Kajian Potensi Weleri

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

KAJIAN POTENSI KECAMATAN WELERI

KABUPATEN KENDAL 2013

Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan


akhir

dari

pembangunan.

Oleh

karenanya

pembangunan harus dilaksanakan secara terus


menerus sehingga terjadi kenaikan kesejahteraan
secara terus menerus. Demikian juga pembangunan
di tingkat daerah. Pembangunan daerah bukan
merupakan

bagian

yang

terpisahkan

dengan

pembangunan nasional. Pembangunan daerah yang


optimal akan meningkatkan daya saing daerah dan pada akhirnya akan menjadi basis daya
saing nasional.
Berkaitan dengan perencanaan pembangunan, dengan diberlakukannya otonomi daerah
maka daerah memiliki keleluasaan yang semakin besar dalam mengurus rumah tangganya
sendiri. Hal demikian memungkinkan daerah juga semakin leluasa dalam melakukan
perencanaan pembangunan sesuai dengan situasi, kondisi, potensi serta keunikan daerah itu
sendiri. Perencanaan pembangunan yang demikian akan membawa pembangunan daerah
dapat diselenggarakan secara optimal, pembangunan daerah perlu memperhatikan potensi
daerah. Oleh karena itu, perencanaan pembangunan berbasis wilayah merupakan bagian
yang strategis dalam perencanaan pembangunan.
Bertitik tolak dari pemikiran tersebut, maka kajian atau identifikasi potensi wilayah
menjadi sangat penting dan

strategis untuk diselenggarakan sebagai acuan dalam

perencanaan pembangunan wilayah serta meningkatkan daya saing daerah. Dengan


demikian,

maka

penyelenggaraan

pembangunan

yang

bertujuan

meningkatkan

kesejahteraan masyarakat akan tercapai secara efisien.


Maksud dari kegiatan ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis potensi wilayah
berdasarkan kaidah-kaidah kajian ilmiah. Identifikasi yang dimaksud adalah memerinci
semua kekayaan/sumberdaya baik fisik dan non fisik pada area (wilayah kecamatan
tertentu) untuk dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi modal dan kekuatan wilayah
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Adapun tujuan pelaksanaan
kegiatan ini adalah untuk melakukan kajian atas potensi kecamatan di Kabupaten Kendal
dengan mengidentifikasi seluruh potensi serta permasalahan dalam pengembangan potensi,
menentukan potensi unggulan yang mencakup unsur-unsur sumber daya alam serta sumber
daya manusia maupun infrastruktur pendukung yang dapat dimanfaatkan untuk
kesejahteraan masyarakat di wilayah yang bersangkutan atau dalam pembangunan pada
umumnya. Pendekatan yang digunakan dalam kajian ini meliputi baik numerik/kuantitatif
maupun kualitatif dengan bantuan tabel, grafik, peta, dan lain sebagainya. Dengan
demikian, diharapkan hasil kajian dapat digunakan sebagai referensi dan acuan bersama
bagi pemerintah, pengusaha dan masyarakat dalam mengembangkan wilayah yang
bersangkutan.
Adapun sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan ini adalah:
a. Mengelompokkan jenis potensi yang ada berdasarkan jenisnya.
b. Mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari sumberdaya dan
potensi yang dimiliki

