100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
592 tayangan279 halaman

Mtcna Modul 2

Dokumen tersebut membahas tentang akses ke MikroTik RouterOS melalui berbagai metode seperti keyboard, serial console, telnet, SSH, Winbox, FTP, API, dan web. Juga membahas konfigurasi dasar MikroTik untuk koneksi internet menggunakan NAT serta cara mereset konfigurasi MikroTik secara fisik maupun melalui perintah.

Diunggah oleh

LAILIA
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
592 tayangan279 halaman

Mtcna Modul 2

Dokumen tersebut membahas tentang akses ke MikroTik RouterOS melalui berbagai metode seperti keyboard, serial console, telnet, SSH, Winbox, FTP, API, dan web. Juga membahas konfigurasi dasar MikroTik untuk koneksi internet menggunakan NAT serta cara mereset konfigurasi MikroTik secara fisik maupun melalui perintah.

Diunggah oleh

LAILIA
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 279

Modul 1

Mengkases MikroTik RouterOS

Powerpoint Templates

Page 47

Akses ke MikroTik RouterOS


Akses Via
Keyboard

Koneksi

Text Base

Langsung di PC

GUI

Need IP

yes

Serial Console Konektor Kabel Serial

yes

Telnet & SSH

Layer 3

yes

Winbox

Menggunakan OS Windows

yes

FTP

Layer 3

yes

API

Socket Programing

Web (HTTP)

Layer 3

MAC-Telnet

Layer 2

yes
yes
yes
yes
yes

yes

yes

Powerpoint Templates

Page 48

Winbox
Cara paling mudah dalam mengakses dan
mengkonfigurasi MikroTik adalah menggunakan
winbox.
Winbox dapat didapatkan dari:
Web www.mikrotik.com
Via http/web IP atau domain Router MikroTik
Copy dari USB atau download dari server
lainny

Powerpoint Templates

Page 49

Default Setting RouterBoard

RouterBoard (RB) baru, atau setelah di reset , memiliki default


konfigurasi:
IP Address Ether 1 : 192.168.88.1/24
Username admin password blank.
Untuk meremote, Laptop/PC dihubungkan dengan ether1 dan diset
dengan IP 192.168.88.xxx/24.

Powerpoint Templates

Page 50

LAB Konek Router


Ubah IP Komputer anda menjadi:
IP Address 192.168.88.x
Netmask 255.255.255.0
Ping ke RouterBOARD (192.168.88.1)
Buka URL RouterBOARD (http://192.168.88.1)
Download winbox dari halaman tersebut.

Powerpoint Templates

Page 51

Winbox Login

Network Discovery

Winbox digunakan untuk mengkonfigurasi MikroTik Router secara mudah


Powerpoint Templates

Page 52

Tampilan MikroTik pada Winbox

Undo / Redo
IP/MAC Addr, versi & tipe RB
Show/Hide Password
Traffic Load
Menu

Area Kerja

Powerpoint Templates

Page 53

WebFig

Sejak versi 5.0, interface via web diperkenalkan, dengan fungsifungsi yang sama dengan Winbox.
Coba akses webfig mikrotik router anda dengan browser.

Powerpoint Templates

Page 54

Konfigurasi Via Terminal


Dalam kondisi tertentu remote dan konfigurasi via GUI
tidak memungkinkan dikarenakan hal-hal seperti;
keterbatasan bandwidth, kebutuhan untuk running script,
remote via ..x console, dll.
Remote & konfigurasi terminal bisa dilakukan dengan
cara:
Telnet ( via IP port 23, non secure connection)
SSH ( via IP Port 22, lebih secure dari telnet)
Serial console (kabel serial)

Powerpoint Templates

Page 55

LAB-Telnet & SSH

Gunakan MsDOS prompt (telnet), atau program SSH/Telnet client


lainnya, seperti putty, winSCP untuk remote mikrotik.

IP MikroTik dan Port

Powerpoint Templates

Page 56

Serial Console
Serial Console digunakan apabila kita lupa/salah telah
mendisable semua interface pada MikroTik.
Serial Console dibutuhkan juga saat kita menggunakan
Netinstall.
Remote via serial console membutuhkan kabel DB-9
(atau converter USB ke DB-9).
Menggunakan program HyperTerminal.
Baud rate 115200, Data bits 8, Parity None, Stop bits 1,
dan Flow Control None.

Powerpoint Templates

Page 57

LAB Koneksi Internet


Ini adalah simulasi jaringan dasar untuk koneksi internet
Setting koneksi internet menggunakan mikrotik sebagai
Network Address Translation (NAT).
LAN

WAN

Powerpoint Templates

Page 58

Konfigurasi LAN
Setting IP pada Ethernet Laptop

Sesuaikan dengan
nomor peserta

Powerpoint Templates

Page 59

Konfigurasi LAN
Setting IP pada Ether1 MikroTik
Add IP addres untuk
ether 1

Powerpoint Templates

Page 60

Konfigurasi LAN
Setting IP pada Ether1 MikroTik
- Sesuaikan IP adress
- Set interface ether1

Powerpoint Templates

Page 61

Konfigurasi LAN
Konek winbox menggunakan IP address ether1

IP ether1

Powerpoint Templates

Page 62

Konfigurasi WAN
Setting wlan pada MikroTik sebagai station.

Klik 2x untuk konfigure wlan1

Powerpoint Templates

Page 63

Konfigurasi WAN
Membuat Security Profile.

Check auth option tikp

Password wireless LAN

Powerpoint Templates

Page 64

Konfigurasi WAN
Setting wlan1 sebagai station
- Setting wireless mode
- Setting band
- Setting SSID
- Security Profile

Klik Apply untuk


mengeksekusi hasil
konfigurasi

Powerpoint Templates

Page 65

Konfigurasi WAN
Mode station juga dapat digunakan untuk scan network
untuk mempermudah konek ke sebuah AP.

Pilih AP yang ingin dikoneksikan dan klik tombol connect


Powerpoint Templates

Page 66

Konfigurasi WAN
Wireless telah terkoneksi

Huruf R (Running), menandakan


wireless telah terkoneksi

AP yang terkoneksi
terdaftar di Registration

Powerpoint Templates

Page 67

Konfigurasi WAN
Setting DHCP client
Setting DHCP client
pada interface wlan1

Klik Apply untuk


mengeksekusi hasil
konfigurasi

Powerpoint Templates

Page 68

Seting DHCP Client


Pada menu IP DHCP Client

Pilih interface yang


akan digunakan
sebagai DHCP client
Set agar DNS, NTP dan
default route otomatis
didapatkan dari server

Powerpoint Templates

Page 69

Seting DHCP Client


Setting DHCP client
Status bound menandakan bahwa
wlan1 sudah mendapatkan IP
address dari AP

Pada IP>address>interface
terdapat dynamic IP addres
pada wlan1

Powerpoint Templates

Page 70

DNS Server
Pada IP DNS, setting DNS server, misal disini kita
memakai DNS google

Powerpoint Templates

Page 71

Testing
Coba lakukan ping dan traceroute dari MikroTik

Powerpoint Templates

Page 72

Setting NAT
IP>firewall>NAT
Chain : srcnat
Out interface :wlan1
Action: masquerade

Powerpoint Templates

Page 73

Troubleshooting
Router tidak bisa ping ke luar?
Cek apakah wireless sudah terkoneksi.
Cek DHCP client apakah sudah running dan mendapatkan
IP (bound)
Router bisa ping ke ip public tapi tidak bisa ping domain
name.
Check IP DNS (allow remote request)
Komputer tidak dapat ping ke router.
Cek ip address (pastikan sbnet /24)
Komputer bisa ping ke IP luar tapi tidak bisa ping domain.
Check IP DNS di komputer.

Powerpoint Templates

Page 74

Versi dan Lisensi Mikrotik

Powerpoint Templates

Page 75

Lisensi MikroTik
Fitur-fitur RouterOS ditentukan oleh level lisensi
yang melekat pada perangkat.
Level dari lisensi juga menentukan batasan upgrade
packet.
Lisensi melekat pada storage/media penyimpanan
(ex. Hardisk, NAND, USB, Compact Flash).
Bila media penyimpanan diformat dengan non
MikroTik, maka lisensi akan hilang.

Powerpoint Templates

Page 76

Level Lisensi

Powerpoint Templates

Page 77

Lisensi dan Batasan Upgrade Versi

Lisensi menentukan versi berapa dari MikroTikOS yang dapat


diinstall/diupgrade di suatu hardware.
L1 dan 2 mengijinkan upgrade 1 versi, L5 dan L6 mengijinkan upgrade
sampai 2 versi.

Software ID => unik hardware


ID untuk saat membeli lisensi

RouterOS ini diinstall pada


Level 4, versi 5,7, sehingga
dapat diupgrade sampai
dengan versi 7.x

Powerpoint Templates

Page 78

Versi MikroTik
Fitur-fitur MikroTik selain ditentukan oleh lisensi
yang digunakan, juga ditentukan oleh versi dari
MikroTik yang terinstall.
Pada RouterOS, versi MikroTik dapat dilihat dari
paket yang terinstall.
Paket yang terinstall menunjukkan fitur apa saja
yang didukung oleh RouterOS.

Powerpoint Templates

Page 79

Melihat Versi MikroTik

Versi MikroTik
Paket

Powerpoint Templates

Page 80

Paket Fitur Paket

Powerpoint Templates

Page 81

Paket Enable/Disable
Mengaktifkan / Menonaktifkan sebuah paket

Powerpoint Templates

Page 82

Paket Uninstall

Powerpoint Templates

Page 83

LAB- Paket

Disable, Enable, Uninstall paket IPv6.


Perhatkan juga kapasitas NAND sebelum dan setalah uninstall.
Perintah-perintah tersebut tidak akan dieksekusi sebelum router
direboot.

