Makalah Kimia
Makalah Kimia
A.
LATAR BELAKANG
Ilmu kimia telah mengalami perkembangan di era globalisasi salah satunya pada SISTEM PERIODIK UNSUR. Dalam penyusunannya telah banyak mengalami penyempurnaan mulai dari pengelompokkan unsur menurut Antoine Lavosier (mengelompokka 33 unsur kimia berdasarkan sifat kimianya), J. Newsland, O. Mendeleev hingga Henry Moseley. Yang dalam makalah ini akan kita bahas.
B.
MANFAAT
Dengan kita mempelajari tentang Sistem Periodik Unsur (Golongan Utama) kita dapat mengetahui pengertian, dari mana sumber unsur tersebut hingga pada kegunaannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
BAB II
ISI
Sifat-sifat umum logam alkali Sifat-Sifat Fisika Nomor atom Konfigurasi elektron Titik leleh (K) Titik didih (K) Jari-jari atom (A) Jari-jari ion (A) Energi ionisasi I (kj mol -1) Energi ionisasi II (kj mol -1) Elektro negatifitas Potensial elektrode (volt) M (aq) + M Massa jenis b. Sifat Kimia Beberapa reaksi logam alkali Reaksi Umum 4M (s) + O2 (g) 2 M20 (s) 2M (s) + O2 (g) M2O2 (s) 2M (s) + X2 (g) 2M X (s) 2M (s) + S (g) M2S (s) 2M (s) + 2H2O MOH (aq) + H2 (g) 2M (s) + H2 (g) 2MNH2 (s) + H2 (g) 6M (s) + N2 (g) 2M3N (s) 2M (s) + H2 (g) 2MH (s) 2M (s) + H+ (aq) 2M+ (aq) + H2 (g) Keterangan Jumlah oksigen terbatas Dipanaskan diudara dengan oksigen berlebihan. Logam K dapat membentuk superoksida (KO2) X adalah F, Cl, Br, dan I Reaksi dahsyat kecuali Li Dengan katalisator Hanya Li yang dapat bereaksi Gas H2 kering (bebas air) Reaksi dengan asam (H+) dahsyat Li 3 1s2 2s1 254 1609 1,34 0,60 520 7298 0,98 -3,71 0,63 Na 11 [HE] 3s1 371 1154 1,54 0,95 495 4563 0,93 -2,71 0,97 K 19 [NE] 4s1 337 1039 4,3 1,33 418 3051 0,83 -2,93 0,86 Rb 37 [Ar] 5s1 312 967 4,2 1,48 403 2632 0,82 -2,99 1,53 Cs 55 [Kr] 6s1 302 952 3,9 1,69 374 2420 0,79 -3,02 1,99
Logam Alkali terdiri dari Hidrogen (H), Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (Ka), Rubidium (Rb), Caesium (Ca) dan Francium (Fr)
1. HIDROGEN (H) Adalah unsur kimia yang mempunyai titik beku -2590C dan titik didih -252,80C. Hidrogen terbagi dalam tiga isotop yaitu hidrogen normal, hidrogen deutrum (hidrogen berat), dan hidrogen tritium (hidrogen sangat berat). Hidrogen banyak terdapat di alam dan juga terdapat di angkasa seperti benda-benda luar angkasa. Hidrogen bersember dari kerak bumi. Ditemukan pada tahun 1766 oleh Henry Cavendish. Hidrogen digunakan dalam penelitian nuklir, pengelasan, hidrogenasi lemak, pembuatan hidrokarbon, pembuatan amoniak, pembersihan biji besi, metalurgi, industri kimia dan bahan bakar roket. Jumlah elektron = 1, Nomor atom = 1, Massa Atom = 1, Konfigurasi elektron = 1s1
2. LITHIUM (Li) Adalah unsur kimia yang berwarna putih perak dan logam paling ringan sekaligus unsur dengan densitas paling kecil. Seperti logam alkali lainnya, lithium sangat reaktif dan mudah terkorosi dengan cepat seperti menjadi hitam diudara lembab. Lithium banyak ditemukan di pegmatit, air asin, dan lempung. Lithium Ditemukan oleh ilmuwan asal Brazil Jose Bonifacio de Andrade e Silva tahun 1700 kemudian dikembangkan oleh Johan August Arvedson tahun 1817. Lithium digunakan dalam pembuatan baterai, keramik, gelas/kaca, pelumas, campuran tembaga, dan juga digunakan sebagai bahan bakar roket. Jumlah elektron = 1, Nomor atom = 3, Massa Atom = 7, Konfigurasi elektron = 1s2 2s1
3. NATRIUM (Na) Adalah logam alkali yang bersifat lunak, berwarna putih perak. Natrium berasal dari asam karbonat, khususnya digunakan dalam pembuatan sabun, bahan kimia, pemutih dan pembersih air. Natrium juga digunakan sebagai pupuk dan pengawet daging. Jumlah elektron = 1, Nomor atom = 11, Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s1
