0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
855 tayangan30 halaman

Pengukur Tinggi Badan Arduino Dengan HCSR (Sensor Jarak)

1. Alat ini dibuat untuk mengukur tinggi badan manusia atau benda menggunakan sensor ultrasonik. 2. Terdiri dari hardware berupa sensor ultrasonik, mikrokontroler, LCD dan software menggunakan program Arduino. 3. Secara keseluruhan alat dapat bekerja dengan baik untuk mengukur tinggi 0-20cm dengan ketelitian 99,91%

Diunggah oleh

setio imanullah
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
855 tayangan30 halaman

Pengukur Tinggi Badan Arduino Dengan HCSR (Sensor Jarak)

1. Alat ini dibuat untuk mengukur tinggi badan manusia atau benda menggunakan sensor ultrasonik. 2. Terdiri dari hardware berupa sensor ultrasonik, mikrokontroler, LCD dan software menggunakan program Arduino. 3. Secara keseluruhan alat dapat bekerja dengan baik untuk mengukur tinggi 0-20cm dengan ketelitian 99,91%

Diunggah oleh

setio imanullah
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 30

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................................


DAFTAR GAMBAR .........................................................................................................
DAFTAR TABEL ..............................................................................................................
ABSTRAK .........................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Tujuan dan Manfaat...........................................................................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................
A.Rumusan Tinggi Objek (Badan Seseorang)....................................................................
B.Penggunaan Alat Ukur Tinggi suatu Objek (Badan).......................................................
BAB III. LANDASAN TEORI ...........................................................................................
A.Diagram Blok ......................................................................................................
B.Hardware .............................................................................................................
C.Software ............................................................................................................
BAB IV. HASIL PENELITIAN ........................................................................................
BAB V. KESIMPULAN dan SARAN ..............................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Diagram Blok Sistem Kerja Prototipe Alat
Gambar 2.1 Bentuk Fisik Arduino Uno
Gambar 2.2 Konfigurasi Pin ATMEGA 328 Arduino Uno
Gambar 3.1 Bentuk Fisik Buzzer
Gambar 4.1Bentuk Fisik Sensor Ultrasonic HC-SR04
Gambar 4.2. Konfigurasi Pin Sensor Ultrasonik
Gambar 4.3 Satu Sumbu Gelombang I/O Sensor HC-SR04
Gambar 4.4 Cara Kerja Sensor HC-SR0
Gambar 5.1 Bentuk Fisik LCD 16X2
Gambar 5.2 Konfigurasi Pin LCD 16X2
Gambar 6.1 Led
Gambar 7.1 Sensor Suhu LM35
Gambar 8.1 Arduino IDE
Gambar 9.1 Kotak Mikrokontroler Berserta Lcd
Gambar 9.2 Prototipe Bingkai Pintu Beserta Sensor Ultrasonic

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Keterangan Pin LCD
Tabel 2.1 Tabel Faktor Kesalahan

ABSTRAK
Pada penelitian kali ini kami mebuat suatu alat yang dapat
mengukur tinggi badan manusia atau benda menggunakan sensor
ulrtasonik. Dengan adanya alat ini maka diharapkan seseorang dapat
mengukur tinggi badannya sendiri tanpa bantuan dari orang lain dan
menghasilkan data pengukuran secara langsung tanpa merasa khawatir
akan terjadinya kesalahan.
Alat ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software).Hardware terdiri dari sensor
ultrasonik, rangkaian sistem minimum mikrokontroller, dan rangkaian
LCD.Sedangkan software yang dibuat menggunakan program Arduino
Kinerja alat secara keseluruhan dapat bekerja dengan baik. Prototype
Sensor Ultrasonic ini dapat mengukur tinggi badan 0-20cm dengan ratarata presentase tingkat ketelitian sebesar 99,91%, sistem minimum dapat
bekerja dengan baik, dan LCD dapat menampilkan data pengukuran secara
real time. Unjuk kerja sebagai pengukur tinggi badan didapat rata-rata
presentase tingkat ketelitian alat sebesar 100%, sehingga dinyatakan alat
dapat digunakan dengan baik.