Powerpoint Templates

Page 84

Paket Upgrade / Downgrade


Usahakan selalu upgrade versi terbaru, untuk fix
bugs, new feature dll.
Downgrade dilakukan apabila hardware kurang
mendukung terhadap versi baru atau terdapat bug
pada versi aktifnya.
Upgrade paket harus memperhatikan aturan level
dan lisensi yang berlaku.
Upgrade dan downgrade juga harus memperhatikan
kompatibilitas terhadap jenis arsitektur hardware.

Powerpoint Templates

Page 85

LAB Upgrade / Downgrade

Pemilihan paket sangat penting dalam melakukan upgrade / downgrade,


jenis & arsitektur hardware memiliki software yang berbeda.
Bila
ragu,
dapat
di
crosschek
dan
didownload
di
www.mikrotik.com/download.html

Powerpoint Templates

Page 86

LAB Mengupload Paket


Paket yang akan diinstall (versi lama/baru) harus
diupload terlebih dahulu ke router pada bagian file.
Upload dapat dilakukan dengan drag-and drop (via
winbox), ataupun via FTP client.
Upload paket tidak dapat digunakan via drag-anddrop winbox apabila koneksi menggunakan MAC
address, karena menggunakan koneksi FTP.
Untuk mengeksekusi upgrade, router harus
direboot.

Powerpoint Templates

Page 87

LAB Mengupload Paket Baru

Upgrade router anda ke versi terbaru.


Pastikan winbox menggunakan koneksi via IP.

Reboot setelah selesai upload, dan lihat hasilnya.


Powerpoint Templates

Page 88

LAB Mengupload Paket Baru


Cek log untuk melihat apabila ada error

Powerpoint Templates

Page 89

Reset Konfigurasi
Reset konfigurasi MikroTik diperlukan jika:
Saat lupa username dan atau password
Saat konfigurasi terlalu komplek dan perlu
ditata dari nol.

Reset konfigurasi dapat dilakukan dengan


cara:
Hard Reset, reset secara fisik.
Soft reset, reset secara software.
Install ulang.
Powerpoint Templates

Page 90

Hard Reset

Khusus RouterBoard memiliki rangkaian untuk reset pada board


dengan cara menjumper sambil menyalakan RB, RB akan kembali
ke konfigurasi awal/default.

Powerpoint Templates

Page 91

Soft Reset
Apabila anda masih bisa masuk kedalam system
MikroTik, soft reset dapat dilakukan dengan
perintah:

Powerpoint Templates

Page 92

Install Ulang
Install ulang router dapat mengembalikan
ke posisi awal/default.
Install dapat dilakukan menggunakan
media CD dan software Netinstall.
RouterBOARD hanya dapat diinstall ulang
menggunakan software Netinstall.

Powerpoint Templates

Page 93

Install Ulang via Netinstall


Untuk melakukan installasi menggunakan
Netinstall, RB harus disetting agar booting
dari jaringan (ether), dengan cara:
Setting via serial console
Setting via terminal console
Winbox
Tombol reset

Powerpoint Templates

Page 94

Setting BIOS via Serial Console

Untuk mengakses konfigurasi BIOS, akan da tampilan untuk masuk


dalam setup yaitu Press any key within 2 seconds to enter setup

Router akan boot via Ethernet

Powerpoint Templates

Page 95

Setting BIOS via winbox


Seting boot device MikroTik ada di menu System>Routerboard>Setting>Boot
Device

Try-ethernet-once-then-nand

Powerpoint Templates

Page 96

NetInstall
Merupakan software yang running under windows.
Digunakan untuk install awal dan install ulang RouterOS
Digunakan untuk reset password apabila kita lupa.
PC/Laptop yang menjalankan netinstall harus terhubung

langsung dengan router melalui kabel UTP atau LAN.


Software netinstall dapat didownload di web resmi
MikroTik.

Powerpoint Templates

Page 97

LAB Reinstall RB 751


(optional)
Download RouterOS dan Software Netinstall terbaru di
http://www.mikrotik.com/download.html
Pilih device untuk RB700 series

Powerpoint Templates

Page 98

LAB Reinstall RB 751


Pastikan Laptop sudah terkoneksi ke RB 751 melalui
port ether1 dan dapat saling ping.
Ubah boot device RB751 ke try-ethernet-once-then-nand

Powerpoint Templates

Page 99

LAB Reinstall RB 751


Setting Netinstall

IP RouterOS
Arahkan ke folder dimana
file npk routeros disimpan di
laptop kita

Powerpoint Templates

Page 100

LAB Reinstall RB 751

Hard reset Mikrotik, dengan menekan tombol reset sambil router


dinyalakan, sampai router terdeteksi oleh netinstall
Klik install, untuk memulai installasi

Powerpoint Templates

Page 101

Profile
Profile merupakan fitur tambahan yang
baru ada pada versi 5.0 beta 7.
Profile menunjukkan penggunaan CPU
untuk proses yang berjalan pada
RouterOS.
Membantu mengidentifikasi proses yang
menggunakan sebagian besar resource
CPU.
Dijalankan lewat menu Tools>Profile
Powerpoint Templates

Page 102

Profile
Total persentasi usage profile adalah 100%, dalam hal
ini adalah 100% dari pemakaian, bukan 100% resource
CPU telah terpakai.
Profile digunakan untuk mengamati kinerja resource
CPU.
Pemakaian
CPU

Persentasi
pemakaian CPU
pada setiap
proses

Powerpoint Templates

Page 103

Router Identity
Router Identity digunakan untuk membedakan router
MikroTik satu dengan lainnya.
Pada saat network menjadi komplek dan besar hal ini
sangat diperlukan.
Router Identity dapat disetting di menu System>Identity
Router identity akan terlihat pada:
Winbox status bar.
Terminal console prompt
Neighbor Discovery
Halaman web/webfig
Powerpoint Templates

Page 104

User Login Management


Akses ke router ditentukan oleh menu user.
Manajemen user dilakukan dengan
GROUP profil pengelompokan user, menentukan
previlage yang bisa diperoleh suatu user.
USER merupakan login (username & password dari
suatu user.
Sesi user yang sedang melakukan koneksi ke router
dapat dilihat pada menu System>Users>Active Users

Powerpoint Templates

Page 105

User Login Management - Group


Group merupakan pengelompokan previlage/hak akses
yang akan diberikan pada user.
Ada 3 default previlage yang ada di MikroTik yaitu full,
read dan write, namun diperbolehkan untuk customize
sendiri.

Powerpoint Templates

Page 106

User Login Management - Akses

Masing-masing user dapat dibatasi hak aksesnya berdasarkan group.


Masing-masing user juga dapat dibatasi berdasarkan IP address yang
digunakannya.
Misalkan si A hanya boleh login dengan IP A, atau hanya boleh dari
network A.

Powerpoint Templates

Page 107

User Login Management - Service

Membatasi service (yang menjalankan remote login) yang bisa


diakses oleh user dan dari IP tertentu.
Setting konfigurasinya ada di menu IP>Services
Untuk keamanan kita juga dapat mengganti default port pada
masing-masing services

Powerpoint Templates

Page 108

LAB - User Login Management


Gantilah identitas router menjadi NO_<nama anda>.
Manajemen user
Buatlah username baru dalam kelompok group full.
Buatlah user admin hanya dapat akses dari IP selain
IP laptop anda.
Coba login dengan user baru dan user admin
Manajemen services
Gantilah port telnet menjadi port 8080
Buatlah agar winbox hanya dapat diakses dari IP laptop
anda.

Powerpoint Templates

Page 109

Backup dan Restore

Konfigurasi dalam router dapat dibackup dan disimpan untuk


digunakan di kemudian hari. Ada 2 jenis backup yaitu
1. Binary file (.backup)
Tidak dapat dibaca text editor.
Membackup keseluruhan konfigurasi router
Create return point (dapat kembali seperti semula)
2. Script file (.rsc)
Berupa script, dapat dibaca dengan text editor.
Dapat membackup sebagian atau keseluruhan
konfigurasi router.
Tidak mengembalikan ke konfigurasi seperti semula,
melainkan menambahkan script tertentu pada konfigurasi
utama.
Powerpoint Templates

Page 110

Binary Backup & Restore


Backup ada pada menu File>backup

Format backup file:


MikroTik-[tanggal][bulan][tahun]-[jam][menit]
File dapat disimpan di PC dengan cara dragand-drop atau FTP

1. Tombol backup digunakan


untuk backup konfigurasi router
aktual.
2. Tombol restore digunakan
untuk mengembalikan
konfigurasi sesuai dengan file
yang dipilih.

Powerpoint Templates

Page 111

Binary Backup & Restore


Binary backup dan restore juga dapat dilakukan
menggunakan terminal.
Backup via teminal kelebihanya adalah dapat memberi
nama file backup sesuai dengan keinginan kita

Powerpoint Templates

Page 112

Script Backup & Restore


Backup dan restore dengan mode script dilakukan
dengan perintah:
EXPORT akan menyimpan konfigurasi dengan
bentuk script yang dapat dibaca dan diolah.
IMPORT akan menjalankan perintah yang terdapat
dalam script.
IMPORT/EXPORT dapat digunakan untuk membackup
sebagian konfigurasi.
IMPORT/EXPORT harus dilakukan melalui terminal.

