Contoh Esai Untuk Kelas 9 MTs

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Esai Tema: Renungan Hidup

Aku ini Anak Siapa?

Dalam sebuah akun facebook ibu saya, ada sebuah note yang ditulis dengan bahasa sepenuh
hati (kayanya) oleh ibu di malem hari. Begini bunyi note-nya :
HufftttPunya anak lebih dari satu mungkin seperti lelaki yang menjalani poligami.
Kasih sayang harus dibagi seadil-adilnya tak ada yang boleh kurang atau yang
boleh lebih meski sedikitpun antara satu dengan yang lain. Meskipun itu terhadap
anak lelaki atau anak perempuan.
Demikian juga yang terjadi pada anak-anakku. Jika yang anak lelaki dibeliin
sesuatu maka kakaknya yang perempuan akan protes, kalau ibu pilih kasih . Lebih
sayang sama adik dibanding kakak. Bila kakak yang dibeliin sesuatu ganti adiknya
ngambek, bilang kalau kakak itu sering dibeliin ketimbang dia.
Teringat waktu masih kecil dulu. Aku juga sering iri terhadap almarhum kakak dan
adik-adik lelakiku. Sebagai anak tengah aku sering merasa di anak tirikan. Perkara
baju, aku harus rela selalu menerima lungsuran dari kakak perempuanku. Kalau
aku protes, ibu selalu bilang, Itu kan bajunya masih muat. Lagian masih bagus
dipakai. Sedang perkara makanan, aku harus selalu mengalah pada adik. Ibu
selalu bilang, Yang besar harus ngalah!
Haduh, betapa jengkelnya aku. Ingin rasanya aku minggat waktu itu. Tapi aku bisa
apa? Yang aku bisa tetap menjalani takdirku sebagai anak tengah.
Sekarang aku sudah menjadi ibu dari kedua anakku. Sebagai orang tua aku selalu
berusaha bersikap adil pada keduanya. Tak ada salah satu kasih sayang yang lebih
besar atau lebih kecil dibanding keduanya. Aku sama-sama melimpahkan kasih
sayang yang besar pada mereka. Jika satunya diberi bukan berarti yang lainnya tak
disayang. Semuanya dibagi-bagi sesuai dengan porsi dan kebutuhan masingmasing. Bukan untuk dibedakan berlandaskan besar kecilnya kasih sayang. Ya
TuhanTernyata begini rasanya menjadi orangtua.

Saya terpana sekaligus terharu baca note itu.


Sejujurnya ya.....saya sering banget punya perasaan iri sama adek. Terutama karena
permintaannya (menurut saya sih) terlalu sering dituruti. Belum lagi kalo lagi berantem,
padahal (saya merasa) kalo dia yang salah, dia yang suka nyari gara-gara duluan. Tapi
malahan justru saya yang disalahkan.
Bukan sekali dua kali kejadian begitu, sering banget. Kalo saya protes dan bilang kalo adek
yang nakal, ibu selalu bilang, Ayu yang besar yang harusnya ngajarin adek. Punya sodara
cuma satu aja kok berantem terus sih?
Saya suka keseeeeellll sampe ke ubun-ubun. Bener-bener nggak adil dunia ini. Sayapun juga
pernah pengin MINGGAAAAAAAT! Kemanaaaa gitu. Biar semuanya pada bingung nyariin
saya. Tapiiya kalo dicariin kalo enggak? Kalo ternyata bapak sama ibu tambah kesenengan
karena anaknya yang suka bikin masalah udah pergi gimana? Trus saya dibiarin jadi gembel
dijalan gimana?
Arrggghhhh.

