0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
203 tayangan

Modul Part Design SD Drafting

CATIA adalah software komputer terintegrasi untuk membantu kreasi, modifikasi, analisis, dan optimasi desain dalam bentuk 2D dan 3D. Software ini memungkinkan pengguna untuk merancang model 3D, melakukan simulasi, dan memproduksi desain secara digital. CATIA banyak digunakan untuk rekayasa, desain, dan perancangan di berbagai bidang seperti aerospace, otomotif, dan industri.

Diunggah oleh

FadjarArinta
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
203 tayangan

Modul Part Design SD Drafting

CATIA adalah software komputer terintegrasi untuk membantu kreasi, modifikasi, analisis, dan optimasi desain dalam bentuk 2D dan 3D. Software ini memungkinkan pengguna untuk merancang model 3D, melakukan simulasi, dan memproduksi desain secara digital. CATIA banyak digunakan untuk rekayasa, desain, dan perancangan di berbagai bidang seperti aerospace, otomotif, dan industri.

Diunggah oleh

FadjarArinta
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 22

1

CATIA

CATIA (Computer Aided Tridimentional Integration Advance) merupakan suatu
software program computer yang terintegrasi untuk membantu kreasi (grafis 3D
dan 2D), modifikasi, analisis, atau optimasi suatu desain. CATIA dikembangkan
oleh Dassault Systmes dan banyak dipergunakan untuk sebagai program
aplikasi dan computer grafis untuk melakukan rekayasa, desain dan perancangan
baik untuk bentuk 3D (tiga dimensi) maupun bentuk 2D (dua dimensi).
Dengan menggunakan CATIA, kita dapat merancang suatu bentuk dalam tiga
dimensi (3D). Keuntungan merancang model dalam 3D adalah:
- Visualisasi dan representative lebih baik
- Digital pre assembly
- Rapid prototyping
- Analisis lebih cepat
- Kesalahan manufactu dapat dihindari
- Menunjang concurrent engineering
Dengan pembuatan model 3D bentuk 2d dapat kita jabarkan secara langsung
dari desain yang telah kita buat, sehingga ketepatan gambar akan lebih baik
disbanding kita membuat model 2D yang diproyeksikan dalam bentuk 3D.
Aplikasi dalam program CATIA diantaranya :
1. Mechanical design (part design, assembly design, Draftring, Sheet metal
design, Structure design, Part structural analysis, assembly structural
analysis, wireframe and surface design, composite design, dan lainnya)
2. Equipment and systems (electrical system design, piping design, Ducting
desain, circuit board design, piping and instrumentation diagram, dll)
3. Shape design & styling
4. Analysis and symulation
5. Digital Mockup
6. Manufacturing
7. dan lainnya
Dewasa ini penggunaan CATIA telah merambah pada segala bidang desain,
diantaranya digunakan dalam perancangan bidang aerospace, automotive,
plant/ship, railway, electronic & consumer good, fabrication and assembly.



2
Chapter I
PART DESIGN

Untuk mengaktifkan program catia, masuklah pada menu start/ program/
CATIA_P3> klik pada atau double click (klik 2x) pada icon
pada desktop, dan akan muncul tampilan workbench seperti berikut:




















Tutuplah workbench dengan klik icon
dipojok kanan atas workbench product
(seperti ditunjukkan gambar diatas). Untuk
membuka workbench Part design, dengan
menggunakan menu bar masuklah pada
start mechanical design part design









Title
bar
Menu bar
Tool bar
Compass
3
Dan akan muncul workbench untuk part design yang siap kita gunakan seperti
berikut:


Sebagai latihan penggunaan CATIA, akan dibuat gambar seperti berikut:



4
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat gambar tersebut:
Setelah workbench part design tampil, pilihlah bidang (plane) dimana akan
membuat sket.
1. Pilih bidang YZ.
2. Klik icon Sketcher










Bidang YZ akan muncul dengan sumbu V (vertical) dan H (horizontal)
1. Klik icon Rectangle
2. Pilih/tempatkan pada sumbu H, buat bentuk segi empat
sembarang
3. Untuk mengatur ukuran, klik icon Constrain , dan pilih garis
yang akan diatur panjangnya (double klik pada angka ukuran,
buat panjang 80 mm dan tinggi 80 mm)