4. KALIUM (Ka) Adalah logam alkali yang berwarna putih keperakan berwujud lunak, lembut dan mirip lilin. Biasanya terdapat dalam air laut dan air mineral. Kalium hampir menyerupai natrium. Ditemukan oleh Sir Humphry Davy pada tahun 1807. Kalium digunakan Untuk bahan peledak seperti mercon. Jumlah elektron = 1, Nomor atom = 19, Massa Atom = 39, Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
5. RUBIDIUM (Rb) Adalah logam alkali yang berwarna putih dan bersifat lunak mirip kalium. Rubidium ditemukan pertamakali oleh Robert Bunsen dan Gustav Kirchhoff pada tahun 1861.Rubidium digunakan Untuk bahan bakar mesin roket, alat membuat jam atom, dan juga inframerah lampu. Jumlah elektron = 1, Nomor atom = 37, Massa Atom = 85, Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 5s1
6. CAESIUM (Ca) Adalah logam alkali yang berwarna putih keperakan dan unsur kimia yang mempunyai titik lebur 28,50C dan titik didih 7050C. Caesium merupakan unsur kimia yang sangat langka dan tidak terdapat bebas. Caesium terdiri dari lepidolit, polusit, karnalit dan air mineral tertentu. Ditemukan pertama kali oleh Robert Bunsen dan Gustav Kirchhoff pada tahun 1860. Kegunaannya adalah Dalam ilmu biologi sebagai alat untuk pembersih oksigen dalam tabung hampa udara dan juga senyawa dalam dunia kedokteran seperti pembuatan bir dan unsur dalam air mineral, dalam ilmu kimia digunakan sebagai alat pembangkit tenaga listrik, dan diperkirakan dapat digunakan sebagai mesin plasma di masa depan. Jumlah elektron = 1, Nomor atom = 55, Massa Atom = 133, Konfigurasi elektron = 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10 5s2 5p6 6s1
7. FRANCIUM (Fr) Francium adalah unsur logam alkali diluar caesium yang senyawa kimianya tidak terlalu dikenal sehingga kegunaannya masih diteliti. Pertama kali ditemukan oleh Marguerite Perey pada tahun 1939. Jumlah elektron = 1, Nomor atom = 87, Massa Atom = 223, Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10 4f14 5s2 5p6 5d10 6s2 6p6 7s1
Sifat Fisika Logam Alkali Sifat Sifat Li Titik leleh (C) 181 Titik didih (C) 1347 Massa jenis (g cm3) Keelektronegatifan Jari-jari ion ( ) 0,9 Na 97,8 883 0,53 1,0 1,7 K 63,6 774 0,97 0,9 1,5 Rb 38,9 688 0,86 0,8 1,67 Cs 28,4 678 1,53 0,8 1,8
1,88 0,7
Semua unsur golongan IA berwarna putih keperakan berupa logam padat, kecuali cesium berwujud cair pada suhu kamar. Logam alkali Natrium merupakan logam lunak dan dapat dipotong dengan pisau. Logam alkali Kalium lebih lunak dari natrium. Pada Tabel 3.8 tampak bahwa logam litium, natrium, dan kalium mempunyai massa jenis kurang dari 1,0 g cm 3. Akibatnya, logam tersebut terapung dalam air (Gambar 3.12a). Akan tetapi, ketiga logam ini sangat reaktif terhadap air dan reaksinya bersifat eksplosif disertai nyala. Logam litium terapung di air Gambar 3.12 (a) Logam litium terapung di air karena massa jenisnya lebih kecil dari air. (b) Logam natrium harus disimpan dalam minyak tanah. Sifat-sifat fisika logam alkali seperti lunak dengan titik leleh rendah menjadi petunjuk bahwa ikatan logam antaratom dalam alkali sangat lemah. Ini akibat jari-jari atom logam alkali relatif besar dibandingkan unsur-unsur lain dalam satu periode. Penurunan titik leleh dari logam alkali litium ke cesium disebabkan oleh jari-jari atom yang makin besar sehingga mengurangi kekuatan ikatan antaratom logam. Logam-logam