0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
509 tayangan6 halaman

MATERI

Dokumen tersebut membahas tentang kombinatorika yang mempelajari pengaturan objek-objek. Dibahas tentang kaidah penjumlahan dan perkalian dalam menghitung kemungkinan hasil percobaan, serta contoh-contoh penerapannya."

Diunggah oleh

Heri Fandani
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
509 tayangan6 halaman

MATERI

Dokumen tersebut membahas tentang kombinatorika yang mempelajari pengaturan objek-objek. Dibahas tentang kaidah penjumlahan dan perkalian dalam menghitung kemungkinan hasil percobaan, serta contoh-contoh penerapannya."

Diunggah oleh

Heri Fandani
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 6

BAB III

KOMBINATORIAL

2. Kaidah Penjumlahan
Bila percobaan 1 mempunyai hasil percobaan yang mungkin terjadi (menghasilkan p
kemungkinan jawaban) dan percobaan 2 mempunyai hasil percobaan yang mungkin terjadi
(menghasilkan q kemungkinan jawaban), jika percobaan 1 atau percobaan 2 dilakukan
maka akan menghasilkan p+q hasil percobaan (kemungkinan jawaban)

Adalah cabang matematika yang mempelajari pengaturan objek-objek, jumlah cara pengaturan
objek-objek tertentu didalam himpunannya.

Contoh:
Dari 20 anggota fraksi X di DPR, akan dibentuk sebuah komisi yang beranggotakan 6 orang.
Berapa banyak cara memilih anggota komisi bila seorang anggota yang bernama A harus
termasuk didalam komisi tersebut

Contoh 1.:
Sebuah restoran menyediakan lima jenis makanan, nasi goreng, bakso, soto ayam, sate,
dan sop, serta tiga jenis minuman susu, kopi, dan teh. Jika setiap orang memesan satu
makanan dan satu minuman, berapakah kemungkinan pasangan makanan dan minuman
yang dapat dipesan.
susu nasgorsu
Nasi goreng
kopi
nasgorkop
teh
nasgorteh
susu baksu
Bakso
kopi bakop
teh
bakteh
susu
sotamsu
Soto ayam
kopi
sotakop
teh
sotateh
susu
satsu
Sate
kopi
satkop
teh
sateh
susu
sopsu
Sop
kopi
sokop
teh
soteh

Cara yang paling sederhana untuk menyelesaikan persoalan diatas adalah dengan
mengenumerasi (mencacah atau menghitung satu persatu setiap kemungkinan jawaban)
semua kemungkinan jawaban.
Kombinatorial didasarkan pada hasil yang diperoleh dari suatu percobaan (exsperimen)
Contoh : melempar dadu, melempar koin, dsb

3.1. Kaidah Dasar Menghitung


Ada Dua Kaidah dasar yang digunakan sebagai teknik menghitung dalam kombinatorial :
1.
Kaidah Perkalian (rule of product)
Bila percobaan 1 mempunyai hasil percobaan yang mungkin terjadi (menghasilkan p
kemungkinan jawaban) dan percobaan 2 mempunyai hasil percobaan yang mungkin
terjadi (menghasilkan q kemungkinan jawaban), jika percobaan 1 dan percobaan 2
dilakukan maka akan menghasilkan pxq hasil percobaan (kemungkinan jawaban)

Perluasan Kaidah Menghitung


Jika n buah percobaan masing-masing mempunyai p1, p2, p3, , pn, hasil percobaan yang
mungkin terjadi adalah:
a. p1 x p2 x x pn untuk kaidah perkalian
b. p1 + p2 + .. + pn untuk kaidah penjumlahan

Contoh 2:
Sekelompok mahasiswa terdiri atas 4 orang pria dan 3 orang wanita , berapa
jumlah cara memilih satu orang yang mewakili kelompok tersebut(tidak peduli
pria atau wanita)

