0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
140 tayangan6 halaman

Arsitektur Client

Dokumen tersebut membahas tentang arsitektur jaringan komputer client-server dimana terdapat pembagian peran antara client yang meminta layanan dan server yang memberikan layanan. Arsitektur ini memisahkan antara antarmuka pengguna (client) dengan basis data atau aplikasi inti (server).

Diunggah oleh

Dezcha Rahma
Hak Cipta
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
140 tayangan6 halaman

Arsitektur Client

Dokumen tersebut membahas tentang arsitektur jaringan komputer client-server dimana terdapat pembagian peran antara client yang meminta layanan dan server yang memberikan layanan. Arsitektur ini memisahkan antara antarmuka pengguna (client) dengan basis data atau aplikasi inti (server).

Diunggah oleh

Dezcha Rahma
Hak Cipta
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 6

Nama : DESKA RAHMA W NPM : 11110842 Kelas : 4KA34

Dalam Jaringan komputer, agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer. Berdasarkan fungsi : Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Salah satu jenis jaringan komputer adalah client-server, yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya. Menurut arsitekturnya, Jaringan komputer bisa diklasifikasikan menurut fungsi-fungsi yang ada di antara elemen-elemen jaringan.Misalnya pembagian arsitekturnya seperti Active Networking, Client-server dan Peer-to-peer (workgroup).Kali ini kita akan membahas arsitektektur networking client. Arsitektur Client-Server: Aplikasi database terdistribusi dikembangkan dalam bentuk arsitektur client/server. Pada umumnya sistem client/server beroperasi dilingkup jaringan komputer, yang memecah pemrosesan aplikasi antara sisi client (front-end) dan sisi server (back-end). Proses yang terjadi yaitu memecah suatu proses antara sisi client dan server, sehingga client akan memproses sebagian resourcenya, sedang pemrosesan yang lain diserahkan pada sisi server. Client dan server dapat berada pada komputer yang sama, atau dapat juga berada pada komputer yang berbeda yang saling terhubung pada suatu jaringan komputer (network). Secara umum, komputer disebut: Client: jika ia menerima layanan tertentu dari server, dan disebut Server: jika ia memberi layanan tertentu pada client. Client server merupakan arsitektur jaringan komputer yang memisahkan client dengan server, jaringan tipe ini merupakan jaringan yang termasuk sering di jaringan komputer.Tiap client atau server yang terhubung ke jaringan bisa disebut sebagai simpul/node.Tipe paling dasar dari arsitektur client-server menggunakan 2 tipe simpul, yaitu satu sebagai client dan satu sebagai server.Arsitektur tipe ini sering juga disebut sebagai two-tier.Tipe arsitektur

seperti ini memungkinkan komputer dan peranti jaringan untuk saling membagi file dan resource. Komputer client bisa meminta dan menerima layanan dari server-server yang ada di jaringan komputer.Adapun server bisa menerima permintaan layanan tersebut, memprosesnya dan mengembalikan hasilnya ke client. Server dalam jaringan komputer banyak sekali jenisnya, ada web server, database server dan mail server.Dunia game online juga biasanya menggunakan prinsip client server.Interaksi antara client dan server sering kali dideskripsikan menggunakan diagram.Jenisnya diagram distandarisasikan menggunakan Unified Modeling Language atau UML. Sebuah client di jaringan memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Pihak yang mengirim permintaaan layanan (request sender). Memulai permintaan data . Menunggu dan menerima jawaban dari server. Bisa terhubung ke beberapa server dalam waktu yang bersamaan. Adapun karakteristik dari server adalah : Pihak yang menerima permintaan yang dikirim oleh client. Pasif (sebagai slave) Menunggu permintaan client. Ketika ada permintaan dari client, akan memproses permintaan tersebut dan kemudian mengembalikan hasilnya ke client. Biasanya tidak berinteraksi langsung dengan end-user.

Dasar Arsitektur Client/Server Secara berangsur-angsur, sistem DBMS mulai dapat ditempatkan pada sisi user yang dikenal dengan arsitektur DBMS Client/Server. Arsitektur Client/Server dibangun untuk memenuhi lingkungan komputing dimana sejumlah PC, workstation, file server, printer, database server, web server serta peralatan lainnya dapat saling terhubung via network.Ide dasar arsitektur client/server ini adalah mendefinisikan spesifik server dengan kemampuan yang khusus pula. Sebagai contoh: menghubungkan berbagai PC sebagai client pada file server yang menangani berbagai file pada mesin client, mesin lain dapat dirancang sebagai printer server yang terhubung pada berbagai printer, mesin server lain sebagai Web server atau email server, dsb. Gambar Logic Arsitektur Two-Tier Client/Server

Keterangan: Mesin-mesin client menyediakan interface yang sesuai bagi user sebagai penghubung dalam menggunakan server-server tersebut. Konsep ini dapat diganti dengan adanya software khusus yang tersimpan pd mesin server yang spesifik pula (DBMS,CAD package, dll).

Gambar Fisik Arsitektur Two-Tier Client/Server

Konsep arsitektur client/server mengasumsikan sebuah kerangka dasar (framework) yang terdiri atas banyak PC yang terhubung melalui LAN beserta tipe-tipe jaringan komputer lainnya. Suatu Client adalah mesin user yang menyediakan kemampuan user interface dan local processing. Suatu Server adalah mesin yang menyediakan berbagai service ke mesin client (file access, printing, archiving, or database access). Ada kemungkinan suatu mesin hanya menginstall software client saja, yang lain software server, atau bahkan keduanya pada satu mesin. Dua jenis utama dari dasar arsitektur DBMS tersebut yang mendasari framework client/server: two-tier client/server dan three-tier client/server. Arsitektur Two-Tier Client/Server untuk DBMS Pada dasarnya arsitektur two-tier sering disebut sebagai arsitektur client/server, yang terdiri komputer client dan komputer server, yang berinteraksi melalui protokol yang sifatnya well-defined.Dalam arsitektur client/server tradisional, client hanya mengimplementasikan GUI (Graphical User Interface), sedang server hanya mengimplementasikan logika bisnis dan manajemen data.Client tersebut disebut thin client (klien tipis).