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian
pesat telah membawa dampak yang cukup besar terhadap kehidupan
manusia

untuk

mempelajari

dan

mengembangkan

ilmu

pengetahuannya.Hal tersebut patut dilakukan guna memenuhi fleksibilitas


diri terhadap perkembangan zaman atau sering disebut modernisasi, yang
dipenuhi dengan tuntutan efisiensi waktu dan pekerjaan.
Dalam teknologi elektronika, efektifitas dan efisieni selalu menjadi
acuan agar setiap langkah dalam penggunaan dan pemanfaatan teknologi
diharapkan dapat mencapai hasil yang optimal baik kualitas maupun
kuantitasnya.Agar dapat mewujudkan hal tersebut maka diperlukan sebuah
alat, komponen atau sistem yang dapat memproses suatu data dengan cepat
dan akurat. Beberapa contoh di antaranya adalah: komputer (PC) dan
mikrokontroler.
Dengan adanya perkembangan yang pesat dari teknik elektronika dewasa
ini, maka banyak hal yang dapat dilakukan dengan cepat dan tepat untuk
memenuhi kebutuhan manusia.Salah satunya dalam mengukur Tinggi
Badan yang disertakan pengukuran suhu tubuh manusia.
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya sistem pengukur tinggi badan dengan sensor ultrasonic
yaitu:
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah MIKROKONTROLER.
b. Memberikan kemudahan kepada manusia dalam penggunaan alat
elektronik.
c. Memberikan kemudahan untuk mengukur tinggi badan seseorang yang
disertakan pengukuran suhu tubuh.
d. Memberikan keakuratan hasil pengukuran dengan mengurangi kerusakan
alat dan human error.
e. Memberikan alat ukur yang baik fungsi (praktis) dan baik harga
(ekonomis).
2

2. Manfaat
a. Mampu memberikan pengukuran tinggi badan dan suhu tubuh yang
akurat.
b. Memberikan kemudahan bagi pengguna karena cara kerjanya dilengkapi
dengan sensor yang bekerja secara otomatis.
c. Memberikan alat yang sifatnya modern (sesuai perkembangan ilmu)
dengan biaya atau sumber dana yang murah dan mudah terjangkau.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


Dalam mengukur tinggi suatu objek ini hanya terdapat satu variable
yang diukur yaitu tinggi objek, karena hanya suatu objek saja yang berada
dibawah sensor ultrasonik (sesuai gambar dibawah) yang diukur.
Pembuatan tentang alat tinggi suatu objek (badan) ini sudah banyak
dilakukan, terutama dalam pembuatan tugas akhir, namun dengan berbagai
macam pengembangan antara lain dipadukan dengan alat lainnya seperti
alat ukur berat badan maupun alat ukur suhu seperti yang kami kerjakan.
A Rumusan Tinggi Objek (Badan Seseorang)

Tinggi objek adalah nilai selisih antara tinggi maksimal dengan


tinggi objek.Rumusan untuk menghitung tinggi badan atau objek adalah
sebagai berikut :

Tinggi Objek (H2)


H2 = HT H1

Keterangan =
H2 = Tinggi Objek
HT = Tinggi Kalibrasi
H1 = Tinggi Ukur
Tinggi kalibrasi merupakan ketinggian mula-mula sebelum sensor
ultrasonik mengukur objek, misal sensor ultrasonik di pasang pada
ketinggian A cm, maka nilai tinggi kalibrasinya adalah A cm. Tinggi ukur
adalah nilai sensor ultrasonik ketika mendeteksi adanya objek, misal suatu
objek berada dibawah sensor ultrasonic dengan jarak B cm, maka nilai
tinggi ukur adalah B cm.
Sebagai contoh :
Diketahui
HT = 27cm
H1 = 7cm
Jawab

H2 = HT H1
= 27 7 = 20cm

Dari situlah kita dapat mengetahui ketinggian suatu objek.


