomor 3. Elevasi node
ditampilkan sebesar 110 m, kebutuhan dasar
pada node 1.5 liter/detik.

Data lain yang

ditampilkan adalah jumlah pipa yang terkoneksi


pada Node 3, serta nomor pipa masing masing
dan node pada pipa tersebut yang terhubung
dengan Node 3. Jendela untuk kehilangan energi
masih kosong atau Not Available (N/A). Jendela
ini baru terisi jika telah dilakukan running.
Demikian pula jika anda klik Pipa 6 akan
anda

dapatkan

Gambar

3.8.

Nomor

pipa

ditampilkan di sebelah kiri atas Jendela Edit


Pipa. Selain data diameter, panjang pipa serta
diameter kekasaran pipa, ditampilkan juga status
pipa yaitu BUKA. Debit di pipa belum ada karena
belum dilakukan running. Jika nilai debit positip
berarti arah aliran searah dengan arah pipa
sedang negatip menunjukkan arah aliran yang

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET
RUNNING PROGRAM
Sekarang jaringan sederhana telah siap untuk di-Run. Yang diperlukan tinggal klik
Tombol GO, yaitu perintah untuk running. Pada saat di-klik GO pada tombol Menu
Utama, maka akan mendapatkan tampilan yang menunjukkan variabel penting yang
digunakan dalam running. Variabel tersebut meliputi panjang maksimum dan minimum
pipa, diamter kekasaran pipa, viskositas cairan yang dialirkan, elevasi maksimum dan
minimum, jumlah pompa dan lain lainnya. Tampilan variabel tersebut diharapkan dapat
mengingatkan apakah sudah sesuai dengan yang dimasukkan. Hal tersebut diperlukan
karena kadang-kadang kesalahan terjadi pada saat seseorang memasukkan bilangan
sebagai harga variabel
Gambar 3.9

Pada laporan tersebut tertulis OK dengan lampu hijau di sampingnya. Pada 3 kotak
peringatan tampak bahwa semua node mempunyai tekanan di atas nol ; semua node
terhubung dalam jaringan dan pompa tak ada. Selain itu terdapat komentar pada pipa 11
yang mengalami aliran laminar. Hal ini bisa disebabkan karena diameter pipa yang besar.
Kondisi laminar ini bukanlah permasalahan yang besar karena air hanya dalam kondisi
diam saja di pipa. Yang harus menjadi perhatian adalah malah tekanan air di node yang
jika tekanannya melebihi kekuatan pipa dapat membuat pipa pecah. Klik Tutup, dan
anda mempunyai jaringan yang telah dilengkapi dengan arah aliran (Gambar 3.10)

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET

Membuat Kontur
Sekarang kita akan membuat kontur tekanan relatip, tekanan absolut atau elevasi.
Kontur tekanan relatip dan tekanan absolut hanya dapat dibuat jika WaterNet sudah dirunning. Kontur elevasi dapat dibuat jika file kontur sudah pernah dibuat.
Kontur Elevasi
Sekarang kita akan membuat kontur elevasi dengan elevasi 130, 120, 125 dan 110 m,
sebagaimana gambar 3.15. Pertama kita membuat file kontur menggunakan Tombol
Membuat Contur. Klik tombol ini kemudian akan muncul jendela sebagaimana gambar
2.15. Pada jendela terdapat kota isian nama file kontur yang dibuat. Jika kita tidak
menggganti nama file kontur maka WaterNet secara otomatis memberi nama
Contur1.Wtn pada direktori c:\Program Files\WaterNet. Kemudian klik Contur Baru
(hapus yang lama). Isi elevasi dengan 130 kemudian klik Gunakan. Secara otomatis
kita kembali di Jendela Grafik. Klik mouse kiri di beberapa tempat di Jendela Grafik yang
mempunyai elevasi 130. Setelah selesai klik mouse kanan. Untuk elevasi 120, 125 dan 110
m dikerjakan dengan cara yang sama.. Setelah itu klik Selesai & Exit. Kemudian kita
lanjutkan dengan meng-klik Tombol Conturing.
Gambar 3.11

