0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
566 tayangan

Operator Operand Expression) Dan Statement

Ringkasan dokumen tersebut adalah: 1) Dokumen tersebut membahas tentang operator, operand, dan statement dalam bahasa pemrograman 2) Terdapat berbagai jenis operator aritmatika dan operator unary yang dapat digunakan pada berbagai tipe variabel 3) Ada tiga jenis statement yaitu expression statement, compound statement, dan control statement
Hak Cipta
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
566 tayangan

Operator Operand Expression) Dan Statement

Ringkasan dokumen tersebut adalah: 1) Dokumen tersebut membahas tentang operator, operand, dan statement dalam bahasa pemrograman 2) Terdapat berbagai jenis operator aritmatika dan operator unary yang dapat digunakan pada berbagai tipe variabel 3) Ada tiga jenis statement yaitu expression statement, compound statement, dan control statement
Hak Cipta
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 7

PRAKTIKUM II

OPERATOR, OPERAND (EXPRESSION) DAN STATEMENT


2.1 Tujuan
Mempelajari dan mengamati penggunaan operator aritmatika seperti +, -, *, /, dan %
(modulus) dan operator unary seperti – (minus), ++ (increment) dan – (decrement) yang
dipadukan dengan tipe variable dasar yaitu int (bilangan bulat) dan float (presisi
tunggal), double (presisi ganda) dan char.
2.2 Teori
Suatu Expression terdiri atas dua bagian, yaitu operator dan operand, yang dikombinasikan
menjadi satu atau beberapa operand. Operand adalah bagian yang paling sederhana dari
Expression. Operand dapat berupa konstanta seperti 3.14, 4, 765, dan seterusnya atau
berupa variable seperti x, ,y, jumlah, selisih, dan sebagainya. Statement adalah unsur dasar
pembentuk suatu program. Suatu program terdiri atas beberapa statement, komputer akan
melakukan tugas tertentu sesuai dengan urutan statement. Ada tiga jenis statement, yaitu:
expression statement, compound statement, dan control statement. Suatu expression
statement adalah suatu expression yang diikuti dengan titik koma [;] (semi colon). Suatu
compound statement (dikenal dengan block statement) adalah dua atau lebih statement
yang dikelompokan menjadi satu dengan memberi batas tanda kurung awal dan kurung
akhir, sehingga tidak perlu diakhiri dengan tanda titik koma pada akhir dari compound.
Control statement adalah statement yang mengendalikan langkah-langkah program,
contohnya for loop, while loop, dan if-else (yang akan dilakukan pada praktikum
berikutnya). Symbolic constant adalah suatu nama yang digunakan untuk menggantikan
suatu nilai tertentu, sehingga akan lebih mudah dalam pembacaan suatu program,
contohnya #define PI 3.14, untuk membedakan dengan variable maka nama ditulis
dengan huruf besar seperti PI.
2.3 Program dan Percobaan
2.3.1 Mengamati tipe variable yang digunakan untuk menyimpan suatu nilai sesuai dengan tipe
dari masing-masing nilai yang diberikan pada suatu variable, kemudian mencetak isi
variable tersebut dan melihat hasilnya. Misalnya bilangan bulat, maka dapat ditampung
menggunakan tipe variable integer yang mempunyai jangkauan dari –32768 sampai
32767, bilangan pecahan dengan presisi tunggal dapat disimpan pada tipe float yang
mempunyai jangkauan 3.4 x 10-38 samapi 3.4 x 1038 (7 angka presisi), bilangan pecahan
dengan presisi ganda dapat disimpan pada tipe double dengan jangkauan dari 1.7 x 10-
308
sampai 1.7 x 10308 (15 angka presisi), long double mempunyai jangkauan dari 3.4 x
10-4932 sampai dengan 3.4 x 104932 (19 angka presisi) dan tipe variable char dengan
jangkauan nilai dari –128 sampai 127 (satu karakter).
/* Nama File : EXPRESS1.C */

