RO3 Simpleks
RO3 Simpleks
=
(
(
(
=
(
(
(
=
bm
b
b
b
xn
x
x
X
amn am am
n a a a
n a a a
A
...
2
1
;
...
2
1
;
... 2 1
... ...
2 ... 22 21
1 ... 12 11
Maka pembatas dari model di atas dapat ditulis dalam
bentuk persamaan AX = b
3
Definisi:
1.Solusi basis. Solusi basis untuk AX = b adalah solusi dimana
terdapat sebanyak-banyaknya m variabel berharga bukan nol
2.Solusi basis fisibel. Jika seluruh variabel pada suatu solusi basis
berharga non negatif, maka solusi itu disebut solusi basis
fisibel
3.Solusi fisibel titik ekstrim, yaitu solusi fisibel yang tidak terletak
pada suatu segmen garis yang menghubungkan dua solusi fisibel
lainnya.
4
Sifat bentuk LP standar:
1. Semua batasan adalah persamaan
2. Semua variabel adalah nonnegatif
3. Fungsi tujuan dapat maks/min
Tiga Sifat Pokok Titik Ekstrim;
Sifat 1. Jika hanya ada satu solusi optimum, maka ada satu
titik ekstrim. Jika solusi optimum banyak, maka
paling sedikit ada dua titik ekstrim yang berdekatan.
Sifat 2. Hanya ada sejumlah terbatas titik ekstrim pada
setiap persoalan
Sifat 3. Jika suatu titik ekstrik memberikan harga Z yang
lebih baik dari lainnya, maka pasti solusi itu
merupakan solusi optimum
5
A. Batasan
1. Semua variabel yang bertanda s / > dikonversi menjadi persamaan
dengan menambah variabel slack ke (mengurangkan variabel
surplus dari ) sisi kiri batasan tersebut
Mis : X1 + 2X2 s 6
X1 + 2X2 + S1 = 6, S1 > 0
3X1 + 2X2 3X3 > 5
3X1 + 2X2 3X3 S2 = 5, S2 > 0
2. Sisi kanan dari sebuah persamaan dapat selalu
dibuat non negatif dg mengalikan kedua sisi dg -1
Misal: 2X1 + 3X2 7X3 = -5
-2X1 3X2 +7X3 = 5
6
3. Arah pertidaksamaan dibalik ketika kedua sisi dikalikan
dengan -1
Misal: 2< 4 -2> -4
2X1 X2 s -5 -2X1+ X2 > 5
B. Variabel
Variabel yang tidak dibatasi tanda (Xi) dapat
diekspresikan dalam bentuk 2 variabel nonnegatif dengan
substitusi
Xi = Xi Xi Xi, Xi > 0
Catatan: Substitusi harus dilakukan di semua batasan dan
dalam fungsi tujuan
C. Fungsi Tujuan
Konversi bentuk fungsi tujuan kadang berguna
Mis: Maks Z = 5X1+2X2+3X3 Min Z = -5X1-2X2-3X3
7
Model Linear Programming (LP) standar berkaitan dengan
menetapkan fungsi dari m persamaan dan n variabel yang
tidak diketahui dimana n-m variabel =0 dan kemudian
memecahkan m persamaan dengan m variabel sisanya
(n m) variabel = variabel non basic/ non dasar
Variabel m sisa = variabel basic / dasar
Proses perubahan variabel dasar-non dasar pada proses iterasi
akan menyangkut dua hal:
Variabel masuk (Vm): variabel non dasar yang akan
menggantikan variabel dasar pada proses iterasi berikutnya.
