Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
NAMA
: MALA IKLIMAH
KELAS
NIM
: 135514035
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayahNya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga Saya dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Rangkaian Listrik 1. Kemudian shalawat
beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
memberikan pedoman hidup yakni Al-quran dan sunnah untuk keselamatan umat
di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Rangkaian Listrik 1
di program studi Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik pada Universitas
Negeri Surabaya. Selanjutnya Saya mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Bapak Prof. Dr.H. Munoto ,M.pd. selaku dosen pembimbing
mata kuliah Rangkaian Listrik 1 dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya Saya menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan
dalam penulisan makalah ini, maka dari itu Saya mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Makalah Rangkaian Listrik 1
Page 1
PENDAHULUAN 5
1.1
1.2
1.3
1.4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1
BAB III
BAB IV
Latar Belakang 5
Rumusan Masalah .. 6
Tujuan Penulisan 6
Manfaat Penulisan .. 6
3.2
3.3
PENUTUP 33
4.1
Kesimpulan .. 33
4.2
Saran . 33
DAFTAR PUSTAKA .. 34
Page 2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Reaksi pemisahan inti (reaksi fisi) 6
Gambar 2.2 : Bahan tambang Uranium 7
Gambar 2.3 : Proses pengolahan Uranium 9
Gambar 2.4 : Diagram Alir Reaktor Air Tekan .. 15
Gambar 2.5 : Diagram Alir Reaktor Air Didih ... 16
Gambar 2.6 : Diagram Alir Reaktor Air Berat
17
Gambar 2.7 : Diagram Alir Reaktor Gas Suhu Tinggi ... 18
Gambar 2.8 : Reaksi D-T Fusion . 20
Gambar 3.1 : Reaksi berantai divergen . 23
Gambar 3.2 : Skema reaktor nuklir . 25
Gambar 3.4 : Bentuk nyata dari batang-batang kendali ... 26
Gambar 3.3: Bentuk nyata dari inti reactor .. 27
Gambar 3.5 : Para pekerja sedang menangani sampah nuklir 31
Gambar 3.6 : Tempat penyimpanan sampah Nuklir 31
Gambar 3.7 : Daur ulang Limbah Nuklir 32
DAFTAR TABEL
Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat pertama kali mengenal tenaga nuklir dalam bentuk bom atom
yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki dalam Perang Dunia II tahun 1945.
Sedemikian dahsyatnya akibat yang ditimbulkan oleh bom tersebut sehingga
pengaruhnya masih dapat dirasakan sampai sekarang. Di samping sebagai senjata
pamungkas yang dahsyat, sejak lama orang telah memikirkan bagaimana cara
memanfaatkan tenaga nuklir untuk kesejahteraan umat manusia. Sampai saat ini
tenaga nuklir, khususnya zat radioaktif telah dipergunakan secara luas dalam
berbagai bidang antara lain bidang industri, kesehatan, pertanian, peternakan,
sterilisasi produk farmasi dan alat kedokteran, pengawetan bahan makanan,
bidang hidrologi, yang merupakan aplikasi teknik nuklir untuk non energi.
Salah satu pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang energi saat ini sudah
berkembang dan dimanfaatkan secara besar-besaran dalam bentuk Pembangkit
Listrik Tenaga nuklir (PLTN), dimana tenaga nuklir digunakan untuk
membangkitkan tenaga listrik yang relatif murah, aman dan tidak mencemari
lingkungan.
Pemanfaatan tenaga nuklir dalam bentuk PLTN mulai dikembangkan
secara komersial sejak tahun 1954. Pada waktu itu di Rusia (USSR), dibangun dan
dioperasikan satu unit PLTN air ringan bertekanan tinggi (VVER = PWR) yang
setahun kemudian mencapai daya 5 Mwe. Pada tahun 1956 di Inggris
dikembangkan PLTN jenis Gas Cooled Reactor (GCR + Reaktor berpendingin
gas) dengan daya 100 Mwe. Pada tahun 1997 di seluruh dunia baik di negara maju
maupun negara sedang berkembang telah dioperasikan sebanyak 443 unit PLTN
yang tersebar di 31 negara dengan kontribusi sekitar 18 % dari pasokan tenaga
listrik dunia dengan total pembangkitan dayanya mencapai 351.000 Mwe dan 36
unit PLTN sedang dalam tahap kontruksi di 18 negara.