Keluar dari Sketcher dan membuat Pad
1. klik icon exit workbench, dan akan kembali ke workbench Part design
seperti semula
2. Klik icon PAD dan akan muncul dialog box Pad
Definition
3. Ketik tebal pad 14 mm
4. Untuk mengatur arah pad klick pada Reverse Direction
5. Klik OK


1
2
1 2
3
Tebal Pad
5
Sehingga muncul gambar seperti berikut:


Pad pertama telah jadi, dilanjutkan dengan membuat radius pada ujung pad
bagian atas
1. Klik icon Edge fillet , dan akan muncul dialog box Edge Fillet
Definition berilah ukuran radius 15 mm
2. Pilih Object to fillet dengan klik pada salah satu ujung pad, klik OK
3. maka pada ujung tersebut akan berubah menjadi radius dengan radius 15
mm





4. Untuk membuat Radius pada ujung yang lain, bias dilakukan dengan cara
Copy perintah Fillet dan Paste pada bagian yang dipilih, sehingga menjadi
seperti gambar 4



1 2
3 4
6
Langkah berikutnya danalah membuat lubang dengan diameter 15 mm
1. Klik icon Hole , dan tunjuk salah satu bidang/permukaan
2. Muncul dialog box Hole Definition, ubahlah jenis lubang Blind dengan
memilih Up to Next, ketik diameter 15 mm
3. Untuk mengatur posisi lubang, klik pada icon Sketcher pada dialog box
tersebut, atur posisi lubang, setelah posisi lubang ditentukan, keluar dari
sketcher
4. Klik OK










5. Setelah satu lubang jadi, buatlah lubang pada tempat yang lain dengan
cara yang sama



Langkah berikutnya membuat pad kedua
1. Putarlah gambar sehingga bagian bawah terlihat
2. Pilih permukaan bawah, dan klik sketcher
3. Akan muncul tampilan sket yang akan dibuat gambar untuk pad kedua
4. Buat persegi panjang dengan ukuran panjang 65 mm dan lebar 60 mm (klik
icon Rectangle, dan atur ukuran dngan constrain)
5. Buat lingkaran (klik pada icon circle) dengan diameter 60 mm
(menggunakan constrain) dengan titik pusat pada garis persegi panjang
6. Buat dua buah lingkaran dengan diameter 30 mm
7. Atur lingkaran tersebut sehungga bersinggungan dengan persegi panjang
dan titik A pada gambar 3
8. Lakukan Trim untuk garis yang tidak perlu (dengan klik icon quick trim)
sehingga membentuk garis seperti pada gambar 8
1
2
3
4 5
7
9. Keluar dari Sketcher, dengan klik icon exit workbench







langkah selanjutnya membuat pad dengan ketebalan 12 mm,
sehingga gambar akan menjadi seperti berikut:



Langkah berikutnya adalah membuat bagian yang tegak dengan diameter 40 mm
dan berlubang dengan diameter 25 mm, tinggi 30 mm
1. Pilihlah bidang pada pad ke dua, klik icon sketcher
2. Buatlah lingkaran dengan diameter 40 mm , dan keluar
dari Sketcher
3. Buat pad dengan tinggi 30 mm
4. Buat lubang pada Pad ke tiga dengan diameter 20 mm,
pilih tipe lubang Up to Next


1
2
3
A
6
7
5 4 8 9
1
8










Selanjutnya membuat rib dengan tebal 10 mm
1. Pilih bidang (plane) ZX, klik icon Sketcher, akan muncul tampilan sebagai
berikut:
2. Buat lingkaran dengan diameter 100 mm di titik sembarang
3. Atur agar lingkaran bersinggungan dengan titik B pada gambar 1 dan
bidang P
4. Trim garis yang tidak perlu sehingga menjadi seperti pada gambar 4
5. Klik icon Pad, ketik panjang pad 5 mm























1
B
P
2
3
4 5
2
3 4
9
Karena lebar rin adalah 10 mm dan baru dibuat 5 mm, maka dapat dilakukan
dengan cara me mirror rib
1. Putar posisi gambar benda pilihlah bidang yang akan di mirror
2. Klik icon mirror
3. Muncul dialog box Mirror Definition, klik OK
4. Maka gambar akan menjadi seperti no 4.