alkali merupakan reduktor paling kuat, seperti ditunjukkan oleh potensial reduksi standar yang negatif. Tabel 3.9 Potensial Reduksi Standar Logam Alkali Logam Alkali Li Na K Rb Cs Potensial reduksi (V) 3,05 2,71 2,93 2,99 3,02 Keelektronegatifan logam alkali pada umumnya rendah (cesium paling rendah), yang berarti logam tersebut cenderung membentuk kation. Sifat logam alkali ini juga didukung oleh energi ionisasi pertama yang rendah, sedangkan energi ionisasi kedua sangat tinggi sehingga hanya ion dengan biloks +1 yang dapat dibentuk oleh logam alkali. Semua logam alkali dapat bereaksi dengan air. Reaksi logam alkali melibatkan pergantian hidrogen dari air oleh logam membentuk suatu basa kuat disertai pelepasan gas hidrogen. 2Na(s) + 2H2O(l) 2NaOH(aq) + H2(g)
Kereaktifan logam alkali terhadap air menjadi sangat kuat dari atas ke bawah dalam tabel periodik. Sepotong logam litium jika dimasukkan ke dalam air akan bergerak di sekitar permukaan air disertai pelepasan gas H2. Logam alkali Kalium bereaksi sangat dahsyat disertai ledakan dan nyala api berwarna ungu. Dalam udara terbuka, logam alkali bereaksi dengan oksigen membentuk oksida. Logam alkali Litium membentuk Li2O, natrium membentuk Na2O, tetapi produk yang dominan adalah natrium peroksida (Na2O2). Jika kalium dibakar dengan oksigen, produk dominan adalah kalium superoksida (K2O), suatu senyawa berwarna kuning-jingga. Oksida ini merupakan senyawa ion dari ion K+ dan ion O2. Logam alkali bereaksi dengan halogen membentuk garam halida. Pada suhu tinggi, logam alkali bereaksi dengan hidrogen membentuk senyawa hidrida, seperti LiH dan NaH. Di udara terbuka, litium dapat bereaksi dengan gas nitrogen, sedangkan logam lainnya tidak dapat bereaksi. Jika logam alkali atau senyawanya dibakar dalam nyala bunsen, akan tampak warna yang khas untuk setiap logam alkali. Warna-warna tersebut menjadi petunjuk adanya logam alkali di dalam suatu sampel. Jika muatan listrik dilewatkan ke dalam uap natrium akan terpancar sinar kuning yang terang. Oleh karena nyalanya yang terang, uap natrium dipakai sebagai pengisi lampu penerang jalan raya atau kendaraan. Disamping itu, nyala lampu natrium dapat menembus kabut. 3. Pembuatan dan Kegunaan Unsur Logam Alkali. Logam alkali natrium dan litium dibuat dengan cara elektrolisis lelehan garamnya. Logam alkali natrium kali pertama dibuat pada tahun 1807 oleh Humpry Davy melalui elektrolisis lelehan NaOH. Cara ini merupakan metode pembuatan logam natrium di industri (lihat Gambar 3.14). elektrolisis lelehan NaCl Gambar 3.14 Perangkat elektrolisis lelehan NaCl pada pembuatan logam Alkali Oleh karena elektrolisis di atas diperlukan suhu tinggi sekitar 800C untuk melelehkan garam NaCl maka untuk menurunkan suhu titik lelehnya bahan baku dicampur CaCl2 membentuk campuran NaClCaCl2. Penambahan CaCl2 ke dalam NaCl dapat menurunkan titik leleh NaCl hingga sekitar 580C. Demikian juga logam alkali litium diperoleh dari elektrolisis lelehan campuran LiClKCl. Logam alkali Kalium lebih mudah dibuat melalui reduksi kimia daripada melalui elektrolisis KCl. Secara komersial, lelehan KCl direaksikan dengan logam natrium pada 870C, persamaan reaksinya: Na(l) + KCl(l)NaCl(l) + K(g) Uap kalium meninggalkan reaktor yang selanjutnya dikondensasi. Sejumlah besar natrium digunakan dalam pembuatan senyawa Na2O2dan NaNH2. Oleh karena natrium merupakan zat pereduksi kuat, logam natrium sering digunakan pada pembuatan logam lain seperti titan dan sintesis beberapa senyawa organik.
