Kajian Potensi Weleri
Kajian Potensi Weleri
Kajian Potensi Weleri
dari
pembangunan.
Oleh
karenanya
bagian
yang
terpisahkan
dengan
maka
penyelenggaraan
pembangunan
yang
bertujuan
meningkatkan
c. Tersedianya informasi yang akurat tentang potensi dan masalah yang dimiliki
kecamatan Weleri Kabupaten Kendal.
d. Penentuan prioritas pembangunan yang tepat sasaran berarti membuat suatu
program pembangunan yang sesuai dengan potensi-potensi yang ada di
wilayah/daerah tersebut serta pertimbangan ilmiah dengan melihat sistem ekonomi,
sosial, dan lingkungan yang ada. Hal ini berarti pula ada usaha optimalisasi
pemanfaatan potensi (sumber daya alam, manusia, man-made capital, social
capital) wilayah sehingga secara langsung ataupun tidak langsung dapat
mengoptimalkan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pelaksanaan pekerjaan ini diharapkan dapat menghasilkan dokumen yang berisi
potensi ekonomi yang dapat memberi manfaat semua pihak sebagai berikut:
a. Memberikan informasi kepada stakeholder dan masyarakat luas terkait potensi
kecamatan di Kabupaten Kendal sehingga mendorong usaha dan kreativitas
masyarakat.
b. Sebagai referensi bagi stakeholder, masyarakat, dan juga pemerintah untuk
mengetahui potensi perkembangan kegiatan wilayah dan melihat potensi kondisi
suatu kegiatan terhadap kegiatan lainnya sehingga dapat membantu menghasilkan
perkembangan wilayah perencanaan secara optimum.
Kajian ini meliputi beberapa kegitan yaitu:
a. Melakukan pengumpulan data primer.
b. Melakukan pengumpulan data sekunder (studi terdahulu jika ada).
c. Melakukan analisis dengan metode Location Quotient (LQ).
d. Melakukan analisis pergeseran (Shift-Share)
(50.93 persen)
perempuan. Sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur produktif yakni
14 tahun 59 tahun. Namun demikian, ditinjau pada komposisi penduduk menurut
tingkat pendidikan, pendidikan penduduk Kecamatan Weleri masih relatif rendah.
4
Sektor/Subsektor
Jenis Potensi
Tanaman
pangan
Padi
Jagung
Perkebunan
Tembakau
Unggas
Industri dan
Perdagangan
Pariwisata
Tambang
Daur Ulang
Desa Payung
Batik Witro
Weleri
Goa Maria
Sidomukti
Montongsari
Karangdowo
Sambongsari
Pasar Kembang
Galian C
Pasar Weleri
Sidomukti
Adapun, mengenai arah kebijakan umum sasaran program serta kegiatan yang sesuai
dengan permasalahan pengembangan potensi dapat disusun sebagai berikut
5
Arah Kebijakan
umum
Sasaran
Program
Kegiatan
Penyuluhan
tentang
pentingnya
mengolah lahan
pertanian secara
bisnis
a. Cara/tujuan
produksi
bersifat
subsisten
b. Perdagangan
hasil tanaman
pangan dalam
bentuk produk
primer
c. Faktor
kelembagaan
petani belum
mendukung
a. Pengembangan
pertanian tanaman
pangan dan
hortikultura diarahkan
pada produksi dengan
orientasi bisnis
Meningkatnya
a. Perubahan
produktivitas
paradigma
hasil
tanaman
tujuan produksi
pangan
subsisten
ke
tujuan
yang
bersifat bisnis/
komersial
b.Peningkatan
produktivitas
hasil pertanian
a.Pelatihan
penanganan
hasil
pasca
panen
dan
pengembangan
produk olahan
Penyuluhan
teknologi tepat
guna
Berkembangnya
industri produk
olahan
hasil
pertanian
tanaman pangan
d. Ancaman alih
fungsi
lahan
baik
untuk
pemukiman
maupun
industri
Pengembangan
a. Pengembangan
produk
olahan teknologi tepat
tanaman pangan guna
dan holtikultura
di
Kecamatan
Weleri
b. Bimbingan dan
bantuan teknis
pengolahan
pertanian
e. Tekanan
kebutuhan
petani
b. Penguatan
kelembagaan petani
a. Peningkatan
Semakin
ketersediaan
kuatnya sistem
dan
kelembagaan
kelengkapan
petani
informasi pasar
input dan output
b. Penguatan
sistem
kelembagaan
petani tanaman
pangan
c.