Powerpoint Templates

Page 113

Script Backup & Restore


Perintah EXPORT

Powerpoint Templates

Page 114

Script Backup & Restore


Perintah IMPORT

Powerpoint Templates

Page 115

LAB - Backup & Restore


Buatlah backup konfigurasi dengan perintah
backup dan export.
Pindahkan file backup dan rsc ke komputer/
laptop.
Coba buka dan edit file backup dan file rsc
tersebut

Powerpoint Templates

Page 116

Network Time Protocol

Kebanyakan RB mikrotik tidak memiliki battery untuk clock internal


(kecuali RB230 dan powerpc)
NTP untuk sinkronisasi waktu antar router/server lainnya.
NTP juga bisa diarahkan ke public NTP server seperti
asia.pool.ntp.org, atau id.pool.ntp.org

Menandakan sudah
terjadi syncronisasi
waktu

Powerpoint Templates

Page 117

LAB- Network Time Protocol (NTP)

Cobalah seting Mikrotik menggunakan NTP public service


id.pool.ntp.org

Powerpoint Templates

Page 118

NTP Client
Fase sinkronisasi NTP Client
Started : start service NTP
Reached : terkoneksi dengan NTP server
Synchronized :sinkronisasi waktu dengan NTP server
Timeset : mengganti waktu/tanggal lokal sesuai waktu
NTP server

Powerpoint Templates

Page 119

LAB- Network Time Protocol (NTP)

Peserta 1 menggunakan NTP public service id.pool.ntp.org, peserta


yang lain NTP server diarahkan ke peserta 1

Powerpoint Templates

Page 120

Module 2 - Firewall

Powerpoint Templates

Page 121

Firewall Overview
Firewall digunakan untuk melindungi router dari
akses yang tidak dikehendaki baik yang berasal
dari luar (internet) maupun dari client (local).
Firewall juga digunakan untuk memfilter akses
antar network yang melewati router.
Dalam MikroTik, firewall diimplementasikan
dalam fitur Filter dan NAT.

Powerpoint Templates

Page 122

Firewall Filter Rule


Setiap Firewall Filter rule diorganisir dalam chain (rantai)
Dalam Firewall Filter, ada 3 default chain (input, forward,
output).
Setiap aturan chain yang dibuat akan dibaca oleh router
dari atas ke bawah.
Paket dicocokkan dengan kriteria/persyaratan dalam
suatu chain, apabila cocok paket akan melalui
kriteria/persyaratan chain berikutnya/ di bawahnya.
.

Powerpoint Templates

Page 123

Packet Flow
Tiga aturan dasar packet flow
INPUT ke router
OUTPUT dari router
FORWARD melewati router
Output
Ping from Router
Input
Winbox

Forward
WWW E-Mail
Powerpoint Templates

Page 124

Firewall Filter Rule

IP Firewall Filter Rule

Powerpoint Templates

Page 125

Firewall Filter Rule


Prinsip IF.THEN.
IF (jika) packet memenuhi syarat pada rule
yang kita buat.
THEN (maka) action apa yang dilakukan
pada packet tersebut

Powerpoint Templates

Page 126

Firewall IF (Condition)
IP>Firewall>Filter Rules>General

Source IP (IP client)


Destination IP (IP internet)
Protocol (TCP/UDP/ICMP, dll)
Source port (biasanya port dari client)
Destination port (service port tujuan)
Interface (traffik masuk atau keluar)

Paket yang sebelumnya telah ditandai

Powerpoint Templates

Page 127

Firewall THEN (Action)


IP>Firewall>Filter Rules>Action
accept - accept the packet. Packet is not passed to next firewall
rule.
add-dst-to-address-list - add destination address to address
list specified by address-list parameter
add-src-to-address-list - add source address to address list
specified by address-list parameter
drop - silently drop the packet
jump - jump to the user defined chain specified by the value of
jump-target parameter
log - add a message to the system log containing following data:
in-interface, out-interface, src-mac, protocol, src-ip:port->dstip:port and length of the packet. After packet is matched it is
passed to next rule in the list, similar as passthrough
passthrough - ignore this rule and go to next one (useful for
statistics).
reject - drop the packet and send an ICMP reject message
return - passes control back to the chain from where the jump
took place
tarpit - captures and holds TCP connections (replies with
SYN/ACK to the inbound TCP SYN packet)

Powerpoint Templates

Page 128

LAB - Chain Input


1. Accept semua traffic dari IP laptop anda.

Powerpoint Templates

Page 129

LAB - Chain Input


2. Drop semua traffic yg menuju ke router

Powerpoint Templates

Page 130

Firewall Strategy
Banyak traffik yang harus difilter dan dipilah mana yang
harus di perbolehkan (accept) dan mana yang harus di
buang (drop)
Ada 2 metode untuk menyederhanakan rule firewall yang
kita buat:
Drop beberapa, lainya diterima (drop few, accept any)
Terima beberapa, lainya dibuang (accept few, drop any)

Powerpoint Templates

Page 131

LAB Protecting Our Router


Cobalah buat firewall hanya memperbolehkan IP laptop sendiri yang
hanya bisa akses router

Tentukan strategy, (Accept Few & Drop Any.)


Tentukan Chain (input)

Powerpoint Templates

Page 132

LAB Protecting Our Router

IF ada traffic input yang berasal dari IP Laptop (192.168.xx.2)

Then tentukan action accept

Powerpoint Templates

Page 133

LAB Protecting Our Router

IF ada traffic yang berasal dari all

Then tentukan action (drop)

Powerpoint Templates

Page 134

LAB Protecting Our Router

Akan ada 2 chain rules.

Perhatikan jumlah bytes pada setiap chain rule, tetap ataukah


bertambah ketika kita melakukan akses ke router?
Cobalah masing-masing peserta untuk melakukan ping, akses web,
dan remote winbox ke router peserta lain.

Powerpoint Templates

Page 135

LAB Firewall Loging


Firewall Logging adalah fitur untuk mencatat (menampilkan pada log)
aktifitas yang jaringan yang kita inginkan.
Buat filter rule pada menu IP>Firewall>Filter Rules, untuk logging
semua icmp yang mengarah ke interface wlan1,

Powerpoint Templates

Page 136

LAB Firewall Loging


Ping dari laptop IP interface wlan1 dan amati log pada router:

Powerpoint Templates

Page 137

Connection Tracking

Powerpoint Templates

Page 138

Connection Tracking

Connection Tracking dapat dilihat pada menu IP>firewall>connection.


Connection tracking mempunyai kemampuan untuk melihat informasi
koneksi seperti source dan destinition IP dan port yang sedang
digunakan, status koneksi, tipe protocol, dll.
Status koneksi pada connection tracking:
established = the packet is part of already known connection,
new = the packet starts a new connection or belongs to a connection
that has not seen packets in both directions yet,
related = the packet starts a new connection, but is associated with
an existing connection, such as FTP data transfer or ICMP error
message.
invalid = the packet does not belong to any known connection and, at
the same time, does not open a valid new connection.

Powerpoint Templates

Page 139

Connection Tracking

Powerpoint Templates

Page 140

Implementasi Connection Tracking


Pada saat membuat firewall, pada baris paling atas
umumnya akan dibuat rule sebagai berikut:
Connection state invalid Drop
Connection state established Accept
Connection state related Accept
Connection state new Diproses ke rule berikutnya
System rule ini akan sangat menghemat resource router,
karena proses filtering selanjutnya akan dilakukan ketika
koneksi dimulai (connection state = new)

Powerpoint Templates

Page 141

LAB Buatlah Firewall untuk Connection State

Pada IP>Firewall>Filter Rule buat chain


Chain Foward
Connection state invalid action Drop
Connection state established action Accept
Connection state related action Accept
Connection state new action pass-through

Powerpoint Templates

Page 142

Firewall Address List


Address-list digunakan untuk memfilter group IP
address dengan 1 rule firewall.
Address-list juga bisa merupakan list IP hasil
dari rule firewall yang memiliki action add to
address list
Satu line address-list dapat berupa subnet,
range, atau 1 host IP address

Powerpoint Templates

Page 143

LAB Address List

Buat rule firewall untuk memasukkan setiap IP yang melakukan ping


ke dalam address-list dan beri nama address list tukang-ping.

Kemudian buat rule untuk blok browsing (port 80) yang berasal dari
address-list tukang-ping

Powerpoint Templates

Page 144

LAB Block Situs Porno


Kita akan block akses dari LAN ke situs tertentu, misal youtube

Powerpoint Templates

Page 145

LAB Block Situs Porno


Sebelumnya kita harus mengetahui IP server dari youtube, gunakan
perintah nslookup pada MSDOS untuk mengetahui IP-IP yang dipake oleh
domain youtube.com
Atau bisa juga ping ke domain www.youtube.com

Powerpoint Templates

Page 146

LAB Block Situs Porno


Buatlah Filter Rule, Chain=forward, Dst. Address = 209.85.175.91,
Action = drop.
Ulangi untuk semua IP youtube.

Coba browsing kembali ke youtube.com

Powerpoint Templates

Page 147

LAB Block Situs Porno


Kita juga dapat melakukan bloking situs menggunakan address-list
Daftarkan semua IP youtube ke address-list dan beri nama misal ip-youtube
Kemudian buat firewall rule untuk block address-list ip-youtube

Powerpoint Templates

Page 148

NAT - Masquarade

NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan banyak komputer


ke jaringan internet dengan menggunakan satu atau lebih alamat IP.
NAT digunakan karena ketersediaan alamat IP public.
NAT juga digunakan untuk alasan keamanan (security), kemudahan
dan fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
internet

LAN

192.168.xy.2/24

192.168.xy.1/24

m
WAN
a
s
q
u
a 192.168.88.xx/24
r
a
192.168.88.1/24
d
e

Powerpoint Templates

Page 149

NAT
Ada dua type NAT dalam Firewall MikroTik
source NAT or srcnat diberlakukan ntuk
paket yang berasal dari Network yang di NAT
(privat/local network)
destination NAT or dstnat diberlakukan
untuk paket yang menuju jaringan yang di NAT,
biasanya digunakan untuk mengakses dari luar
beberapa service pada jaringan.