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET

Untuk membuat kontur elevasi solid blok/diarsir. Klik Input Contur Topografi dan
Hitung akan muncul pertanyaan file kontur yang akan ditampilkan sebagai kontur solid
blok/diarsir. Masukan nama file kontur yang telah dibuat melalui Tombol Membuat Contur
Elevasi yaitu Contur1.WCn. Setelah WaterNet running. Jika garis kontur yang dibuat
dengan Tombol Membuat Contur Elevasi juga mau ditampilkan klik Tampilkan Titik
Contur Asli. Kemudian klik Pilih Warna Garis Contur pilih warna merah. Ukuran
legenda dapat diperbesar dengan meng-klik anak panah kanan. Pilihan Selang Warna
digunakan untuk mengubah legenda kontur. Sekarang kita coba ubah legenda kontur
dengan meng-klik Ditentukan Pemakai maka akan muncul pertanyaan maksimum
masukan angka 140 (artinya elevasi 140) dan minimum angka 100. Warna kontur pun
dapat diubah dari Jendela Contur. Warna Top diartikan nantinya warna elevasi maksimum
sedang warna 5 untuk elevasi minimum. Setelah selesai meng-edit klik Hitung Contur,
kemudian klik Exit. Sekarang di Jendela Grafik belum ada text Legenda Contur.
Untuk itu klik Tombol Text. Letakan cursor pada posisi Text akan ditulis. Ketik Legenda
Contur di situ. Untuk meng-edit huruf pada text dapat melalui Tombol Font. Sekarang
legenda kontur digeser dekat text. Klik Tombol Geser Grafik letakan gambar tangan ke
legenda kemudian geser. Sekarang kita telah mendapatkan gambar jaringan pipa dengan
konturnya sesuai dengan gambar 3.15. Namun jika kita memeriksa elevasi tiap node
belum sesuai dengan kontur tadi untuk menyesuaikan klik Tombol Conturing kemudian
klik Elevasi node belum disesuaikan dengan contur >>. Kemudian klik Exit.
Tombol yang penting dari kontur ini selain yang tadi adalah Tombol Mengedit dan
menghapus contur. Sekarang coba klik tombol ini kemudian letakan gambar tangan yang
muncul pada salah satu node kontur elevasi 120, kemudian geser maka garis kontur
elevasi 120 berubah. Sedang untuk menghilangkan node-node kontur yang ada letakan
gambar tangan pada node kontur tadi kemudian klik mouse kanan. Untuk menyimpan
perubahan ini klik Menu Utama File pilih menu Save & Update Contur.

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET
Untuk menghilangkan kontur elevasi ini klik Tombol Conturing kemudian klik
Tutup Contur. Ingat kontur yang kita buat tadi tidak disimpan di database WaterNet
kecuali file Contur1.WCn tadi. Jadi untuk memunculkan kontur elevasi dilakukan
penghitungan kontur sebagaimana langkah-langkah tadi di atas.
Kontur Tekanan Relatip dan Tekanan Absolut
Sebelum membuat tekanan relatip dan tekanan absolut kit harus me-running program
WaterNet ( klik Tombol GO ). Sekarang baru klik Tombol Conturing kemudian lihat
Pilihan Contur klik check box Tekanan Relatip dan Tekanan Absolut. Kemudian
klik Hitung Contur, setelah itu klik Exit. Pada Menu Sekunder akan muncul Tombol
Ganti Contur. Klik tombol ini maka akan terdapat tiga pilihan kontur untuk
menampilkannya Jendela Grafik.
Selain kita dapat melihat besarnya angka elevasi, tekanan relatip dan tekanan absolut
dari kontur tesebut berdasarkan warna yang ada, kita juga dapat melihat nilai-nlai ini
dengan Tombol Gauging. Coba klik Tombol Gauging kemudian pindahkan cursor ke
Jendela Grafik. Geser cursor ke sembarang tempat maka akan tertampil nilai dari elevasi
atau tekanan relatip atau tekanan absolut di posisi cursor.
MEMASUKKAN GAMBAR PETA
Selain membuat kontur elevasi, tekanan relatip dan tekanan absolut pada
perencanaaan jaringan pipa, kita juga dapat memasukan peta lokasi. File peta lokasi
tersebut harus dalam ekstensi bmp (*.bmp). Tutup dulu kontur yang ada di jendela Grafik
dengan klik Menu Utama View. Sekarang klik Menu Utama Insert kemudian pilih
Bitmap (Peta). Akan muncul jendela pertanyaan file bmp (*.bmp) yang mau dimasukan.
WaterNet telah menyediakan salah satu contoh file bmp (*.bmp). Untuk sementara pilihlah
file tersebut. Maka pada Jendela Grafik akan tertampil peta bersama gambar jaringan pipa.
Ukuran gambar peta dapat diperbaiki dengan mengklik peta tersebut.
OUTPUT
Perhatikan bahwa pada Pipa 11 tidak terdapat arah aliran. Hal ini karena pada pipa
tersebut debit yang dialirkan nol (Q = 0). Ini berarti Pipa 11 dalam jaringan pipa tidak ada
gunanya. Pipa 11 dapat kita hilangkan atau tutup. Untuk menghilangkan kita klik Tombol
Pipa kemudian kita klik mouse kanan pada Pipa 11, secara otomatis pipa terhapus.Untuk
mengembalikan Pipa 11 klik Tombol Undo. Untuk menutup Pipa 11 kita klik Tombol
Editing Jaringan kemudian klik mouse kanan pada Pipa 11 maka akan muncul Jendela Edit