Pembentukan
kelompok tani
Pembentukan
kelompok usaha
bersama
(pembentukan
jaringan
kemitraan)
Peningkatan Fasilitasi
kemudahan
informasi
dan
akses informasi akses pasar
pasar input dan
output
d. Peningkatan
Fasilitasi
akses
pada sumber
berbagai sumber pembiayaan
pembiayaan
c. Pengendalian
fungsi lahan
alih Menghambat
laju
pertumbuhan
alih fungsi lahan
tanaman pangan
Regulasi
fungsi
terutama
pertanian
alih Regulasi/peratur
lahan an alih fungsi
lahan lahan (pertanian
organik)
Perkebunan
a. Pengelolaan
yang
belum
optimal
a. Optimalisasi
pengelolaan
hasil-hasil
perkebunan
c. Meningkatnya
produktivitas
perkebunan
Pengembangan
Mengatur pola
sistem
pola tanam
tanam
sumberdaya
perkebunan
Membangun
kekhasan
dan
benak
pasar
sasaran
Melakukan
kegiatan
penelitian
pengembangan
produk
dan
pemasaran
Upaya
peningkatan
skala produksi
agar
mampu
memanfaatkan
economies
of
Membentuk
kelompok petani
pekebun untuk
meningkatkan
untuk kapasitas
produksi/skala
scale
d. Pola produksi
masih
subsisten
produksi
d. Meningkatnya
wawasan petani
pekebun
tentang
produksi dan
akses pasar
Peningkatan
Meningkatkan
akses informasi ketersediaan
dan ketersediaan informasi pasar
informasi
terutama
informasi pasar
terkait dengan
permintaan dan
jenis
produk
yang diminta
e. Meningkatkan
produksi
perkebunan
yang
berorientasi
bisnis
a. Fasilitasi
Peningkatan
pengembangan
akses
pasar
produk olahan
terutama pasar
ekspor
b. Memberikan
bimbingan
teknis
pengolahan
hasil
perkebunan
10
c.Keterbatasan
modal
c. Pengetahuan
pasar rendah
b. Meningkatnya
kemampuan
permodalan
Penguatan
permodalan
b.
Meningkatkan a. Meningkatnya Pengembangan
produktivitas
dan /
semakin program
daya saing industri
luasnya
kemitraan
kemitraan yang
mendukung
perluasan pasar
maupun akses
modal
b. Membentuk
forum kerja
sama
para
pemangku
kepentingan
11
d. Mutu produk
belum
terstandarisasi
b.Meningkatnya
produktivitas
c. Sistem
Peningkatan
menajemen
kualitas
yang semakin manajemen
baik
b. Bimbingan
teknis
a. Penyuluhan
pengelolaan
keuangan
bisnis
b. Pelatihan
manajemen
yang sesuai
Pariwisata
a.Peningkatan
Pengelolaan
a. Belum
Pengelolaan
supaya yang
lebih
dikelola
secara optimal lebih optimal dan profesional
promoso
b.Meningkatnya
b. Kualitas
Kualitas Sumber daya
Sumber Daya
manusia pariwisata
Manusia
relatif rendah
c. Pengetahuan
Inovasi
Pariwisata
Pelatihan
dan
bimbingan teknis
pengelolaan
Pariwisata
Peningkatan
a. Fasilitasi
kualitas sumber
pendidikan
daya pengelola
kepariwisataan
pariwisata
b. Kerjasama
Binamarga dan
dengan
SMK Ciptaru.
atau Perguruan
Tinggi
12
Pariwisata
c. Pengembangan
d. Kondisi
masyarakat sadar
atraksi,
pariwisata
akomodasi,
aksesabilitas
dan
pendukung
wisata lainnya
kurang
memadai
Memberikan
penyuluhan
perilaku yang
mendukung
pengembangan
pariwisata
Berkembangnya
produk-produk
pendukung
pariwisata
Pelatihan
pengembangan
produk
sesuai
dengan karakter
obyek wisata
Memberikan
pelatihan
dan
bimbingan
teknis
13