0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
93 tayangan15 halaman

Modul 2 - Network Address

Modul ini membahas tentang alamat jaringan, perbedaan antara TCP/IP dan model OSI, IPv4 dan IPv6, serta simulasi jaringan menggunakan Packet Tracer."

Diunggah oleh

Ahmad Luthfi Sulasi
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
93 tayangan15 halaman

Modul 2 - Network Address

Modul ini membahas tentang alamat jaringan, perbedaan antara TCP/IP dan model OSI, IPv4 dan IPv6, serta simulasi jaringan menggunakan Packet Tracer."

Diunggah oleh

Ahmad Luthfi Sulasi
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 15

Modul Praktikum 2

Network Address

Modul Praktikum
Authored by :
Laboratorium Jaringan Komputer
Program Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia

I.

Tujuan Praktikum
a. Mengetahui addressing pada TCP/IP dan OSI
b. Mengetahui Network Protocol dan Well Known Port
c. Memahami Perbedaan IPv4 dan IPv6

II. Dasar Teori


Addressing pada TCP/IP
Pada protokol TCP/IP terdapat 3 jenis addressing yaitu :
1. Physical Addressing
Menyatakan alamat dari suatu node station LAN atau WAN, biasanya terdapat pada NIC
(Network Interface Card). Misal Ethernet card menggunakan 48 bit (6 byte).
2. IP Address (32 bit)
Physical address saja tidak cukup memenuhi untuk lingkungan jaringan yang lebih luas
dan beragam. Oleh karena itu, diperlukan IP Address untuk memenuhi itu.
3. Port Address (16 bit)
Ini dibutuhkan untuk dapat menjalankan banyak aplikasi / proses pada saat yang
bersamaan.
Addressing pada OSI (Open System Interconnection)
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model For Open Networking adalah
sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International
Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan
singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model Model
tujuh lapis OSI (OSI seven layer model). Berikut ini disajikan tabel yang menjelaskan nama
layer dan fungsinya :
LAPISAN
KE-

NAMA LAPISAN

KETERANGAN
Berfungsi

sebagai

antarmuka

dengan

aplikasi

dengan

fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat


7

Application

mengakses jaringan dan kemudian membuat pesan-pesan


kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah
HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
Berfungsi

Presentation

untuk

mentranslasikan

data

yang

hendak

ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat


ditransmisikan kedalam jaringan. Protokol yang berada dalam

level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector


software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT)
dan juga Network Shell (semacam Virtual Network Computing
(VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat
5

Session

dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga


dilakukan resolusi nama.
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta
memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga
dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain

Transport

itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket
diterima

dengan

sukses

(acknowledgement),

dan

mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di


tengah jalan.
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat
3

Network

header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing


melalui internetworking dengan menggunakan router atau
switch layer-3.
Berfungsi

untuk

menentukan

bagaimana

bit-bit

data

dikelompokan menjadi format yang disebut sebagai frame.


Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control,
pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access
2

Data Link

Control Address (MAC Address)), dan menentukan bagaimana


perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan
switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level
ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control
(LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan,
metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan

Physical

(seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan


dan pengkabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan
bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi
dengan media kabel atau radio.

Perbedaan TCP/IP dan OSI Layer


OSI

TCP/IP

Application
Presentation

Application

Session
Transport

Transport

Network

Internet

Data Link

Network

Physical

Access

Dari Tabel diatas, dapat dilihat beberapa perbedaan OSI Layer dengan TCP/IP Layer yang
dapat disimpulkan menjadi 5 buah perbedaan.
1. OSI layer memiliki 7 buah layer ,sedangkan TCP/IP hanya memiliki 4 layer
2. 3 layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan session
direpresentasikan kedalam 1 lapisan layer TCP/IP, yaitu layer application.
3. Layer Network pada OSI layer direpresentasikan sebagai layer internet pada TCP/IP
layer, namun fungsi keduanya masih tetap sama.
4. Layer Network Access pada TCP/IP menggabungkan fungsi dari Layer Data Link dan
Physical pada OSI Layer, dengan kata lain, Layer Network Access merupakan
representasi dari kedua layer paling bawah pada OSI Layer, yaitu Data Link dan
Physical.
5. TCP/IP layer merupakan Protocol Spesific, sedangkan OSI layer Protocol
Independen.
IP Address
IP address dibentuk oleh sekumpulan bilangan biner sepanjang 32 bit, yang dibagi atas 4
bagian. Setiap bagian panjangnya 8 bit yang biasa disebut sebagai oktet dan masing-masing
bagian atau oktet dipisahkan oleh sebuah titik.
Alamat IP dapat dinotasikan dalam dua cara, yakni sebagai berikut:
1.

Biner (binary)
Dalam notasi biner, alamat IP dinotasikan dalam himpunan (set) 8 bit biner. Contoh:
01000100.10000001.11111111.00000011

2.