Seiring dengan krisis energi yang sedang menimpa Indonesia saat ini yang
ditandai dengan semakin menipisnya cadangan minyak yang dimiliki Indonesia,
maka pemerintah berniat membangun PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)
Makalah Rangkaian Listrik 1
Page 4
cara
berfikir
mahasiswa
permasalahan.
Makalah Rangkaian Listrik 1
Page 5
untuk
menganalisis
suatu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Nuklir
Dengan berlandaskan asumsi bahwa nuklir dapat bermanfaat bagi
manusia, para peneliti dan orang-orang yang bergelut di bidang nuklir telah
banyak memberikan kontribusi bagi kemajuan pengembangan teknologi nuklir. Di
zaman ini, manusia sudah banyak melakukan berbagai upaya dan penelitian dalam
rangka pemanfaatan energi nuklir. Berikut ini akan dibahas secara lebih mendalam
lagi mengenai berbagai pemanfaatan energi nuklir yang telah dilakukan manusia
sampai saat ini.
Nuklir adalah sebutan untuk bentuk energi yang dihasilkan melalui reaksi
inti, baik itu reaksi fisi (pemisahan) maupun reaksi fusi (penggabungan). Sumber
energi nuklir yang paling sering digunakan untuk PLTN adalah sebuah unsur
radioaktif yang bernama Uranium. Bagaimana caranya sebuah unsur radioaktif
mampu menghasilkan panas yang besar? Tentu saja bukan dengan dibakar.
Namun melalui reaksi pemisahan inti (reaksi fisi).
Page 6
akan membelah menjadi dua buah inti atom, yakni atom Barium (Ba-141) dan
atom Kripton (Kr-92) serta tiga neutron (warna hitam di kanan). Karena massa
atom sebelum pembelahan lebih besar dari pada massa atom setelah pembelahan,
maka selisih massa (disebut defek massa) tersebut berubah menjadi energi panas
yang besarnya sekitar 200 MeV (Mega elektron volt), ini baru satu buah inti atom.
satu gram uranium saja tentu memiliki banyak inti. Sehingga panas yang
dihasilkan pun luar biasa besar. Karena Uranium bahan tambang, maka bentuknya
juga padat.
Tenaga
pembakaran bahan
nuklir
bakar
Proses
ini
sangat
melalui
berbeda
proses
dengan
Page 7
E=mC
Dimana
m
Energi nuklir berasal dari perubahan sebagian massa inti dan keluar
dalam bentuk panas. Dilihat dari proses berlangsungnya, ada dua jenis reaksi
nuklir, yaitu reaksi nuklir berantai tak terkendali dan reaksi nuklir berantai
terkendali. Reaksi nuklir tak terkendali terjadi misal pada ledakan bom nuklir.
Dalam peristiwa ini reaksi nuklir sengaja tidak dikendalikan agar dihasilkan
panas yang luar biasa besarnya sehingga ledakan bom memiliki daya rusak
yang maksimal. Agar reaksi nuklir yang terjadi dapat dikendalikan secara
aman dan energi yang dibebaskan dari
reaksi
nuklir
tersebut
dapat
Page 8
menganggap
menjadi energi listrik, maka energi listrik yang dapat diperoleh dari 1 g U235
adalah :
E listrik = (30/100) x 81,92 x 109 J = 24,58 x 109 J
Karena 1 J = 1 W.s ( E = P.t), maka peralatan elektronik seperti
pesawat tv dengan daya (P) 100 W dapat dipenuhi kebutuhan listriknya oleh 1 g
U235 selama : t = E listrik / P = 24,58 x 109 (J) / 100 (W) = 24,58 x 107 s.
