DX Intervensi Eritroderma
DX Intervensi Eritroderma
DX Intervensi Eritroderma
Gangguan rasa nyaman: Gatal berhubungan dengan adanya lesi pada kulit 3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak bagus. 4. Resiko Terhadap Infeksi Yang Berhubungan adanya luka terbuka akibat gangguan integritas
C. INTERVENSI KEPERAWATAN 1. Gangguan integritas kulit bd eksfoliasi dan respon peradangan. Tujuan : Kerusakan integritas kulit dapat teratasi dalam 3 x 24 jam. Kriteria hasil : - menunjukkan peningkatan integritas kulit - menghindari cidera kulit - Kulit utuh, eritema dan skuama hilang Intervensi Rasional 1. Lakukan inspeksi lesi setiap hari 1. Mengetahui dan mengidentifikasi dan Pantau adanya tanda-tanda kerusakan kulit untuk melakukan infeksi intervensi yang tepat 2. Ubah posisi pasien tiap 2-4 jam 2. Tekanan dari baju, membiarkan luka dan anjurkan klienmenggunakan terbuka terhadap udara meningkat pakaian tipis dan alat tenun yang proses penyembuhan dan menurunkan lembut resiko infeksi 3. Jaga kebersihan alat tenun 3. Untuk mencegah infeksi 4. Pergunakan sarung tangan jika 4. Untuk menghindari kontaminasi merawat lesi 5. Libatkan keluarga dalam 5. Untuk mempermudah intervensi dan memberikan bantuan pada pasien membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi. 6. Kolaborasi dengan tim medis 6. Untuk mencegah infeksi lebih lanjut untuk pemberian obat
2. Gangguan rasa nyaman: Gatal berhubungan dengan adanya lesi pada kulit Tujuan : Klien menunjukkan berkurangnya pruritus, ditandai dengan berkurangnya lecet akibat garukan, klien tidur nyenyak tanpa terganggu rasa gatal, klien mengungkapkan adanya peningkatan rasa nyaman Kriteria hasil : - tidak terjadi lecet di kulit - pasien berkurang gatalnya
(+/-
60%),
5. Pertahankan lingkungan dingin. 6. Cuci linen tempat tidur dan pakaian dengan sabun yang lembut. 7. Berikan kompres hangat/dingin.
8. Anjurkan untuk menjaga agar kuku selalu terpangkas (pendek). 9. Nasihati klien untuk menghindari pemakaian salep /lotion yang dibeli tanpa resep Dokter. 10. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi topikal.
Rasional 1. Membantu mengidentifikasi tindakan yang tepat untuk memberikan kenyamanan. 2. Deskripsi yang akurat tentang erupsi kulit diperlukan untuk diagnosis dan pengobatan. 3. Ruam menyeluruh terutama dengan awaitan yang mendadak dapat menunjukkan reaksi alergi obat. 4. Kelembaban yang rendah, kulit akan kehilangan air. 5. Kesejukan mengurangi gatal. 6. Sabun yang keras dapat menimbulkan iritasi. 7. Pengisatan air yang bertahap dari kasa akan menyejukkan kulit dan meredakan pruritus. 8. Mengurangi kerusakan kulit akibat garukan 9. Masalah klien dapat disebabkan oleh iritasi/sensitif karena pengobatan sendiri 10. Membantu meredakan gejala.
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak bagus. Tujuan : Pengembangan peningkatan penerimaan diri pada klien tercapai Kriteria hasil: - Mengembangkan peningkatan kemauan untuk menerima keadaan diri. - Mengikuti dan turut berpartisipasi dalam tindakan perawatan diri. Intervensi Rasional 1. Kaji adanya gangguan citra diri 1. Gangguan citra diri akan (menghindari kontak mata,ucapan menyertai setiap merendahkan diri sendiri. penyakit/keadaan yang tampak nyata bagi klien, kesan orang terhadap dirinya berpengaruh terhadap konsep diri. 2. Berikan kesempatan pengungkapan 2. Klien membutuhkan pengalaman perasaan. didengarkan dan dipahami.
3. Dukung upaya klien untuk memperbaiki 3. Membantu meningkatkan citra diri , spt merias, merapikan. penerimaan diri dan sosialisasi 4. Mendorong sosialisasi dengan orang lain. 4. Membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi.
4. Resiko Terhadap Infeksi Yang Berhubungan adanya luka terbuka akibat gangguan Integritas Tujuan : Pasien terhindar dari infeksi selama masa penyembuhan. Kriteria hasil: - Infeksi tidak terjadi. - Tanda- tanda vital dalam batas normal. - Luka mengalami granulasi. Intervensi 1. Pantau terhadap tanda- tanda infeksi Rasional 1. Respon jaringan terhadap infiltrasi patogen dengan peningkatan aliran darah dan aliran limfe 2. Patogen yang bersirkulasi merangsang hipotalamus untuk menaikkan suhu tubuh 3. Mencegah terjadinya infeksi silang dari lingkungan luka ke dalam luka 4. Mencegah terjadinya invasi kuman dan kontaminasi bakteri. 5. Nutrisi dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mengganti jaringan yang rusak dan mempercepat proses penyembuhan. 6. Sesuatu yang kotor merupakan media yang baik bagi kuman. 7. Peningkatan leukosit dan LED merupakan indikasi terjadinya infeksi.
dan
sesudah
4. Lakukan rawat luka dengan tehnik aseptik dan antiseptik. 5. Anjurkan klien untuk menghabiskan porsi yang tersedian terutama tinggi protein dan vitamin C.
6. Jaga personal higiene klien 7. Kolaborasi dengan penentuan antibiotik leukosit dan LED tim dan medisdalam pemeriksaan
Daftar pustaka Brunner & Suddart. 2002. Keperawatan Medikal Bedah, volume 3. Jakarta : EGC