Contoh:
Perpustakaan memiliki 6 buah buku berbahasa Inggris, 8 buah buku berbahasa Perancis,
dan 10 buah buku berbahasa Jerman. Masing-masing berbeda judulnya. Berapa jumlah
cara memilih
a. 3 buah buku masing-masing dari tiap bahasa berbeda
b. 1 buah buku sembarang bahasa

Jawab:
4+3 = 7

Jawab.
a. Jumlah cara memilih 3 buah buku masing-masing dari tiap bahasa adalah
(6)(8)(10) = 480 cara
b. Jumlah cara memilih 1 buah buku (sembarang bahasa) = 6 + 8 + 10 = 24 cara

Permutasi
Jumlah urutan berbeda dari pengaturan obyek-obyek
P(n, r) = n(n-1)(n-2).(n-(r-1) =

n!
(n r )!

Permutasi r dari n elemen adalah jumlah kemungkinan urutan r buah elemen yang dipilih dari n
Buah elemen, dengan r n, untuk setiap kemungkinan urutan tidak elemen yang sama.
Bila r = n, maka pesamaan menjadi
P(n, n) =

n!
n! n!
n!
(n n)! 0! 1

Contoh:
1.Tiga buah ujian dilakukan dalam suatu periode enam hari. Berapa banyak pengaturan jadwal
yang banyak dilakukan sehingga tidak ada dua ujian ataul ebih yang dilakukan pada hari
yang sama
Penyelesaian:
Cara 1 dengan kaidah perkalian (6)(5)(4) = 120
Cara 2 dengan permutasi
P(6, 3) =

6!
120
(6 3)!

p(n; n1 , n2 ,....., nk )

KOMBINASI
Adalah jumlah pemilihan yang terurut r elemen yang diambil dari n buah elemen

n!
r!( n r )!

C(n, r) =

Dibaca n diambil r, artinya r objek diambil dari n buah objek


Contoh:
1.
Ada berapa cara untuk memilih 3 dari 4 elemen himpunan A = {a, b, c, d}
Penyelesaian
C(4, 3) =
2.

4!
3!(4 3)!

P(n, n)
n!

n1!n2!.... nk ! n1!n2!.... nk !

Kombinasi bentuk umum:

C (n; n1 , n2 ,....., nk ) C (n, n1 )C (n n1 , n2 )C (n n1 n2 , n3 )...C (n n1 n2 ... nk 1 , nk )

(n n1 n2 ... nk 1 )!
n!
(n n1 )!
(n n1 n2 )!
...
n1!(n n1 )! n2!(n n1 n2 )! n3!(n n1 n2 n3 )! nk !(n n1 n2 ... nk 1 , nk )!

n!
n1!n2!n3!...nk !

Permutasi dan kombinasi bentuk umum keduanya dapat dihitung dengan rumus yang sama
Contoh:
1. Berapa banyak string yang dapat dibentuk dengan menggunakan huruf-huruf dari kata
MISSISSIPPI
Penyelesaian
n = 1 + 4 + 4 + 2 = 11 buah
Cara 1:
11!
34650 buah
Jumlah string P (11;1,4,4,2)

(1!)( 4!)( 4!)( 2!)

=4

Berapa banyak cara menyusun menu nasi goreng tiga kali seminggu untuk sarapan pagi
Penyelesaian

7!
3!(7 3)!

C(7, 3) =

PERMUTASI DAN KOMBINASI BENTUK UMUM


Permutasi bentuk umum:

2. Berapa banyak kata yang terbentuk dari kata BOSAN


Penyelesaian:
Cara 1: (5)(4)(3)(2)(1) = 120 buah kata
Cara 2: P(5, 5) = 5! = 120 buah kata

= 35 cara

Cara 2:
Jumlah string C (11,1)C (10, 4)C (6, 4)C ( 2, 2)

11!
10!
6!
2!
(1!)(10!) ( 4!)(6!) ( 4!)(2!) ( 2!)(0!)
11!