Angka 24,58 x 107 sekon (detik) sama lamanya dengan 7,78 tahun terusmenerus tanpa dimatikan. Jika diasumsikan pesawat TV tersebut hanya
dinyalakan selama 12 jam/hari, maka energi listrik dari 1 g U235
bisa
235
U dan
239
Page 9
Page 10
Perputaran
turbin
digunakan
untuk
menggerakkan
generator,
sehingga
menghasilkan tenaga listrik. Satu gram U-235 setara dengan 2650 batu bara.
Pada PLTN panas yang digunakan untuk menghasilkan uap yang sama,
dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan fisil (uranium) dalam reactor nuklir.
Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang disirkulasikan secara terus
menerus selama PLTN beroperasi. Proses pembangkit yang menggunakan bahan
bakar uranium ini tidak melepaskan partikel seperti CO2, SO2, atau NOx, juga
tidak mengeluarkan asap atau debu yang mengandung logam berat yang dilepas
ke lingkungan. Oleh karena itu PLTN merupakan pembangkit listrik yang ramah
lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN, adalah
berupa elemen bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk
sementara bisa disimpan di lokasi PLTN.
Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) menyediakan sekitar 17 persen
dari total tenaga listrik dunia. Beberapa negara membutuhkan tenaga nuklir yang
lebih besar daripada negara lain. Di Perancis, menurut International Atomic
Energy Agency (IAEA), 75 persen tenaga listriknya dihasilkan oleh reaktor nuklir.
Jumlah pembangkit tenaga listrik di dunia diperkirakan lebih dari 400 buah
dengan 100 buah di antaranya berada di Amerika Serikat.
NEGARA
Amerika
Serikat
Perancis
Jepang
Rusia
Inggris
Korea Selatan
Kanada
Jerman
Ukraina
India
Swedia
Spanyol
Cina
Belgia
PLTN Beroperasi
Jumlah Unit
Total GW(e)
104
99.21
59
56
31
23
20
18
17
15
15
10
9
9
7
63.36
63.36
47.84
11.85
16.81
12.6
20.34
13.11
3.04
8.92
7.59
6.6
5.8
0
1
4
0
0
0
0
2
8
0
0
2
0
0
0.87
3.78
0
0
0
0
1.9
3.6
0
0
2
0
Page 11
Taiwan
Republik Ceko
Slowakia
Swiss
Bulgaria
Firlandia
Hungaria
Brazil
Afrika Selatan
Meksiko
Argentina
Pakistan
Lithuania
Slovenia
Rumania
Belanda
Armenia
Iran
6
6
6
5
4
4
4
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
0
4.88
3.53
2.44
3.22
2.72
2.68
1.76
1.9
1.8
1.31
0.94
0.43
1.19
0.66
0.66
0.66
0.45
0.38
2
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
1
2.6
0
0
0
0
1.6
0
0
0
0
0.69
0.3
0
0
0.66
0
0
0.92
dikembangkan
oleh negara-negara
tertentu,
sehingga seringkali suatu jenis PLTN sangat menonjol dalam suatu negara,
tetapi tidak dioperasikan oleh negara lain. Perbedaan berbagai tipe reaktor
daya
itu
bisa
terletak
Page 12
yang terkait
dengan
nuklir
oleh
masing-masing
negara.
Pada
awal
itu
dipusatkan
pada
bakar uranium alam. Oleh sebab itu, PLTN yang pertama kali beroperasi di
ketiga negara tersebut menggunakan reaktor berbahan bakar uranium alam.
Namun dalam perkembangan berikutnya, terutama Inggris dan Perancis juga
mengoperasikan PLTN berbahan bakar uranium diperkaya.
