TOKSISITAS Pada KOSMETIKA

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

TOKSISITAS KOSMETIKA

Disusun oleh:
Okta Sulistia Sari (172111011)

Universitas Mh Thamrin
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat
2014

Latar Belakang
Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 140
tahun 1991

kosmetika adalah sediaan atau paduan bahan yang siap


digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku,
bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut,
untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah
penampakan, melindungi supaya dalam keadan baik,
memperbaiki bau badan, tetapi tidak dimaksud untuk mengobati
atau menyembuhkan suatu penyakit.

Mengingat jenis bahan kosmetik umumnya terdiri dari bahan-bahan kimia yang memiliki pengaruh
berbahaya terhadap sebagian konsumen, baik dalam wujud pengaruh langsung atau tidak
langsung, maka diperlukan pengujian analisis terlebih kapitalisme, mendorong banyak produsen
bahan-bahan kosmetik untuk memanipulasi dahulu baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dan
hal ini sangat diperlukan demi menjaga kesehatan masyarakat. Perkembangan teknologi modern
telah membawa manusia menuju era baru dalam kehidupan.
Kosmetik termasuk sediaan Farmasi maka pembuatannya harus mengikuti persyaratan,
keaamanan dan kemamfaatannya sesuai dengan undang-undang kesehatan serta peraturan
pelaksanaannya

KOSMETIKA
BPOM dan
DepKes

Kosmetika adalah panduan bahan yang siap untuk


digunakan pada bagian luar badan (Epidermis, rambut,
kuku, bibir dan organ kelamin luar ) gigi dan ronggga mulut
untuk membersihkan , menambah daya tarik , mengubah
penampilan supaya tetap dalam keadaan baik.

Kepala BPOM
Husniah
Rubiana
Thamrin Akib

Pihaknya menemukanya ada sekitar 27 merek kosmetik yang


mengandung bahan yang dilarang digunakan untuk kosmetik , Bahan
berbahaya tersebut yaitu : Merkury (Hg ),Hidroquinon, Zat warna
RhodaminB dan Merak K3.Temuan ini hasil pengawasan BPOM yang
di lakukan dari tahun 2005 hingga kini. Dari bahan-bahan kimia
tersebut tidak bisa digunakan atau dicampur dengan kosmetik kuteks
apabila digunakan dalam jangka waktu lama dapat berakibat fatal bagi
si penggunanya.

Penggolongan
Kosmetika
Kosmetika
Tradisional

Kosmetika Tradisional
Murni

Kosmetika Semi
Tradisional

Kosmetika
Modern

Cosmedics atau Cosmetics


Medicated Cosmedics atau
Cosmetics Medicated

Komestika Hipoalergik

Penggolongan Kosmetik
Berdasarkan Kegunaan
Menurut kegunaanya, kosmetika dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu
kosmetika perawatan kulit dan kosmetika dekoratif (Retno I.S.
Tranggono,1996:31).

Kosmetika Perawatan Kulit


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kelompok Pembersih
Kelompok Penyegar
Kelompok Pelembab
Kelompok Pelindung
Kelompok Penipis
Kelompok
pencegah
dan
penyembuh kelainan pada kulit
7. Kelompok Perawatan Rambut

Kosmetika Dekoratif
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Bedak dasar ( Foundation)


Bedak (Face Powder).
Cat bibir
Pemerah pipi (rouge/blush on)
Pewarna kelopak mata (Eye Shadow)
Pembuat garis mata (Eyeliner)
Maskara
Pensil alis (Eye brow pencil)

Kulit
Ahmad
Muda AK.,
2003 : 53

Kulit adalah jaringan yang meliputi permukaan


tubuh yang terdiri dari epidermis dan korium

Retno I.S.
Tranggono,
1992:4

Kulit merupakan salah satu alat tubuh manusia


yang terpenting, yang paling luas, dan terletak
paling luar

Kulit memiliki tiga lapisan struktur kulit yaitu; epidermis, dermis, dan
subkutis.
Kulit berfungsi sebagai penahan cahaya, kuman, panas, dan zat kimia.
Struktur kulit pada saat bayi dilahirkan sangat halus, lembut, tipis,
agak lembab, tidak ada kerutan dan belum atau tidak ada kelainan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi


Kesehatan Kulit
Pola makan dan diet yang tidak
benar
Kosmetika yang tidak cocok dengan
jenis kulit

(Kinkin S. Basuki,
2003:6).