B.

Penggunaan Alat Ukur Tinggi suatu Objek (Badan)


Alat ini dapat di terapkan pada bidang kesehatan maupun wahana
taman bermain, sehingga pada permainan tertentu yang t erdapat tinggi

badan minimal. Sehingga keamanan/keselamatan agar anak2 yg tinggi


badannya dibawah minimal, tidak bisa masuk seenaknya ke wahana
mainan yg ditentukan.

BAB III. LANDASAN TEORI


A. Diagram Blok

LM35

BUZZER

ARDUINO UNO

HC-SR 04

Gambar 1.1 Diagram Blok Sistem Kerja Alat

POTENSIO

LCD 16X2

B. Hardware
1. Arduino Uno
Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328
(datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input
tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16
MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol
reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya
menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan

kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk
menjalankannya.
Uno berbeda dengan semua board sebelumnya dalam hal koneksi
USB-to-serial yaitu menggunakan fitur Atmega8U2 yang diprogram sebagai
konverter

USB-to-serial

berbeda

dengan

board

sebelumnya

yang

menggunakan chip FTDI driver USB-to-serial.


Nama Uno berarti satu dalam bahasa Italia, untuk menandai
peluncuran Arduino 1.0. Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi dari
Arduino. Uno adalah yang terbaru dalam serangkaian board USB Arduino,
dan sebagai model referensi untuk platform Arduino, untuk perbandingan
dengan versi sebelumnya, lihat indeks board Arduino.

Gambar 2.1. Bentuk Fisik Arduino Uno

Gambar 2.2.Konfigurasi Pin ATMEGA 328 Arduino Uno


Rangkuman dari fitur-fitur Arduino :
Microcontroller ATmega32
Operasi dengan daya 5V Voltage
Input Tegangan (disarankan) 7-12V
Input Tegangan (batas) 6-20V
Digital I / O Pins 14 (dimana 6 memberikan output PWM)
Analog Input Pin 6
DC Lancar per I / O Pin 40 mA
Saat 3.3V Pin 50 mA DC
Flash Memory 32 KB (ATmega328) yang 0,5 KB digunakan oleh
bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
Clock Speed 16 MHz\

Daya
Uno Arduino dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu
daya eksternal (otomatis).Eksternal (non-USB) daya dapat berasal baik dari
AC-ke adaptor-DC atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan
menancapkan plug jack pusat-positif ukuran 2.1mm konektor POWER.
Ujung kepala dari baterai dapat dimasukkan kedalam Gnd dan Vin pin header
dari konektor POWER.

Kisaran kebutuhan daya yang disarankan untuk board Uno adalah7


sampai dengan 12 volt, jika diberi daya kurang dari 7 volt kemungkinan pin
5v Uno dapat beroperasi tetapi tidak stabil kemudian jikadiberi daya lebih
dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan dapat merusak board Uno.

Pin sumber tegangan adalah sebagai berikut:


VIN. Tegangan masukan kepada board Arduino ketika itu menggunakan
sumber daya eksternal (sebagai pengganti dari 5 volt koneksi USB atau

sumber daya lainnya).


5V. Catu daya digunakan untuk daya mikrokontroler dan komponen

lainnya.
3v3. Sebuah pasokan 3,3 volt dihasilkan oleh regulator on-board.
GND. Ground pin.