Saya sering ngerasa trus bertanya-tanya sama diri sendiri, Apa bener saya ini anak kandung
ibu dan bapak?
Bukan tanpa alesan saya mikir gitu. Soalnya, kalo becandain saya (eh entah becanda atau
bukan deng) ibu suka sekali bilang gini, Rambutnya aja lain. Ibu dulu dapet nemu bayi di
jalan sihha..ha..ha
Enggak LUCU!!! Aku ini beneran anaknya ibu bukan?????
Ya bukanlah! Masa ibu punya anak model begini? Emangnya Ayu lihat ibu melahirkan?
Enggak kan? Sambung Ibu.
Nyainyalaaahh.masa saya ngelihat sendiri saat saya dilahirkan. Kan masih bayi merah
gitu??? Huaaaaaa.pengin rasanya nangis. Banting-banting apa gitu. Tapi ngga ada yang
bisa dibanting. Deuhaku ini kayanya ABG yang lagi mengalami krisis identitas diri
tsaaahhh..
Tapi kalo saya lihat dicermin kayanya emang iya sih. Hidung saya, mata saya, senyum saya
mirip banget sama Krisdayanti. Tapi dari rambut dan dagu kok saya mirip siapa gitu? Oh saya
tahu!! Mirip Raul Lemos!!
Apa saya sebenernya saya ini kakak Aurel dan Azriel? Lalu kenapa MAMA Krisdayanti tega
membuang anaknya yang secakep saya ini? Apa mungkin Krisdayanti memang sebelum
menikah sama Anang sudah pacaran dengan Raul Lemos lalu melahirkan seorang anak
yaitu :SAYA? Lalu mereka malu dan membuangnya dipinggir jalan dan dipungut oleh ibu
saya?
aowwww....Tidaaakkk. #backsound Pergilah Kau-Sherina.MP3
Prasangka-prasangka itu terus menghantui saya sampe saya melampiaskan diri dengan makan
(alibi). Sampai kemudian saya menemukan dan membaca note ibu saya. Meski nggak bilang
secara terang-terangan kalo saya ini anak kandungnya tetapi dari kata-katanya tersirat kalo
ibu menyayangi saya sama besarnya dengan adek.
Ya sudahlah.Nggak peduli saya ini anaknya KD-Raul Lemos, KD-Anang, Katon
Bagaskara-Ira Wibowo, Titik Sandhora-Muchsin (busyeeettt jadul bangetss?) ataupun Brad
Pitt-Angelina Jolie yang dibuang dipinggir jalan, saat ini saya tetap bahagiaaaaaaa banget
berada ditengah keluarga saya yang sekarang.

Esai Tema: Persahabatan


Arti Sebuah Persahabatan
Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan dirinya
sendiri. Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan,
tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah (cielahh...).
Persahabatan sering mendapatkan beberapa cobaan, tetapi sahabat sejatilah yg bisa
mengatasinya dgn adanya dukungn,dn kepercayaan satu sama lain,,,
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti
besi menajamkan besi,dan seperti air yg memberi dampak yg amat besar bgi kehidupan kita
demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya dan memberi dampak yg positif bgi kita.
Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti,
diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak
pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.
Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan,
justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.
Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan apapun, tetapi menyatakan apa yang amat
menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi
bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari
perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru kita berinisiatif
memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
Kita jangan pernah menganggap sahabat itu adalah seorang penghibur pda saat kita sedang
sedih saja,tapi sahabat itu akan selalu kita butuhkan dalam keadaan apapun karena sahabat
akan selalu ada baik suka maupun duka,,,
Coba kita bayangkan,skrng kita dihianati oleh tmen dket kita,ya... misalnya pacar gtu (hehehe
lgi musim d klas saya,tapi bkan saya),siapa yg kita cari? pasti sahabat kita. Nggak mungkin
khan kita curhat dengan ortu kita? (yaiyalah sudah tau nanyak,aneh! ) Itulah peran seorang
sahabat yg akan selalu ada di saat kita sedang senang,sedih,suka dn duka kita rasakan
bersama. Sahabat bisa jadi,ortu yg akan memarahi kita saat kita salah,bisa jadi kakak yg akan
melindungi kita dn memberi solusi dalam setiap masalah yg kita hadapi,tpi jg bsa jdi adik sih
maunya di suapin,nasi di ambilin,dll
Mencari seorng sahabat, yang bisa mengerti dn memahami segala kekurangan kita,bisa
membawa dampak yg baik bagi kita,serta bisa melengkapi hidup kita,itu sangatlah sulit,tapi
tanpa kita sadari walaupun sulit,kita tetap mencarinya,tanpa seorng sahabat hdup kita akan
terasa sepi dan hampa; menyimpan masalah sendiri,bermain sendiri,crhat dgn bnda2
mati,apakah kita mau seperti itu?
Tentu tidak,kita pasti butuh canda-tawa,hiburan,pendapat,arahan dll,,,
Persahabatan itu sprti pohon yg lengkap dengan,akar,daun,batang,dahan,dn ranting,tnpa akar
pohon itu tak akan hidup, tanpa daun tak akan kelihatan indah, begitu juga dengan
persahabatan. Tanpa saling percaya, saling melengkapi dan saling memilki, persahabatan itu
tak akan sempurna dan bahkan tak akan abadi.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada
persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat
sejati, namun tidak semua orang yg berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah
menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati
sahabatnya.
Ingatlah kapan terakhir kali kita berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping
kita ?? Siapa yang mengasihi kita saat kita merasa tidak dicintai ?? Siapa yang ingin bersama
kita saat kta tak bisa memberikan apa-apa ??
Merekalah sahabat kita
Hargai dan peliharalah selalu persahabatanmu
Dan pahamilah apa arti persahabatan itu.
Karena kita tak akan menemukan sahabat sejati,tanpa adanya arti persahabatan dalam diri
kita...

