Switching PCM Multiframe
Switching PCM Multiframe
MotruLnrtoN
lFcprf
5.1
Konsep
Dasar
PCM
Pulse code Modulation
secara prinsip
merupakan
suatu metode umum yang
digunakan
untuk mengubah
sinyal analog
menjadi sinyal digital. Dalam
suatu sistem digital, jika
sinyal analog
menjadi masukan
dalam sistem
tersebut
maka sebenarnya
sinyar anarog yang
dikirim cukup dengan sample-
sample-nya
saja, tetapi dapat merepresentasikan
sinyal analog asal. Oleh
karena itu ada
4
tahapan
utama yang
harus dilakukan
apabila
sinyal listrik
-ffi
analog
(apakah sinyal suara atau
gambar) akan diubah menjadi srnyal listrik
digttal antara lain adalah:
1. Sampling
2.
Quantisasi
3.
Pengkodean
4.
Multipleing
1. Sarnpling
Hal yang prinsip untuk diketahui dalam
proses sompling adalah:
1. Untuk mengirimkan
informasi
dalam suatu sinyal, tidak perlu seluruh
sinyal ditransmisikan,
cukup diambil sampelnya
saja.
2. Sompling:
proses pengambilan sample atau contoh besaran sinyal
analog
pada titik tertentu secara teratur dan berurutan.
3.
Frekuens i sampling
harus lebih besar dari 2 x frekuensi
yang di-
sampling
(sekurang-kurangnya
memperoleh
puncak dan lembah)
[teorema
NYqust]
fs > zfi
fs
=
Frekuensi scmpling
fi
=
Frekuensi inforrnasi/sumber
(yang dr-sampling)
Rekomendasi CCIIT : fs
=
Sooo Hz
fi
:
too - 34oo
Hz
(SinYal Bicara)
Artinya sinyal telepon di-scmpling
Sooo kali per detik.
Hasil
penyamplingan berupa PAIvI
(Pulse Amplitude
Modulation)
seperti
terlihat
pada Gambar
5.1
di bawah. Penggun aan Lous Pcss Filter dalam
methoda samplingkarena
sinyal bicara berada
pada frelcwensi
rendah.
Sampling
Dalam sampling yang
dipentingkan
adalah periode
sampling
bukan lebar
pulsa
sampling. Menurut teorema nyquist
bila frekuensi
sampfrng lebih
kecil dari frekuensi informasi/sumber
maka akan terjadi penumpukan
frekuensi/aliasing.
Pada Gambar
5.2
ditunjukkan proses
sampkngterhadap
sinyal asal, berbagai kemungkinan pengguinaan
fs sehingga bisa terjadi
penumpukan
frekuensi/aliasing.
w
2.
Quantisasi
Quantisasi
pada prinsipnya merupakan
proses dalam menentukan segmen-
segmen dari amplitudo sampling
(hasil sampling) ke dalam level-level
kuantisasi. Di mana amplitudo dari masing-masing sample akan dinyatakan
dengan harga/nikai integer dari level quantisasi yang terdekat. Seperti
terlihat pada Gambar
S.g
bahwa
pulsa somple sebelum di quantisasi dengan
pulsa sample
yang telah di quantisasi dengan nilai terdekat
pada level
quantisasinya. Terdapat hal yang menarik
yaitu
jika
kita mengambil harga
pendekatan/pembulatan
terhadap level quantisasi terdekat adalah
munculnya Derau
Quantisasf,
yang tentu akan menurunkan kualitas sinyal
hasil quantisasi, oleh karena itu dilakukan z
(dua) cara quantisasi sehingga
tidak terjadi
penurunan kualitas hasil quantisasi tersebut, yaitu:
4
.3
2
1
0
-1
-2
-3
Quantisa
si Linier
(Uniform)
Gambar
5.4
menunjullkan
methode
quantisasi linier dengan
memperhatikan:
1. Selang level quantisasi sama untuk seluruh level quantisasi.
2. Besarnya noise kuantisasi sama untuk seluruh level, tetapi noise
relatifnya tidak sama antara level yang satu dengan lainnya.
4
3
2
1
0
-1
-2
-3
Quantizer
3.
Misal skala bagian positif dibuat sama besar +L, +2,...,*8, demikian
juga
pada bagian negatif
-L,
-2,..., -8 karena dimulai dari +8
9.d
-8
sehingga dibutuhkan 16 macam kode bit yang memerlukan
4
bit
binary.
