Penyakit Tanaman
Penyakit Tanaman
Penyakit Tanaman
I. Dasar-dasar Pengelolaan Penyakit Tumbuhan Pengelolaan penyakit tumbuhan modern didasarkan pada pengetahuan & pemahaman terhadap faktor-faktor berikut: 1. 2. 3. 4. 5. ekonomi lingkungan teknik budidaya genetika mikrobiologi
Kelima faktor tersebut sangat menentukan pertumbuhan & perkembangan serta kegunaan tanaman.
Pengelolaan penyakit tumbuhan merupakan bagian integral dari sistem produksi tanaman. Prinsip-prinsip & strategi yang logis dalam sistem produksi tanaman juga merupakan pendekatan terhadap pengelolaan penyakit tumbuhan.
Tujuan pengelolaan penyakit tumbuhan untuk mengurangi populasi patogen ke tarap yg tdk merugikan baik secara ekonomi maupun kerusakan lingkungan. Pengelolaan penyakit tumbuhan dimaksudkan sbg usaha pengendalian secara berkesinambungan sejak perencanaan produksi suatu tanaman sampai pasca panen yg diintegrasikan dengan sistem produksi tanaman.
II. Arti Penting Pengelolaan Penyakit tumbuhan Sejak manusia mulai membudidayakan tanaman ribuan tahun silam, penyakit tanaman telah mengganggu kesejahteraan manusia melalui perusakan & penghancuran tanaman mereka.
Pengaruh penyakit tanaman terhadap manusia mulai dari gangguan kecil sampai berupa bencana besar.
Dua penyakit tanaman yg pernah mendatangkan bencana besar bagi umat manusia: penyakit hawar daun kentang (Phytopthora infestans) & penyakit bercak coklat daun padi (Helminthosporium oryzae) Thn 1840-an satu juta penduduk Irlandia mati kelaparan & 1,5 juta penduduk lainnya bermigrasi ke negara lain, terutama ke Amerika Serikat, karena kentang makanan pokok mereka dihancurkan oleh P. infestans
Thn 1940-an dua juta penduduk Bangladesh mati kelaparan karena tanaman padi makanan pokok mereka dihancurkan oleh H. oryzae
Serangan-serangan besar penyakit tanaman tidak selalu mendatangkan bahaya Kelaparan: Thn 1970 serangan besar jamur Helminthosporium maydis pada tanaman jagung di Amerika serikat menyebabkan kerugian satu milyar dolar A.S, namun tidak menyebabkan terjadinya bahaya kelaparan. Thn 1885 1890-an kopi Arabika Indonesia dihabisi oleh Hemileia vastatrix sehingga terpaksa diganti dengan kopi robusta sampai saat ini namun tidak menyebabkan terjadinya kelaparan Keempat contoh penyakit yg mendatangkan bencana besar tsb memberi gambaran betapa penyakit tanaman dapat mendatangkan bencana dalam skala besar
Di negara maju, kehilangan hasil akibat penyakit tanaman tetap mengurangi pendapatan petani, meningkatkan harga komoditi pertanian dan merupakan beban ekonomi bagi produsen dan konsumen, sedangkan di negara berkembang kehilangan hasil akibat penyakit tanaman lebih membuat berkurangnya sumber makanan, karena kurangnya pengetahuan, teknologi dan dana III. Persoalan mendasar dalam pengelolaan penyakit tumbuhan Pertanian modern & Ledakan penduduk A. Pertanian Modern 1. ekosistem alami versus agroekosistem Ribuan tahun silam manusia belum mengenal budidaya pertanian, hanya sbg pengumpul hasil hutan untuk keperluan hidupnya ekositem alami Ketika manusia mulai melakukan budidaya pertanian (monokultur terus menerus, pengolahan tanah, penyiangan, jarak tanam dsb), mereka menyederhanakan ekosistem alami menjadi agroekosistem
Pada agroekosistem tercakup faktor ekonomi & sistem pengelolaan tanaman Faktor ekonomi turut menentukan kondisi agroekosistem Semakin maju sistem pertanian (pertanian modern), semakin sederhana agroekosistemnya sehingga potensi terjadinya epidemi penyakit tanaman semakin tinggi, karena keseimbangan pada agroekosistem tidak stabil. Contoh: Menjelang abad 20, karet belum dibudidayakan di hutan lembah Amazon dan penyakit hawar daun Amerika Selatan/South American Leaf Blight-SALB (Microcyclus ulei) sudah umum pada karet tsb, dan tdk menimbulkan kerusakan yg berarti - hanya mengumpulkan getahnya. Awal abad 20, karet mulai dibudidayakan (monokultur) penyakit SALB mulai sangat merusak & pertanaman gagal.