Esai Tema: Persahabatan


Jauhkan Kehancuran dari Persahabatan
Oleh: Iqra Syahri Ramadhani
Ada banyak orang yang aku temui saat menjalankan peranku sebagai makhluk sosial. Dari
sekian banyak orang tersebut aku memilih beberapa orang untuk menjalin sebuah relasi
pertemanan. Tentunya dalam sampel itu, aku temui berbagai macam kekhasan perilaku,
kebiasaan, tingkah laku dan tabiat per individual. Kemudian dalam melakukan berbagai
interaksi dan hubungan sosial lainnya aku mulai menyadari ada seseorang yang berkriteria
sekali dengan sosok yang sering diumpamakan oleh para penyair dengan sebutan malaikat
tanpa sayap. Pilihan kedua ini mencakup ruang lingkup yang lebih kecil. Dia adalah orangorang yang terseleksi oleh perasaan. Dia adalah orang yang mampu dan aku ingini berada
dalam situasi yang semestinya. Dalam jangka waktu yang sudah tertulis di perjalanan kami,
aku dan dia pun saling menyadari bahwa keberadaan kami satu sama lain saling melengkapi.
Hingga terikrarkan sebuah janji, terliputi senyum suka dan duka bersama, jari kelingking satu
sama lain ikut serta berpelukan, sepakat mengucapkannya dalam hitungan detik yang sama,
Best Friend Forever.
Indahnya sebuah persahabatan. Saat semua dimulai, kita diperkenalkan dengan dunia baru.
Asyiknya melakukan sebuah kebiasaan yang sama, serunya berseteru saat dia berpendapat
sesuatu hal yang bertentangan dengan opini kita, bahagianya mendengar kicauannya yang
menghibur saat kita putus cinta. Saat semuanya terlewati terasa waktu cepat berlalu. Kadang
banyak hal yang kita sesali dalam sebuah persahabatan. Apa yang kita alami demi sahabat
terkadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan
mempunyai nilai yang indah. Persahabatan tidaklah terjalin secara otomatis, namun
membutuhkan proses yang panjang. Memang tak jarang persahabatan menyuguhkan berbagai
cobaan tetapi persahabatan yang sejati pasti bisa mengatasi berbagai cobaan itu, bahkan akan
bertumbuh bersama karenanya. Persahabatan berawal dari pertemanan dimana proses seorang
teman menjadi seorang sahabat tidaklah mudah, melainkan membutuhkan bantuan dari
kesetiaan.
Bukanlah keadaan yang menuntut semua itu terjalin, seperti disaat kita membutuhkan
bantuan barulah kita termotivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataan kasih dari
orang lain, tetapi justru dimulai dari sebuah inisiatif untuk mewujudkan apa yang dibutuhkan
oleh seorang sahabat dan kemudian saling melengkapi. Semua orang pasti membutuhkan
sahabat sejati, namun sayangnya tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak hal
yang bisa menjadi penghancur dalam persahabatan, contohnya seperti masalah ekonomi,
ketidakterbukaan, kehilangan kepercayaan, ketidaksetiaan, dan lain-lain. Tetapi apapun
penghancur persahabatan itu, pasti bisa dipatahkan oleh orang-orang yang teruji
kesejatiannya. Memang, masa depan adalah sebuah rahasia. Disaat manisnya persahabatan
sedang terjalin, bahkan mungkin sedang berada dipuncak rasa keistimewaannya, takdir
menawarkan sebuah kehancuran. Terjadi perselisihan dimana sebelumnya kita sudah
mengumpulkan kesabaran ekstra dalam menghadapinya, namun nyatanya tak dapat
dipertahankan. Jurang kehancuran sudah didepan mata. Sejauh mana kita dan sahabat mampu
menghadapinya? Akankah disaat melewati ambang itu kita dan sahabat masih bergandeng
erat? Atau justru terlepas dan kembali ke kehidupan masing-masing tanpa membawa warna
persahabatan itu lagi? Hampir masalah ini melanda kisah persahabatan banyak orang.
Memang menganggap seseorang sebagai sahabat kita merupakan hal yang mudah, tetapi
membuktikan loyalitas seorang sahabat tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Karena kita bukanlah Sang Maha Mengetahui yang bisa tau tabiat seseorang sesungguhnya,
sekalipun pad awalnya kita mengenalnya bak malaikat. Disaat gentingnya persahabatan,
adalah sulit adanya untuk memperbaiki. Sekalipun pada akhirnya kita dan dia memutuskan
untuk mencoba kembali membangun persahabatan yang sebelumnya retak, semua tidak akan
semanis hari-hari dahulu, yaitu disaat belum ada pihak yang merasa tersakiti. Bayangan akan

