Backward Chaining
Backward Chaining
L200110106
L200120022
L200120026
L200120044
L200120045
L200120049
L200120053
L200120056
L200120058
BACKWARD
CHAINING
Pendahuluan (1)
Pendahuluan (2)
Chain (rantai) adalah perkalian inferensi yang
menghubungkan suatu permasalahan dengan solusinya.
Backward chaining :
Suatu rantai yang dilintasi dari suatu hipotesa kembali ke fakta
yang mendukung hipotesa tersebut.
Cara lain menggambarkannya adalah dalam hal tujuan yang
dapat dipenuhi dengan pemenuhan sub tujuannya.
Backward Chaining
Menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai
dari harapan apa yang akan terjadi (hipotesis)
dan kemudian mencari bukti yang mendukung
(atau berlawanan) dengan harapan kita.
Pada metode inferensi dengan backward chaining
akan mencari aturan atau rule yang memiliki
konsekuen (Then klause) yang mengarah kepada
tujuan yang diskenariokan / diinginkan.
Backward biasa digunakan untuk masalah
diagnosis (kapan backward chaining digunakan)
Karakteristik
diagnosis
disajikan untuk masa lalu
konsekuen ke antecedent
tujuan memandu, penalaran dari atas ke
bawah
bekerja ke belakang untuk mendapatkan
fakta yang mendukung hipotesis
depth first search dimudahkan
konsekuen menentukan pencarian
penjelasan difasilitasi
Contoh (1)
Misalkan dari Jogjakarta kita akan ke
Bangkok, maka cara penyelesaian dengan
menggunakan Backward Chaining:
Mencari semua penerbangan yang
menuju ke Bangkok (berbasis tujuan)
Contoh (2)
Misalkan terdapat suatu sistem dengan tujuan: Goal_1. Untuk
mencapai tujuan Goal_1 tersebut dibutuhkan fakta A yang bernilai 1
dan fakta B yang bernilai 1. (Asumsi nilai fakta adalah boolean 1
dan 0). Fakta A sendiri akan diperoleh jika ada fakta C yang bernilai
1. Bagaimana rancangan sistem pakar dan aturan yang akan dibuat:
Langkah 1: Buat aturan standar untuk menyatakan Goal_1
If A = 1 and B = 1 Then Goal_1
Langkah 2: Buat aturan yang menyatakan bahwa jika C bernilai 1
maka A
If C = 1Then A = 1
Terlihat bahwa konsekuen (Then..) tidak harus mengarah kepada
Goal_1, akan tetapi ditujukan kepada antisendent yang dalam hal ini
adalah A. Dengan demikian sistem akan mengetahui bahwa
antisendent C akan ditanyakan dengan antisendent B untuk
menghasilkan Goal_1.
4. Jika semua rule sudah dianalisa dan semuanya gagal, maka GOAL tidak
ada. Hapus GOAL dari stack dan kembali ke langkah 2. Jika stack kosong,
proses selesai
Contoh Kasus
Seseorang ingin berkonsultasi apakah tepat jika dia
berinvestasi pada IBM?
Variabel-variabel:
Fakta
Fakta:
Memiliki uang 100 juta (A = TRUE)
Berusia 25 tahun (B =TRUE)
Dia ingin meminta nasihat apakah tepat jika
berinvestasi pada IBM?
R1:
JIKA
DAN
C MAKA
R2:
JIKA
DAN
R3:
JIKA
DAN
Fakta, TRUE
(Step 6)
R4:
JIKA
B MAKA C
R5:
JIKA
F MAKA G
(Step 2)
MAKA F
MAKA
(Step 4)
TRUE, karena
B = TRUE
(Step 3)
START (Step 1)
Penentuan Metode
Forward atau Backward
Cek hubungan antara rule dengan fakta untuk
menghasilkan konklusi:
Forward Chaining
Sekumpulan hipotesis
banyak pertanyaan
Banyak cara untuk
mendapatkan sedikit
konklusi
Backward Chaining
Sekumpulan fakta
banyak konklusi
Sedikit cara untuk
mendapatkan banyak
konklusi
Kekurangan :
Terima Kasih