Berikut ini adalah beberapa keterangan yang akan menjelaskan
tentang jenis-jenis dari reaktor nuklir, antara lain :
1. LWR (Light Water Reactor) / Reaktor air Ringan
Sebagian besar reactor daya yang beroperasi dewasa ini adalah jenis
Reaktor Air Ringan atau LWR (Light Water Reactor) yang mula-mula
dikembangkan di AS dan Rusia. Disebut Reaktor Air Ringan karena H2O
kemurnian tinggi sebagai bahan moderator sekaligus pendingin reaktor.
Reaktor ini terdiri atas Reaktor Air tekan atau PWR (Pressurized Water
Reactor) dan Reaktor Air Didih atau BWR (Boiling Water Reactor)
dengan jumlah yang dioperasikan masing-masing mencapai 52 % dan 21,5
% dari total reaktor daya yang beroperasi. Sedang sisanya sebesar 26,5 %
terdiri atas berbagai tipe reaktor daya lainnya.
a. PWR (Presured Water Reactor) / Reaktor Air Tekan
Reaktor Air Tekan juga menggunakan H2O sebagai pendingin
sekaligus moderator. Bedanya dengan Reaktor Air Didih adalah
penggunaan dua macam pendingin, yaitu pendingin primer dan sekunder.
Panas yang dihasilkan dari reaksi fisi dipakai untuk memanaskan air
pendingin primer. Dalam reactor ini dilengkapi dengan alat pengontrol
tekanan (pressurizer) yang dipakai untuk mempertahankan tekanan sistim
Makalah Rangkaian Listrik 1
Page 13
menguap.
Tekanan
pada
sistim
pendingin
sekunder
Page 14
satu faktor
penunjangnya adalah
karena
Page 15
ringan. Pada reactor air didih ini, panas hasil fisi dipakai secara langsung
untuk menguapkan air pendingin dan uap yang terbentuk langsung
dipakai untuk memutar turbin. Turbin tekanan tinggi menerima uap pada
suhu sekitar 290C dan tekanan sebesar 7,2 MPa. Sebagian uap diteruskan
lagi ke turbin tekanan rendah. Dengan sistim ini dapat diperoleh efisiensi
thermal sebesar 34%. Efisiensi thermal ini menunjukkan prosentase panas
hasil fisi yang dapat dikonversikan menjadi energi listrik. Setelah melalui
turbin, uap tersebut akan mengalami proses pendinginan sehingga
berubah menjadi air yang langsung dialirkan ke teras reaktor untuk
diuapkan lagi dan seterusnya. Dalam reaktor ini digunakan bahan bakar
U235 dengan tingkat pengayaannya 3-4 % dalam bentuk UO2.
Page 16
mempunyai sistim
sekunder,
Page 17
Page 18
tenaga
nuklir
yang
merupakan suatu
Page 19
kumpulan
mesin
yang
ada
Nuklir.
-
Fisi Nuklir
Proses fisi adalah proses utama pada reaktor nuklir terjadi ketika
sebuah inti bermassa berat. Pada reaksi fisi, inti senyawa yang terangsang
terbelah menjadi dua inti massa yang lebih rendah, disebut produk isi, dan
produk ini disertai oleh dua atau tiga neutron dan radiasi fisi gamma. Adapun
tiga bahan bakar yang dapat berfisi antara lain : Uranium-235 (U235),
Uranium-233 (U233) dan Plutonium-239 (Pu239). Ketiga bahan bakar ini
besifat radioaktif tetapi mereka mempunyai massa paruh yang sangat lama.
-
Fusi Nuklir
Proses fusi pada dasarnya adalah sebuah anti tesis dari proses fisi.
Dalam proses fisi, inti bermasa berat membelah menjadi inti bermasa ringan,
sambil melepaskan kelebihan energi pengikatan. Sedangkan pada reaksi fusi,
inti bermasa ringan bergabung dalam rangka melepaskan kelebihan energi
pengikatan. Jadi reaksi fusi adalah reaksi umum yang meminyaki matahari
dan telah dipakai di bumi untuk melepaskan energi dalam jumlah yang besar
didalam termonuklir atau bom hydrogen.