kesalahannya dahulu, atau kekhawatiran semua itu akan terjadi kembali dapat hadir kapan
saja dimana saja. Untuk itu adalah baik jika semua kita hindari sejak persahabatan mulai
terjalin.
Sekalipun kita sudah mulai mencintainya sebagai seorang sahabat kita juga mesti melakukan
hal yang mampu menutup semua kemungkinan terjadinya kehancuran dalam persahabatan.
Didalam suatu persahabatan, pasti ada rasa kecemburuan, sedikit kedengkian, dan segala
perselisihan kecil yang merupakan bibit dari kehancuran itu sendiri. Maka jagalah kesetiaan
dengan tidak memberikan ruang semua itu mencabik hubungan persahabatan. Tak perlu janji
dalam persahabatan, tetapi perbuatan secara nyata dan apa adanya yang dibutuhkan. Karena
kapan saja, keraguan itu bisa datang. Yang justru kedepannya hanyalah mengundang
pandangan kemunafikan. Amatlah mudah mengucapkan kata-kata indah yang menggema
untuk seorang sahabat, dan lihatlah betapa cepat kata-kata itu menguap di udara seiring
pergantian hari. Ya, hal itu bisa saja terjadi seperti yang sudah tertulis sebelumnya: kita bukan
Sang Maha Mengetahui yang tahu benar segala tentang manusia, sekalipun ia seorang yang
kita yakini sebagai sahabat. Kita pun tak pernah tahu masa depan. Apa yang menanti
persahabatan kita didepan sana? Akan lebih baik kita saling melindungi dengan kepercayaan,
daripada berkali-kali perdengarkan kata-kata indah. Seorang sahabat tidak akan
menyembunyikan kesalahan yang telah kita perbuat demi menjaga keutuhan persahabatan itu
sendiri, justru karena kasihnya dia memberanikan diri menegur kita apa adanya. Untuk itu
lakukanlah hal yang sama. Sejak persahabatan dimulai, sejak itu pula kita dan sahabat bisa
saling mengerti akan kekurangan masing-masing. Kemudian bersama-sama intropeksi,
menuju ke yang lebih baik dari sebelumnya. Sehingga persahabatan kita bukanlah
persahabatan biasa, tetapi berdasarkan hakikatnya, kita bersama-sama saling melengkapi dan
menerima segala kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Dari awal kita sudah harus menyadari kodrat kita sebagai seorang manusia yaitu makhluk
yang diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan. Sehingga, jadikan kelebihan seorang
sahabat sebagai motivator kita untuk mencapai sesuatu. Jangan justru menjadi bahan iri kita,
karena kita juga sudah mempunyai jatah lain yang dia dan orang lain juga belum tentu punya.
Mulailah dengan mensyukuri apa yang ada pada diri kita terlebih dahulu, dengan begitu kita
juga akan bangga kepada nilai plus sahabat kita. Begitu pula segala kekurangannya.
Mengertilah, kita juga mempunyai kekurangan. Sehingga kunci persahabatan itu sendiri ialah
pengertian yang kuat. Itulah alasan utama kenapa kita dan sahabat harus bersatu. Bagian yang
juga harus dipenuhi untuk menjaga keutuhan sebuah persahabatan adalah kesabaran. Hadapi
tiap masalah demi masalah dengan sabar diiringi dengan selalu meminta petunjuk kepada
Sang Pencipta, karena semua hanya akan terjadi dengan kehendakNya. Selalu pandang segala
hal dengan positif dan jaga sikap emosional kita. Maafkan khilafnya, dan sadari pula letak
kesalahan yang pastikan kita juga punya. Semakin persahabatan kita menjunjung tinggi
loyalitas dengan tujuan yang teguh, pastikan tidak akan ada yang mampu memisahkan kita
terkecuali garis kehidupan yang lain. Dia sahabatmu, Hargai dan peliharalah. Ukir dia dihati
kecilmu dan jangan biarkan ada celah untuk tinta-tinta hitam yang ingin mencoretnya. Ingat
dia selalu, di masa kejayaan ataupun kesengsaraanmu.