Powerpoint Templates

Page 150

srcNAT
SRC-Address

Your Laptop

New
SRC-Address

Remote Server

Powerpoint Templates

Page 151

dstNAT
Web Server
192.168.1.1

Some Computer

New DST-Address
192.168.1.1:80

Powerpoint Templates

DST-Address
207.141.27.45:80

Page 152

LAB- DMZ
Redirect port http IP WAN router ke IP web server lokal (LAN)

NAT Netwok
192.168.1.2

http://192.168.1.2
Powerpoint Templates

Page 153

LAB DMZ Web Server

Install dan Jalankan program web server di salah satu laptop


peserta (LAN).
Buat rule pada IP>Firewall>NAT untuk redirect port 80 router ke IP
address dan port web server lokal.

Coba dengan mengakses router LAN 1 dari LAN2 melalui browser


Powerpoint Templates

Page 154

LAB-Transparent DNS

Kita akan melakukan block situs porno dengan transparent DNS


Nawala

Powerpoint Templates

Page 155

LAB Transparent DNS

Transparent DNS memaksa user untuk akses DNS server tertentu


Buatlah rule baru pada menu IP>Firewall>NAT , redirect protocol
TCP dan UDP port 53 ke IP port DNS Nawala

Coba dengan mengakses router LAN 1 dari LAN2 melalui browser


Powerpoint Templates

Page 156

Module 3 - Wireless

Powerpoint Templates

Page 157

Wireless pada Mikrotik

RouterOS mendukung beberapa modul radio (wireless card) untuk


jaringan WLAN atau Wi-Fi (Wireless Fidelity).
Wi-Fi memiliki standar & spesifikasi IEEE 802.11 dan menggunakan
frekuensi 2,4GHz dan 5GHz.
MikroTik mendukung standar IEEE 802.11a/b/g/n
802.11a frekuensi 5GHz, 54Mbps.
802.11b frekuensi 2,4GHz, 11 Mbps.
802.11g frekuensi 2,4GHz, 54Mbps.
802.11n (Level 4 keatas) frekuensi 2,4GHz atau 5GHz,
300Mbps

Powerpoint Templates

Page 158

Wireless Band
Band merupakan mode kerja frekuensi dari suatu
perangkat wireless.
Untuk menghubungkan 2 perangkat, keduanya harus
bekerja pada band frekuensi yang sama
Band yang ada di list, bergantung pada
jenis wireless card yang digunakan.

Powerpoint Templates

Page 159

Wireless Frequency Channel

Frequency channel adalah pembagian frekuensi dalam suatu band dimana


Access Point (AP) beroperasi.
Nilai-nilai channel bergantung pada band yang dipilih, kemampuan
wireless card, dan aturan/regulasi frekuensi suatu negara.
Range frequency channel untuk masing-masing band adalah sbb:
2,4Ghz = 2312 s/d 2499MHz
5GHz = 4920 s/d 6100Hz

Powerpoint Templates

Page 160

802.11 b/g Channels

Powerpoint Templates

Page 161

IEEE 802.11a - 5GHz


IEEE 802.11a - 5GHz frequencies, 54Mbps

Powerpoint Templates

Page 162

Wireless Lebar Channel

Lebar channel adalah rentang frekuensi batas bawah dan batas atas
dalam 1 channel.
MikroTIk dapat mengatur berapa lebar channel yang akan digunakan.
Default lebar channel yang digunakan adalah 22Mhz (ditulis 20MHz).
Lebar channel dapat dikecilkan (5MHz) untuk meminimasil frekuensi,
atau dibesarkan (40MHz) untuk mendapatkan troughtput yang lebih
besar.

Powerpoint Templates

Page 163

BAND - CHANEL
Double Channel (40MHz) 108 Mbps
2,4 GHz/g turbo
5 GHz turbo

Half Channel (10MHz) - 27 Mbps max air


rate
2,4 GHz/g turbo
5 GHz turbo

Powerpoint Templates

Page 164

Wireless Regulasi Frekuensi


Setiap negara memiliki regulasi tertentu dalam hal
frekuensi wireless untuk internet carrier.
Indonesia telah merdeka untuk menggunakan frekuensi
2.4GHz berdasarkan KEPMENHUB No. 2/2005 berkat
perjuangan para penggerak internet sejak tahun 2001
Regulasi tersebut dalam mikrotik didefinisikan pada
bagian Wireless country-regulation.
Namun apabila diinginkan untuk membuka semua
frekuensi yang dapat digunakan oleh wireless card,
dapat menggunakan pilihan superchannel.

Powerpoint Templates

Page 165

LAB-Regulasi Frekuensi

Frequency Mode
1. manual-tx-power
Transmit power diatur manual (tidak
menyesuaikan dengan negara tertentu).
2. regulation-domain
Frekuensi channel disesuaikan dengan
frekuensi-frekuensi yang diijinkan di suatu
negara.
3. Superchannel
Membuka semua frekuensi yang bisa
disupport oleh wireless card

Powerpoint Templates

Pemilihan Country / Negara

Default 0, akan otomais


menyesuaikan agar tidak
melebihi EIRP country regulation

Page 166

Konsep Koneksi Wireless


Koneksi terjadi antara Akses Point (AP) dengan satu
atau lebih station.
Koneksi tejadi apabila ada kesamaan SSID dan
kesamaan Band.
Station secara otomatis akan mengikuti channel
frekuensi pada AP.
Station hanya dapat melakukan scan AP dengan list
channel frekuensi yang diset pada station.

Powerpoint Templates

Page 167

Mode Interface Wireless

Aligement Only
AP Bridge
Bridge
Nstream dual slave
Station
Station bridge
Station pseudobridge
Station pseudobridge clone
Station wds
Wds slave
Powerpoint Templates

Page 168

Mode Interface Wireless


AP Mode
AP-bridge wireless difungsikan sebagai Akses Poin.
Bridge - hampir sama dengan AP-bridge, namun hanya bisa dikoneksi
oleh 1 station/client, mode ini biasanya digunakan untuk point-to-point.
Station Mode
Station scan dan conent AP dengan frekuensi & SSID yang sama, mode
ini TIDAK DAPAT di BRIDGE
Station-bridge sama seperti station, mode ini adalah MikroTik
proprietary. Mode untuk L2 bridging, selain wds.
Station-wds sama seperti station, namum membentuk koneksi WDS
dengan AP yang menjalankan WDS.
station-pseudobridge sama seperti station, dengan tambahan MAC
address translation untuk bridge.
station-pseudobridge-clone Sama seperti station-pseudobridge,
menggunakan station-bridge-clone-mac address untuk konek ke AP.
Powerpoint Templates
Page 169

Interface Wireless Mode


Special Mode
alignment-only mode transmit secara terus-menerus
digunakan untuk positioning antena jarak jauh.
nstreme-dual-slave digunakan untuk sistem nstremedual.
WDS-slave - Sama seperti ap-bridge, namun
melakukan scan ke AP dengan SSID yang sama dan
melakukan koneksi dengan WDS. Apabila link terputus,
akan melanjutkan scanning.

Powerpoint Templates

Page 170

LAB Wireless AP & Station

Peserta I

Peserta II

Salah satu menjadi AP, salah satu station

Powerpoint Templates

Page 171

LAB Wireless AP & Station


Samakan SSID, band dan frekuensi.
Setting IP Address interface wlan:
IP AP= xy.xy.xy.x/24
IP station = xy.xy.xy.y/24
xy = nomor peserta yang berpasangan
Lakukan ping dari masing-masing MikroTik.

Powerpoint Templates

Page 172

LAB Wireless AP & Station

Coba gantilah frekuensi untuk mendapatkan signal terbaik.

Signal yang dikirim dan diterima


oleh antena

Client Connection Quality (CCQ)


yaitu nilai yang menyatakan
seberapa efektifkah kapasitas
bandwidth yang dapat digunakan

Powerpoint Templates

Page 173

Wireless Tools

Ada beberapa tool dalam wireless MikroTik yang dapat digunakan


untuk optimasi link.
Torch untuk melihat traffic-traffic yang lewat di interface, dilihat
secara real time dan based on Layer 3 (IP, Port, Protocol).
Scan untuk melihat informasi AP yang aktif, beserta SSID dan
memudahkan untuk membuat koneksi ke AP aktif tersebut.
Align untuk pointing antenna.
Sniff untuk melihat lalu lintas paket data di jaringan.
Snooper seperti tool scan, informasi AP yang aktif secara
lengkap, SSID, channel yang digunakan, signal strength,
utilisasi/traffic load dan jumlah station pada masing-masing AP.
Bw Test digunakan untuk test bandwidth khusus untuk
MikroTik, bw test dapat didownload di web resmi MikroTik.

Powerpoint Templates

Page 174

LAB Wireless Tools

Gunakan tool Frequency Use dan Snooper untuk pemilihan channel


yang optimum, serta lakukan bandwidth test.

Powerpoint Templates

Page 175

LAB-Rate flapping

Data rate adalah sebuah nilai yang menggambarkan seberapa


banyak data digital yang dapat dipindahkan dari suatu lokasi ke
lokasi lainnya dalam satuan detik.
Rate flapping terjadi karena naik turunnya data rate (rate jump)
Rate flapping dapat dicegah dengan memilih data rate yang lebih
rendah agar link lebih stabil.

Powerpoint Templates

Page 176

LAB-Rate flapping

Max data rate dapat dilihat di Wireless>Registration

Powerpoint Templates

Page 177

LAB-Set Data Rate

Pengaturan data-rate hanya bisa dilakukan untuk wireless type A B


dan G

Powerpoint Templates

Page 178

LAB-Set Data Rate

Wireless>Interface>wlan1>(advanced mode)>Data Rates

Set basic & supported rate


dan basic rate hanya
untuk wireless type B

Powerpoint Templates

Page 179

LAB Data Rate


Test bandwidth

Powerpoint Templates

Page 180

Wireless MAC Filtering


Access Point, dapat dilakukan pembatasan hak
akses dimana AP hanya dapat dikonek oleh
station yang sudah didaftarkan.
Station, agar tidak tertipu dengan SSID AP
yang sama, dapat dilock agar terkoneksi dengan
AP yg sudah didaftarkan.
AP - Access List
Station - Connect List.