Penyakit kulit dan jamur


Sinar matahari dan polusi
udara
Hormon yang tidak seimbang

Kebiasaan tertentu

Bahan-Bahan Yang Sering


Digunakan Para Produsen Dalam
Membuat Kosmetik
Merkuri elemental
(Hg)
Merkuri

Merekuri Inorganik

Merkuri Organik
Pemakaian Merkuri dapat menimbulkan berbagai hal, antara lain perubahan
pada warna kulit, yang kemudian bisa mengakibatkan bintik-bintik hitam pada
kulit, alergi, iritasi kulit, kerusakan permanent pada susunan syaraf, seperti
tremor, insomnia, kepikunan, gangguan penglihatan, gerakan tangan
abnormal (ataxia), gangguan emosi, otak, ginjal dan gangguan perkembangan
janin. Bahkan paparan dalam jangka pendek dengan dosis tinggi dapat
mengakibatkan muntah-muntah, diare dan kerusakan ginjal serta merupakan
zat karsinogenik (menyebabkan kanker) pada manusia.

CONTOH BAHAN BERBAHAYA YANG


TERDAPAT PADA CREAM VALAYA
(NIGHTLY DAN DAILY)
Petroleum
Distillates
(parafin cair )

Sifatnya carcinogen bagi


tubuh manusia

Propylene
Glycol

kemerahan pada kulit,


dermatitis kontak, merusak
ginjal dan hati

Isopropyl
Alcohol

iritasi kulit dan merusak lapisan


asam kulit sehingga bakteri dapat
tumbuh dengan subur, Penuaan dini

Kationik
Surfaktan

digunakan secara teratur, Kationik


Surfaktan dapat merusak rambut dan
membuat mereka kering dan rapuh

Lanjutan
Coal Tar
Coal Tar (tar
batubara)

Formaldehida

Aluminium

Hidroquinon

carcinogenic ketika masuk di bawah


kulit

keracunan sistem kekebalan tubuh,


iritasi pernafasan dan bahkan kanker

penyakit pikun atau Alzheimers


mengelupas kulit bagian luar dan menghambat
pembentukan melanin yang membuat kulit tampak
hitam, penggunaan lebih 2% dapat menyebabkan
oochronosis (kulit berbintil seperti pasir dan berwarna
coklat kebiruan yang menimbulkan sensasi gatal dan
terbakar) terhadap orang berkulit gelap.

Lanjutan
Minyak
Mineral

Pewarna
K.10
(Rhodamin)
dan Merah
K.3

tretinoin
dan
diethylen

Minyak ini akan melapisi kulit seperti mantel sehingga


pengeluaran toksin dari kulit menjadi terganggu. Hal
ini akan menyebabkan terjadinya jerawat dan keluhan
kulit lainnya.
merupakan zat Karsinogenik (dapat menyebabkan
kanker). Rhodamin dalam konsentrasi tinggi dapat
mengakibatkan kerusakan hati.
iritasi pada saluran pernapasan dan merupakan zat
karsinogenik penyebab kerusakan pada hati. Asam
retinoat bekerja mengelupas kulit dan dapat
membuat kulit terasa seperti terbakar.

kulit kering, rasa terbakar, dan Teratogenik (cacat


pada janin).

PROSES TOKSIKAN
KOSMETIK VALAYA (NIGHTLY
DAN DAILY)
Merkuri yang digunakan dalam kosmetik (krim pemutih Valaya
Cream) adalah merkuri anorganik. Merkuri anorganik (Hg+, Hg2+)
merupakan senyawa merkuri dalam bentuk garam.
Absorbsi

Merkuri

Distribusi

Merkuri yang terkandung dalam kosmetik,


memiliki jalur masuk kedalam tubuh melalui
kulit. Pemakaian kosmetik (mengandung
merkuri) yang terus menerus akan
mengakibatkan racun masuk kedalam tubuh.
Dari segi toksisitas, konsentrasi dalam darah
merupakan indikator yang sesuai dari dosis yang
diserap dan jumlah yang ada secara sistematik.
Metil merkuri terikat pada haemoglobin, dan daya
ikatnya yang tinggi pada hemoglobin janin
berakibat tingginya kadar merkuri pada darah uri
dibandingkan dengan darah ibunya.

LANJUTAN

Metabolisme

Metil merkuri dapat dimetabolisme menjadi metil


anorganik oleh hati dan ginjal. Metil merkuri
dimetabolisme sebagai bentuk Hg++ . Metil merkuri
yang ada dalam saluran cerna akan dikonversi menjadi
merkuri anorganik oleh flora usus (Lestarisa, 2010).

Eliminasi
(Lestarisa,
2010).

Eliminasi merkuri dari tubuh melalui urin dan feses


dipengaruhi oleh bentuk senyawa merkuri, besar dosis
merkuri , serta waktu paparan. Ekskresi metal merkuri
sebesar 90 % terjadi melaluii feses, baik paparan akut
maupun kronis

LANJUTAN
Absorbsi

Hidrokuinon

Eliminasi

Efek

sebagian besar adalah


menembus lapisan kulit
yang terdiri atas
epidermis dan dermis
Eliminasi
Hidrokuinon dari
tubuh melalui urin
dan feses
Hidrokuinon juga dapat menyebabkan
kelainan pada ginjal (nephropathy), kanker
Darah ( leukemia ) dan Kanker Hati (
hepatocelluler adonema ) serta penyakit,
seperti Vitiligo (pigmen kulit hilang sehingga
terbentuk area putih seperti panu) hingga
Okronosis atau kulit yang berubah hitam atau
biru.