Kelemahan: bila level sampling menghasilkan amplitudo level yang
berkisar +r dan
-r
hanya dideteksi satu level, menimbulkan noise,
diatasi dengan memperkecil skala segmen tapi akan menambah bit
pengkodean.
Quantisasi
Tidak Linier
(Non Linier)
Gambar
S.S
menunjulilkan methode quantisasi non-linier dengan
melihat hal-hal
yltg meliputi:
1. Perbaikan dari quantisasi linier pada level rendah.
2. Langsung menggunakan quantisasi tidak linier.
3.
Ada dua cara quantisasi tidaklinier:
I Level quantisasi diperkecil untuklevel sinyal rendah.
I Level quantisasi diperbesar untuk level sinyal tinggi.
I Hasil sampling pada sinyal-sinyal
yang rendah dapat dibedakan
dengan beberapa kode yang berbeda sehingga mengurangi noise.
4.
b.
Bab 5
-
Pulse Code Modulation (PCM)
Companding
Selang dibiarkan seragam, tetapi sebelum
quantisasi amplitudo sinyal
kecil diperbesar dan amplitudo sinyal pulsa besar diperkecil. Operasi
yang dilakukan disebut sebagai kompresi
(comp) dan ekspansi
(erp),
yang disebut dengan companding dan methodenya seperti terlihat pada
Gambar
5.6.
Expanding
Ada dua aturan eompanding yang
digunakan:
1- Aturan A (A-Law):
pcM
-
go
Eropa terdiri atas 13 segmen
2- Aturan u
(u
-
Law):
pcM
-
24 As & Jepang terdiri atas 15 segmen,
contohnya seperti pada
Gambar
5.7
t28
t1t
$
to
3a
s
5A
I
r6
+
0
g.
Pengkodean
o Pengkodean
adalah proses
mengubah (mengkodekan)
besaran amplihrdo sampling ke bentuk kode digital biner.
o Pemrosesan
dilakukan secara elektronik oleh perangkat
encoding menjadi B bit wbrd
pCM
yang merepresentasikan
level hasil quantisasi yang
sudah ditentukan yaitu
dari
-
122 sampai dengan +L27 interval quantisasi.
o Bit paling kiri dari word
pcM
jika
=
1 Errly?takan level
positif
dan
jika
=
o berarti level negatif.
o Pengkodean
menghasilkan
total 256 bed a sampling (zs6
subsegmen) yang
memerlukan
8 bit
(zg
=
2s6) seperti
Gambar
5.8
dan Gambar
S.g
berikut.
W
6
Keterangan:
M
=
Mark atau tanda level
S
=
Segmen
A
=
sub-segmen
r@
1
=
amplitudo positif
o
=
amplitudo negative
OOO
=
segmen O
OO1
=
segmen 1
111
=
Segmen
7
OOOO
=
O
1111
=
15
+tt .....,.
.ltt
.!l ..-.., rta
+af ..,.-,
oat .,..,.. +(
+33 ......, iat
M S S S A A A A
4.
Multipbrtng
Fungsi : - Untuk penghematan
transmisi
- Menjadi dasar penyambungan
digital
TDM digunakan dalam pentransmisian
sinyal digital. sinyal suara
(analog)
diubah dalam bentuk digital meralui proses
sampling dan
coding, setelah itu baru di multiplex
,
secara rengkap dapat dilihat pada
Gambar
S.1o.
Sar$iry ltuantisari Coding Itltrltiplelclirg
5.2 Karakteristik
PCM
Aturan dasar yang meliputi :
1. Rekomendasi
CCIIT G.7gz: PCM
3o
mengkombinasikan
30
kanal bicara
pada
satu
jalur
highway dengan bitrate zo4g Kbps.
2- Rekomendasi
CCITT G.ZSS: PCM z4 mengkombinasikan24kanal
bicara
pada
satujalur highu:ay dengan bitrate LS44I(bps.
g.
Keduanya merupakan rekomendasi
dasar atau basfc struktur
disebut
juga
dengan "primary
Transmis.sron
system" atau
Digital Carcier (pDC)".