Variabel yang keluar (Vk): variabel dasar yang akan
meninggalkan solusi dasar pada iterasi berikutnya
8
1. Mengubah fungsi tujuan dan batasan-batasan
Fungsi tujuan diubah menjadi fungsi implisit; semua CjXij digeser
ke kiri:
Z = 3XD + 2XC menjadi Z - 3XD - 2XC = 0
Batasan yang bertanda s diubah menjadi = dengan menambah
variabel slack yaitu Sn, Sn+1,..,Sn+m atau Xn+1, Xn+2,.,Xn+m
XD + 2XC s 6 XD + 2XC + S1 = 6
2XD + XC s 8
-XD + XC s 1
XC s 2
2XD + XC + S2 = 8
-XD + XC + S3 = 1
XC + S4 = 2
XD, XC, S1, S2, S3, S4 > 0
m = 4 persamaan, n = 6 variabel
Variabel non dasar: 6-4 = 2
9
2. Memasukkan koefisien persamaan fungsi tujuan dan
batasan ke dalam tabel simpleks
Var.dasar Z XD XC S1 S2 S3 S4 Solusi
Z 1 -3 -2 0 0 0 0 0
S1 0 1 2 1 0 0 0 6
S2 0 2 1 0 1 0 0 8
S3 0 -1 1 0 0 1 0 1
S4 0 0 1 0 0 0 1 2
3. Cari diantara nilai ci pada baris fungsi tujuan yang paling
bernilai negatif. Variabel non basis yang memiliki nilai paling
negatif akan masuk menjadi variabel basis pada tabel simpleks
berikutnya (entering variable/ variabel masuk/ vm).
variabel non basis variabel basis
10
4. Mencari variabel keluar (leaving variable/vk). Yaitu dengan
mencari angka perbandingan (rasio) antara bilangan ruas kanan
(bi) dengan angka matriks pada baris yang sama dengan bi dan
merupakan faktor pengali dari variabel masuk di baris tersebut.
Angka rasio positif terkecil menentukan bahwa baris tersebut
adalah variabel basis solusi yang akan keluar menjadi variabel
keluar.
Variabel fungsi tujuan
paling negatif
(vm)/kolom kunci
Var.dasar XD XC S1 S2 S3 S4 Solusi Rasio
Z -3 -2 0 0 0 0 0 -0/3=0
S1 1 2 1 0 0 0 6 6/1=6
S2 2 1 0 1 0 0 8 8/2=4
S3 -1 1 0 0 1 0 1 -1/1=-1
S4 0 1 0 0 0 1 2 2/0=--
Rasio positif
terkecil/baris kunci
Vk/
var.kunci
11
5. Mengubah nilai baris kunci dengan cara membaginya
dengan angka kunci. 2/2=0; ; 0/2 = 0; ; 0/2=0; 0/2=0;
8/2=4
Ganti variabel dasar pada baris itu dengan variabel yang
terdapat di bagian atas kolom kunci (XD)
Var.dasar XD XC S1 S2 S3 S4 Solusi
Z -3 -2 0 0 0 0 0
S1 1 2 1 0 0 0 6
XD 1 1/2 0 1/2 0 0 4
S3 -1 1 0 0 1 0 1
S4 0 1 0 0 0 1 2
6. Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci (persamaan
pivot)
Rumus:
Baris lama (koefisien pada kolom kunci) x nilai baru baris kunci
12
-3 -2 0 0 0 0 0
-3 1 1/2 0 1/2 0 0 4 _
0 1/2 0 3/2 0 0 12
-1 1 0 0 1 0 1
-1 1 1/2 0 1/2 0 0 4 _
0 3/2 0 1/2 1 0 5
1 2 1 0 0 0 6
1 1 1/2 0 1/2 0 0 4 _
0 3/2 1 -1/2 0 0 2
a. Nilai baru baris pertama (Z) sebagai berikut:
b. Nilai baru baris ke 2 (S1) sebagai berikut:
c. Nilai baru baris ke 4 (S3) sebagai berikut:
d. Nilai baru baris ke 5 (S4) =persamaan S4 lama