Dalam fisika, fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses di
mana dua inti atom bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan
melepaskan energi. Fusi nuklir adalah sumber energi yang menyebabkan
bintang bersinar, dan senjata nuklir meledak. Proses ini membutuhkan energi
yang besar untuk menggabungkan inti nuklir, bahkan elemen yang paling
ringan, hidrogen. Tetapi fusi inti atom yang ringan, yang membentuk inti atom
yang lebih berat dan netron bebas, akan menghasilkan energi yang lebih besar
lagi dari energi yang dibutuhkan untuk menggabungkan mereka maka sebuah
reaksi eksotermik yang dapat menciptakan reaksi yang terjadi sendirinya.
Energi yang dilepas di banyak reaksi nuklir lebih besar dari reaksi kimia,
Makalah Rangkaian Listrik 1
Page 20
karena energi pengikat yang mengelem kedua inti atom jauh lebih besar dari
energi yang menahan elektron ke inti atom. Contoh: energi ionisasi yang
diperoleh dari penambahan elektron ke hidrogen adalah 13.6 elektron volt
lebih kecil satu per sejuta dari 17 MeV yang dilepas oleh reaksi Deuterium
Tritium (D-T) fusion seperti gambar di bawah ini.
Page 21
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Prinsip Kerja PLTN
Proses kerja PLTN sebenarnya hampir sama dengan proses kerja pembangkit
listrik konvensional seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), yang umumnya sudah
dikenal secara luas. Yang membedakan antara dua jenis pembangkit listrik itu adalah
sumber panas yang digunakan. PLTN mendapatkan suplai panas dari reaksi nuklir, sedang
PLTU mendapatkan suplai panas dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara atau
minyak bumi.
Reaktor daya dirancang untuk memproduksi energi listrik melalui PLTN.
Reaktor daya hanya memanfaatkan energi panas yang timbul dari reaksi fisi, sedang
kelebihan neutron dalam teras reaktor akan dibuang atau diserap menggunakan batang
kendali. Karena memanfaatkan panas hasil fisi, maka reaktor daya dirancang berdaya
therma tinggi dari orde ratusan hingga ribuan MW. Proses pemanfaatan panas hasil fisi
untuk menghasilkan energi listrik di dalam PLTN adalah sebagai berikut :
1. Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan energi dalam bentuk panas
yang sangat besar.
2. Panas hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan air pendingin, bisa
pendingin primer maupun sekunder bergantung pada tipe reaktor nuklir yang
digunakan.
3. Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga dihasilkan energi gerak
(kinetik).
4. Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk memutar generator sehingga
dihasilkan arus listrik.
Secara ringkas dan sederhana, rancangan PLTN terdiri dari air mendidih, boiling
water reactor bisa mewakili PLTN pada umumnya, yakni setelah ada reaksi nuklir fisi,
secara bertubi-tubi, didalam reaktor, maka timbul panas atau tenaga lalu dialirkanlah air
Makalah Raangkaian Listrik 1
Page 22
di dalamnya. Kemudian uap panas masuk ke turbin dan turbin berputar poros turbin
dihubungkan dengan generator yang menghasilkan listrik.
Reaktor Nuklir adalah suatu alat dimana reaksi berantai dapat dilaksanakan
berkelanjutan dan dikendalikan. Atau dengan kata lain reaktor nuklir merupakan suatu
wadah bahan-bahan fisi dimana proses reaksi berantai terjadi terus menerus tanpa
berhenti atau tempat terjadinya reaksi pembelahan inti (nuklir). Bagian utama dari reaktor
nuklir yaitu: elemen bakar (batang-batang bahan bakar), perisai (perisai termal), moderator
dan elemen kendali.
Bahan bakar yang digunakan didalam reaktor nuklir ada tiga jenis antara lain :
- Uranium-235 (U235),
- Uranium-233 (U233),
- Plutonium-239 (Pu239).