Memori
ATmega328 memiliki 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk
bootloader), 2 KB dari SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan
ditulis dengan EEPROM liberary).
Input dan Output
Masing-masing dari 14 pin digital di Uno dapat digunakan sebagai
input atau output, dengan menggunakan fungsi pinMode (), digitalWrite (),
dan digitalRead (), beroperasi dengan daya 5 volt. Setiap pin dapat
memberikan atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki internal pull-up
resistor (secara default terputus) dari 20-50 kOhms. Selain itu, beberapa pin
memiliki fungsi khusus:
Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan
mengirimkan (TX) TTL data serial. Pin ini dihubungkan ke pin yang
berkaitan dengan chip Serial ATmega8U2 USB-to-TTL.
Eksternal menyela: 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu
interrupt pada nilai yang rendah, dengan batasan tepi naik atau turun, atau
perubahan nilai. Lihat (attachInterrupt) fungsi untuk rincian lebih lanjut.
8

PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan output PWM 8-bit dengan


fungsi analogWrite ().
SPI: 10 (SS), 11 (Mosi), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung
komunikasi SPI menggunakan SPI library.
LED: 13. Ada built-in LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin
bernilai nilai HIGH, LED on, ketika pin bernilai LOW, LED off.
Uno memiliki 6 masukan analog, berlabel A0 sampai dengan A5, yang
masing-masing menyediakan 10 bit dengan resolusi (yaitu 1024 nilai yang
berbeda). Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus:
I2C: A4 (SDA) dan A5 (SCL). Dukungan I2C (TWI) komunikasi
menggunakan perpustakaan Wire.
Aref: Tegangan referensi (0 sampai 5V saja) untuk input analog.
Digunakan dengan fungsi analogReference ().
Reset: Bawa baris ini LOW untuk me-reset mikrokontroler.
Lihat juga mapping pin Arduino dan port ATmega328.
Komunikasi
Uno Arduino memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan
komputer,

Arduino

lain,

atau

mikrokontroler

lainnya.ATmega328

menyediakan UART TTL (5V) untuk komunikasi serial, yang tersedia di pin
digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah ATmega8U2 sebagai saluran komunikasi
serial melalui USB dan sebagai port virtual com untuk perangkat lunak pada
komputer. Firmware 8 U2 menggunakan driver USB standar COM, dan tidak
ada driver eksternal yang diperlukan. Namun, pada Windows diperlukan,
sebuah file inf. Perangkat lunak Arduino terdapat monitor serial yang
memungkinkan digunakan memonitor data tekstual sederhana yang akan
dikirim ke atau dari board Arduino. LED RX dan TX di papan tulis akan
berkedip ketika data sedang dikirim melalui chip USB-to-serial dengan

koneksi USB ke komputer (tetapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0
dan 1).
Sebuah SoftwareSerial library memungkinkan

untuk

berkomunikasisecara serial pada salah satu pin digital pada board Unos.
ATmega328 juga mendukung I2C (TWI) dan komunikasi SPI.
Perangkat

lunak

Arduino

termasuk

perpustakaan

Kawat

untuk

menyederhanakan penggunaan bus I2C, lihat dokumentasi untuk rincian.


Untuk komunikasi SPI, menggunakan perpustakaan SPI.
Perlindungan Arus USB
Arduino Uno memiliki polyfuse reset yang melindungi port USB
komputer Anda dari arus pendek atau berlebih. Meskipun kebanyakan
komputer memberikan perlindungan internal sendiri, sekering menyediakan
lapisan perlindungan tambahan.Jika lebih dari 500 mA, sekering otomatis
bekerja.
Karakteristik Fisik
Panjang maksimum dan lebar PCB Uno masing-masing adalah 2,7
dan 2,1 inci, dengan konektor USB dan colokan listrik yang melampaui
dimensi tersebut. Empat lubang sekrup memungkinkan board harus terpasang
ke permukaan. Perhatikan bahwa jarak antara pin digital 7 dan 8 adalah 0,16",
tidak seperti pin lainnya.
2. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara (Gambar 5.1). Pada dasarnya
prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga
terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian
kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan
tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas
magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan
kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga
membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa

10

digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu
kesalahan pada sebuah alat (alarm).

