p5 Pbo Exception
p5 Pbo Exception
MODUL KE-5
EXCEPTION HANDLING
LABORATORIUM PEMROGRAMAN
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011/2012
1. TUJUAN
Mahasiswa mampu memahami konsep Exception Handling dalam suatu program
Mahasiswa mampu memahami perbedaan antara kode program java yang
memanfaatkan Exception Handling dan yang tidak memanfatkan.
3. DASAR TEORI
Apakah Exception Itu?
Kata exception merupakan bentuk pendek dari exception event.
Definisi: Exception adalah event, yang terjadi ketika program dieksekusi, yang
ngakibatkan terganggunya alur program secara normal
Ketika error terjadi di suatu method, maka method tersebut akan membuat object
yang kemudian dikirim ke runtime system. Object ini, yang disebut sebagai exception
object, mengandung informasi tentang error yang terjadi, termasuk tipe dan kondisi
program pada saat error terjadi. Proses pembuatan exception object dan kemudian
mengirimnya ke runtime system ini disebut sebagai throwing an
exception (melemparkan exception).
Setelah method melemparkan exception, runtime system akan berusaha untuk
mencari solusi untuk menangani masalah yang ada. Solusi yang ada bisa jadi lebih
dari satu, oleh karena itu runtime system akan memilih berdasarkan suatu urutan yang
berdasar pada method tempat terjadinya error dan atau method lain yang memanggil
method tersebut. Urutan ini disebut call stack. (lihat gambar)
Runtime system mencari method yang memiliki blok untuk menangani error yang
terjadi berdasarkan call stack. Pencarian dimulai dari tempat terjadinya error
kemudian dirunut berdasarkan call stack secara reverse order. Jika ditemukan blok
untuk menangani error yang bersangkutan, maka system akan menyerahkan exception
ke handler.
Penyerahan exception ini disebut sebagai catch the exception (menangkap exception).
Jika system tidak menemukan handler yang sesuai di call stack, maka runtime system
akan menghentikan jalannya program. (lihat gambar)
//Protected code
}catch(ExceptionName e1)
{
//Blok Catch
}
Statement catch disertai dengan deklarasi tipe exception yang ingin ditangani. Jika
exception terjadi di bagian protected code, maka blok catch akan melakukan
pemeriksaan. Jika tipe exceptionnya ada di dalam blok catch, maka exception yang
bersangkutan akan ditangani
Contoh:
Berikut adalah array dua dimensi. Kemudian program akan mengakses elemen ke 3
dari array tersebut, sehingga mengakibatkan exception
// File Name : ExcepTest.java
import java.io.*;
public class ExcepTest{
:java.lang.ArrayIndexOutOfBoundsException: 3
//Protected code
}catch(ExceptionType1 e1)
{
//Catch block
}catch(ExceptionType2 e2)
{
//Catch block
}catch(ExceptionType3 e3)
{
//Catch block
}
Kode di atas menunjukkan tiga blok catch, namun anda dapat memiliki berapapun
setelah try. Jika exception terjadi di bagian protected code, maka exception akan
dilemparkan, kemudian diperiksa oleh blok catch pertama. Jika tipe exception-nya
sesuai, maka akan ditangkap oleh blok pertama ini. Jika tidak, maka akan diperiksa
oleh blok catch kedua. Hal ini akan dilanjutkan hingga ada blok catch yang sesuai.
Jika tidak ada yang sesuai, maka method akan menghentikan eksekusinya dan
melempar exception tadi ke method pemanggilnya sesuai urutan call stack.
Contoh:
Berikut adalah penggalan program yang menunjukkan penggunaan multiple try
try
{
Pada suatu method dapt didefinisikan lebih dari satu macam keluaran exception yang
dipisahkan dengan tanda koma (,). Sebagai contoh: method berikut kemungkinan
melemparkan RemoteException dan InsufficientFundsException:
import java.io.*;
public class className
{
public void withdraw(double amount) throws RemoteException,
InsufficientFundsException
{
// Method implementation
}
//Remainder of class definition
}
Keyword finally:
Keyword finally digunakan untuk membuat blok yang mengikuti blok try. Blok
finally selalu dieksekusi, tidak peduli exception terjadi atau tidak.