Desimal bertitik (dotted decimal)


Notasi ini menggunakan cara konvensional sehingga mudah dibaca. Setiap byte
mampu mempresentasikan sebanyak

= 256 kemungkinan alamat IP dengan range 0

s / d 255. Contoh:
68.129.255.1
Pembagian IP Address
IP address dipisahkan menjadi 2 bagian yaitu:
1. Network ID (bagian dari IP address yang digunakan untuk menunjukkan atau
mengidentifikasi jaringan tempat komputer ini berada)
2. Host ID (bagian dari IP address yang digunakan untuk menunjukkan workstation,
server, router dan semua host TCP/IP lainnya dalam jaringan tersebut).
Tabel Pembagian HostID dan NetID
Kelas

NetID dan HostID

0NNNNNNN. HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH

10NNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH

110NNNNN.NNNNNNNN. NNNNNNNN. HHHHHHHH

IPv4
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan
jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP
versi 4. Panjang totalnya adalah 32 bit dan secara teoritis dapat menampung alamat hingga
4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia. Jumlah
host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkatkan 4 (karena terdapat
4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamat IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255
dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai host yang dapat ditampung adalah
256x256x256x256 = 4.294.967.296 host.
Contoh IPv4 : 192.168.70.2
Tabel IPv4
Karakteristik

Bit Pertama

Kelas A

Kelas B

10

Kelas C

110

Panjang netID

8 bit

16 bit

24 bit

Panjang hostID

24 bit

16 bit

8 bit

Byte Pertama

0 127

128 191

192 223

16.384 kelas B

2.097.152 kelas C

65.532 IP address

254 IP address pada

pada tiap kelas B

tiap kelas C

126 kelas A (0 dan

Jumlah

127 dicadangkan)
16.777.214 IP

Jumlah IP

address pada tiap


kelas A

Karakteristik
4 bit Pertama

Kelas D

Kelas E

1110

1111

28 bit

Byte Inisial

224 247

248 - 255

Bit Cadangan

28 bit

Jumlah

268.435.455 kelas D

268.435.455 kelas E

Bit Multicast

Dicadangkan untuk
Deskripsi

Digunakan untuk multicast

keperluan
eksperimental

IPv6
Alamat IP versi 6 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam
protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya adalah
128 bit dan secara teoritis dapat menampung alamat hingga
komputer

di

seluruh

dunia.

Contoh

21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.

alamat

IP

= 3,4 x
versi

host
adalah

IPv6 mendukung format prefix, yakni sebagai berikut:


1.

Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung


antara dua host dalam sebuah jaringan.

2.

banyak host yang berbeda dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam
komunikasi one-to-many.

3.

Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota
terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-ofmany. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address)
dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.

Well Known Port


Well Known Port yang pada awalnya berkisar antara 0 sampai 255 tapi kemudian
diperlebar untuk mendukung antara 0 sampai 1023. Port number yang termasuk ke dalam
well known port, selalu merepresentasikan layanan jaringan yang sama dan ditetapkan
oleh IANA (Internet Assigned Number Authority).
Berikut ini merupakan well known port:
Port

Jenis Port

Digunakan Oleh

21

TCP

FTP

23

TCP

Telnet

25

TCP

SMTP

53

TCP/UDP

DNS

67

UDP

DHCP

80

TCP

HTTP

110

TCP

POP

IP Private dan IP Public


IP public adalah sebuah alamat IP yang digunakan untuk berhubungan dengan pengguna
lain di internet, alamat ini harus bersifat unik yang artinya tidak boleh ada alamat yang
sama yang digunkan dalam IP public. IP Private adalah sebuah alamat IP yang digunakan
untuk penggunaan di jaringan intranet atau Local Area Network. Alamat IP yang telah
dialokasikan khusus untuk penggunaan jaringan lokal adalah sebagai berikut :

10.0.0.0 10.255.255.255

172.16.0.0 172.16.255.255

192.168.0.0 192.168.255.255

Simulasi Packet Tracer


1. Buka aplikasi Cisco Packet tracert
2. Kemudian akan terlihat lembar kerja paket tracert

3. Klik End Devices

4. Lalu pilih gambar PC dan drag ke lembar kerja sebanyak dua kali, sehingga seperti
berikut :

5. Kemudian klik Toolbar Connection, lalu pilih kabel Cross Over untuk menghubungkan
PC dengan PC

6. Pasangkan kabel Cross Over pada kedua PC tersebut dengan memilih FastEthernet

7. Double Click pada PC0, lalu pada tab Config atur Default Gateway dengan 192.168.70.1
dan DNS Server 192.168.70.2

8. Kemudian Click tab FastEthernet dan isi IP Configuration dengan 192.168.70.89 dan
Subnet Mask dengan 255.255.255.0

9. Double Click pada PC1, lalu pada tab Config atur Default Gateway dengan 192.168.70.1
dan DNS Server 192.168.70.2

10. Kemudian Click pada FastEthernet dan isi IP Configuration dengan 192.168.70.45 dan
Subnet Mask dengan 255.255.255.0

11. Nah, sekarang kita sudah selesai membuat jaringan antara 2 buah komputer. Untuk
mengecek apakah kedua komputer tersebut terhubung atau tidak, maka kita bisa
melakukan:
a.

Melalui Comand Prompt yang ada di menu desktop pada salah satu PC

Jika PC0, maka ketikkan fungsi berikut : ping 192.168.70.45

Bila tertulis Reply from 192.168.70.45: bytes=32 time=32ms TTL=128, maka kedua
PC berhasil terhubung.
b.

Cara ke-2 adalah dengan menggunakan tool Amplop dari PC0 ke PC1 atau
sebaliknya:

Jika sukses maka akan muncul Successfull

Anda mungkin juga menyukai