Integer Linier Programming
Integer Linier Programming
METODE SIMPLEKS
Mengganggu batasan
Pembulatan matematis ?
ILP
3
PENDEKATAN PEMBULATAN
Masalah 1
Masalah 2
Masalah 3
Perbandingan antara solusi dengan metode simpleks tanpa pembatasan bilangan bulat, pembulatan ke bilangan bulat terdekat dan solusi
integer optimum yang sesungguhnya untuk ketiga masalah diatas
adalah :
PENDEKATAN GRAFIK
Pendekatan ini identik dengan metode grafik LP dalam
semua aspek, kecuali bahwa solusi optimum harus memenuhi persyaratan bilangan bulat.
negatif integer
PENDEKATAN GRAFIK
PENDEKATAN GRAFIK
X2
10
10X1 + 7X2 = 70
Z = 746,15
Z = 700
B
5X1 + 10X2 = 50
O
A
7
10
X1
10
PENDEKATAN GOMORY
(CUTTING PLANE ALGORITHM)
2.
3.
Selesaikan masalah integer programming dengan menggunakan metode simpleks. Jika masalah sederhana, ia
dapat diselesaikan dengan pendekatan grafik, sehingga
pendekatan Gomory kurang efisien.
Periksa solusi optimum. Jika semua variabel basis memiliki nilai integer, solusi optimum integer telah diperoleh dan
proses solusi telah berakhir. Jika satu atau lebih variabel
basis masih memiliki nilai pecah, teruskan ke tahap 3.
Buatlah suatu skala Gomory (suatu bidang pemotong atau
cutting plane) dan cari solusi optimum melalui prosedur
dual simpleks. Kembali ke tahap 2.
11
12
Kemudian pisahkan bi dan aij menjadi bagian yang bulat dan bagian
pecah non negatif seperti berikut :
bi = bi + f i jadi f i = bi - bi , dimana 0 f i 1
aij = aij + f i jadi f i = aij - aij , dimana 0 f ij 1
13
15
16
negatif integer
17
Karena solusi tidak bulat, suatu kendala Gomory ditambahkan pada tabel itu. Kedua persamaan (X1 dan X2) pada
masalah ini memiliki nilai f i yang sama, yaitu f 1 = f 2 = ,
sehingga salah satu dapat digunakan, misalkan digunakan
persamaan X2 , ini menghasilkan :
18
X1
X2
S1
S2
S g1
Solusi
59
X2
X1
S1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
1/7
1/7
1
- 1/7
- 22/7
3
32/7
11/7
19
Basis
X1
X2
S1
S2
Sg1
Sg2
Solusi
59
X2
X1
1/7
- 1/7
32/7
S1
1/7
- 22/7
11/7
Sg2
- 1/7
- 6/7
- 4/7
20
Basis
X1
X2
S1
S2
Sg1
Sg2
Solusi
55
X2
X1
-1
S1
-4
Sg2
-7
21
22
2.
3.
4.
23
negatif integer
24
25
Bagian A :
Bagian B :
26
Bagian A : X1 = 8, X2 = 2 dan Z = 34
Bagian B : X1 = 6,5, X2 = 3 dan Z = 34,5
27
Sub Bagian B1 :
(berlebih)
Sub Bagian B2 :
28
29
Bagian B1a :
Maksimumkan
Dengan syarat
3 X1
5 X2
2 X1
X1
4 X2
X1
X1
2 X2
X2
X2
;
X2
?
?
?
?
?
?
?
25
8
10 (berlebih)
3
3
6
0
Bagian B1b :
(berlebih)
30
31
2.
32
0
X2
X1 = 8
3
X2 = 2,25
Z = 35,25
X2
X1 = 6
4
X2 = 3,25
Z = 34,25
X1 = 6,5
X2 = 3
Z = 34,5
X1
inferior
inferior
Tak layak
33
Program 2
Tambahkan pembatas baru X2 1 pada program 1
Maksimum
Kendala
Z = 3X1 + 4X2
2X1 + X2
2X1 + 3X2
9
X2
1
X1 dan X2 0 dan integer
= 11,5
Solusi belum
35
Program 3
Tambahkan pembatas baru X2 2 pada program 1
Maksimum
Z = 3X1 + 4X2
Kendala
2X1 + X2
6
2X1 + 3X2
9
X2
2
Solusi Pogram 3 pada:
X1 = 1,5
& X2 = 2
Z = 12,5
Solusi belum
integer
Dari solusi program 2 dan 3, dilakukan bounding
(pembatasan) dengan menetapkan bahwa pencabangan
berikutnya adalah dari program 3 yang nilai Z-nya lebih
besar, selanjutnya buatkan progam 4 dan program 5. Dasar
bounding adalah nilai terbesar bila kedua cabang program
adalah fisibel
36
Program 4
Tambahkan pembatas baru X1 1 pada program 3
Maksimum
Kendala
Z = 3X1 + 4X2
2X1 + X2
6
2X1 + 3X2
9
X2
2
X1
1
X1 dan X2 0 dan integer
37
Program 5
Tambahkan pembatas baru X1 2 pada program 3
Maksimum
Z = 3X1 + 4X2
Kendala
2X1 + X2
6
2X1 + 3X2
9
X2
2
X1
2
X1 dan X2 0 dan integer
Program 5 tidak fisibel, masukkan pembatas 3 dan 4 ke
pembatas 2 hasilnya tidak fisibel.
38
Z = 11
Solusi sudah
39
Program 7
Tambahkan pembatas baru X2 3 pada progam 4
Maksimum Z = 3X1 + 4X2
Kendala
2X1 + X2
6
2X1 + 3X2
9
X2
2
X1
1
X2
3
X1 dan X2 0 dan integer
Solusi untuk Program 7 adalah pada:
X1 = 0 & X2 = 3
Z = 12 solusi sudah integer dan OPTIMAL
(karena lebih baik nilainya dari solusi program 6
7)
40
X2
X1 = 2,5
2 X2 = 1
Z = 11,5
6
X
1
X1 = 2,25 X2
2
X2 = 1,5
Z1= 12,75
X1 = 1
X2 = 2
Z = 11
Bounding
X2
X1 = 1
4
X2 = 2,3
Z = 12,33
X1 = 1,5
X2 = 2
Z = 12,5
X1
X1 = 0
X2 = 3
Z = 12
5 Tdk fisible
41
Z = 5X1 + 4X2
KENDALA
X1 + X2 <= 5
10X1 + 6X2 <= 45
X1, X2>=0
42