karena nilai kolom kunci = 0
13
Var.dasar Z XD XC S1 S2 S3 S4 Solusi
Z 1 -3 -2 0 0 0 0 0
S1 0 1 2 1 0 0 0 6
S2 0 2 1 0 1 0 0 8
S3 0 -1 1 0 0 1 0 1
S4 0 0 1 0 0 0 1 2
Var.dasar Z XD XC S1 S2 S3 S4 Solusi
Z 1 0 -1/2 0 3/2 0 0 12
S1 0 0 3/2 1 -1/2 0 0 2
S2 0 1 1/2 0 1/2 0 0 4
S3 0 0 3/2 0 1/2 1 0 5
S4 0 0 1 0 0 0 1 2
Maka tabel lama dan tabel baru:
2/(3/2)=4/3
4/(1/2)= 8
5/(3/2)=10/3
2/1 = 2
Iterasi 1
14
7. Lanjutkan perbaikan untuk memperbaiki tabel iterasi
Perubahan berhenti setelah pada baris pertama (fungsi tujuan)
tidak ada yang bernilai negatif
Var.dasar Z XD XC S1 S2 S3 S4 Solusi
Z 1 0 0 1/3 4/3 0 0 12 2/3
XC 0 0 1 2/3 -1/3 0 0 4/3
XD 0 1 0 -1/3 2/3 0 0 10/3
S3 0 0 0 -1 1 1 0 3
S4 0 0 0 -2/3 1/3 0 1 2/3
XD = 10/3 = 3 1/3
XC = 4/3 = 1 1/3
Maka Z = 3XD + 2XC
Z = 12 2/3
OPTIMAL
15
Ketentuan-Ketentuan Tambahan
1. Jika terdapat lebih dari 1 kolom yang mempunyai nilai negatif
dengan angka terbesar pada baris fungsi tujuan, maka ada 2
kolom yang bisa terpilih menjadi kolom kunci.
2. Jika ada 2 baris atau lebih mempunyai rasio nilai positif
terkecil maka ada beberapa baris yang dapat terpilih menjadi
baris kunci.
3. Kenaikan nilai Z tidak terbatas atau dapat ditambah terus bila
paling tidak ada 1 kegiatan yang tidak ada batasannya.
Var.dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 Solusi
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
X3 0 0 8
X4 0 0 15
X5 0 0 30
16
4. Degenerasi
Apabila 1 atau lebih variabel basis berharga nol, sehingga
iterasi yang dilakukan selanjutnya bisa menjadi suatu loop
yang akan kembali pada bentuk sebelumnya (cycling)
Iterasi Basis X1 X2 S1 S2 Solusi
Z -3 -9 0 0 0
0 S1 1 4 1 0 8
S2 1 2 0 1 4
Z -0,8 0 9/4 0 18
1 X2 1/4 1 1/4 0 2
S2 1/2 0 -1/2 1 0
Z 0 0 3/2 3/2 18
2 X2 0 1 -1/2 -1/2 2
X1 1 0 2 2 0
Degenerasi : ada yang temporer dan tetap
17
5. Optimum Alternatif (Solusi Optimum Banyak)
Apabila fungsi tujuan paralel dengan fungsi pembatas, dimana
paling sedikit salah satu dari variabel non basis (pada persamaan Z
pada iterasi terakhir) mempunyai koefisien berharga nol. Sehingga
bila variabel tersebut dinaikkan harganya, harga Z tetap tidak
berubah.
Z = 2X1 + 4 X2
X1 + 2 X2 s 5
X1 + X2 s 4
X1 , X2 > 0
2X1 + 4 X2 X1 + 2 X2
18
Iterasi Basis X1 X2 S1 S2 Solusi
Z -2 -4 0 0 0
0 S1 1 2 1 0 5
S2 1 1 0 1 4
Z 0 0 2 0 10
1 X2 1/2 1 1/2 0 5/2
S2 1/2 0 -1/2 1 3/2
Z 0 0 2 0 10
Tambahan X2 0 1 1 -1 1
X1 1 0 -1 2 3
Pada iterasi pertama (iterasi optimum), koefisien variabel non
basis X1 adalah nol, sehingga pada iterasi tambahan, X1 dipilih
menjadi variabel masuk tanpa mengubah harga Z, tetapi
menyebabkan berubahnya harga variabel X1 tersebut.