Pada bentuk yang lain, terdapat juga client yang lebih powerfull dgn mengimplementasikan UI dan logika bisnisnya sedang sisanya pada sisi server, yang disebut thick client (klien tebal).

Model thick client memiliki beberapa kelemahan: 1. Tidak memiliki tempat pusat untuk memperbaharui dan memelihara logika bisnis, karena berjalan pada sisi client. 2. Rasa saling percaya antara client & server. (Penggunaan strore procedure pada client) 3. Tidak dapat menangani jumlah client yang besar. 4. Thick client tidak diskalakan seiring dengan pertambahan akses aplikasi dan sistem database. Pada database client/server, saat pengaksesan DBMS dibutuhkan: program membuka koneksi ke DBMS server, sekali koneksi terbuat maka program client dapat berkomunikasi dengan DBMS.Contoh: ODBC (Open Database Connectivity) yang menyediakan API (Application Programming Interface), JDBC, yg digunakan program client Java utk akses ke DBMS. Interaksi antara client dan server selama pemrosesan query SQL adalah sebagai berikut: 1. Client melakukan parsing query pemakai dan memecahnya ke dalam sejumlah query independent untuk setiap tempat. Setiap query tersebut dikirim ke server yang sesuai. 2. Setiap server memproses query lokal dan mengirim relasi hasil ke client. 3. Client mengkombinasikan hasil sub query untuk memproduksi hasil dari query asal yang dikirim.

Pada pendekatan ini : Server SQL : juga disebut transaction server (database processor (DP) / back-end machine / DBMS), sedangkan Client : disebut application processor (AP) atau front-end machine. Untuk mempermudah pengaturan dan pengelolaan client-client yang terhubung dengan server maka diperlukan sistem aplikasi di level server yang dapat mengakses client yang lokasinya berbeda dengan mudah. Salah satu bentuk sistem aplikasi tersebut adalah remote access service (RAS). RAS memungkinkan remote user untuk berkoneksi dengan workstation lain dengan menggunakan jalur dial-up, WAN link, atau protokol lain seperti ISDN (Integrated Services Digital Network). Gambar Remote Access Infrastruktucture ditunjukan pada gambar dibawah.

Gambar :Remote Access Infrastructure RAS terdiri dari dua macam yaitu RAS client dan RAS server, dimana fungsinya sama dengan client atau server yang telah dijelaskan di atas. Keuntungan menggunakan arsitektur client server adalah : Memungkinkan pembagian peran dan tanggung jawab dari sistem komputer untuk didisribusikan di antara beberapa komputer independen yang tergabung ke jaringan. Adanya pembagian peran merupakan keunggulan arsitektur ini karena akan mempermudah maintenance.Akan lebih mudah bagi administator untuk mengganti, memperbaiki, meng-upgrade atau bahkan merelokasikan server tanpa mempengaruhi client. Data dan aplikasi yang diletakan diserver akan lebih terjaga karena umumnya server akan memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan client.Server juga memiliki akses kontrol dan sumber daya yang lebih baik untuk memastikan hanya client yang kompeten yang lebih bisa mengakses dan mengubah data. Apabila penyimpanan data tersentralisasi maka pemutakhiran/update data tersebut akan lebih mudah dibandingkan menggunakan P2P, pemutakhiran data harus terdistribusi dan siterapkan ke tiap komputer di jaringan.Proses tersebut bisa mengkonsumsi banyak waktu dan rentan akan adanya error, terlebih jika jumlah jaringan yang ada sangat banyak. Teknologi client-server sudah banyak yang matang sehingga terjamin jika digunakan untuk meningkatkan security jaringan.Selain itu juga mudah digunakan karena tersedia banyak alat bantu berbasis GUI yang memungkinkan peraturan jaringan, misalnya melalui Webmin. Jaringan dapat digunakan oleh berbagai oleh berbagi jenis client yang memiliki berbagai jenis kemampuan. Arsitektur client-server juga memiliki kerugian, yaitu : Jika traffic jaringan terlalu padat, server bisa hang karena overload.Hal ini berbeda dengan jumlah simpul yang terpasang.Hal ini karena bandwidth keseluruhan dari jaringan P2P adalah jumlah semua bandwidth dari semua simpul yang ada di jaringn.

Tidak seandal jaringan P2P dalam hal ketahanan terhadap down.Di jaringan clientserver, jika server down, maka jaringan akan down, sementara P2P semua sumberdaya terdistribusi merata sehingga data akan didistribusikan merata.Jika salah satu simpul down, simpul lainnya masih dapat mentransfer data.

Kesimpulan: Arsitektur jaringan yang mendukung sejumlah besar komputer yang berbeda-beda adalah arsitektur network client. Dalam arsitektur network client terdiri dari satu buah workstation sebagai server dan beberapa workstation sebagai client. Server berperan sebagai penyedia layanan (service) terhadap semua client yang terhubung dengannya. Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server. Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen klien dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen klien tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentukrequest terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.

Anda mungkin juga menyukai