Gambar 3.1 Bentuk Fisik Buzzer

11

3. SENSOR ULTRASONIK HC-SR04


Sensor HC-SR04 adalah sensor pengukur jarak berbasis gelombang
ultrasonik.Prinsip kerja sesnsor ini pirip dengan radar ultrasonik.Gelombang
ultrasonik

di

pancarkan

kemudian

di

terima

balik

oleh

receiver

ultrasonik.Jarak antara waktu pancar dan waktu terima adalah representasi dari
jarak objek. Sensor ini cocok untuk aplikasi elektronik yang memerlukan
deteksi jarak termasuk untuk sensor pada robot.

Gambar 4.1 Bentuk Fisik Sensor Ultrasonic HC-SR04


Sensor HC-SR04 adalah versi low cost dari sensor ultrasonic PING
buatan parallax. Perbedaaannya terletak pada pin yang digunakan. HC-SR04
menggunakan 4 pin sedangkan PING buatan parallax menggunakan 3 pin.
Pada Sensor HC-SR04 pin trigger dan output diletakkan terpisah. Sedangkan
jika menggunakan PING dari Parallax pin trigger dan output telah diset
default menjadi satu jalur. Tidak ada perbedaaan signifikan dalam
pengimplementasiannya. Jangkauan karak sensor lebih jauh dari PING buatan
parllax, dimana jika ping buatan parllax hanya mempunyai jarak jangkauan
maksimal 350 cm sedangkan sensor HC-SR04 mempunyai kisaran jangkauan
maksimal 400-500cm.
Spesifikasi:
Jangkauan deteksi: 2cm sampai kisaran 400 -500cm
Sudut deteksi terbaik adalah 15 derajat

12

Tegangan kerja 5V DC
Resolusi 1cm
Frekuensi Ultrasonik 40 kHz
Dapat dihubungkan langsung ke kaki mikrokontroler

Prinsip kerja
Ultrasonic modul ini bekerja dengan cara menghasilkan gelombang
suara pada frekuensi tinggi, yang kemudian dipancarkan oleh bagian
transmitter. Pantulan gelombang suara yang mengenai benda di depannya
akan ditangkap oleh bagian receiver. Dengan mengetahui lamanya waktu
antara dipancarkannya gelombang suara sampai ditangkap kembali, kita
dapat menghitung jarak benda yang ada di depan modul tersebut. Kita
mengetahui kecepatan suara adalah 340m/detik. Lamanya waktu tempuh
gelombang suara dikalikan kecepatan suara, kemudian dibagi 2 akan
menghasilkan jarak antara ultrasonic modul dengan benda didepannya.
Konfigurasi pin

Gambar 4.2. Konfigurasi Pin Sensor Ultrasonik

Vcc HC-SR04 -- 5V Arduino


Trig HC-SR04 -- pin 12 Arduino
Echo HC-SR04 -- pin 11 Arduino
GND HC-SR04 -- GND Arduino

13

Gambar 4.3 Satu Sumbu Gelombang I/O Sensor HC-SR04

Gambar 4.4 Cara Kerja Sensor HC-SR0


4. LCD (Liquid Cristal Display)
Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang
berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun
grafik. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display
elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan
tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di
sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari backlit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam
bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.
Material LCD (Liquid Cristal Display)

14

LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening
dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan sevensegment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda
diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang
dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan
sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya
horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang
dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan
diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk
karakter data yang ingin ditampilkan.
Pengendali / Kontroler LCD (Liquid Cristal Display)
Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat microcontroller
yang berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal
Display). Microntroller pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi
dengan memori dan register.
Memori yang digunakan microcontroler internal LCD adalah :

DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori

tempat karakter yang akan ditampilkan berada.


CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan
memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk

dari karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan.


CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan
memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola
tersebut merupakan karakter dasar yang sudah ditentukan secara
permanen oleh pabrikan pembuat LCD (Liquid Cristal Display)
tersebut sehingga pengguna tinggal mangambilnya sesuai alamat
memorinya dan tidak dapat merubah karakter dasar yang ada dalam
CGROM.

Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah.

15

Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari


mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses
penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal

Display) dapat dibaca pada saat pembacaan data.


Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari
atau keDDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data
tersebut keDDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur
sebelumnya.

Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal
Display) diantaranya adalah :

Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin
ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat
dihubungkan

dengan

bus

data

dari

rangkaian

lain

seperti

mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.


Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang
menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika
low menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high

menunjukan data.
Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low
tulis data, sedangkan high baca data. Pin E (Enable) digunakan untuk
memegang data baik masuk atau keluar. Pin VLCD berfungsi mengatur
kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini dihubungkan dengan
trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan ke ground,
sedangkan

tegangan

catu

daya

ke

LCD

senilai

Volt.

KETERANGAN PIN LCD


No.Pin

Nama

Keterangan

GND

Ground

VCC

+5V

16

VEE

Contras

RS

Register Select

RW

Read/write

Enable

7-14

D0-D7

Data bit 0-7

15

Anoda (back light)

16

Katoda (back light)

Tabel 1.1 Keterangan Pin LCD

Gambar 5.1 Bentuk Fisik LCD 16X2

Gambar 5.2 Konfigurasi Pin LCD 16X

17

5. LED
LED atau singkatan dari Light Emitting Diode adalah salah satu
komponen elektronik yang tidak asing lagi di kehidupan manusia saat ini.
LED saat ini sudah banyak dipakai, seperti untuk penggunaan lampu
permainan anak-anak, untuk rambu-rambu lalu lintas, lampu indikator
peralatan elektronik hingga ke industri, untuk lampu emergency, untuk
televisi, komputer, pengeras suara (speaker), hard disk eksternal, proyektor,
LCD, dan berbagai perangkat elektronik lainnya sebagai indikator bahwa
sistem sedang berada dalam proses kerja, dan biasanya berwarna merah atau
kuning. LED ini banyak digunakan karena komsumsi daya yang dibutuhkan
tidak terlalu besar dan beragam warna yang ada dapat memperjelas bentuk
atau huruf yang akan ditampilkan. dan banyak lagi
Sebuah pemancarcahaya-dioda (LED)adalah diodesemikonduktor yan
g memancarkan cahaya ketika arus listrik diterapkan pada arah ke depan
dari perangkat, seperti

padarangkaian LED

sederhana. Efeknyaadalah bentukelectroluminescence manacahaya inkoheren


dansempit-spektrum yang

dipancarkan dari

persimpangandalambahan keadaan padat.


LED banyakdigunakan sebagai

lampu

indikator pada

perangkatelektronik dan semakin dalam aplikasi daya tinggi seperti senter


dan pencahayaan

daerah. Sebuah LED

biasanya daerah

kecil(kurang

dari 1 mm2)

18

Gambar 6.1 Led


6. SENSOR SUHU LM 35
Sensor Suhu LM35 adalah salah satu jenis sensor yang merubah
besaran suhu ke besaran listrik dalam bentuk tegangan.LM35 memiliki 3
buah pin kaki, pin1 untuk INPUT tegangan positif (+), pin2 OUTPUT, pin3
INPUT tegangan negatif/GND (-).
Dapat beroperasi pada tegangan 4 volt sampai 30 volt. Setiap suhu 1
derajat Celcius akan menunjukan tegangan 10 mV.
Persamaan:
Vout = 10 mV/1C
Artinya, jika terbaca tegangan Vout = 500 mV, maka temperaturnya =
500mV/10mV= 50C.
Karakteristik lm 35 :
Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan

suhu 10 mVolt/C, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.


Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5C pada suhu 25 C.
Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 C sampai +150

C.
Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 A.
Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari
0,1 C pada udara diam.

19

Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar C.

