92038-9-152986532990 TQM
92038-9-152986532990 TQM
92038-9-152986532990 TQM
MODUL IX
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
NAMA DOSEN : NURUL DIENA NOVANIA, ST
I. Pengertian Total Quality Management
Total Quality Management dapat didefinisikan dari tiga kata yang membentuknya, yaitu Total
(keseluruhan), Quality (kualitas, derajat/tingkat keunggulan barang atau jasa), Management
(tindakan, seni, cara manghandel, pengendalian, pengamatan).
Dari tiga kata tersebut TQM dapat diartikan ; Sistem management yang berorientasi
pada kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction) dengan kegiatan yang diupayakan sekali
benar
motivasi karyawan.
Definisi lain menyatakan bahwa, TQM adalah sistem manajemen yang mengangkat
kualitas sebagai strategi menuju pencapaian keunggulan bersaing yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh (total) anggota organisasi.
Fandy Tjipto 1996 mendefinikan bahwa TQM adalah suatu pendekatan dalam
menjalankan
perbaikan terus menerus atas produk , jasa, manusia, proses & lingkungannya.
II. Prinsip-prinsip TQM
Prinsip-prinsip dalam TQM harus bersumber dari atas kebawah & beroperasi dari bawah ke
atas bila diinginkan berjalan secara efektif, ini bisa dicapai bila organisasi menganut sistem
Desentralisasi
TQM
TIM
Output
KEPEMIMPINAN
Produk
Gambar 9.1 Struktur Pelaksanaan TQM
PENGENDALIAN KUALITAS
penerapan sistem TQM harus berpedoman pada enam prinsip dasar yang menjadi acuannya.
Keenam prinsip dasar tersebut adalah :
1. kesediaan manajement dalam melibatkan seluruh pendukung organisasi
2. Fokus pada pelanggan internal dan eksternal.
3. Melibatkan dan mengunakanan secara efektif seluruh kekuatan organisasi.
4. Perbaikan secara terus menerus atas bisnis dan proses produksi.
5. Melakukan pemasok sebagai teman (patner).
6. Menetapkan keberhasilan kinerja proses.
Sedangkan Bil Creech, 1995 mengatakan bahwa program TQM harus mempunyai empat
prinsip bila ingin sukses dalam penerapannya, yaitu :
Program TQM harus didasarkan pada kesadaran akan kualitas dan berorientasi pada
kualitas dalam semua kegiatannya sepanjang program, termasuk dalam setiap proses dan
produk.
Program TQM harus mempunyai sifat kemanusiaan yang kuat dalam memberlakukan
PENGENDALIAN KUALITAS
wewenang disemua tingkat, terutama di garis depan, sehingga antusiasme keterlibatan dan
tujuan bersama bisa jadi kenyataan.
People
Culture
Costumer
Supplier
Communication
Process
System
Commitment
berkelanjutan. Hal ini akan mengurangi berbagai bentuk pemborosan dan meningkatkan
kepuasan pelanggan. Kedua faktor itu pada akhirnya akan meningkatkan profit atau
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
PENGENDALIAN KUALITAS
Produktifitas meningkat.
Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk ataupun pelayanan.
pelanggan
terpenuhi KUALITAS
PUSAT PENGEMBANGAN
Nurul DienaKepuasan
Novania ST
PENGENDALIAN
Mengurangi
pemborosan BAHAN AJAR-UMB
Program TQM
& kesalahan
Perbaikan berkesinambungan
Mengurangi biaya
Menaikan penjualan
Meningkatkan keuntungan
PENGENDALIAN KUALITAS
PENGENDALIAN KUALITAS
Plan
Do
check
Action
Follow-up
Corrective
Action
Improvement
Gambar 9.5 Relationship Between Control and Improvement Under P-D-C-A Cycle
Dari berbagai macam manfaat implementasi TQM tersebut, tidak berarti bahwa setiap
implementasi program TQM perusahaan pasti akan memperoleh manfaat seperti itu. Banyak
perusahaan yang gagal memperoleh manfaat dalam implementasi program TQM, padahal mereka
telah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Kegagalan tersebut disebabkan beberapa faktor
berikut yaitu :
Manajemen puncak tidak bertanggung jawab terhadap program TQM dan penerapannya
Perusahaan kehilangan minat pada program TQM setelah enam bulan sebagai akibat
kurangnya komitmen
Tujuan yang tidak jelas dan tidak ada target atau pengukuran kinerja sehingga kemajuan tidak
bisa diukur.
PENGENDALIAN KUALITAS
bisnis di dunia maupun oleh para akademisi terkemuka, menunjukan suatu bukti bahwa TQM
merupakan salah satu sistem manajemen kualitas yang dapat diandalkan untuk meningkatkan
daya saing sampai saat ini. Jepang sebagai contoh negara yang berhasil memanfaatkan TQM
walaupun Jepang bukan yang menemukan gaya TQM. Keberhasilan Jepang tersebut tentu
saja dilandasi oleh komitmen dan keterlibatan secara penuh dari seluruh karyawan dalam
penerapannya, tidak setengah-setengah dan bersifat kemanusiaan, yaitu mengikutsertakan,
memberi inspirasi dan memberlakukan karyawan secara manusiawi dalam mencapai kualitas.
Memang diakui bahwa tidak semua perusahaan maupun organisasi yang menerapkan
TQM sekarang ini dapat bekerja dengan baik dan bahkan beberapa perusahaan sama sekali
tidak dapat menghasilkan perbaikan kinerja yang memadai, dengan kata lain telah gagal
dalam penerapannya. Kegagalan penerapan TQM ini telah membuat banyak kritik yang
dilontarkan orang terhadap TQM.
Kegagalan TQM dalam penerapannya tidaklah berarti TQM salah dalam konsep dan
telah kehilangn kegunaannya. Penerapan TQM yang menyimpang dari prinsip-prinsipnya dan
tidak lengkap, mengakibatkan perbaikan kualitas dan produktifitas lebih kecil jika dibandingkan
dengan keberhasilan perusahaan yang menerapkannya secara menyeluruh dan sesuai
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
PENGENDALIAN KUALITAS
PENGENDALIAN KUALITAS