Menggunakan keyword finally memungkinkan untuk menjalankan langkah akhir ysng
harus dijalankan tidak peduli pada apa yang terjadi di bagian protected code.
Blok finally berada di bawah catch blok dan memiliki sintaks sebagaimana berikut:
try
{
//Protected code
}catch(ExceptionType1 e1)
{
//Catch block
}catch(ExceptionType2 e2)
{
//Catch block
}catch(ExceptionType3 e3)
{
//Catch block
}finally
{
//The finally block always executes.
}
Contoh:
public class ExcepTest{
!
!
!
!
Program diatas secara sekilas dapat digunakan untuk menyalin file ke memori.
Namun ada beberapa hal yang tidak diperhatikan, yakni:
- Apa yang terjadi bila file tidak dapat dibuka?
- Apa yang terjadi bila ukuran file tidak dapat ditentukan?
- Apa yang terjadi bila memori yang dipesan tidak mencukupi?
- Apa yang terjadi jika proses penyalinan gagal?
- Apa yang terjadi jika file tidak dapat ditutup?
Untuk menangani kemungkinan di atas, fungsi bacaFile harus dilengkapi dengan
kemampuan deteksi error, reporting dan penanganan error. Berikut adalah
pengembangan dari fugsi tersebut:
errorCodeType bacaFile {
initialize errorCode = 0;
buka file;
if (fileTerbuka) {
dapatkan ukuran file;
if (ukuranDidapatkan) {
alokasi memori sebesar ukuran file;
if (alokasiBerhasil) {
salin isi file ke memori;
if (salinFile) {
errorCode = -1;
}
} else {
errorCode = -2;
}
} else {
errorCode = -3;
}
tutup file;
if (fileTidakTertutup && errorCode == 0) {
errorCode = -4;
} else {
errorCode = errorCode and -4;
}
} else {
errorCode = -5;
}
return errorCode;
}
Jika dilihat kembali, pseuso code di atas terlalu didominasi oleh deteksi error,
reporting dan penanganan error; sedangkan lima bagian utama dari fungsi jadi
sulit dikenali. Lebih buruk lagi, logical flow dari fungsi juga tidak dapat dikenali,
sehingga menyusahkan untuk memastikan apakah program dapat mengatasi
semua kejadian dengan benar: Apakah file akan ditutup bila fungsi gagal untuk
mengalokasikan memori dengan benar? Dan menjadi lebih sulit lagi jika kita
ingin mengubah fungsi tiga bulan kemudian. Banyak programmer yang
mengabaikan saja masalah ini, dan baru bertindak jika program crash.
Exception memungkinkan kita untuk menulis alur logika program utama dan
menangani kasus khusus di tempat lain. Jika bacaFile menggunakan exception,
maka code fungsi akan seperti ini.
!
!
!
!
!
!
!
!
bacaFile {
try {
buka file;
!
dapatkan ukuran file;
!
alokasikan memori sebesar ukuran file;
!
salin isi file ke memori;
!
tutup file;
} catch (fileOpenFailed) {
lakukanSesuatu;
} catch (sizeDeterminationFailed) {
lakukanSesuatu;
} catch (memoryAllocationFailed) {
lakukanSesuatu;
} catch (readFailed) {
lakukanSesuatu;
} catch (fileCloseFailed) {
lakukanSesuatu;
}
}
Dengan adanya exception, code menjadi terorganisasi, sehingga kerja kita
menjadi semakin efisien.