c. Tersedianya informasi yang akurat tentang potensi dan masalah yang dimiliki
kecamatan Weleri Kabupaten Kendal.
d. Penentuan prioritas pembangunan yang tepat sasaran berarti membuat suatu
program pembangunan yang sesuai dengan potensi-potensi yang ada di
wilayah/daerah tersebut serta pertimbangan ilmiah dengan melihat sistem ekonomi,
sosial, dan lingkungan yang ada. Hal ini berarti pula ada usaha optimalisasi
pemanfaatan potensi (sumber daya alam, manusia, man-made capital, social
capital) wilayah sehingga secara langsung ataupun tidak langsung dapat
mengoptimalkan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pelaksanaan pekerjaan ini diharapkan dapat menghasilkan dokumen yang berisi
potensi ekonomi yang dapat memberi manfaat semua pihak sebagai berikut:
a. Memberikan informasi kepada stakeholder dan masyarakat luas terkait potensi
kecamatan di Kabupaten Kendal sehingga mendorong usaha dan kreativitas
masyarakat.
b. Sebagai referensi bagi stakeholder, masyarakat, dan juga pemerintah untuk
mengetahui potensi perkembangan kegiatan wilayah dan melihat potensi kondisi
suatu kegiatan terhadap kegiatan lainnya sehingga dapat membantu menghasilkan
perkembangan wilayah perencanaan secara optimum.
Kajian ini meliputi beberapa kegitan yaitu:
a. Melakukan pengumpulan data primer.
b. Melakukan pengumpulan data sekunder (studi terdahulu jika ada).
c. Melakukan analisis dengan metode Location Quotient (LQ).
d. Melakukan analisis pergeseran (Shift-Share)

e. Melakukan analisis sumberdaya dan IPTEK.


f. Melakukan analisis sinergitas kebijakan.
g. Capital Output Ratio (COR)
h. Analisis Skalogram
i. Melakukan analisis homogenitas aktivitas.
j. Melakukan analisis kesesuaian lahan.
k. Melakukan analisis daya dukung lingkungan dan manajemen resiko.
l. Melakukan analisis sistem transportasi (Origin Destination).
m. Melakukan analisis pariwisata.
n. Melakukan analisis SWOT.
o. Menyusun sistem informasi geografis (SIG) hasil kajian potensi. Kesimpulan dan
rekomendasi.
Dengan melakukan beberapa tahapan kegiatan tersebut diketahui bahwa:
1. Kecamatan Weleri sebagai salah satu Kecamatan di Kabupaten Kendal memiliki
luas 30.29 km2 atau 3.02 persen luas Kabupaten Kendal.
2. Dari seluruh luas lahan yang ada, penggunaan lahan terluas secara bertutur-turut
adalah tanah sawah dan pekarangan masing-masing 39.15 persen dan 21.10 persen.
Kecamatan Weleri juga masih memiliki tanah hutan yang cukup luas 14.39 persen
wilayah kecamatan.
3. Jumlah Penduduk Kecamatan Weleri pada tahun 2011 adalah sebanyak 62.408
jiwa, terdiri dari 30.629 (49.07 persen) lakilaki dan 31.779

(50.93 persen)

perempuan. Sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur produktif yakni
14 tahun 59 tahun. Namun demikian, ditinjau pada komposisi penduduk menurut
tingkat pendidikan, pendidikan penduduk Kecamatan Weleri masih relatif rendah.
4

4. Kecamatan Weleri memiliki potensi sumberdaya alam yang cukup beragam.


Dengan mempertimbangkan beberapa hal terkait dengan pengembangan potensi
seperti dukungan sumberdaya alam, dukungan sumber daya manusia, dukungan
sarana dan prasarana serta legalitas dalam bentuk dukungan RTRW, dapat
ditentukan beberapa titik lokasi pengembangan sebagai prioritas sebagai berikut:

Sektor/Subsektor

Jenis Potensi

Titik Lokasi Pengembangan

Tanaman
pangan

Padi

Bumiayu, sambongsari, Manggungsari

Jagung

Sidomukti, Sumberagung, Manggungsari

Perkebunan

Tembakau

Ngasinan, Sumberangung, Weleri,


Tratemulyo, Manggungsari, Sumberagung,
Montongsari

Unggas

Telor Ayam Kampung

Sumberagung, Sidomukti, manggungsari

Industri dan
Perdagangan

Bandeng cabut duri

Pariwisata

Tambang

Daur Ulang

Desa Payung

Batik Witro

Weleri

Goa Maria

Sidomukti

Pintu air Kedung Asem

Montongsari

Water Land (Sekartama)