PCM yang
"Primary
W
Persamaan PCM
3o
dengan PCM z4
o Frekuensi Sampling
o Jumlah sampling
per time slot
o Periodepukeframe
Jumlatr bit dalam t time-slot
Bitrateper time-slot
o
o
8 KHz
8ooo sample/detik
T
=
r/fs -
L25 usec
8 bit
8ooox8=64I(bps
Adapun perbedaan antara PCM-3o dengan PCM-24, secara keseluruhan
dapat dilihat
pada Tabel.5.r:
Tabel s.r Perbedaan PCM
3o
deggan PCM z4
gaiii;Wtti+,$$t-r;;:$trt**X.rtrF*ffiSii$#.#.W
f ?,i,,XinE4iiiiii:i;Y;fI*irr:4i:lii
I 3odiag/Ensdiag A-larn'
u
-Iast
2 hlnlth segYnst 13 segxent
15 segnent
3 hruleh ts /&nee l? rs
,A*
4 hmhh bit i frsme Bx3?=?56
!x24+1=193
5 fedode l ts t25 usiS? =
3"9 us 1?5 us/?4
-
5"? ug
6 Bitrate l&auc lS,{8 Kt'ps
tS4itKbps
7 $isnatline
{CILS)
ilikumputhar
pada ts 16 setiaP 1{
bsne
tZ
Kbf's)
1 bit prksffil *etiap t
hame
{13
Kbps}
I $ien*Iire
{CCS}
$ bit pada ts 16
{6'l
Kbpt}
I bit pada setiap framr
rrlap {a
Kbps}
I P*ta frase
-
*ligrrtreirt i bit pad* ts* setiap fragre
ganjil
1 bit tersebar
pde setial
frame gadit
10 Pengftcd*n s*huan E{DB3 atau4B3?
A.DI IAMI
Prilse Franne PCMSo
o Satupulseframe
PCM3o terdiri dari
3z
timeslot
(3e ts).
o
go ts dipakai untuk kanal telepon, satu ts
(tso) mempunyai z fungsi yang
dipakai secara bergantian
pada satu multi
frame.
o Satu mulfi
frameterdiri
danftframe
(frame o sampai dengan
frame
t5).
o Tso pada frame o, 2,4 s.d 14 digunakan untuk menandai awal pulse
frame yang disebut dengan Frame Alignment Signal
(FA,S)
dengan kode
Xoorrorr.
o Tso pada frame 1,
3, S
s.d 15 digunakan sebagai seruice usord untuk
mengirimkan pesan-pesan alarm dengan kode XTDYYYYY.
o Satu ts lainnya
(tsr6) pada frame 1, 2,
3
s.d 15 digunakan untuk
memproses Line Signalling seperti pulsa dial, ansu)er signol, release
signal, dU yaitu signal yang termasuk dalam kategori Channel
As s o ciated Sig nalling
(C.dS).
o Sedangkan tsr6 pada frame-o, lihusus digunakan untuk Common
Channel Sig nalling
(CCS).
Susunan bit pada ts o, diperlihatkan oleh Gambar
5.rr
d.an Gambar
5.rz
di
bawah:
Time slot o sebagai Frame Alignment Signol
(FAS)
Bit ke 7 5 5 + 3
)
I ]
Kode
Biaer
K 3 s t 3 I
o Bit ke-7
=
X sampai saat ini belum digunakan boleh o atau r, disediakan
untuk kode internasional.
o Bit ke-6 s.d o: diisi data oo11o11 digunakan sebagai kode awal dari
ututanframe.
Time Slot o sebagai byte Seruf ce Word
Bir k 7 l 5 t ]
)
3
K*de
Bisec
K I D
+I
v r r v
Bab 5
-
Pulse Code Modulation (PCM)
[,ffiffiffi
1. Bit ke-Z
=
X belum digunakan, untuk kode Internasional.
2. Bit ke-6
=
r kode ini selalu t, untuk membedakan FAS dengan
Sensice Word.
3.
Bit ke-S
=
D Digunakan untuk kode alarm urgent secara
Internasional.
o Jika D
=
o artinya kondisi baik
(tidak
ada alarm)
o Jika D -
r artinya terjadi alarm, mungkin catuan hilang tapi
signal masih muncul, CODEC rusak,
ieiakframe
hilang, Frame
Alignmenf salah, dll
4.
Bit ke-4 s.d o
(Y)
disediakan untuk pemakaian setempat
(pemakaian
nasional).
5.3 Multiframe PCM
I Multiframe adalah deretan 16 buah
ftame
PCM3o (frame o s.d 15)
digunakan untuk membentuk
jalur
3o
buah trunk digital.
t Satu-ftcm e
$tulse frame)
mempunyai panjang waktu 125 us berisi
32
ts.
Panjang waktu satu multi
frame
=
16 x res us
=
z mdetik.
r Muttiframe diperlukan karena dalam proses signaling CAS memerlukan
r time-slot khusus untuk dapat mengirimkan Line Signalling seperti
pulsa 6o mdetik dan
4o
mdetik dari signal dekadik, seizing, atau clear
signal, dll.