Powerpoint Templates

Page 181

Access Point Access List


Access List pada Access Point, memfilter station mana
saja yang boleh terkoneksi

MAC Address
Client yang boleh
Konek

Batas nilai kekuatan


signal dari station
yang boleh
terkoneksi

Powerpoint Templates

Page 182

Access Point Default Authenticate


Access List dapat berfungsi apabila
wireless default authenticate di non
aktifkan (uncheck).

Powerpoint Templates

Page 183

Station Connection List

Pada wireless Station, Connect List membatasi AP mana saja yang


boleh/tidak boleh terkoneksi

Interface radio yang


difungsikan sebagai client
MAC address AP yang akan
dikoneksikan.
Boleh / tidak boleh konek
dengan MAC diatas
SSID yang ingin dikoneksikan,
bila kosong berarti any AP.
Apabila menggunakan security profile,
harus diapply di ruleConnect List

Powerpoint Templates

Page 184

Registration List

Pada Access Point dan Station, Registered List berisi data AP/station yang
sedang terkoneksi.
Untuk memudahkan filtering pada Access List dan Connection List,
menggunakan menu Copy to Access/Connect List

Powerpoint Templates

Page 185

Default Authenticated

Untuk menggunakan pilihan Connection List atau Access List baik


pada AP atau Station Default Authenticated harus di uncheck.

Powerpoint Templates

Page 186

LAB-Wireless Mac Filtering


Buatlah topologi AP-Station dengan SSID yang sama.

Powerpoint Templates

Page 187

LAB MAC Filtering


Filter mac address agar koneksi point to point anda
dengan partner tidak mudah dikacaukan oleh koneksi
lain.
Masukkan data mac address wireless partner ke list
yang benar. Jika sebagai Station masukkan kedalam
Connect-List, apabila sebagai AP masukkan dalam
Access-List.
Untuk setting wireless pada AP, default authenticate
harus di-uncheck, agar tidak semua client bisa
teraouthentikasi secara otomatis.
Coba untuk konek ke AP yang bukan pasangan
Powerpoint Templates

Page 188

Drop Koneksi Antar Client

Default forward (hanya dapat diseting pada Access Point).


Digunakan untuk mengijinkan/tidak komunikasi antar client/station
yang terkoneksi dalam 1 Access Point.
Default forward biasanya
didisable untuk keamanan
hotspot client.

Powerpoint Templates

Page 189

LAB Default Fowarding

Cobalah ping antar peserta ketika default fowarding


check dan uncheck
Powerpoint Templates

Page 190

Nstreme
Nstreme adalah proprietary Mikrotik
Meningkatkan perfomance link wireless,
terutama pada jarak jauh.
Nstreme harus diaktifkan di AP & klien
Konfigurasi Nstreme hanya di AP, klien
hanya mengikuti

Powerpoint Templates

Page 191

LAB - Wireless Nstreme


Setting di AP

Powerpoint Templates

Page 192

LAB - Wireless Nstreme


Setting di Station

Cobalah konek dengan Laptop ke AP yang mengaktifkan feature


nstream

Powerpoint Templates

Page 193

Wireless Security
Untuk pengamanan koneksi wireless, tidak
hanya cukup dengan MAC-Filtering, karena data
yang lewat ke jaringan bisa diambil dan
dianalisa.
Terdapat metode keamanan lain yang dapat
digunakan yaitu:
Authentication (WPA-PSK, WPA-AEP)
Enkripsi (AES, TKIP, WEP)
Tunnel
Powerpoint Templates

Page 194

Wireless Security

Powerpoint Templates

Page 195

Wireless Encryption - WPA

Pilihan wireless encryption terdapat pada menu Wireless>Security


Profile.
Security profile diberi nama tertentu untuk diimplementasikan dalam
interface wireless.

Dynamic key = WPA


Static Key = WEP (lama)
Jenis Authentifikasi

Model Enkripsi

Key Authentifikasi / password

Powerpoint Templates

Page 196

Wireless Encryption

Implementasi security profile

Pilih security profil yang telah kita buat sebelumnya


baik di AP maupun Station

Powerpoint Templates

Page 197

WEP Encryption
WEP (Wired Equivalent Privacy) tipe wireless
security yang pertama kali muncul dan masih
sangat sederhana
Tidak mempunyai authenticate method
Not recommended as it is vulnerable to wireless
hacking tools

Powerpoint Templates

Page 198

LAB-WEP Encryption

Buat koneksi AP-Station dengan pasangan anda.

Create WEP security profile pada kedua sisi wlan (AP & station),
samakan static keynya.
Apply security profile tersebut pada interface wireless wlan1

Powerpoint Templates

Page 199

LAB-WEP Encryption
Pada Wireless>

Wireless Security Profile:


-Mode: static keys required
-Key 0 : 40 bit
-0x : 1234567890

Powerpoint Templates

Page 200

LAB - Virtual Access Point

Virtual AP akan menjadi child dari wlan (interface real).


Satu interface dapat memiliki banyak virtual AP (maksimum 128)
Virtual AP dapat diset dengan SSID, security profile dan access list yang
berbeda, namun menggunakan frekuensi dan band yang sama dengan
wlan induk.
Virtual AP bersifat sama seperti AP:
Dapat dikoneksikan dengan station / client.
Dapat difungsikan sebagai DHCP server.
Dapat difungsikan sebagai Hotspot server.

Powerpoint Templates

Page 201

802.11N
Meningkatkan data rate sampai dengan 300Mbps
Dapat menggunakan lebar pita 20 MHz atau 2x20MHz
(channel bonding)
Dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz dan 5GHz
MIMO (Multiple Input Multiple Output)
SDM - Spatial Division Multiplexing
Stream/pancaran multi-spatial yang bekerja pada
masing-masing antenna
Antenna yang digunakan dapat lebih dari 1 dan
dikonfigurasikan untuk transmit dan receive
Powerpoint Templates

Page 202

Channel Bonding

Powerpoint Templates

Page 203

MIMO
HT TX Chains/HT RX Chains, adalah
pilihan untuk menentukan antenna mana
saja yang akan digunakan untuk
melakukan pengiriman dan penerimaan
data
Antenna Mode, akan diabaikan di
wireless card yang sudah menggunakan
standard N
Powerpoint Templates

Page 204

MIMO Technology

Powerpoint Templates

Page 205

NV2
Nv2 adalah wireless protocol yang dikembangkan oleh
MikroTik untuk penggunaan Atheros 802.11 wireless
chips.
Nv2 based on TDMA (Time Division Multiple Access)
TDMA media access technology mengatasi masalah
hidden node, sehingga meningkatkan throughput dan
latency khususnya untuk PtMP radio networks.
Setiap client wireless hanya diperbolehkan melakukan
pengiriman data berdasarkan waktu-waktu yang
ditentukan secara bergiliran

Powerpoint Templates

Page 206

NV2

Powerpoint Templates

Page 207

LAB- MIMO
Set wireless type N-Only
Set Channel HT 40 bellow atau above
(samakan di kedua sisi AP & station)
Set wireless protocol nv2
Lakukan bandwidth test
Berapa bandwidth yg didapat

Powerpoint Templates

Page 208

Nstreme Dual
Nstreme dual memanfaatkan keunggulan Nstreame (polling based) namun
menggunakan 2 interface sekaligus yaitu 1 sebagai TX dan satu lagi sebagai
RX.

Untuk menjalankan nstreme dual Mikrotik harus mempunyai 2 interface


wireless.

Powerpoint Templates

Page 209

Nstreme Dual

Untuk konfigurasi Mikrotik lawannya frekuensi untuk TX dan Rxnya


dibalik
Powerpoint Templates

Page 210

Bridge (Layer 2 Connection)

Powerpoint Templates

Page 211

Bridge
Menggabungkan 2 atau lebih interface yang bertipe
ethernet, atau sejenisnya, seolah-olah berada dalam 1
segmen network yang sama, Bridge juga dapat berjalan
pada jaringan wireless
Proses bridge berjalan pada layer data link
Interface bridge adalah interface virtual, dimana kita
dapat membuat sebanyak yang kita inginkan.
Tahap pembuatan bridge adalah, membuat bridge baru
dan menambahkan interface fisik kedalam port bridge.

Powerpoint Templates

Page 212

Bridge
Kelemahan dari Bridge adalah:
Sulit untuk mengatur trafik broadcast
(misalnya akibat virus, dll)
Permasalahan pada satu segmen akan
membuat masalah di semua segmen pada
bridge yang sama
Peningkatan beban trafik akibat terjadinya
akumulasi traffic

Powerpoint Templates

Page 213

Station Pseudobridge
Pseudobridge adalah emulator pseudo-interface yang
dapat dibridge.
Pseudobridge menggunakan MAC-NAT yaitu translasi
mac address untuk setiap traffic yang lewat.
IPv6 dan PPPoE tidak bisa nelewati interface
pseudobridge, karena memanfaatkan protocol layer 2.
Station Pseudobridge clone adalah station pseudobridge
dimana mac-addess mencopy dari mac adress salah
satu interface

Powerpoint Templates

Page 214

Station Bridge
Station bridge adalah fitur MikroTik sejak v5 yang
memungkinkan station untuk dibridge.
Station bridge hanya akan berjalan pada koneksi antar
MikroTik (versi 5 keatas).

Powerpoint Templates

Page 215

LAB-Simple Wireless Bridge


Set wireless mode ke station pseudobridge

Powerpoint Templates

Page 216

LAB - Simple Wireless Bridge


Buatlah satu interface bride dan tambahkan interface
ether1 dan wlan1 pada portsnya.