Berikutnya adalah membuat fillet / radius pada tepi-tepi yang tajam.
1. Klik icon Edge Fillet
2. Ketiklah radius fillet = 3 mm dan pilih
bagian yang akan di fillet







1 2
3
4
10
Membuat Chamfer pada lubang
1. Klik icon Chamfer
2. Muncul dialog box, tentukan panjang chamfer
dan sudut chamfer, klik OK



Setelah selesai, maka gambar benda menjadi :



- Agar tampilan rapi, tidak terdapat garis-garis gambar, klik pada icon
Shading
- Untuk mengatur tampilan pada isometric, klik icon Isometric View
- Agar bidang kerja (plane) XY, YZ, ZX tidak terlihat, tempatkan crusor pada
XY Plane, YZ Plane atau ZX Plane, klik kanan Hide/Show

Simpanlah gambar dengan format (namafile).CATPart


11
Membuat Ulir pada Bolt (Baut) dan Nut (Mur)

A. Membuat Baut
Langkah dalam membuat baut adalah sebagai berikut:
1. Pilih salah satu Plane XY plane, atau YZ Plane atau XZ Plane, klik sketcher
2. Buat bentuk segi enam dengan jarak antar sisi berhadapan 30 mm (gbr 1)
3. Lakukan pad dengan panjang 18 mm sebagai kepala bolt
4. Buat lingkapan pada salah satu permukaan kepala bolt (gbr 2)
5. Lakukan pad dengan panjang 120 mm (gbr 3)


gbr. 1 gbr. 2 gbr. 3

B. Membuat Ulir pada Baut
1. Klik icon Thread/Tap , dan akan muncul dialog box seperti berikut:


A. Lateral face : Pilihlah bidang mendatar yang akan di buat ulir (gbr A)
B. Limit Face : Pilih bidang batas (gbr B)
C. Type : Memilih type ulir , No standar ; Metric Thin Pitch, atau Metric
Thick Pitch
D. Thread Description : Memilih jenis ulir sesuai dengan typenya
E. Thead Depth : Tulis panjang ulir

Sebagai contoh buat ulir M20 x 1,5 (type ulir : Metric Thin Pitch) dengan
panjang ulir 50 mm

A
B


C
D

E

12

gbr A gbr B

Catatan : Bentuk Ulir tidak ditampilkan dalam gambar 3 Dimensi.

C. Membentuk Kepala Baut
Bentuk segi enam pada kepala baut mempunyai kemiringan sebesar 30
o

seperti gambar berikut:


gambar sudut kepala baut

Langkah-langkah :
1. Carilah plane dan sketcher sehingga tampilan menjadi seperti gbr a.
2. Buat garis dengan sudut 30
o
atau 150
o
dan jarak 15 mm dari sumbu seperti
gbr b.



gbr a



Gbr b

3. Keluar dari sketcher
4. Cari dan klik icon groove , akan muncul dialog box seperti berikut:


Lateral Face Limit Face
13


5. Buat champer 2 mm pada ujung baut, dan gambar baut akan tampil seperti
berikut:



D. Membuat Mur (Nut)
1. Pilih salah satu plane dan masuk ke sketcher, buat bentuk segi enam
dengan jaran sisi berhadapan 30 mm (gbr a)
2. Keluar dari sketcher dan bentuk pad dengan panjang 20 mm (gbr b)


Gbr a Gbr b

3. Buat lubang dengan klik icon Hole , pilih sahal satu permukaan mur
(nut), dan muncul dialog box seperti berikut:
Pilih profil
Pilih sumbu putar
14


4. Atur lubang pada tengah-tengah segi enam, klik positioning sketch (4)
5. Klik pada thread definition (5) untuk mengatur lubang sebagai ulir,
tampilan dialog box berubah menjadi :