(1!)(4!)(4!)(2!)
34650buah

KOMBINASI DENGAN PENGULANGAN

C(n + r 1, r)

Adalah jumlah kombinasi yang membolehkan adanya pengulangan elemen, yaitu dari n buah
objek kita dapat mengambil r buah objek dengan pengulangan diperbolehkan.
Perhatikan C(n + r 1, r) = C(n + r 1, n 1)
Contoh :
1. Pada persamaan x1 x2 x3 x4 12 , xi 0. Berapa jumlah kemungkinan
solusinya
Penyelesaian:
Jumlah susunan yang mungkin C(4 + 12 1, 12) = C(15, 12) = 455 buah
2. 20 buah apel dan 15 buah jeruk dibagikan kepada 5 orang anak, tiap anak boleh mendapat
lebih dari 1 buah apel atau jeruk, atau tidak sama sekali. Berapa jumlah cara pembagian
yang dapat dilakukan.
Penyelesaian:

n 5; r1 20 (apel); r2 15( jeruk )

Membagikan 20 buah apel kepada 5 orang anak dapat dilakukan dengan


C(5 + 20 1, 20) cara
Membagikan 15 buah jeruk kepada 5 orang anak dapat dilakukan dengan
C(5 + 15 1, 15) cara
Agar setiap anak mendapat apel dan jeruk maka jumlah cara pembagiannya:
C(5 + 20 1, 20) X C(5 + 15 1, 15) = C(24, 20) X C(19, 15)

Banyaknya kombinasi susunan dengan paling sedikit 1 laki-laki


C(12, 5) C(7, 5) = 12!/5!(12-5)! 7!/5!(7-5)!
= 792 21
= 771

Pohon

Soal latihan
jawaban dikumpulkan

adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak


mengandung sirkuit

1. Berapa jumlah permutasi huruf-huruf yang


membentuk kata ASBESTOS
2. Ada 5 orang mhs jurs. Matematika dan 7 orang
jurs. Informatika, berapa banyak cara
membentuk panitia yg terdiri dari 4 orang jika:
a. tidak ada batasan jurusan
b. semua anggota panitia harus dari
jurusan informatika
c. semua anggota panitia harus dari jurusan
yang sama

pohon

bukan pohon

bukan
pohon

Aplikasi Pohon Merentang

Pohon merentang dari graf terhubung adalah upagraf merentang


yang berupa pohon.
Pohon merentang diperoleh dengan memutus sirkuit di dalam graf.

T1

Misalkan G = (V, E) adalah graf tak-berarah sederhana dan


jumlah simpulnya n. Maka, semua pernyataan di bawah ini
adalah ekivalen:
G adalah pohon.
Setiap pasang simpul di dalam G terhubung dengan
lintasan tunggal.
G terhubung dan memiliki m = n 1 buah sisi.
G tidak mengandung sirkuit dan memiliki m = n 1 buah
sisi.
G tidak mengandung sirkuit dan penambahan satu sisi
pada graf akan membuat hanya satu sirkuit.
G terhubung dan semua sisinya adalah jembatan.

kumpulan pohon yang saling lepas


graf tidak terhubung yang tidak mengandung sirkuit.
Setiap komponen di dalam graf terhubung tersebut
adalah pohon.

Sifat-sifat Pohon

Pohon Merentang (spanning


tree)

pohon

Hutan yang terdiri dari tiga buah pohon

Hutan (forest)

T2

T3

T4

Setiap graf terhubung mempunyai paling sedikit satu buah pohon


merentang.
Graf tak-terhubung dengan k komponen mempunyai k buah hutan
merentang yang disebut hutan merentang (spanning forest).

Jalan-jalan seminimum
mungkin yang
menghubungkan semua
kota sehingga setiap kota
tetap terhubung satu
sama lain.
Perutean (routing) pesan
pada jaringan komputer.

Contoh

(a)

(b)
Router
Subnetwork

Algoritma Prim

Pohon Rentang Minimum

Langkah 1: ambil sisi dari graf G yang berbobot


minimum, masukkan ke dalam T.
Langkah 2: pilih sisi (u, v) yang mempunyai bobot
minimum dan bersisian dengan simpul di T,
tetapi (u, v) tidak membentuk sirkuit di T.
Masukkan (u, v) ke dalam T.
Langkah 3: ulangi langkah 2 sebanyak n 2 kali.