Karangdowo

Makam Kyai Sambong

Sambongsari

Pasar Kembang
Galian C

Pasar Weleri
Sidomukti

Adapun, mengenai arah kebijakan umum sasaran program serta kegiatan yang sesuai
dengan permasalahan pengembangan potensi dapat disusun sebagai berikut
5

Matrik Kebijakan Umum, Sasaran,Program, Kegiatan


Permasalahan
Umum
Pengembangan
Potensi Wilayah

Arah Kebijakan
umum

Sasaran

Program

Kegiatan

Program SKPD Terkait

Penyuluhan
tentang
pentingnya
mengolah lahan
pertanian secara
bisnis

Dinas Pertanian (leading


untuk pertanian),
Disperindag, Bappeda,
Disnakertrans

Pengembangan Tanaman Pangan dan Hortikultura

a. Cara/tujuan
produksi
bersifat
subsisten

b. Perdagangan
hasil tanaman
pangan dalam
bentuk produk
primer

c. Faktor
kelembagaan
petani belum
mendukung

a. Pengembangan
pertanian tanaman
pangan dan
hortikultura diarahkan
pada produksi dengan
orientasi bisnis

Meningkatnya
a. Perubahan
produktivitas
paradigma
hasil
tanaman
tujuan produksi
pangan
subsisten
ke
tujuan
yang
bersifat bisnis/
komersial
b.Peningkatan
produktivitas
hasil pertanian

a.Pelatihan
penanganan
hasil
pasca
panen
dan
pengembangan
produk olahan
Penyuluhan
teknologi tepat
guna

Berkembangnya
industri produk
olahan
hasil
pertanian
tanaman pangan

d. Ancaman alih
fungsi
lahan
baik
untuk
pemukiman
maupun
industri

Pengembangan
a. Pengembangan
produk
olahan teknologi tepat
tanaman pangan guna
dan holtikultura
di
Kecamatan
Weleri
b. Bimbingan dan
bantuan teknis
pengolahan
pertanian

e. Tekanan
kebutuhan
petani

b. Penguatan
kelembagaan petani

a. Peningkatan
Semakin
ketersediaan
kuatnya sistem
dan
kelembagaan
kelengkapan
petani
informasi pasar
input dan output
b. Penguatan
sistem
kelembagaan
petani tanaman
pangan

c.

Pembentukan
kelompok tani

Pembentukan
kelompok usaha
bersama
(pembentukan
jaringan
kemitraan)

Peningkatan Fasilitasi
kemudahan
informasi
dan
akses informasi akses pasar
pasar input dan
output

d. Peningkatan
Fasilitasi
akses
pada sumber
berbagai sumber pembiayaan
pembiayaan
c. Pengendalian
fungsi lahan

alih Menghambat
laju
pertumbuhan
alih fungsi lahan
tanaman pangan

Regulasi
fungsi
terutama
pertanian

alih Regulasi/peratur
lahan an alih fungsi
lahan lahan (pertanian
organik)

Perkebunan
a. Pengelolaan
yang
belum
optimal

a. Optimalisasi
pengelolaan
hasil-hasil
perkebunan

Pengembangan produk b. Positioning


b. Skala
olahan hasil perkebunan
produk
produksi
yang berientasi ekspor
perkebunan
cenderung
kecil
(skala
industri rmah
tangga)
c. Pengetahuan
pelaku/petani
pekebun
relatif
terbatas

c. Meningkatnya
produktivitas
perkebunan

Pengembangan
Mengatur pola
sistem
pola tanam
tanam
sumberdaya
perkebunan
Membangun
kekhasan
dan
benak
pasar
sasaran

Melakukan
kegiatan
penelitian
pengembangan
produk
dan
pemasaran

Upaya
peningkatan
skala produksi
agar
mampu
memanfaatkan
economies
of

Membentuk
kelompok petani
pekebun untuk
meningkatkan
untuk kapasitas
produksi/skala