Gambar 7.1 Sensor Suhu LM35

C. Software
1 Arduino IDE

20

Arduino

sebenarnya

adalah

perangkat

lunak

IDE

(Integrated

Development Environment ) (Gambar 7.1). Sebuah perangkat lunak yang


memudahkan kita mengembangkan aplikasi mikrokontroler mulai dari
menuliskan source program, kompilasi, upload hasil kompilasi, dan uji coba
secara terminal serial. Namun sampai saat ini arduino belum mampu mendebug secara simulasi maupun secara perangkat keras, kita tunggu selanjutnya.
Arduino ini bisa dijalankan di komputer dengan berbagai macam
platform karena didukung atau berbasis Java.Source program yang kita buat
untuk aplikasi mikrokontroler adalah bahasa C/C++ dan dapat digabungkan
dengan assembly. Penulis menggunakan arduino berbasis mikrokontroler AVR
dilingkungan jenis ATMEGA yaitu ATMEGA 8, 168, 328 dan 2650.

Gambar 8.1 Arduino IDE

21

Flowchart Program
Start

LiquidCrystal.lcd(2,
3,4,5,6,7)

Int benda, jarak, tinggi;


Float suhu;

Int SuhuPin=A0
Int buzzerPin=9
Int fanPin=8
Int trigger=11
Int echo=10

Benda<=3

NO

YE
S
Pin 9 = LOW
Lcd.print(Benda)
Lcd.print(cm)
Delay(1000)

Pin 9 = HIGH
Lcd.print(Benda)
Lcd.print(cm)
Delay(1000)

Suhu=analogRead(su
huPin)
Suhu=(5*suhu*100)/1

Lcd.print(T.Badan =)

NO

Suhu<=25

Pin A0 dan 10 = INPUT


Pin3 8,9,11
= OUTPUT
Program

#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(2,3,4,5,6,7);
Delay
(1000)
int Benda;
Tinggi=27
int Jarak;
int Tinggi;
float Suhu;
int suhuPin
= A0;
Jarak
= Jarak/58
int
buzzerPin
Benda = Tinggi= -9;Jarak
int fanPin = 8;
int Trigger = 11;
A

YE
S

Pin 8 = LOW
Lcd.print(Suhu =)
Lcd.print(Suhu)
Delay(1000)

Pin 8 = HIGH
Lcd.print(Suhu =)
Lcd.print(Suhu)
Delay(1000)

Stop

22

int Echo = 10;


void setup()
{
Serial.begin(9600);
lcd.begin(16,2);
lcd.print("T.Badan ");
lcd.setCursor(8,0);
lcd.print("=");
pinMode(10,INPUT);
pinMode(11,OUTPUT);
pinMode(A0,INPUT);
pinMode(9,OUTPUT);
pinMode(8,OUTPUT);
delay(1000);
Tinggi=27;
}
void loop()
{
//tinggi badan
digitalWrite(11,LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(11,HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(11,LOW);
Jarak = pulseIn(10,HIGH);
Jarak = Jarak/58;
Benda = Tinggi-Jarak;
if(Benda <= 3)
{
digitalWrite(9,LOW);
lcd.setCursor(10,0);
lcd.print(Benda);
lcd.print("cm...");
delay(1000);
}
else if(Benda >= 3)
{
digitalWrite(9,HIGH);
lcd.setCursor(10,0);
lcd.print(Benda);
lcd.print("cm...");
delay(1000);
}

23

//thermometer
lcd.setCursor(0,1);
Suhu = analogRead(suhuPin);
Suhu = (5 * Suhu * 100)/1024;
if(Suhu <= 25)
{
digitalWrite(8,LOW);
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("Suhu = ");
lcd.setCursor(8,1);
lcd.print(Suhu);
lcd.write(1);
lcd.print("*C...");
delay(1000);
}
else if(Suhu >= 25)
{
digitalWrite(8,HIGH);
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("Suhu = ");
lcd.setCursor(8,1);
lcd.print(Suhu);
lcd.write(1);
lcd.print("*C...");
delay(1000);
}
}