Powerpoint Templates

Page 217

LAB - Simple Wireless Bridge

Set IP DHCP client (dynamic IP address) di Laptop

Apakah Laptop mendapatkan IP


DHCP dari Access Point IDN
Mantab?

Powerpoint Templates

Page 218

LAB Jaringan Bridge


Internet
192.168.1.xx
192.168.1.xx
192.168.1.xx

192.168.1.xx

192.168.1.1

192.168.1.xx
192.168.1.xx

Buatlah bridge untuk koneksi ke internet (AP IDN mantab), bridge interface wlan1
dan ether1.
Setting IP Laptop satu network dengan IP DHCP client wlan1, gateway
menggunakan IP 192.168.1.1.
Jangan lupa, set mode wlan1 sebagai station-pseudobridge, karena mode station
tidak bisa di bridge (limitasi proticol 802.11).
Coba untuk koneksi ke internet, untuk troublesoot coba ping ke masing-masing
interface (ether1, bridge, wlan1 & gateway)
Coba untuk ping antar laptop peserta.
Coba setting IP laptop menjadi DHCP client, apakah bisa?

Powerpoint Templates

Page 219

Wireless Distribution System


WDS menjadikan sebuah interface WLAN client
dapat dibridge.
WDS biasa digunakan sebagai repeater
(koneksi AP dan AP, bukan lagi AP dan station)
Syarat koneksi dengan WDS (AP-Station)
AP mode bridge atau pseudobridge, dan
mengaktifkan WDS.
Station menggunakan mode Station-WDS

Powerpoint Templates

Page 220

WDS-Dinamic
WDS Mode
Static = wds peering mac-address harus
ditambahkan secara manual
Dynamic = wds peering mac-addres ditambahkan
secara otomatis
Dynamic mesh = digunakan dalam topologi
jaringan mesh
WDS Default Bridge
WDS akan membentuk virtual interface yang secara
otomatis akan ditambahkan ke dalam bridge.

WDS Ignore SSID, bila diaktifkan maka WDS akan


membentuk koneksi ke SSID apapun, asal memiliki
frekuensi yang sama

Powerpoint Templates

Page 221

WDS - Dynamic
Link WDS aktif dan seolah-olah setiap
client menjadi child dari AP wlan1

Interface wds1 ditambahkan ke ports


bridge1 secara otomatis/dinamic (D),
karena setting pada WDS mode =
dynamic

Powerpoint Templates

Page 222

WDS - Static
WDS Mode static, mac address dari
client harus ditambahkan secara manual
ke sebuah interface WDS baru (add
interface WDS)
Add interface WDS, dan
masukkan mac address
client.

Powerpoint Templates

Page 223

LAB WDS Bridge

Peserta 1 Wireless mode = AP Bridge


Peserta 2 Wireless mode = Station WDS

Powerpoint Templates

Page 224

LAB WDS Bridge


Wireless WDS station setting

Access Point Wireless Setting

Powerpoint Templates

Page 225

LAB WDS Bridge


Interface wds1

Powerpoint Templates

Page 226

Spanning Tree Protocol (STP)


Bridge loop terjadi jika terdapat lebih dari 1 jalur dalam
network bridge.
Dampak dari bridge loop ini adalah broadcast storms.
Broadcast storms adalah pengiriman paket ( multicast
atau unicast yang destination addressnya belum
diketahui oleh bridge) terus berputar-putar (looping)
dalam network tanpa henti.
STP (Spanning Tree Protocol) Protocol digunakan untuk
menghindari terjadinya bridge loop
STP juga dapat dimanfaatkan sebagai fail over system
RSTP Protocol adalah protocol STP yang memiliki
kecepatan failover lebih tinggi.
Powerpoint Templates

Page 227

Bridge Loop & RSTP

Powerpoint Templates

Page 228

19
21.
68 .
xx .
3

19
21.
68 .
xx.
2

LAB WDS Slave

Powerpoint Templates

Page 229

EOIP
EOIP merupakan protocol proprietary
untuk membangun bridge dan tunnel antar
router Mikrotik, dimana interface EOIP
akan dianggap sebagai ethernet
Tunnel ID di EOIP harus sama diantara
kedua interface EOIP
MAC Address diantara interface EOIP
harus dibedakan
Powerpoint Templates

Page 230

LAB -EOIP

Powerpoint Templates

Page 231

EOIP Tunnel

New Interface EOIP Tunnel

Powerpoint Templates

Page 232

EoIP Tunnel
Masukkan dalam interface bride interface eoIP dan
ether1

Powerpoint Templates

Page 233

VPLS
VPLS Tunnel 60% lebih cepat daripada
EOIP
Resource yang digunakan lebih kecil
daripada EOIP
Kapasitas maksimum 802.11N akan
dibatasi oleh bridge jika digunakan untuk
WDS, sedangkan MPLS/VPLS tidak
melakukan pembatasan tersebut
Powerpoint Templates

Page 234

LAB-VPLS
Any Network
(LAN, WAN, Internet)

Office A

VPLS

Office B

192.168.88.1
192.168.88.4

192.168.88.2

Powerpoint Templates

Page 235

LAB - VPLS

Enable LDP (Label Distribution Protocols) pada menu


MPLS>MPLS>LDP Interface>LDP Setting.

Powerpoint Templates

Page 236

LAB - VPLS

Add new MPLS interface pada menu pada menu


MPLS>MPLS>LDP Interface>klik tanda +, dan definisikan interface
yang akan digunakan untuk koneksi VPLS,

Transport Address boleh dikosongin atau dengan IP address


interface MPLS.
Powerpoint Templates

Page 237

LAB - VPLS

Cek status konektifitas LDP pada menu MPLS>MPLS>LDP


Neighbor

D=Dynamic, O=Operational

Powerpoint Templates

Page 238

LAB - VPLS

Add New VPLS Interface pada menu Interface, Remote Peer = <IP
address remote>
VPLS ID = <harus sama dengan VPLS ID remotenya>

Powerpoint Templates

Page 239

LAB - VPLS

Cek kembali status konektifitas LDP dan VPLS pada menu


MPLS>MPLS>LDP Neighbor

D=Dynamic, O=Operational, T = Transport, V=VPLS Active

Powerpoint Templates

Page 240

LAB - VPLS

Buatlah interface bridge, dan tambahkan interface vpls dan ether1


dalam port

Cek dengan ping antar client

Powerpoint Templates

Page 241

PPP
PPP (Point to Point Protocol) adalah protocol layer 2
yang digunakan untuk komunikasi secara serial.
Untuk menjalankan koneksi PPP, mikrotik RouterOS
harus memiliki port/interface serial, line telephone port
berupa RJ11 (PSTN), atau modem seluler (PCI atau
PCMCIA)
Untuk terbentuk koneksi PPP dilakukan melalui dial up
nomer telepon tertentu ke ISP (misal nomor *99***1#).
Kemudian ppp baru mendapatkan IP address untuk
koneksi internet.
MikroTik dapat digunakan sebagai PPP server dan atau
PPP client.
Powerpoint Templates

Page 242

Setting PPP Client

Powerpoint Templates

Page 243

PPTP Tunneling
PPTP melakukan tunneling IP packet kedalam PPP data
link layer menggunakan protocol TCP dan GRE (Generic
Routing Encapsulation).
PPTP menggunakan enkripsi MPPE (Microsoft Point-toPoint Encryption) 40 128 bit
PPTP menggunakan port TCP 1723
PPTP banyak digunakan karena hampir semua OS
dapat menjalankan PPTP client.
Sebelum menjalankan PPTP server, hal yang perlu
diperhatikan adalah setting PPP Secret dan PPP
Profiles.
Powerpoint Templates

Page 244

PPP Profile

PPP Profile digunakan untuk setting ip local address dan remote


address, remote address dapat menggunakan ip pool.

Powerpoint Templates

Page 245

PPP Secret
Semua koneksi yang menggunkan protocol PPP selalu
melibatkan authentikasi username dan password.
Secara local, username dan password ini disimpan dan
diatur dalam PPP secret.
Username dan password ini juga dapat disimpan dalam
RADIUS server terpisah.
PPP Secret (database local PPP) menyimpan username
dan password yang akan diberikan ke pelanggan/user.
PPP secret dipakai untuk koneksi client ; async, l2tp,
openvpn, pppoe, pptp dan sstp.

Powerpoint Templates

Page 246

LAB Tunneling (MK-MK)


PPTP antar router mikrotik (router home dan office)

Powerpoint Templates

Page 247

Mengaktifkan PPTP Server

Aktifkan PPTP server pada menu PPP>Interface>PPTP Server

Powerpoint Templates

Page 248

PPP Secret

Profile = mengambil dari ppp profile


Local & remote address = diisi IP untuk koneksi PPTP
Routes = Disini kita menambahkan konfigurasi untuk routes 10.10.20.0/24
12.12.12.2 yang akan ditambahkan secara otomatis apabila terbentuk
koneksi dari pptp client
Powerpoint Templates

Page 249

MikroTik PPTP Client

Add new interface pptp, pada tab Dial Out isikan dengan IP public dari
router Office, user dan password, kemudian apply

Powerpoint Templates

Page 250

LAB Tunneling (MK-Laptop/PC)

Koneksi PPTT client dengan Windows

Powerpoint Templates

Page 251

(Windows) PPTP Client


Setup New Connection di Network Connection

Powerpoint Templates

Page 252

(Windows) PPTP Client


Setup New Connection di Network Connection

Powerpoint Templates

Page 253

(Windows) PPTP Client


Pilih Connect Using VPN & Isikan IP PPTP Server

Powerpoint Templates

Page 254

(Windows) PPTP Client


Masukkan username & password PPTP-Client

Powerpoint Templates

Page 255

(Windows) PPTP Client


Set security type,
samakan dengan setting
pada PPTP servernya

Powerpoint Templates

Page 256

PPTP Traffic Analyze

Apabila kita browsing di internet tidak, traffik aktual tidak


terdeteksi.
Koneksi yang terdeteksi adalah koneksi tunnel PPTP
dengan Protocol 47 (GRE)
Powerpoint Templates