Dinas Pertanian (leading


untuk pertanian),
Disperindag, Bappeda,
Disnakertrans

scale
d. Pola produksi
masih
subsisten

produksi

d. Meningkatnya
wawasan petani
pekebun
tentang
produksi dan
akses pasar

Peningkatan
Meningkatkan
akses informasi ketersediaan
dan ketersediaan informasi pasar
informasi
terutama
informasi pasar
terkait dengan
permintaan dan
jenis
produk
yang diminta

e. Meningkatkan
produksi
perkebunan
yang
berorientasi
bisnis

a. Fasilitasi
Peningkatan
pengembangan
akses
pasar
produk olahan
terutama pasar
ekspor

b. Memberikan
bimbingan
teknis
pengolahan
hasil
perkebunan

10

Industri dan Perdagangan


Penguatan a. Meningkatnya Peningkatan Daya Pelatihan,
Disperindag
(leading
a. Skala industri a.
kelembagaan IKM
Daya
saing saing
penyuluhan dan SKPD). Disnakertrans,
rumah tangga
hasil-hasil
bimbingan
industri
teknis
pengolahan
standardisasi
hasil produksi
b. Kemampuan
Manajemen

c.Keterbatasan
modal

c. Pengetahuan
pasar rendah

b. Meningkatnya
kemampuan
permodalan

Penguatan
permodalan

b.
Meningkatkan a. Meningkatnya Pengembangan
produktivitas
dan /
semakin program
daya saing industri
luasnya
kemitraan
kemitraan yang
mendukung
perluasan pasar
maupun akses
modal

Bantuan modal Bappeda, Dinas Koperasi


atau
fasilitasi dan UKM
untuk
meningkatkan
akses
kepada
sumber
permodalan
a. Pembentukan
kelompok
usaha
bersama

b. Membentuk
forum kerja
sama
para
pemangku
kepentingan

11

d. Mutu produk
belum
terstandarisasi

b.Meningkatnya
produktivitas

Peningkatan hasil a. Bantuan


Teknis
produksi

c. Sistem
Peningkatan
menajemen
kualitas
yang semakin manajemen
baik

b. Bimbingan
teknis
a. Penyuluhan
pengelolaan
keuangan
bisnis
b. Pelatihan
manajemen
yang sesuai

Pariwisata
a.Peningkatan
Pengelolaan
a. Belum
Pengelolaan
supaya yang
lebih
dikelola
secara optimal lebih optimal dan profesional
promoso

b.Meningkatnya
b. Kualitas
Kualitas Sumber daya
Sumber Daya
manusia pariwisata
Manusia
relatif rendah
c. Pengetahuan
Inovasi
Pariwisata

Pelatihan
dan
bimbingan teknis
pengelolaan
Pariwisata

Peningkatan
a. Fasilitasi
kualitas sumber
pendidikan
daya pengelola
kepariwisataan
pariwisata

Menyelenggara Dinas Pariwisata (leading


kan
pelatihan sektor, Disperindag ,
terkait dengan Disnakertrans,
pengelolaan
pariwisata
Bappeda, Dinas
Koperasi
dan
UKM,

b. Kerjasama
Binamarga dan
dengan
SMK Ciptaru.
atau Perguruan
Tinggi

12

Pariwisata
c. Pengembangan
d. Kondisi
masyarakat sadar
atraksi,
pariwisata
akomodasi,
aksesabilitas
dan
pendukung
wisata lainnya
kurang
memadai

Memberikan
penyuluhan
perilaku yang
mendukung
pengembangan
pariwisata

Berkembangnya
produk-produk
pendukung
pariwisata

Pelatihan
pengembangan
produk
sesuai
dengan karakter
obyek wisata

Memberikan
pelatihan
dan
bimbingan
teknis

13

Anda mungkin juga menyukai