LANJUTAN
Absorbsi

Rhodamin B

sebagian besar adalah


menembus lapisan kulit
yang terdiri atas epidermis
dan dermis

Distribusi

jika menumpuk ditubuh maka akan


mengganggu fungsi kerja organ
hati.karna bersifat karsinogenik
Rhodamin B lama kelamaan akan
memicu perubahan fungsi sel menjadi
sel kanker

Efek

sangat berbahaya jika mengenai kulit,


terhirup, mengenai mata dan tertelan.
Akibat yang ditimbulkan dapat berupa:
iritasi pada saluran pernafasan, iritasi
pada kulit, iritasi pada mata, iritasi
saluran pencernaan, dan bahaya kanker
hati. Itu hanya sebagian hal yang buruk
akibat penggunaan kosmetik berbahaya

LANJUTAN

Pengaktifan
reseptor asam
retinoat (RAR)
Distribusi
Asam retinoat
bekerja melalui tiga
mekanisme

Asam
Retinoat /
Tretinoin /
Retinoic Acid
(Retin A)

Pembentukan dan
peningkatan jumlah protein
NGAL (Neutrophil GelatinaseAssociated Lipocalin)
Berperan
sebagai iritan

Efek

Pada penggunaan topikal, asam retinoat dapat


menyebabkan iritasi kulit, kulit seperti
terbakar, terutama buat yang berkulit sensitif.
Sedangkan pada penggunaan sistemik (
misalnya peroral ) asam retinoat memiliki efek
teratogenik, yaitu menyebabkan abnormalitas
perkembangan janin dalam kandungan.

Toksisitas
kosmetika dapat
dilihat pada tabel
berikut
Toksisitas

Sediaan kosmetika

Tinggi

Penetral permanent wave, penghapus cat kuku,


krim wajah dan depilatori

Sedang

Cat kuku, zat warna rambut metal, lotion permanent


wave, bath oil, shaving lotion, tonik rambut yang
mengandung alkohol, cologne, dan toiletries

Rendah

Parfum, deodoran, dan bath salt

Relatif tidak toksik

Hand lotion dan krim, cleansing cream, zat warna


rambut dari tumbuh-tumbuhan, pengatur rambut
yang tidak mengandung alkohol, dan lipstik

PENUTUP
KESIMPULAN
1.

Zat kimia yang digunakan dalam kosmetik haruslah yang benar-benar aman digunakan dan sesuai
dengan dosis yang sudah ditentukan.

2.

Adapun

jenis-jenis

zat

kimia

yang

berbahaya

pada

kosmetik

antara

lain

yaitu:Merkuri,Hidrokuinon,Rhodamin B,Asam Retinoat, Petroleum Distillates, Isopropyl Alcohol dan


Formaldehid
3.

Rata-rata toksikan pada kosmetik di absorbsi pada kulit

4.

Efek samping yang ditimbulkan sangat berbahaya sekali dan tentunya merugikan kesehatan bagi
pengguna.Bagi konsumen, bijak dalam menggunakan kosmetik menjadi cara yang tepat untuk mencegah

diri dari risiko zat berbahaya dalam kosmetik seperti merkuri yang telah dipaparkan sebelumnya.
Konsumen harus Cermat dalam memilih dan membeli kosmetik sesuai kebutuhan
5.

Efek yang ditimbulkan mulai dari kerusakan kulit,kerusakan organ,hingga menimbulkan efek
karsinogenik dan teratogenik.

LANJUTAN
A. SARAN
1.

Bagi konsumen yang menggunakan krim pemutih hendaklah berhati-hati


dalam memilih krim pemutih yang beredar dipasaran dan sebaiknya
menggunakan krim pemutih yang sudah terdaftar di departemen kesehatan.

2.

Waspada akan kosmetik ilegal serta pembelian pada outlet outlet resmi, akan

mengurangi kita memakai kosmetik illegal tersebut Hilangnya perhatian


konsumen terhadap produk yang dibeli atau digunakannya dalam meneliti
dan mengamati kemasan produk tersebut baik label perusahaan dan
kandungan yang terdapat pada produk tersebut sehingga cenderung produk
ini laku terjual dipasaran. Produk berizin resmi selalu mencantumkan label
produsen resmi pada kemasan dan selalu dijelaskan kandungan yang
terdapat pada kemasan

LAMPIRAN
FOTO-FOTO KERUSAKAN PADA KULIT AKIBAT
PENGGUNAAN ZAT KIMIA TERLARANG PADA
KOSMETIK

Anda mungkin juga menyukai