Model paduan logam Li Logam penting lainnya adalah litium, berguna sebagai paduan LiAl. Paduan logam alkali ini sangat ringan sehingga banyak digunakan untuk membuat kerangka pesawat terbang dan material lainnya. Kegunaan dari logam alkali litium adalah sebagai anode pada baterai. Hal ini dimungkinkan karena litium memiliki massa jenis rendah dan potensial reduksi standarnya sangat negatif. Sejumlah kecil kalium diproduksi untuk membuat K2O yang digunakan dalam masker gas dengan sistem tertutup (lihat Gambar 3.16). Kelebihan dari masker ini adalah uap hasil pernapasan (CO2 + H2O) bereaksi dengan superoksida menghasilkan gas oksigen. 4K2O(s) + 2H2O(l) 4KOH(s) + 3O2(g) Kalium hidroksida yang dihasilkan dalam reaksi ini mengikat karbon dioksida dari hasil pernapasan. KOH(s) + CO2(g) KHCO3(s) 4. Pembuatan dan Kegunaan Senyawa Alkali. Senyawa alkali banyak dimanfaatkan, terutama dalam industri dan rumah tangga. Beberapa kegunaan senyawa alkali dijabarkan dalam Tabel 3.10. Masker K2O dengan sistem Tertutup Sifat Kegunaan Li2CO3 Produksi aluminium Pembuatan LiOH LiOH Pabrik sabun litium untuk pelumas LiH Pereduksi pada sintetis organik Pembuatan antihistamin dan obat-obatan NaCl Sumber Na dan NaCl Bumbu, dan penyedap makanan Pabrik sabun (mengendapkan sabun dari campuran reaksi) NaOH Industri pulp dan kertas Ekstraksi oksida aluminium Pabrik rayon viskosa Pemurnian minyak bumi Na2CO3 Pabrik sabun Pabrik gelas Digunakan dalam detergen dan softener Na2O2 Pemutih tekstil NaNH2 Pembuatan celupan indigo untuk blue jeans denim KCl Pupuk KOH Pabrik sabun lunak K2CO3 Pabrik gelas KNO3 Pupuk dan bahan peledak
9
Litium karbonat adalah garam yang kurang larut, diperoleh dari pengolahan bijih litium. Garam ini digunakan untuk membuat LiOH. Kalsium hidroksida bereaksi dengan litium karbonat mengendapkan kalsium karbonat, dan meninggalkan larutan LiOH. Contoh Pembuatan Unsur Alkali Tunjukkan dengan persamaan kimia, bagaimana KNO3 (kalium nitrat) dapat dibuat dari KCl (kalium klorida) dan asam nitrat dalam dua tahap. Jawab Kalium hidroksida dibuat secara komersial dari kalium klorida dengan cara elektrolisis larutannya. 2 KCl(aq) + 2 H2O(l)2KOH (aq) + H2(g) + Cl2(g) Jika larutan kalium hidroksida dari hasil elektrolisis dinetralkan dengan asam nitrat: KOH(aq) + HNO3(aq) KNO3(aq) + H2O(l) Ca(OH)2(aq) + Li2CO3(aq) CaCO3(s) + 2LiOH(aq) LiOH digunakan pada pabrik sabun litium untuk pelumas. Natrium klorida merupakan sumber logam natrium dan bahan baku senyawa natrium lainnya. Senyawa NaOH diproduksi melalui elektrolisis larutan natrium klorida. Reaksi total sel elektrolisis adalah 2NaCl(aq) + 2H2O(l) 2NaOH(aq) + H2(g)+ Cl2(g) Natrium hidroksida merupakan basa kuat dan memiliki banyak aplikasi penting dalam proses kimia. Sejumlah besar NaOH digunakan untuk membuat kertas, memisahkan aluminium oksida, dan penyulingan minyak bumi. Senyawa Na2CO3 (soda ash) dipakai pada pembuatan gelas. Senyawa Na2CO3.10H2O dipakai sebagai pelunak air sadah yang ditambahkan ke dalam pembuatan sabun. Natrium karbonat dibuat melalui proses solvay, yaitu metode pembuatan Na2CO3 dari NaCl, NH3, dan CO2. Dalam proses solvay: NH3dilarutkan ke dalam larutan jenuh NaCl, kemudian gas CO2 dihembuskan ke dalam larutan hingga terbentuk endapan NaHCO3 (baking soda). Reaksi total: NH3(g) + NaCl(aq) + CO2(g) NaHCO3(s) + NH4Cl(aq) Endapan NaHCO3 disaring, dicuci, kemudian dipanaskan sekitar 175C, dan NaHCO3 terurai menjadi natrium karbonat. 2NaHCO3(s) Na2CO3(s) + CO2(g) + H2O(l) Kalium klorida merupakan senyawa kalium penting. Lebih dari 90% KCl digunakan dalam pupuk, sebab ion kalium berfungsi sebagai nutrien bagi tanaman. Secara berkala, KCl digunakan untuk membuat kalium dan senyawa kalium yang lain. Kalium hidroksida diperoleh dari elektrolisis larutan KCl.