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET
Pipa 11. Pada jendela status klik checkbox TUTUP, klik Simpan kemudian Exit.
Kita akan melihat garis Pipa 11 tidak seterang pipa lain. Jika kita running sekali lagi dalam
kondisi Pipa 11 tidak ada / di-nonaktif-kan maka pada Jendela Laporan Singkat Hasil
Running tidak ada lagi aliran laminer pada pipa.
Seringkali kita perlu mengetahui hasil running misalnya nodes yang nilai tekanan
relatipnya di atas 100 m (dianggap jenis pipa yang digunakan akan pecah jika tekanan
relatip air yang mengalir di dalam pipa di atas 100 m). Kita dapat mengetahui dengan
cepat melalui menu Node di Menu Utama Monitoring.
Selain itu kita mempunyai Tombol Gauging, dengan tombol ini memudahkan kita
melihat nilai-nilai yang ada di jaringan. Klik Tombol Gauging kemudian pilih Relative
Pressure Head kemudian arahkan kursor ke Node 16 maka akan tertampil Erel = 16.
Hasil dari running ini dan gambar jaringan pipa di Jendela grafik dapat juga dicetak
ke printer dengan memilih menu Print di Menu Utama File. Hasil cetakan dapat dipilih
berdasarkan fasilitas yang disediakan Waternet pada gambar 3.12.

Selain itu kita dapat membuat dalam bentuk file text (*.txt), file plot (*.plt) atau file
bitmap (*.bmp). Kita pilih menu Out put ke file di Menu Utama File, akan muncul ketiga
pilihan tadi, sebagaimana gambar 3.13. Jika kita sudah memilih dan menyimpan nama file
tersebut, maka untuk file text kita dapat buka di WaterNet melalui Tombol Buka File Text.
Dari file tersebut data Tangki dan Pompa tidak ada karena tidak terpasang di jaringan pipa
yang kita buat. Pipa 11 ada tetapi nilai debit, head loss dan gradien hidrolik tidak ada ini
berarti Pipa 11 dianggap tidak ada dalam jaringan pipa.
Gambar 3.13

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET

File Plot atau Plot File dengan akhiran PLT merupakan file khusus gambar jaringan
anda dalam bentuk vektor. Oleh karenanya file PLT (yang menggunakan Hewlett Packard
Graphic Language dapat anda akses dari program lain yang mengenalinya seperti misalnya
Corel Draw. Corel Draw dapat mengubah file tersebut ke file lain sehingga dapat dibaca
misalnya oleh AutoCad.
File BMP merupakan jenis bitmap. File ini sudah tak dapat diedit secara vektor tetapi
harus dengan editor file Bitmap seperti Photo Paint, PhotoShop dan program lainnya.
Anda masih dapat menambahkan keterangan pada gambar gambar tersebut. File BMP ber
resolusi tidak terlalu tinggi tetapi dapat diperbaiki melalui PhotoPaint. Jika anda ingin file
bitmap yang lebih jelas anda perlu zoom daerah yang ingin anda salin dalam bentuk
bitmap. Seluruh file dapat anda pindah ke bitmap bagian demi bagian sehingga semuanya
jelas. Setelah itu anda dapat menggabungkankannya kembali sehingga menjadi satu
jaringan penuh melalui program seperti CorelDraw atau yang lainnya.
MEMBUAT REPORT ATAU LAPORAN
WaterNet dilengkapi dengan sarana membuat laporan yang terpisah dari Program
WaterNet. File program Report tersedia bersama sama (dalam satu direktori) dengan
WaterNet. Klik program tersebut dan anda siap membuat laporan. Program report akan
membaca file terakhir yang dihasilkan oleh WaterNet. Report masih tetap dapat
mengakses file tersebut walaupun WaterNet ditutup.
Setelah anda buka anda akan dihadapkan pada jendela pilihan bagian apa yang akan
dibuat laporannya. Klik misalnya Node dan anda akan memperoleh laporan tentang Node