Berbagai penerapan teknik budidaya pada pertanian modern meningkatkan potensi merusak dari penyakit tanaman karena penanaman secara monokultur terus-menerus dg keseragaman genetik
- introduksi H. vastatrix ke Indonesia melalui impor bibit kopi - introduksi P. infestans ke Irlandia melalui impor bibit kentang B. Populasi Penduduk Penduduk semakin padat & sumber makanan kurang karena perang, perubahan fak.lingkungan & penyakit/hama tumbuhan Pertambhan penduduk negara maju per tahun: 0,9 %, negara berkembang 2,4 %. 2/3 populasi penduduk dunia tinggal di negara berkembang dengan 400 juta orang kekurangan makanan Menekan populasi penduduk dg KB sulit karena agama, sosial, politik & faktor ekonomi
Salahsatu solusi mengatasi pertambahan populasi penduduk adalah mencukupi makanannya perlu pertanian ekstensif & intensif
Intensifikasi & ekstensifikasi pertanian mendorong laju serangan penyakit pelaksanaan pengelolaan penyakit tumbuhan yang ketat IV. Karakteristik Umum Pengelolaan Penyakit Tumbuhan
Tiga karakteristik pengelolaan penyakit tumbuhan: 1. Pengelolaan penyakit tumbuhan adl bagian integral dari sistem produksi tanaman 2. Pengelolaan penyakit tumbuhan menggunakan sistem teknologi yang logis 3. Pengelolaan penyakit tumbuhan memerlukan pemahaman yg akurat tentang potensi merusak dari suatu penyakit tanaman 4.1. Pengelolaan penyakit tumbuhan adl bagian integral dari sistem produksi tanaman
- hampir semua jenis kegiatan di bidang pertanian mempengaruhi perkembangan penyakit tanaman, sengaja/tidak sengaja
- fase-fase produksi tanaman meliputi memilih jenis tanaman, kultivar tanaman, waktu penanaman, cara bercocok tanam, kisaran pemupukan, pestisida, tipe & frekwensi pengolahan tanah, cara & frekwensi irigasi, cara panen & cara penyimpanan hasil di gudang semuanya mempengaruhi penyakit tanaman Dua aturan penting yg harus dipegang dalam hubungan integral antara produksi & perkembangan penyakit tanaman, yaitu: 1. pengelolaan penyakit tanaman dilaksanakan dalam semua fase produksi tanaman 2. perubahan-perubahan di dalam sistem produksi tanaman akan mempengaruhi pengelolaan penyakit tumbuhan (olah tanah konvensional pemakaian herbisida: merubah aktifitas mikroorganisme dalam tanah)
4.2. Pengelolaan penyakit tanaman menggunakan sistem yg logis - penggunaan teknologi yg tepat dalam menekan penyakit sampai level yg dapat ditolerir - Teknik yg dipakai tergantung kepada sifat-sifat patogen dan karakter epideminya - melibatkan satu atau beberapa teknik pengendalian yg dikombinasikan dg manipulasi cara bercocok tanam untuk mengurangi jumlah patogen awal 4.3. Pengelolaan penyakit tanaman perlu pemahaman potensi merusak suatu penyakit tanaman
- jenis patogen - karakter lingkungan - karakter biologi patogen - interaksi patogen, tanaman & lingkungan - karakter tanaman - epidemiologi & peramalan
V. Pedoman Pengelolaan Penyakit Tumbuhan Pada Sistem Pertanian 1. Ekstensifikasi & Intensifikasi Pertanian - Tekanan populasi penduduk perlu ekstensifikasi & intensifikasi pertanian - ekstensifikasi & intensifikasi membuat problema penyakit tanaman lebih buruk - Penekanan penyakit tanaman dg efektif & efisien berdasarkan pengetahuan epidemiologi & peramalan 2. Pendekatan-pendekatan logis - diagnosis - analisis dinamika perkembangan penyakit tanaman - mengenali prinsip-prinsip logis pengelolaan penyakit tumbuhan