I Umumnya satu
jalur pelanggan memerlukan satu time slot sendiri untuk
signalling atau bisa
juga
bersifat common
(pemakaian bersama).
I Time S/of yang digunakan hanya satu fime s/of yaitu time s/of 16 dari
setiap/rcme PCM3o dalam satu multiframe.
I Satu multi
frame
PCM3o ada t6 time slot yang digunakan untuk
signalling
(yaitu ts 16 ini dibagi menjadi z bagian
yang masing-masing
terdiri dari
4
bit
(r nible) bit a b c d, yang digunakan kiri dan kanan dari
setiapfcme. Sehingga 16 buah time slof tersebut sudah melebihi untuk
digunakan sebagai signalling CAS.
I Satu tsr6 dipakai oleh pensinyalan 2 kanal telepon, sehingga untuk
3o
kanal telepon diperlukan 15 buah tsr6.
r satu ts 16 sisanya digunakan sebagai Multiframe Alignment Signal
(MAS) yaitu tsr6 pada frame o seperti Tabel5.z
Tabel s.z Susunan ts 16 untuk CAS
Nomer
Frame
Alokasi bit ts 16
bitl -4
abcd
bits-B
abcd
0 MAS(0000)
LOSS OF MAS
(DDXX)
1
Signalling
untuk kanal 1
S ig nalling
untuk kanal 16
1
S ig na lling
untuk kanal 2
S ig nallin g
u ntu k ka nal 17
I
I
I
1
Signalling
untuk kanal 15
Signalling
untuk kanal 30
o D kondisi normal
=
o, akan berubah menjadi
=
r bila terjadi
kehilangan Multi Frame Alignment Signal.
o X belum dipakai dan biasanya diset
=
t.
Pada Gambar
b.1g
juga
ditunjukkan bagaimana Multif,rame PCM-3o
mempunyai periode mulrtframe, kandungan Frame-o dan Frame-Frame lain
serta kandungan bit pada ts-r6.
Bab 5
-
Pulse Qode Modulation (PCM)
[r'#"Y-i
Multitrane pada PCM
go
0ll 12 3
I
5
lll
o It
t
o
5
ll
J
I
ffi
8 Blt lnlormeti
o lo l0l0ll lo ll lr
ll FAw !tru .lgnalllng
Alarm Sign.l pada
fram 6 G anlll
I 0 0 1 I o 1 I
FAIY pad. lram s genap
1 1 0 I 1 1 I 1
1
3'l T3 30 TS TS T3
FAW FRAIE O
FNAIE t
FRANE 2
FRAIE 3
FRATE 1'
Orde Tingkat Tinggi TFansmisi Digital
o Dengan eara multipluing
jumlah
kanal
(time-slot) per highuay dapat
ditingkatkan. Umumnya faktor perkalian yang digunakan adalah
4
yaitu
4
x PDC,
4
x SDC dan seterusnya.
1 2,o48 (z)
3o
O
Symmetric pair cable
Transverse screened
copper cable
Microwave radio
O
o
2 8,++8 (8)
120
.
Carrier copper cable
.
Optical fibre
.
Microwave radio
3 s+,s68
(s+)
48o
.
Coaxial cable
.
Optical fibre
.
Microwave radio
4
t39,264
(r+o)
196o
a
Microwave radio
Coaxial cable
Optical fibre
a
o
5
563,992
(s6s)
7840
.
Optical fibre
o CCffT merekomendasikan
sistem transmisi orde tingkat tittggr seperti
Tabel
5.3
sebagai berikut:
-W
Latihan Soal dan PertanYaan
1. Kuantisasi
non linier sangat dibututrkan
pada low level kuantitsasi,
bagaimana
hasil kuantisasi
total
jika
ini tidak dilakukan?
2. Apa yang terjadi
jika
fuek-sampling
tidak dipenuhi syarat
>zfs,
bagaimana
dampak
srnyal
yang dirasakan
disisi
penerima?
3.
Sebutkan terdapat
pada parameter apa saja terjadi
perbedaan antara
PCM-go dengan PCM-z+!
4.
Jelaskan
prin^sip Frame Alignmmt
Signal
(FAS) dan Mukifrante
Hignmmt
Signal
(MAS)!
5.
Jelaskan
tentang multiframe
dan bittate
yang bisa dicapai dengan
multiframe
tsb!