10
1. Sifat-Sifat Logam Alkali Tanah a. Sifat Fisika (umum) Beberapa sifat umum logam alkali tanah Sifat-Sifat Fisika Nomor atom Konfigurasi elektron Titik leleh (K) Titik didih (K) Jari-jari atom Jari-jari ion Energi ionisasi I (kj mol -1) Energi ionisasi II (kj mol -1) Elektronegativitas Potensial elektrode (v) M2++ 2e M Massa jenis (g) ml -1 b. Sifat-Sifat Kimia Reaksi-reaksi logam alkali tanah Reaksi Kimia 2M (s) + O2 (g) 2 M0 (s) M (s) + O2 (g) MO2 (s) Keterangan Selain BE dan mg tak perlu pemanasan Ba mudah, Sr dengan tekanan tinggi BE, mg, dan Ca tidak terjadi X : F, Cl, Br, dan I Be 4 [HE] 2s2 1553 3043 1,12 0,31 900 1800 1,57 -1,85 1,86 Mg 12 [NE] 3s2 923 1383 1,60 0,65 740 1450 1,31 -2,37 1,75 Ca 20 [Ar] 4s2 1111 1713 197 0,99 590 1150 1,00 -2,87 1,55 Sr 38 [Kr] 5s2 1041 1653 2,15 1,13 550 1060 0,95 -2,89 2,6 Bq 56 [XE] 6s2 987 1913 2,22 1,35 500 970 0,89 -2,90 3,6
M (s) + X2 (g) MX2 (s) M (s) + S (s) MS (s) M (s) + 2H2O (l) M (OH) 2 (aq) + H2 BE tidak dapat, mg perlu pemanasan, (g) berlangsung pada suhu tinggi, BE tidak dapat berlangsung Cepat berlangsung + + M (s) + 2H (aq) M2 (aq) + H2 (g) Perlu pemanasan, BE dan mg tidak dapat M (s) + H2 (g) MH2 (s) berlangsung
Logam Alkali Tanah terdiri dari Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calsium (Ca), Strontium (Sr), Barium (Ba), Radium (Ra).
11
1. BERILLIUM (Be) Berillium adalah unsur logam yang berwarna abu-abu serta mempunyai titik lebur 1,278 C dan titik didih 2,9700C. Berilium bersumber dari kerak bumi. Mineral pokoknya adalah beril, klisoberil, dan penakit. Berillium pertama kali ditemukan tahun oleh ilmuan bernama Louis Vauquelinin (1798) Berilium digunakan : Untuk absorpsi neutron pada reactor nuklir, materi bangunan dalam teknologi ruang angkasa dan sebagai unsur pembuatan sinar-X. Jumlah elektron = 2, Nomor atom = 4, Massa Atom = 9, Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p5
0
2. MAGNESIUM (Mg) Magnesium adalah unsur logam yang berwarna putih dan memiliki titik lebur 6510C dan titik didih 1.1070C. Magnesium bersumber dari pusat bawah kerak bumi serta banyak terdapat dalam air laut dan air asin biasa. Magnesium pertama kali ditemukan oleh Humphry Davy pada tahun 1808. Unsur ini tidak terdapat bebas dan digunakan sebagai alat pembentuk mineral, batuan kapur, dolomite, magnesit, dan silikat. Jumlah elektron = 2, Nomor atom = 12, Massa Atom = 25, Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s2
3. CALCIUM (Ca) Kalsium merupakan unsur kimia berupa logam yang memiliki titik lebur 8420C dan titik didih 1480C. Umumnya terdapat dalam batu, kapur, adukan semen, beton, bata, kaca, dan cat. Kalsium pertama ditemukan di Roma kemudian dikembangkan oleh ilmuan bernama Berzelius dan Pontin (1808) Penggunaan kalsium (Ca) yaitu senyawanya digunakan dalam metalurgi, pengikat nitrogen dari udara, pemutih, penawar bau, dan bahan utama pembuatan kapur. Kalsium berguna untuk kepentingan kelangsungan hidup karena kalsium merupakan unsur penting dalam organisme hidup. Terutama dalam pertumbuhan kulit, tulang dan gigi. Jumlah elektron = 2, Nomor atom = 20, Massa Atom = 40, Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
12
4. STRONTIUM (Sr) Strontium adalah logam alkali tanah yang berwarna perak dan berupa kristalin. Ditemukan oleh Thomas Charles Hope pada tahun 1798. Strontium digunakan sebagai alat untuk menyalakan api, pewarna merah dalam mercon dan juga alat pembuatan magnit. Jumlah elektron = 2, Nomor atom = 38, Massa Atom = 88, Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 5s2
5. BARIUM (Ba) Barium adalah unsur kimia yang memiliki titik lebur 7100C dan titik didih 1.5000C. Barium merupakan logam alkali tanah yang berwarna putih keperakan. Sumber barium umumnya terdapat dalam kerak bumi dan juga di air laut, unsur kimia ini tidak terdapat bebas sehingga sangat sulit ditemukan. Barium ditemukan pada tahun 1808 oleh Sir Humphry Davy di Inggris Barium digunakan Sebagai bahan obat-obatan, alat pembuat kaca, pemutih dan cat. Jumlah elektron = 2, Nomor atom = 56, Massa Atom = 137, Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10 5s2 5p6 6s2 6. RADIUM (Ra) Radium adalah logam alkali tanah yang berwarna putih bersinar dan dapat menembus benda keras. Unsur ini ditemukan pada tahun 1898 oleh Marrie Curie dan suaminya Pierre. Digunakan untuk pendeteksi penyakit kanker melalui bantuan sinar gamma, dan juga sebagai alat instrumen/pemutar pada arloji/jam dan telepon. Jumlah elektron = 2, Nomor atom = 88, Massa Atom = 226, Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10 5s2 5p6 6s2 6p6 7s1
13
Reaksi-Reaksi Alkali tanah : 1) Reaksinya dengan air BE tidak bereaksi dengan air sedangkan logam Mg bereaksi sangat lambat ; Ca, Sr, dan Ba bereaksi sangat cepat seperti reaksi antara logam Na dan air
2) Reaksinya dengan Halogen Semua logam alkali tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk gram Halida kecuali Be. Oleh karena daya polarisasi ion Be 2+ terhadap pasangan halogen (Ft) maka BeCl2 berikatan kovalen, sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion.