6. Aktifkan Threaded (6), pilih type ulir Metric Thin Pitch (7), atur thread
definnition menjadi jenis M20 x 1,5 (8), jenis ulir pada mur harus sama
dengan jenis ulir pada baut
7. Sama seperti pada baut, ulir tidak ditampilkan dalam gambar tiga dimensi.
8. Gambar nut akan tampil seperti berikut:

4
5
6
15

Chapter 2
ASSEMBLING DESIGN

Assembling adalah memadukan part-part yang telah digambar dengan
menggunakan Part Design menjadi suatu gambar rangkaian. Sebelum melakukan
assembly, mestinya part-part yang akan disassembly telah digambar dan
tersimpan terlebih dahulu
Sebagai latihan akan dilakukan assembly sehingga menjadi part sebagai berikut:



Untuk menggunakan workbench Assembling Desin, masuklah pada start
mechanical design Assembly design atau seperti pada gambar berikut:




16
Maka akan terbuka workbench assembly design seperti berikut:


Untuk melakukan assembly, panggil salah satu part yang ditentukan sebagai main
body part (part utama).
1. Klik icon existing component with positioning kemudian klik pada
product akan muncul dialog box untuk menentukan part yang akan
dipanggil, pilih part yang akan di-assembly


2. Setelah gambar part, atur
posisinya sedemikian rupa
sehingga mudah untuk
menambahkan part-part
yang lain.

3. untuk menambahkan part
kedua dan seterusnya, klik
positioning with positioning,
klik product dan pilih part
yang akan dipanggil, hingga
menjadi suaru assembly.







17


Beberapa pengaturan pada assembly work bench:
a. Move








Toolbar Move terdiri :
1) manipulation digunakan untuk menggeser part
searah sumbu X, Y atau Z, juga untuk memutar
part pada sumbu X, Y, Z, dan sumbu bebas
2) Snap untuk merapatkan permukaan dari part
3) Smart move, untuk mengatur posisi dan
kedudukan part terhadap part lain, terdapat
hubungan constraint, coincidence, parallelisme,
perpendicular, offset dan angle
4) Explode untuk membuka assembly dalam part
yang terpisah-pisah






b. Constraint

Smart move














Manipulation




manipulation Snap &
Smart Move
explode
Stop
manipulation
on clash
Coincidence constraint

Offset constraint

Angle constraint

Contact Constraint

Fix constraint

Fix together constraint

Quick constraint

18
Gambar assembly yang telah selesai bila di-explode maka akan muncul sebagai
berikut:


Untuk memeriksa kesalahan assembly, dapat dilakukan dengan clash analyze,
klik pada icon Clash , atau pada menu bar Analize Clash


Maka akan muncul dialog box , dan Klik Apply




19


Bila terdapat kesalahan maka akan dimunculkan seperti contoh sebagai berikut:



Bagian yang terdapat kesalahan akan ditunjukkan seperti contoh diatas, maka
bagian tersebut harus dilakukan pembetulan.
20
Chapter 3
DRAFTING

Drafting digunakan untuk menunjukkan gambar dua dimensi dari gambar tiga
dimensi. Untuk memudahkan pemanggilan gambar dua dimensi, tampilkan dulu
gambar tida dimensi yang akan didrafting (bisa burupa part atau assembly)
Untuk menggunakan workbench drafting, klik start mechanical design
drafting seperti pada gambar berikut:



Akan muncul dialog box











Untuk mengatur tampilan klik pada modify dan muncul
dialog box:










Layout selection:
- empty sheet
- all view
- front, bottom, right
- front, top, left
standarisasi
Ukuran kertas/tampilan
21
Dari gambar tiga dimensi yang telah dibuat, akan ditampilkan gambar dua dimensi
sebagai berikut:



Untuk memberikan ukuran, dari menu bar klik insert dimensioning dimension








22
Pilih jenis tanda ukur yang sesuai dan klik pada gambar yang akan diberi ukuran
sebagai contoh memberikan ukuran radius pada gambar :



Untuk memberikan efek pada gambar, misal garis sumbu, gambar ulir, dll, klik
kanan pada view root properties







Dialog box untuk properties



Klik kanan pada jenis
pandangan gambar

Anda mungkin juga menyukai