Dari ketiga jenis bahan bakar diatas, yang paling sering digunakan sebagai
bahan bakar reaktor adalah Uranium-235 (U235).
Page 23
Reaksi fisi berantai terjadi apabila inti dari suatu unsur dapat belah (Uranium235, Uranium-233) bereaksi dengan neutron termal/lambat yang akan menghasilkan
unsur-unsur lain dengan cepat serta menimbulkan energi panas dan neutron-neutron baru.
Untuk mengendalikan reaksi berantai dalam reaktor nuklir maka digunakanlah bahan
yang dapat menyerap neutron, misalnya Boron
mengatur kerapatan dari neutron. Dengan mengatur kerapatan neutron ini maka tingkat
daya raktor nuklir dapat ditentukan, bahkan reaksi dapat dihentikan sama sekali (sampai
0) pada saat semua neutron terserap oleh bahan penyerap.
Perangkat pengatur kerapatan neutron pada reaktor nuklir ini disebut dengan
elemen kendali. Jika elemen kendali disisipkan penuh diantara elemen bakar, maka elemen
kendali akan menyerap neutron secara maksimum sehingga reaksi berantai akan
dihentikan dan daya serap batang kendali akan berkurang bila batang kendali ditarik
menjauhi elemen bakar. Disini pengendalian dilakukan terhadap pelepasan dan penyerapan
neutron selama berlangsungnya reaksi berantai.
Neutron yang dilepaskan dalam suatu reaksi berantai dapat dibagi menjadi
empat kelompok, yaitu :
1. Meninggalkan material fisi.
2. Tidak berfisi, ditangkap oleh U238 membentuk Pu239.
3. Tidak berfisi, ditangkap oleh material batang kendali (control-rod).
4. Berfisi, ditangkap oleh U239 dan U233.
Apabila jumlah nutron yang dilepaskan oleh proses fisi sama dengan jumlah
empat bagian nutron diatas, maka energi panas yang dihasilkan adalah konstan. Atau
sebaliknya jika jumlah nutron yang dihasilkan lebih kecil, maka reaksi berantai akan
berhenti. Apabila lebih besar, maka laju fisinya naik dan menjadi tidak terkendali.
Gambar dibawah menunjukkan skema sebuah reaktor nuklir.
Page 24
5. Tangki Reaktor
2. Moderator
6. Fluida Pendingin
3. Perisai Termal
7. Perisai Biologi
4. Reflektor
8. Batang-batang kendali
1. Inti reaktor
2. Moderator
3. Perisai Termal
Page 25
5. Tangki Reaktor
6. Fluida Pendingin
7. Perisai Biologi
Page 26
3.2 Proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik di dalam PLTN
adalah sebagai berikut :
Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan energi dalam bentuk
panas yang sangat besar.
Panas hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan air pendingin, bisa
pendingin primer maupun sekunder bergantung pada tipe reaktor nuklir yang
digunakan.
Makalah Raangkaian Listrik 1
Page 27
Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga dihasilkan energi gerak
(kinetik).
Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk memutar generator sehingga
dihasilkan arus listrik.
3.3 Keuntungan dan Kekurangan PLTN
A. Keuntungan PLTN
1.
Penggunaan energi nuklir akan berdampak pada penghematan bahan bakar fossil dan
perlindungan lingkungan. Pembangkitan listrik bertanggungjawab atas 25% konsumsi
bahan bakar fossil dunia. Dengan menggunakan energi nuklir untuk menghasilkan
listrik akan mengurangi perlunya membakar bahan bakar ini, sehingga cadangannya
dapatbertahanlama.
2.
3.
Page 28
4.
Energi nuklir telah memainkan peran signifikan dalam suplai listrik dunia dan sumber
utama listrik di sejumlah negara. Produksi listrik dunia dari nuklir tumbuh cepat dan
kini menyumbang hampir seperlima listrik yang dibangkitkan di negara-negara industri
atau 17% pada produksi listrik dunia, dan berkisar 5% konsumsi energi primer dunia.