Keuntungan 2: Propagasi errors berdasarkan Call Stack
Keuntungan kedua exception adalah adanya mekanisme propagasi laporan error
melalui method-method di call stack. Misalkan bacaFile merupakan method ke 4
yang dipanggil sebagai secara berurutan sampai main program: method1
method1 {
errorCodeType error;
error = call method2;
if (error)
doErrorProcessing;
else
proceed;
}
errorCodeType method2 {
errorCodeType error;
error = call method3;
if (error)
return error;
else
proceed;
}
errorCodeType method3 {
errorCodeType error;
error = call readFile;
if (error)
return error;
else
proceed;
}
Dengan kasus yang sama, Java runtime environment bisa mencari secara terbalik
ke call stack untuk mencari exception handling yang sesuai. Sehingga, kode di
atas akan menjadi:
method1 {
try {
call method2;
} catch (exception e) {
doErrorProcessing;
}
}
method2 throws exception {
call method3;
}
method3 throws exception {
call readFile;
}
Namun, sebagaimana diperlihatkan pada kode di atas, untuk keperluan ini
digunakan keywords throws.
Keuntungan 3: Pengelompokan dan Pembedaan Tipe Error
Karena semua exception yang dilempar adalah object, pengelompokan dan
kategorisasi exception dapat dilakukan menurut hierarki class. Contoh
pengelompokan berdasar hierarki class tersebut dapat dilihat di java.io -IOException dan turunannya. IOException adalah class exception yang paling
umum untuk menangani error input dan output. Turunan class ini diperuntukkan
bagi jenis error yang lebih spesifik. Sebagai contoh, FileNotFoundException
menandakan bahwa file tidak ditemukan di disk.
Di method dapat ditulis suatu handler untuk menangani masalah yang sangat
spesifik. FileNotFoundException tidak memiliki turunan, sehingga memang
peruntukannya sangat spesifik.
catch (FileNotFoundException e) {
...
}
Method dapat menangkap exception berdasarkan kelompoknya atau berdasarkan
kriteria yang lebih umum dengan menspesifikansikan tipe class exception yang
lebih umum. Sebagai contoh, untuk menangkap semua jenis masalah input dan
output gunakan kode berikut ini:
catch (IOException e) {
...
}
Handler ini akan menangkap semua exception bertipe I/O, termasuk
FileNotFoundException, EOFException dan lainnya. Bahkan kita dapat menulis
kode untuk menangkap semua jenis exception, sebagaimana berikut ini:
catch (Exception e) {
...
}
4. PROSEDUR PELAKSANAAN
utorial.
Konsep Exception Handling
Implementasi kata kunci try-catch-finally
Perbedaan method yang menggunakan Exception Handling dan yang tidak
Implementasi beberapa turunan dari class Exception yang terdapat di dalam
bahas pemrograman Java
Mahasiswa mengerjakan soal-soal latihan berdasarkan topik-topik yang ada di
dalam tutorial.
Mahasiswa mengerjakan soal tugas praktikum.
Mahasiswa mendemokan tugas praktikum ke asisten.
2.
3.
4.
5.
6.
__________________________________
__________________________________
7.
Mengapa error ini muncul pada saat runtime? (bukan pada saat compilasi)
__________________________________
8.
9.
Re-compile Contoh1
dari object
2. Contoh yang lebih kompleks: Kegiatan lab bagian ini mencoba contoh exception
handling di dalam dan di luar statemen blok
1.
2.
Compile Contoh2
3.
4.
5.
Compile Contoh2
6.
7.
8.
9.
_________________________________
_________________________________
_________________________________
3. Pemakaian Exception Handling yang tidak tepat: Kegiatan lab bagian ini
mencoba contoh penggunaan exception handling yang tidak tepat dan bagaimana
memperbaikinya.
1.
2.
_________________________________
_________________________________
_________________________________
_________________________________
_________________________________
_________________________________
2.
yang
memiliki
tiga
_________________________________
_________________________________
3.
Compile Contoh4.java
4.
5.
6.
7.
8.
9.
dieksekusi (bukan hanya args[0] namun bisa juga args[1], args[2] dan seterusnya).
Program yang sudah diubah harus dapat digunakan untuk menangani tipe expresi
input yang berbeda. Sebagai contoh, program harus dapat mengeksekusi program
sebagaimana berikut: java Contoh4 5.0+4.1 3.2*9.1
3. Ubah Contoh4.java sehingga dapat menunjukkan operand mana yang bukan
angka. (Hint: Gunakan try-catch blok)