Page 257

L2TP Server
Layer 2 Tunneling Protocol (L2TP) adalah
jenis
tunneling & encapsulation lain untuk protocol PPP.
L2TP mensupport non-TCP/IP protocols (Frame Relay,
ATM and SONET).
L2TP dikembangkan atas kerja sama antara Cisco dan
Microsoft untuk menggabungkan fitur dari PPTP dengan
protocol proprietary Cisco yaitu protokol Layer 2
Forwarding(L2F).
L2TP tidak melakukan enkripsi paket, untuk enkripsi
biasanya L2TP dikombinasikan dengan IPsec.
L2TP menggunakan UDP port 1701.
Powerpoint Templates

Page 258

L2TP Server

Powerpoint Templates

Page 259

Windows L2TP Client

Powerpoint Templates

Page 260

L2TP Traffic Analyze

Setelah menggunakan L2TP tunnel, traffik pada wlan1


merupakan traffic L2TP
Hanya menggunakan
protocol UDP
Powerpoint Templates

Page 261

PPPoE

PPPoE adalah untuk enkapsulasi frame Point-to-Point Protocol(PPP) di


dalam paket Ethernet,
PPPoE biasanya dipakai untuk jasa layanan ADSL untuk menghubungkan
modem ADSL (kabel modem) di dalam jaringan Ethernet (TCP/IP).
PPPoE, adalah Point-to-Point, di mana harus ada satu point ke satu point
lagi. Lalu, apabila point yang pertama adalah router ADSL kita, lalu di mana
point satu nya lagi ?
Tapi, bagaimana si modem ADSL bisa tahu point satunya lagi apabila kita
(biasanya) hanya mendapatkan username dan password dari provider?
Tahap awal dari PPPoE, adalah PADI ( PPP Active Discovery Initiation ),
PADI mengirimkan paket broadcast ke jaringan untuk mencari di mana
lokasi Access Concentrator di sisi ISP.

Powerpoint Templates

Page 262

PPPoE

Powerpoint Templates

Page 263

Tahapan Koneksi PPPoE

PADI ( PPP Active Discovery Initiation ), Di sini PPoE client


mengirimkan paket broadcast ke jaringan dengan alamat
pengiriman mac address FF:FF:FF:FF:FF:FF. PPPoE client mencari
di mana lokasi PPoE server dalam jaringan.

PADO (PPPoE Active Discovery Offer). PADO ini merupakan


jawaban dari PPoE server atas PADI yang didapatkan sebelumnya.
PPPoE server memberikan identitas berupa MAC addressnya.

PADR ( PPP Active Discovery Request ), merupakan konfirmasi dari


PPoE client ke server. Disini PPoE client sudah dapat menghubungi
PPoE server menggunakan mac addressnya, berbeda dengan
paket PADI yang masih berupa broadcast.
Powerpoint Templates

Page 264

Tahapan Koneksi PPPoE

PADS ( PPP Active Discovery Session-confirmation ), dari PPoE


server ke client. Session-confirmation di sini memang berarti ada
session ID yang diberikan oleh server kepada client. Pada tahap ini
juga terjadi negosiasi Username, password dan IP address.

PADT ( PPP Active Discovery Terminate ), bisa dikirim dari server


ataupun client, ketika salah satu ingin mengakhiri koneksinya

Powerpoint Templates

Page 265

Tahapan Koneksi PPPoE

Powerpoint Templates

Page 266

QoS

Powerpoint Templates

Page 267

QoS
Bandwidth Limiter

Powerpoint Templates

Page 268

Rate Limit
Pada RouterOS, dikenal 2 jenis batasan rate limit:
CIR (Committed Information Rate) - dalam keadaan
terburuk, client akan mendapatkan bandwidth sesuai
dengan limit-at (dengan asumsi bandwidth yang
tersedia cukup untuk CIR semua client).
MIR (Maximal Information Rate)- jika masih ada
bandwidth yang tersisa setelah semua client mencapai
limit-at, maka client bisa mendapatkan bandwidth
tambahan hingga max-limit.

Powerpoint Templates

Page 269

LAB - Simple Queue


Batasi bandwidth Laptop anda 32k Upload, 64k Download

Powerpoint Templates

Page 270

LAB- Test Bandwidth

Konek ke access point LAB-MTCNA


Download file payload.bin via FTP ke IP 192.168.1.150
User admin passwd 1

Powerpoint Templates

Page 271

LAB-Cek Bandwidth Status


Simple Queue status

Toot Torch status

Powerpoint Templates

Page 272

QoS Feature Burst


Bursts adalah salah satu cara untuk meningkatkan
performance koneksi HTTP
Bursts digunakan untuk mengijinkan naiknya data rate
dalam periode waktu yg singkat (bursts time)
Jika Average data rate lebih kecil dari burst-threshold,
burst dapat digunakan( actual data rate dapat mencapai
burst-limit)
Average data rate dihitung dari detik terakhir bursttime

Powerpoint Templates

Page 273

Burst
Contoh
Brust Limit, Limit-at=128kbps, max-limit=256kbps,burst-time=8,burstthreshold=192kbps, burst-limit=512kbps.

Powerpoint Templates

Page 274

LAB Burst Simple Queue


Buat queue simple dengan contoh diatas
Queue>Simple>add new

Powerpoint Templates

Page 275

LAB Burst Simple Queue


Queue>Queue Simple>Traffic

Sambil download file payload.bin dari ftp 11.11.11.1

Powerpoint Templates

Page 276

LAB Burst Simple Queue

Powerpoint Templates

Page 277

Queue Kind
Scheduler queues:
BFIFO (Bytes First-In First-Out)
PFIFO (Packets First-In First-Out)
RED (Random Early Detect)
SFQ (Stochastic Fairness Queuing)
Shaper queues:
PCQ (Per Connection Queue)
HTB (Hierarchical Token Bucket)
Powerpoint Templates

Page 278

Queue Kind
Queue>Queue Type>Add New Queue Types

Powerpoint Templates

Page 279

FIFO
PFIFO dan BFIFO keduanya menggunakan algoritma
FIFO, dengan buffer yang kecil.
FIFO tidak mengubah urutan paket data, hanya
menahan dan menyalurkan bila sudah memungkinkan.
Jika buffer penuh maka paket data akan di drop
FIFO baik digunakan bila jalur data tidak congested
Parameter pfifo-limit dan bfifo-limit menentukan jumlah
data yang bisa diantrikan di buffer
MQ-FIFO adalah sebuah mekanisme fifo yang
dikhususkan pada system hardware yang sudah SMP
(multi core processor) dan harus pada interface yang
support multiple transmit queues.
Powerpoint Templates

Page 280

FIFO
First In First Out

Powerpoint Templates

Page 281

RED

RED melimit packet dengan melihat rata-rata ukuran queue.


Rata-rata ukuran queue dibandingkan dengan 2 parameter, mintreshold dan max-treshold
Saat rata-rata ukuran queue sama dengan min-threshold, RED
setidak ada paket yang di drop.
Saat ukuran queue rata-rata lebih dari max-threshold, maka seluruh
paket yang datang akan di drop
Jika rata-rata ukuran queue diantara min dan max treshold, paket
akan didrop berdasarkan probabilitas.
RED digunakan jika kita memiliki trafik yang congested.
Sangat sesuai untuk trafik TCP, tetapi kurang baik digunakan untuk
trafik UDP.

Powerpoint Templates

Page 282

RED (Random Early Detect)

Powerpoint Templates

Page 283

SFQ (Stochastic Fairness Queuing)


SFQ sebenarnya tidak menyediakan queue (antrian).
SFQ hanya menggunakan algoritma hasing dengan
melihat 4 parameter (src & dst ip address dan src& dst
port) untuk mengklasifikasikan packet menjadi 1024 sub
queue.
Kemudian Algoritma round robin akan melakukan queue
ulang /mendistribusikan traffic dari masing-masing
substream yang ada.

Powerpoint Templates

Page 284

SFQ

Setelah Perturb detik algoritma hasing akan


berganti dan membagi session trafik ke subqueue lainnya dengan Allot besar packet

Powerpoint Templates

Page 285

PCQ (Per Connection Queue)

PCQ dibuat sebagai penyempurnaan SFQ.


PCQ tidak membatasi jumlah sub-queue
PCQ membutuhkan memori yang cukup besar.

Powerpoint Templates

Page 286

PCQ

PCQ akan membuat sub-queue,


berdasarkan parameter pcq-classifier
(src-address, dst-address, src-port,
dst-port)
Dimungkinkan untuk membatasi
maksimal data rate untuk setiap subqueue (pcq-rate) dan jumlah paket
data (pcq-limit)
Total ukuran queue pada PCQ-subqueue tidak bisa melebihi jumlah
paket sesuai pcq-total-limit

Powerpoint Templates

Page 287

Contoh Penggunaan PCQ


PCQ Rate = 128k

Powerpoint Templates

Page 288

Contoh Penggunaan PCQ


PCQ Rate = 0

Powerpoint Templates

Page 289

HTB
HTB adalah classful queuing discipline yang
digunakan untuk mengaplikasikan handling
berbeda untuk beberapa jenis trafik.
Secara umum, kita hanya dapat membuat 1 tipe
untuk setiap interface, dengan HTB kita
mengaplikasikan properti yang berbeda-beda.
HTB dapat melakukan prioritas untuk grup
berbeda.

Powerpoint Templates

dapat
yang
queue
dapat
yang

Page 290

HTB
HTB (Hierarchical Token Bucket)

Powerpoint Templates

Page 291

Struktur HTB
Setiap queue bisa menjadi parent untuk
queue lainnya
Semua child queue (tidak peduli berapa
banyak level parentnya) akan berada pada
level HTB yang sama (paling bawah)
Semua Child queue akan mendapatkan
trafik sekurang-kurangnya sebesar limit-at.