Graf terhubung-berbobot mungkin mempunyai lebih dari


1 pohon merentang.
Pohon rentang yang berbobot minimum dinamakan
pohon merentang minimum (minimum spanning tree).
a
55

45
d

25
c

30

40

20

40

50
15

35

30

20

25
c

15

10

10

Algoritma Prim

Graph
1
45

Pohon merentang
minimum

10

30

Algoritma Kruskal

2
50
40

35

55

45

25
20

Graph

10

35

45

15

55

20

50
40

10

35
25

15

55

20

15

45

55

20

15

35

25

25
5

Pohon merentang
minimum

10

30

Algoritma Kruskal
Langkah 0: sisi-sisi dari graf sudah diurut menaik
berdasarkan bobotnya dari bobot kecil ke
bobot besar
Langkah 1: T masih kosong
Langkah 2: pilih sisi (u, v) dengan bobot minimum
yang tidak membentuk sirkuit di T. Tambahkan
(u, v) ke dalam T.
Langkah 3: ulangi langkah 2 sebanyak n 1 kali.

Pohon Berakar
Pohon yang satu buah
simpulnya diperlakukan
sebagai akar dan sisisisinya diberi arah
sehingga menjadi graf
berarah dinamakan
pohon berakar (rooted
tree).

Dari graph H diatas:


1.
Tentukan lintasan terpendek dari simpul a ke semua simpul yang lain
2.
Hilangkan arah dan bobotnya, kemudian warnai graph tersebut, hitung
kromatik H
3.
Hilangkan arahnya tentukan pohon merentang menggunakan
algoritma:
a. Prim
b. Kruskal

Pohon Berakar
Pohon dan dua buah pohon berakar yang dihasilkan dari
pemilihan dua simpul berbeda sebagai akar

a
Pohon berakar

a
b

b
panah dibuang

d
g

c
h

b sebagai akar

b
g

e sebagai akar

Terminologi pada Pohon Berakar

Terminologi pada Pohon Berakar

1. Anak (child atau children)


dan Orangtua (parent)
b, c, dan d adalah anak-anak
simpul a,
a adalah orangtua dari anakanak itu
2. Lintasan (path)
Lintasan dari a ke j adalah a, b, e,
j.
Panjang lintasan dari a ke j
adalah 3.

Saudara kandung (sibling)


f adalah saudara kandung
e,
tetapi, g bukan saudara
kandung e, karena
orangtua mereka
berbeda.

Aras (level) atau Tingkat


Aras
a

g
k

Daun (leaf)
Simpul yang berderajat nol
(atau tidak mempunyai anak)
disebut daun.
Simpul h, i, j, f, c, l, dan m
adalah daun.

Tinggi (height) atau

Kedalaman (depth)

Simpul Dalam (internal nodes)


Simpul yang mempunyai anak
disebut simpul dalam.
Simpul b, d, e, g, dan k adalah
simpul dalam.

g
k

Pohon Terurut
Pohon berakar yang urutan anak-anaknya penting
disebut pohon terurut (ordered tree).
1

Aras maksimum dari


suatu pohon disebut
tinggi atau kedalaman
pohon tersebut. Pohon di
sebelah mempunyai
tinggi 4.

Pohon m-ary

Terminologi pada Pohon Berakar

Terminologi pada Pohon Berakar

Upapohon (subtree)

Terminologi pada Pohon Berakar

Derajat (degree)
Derajat sebuah simpul adalah jumlah
upapohon (atau jumlah anak) pada simpul
tersebut.
Derajat a adalah 3, derajat b adalah 2,
Derajat d adalah satu dan derajat c adalah 0.
Jadi, derajat yang dimaksudkan disini adalah
derajat-keluar.
Derajat maksimum dari semua simpul
merupakan derajat pohon itu sendiri.
Pohon di samping berderajat 3

9 6

5 7

10

10

Terminologi pada Pohon Berakar


< sentence>

Pohon berakar yang setiap simpul


cabangnya mempunyai paling banyak m
buah anak disebut pohon m-ary.
Jika m = 2, pohonnnya disebut pohon
biner (binary tree.
Pohon m-ary dikatakan teratur atau
penuh (full) jika setiap simpul cabangnya
mempunyai tepat m anak.