BAB IV. HASIL PENELITIAN


Cara Kerja
Suatu objek yang berada dibawah sensor ultrasonic dengan
ketinggian minimal 3cm yang tedeteksi mengakibatkan aktifnya buzzer.
Namun ketika objek tersebut memiliki ketinggian kurang dari 3cm, buzzer
tidak akan aktif. Objek harus memiliki luas permukaan yang cukup lebar,

24

seperti handphone atau manusia, sehingga gelombang yang dipancarkan


oleh Trigger dapat terpantul dan diterima oleh Echo.
Selain sensor ultrasonic, pada alat ini terpasang sensor suhu
denagan menggunakan LM35 yang dijadikan sebagai thermometer.Cara
kerja dari thermometer sendiri, ketika sensor suhu yang berada didalam
kotak menerima panas system. Sensor ini menerima panas dalam bentuk
analog yang kemudian dikirim ke arduino untuk diproses dam dikonversi
menjadi digital untuk mengaktifkan/ menonaktifkan kipas.Jika suhu
didalam kotak lebih dari 250C, kipas akan aktif secara otomatis. Kipas ini
berfungsi untuk mendinginkan system yang berada didalam kotak agar
system tidak panas karena lama dalam proses.

25

Gambar 9.1Kotak Mikrokontroller beserta LCD


Gambar 9.2 Prototipe Bingkai Pintu Beserta Sensor
No.

1.

2.

3.

Media
Air Mineral 250
ml
Air Isotonik 500
ml
Air Mineral 330
ml

Hasil Ukur

Hasil Ukur

Sensor

Mistar

10 cm

10 cm

0%

22 cm

22 cm

0%

16 cm

16.3 cm

1.8 %

Fak. Kesalahan

4.

Stop Kontak

4 cm

4 cm

0%

5.

Botol Rivanol

16cm

16.4 cm

2.4 %

Prototipe pengukur tinggi badan ini sensor ultrasonic diatur dengan program
tinggi maksimum 27 cm dan tinggi minimum 0 cm dan dengan pendektektor

26

buzzer ketik objek yang terukur lebih dari 5 cm maka buzzer akan bunyi. LM35
pada kotak berfungsi untuk pendeteksi suhu pada kotak, ketika suhu mencapai 35
derajat celcius maka kipas pada kotak akan berfungsi untuk mendinginkan alat
pada kotak dan ketika alat sudah dalam kondisi suhu normal maka kipas akan
otomatis akan berhenti. Berikut hasil pengujian system :
Tabel 2.1 Tabel Faktor Kesalahan

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN


A. Kesimpulan
Alat ini berguna sebagai alat bantu pengukur tinggi badan dengan sensor
ultrasonik yang membuat pengukuran menjadi lebih akurat dibanding
pengukuran manual dan lebih efisien.
Alat ini dapat diterapkan dalam beberapa bidang, antara lain: wahana
bermaindan kesehatan.
B. Saran
Kontruksi atau mekanik dari alat ini dapat dikembangkan bahkan dapat
dipadukan dengan komponen-komponen atau alat lain, sehingga menjadi
multifungsi
Alat ini dapat dibuat lebih sederhana kontruksinya, yaitu hanya dengan
menggunakan arduino, HC-SR04, dan jumper, sehingga juga dapat
meminimalisir biaya
Dalam kontruksinya dapat dibuat lebih rapi terutama pada kabel-kabel jumper
agar tidak terjadi short-circuit

27

DAFTAR PUSTAKA
http://arfa.ilearning.me/arduinouno , penulis :Arfa
http://indraharja.wordpress.com/2012/01/07/pengertian-buzzer/

,penulis

:Indra

Raharja
http://blog.famosastudio.com/2011/12/bengkel/menggunakan-ultrasonic-rangesensor-hc-sr04-dan-sdm-io/458 penulis : Zerfani Yulias
http://sulistina.weebly.com/pengertian-led.html penulis :Sulistina

28

Anda mungkin juga menyukai