Powerpoint Templates

Page 292

LAB- PCQ

Powerpoint Templates

Page 293

LAB - PCQ

Buat Mark Packet upload & download


/ip firewall mangle add chain=prerouting action=mark-packet ininterface=etherLAN new-packet-mark=client_upload
/ip firewall mangle add chain=prerouting action=mark-packet ininterface=etherWAN new-packet-mark=client_download

Buat 2 PCQ queue types satu untuk download dan satu untuk upload. dstaddress untuk traffik download user, src-address untuk traffik upload
/queue type add name="PCQ_download" kind=pcq pcq-rate=64000 pcqclassifier=dst-address
/queue type add name="PCQ_upload" kind=pcq pcq-rate=32000 pcq-classifier=srcaddress

Buat 2 rule queue tree untuk upload dan download


/queue tree add parent=global-in queue=PCQ_download packetmark=client_download
/queue tree add parent=global-out queue=PCQ_upload packet-mark=client_upload

Powerpoint Templates

Page 294

Posisi Queue
Queue pada RouterOS dilakukan pada parent:
Interface
Virtual:
Global In
Global Out
Global Total
Simple-Queue tidak bisa melakukan queue pada parent
interface sehingga secara otomatis menggunakan Virtual
Interface.

Powerpoint Templates

Page 295

Posisi Queue
- global-in: mewakili semua interface input (ingress queue).
Queue yang melekat ke global-in , berlaku untuk lalu lintas
yang diterima oleh router sebelum paket filtering
- global-out: mewakili semua interface output pada
umumnya (egress queue), traffic setelah filtering.
- global-total: mewakili semua input dan output interface
bersama-sama (dengan kata lain itu adalah agregasi globalin dan global-out). Digunakan dalam kasus ketika pelanggan
memiliki batlimit untuk total upload dan download.
- <interface name>: merupakan salah satu outgoing
interface tertentu. Hanya lalu lintas yang ditujukan untuk
pergi keluar melalui interface ini yang akan melewati HTB
queue
Powerpoint Templates

Page 296

Packet Flow

Powerpoint Templates

Page 297

Mangle

Powerpoint Templates

Page 298

Magle Structure
Mangle diatur dan diorganisasikan chains
Ada 5 built in chain dalam mikrotik:
Prerouting- making a mark before Global-In queue
Postrouting - making a mark before Global-Out
queue
Input - making a mark before Input filter
Output - making a mark before Output filter
Forward - making a mark before Forward filter
Jika dibutuhkan user dapat membuat chain baru dengan
nama tertentu
Powerpoint Templates

Page 299

Packet Flow

Powerpoint Templates

Page 300

Penggunaan Mangle untuk Queue


upstream :
PC --> in-interface(lan) --> prerouting(marking packet upstream) -->
global-in(limitasi upstream) --> routing-decision --> forward -->
postrouting --> global-out(walaupun disini ada global-out, gk perlu
ada limitasi disini, karena dah di limit di global-in) --> outinterface(wan) --> Destination-Server
downstream :
Destination-Server --> in-interface=(wan) --> prerouting --> global-in -->
routing-decision --> forward --> postrouting(mangle packet
downstream disini, agar bisa di limit di global-out) --> global-out
(limitasi downstream terjadi disini) --> out-interface(lan) --> PC

Powerpoint Templates

Page 301

Posisi Chain / parent

Powerpoint Templates

Page 302

Queue Tree Masquarade

Membuat mangle mark packet untuk network Natted


IP>Firewall>Mangle

Powerpoint Templates

Page 303

Queue Tree

Add new Mark connection (untuk download)


IP>Firewall> Mangle

Powerpoint Templates

Page 304

Queue Tree

Mark paket (untuk download)


IP>Firewall>Mangle

Powerpoint Templates

Page 305

Connection Tracking

Powerpoint Templates

Page 306

Queue Tree

Powerpoint Templates

Page 307

Network Management

Powerpoint Templates

Page 308

Koneksi Host to Host


2
3

IP
MAC

PC 1
182.168.43.1
00:1B:24:72:06:9F

IP
ARP

182.168.43.2
00:6A:23:45:34:3D

IP

PC 2
182.168.43.2

MAC

00:6A:23:45:34:3D

Ping dari PC 1 ke PC2, proses yang terjadi adalah sebagai berikut:


1. PC1 memeriksa tabel ARP cache internal
2. Bila tidak ada dia bertanya / broadcast ke network, siapa IP
182.168.43.2 dan berapa MAC addressnya.
3. PC2 mereplay Saya pemilik IP 182.168.43.2, MAC address saya
00:6A:23:45:34:3D.
4. PC1 menerima informasi dari PC2 dan menambahkan entry pada
tabel ARP cachenya.
Powerpoint Templates

Page 309

ARP
Meskipun pengalamatan paket data menggunakan
alamat IP, alamat hardware/hardware address harus
digunakan untuk transport data host to host pada
connected network.
ARP digunakan untuk mapping layer OSI level 3 (IP) ke
layer OS level 2 (MAC Address).
Router memiliki tabel entri ARP saat ini digunakan,
biasanya tabel ARP dibuat secara dinamis oleh router,
tetapi untuk meningkatkan keamanan jaringan, dapat
juga dibuat secara statis baik sebagian atau semuanya
dengan menambahkan secara manual pada entri ARP
tabel.
Powerpoint Templates

Page 310

Interface ARP Mode

Enable Mode ini default enable pada semua interface di MikroTik.


Semua ARP akan ditemukan dan secara dinamik ditambahkan dalam
ARP tabel.
Proxy ARP Router dengan mode ARP proxy akan bertindak sebagai
transparan proxy ARP antara dia atau lebih jaringan yang terhubung
langsung.
Reply Only ARP reply-only memungkinkan router hanya kan mereply
ARP statis ditemukan di tabel ARP, akses ke router dan ke jaringan di
belakang router hanya dapat diakses oleh kombinasi Ip dan mac
address yang ditemukan di tabel ARP.
Disable
permintaan ARP dari klien tidak dijawab oleh router. Oleh karena itu,
statis arp entri harus ditambahkan disamping disisi router juga disisi
client. misal pada Windows menggunakan perintah arp:
C: \> arp-s 192.168.2.1 00-aa-00-62-c6-09
Powerpoint Templates

Page 311

LAB- ARP Mode


ARP Reply-Only
Koneksikan Laptop dengan salah satu interface.
Set interface reply-only dan coba ping, dari laptop ke router.

Powerpoint Templates

Page 312

LAB- ARP Mode


ARP Reply-Only
Tambahkan kombinasi IP dan ARP dari laptop pada menu IP>ARP

Coba ping kembali ip router dari laptop.


Gunakan laptop peserta lain, isikan IP yang sama dengan IP laptop anda
sebelumnya.
Coba ping kembali

Powerpoint Templates

Page 313

DHCP Server

DHCP server dapat dijalankan pada masing-masing interface di router.


Untuk memudahkan seting DHCP server, sebelumnya add IP address
untuk interface yang akan menjalankan DHCP server.
Setting DHCP server pada menu IP>DHCP Server>DHCP Setup

Powerpoint Templates

Page 314

Lab Web Proxy


Topologi

Powerpoint Templates

Page 315

Lab Web Proxy

Enable Web Proxy pada menu IP>Web Proxy


Set manual proxy pada browser client,
arahkan ke IP router

Powerpoint Templates

Page 316

Lab Web Proxy

Cek konfigurasi proxy dengan akses web proxy detect, misal


www.indonesiacyber.net

Cek pada IP>Web Proxy> Connections

Powerpoint Templates

Page 317

Lab Web Proxy

Transparent proxy (proxy yang yang memaksa)


Set pda IP>Firewall>NAT

Action redirect to port 8080

Powerpoint Templates

Page 318

Store
Kita dapat mengatur media penyimpanan pada
MikroTik
Media penyimpanan dapat berupa internal disk
(system storage) dan external disk (USB/Hardisk
eksternal dll).
Data yang dapat disimpan pada disk storage
adalah data user manager dan web proxy.

Powerpoint Templates

Page 319

Store

Storage diseting pada menu System>Stores.

Apabila menggunakan external disk (USB/hardisk external, disk


harus diformat terlebih dahulu

Powerpoint Templates

Page 320

Hotspot
Hotspot digunakan untuk memberikan layanan akses
(Internet/Intranet) di area public, dengan media kabel maupun
wireless.
Ketika membuka halaman web maka router akan memeriksa
apakah pengguna terauthentifikasi atau tidak.
Jika tidak melakukan otentikasi, pengguna akan dilempar ke
halaman login hotspot yang memerlukan username dan password.
Jika informasi login yang dimasukkan benar, maka router akan
memasukkan user ke dalam sistem dan klien hotspot dapat
mengakses halaman web.
Penggunaan akses internet hotspot dapat dihitung berdasarkan
waktu (time-based) dan data download / upload (volume-based).
Selain itu, juga dapat dilakukan limit bandwidth berdasarkan time
based dan volume based.
Powerpoint Templates

Page 321

LAB-Hotspot
Setting
Hotspot
1

Powerpoint Templates

Page 322

IP Binding
Untuk bypass client tertentu dapat mengakses internet
tanpa authentikasi (misal VIP client)

Powerpoint Templates

Page 323

Walled Garden
Untuk bypass web tertentu bisa diakses all user tanpa
authentikasi (misal web portal penyedia hotspot)

Powerpoint Templates

Page 324

Walled Garden IP

Untuk bypass HOST/IP dengan ALL service bisa diakses all user
tanpa authentikasi (misal web/email/ftp penyedia hotspot)

Powerpoint Templates

Page 325

Anda mungkin juga menyukai