<article>

<subject>

<verb>

<noun phrase>

wears article>

<adjective> <noun>

tall

boy

<object>
<noun>

<adjective> <noun>

red

hat

Pohon parsing dari kalimat A tall boy wears a red hat

Pohon Biner

Pohon m-ary Teratur

Jumlah daun pada pohon n-ary teratur


dengan tinggi h adalah nh
Jumlah seluruh simpul pada pohon n-ary
teratur dengan tinggi h

S= n0+n1+n2+..+nh

Gambar Dua buah pohon biner yang berbeda

Pohon Biner Seimbang

n h 1 1
n 1

Pohon Biner
a

Pada beberapa aplikasi, diinginkan tinggi upapohon kiri


dan tinggi upapohon kanan yang seimbang, yaitu
berbeda maksimal 1.

Pohon condong-kiri

pohon condong kanan

T1

Pohon biner penuh

T2

T3

T1 dan T2 adalah pohon seimbang, sedangkan T3 bukan pohon


seimbang.

Terapan Pohon Biner

Terapan Pohon Biner

Pohon Ekspresi

Pohon Keputusan
a:b

a:c

+
a

b:c

a>b>c

Pohon ekspresi dari (a + b)*(c/(d + e))

01

0
10

11

000

c>b>b

a>c>b

b>a>c

b>c>a

Terapan Pohon Biner

Kode Awalan

a:c

Pohon keputusan untuk mengurutkan 3 buah elemen

Terapan Pohon Biner

c>a>b

b:c

001

Pohon biner dari kode prefiks { 000, 001, 01, 10, 11}

Kode Huffman
rangkaian bit untuk string
ABACCDA:
0100000101000001001000
0010100000110100000110
100010001000001
atau 7 8 = 56 bit (7 byte).

Simbol Kode ASCII


A

1000001

1000010

1000011

1000100

Terapan Pohon Biner

Terapan Pohon Biner

Sim
bol

Kode Huffman
rangkaian bit untuk
ABACCDA:
0110010101110
hanya 13 bit!

Ke Pe Kode
ke Lu Huff
ra ang man
pan

3/7

1/7

110

2/7

10

1/7

111

Data:

Kunci(T1) < Kunci(R)

50

32

40

T1

1. Preorder : R, T1, T2
- kunjungi R
- kunjungi T1 secara
preorder
- kunjungi T2 secara
preorder

50

T2

Penelusuran Pohon Biner

50, 32, 18, 40, 60, 52, 5, 25, 70

18

Pohon Pencarian Biner

Kunci(T2) > Kunci(R)

Terapan Pohon Biner

52

70

T1

Langkah 1: kunjungi R

T2

Langkah 2: kunjungi T1
secara preorder

Langkah 3: kunjungi T2
secara preorder

25

Penelusuran Pohon Biner

Penelusuran Pohon Biner

2. Inorder : T1 , R, T2
- kunjungi T1 secara
inorder
- kunjungi R
- kunjungi T2 secara
inorder

Postorder : T1, T2 , R
- kunjungi T1 secara
postorder
- kunjungi T2 secara
postorder
- kunjungi R

Langkah 2: kunjungi R

T1

T2

Langkah 1: kunjungi T1
secara inorder

Langkah 3: kunjungi T2
secara inorder

Penelusuran Pohon Biner

preorder : * + a / b c - d * e f
(prefix)
inorder
: a+b/c*d-e*f
(infix)
postorder : a b c / + d e f * - * a
(postfix)

*
+

*
e

T1
Langkah 1: kunjungi T1
secara postorder

Langkah 3: kunjungi R

T2
Langkah 2: kunjungi T2
secara postorder

Anda mungkin juga menyukai