Esai Tema: Narkoba

Narkoba dan Generasi Muda


Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya yang telah beredar
dimasyarakat perkotaan maupun di pedesaan, termasuk bagi aparat hukum. Selain Narkoba,
istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan RI adalah NAPZA
yaitu singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan Zat adiktif lainnya. Semua istilah ini
sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko yang oleh
masyarakat disebut berbahaya yaitu adiksi atau kecanduan.
Narkoba atau NAPZA merupakan zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi
tubuh, terutama susunan syaraf pusat sehingga apabila disalahgunakan akan menyebabkan
gangguan fisik, jiwa dan kehidupan bersosial. Karena itulah Pemerintah melarang keras
beredarnya Narkoba ini.
Mengapa NAPZA dikategorikan berbahaya?
Pertama Narkotika, Narkotika adalah zat yang berasal dari tanaman atau buatan yang apabila
dikonsumsi tidak sesuai prosedur akan menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi
sampai menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan ketergantungan pada penggunanya.
Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin, petidin, termasuk ganja,
mariyuana, hashis dan kokain.
Lalu Psikotropika, Psikotropika adalah zat alami maupun sintetis yang berdampak aktif
terhadap kejiwaan karena pengaruhnya di susunan syaraf pusat, sehingga dapat menimbulkan
perubahaan tertentu pada aktivitas mental dan perilaku pengguna. Psikotropika yang sering
disalahgunakan adalah amfetamin, ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol,
dumolid, lexotan, pil koplo, BK, termasuk LSD dan Mushroom.
Sedangkan Zat adiktif lainnya disini adalah zat yang bukan Narkotika & Psikotropika seperti
alkohol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup maupun zat pelarut.
Begitu banyak zat-zat berbahaya seperti dia atas yang beredar saat ini, entah sampai kapan
trend menggunakan zat terlarang ini berlanjut. Padahal bergitu banyak dampak negatif yang
ditimbulkannya, contoh kecilnya saja seorang siswa yang diberikan uang oleh orang tuanya
untuk membayar SPP karena telah ketergantungan dengan Narkoba akan mempergunakan
uang itu untuk membeli zat terlarang tersebut, ini jelas-jelas salah, uang yang seharusnya
digunakan untuk ibadah dalam menuntut ilmu telah berpindah ke tangan yang salah.
Ada banyak faktor yang melatarbelakangi pemakaian narkoba di kalangan remaja ini.
Pertama, hilangnya makna hidup. Mereka ingin selalu dianggap eksis di tengah pergaulan,
sehingga seringkali mengikuti trend serta gaya hidup lingkungan tempat mereka bergaul,
yang belum tentu berpijak pada prinsip yang baik. Mereka khawatir terisolasi dari dunia
pergaulan, ketika tetap berpegang teguh pada aturan-aturan normatif, serta memeluk erat
nilai-nilai tradisional.
Kedua, minimnya komunikasi dalam keluarga maupun di tengah masyarakat sekitar. Hal
negatif dari hubungan antarmanusia yang tidak harmonis akan melahirkan rasa sepi, sendiri,
meski mereka berada di tengah keramaian. Apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut akan
berdampak buruk bagi perkembangan mental dan jiwa mereka. Dalam kondisi demikian,
siapapun akan rentan untuk terjerumus ke dalam perilaku negatif.
Ketiga, munculnya rasa bosan menjalani hidup. Gabungan dari hilangya makna hidup serta
hubungan interpersonal yang tidak lagi hamonis mengakibatkan para pelajar yang masih usia