- Taktik penekanan terhadap masing-masing penyakit tanaman - Mengenali agroekosistem tanaman - Faktor lingkungan menentukan langkah-langkah & besarnya perkembangan penyakit tanaman
Hama tumbuhan
HAMA
Ulat
http://www.hutterites.org/bridge/wpcontent/uploads/Grasshoper.jpg
Kutu
Belalang
http://webpages.charter.net/teefile/biognomen /photo/Mollusca.jpeg
http://www.biologie.huberlin.de/~zoologie/sammlung/V%2520Art hropoda/Che%252016-Acarina.jpg http://www.petsworld.co.uk/images/rats.jpg
Tikus
Siput
Tungau
GULMA
3. Gangguan oleh organisme hidup bukan hewan Jamur, ganggang Bakteri, protozoa Virus, viroid, mikoplasma Nematoda Tumbuhan tinggi parasit (benalu) 4. Gangguan oleh faktor-faktor lingkungan yang ekstrim Iklim/cuaca: suhu, kelembaban, sinar matahari Tanah: sifat fisik dan kimia tanah, unsur hara
Penyakit tumbuhan
http://www.ucmp.berkeley.edu/fungi/fungi.html
Jamur
Bakteri
http://www.agrival.it/nematode.JPG
Nematode
Penyimpanan
Tanaman muda
http://www.maes.msu.edu/ressta/saginawvalley/Diseases/ D15anthracnoseB.jpg
Benih
Tanaman tua
Tanaman mati/puso
http://www.ufrpe.br/fitopatologia/fito11.1.html
Penurunan kualitas
Tanaman sehat
Tanaman sakit
3. Fungsi-fungsi fisiologis tumbuhan Pembelahan sel/diferensiasi sel/perkembangan sel Absorbsi air dan unsur hara dari dalam tanah & translokasinya Fotosentesis & translokasi hasil fotosentesis Metobolisme senyawa-senyawa hasil fotosentesis Reproduksi
4. Definisi penyakit tumbuhan (Whetzel) Kegagalan sel/jaringan tumbuhan melaksanakan fungsi-fungsi fisiologisnya akibat gangguan terus-menerus oleh penyebab primer dan menimbulkan gejala
Absorbsi bahan makanan Mengganggu/mematikan metabolisme tumbuhan inang dengan toksin, enzim atau Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) patogen biotis Koloni patogen di dalam tumbuhan menghambat aliran bahan makanan, unsur hara mineral dan air di dalam jaringan silem dan floem.
AKIBAT GANGGUAN PATOGEN PADA BERBAGAI MACAM SEL/JARINGAN TUMBUHAN Gangguan pada jaringan akar: hambatan dalam absorbsi air dan unsur hara mineral layu Gangguan pada jaringan silem: hambatan transportasi air dan unsur hara layu Gangguan pada jaringan floem:hambatan transportasi hasil fotosentesis tanaman merana/mati Gangguan pada daun: bercak, hawar, mosaik, klorosis, karat fotosentesis terhambat Gangguan pada bunga dan buah mengganggu reproduksi
Hawar
Klorosis
http://www.sactorose.org/rosebug/irosepests.htm
Karat
Bercak
B. Klasifikasi berdasakan macam penyebab penyakit banyak digunakan dan sangat bermanfaat karena alasan berikut : Langsung kepada penyebab penyakit Mudah mengetahui sifat-sifatnya Mudah mengetahui pertumbuhan dan perkembangannya Mudah mengetahui penyebaran dan pengelolaannya
Penyakit menular meliputi: - Jamur - Ganggang - Bakteri - Virus - Viroid - Mikoplasma - Protozoa - tumbuhan tinggi parasit (benalu) - nematoda
Penyakit tidak menular meliputi: - Kekurangan/kelebihan unsur hara, - kekurangan/kelebihan sinar matahari dan kelembaban - unsur kimia beracun di dalam tanah - pH tanah terlalu tinggi/rendah - polusi.