5.
6.
PLTN telah terbukti dan mempunyai potensial paling besar dalam sumber-sumber daya
yang menawarkan prospek jangka panjang untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan
energi dunia sambil tetap menjaga harga energi mendekati tingkat yang sekarang. Harga
listrik nuklir tidak perlu bertambah secara signifikan di atas yang sekarang dialami
karena biaya-biaya bahan bakar adalah merupakan bagian yang paling kecil dari biaya
total produksinya, terutama dalam reaktor cepat.
7.
Pada eksplorasi minyak dan gas, penggunaan teknologi nuklir berguna untuk
menentukan sifat dari bebatuan sekitar seperti porositas dan litografi. Teknologi ini
melibatkan penggunaan neutron atau sumber energi sinar gamma dan detektor radiasi
yang ditanam dalam bebatuan yang akan diperiksa.
8.
Pada konstruksi jalan, pengukur kelembaban dan kepadatan yang menggunakan nuklir
digunakan untuk mengukur kepadatan tanah, aspal, dan beton. Biasanya digunakan
cesium-137 sebagai sumber energi nuklirnya.
9.
Aplikasi medis dari teknologi nuklir dibagi menjadi diagnosa dan terapi radiasi,
perawatan yang efektif bagi penderita kanker. Pencitraan (sinar X dan sebagainya),
penggunaan Teknesium untuk diberikan pada molekul organik, pencarian jejak
radioaktif dalam tubuh sebelum diekskresikan oleh ginjal, dan lain-lain.
B. Kerugian PLTN
Reaktor nuklir sangat membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa manusia.
Radiasi yang diakibatkan oleh reaktor nuklir ini ada dua, yaitu :
a.
Radiasi Langsung yaitu radiasi yang terjadi bila radio aktif yang dipancarkan
mengenai langsung kulit atau tubuh manusia.
b.
Radiasi tak langsung adalah radiasi yang terjadi lewat makanan dan minuman yang
tercemar zat radioaktif, baik melalui udara, air, maupun media lainnya.
Page 29
Baik radiasi langsung maupun tidak langsung, akan mempengaruhi fungsi organ
tubuh melalui sel-sel pembentukannya. Organ-organ tubuh yang sensitif akan dan menjadi
rusak. Sel-sel tubuh bila tercemar radio aktif uraiannya sebagai berikut : terjadinya ionisasi
akibat radiasi dapat merusak hubungan antara atom dengan molekul-molekul sel
kehidupan, juga dapat mengubah kondisi atom itu sendiri, mengubah fungsi asli sel atau
bahkan dapat membunuhnya. Pada prinsipnya, ada tiga akibat radiasi yang dapat
berpengaruh pada sel, antara lain :
a. Sel akan mati.
b. Terjadi penggandaan sel, pada akhirnya dapat menimbulkan kanker.
c. Kerusakan dapat timbul pada sel telur atau testis, yang akan memulai proses
bayi-bayi cacat.
Masalah lain juga ditimbulkan oleh limbah/sampah nuklir terhadap tingkat kesuburan
tanah limbah/sampah nuklir merupakan semua sisa bahan (padat atau cair) yang dihasilkan
dari proses pengolahan uranium, misalnya sisa bahan bakar nuklir yang tidak digunakan
lagi, dan bersifat radioaktif, tidak bisa dibuang atau dihilangkan seperti jenis sampah
domestik lainnya (sampah organik dan lain-lain.) Sampah nuklir ini harus ditimbun dengan
cara yang paling aman. Hal yang saat ini dapat dilakukan oleh manusia hanyalah menunggu
sampai sampah nuklir tersebut tidak lagi bersifat radioaktif, dan itu memerlukan waktu
ribuan tahun.