remaja mengalami tekanan batin berupa rasa bosan. Pada akhirnya, rasa bosan ini membawa
mereka untuk lari dari kenyataan hidup yang dihadapinya.
Nah setelah mengetahui faktor yang melatarbelakangi pemakaian Narkoba, diharapkan kita
tidak larut dalam trend pergaulan yang menyesatkan itu. Dan bagi mereka yang sudah
tercebur ke dalam dunia narkoba, diharapkan dapat kembali sadar akan arti penting
kehidupan ini, yang amat sayang jika digadaikan dengan kesenangan yang sesaat.
Maka dari itu, janganlah kita mendekati narkoba di saat keadaan yang mepet sekalipun.
Marilah kita rangkul teman-teman kita yang sudah terlanjur masuk dalam lingkaran narkoba
untuk bangkit keluar dari jerat narkoba.

Esai Tema: Mencontek


Guratan-guratan Tinta Panas Kecurangan
oleh : Wahyu Susilo Wati
Di dalam kehidupan ini, banyak aktivitas insan manusia yang dilakukan untuk mengisi
kehidupan mereka. Baik aktivitas untuk memenuhi kebutuhan rohani maupun aktivitas untuk
memenuhi kebutuhan jasmani. Ada yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif.
Namun kenyataan riilnya, banyak insan manusia yang cenderung memilih untuk berbuat
negatif. Salah satu diantaranya berasal dari kalangan pelajar di dunia ini. Apabila mereka
mendapat tugas ataupun saat ulangan maupun ujian, kebanyakan dari mereka membudayakan
kegiatan menyontek.
Di kalangan para pelajar saat ini, mereka justru berfikir cepat untuk menyelesaikan tugastugas yang diberikan dengan mencontek. Padahal kegiatan itu sebenarnya membangun
karakter yang tidak baik. Apalagi jika kegiatan itu di budidayakan dalam setiap perbuatan,
maka tak salah lagi jika mereka justru kian sulit meninggalkan kegiatan tersebut.
Sebenarnya mencontek itu di dasari oleh beberapa faktor. Antara lain karena faktor terpaksa.
Para pencontek-pencontek ulung tersebut terpaksa mencontek karena mungkin dia
menginginkan untuk mendapat nilai bagus. Ada pula faktor lain yang melatarbelakangi
mencontek, yaitu karena mereka telah terbiasa dengan kegiatan itu. Padahal mencontek itu
adalah kebiasaan yang buruk. Namun, di kehidupan ini justru mencontek kian marak di
kalangan pelajar. Seperti mencontek PR ataupun tugas-tugas yang diberikan oleh Bapak Ibu
Guru, mencontek saat Ujian Nasional berlangsung.
Banyak kasus yang sering beredar di kalangan remaja pelajar, salah satunya yaitu mencontek.
Bahkan prosentase mencontek pada saat Ujian berlangsung kian membengkak tiap tahunnya.
Apabila kegiatan ini terus berkembang di kalangan pelajar kita, maka bagimana keadaan
pendidikan di Negara ini selnjutnya ?
Menurut ajaran Islam, mencontek sama halnya seperti mencuri. Padahal, mencuri itu adalah
hal yang dilarang, bahkan diharamkan oleh ajaran Islam karena mengakibatkan korban
menderita. Begitupun juga dengan mencontek. Jadi pada dasarnya, mencontek itu adalah
kegiatan menyalin hasil pekerjaan orang lain dan mencuri hasil pekerjaan orang lain tanpa
seizing pemiliknya.
Di Indonesia sekarang ini, membutuhkan generasi baru yang jujur dan bertanggung jawab.
Karena, kehidupan bangsa dan negara saat ini penuh dengan coretan keburukan, seperti
maraknya korupsi, penyuapan, penggelapan uang Negara, dan masih banyak lagi. Maka dari
itu, mulailah hidup tanpa mencontek, budayakanlah kejujuran. Agar bangsa dan Negara ini
menjadi Negara yang jujur.

Anda mungkin juga menyukai