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET
tersebut. Laporan tersebut dapat anda export ke file HTML atau Text. File juga dapat di
cetak ke printer dengan jumlah halaman yang akan dicetak sesuai dengan keinginan anda.
Pada bagian bawah setiap halaman report akan dicetak Nama Proyek, Perencana, dan
tanggal dicetak. Nama Proyek dan Perencana dapat anda ganti melalui tombol data
default. Perubahan tanggal dapat dilakukan dengan mengubah setting window anda. Anda
dapat berganti dari laporan Node ke Pipa, Pompa serta Tangki dan mencetak semuanya.
Gambar 3.14

FASILITAS TANGKI, VARIASI KEBUTUHAN DAN ALIRAN BERUBAH


Sekarang ini kita akan lebih meng-aktualkan kondisi jaringan pipa kita ini.
Sebelumnya bagi yang memakai versi Student, Pompa yang digunakan Constant Power.
Untuk menyamakan kondisi maka untuk sementara pompa yang akan kita pakai adalah
pompa Constant Power dengan daya 2 kW dan efisiensi 60 %.
Kebutuhan akan air selama satu hari biasanya tidak konstan setiap jamnya.
WaterNet dapat mensimulasikan variasi kebutuhan (demand) tersebut sesuai dengan
kenyataan misalnya untuk perumahan, pabrik, kampus dan sebagainya yang mungkin
berubah tiap jamnya. Oleh karenanya akan lebih optimum jaringan pipa jika dipasangkan
tangki. Tangki ini berfungsi untuk menampung air selama pompa hidup. Selama pompa
mati (istirahat) air disuplai oleh tangki.
Kita adakan perubahan sedikit pada Node 7 dimana lokasinya merupakan daerah
pemukiman dan pabrik. Demand-nya 1,2 lt/s untuk perumahan dan 5 lt/s untuk pabrik.
Klik Tombol Editing Jaringan, klik kursor pada Node 7 dengan mouse kiri. Klik tombol
> pada Kebutuhan Rerata. Pada Kebutuhan 2 isikan 5. Kemudian Klik Apply dan
klik OK & Exit. Demand Node 6, 17, 10, 12, 14, dan 16 tetap dan merupakan lokasi

Nurul Jannah Asid (201110340311015)&Hesti Wahyu Sasmitaningrum (201110340311026)


LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET
perumahan. Kita anggap fluktuasi kebutuhan di tiap Node yang merupakan lokasi
perumahan sama dengan Node 7 (gambar 4.13).
Sekarang tambahkan instalasi tangki pada Node 22. Gunakan Tombol Tangki.
Lakukan perubahan jaringan pipa sebagaimana gambar 4.9, dimana tangki diletakan pada
5 m di atas elevasi tanah. Pipa 18 dan Pipa 19 panjangnya 5 m serta Pipa 20 dan Pipa 21
panjangnya 1 m. Edit tangki menggunakan Tombol Editing Jaringan. Elevasi muka air
maksimum 20 m, elevasi muka air minimum 16 m, elevasi dasar 15 m, elevasi saat awal
running 17 m dan luas tampang tangki 16 m 2. Elevasi minimum diambil 1 m di atas
elevasi dasar oleh karena 1 m kita gunakan untuk pengendapan.
Gambar 3.15

Sekarang saatnya membuat simulasi lebih realistis yaitu mengubah kebutuhan pada
node 7, 6 , 17 , 10 , 12 , 14 , dan 16 yang merupakan fungsi waktu. Variasi kebutuhan ini
dapat di-edit melalui Jendela Edit Node. Klik Tombol Editing Jaringan, klik Node 7
dengan mouse kiri, maka muncul Jendela Edit Node 7. Klik tombol di bagian ujung kanan
text Jenis Kebutuhan akan didapatkan tampilan sebagaimana Gambar 3.8. Pada gambar
tersebut tampak bahwa koefisien demand tiap jam masih seragam sama dengan 1. Ini
berarti kebutuhan setiap jamnya pada Node 7 selalu tetap. Angka koefisien demand ini
dikalikan dengan kebutuhan dasar (demand) yang telah yang diisikan pada Node 7 .

Anda mungkin juga menyukai