3) Reaksinya dengan oksigen Reaksinya dengan oksigen akan membentuk oksida (Mo). Ba dapat membentuk peroksida (BaO2); Bila oksigen yang direaksikan berlebihan.
4) Warna Nyala Seperti halnya logam alkali, logam alkali tanah juga akan memberikan warna nyala yang khas. Pada pembakaran senyawa logam alkali akan memberikan warna yang khas yang dapat digunakan sebagai identifikasi awal adanya logam alkali dalam suatu bahan. Be dan mg memberikan warna spektrum pada daerah gelombang elektro magnet, sehingga pada pembakaran magnesium hanya akan menimbulkan warna nyala yang sangat terang. Ca memberikan warna merah, jingga, Sr merah ungu dan Ba kuning kehijauan.
1. Konfigurasi elektron menunjukan bahwa logam alkali tanah mempunyai elektron valensi ns2. Selain jari-jari atomnya yang lebih kecil dibandingkan logam alkali, kedua elektron valensinya yang telah berpasangan mengakibatkan energi ionisasi logam alkali tanah lebih tinggi daripada alkali. 2. Meskipun energi ionisasinya tinggi, tetapi karena energi hidrasi dari ion M2+ dari alkali tanah lebih besar daripada energi hidrasi ion M+ dari alkali, mengakibatkan logam alkali tetap mudah melepaskan kedua electron valensinya, sehingga lebih stabil sebagai ion M2+.
14
3. Jari-jari atomnya yang lebih kecil dan muatan intinya yang lebih besar mengakibatkan logam alkali tanah membentuk kristal dengan susunan yang lebih rapat, sehingga mempunyai sifat yang lebih keras daripada logam alkali dan massa jenisnya lebih tinggi. 4. Berilium mempunyai energi ionisasi yang sangat tinggi dan keelektronegatifan yang cukup besar, kedua hal ini menyebabkan berilium dalam berikatan cenderung membentuk ikatan kovalen. 5. Potensial elektrode (reduki) standar logam alkali tanah menunjukkan harga yang rendah (negatif). Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali tanah merupakan reduktor yang cukup kuat, bahkan kalsium, stronsium, dan barium mempunyai daya reduksi yang lebih kuat daripada natrium. 6. Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi daripada suhu ruangan. Oleh karena itu,
Dari berilium ke barium jari-jari atom meningkat secara beraturan. Pertambahan jari-jari menyebabkan penurunan energi pengionan dan keelektronegatifan. Potensial elektroda juga meningkatkan dari kalsium ke barium, akan tetapi berilium menunjukan penyimpangan karena potensial elektrodanya relatif kecil. Hal itu disebabkan energi ionisasi berilium (tingkat pertama + tingkat kedua ) yang relatif besar. Titik cair dan titik didih cenderung menurun dari atas ke bawah. Sifat-sifat fisis, seperti titik cair, rapatan, dan kekerasan, logam alkali tanah lebih besar jika dibandingkan dengan logam alkali seperiode. Hal itu disebabkan logam alkali tanah mempunyai 2 elektron valensi sehingga ikatan logamnya lebih kuat.
Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari berilium ke barium. Fakta ini sesuai dengan yang diharapkan . Oleh karena, dari berilium ke barium jari-jari atom bertambah besar sehingga energi ionisasi serta keelektronegatifan berkurang. Akibatnya, kecendrungan untuk melepas elektron membentuk senyawa ion makin besar. Semua senyawa dari kalsium, strontium, dan barium, yaitu logam alkali tanah yang bagian
15
bawah, berbentuk senyawa ion, tetapi magnesium membentuk beberapa senyawa kovalen sedangkan senyawa-senyawa berilium bersifat kovalen. Sifat kimia logam alkali tanah bermiripan dengan logam alkali, tetapi logam alkali tanah kurang reaktif dari logam alkali seperiode. Jadi, berilium kurang reaktif dibandingkan litium, magnesium kurang reaktif dibandingkan terhadap natrium, dan seterusnya. Hal itu disebabkan jari-jari atom logam alkali tanah lebih kecil sehingga energi pengionan lebih besar. Lagi pula logam alkali tanah hanya satu.Kereaktifan kalsium, stronsium,dan barium dan tidak terlalu berbeda dari logam alkali, tetapi berilium dan magnesium jauh kurang aktif. Unsur golongan ini bersifat basa, sama seperti unsur golongan alkali, namun tingkat kebasaannya lebih lemah. Senyawa Be(OH)2 bersifat amfoter. Artinya bisa bersifat asam atau pun basa. Sedangkan unsur Ra bersifat Radioaktif. Semua logam alkali tanah merupakan logam yang tergolong reaktif, meskipun kurang reaktif dibandingkan dengan unsur alkali. Alkali tanah juga memiliki sifat relatif lunak dan dapat menghantarkan panas dan listrik dengan baik, kecuali Berilium. Logam ini juga memiliki kilapan logam. Logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang besar dan harga ionisasi yang kecil. Dari Berilium ke Barium, nomor atom dan jari-jari atom semakin besar. Selain itu semua logam alkali tanah juga mempunyai kecenderungan teratur mengenai keelektronegatifan yang semakin kecil dan daya reduksi yang semakin kuat dari Berilium ke Barium.
1. Logam alkali tanah lebih keras dari alkali karena memiliki dua elektronvalensi. 2. Kerapatannya lebih tinggi, titik lebur lebih tinggi. 3. Berbilangan oksidasi +2 (bandingkan data energi bebas untuk reaksi logam kalsium dengan asam menghasilkan Ca+ dan Ca2+ ) walaupun energi ionisasi kedua untuk ion alkali tanah lebih tinggi dari yang pertama. 4. Kelarutan dalam air relatif lebih sukar, khususnya yang memiliki anion berbilangan oksidasi -2.
16
Sumber terbanyak alkali tanah berbentuk mineral oksida, karbonat, silikat, sulfat, dan fosfat. Contohnya: 1. Magnesia mengandung magnesium oksida disebut juga sebagai batu tahan api, ini digunakan sebagai bahan pembuatan tungku atau funance. 2. Calcite (kalsium karbonat) terdapat sebagai batuan gunung (batu kapur atau limestone, marmer). Terbentuknya dari proses alam yang dikenal sebagai stalagtit dan stalagmit. Bahan ini digunakan sebagai bahan baku semen, keramik, bahan bangunan dan juga bahan baku pupuk. Dolomit adalah campuran magnesium dan kalsium karbonat juga digunakan sebagai bahan komposit dan keramik. 3. Garam epsom mengandung MgSO4 ditemukan di salah satu desa di Inggris. Gypsum mengandung kalsium sulfat hidrat juga dari batu gunung, bahan ini digunakan pada bidang medis antara lain sebagai penyangga tulang yang patah, juga sebagai bahan penyekat bangunan dan bahan atap yang disebut gypsum board.
Kemiripan sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan melepaskan dua elektron valensi. Oleh karena itu senyawanya mempunyai bilangan oksidasi +2, sehingga logam alkali tanah diletakkan pada golongan II A. Alkali tanah termasuk logam yang reaktif, namun Berilium adalah satu-satunya unsur alkali tanah yang kurang reaktif, bahkan tidak bereaksi dengan air. Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat. Semakin ke bawah, sifat pereduksi ini semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan bereaksi dengan air yang semakin meningkat dari Berilium ke Barium. Selain dengan air unsur logam alkali tanah juga bisa bereaksi dengan Oksigen, Nitrogen, dan Halogen.
17
Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium bereaksi sangat lambat dan hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan air dingin. Contoh reaksi logam alkali tanah dan air berlangsung sebagai berikut, Ca(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)
Adanya pemanasan yang kuat menyebabkan logam alkali tanah terbakar di udara membentuk oksida dan nitrida.Logam alkali tanah, kecuali Be dan Mg dengan udara juga dapat berlangsung, tetapi terjadinya korosi yang berlanjut dapat dihambat karena lapisan oksida yang terbentuk melekat kuat pada permukaan logam. Dengan pemanasan, Berilium dan Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen. Oksida Berilium dan Magnesium yang terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada permukaan logam.Barium dapat membentuk senyawa peroksida (BaO2) 2Mg(s) + O2 (g) 2MgO(s) Ba(s) + O2 (g) (berlebihan) BaO2 (s) Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan dapat menghasilkan Magnesium Nitrida (Mg3N2) 4Mg(s) + O2 (g) + N2 (g) MgO(s) + Mg3N2 (s) Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas NH3 Mg3 N2 (s) + 6H2O(l) 3Mg(OH)2 (s) + 2NH3(g)
Adanya pemanasan menyebabkan logam allkali tanah dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk senyawa hidrogen. M(s) + H2 (g) MH2 (s)
18
Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida dan senyawa Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga dengan Alkali Tanah. Contoh, 3Mg(s) + N2 (g) Mg3N2 (s)
Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk garam Halida, kecuali Berilium.Lelehan halida dari berilium mempunyai daya hantar listrik yang buruk .Hal itu menunjukkan bahwa halida berilium bersifat kovalen.Oleh karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan elektron Halogen kecuali F-, maka BeCl2 berikatan kovalen.
Sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion. Contoh, Ca(s) + Cl2 (g) CaCl2 (s)
Semua logam dan alkali tanah bereaksi dengan asam kuat ( seperti HCL) membentuk garam dan gas hidrogen.Reaksi makin hebat dari Be ke Ba. M(s) + 2HCL(aq) MCl2 (aq) + H2 (g) Salah satu unsur logam alkali tanah yaitu Be, memiliki sifat amfoter. Berilium selain dapat bereaksi dengan asam kuat juga dapat bereaksi dengan basa kuat. Be(s) + 2NaOH (aq) + H2O(l) Na2Be(OH)4 + H2 (g) BeO(s) + 2NaOH(aq) + H2O(l) Na2Be(OH)4(aq) Be(OH)2(s) + 2NaOH(aq) Na2Be(OH)4(aq)
Reaksi logam alkali tanah dengan belerang menghasilkan senyawa sulfida. M(s) + S(s) MS (s)
19
1. Berilium, digunakan sebagai bahan logam campur untuk pegas, klip, sambungan listrik, dan pembuatan tabung sinar X untuk reaktor atom. 2. Magnesium, digunakan sebagai bahan logam campuran dalam cluralumin ( Mg 0,5 %, Cu 4 %, Mn 0,5 %, Al 95 % ) dan magnalinum (campuran Mg dan Al yang ringan dan tahan korosi). 3. Kalsium, digunakan sebagai elektrode, sebagai reduktor pada pengolahan logam, dan membentuk proses pembekuan darah. 4. Barium, digunakan sebagai logam campuran ( Ba + Ni ) untuk membuat tabung volume. 5. Stronsium, digunakan sebagai bahan pembuatan kembang api.
Logam alkali tanah memiliki sifat yang reaktif sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk senyawanya. Berikut keberadaan senyawa yang mengandung logam alkali.
1. Berilium. Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi, bahkan hampir bisa dikatakan tidak ada. Sedangkan di alam berilium dapat bersenyawa menjadi Mineral beril [Be3Al2(SiO6)3], dan Krisoberil [Al2BeO4]. 2. Magnesium. Magnesium berperingkat nomor 7 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 1,9% keberadaannya. Di alam magnesium bisa bersenyawa menjadi Magnesium Klorida [MgCl2], Senyawa Karbonat [MgCO3], Dolomit [MgCa(CO3)2], dan Senyawa Epsomit [MgSO4.7H2O]. 3. Kalsium. Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak bumi. Bahkan kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 3,4% keberadaanya. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat [CaCO3], Senyawa Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4], Senyawa Fourida [CaF]. 4. Stronsium. Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam strontium dapat membuntuk senyawa Mineral Selesit [SrSO4], dan Strontianit . 5. Barium. Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat membentuk senyawa : Mineral Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3]
20
B. SARAN
Demikianlah hasil diskusi kami ini. Kami mohon saran dan kritikan dari Bapak Guru pembimbing maupun dari teman-teman semuanya, untuk dapat menyempurnakan hasil makalah kami ini.
21
DAFTAR PUSTAKA
Id.shvoong.com Ajihado.wordpress.com www.ojimori.com freshney.org (Periodic Table) Purba, Michael. 2003. Kimia 2000 Untuk SMU Kelas 3. Jakarta : Erlangga Balai Pustaka Jakarta.1997. Jendela Iptek Kimia. Jakarta : Balai Pustaka Keenan. Kleinferter. Wood. 1993. Kimia untuk Universitas. Jakarta : Erlangga. Prabawa, Hadi. Jayaprana, Sandya. 1997. ILMU KIMIA untuk SMU. Jakarta : Erlangga. Dorin, Henry. 1987. Chemistry The Study of Matter. USA: Allyn & Balcon Nahadi. 2007. Intisari Kimia SMA. Bandung : Pustaka Setia. www.scribd.com www.wikipedia.org www.chem-is-try.org www.scribd.com
22