Selain itu ada 3 metode lain yang dapat digunakan untuk membuang limbah
radioaktif yaitu:
1. Pengenceran dan penyebaran (Dilute and Disprese): Limbah dengan konsentrasi
rendah dilepas ke udara, air atau tanah untuk diencerkan atau dilarutkan sampai ke
tingkat yang aman.
2.
Penundaan dan Perusakan (Delay and Decay): Dapat digunakan untuk limbah
radioaktif dengan waktu paro (half-lives) relatif singkat. Zat-zat tersebut disimpan
dalam bentuk cair atau lumpur di dalam tangki. Setelah 10-20 kali waktu paronya,
zat-zat tersebut mengalami perusakan atau pmbusukan
Pengepakan
(Concentration and
Containment): digunakan
untuk limbah radioaktif yang sangat toksik dengan dengan waktu yang panjang.
Makalah Raangkaian Listrik 1
Page 30
Limbah tersebut harus disimpan dalam puluhan, ratusan bahkan ribuan tahun,
tergantung dari komposisinya. Zat-zatnya tidak hanya sangat radioaktif tapi juga
bersuhu yang sangat panas.
Gambar
3.5 :
Para pekerja sedang menangani sampah nuklir
Page 31
Salah satu yang dihasilkan oleh PLTN, yaitu Plutonium memiliki hulu ledak yang
sangat dahsyat. Sebab Plutonium inilah, salah satu bahan baku pembuatan senjata nuklir.
Kota Hiroshima hancur lebur hanya oleh 5 kg Plutonium.
c.
Limbah yang dihasilkan (Uranium) bisa berpengaruh pada genetika. Di samping itu,
Page 32
tenaga nuklir memancarkan radiasi radio aktif yang sangat berbahaya bagi manusia.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Proses kerja PLTN sebenarnya hampir sama dengan proses kerja pembangkit
listrik konvensional seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), yang umumnya sudah
dikenal secara luas. Yang membedakan antara dua jenis pembangkit listrik itu adalah
sumber panas yang digunakan. PLTN mendapatkan suplai panas dari reaksi nuklir, sedang
PLTU mendapatkan suplai panas dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara atau
minyak bumi. Pemanfaatan energy panas PLTN tersebut tidak dapat dihasilkan apabila
kurangnya bahan bakar. Karena memanfaatkan panas hasil fisi, maka reaktor daya
dirancang berdaya therma tinggi dari orde ratusan hingga ribuan MW. Proses pemanfaatan
panas hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik di dalam PLTN adalah sebagai berikut :
1. Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan energi dalam bentuk panas
yang sangat besar.
2. Panas hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan air pendingin, bisa
pendingin primer maupun sekunder bergantung pada tipe reaktor nuklir yang
digunakan.
Makalah Raangkaian Listrik 1
Page 33
3. Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga dihasilkan energi gerak
(kinetik).
4. Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk memutar generator sehingga
dihasilkan arus listrik.
Adapun jenis PLTN yang ada di Bumi, merupakan pengembangan dari kemajuan
teknologi yang ada. Oleh karena itu, banyak terjadi perkembangan pembangkit energy listrik
yang baru.
B. SARAN
1. Pengembangan PLTN di Indonesia sangat penting bagi kemajuan ekonomi bagi Negara
tersebut.
2. Sebaiknya pengembangan PLTN dibuat berdasarkan kebutuhan.
3. Oleh karena itu, pemerintah mampu menyokong dalam pengembangan PLTN di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
D.K. , Singhai. 1980. Fundamentals of Nuclear Power Engineering. Delhi : Khanna Publishers.
K.Mc.Daniels, David. 1979. The Sun , Our Future Energy Source. Amerika : United States of
America.
R.Lamarsh , John. 2012. Introduction to Nuclear Engineering. New Jersey : Pearson Prentice
Hall.
Marsudi , Djiteng. 2005. Pembangkitan Energi Listrik. Jakarta : Erlangga.
Stephenson, Richard. 1958. Introduction to Nucler Engineering. Tokyo : Kogakusha Company.
Page 34