19
6. Solusi tak terbatas
Apabila ruang solusi tidak terbatas sehingga nilai fungsi tujuan
dapat meningkat (untuk maksimasi) atau menurun (untuk
minimasi) secara tidak terbatas.
Apabila persoalan berdimensi dua, lebih mudah diselesaikan
secara grafis. Tetapi jika berdimensi tiga atau lebih, perlu
diperhatikan hal-hal berikut:
1. Perhatikan koefisien-koefisien pembatas dari variabel
non basis pada suatu iterasi, Jika koefisien-koefisien
tersebut berharga negatif atau nol, berarti solusinya tak
terbatas.
2. Jika koefisien fungsi tujuan berharga negatif (untuk
maksimasi) atau positif (untuk minimasi) maka nilai
fungsi tujuannya tidak terbatas
20
Contoh: maks Z = 2X1 + X2
Pembatas X1 X2 s 10
2X1 s 40
X1, X2 > 0
X1
X1 X2 s 10
2X1 s 40
Z = 2X1 + X2
Nilai fungsi tujuan tak
terbatas
Basis Z X1 X2 S1 S2 Solusi
Z 1 -2 -1 0 0 0
S1 0 1 -1 1 0 10
S2 0 2 0 0 1 40
Karena setiap unit penambahan X2 akan
meningkatkan nilai Z sebesar 1 maka penambahan
pada X2 yang tidak terbatas akan meningkatkan
harga Z tak terbatas pula.
X1 akan dipilih sebagai vm
(variabel masuk). Karena
koefisien pembatas pada
kolom X2 berharga negatif dan
nol, maka hal ini berarti X2
dapat bertambah harganya
tidak terbatas.
21
Soal:
1. PT Philips Ralin memproduksi 3 jenis/model radio. Model A, B dan C yang
masing-masing memberikan keuntungan sbb: A : $16/set; B: $30/set dan C: $50/set.
Menurut informasi dari bagian penjualan, keperluan min per minggu dari masing-
masing model adalah:
Model A= 20 set; Model B= 120 set; Model C= 60 set.
Proses pembuatan radio ini meliputi proses pembuatan komponen, perakitan dan
pengepakan yang untuk masing-masing model, waktunya adalah sbb:
Model A: p.komponen: 3 jam/set Model B: p.komponen: 4 jam/set
perakitan : 3,5 jam/set perakitan : 5 jam/set
pengepakan: 5 jam/set pengepakan : 8 jam/set
Model C: p.komponen: 1 jam/set
perakitan : 1,5 jam/set
pengepakan : 3 jam/set
Untuk minggu yang akan datang perusahaan mempunyai waktu sebanyak:
Untuk pembuatan komponen : 1440 jam
Untuk perakitan : 1920 jam
Untuk pengepakan : 576 jam
Formulasikan permasalahan di atas sebagai persoalan program linier
Buatlah tabel simpleks untuk iterasi awalnya saja!
22
2. Maks Z = 3X1 + 5X2
Batasan: 2X1 s 8
3X2 s15
6X1 +5X2 s30
3. Pertimbangkan sekelompok batasan berikut:
X1 + 7X2 + 3X3 + 7X4 s 46
3X1 - X2 + X3 + 2X4 s 8
2X1 + 3X2 - X3 + X4 s 10
Pecahkan dengan simpleks dengan asumsi fungsi tujuan sbb:
a. Maks Z = 2X1 + X2 3X3 + 5X4
b. Min Z = 5X1 - 4X2 + 6X3 + 8X4
c. Maks Z =-2X1 + 6X2 + 3X3 2X4
d. Maks Z = 3X1 - X2 + 3X3 + 4X4