main()
{
int bulat = 32767;
float pecahan = 339.1234567;
double ganda = 3.4567890e+11;
char karakter = `w`;

printf(“Variabel bilangan bulat = %d\n\n”,bulat);


printf(“Variabel bilangan pecahan= %d\n\n”,pecahan);
printf(“Variabel bilangan pecahan2= %d\n\n”, ganda);
printf(“Variabel bilangan karakter= %d\n\n”, karakter);

getch();
}
2.3.2 Mengamati hasil dari suatu persamaan aritmatika, dimana nilai-nilai operand-nya
dimasukan melalui keyboard serta hirarki dari operator.
/* Nama File : EXPRESS2.C */

main()
{
int a, b, c, d, hasil;
printf(“\n Masukkan nilai a, b =”);
scanf(“%d %d”, &a, &b);
printf(“\n Masukan nilai c, d =”);
scanf(“%d %d”, &c, &d);
printf(“a = %d, b = %d, c = %d, d = %d”, a, b, c, d);

hasil= a – b;
printf(“\n Hasil dari a – b adalah %d\n”, hasil);

hasil= c + d;
printf(“\n Hasil dari c + d adalah %d\n”, hasil);
hasil= b * c;
printf(“\n Hasil dari b * c adalah %d\n”, hasil);

hasil= a / c;
printf(“\n Hasil dari a / c adalah %d\n”, hasil);

hasil= a + b * c;
printf(“\n Hasil dari a + b *c adalah %d\n”, hasil);

hasil= a * b + c* d;
printf(“\n Hasil dari a * b + c* d adalah %d\n”, hasil);
getch();
}

2.3.3 Mengamati perbedaan dari penggunaan tipe variable integer dan tipe variable float pada
proses pembagian, bilai pembagian dilakukan menggunakan tipe integer maka pecahan
akan dibuang. Perhatikan hasil dari pembagian isi variable a dibagi dengan 5, isi variable
a dibagi dengan isi variable b, dan isi variable c dibagi dengan d. Perhatikan juga
penggunaan operator unari minus [-]
/* Nama File : EXPRESS3.C */

main()
{
int a = 12;
int b = 8;
int hasil;
float c = 11.0;
float d = 7.0;

printf(“6 + a / 5 * b = %d\n\n”, 6 + a / 5 * b);


printf(“a / b * b = %d\n\n”, a / b * b);
printf(“c / d * d = %f\n\n”, c / d * d);
printf(“-a = %d\n”, -a);

getch();
}
2.3.4 Untuk menghitung sisa dari hasil bagi maka telah disediakan operator modulus yaitu
[%], hasil dari operasi dengan operator ini akan menghasilkan sisa pembagian. Perlu
diperhatikan bahwa dikarenakan operator ini sama dengan operator format, sehingga
bila operator modulus ini ditampilkan, maka penulisan operator ini harus ditulis dua kali
[%%].
/* Nama File : EXPRESS4.C */

main()
{
int a = 14, b = 2, c = 3, d = 4;

printf(“a %% b = %d\n\n”, a % b);


printf(“a %% c = %d\n\n”, a % c);
printf(“a %% d = %d\n\n”, a % d);
printf(“a / d * d + a %% d = %d\n”, a / d * d + a % d);

getch();
}

2.3.5 Suatu variable dapat menampung isi dari suatu variable yang berbeda, asalkan tipe
variable tersebut lebih besar atau sama dengan variable sumber. Contoh tipe variable
float dapat menampung isi dari tipe variable integer dan tidak sebaliknya.
/* Nama File : EXPRESS5.C */

main()
{
float p1 = 123.45678, f2;
int b1, b2 = -150;

b1 = p1; /* konversi pecahan ke bulat */


print f(“%f disimpan ke int menghasilkan %d\n\n”, p1, b1);

p1 = b2; /* konversi bulat ke pecahan */


print f(“%d disimpan ke float menghasilkan %f\n\n”, b2, p1);

p1 = b2 / 100; /* bulat dibagi bulat */


print f(“%d dibagi 100 menghasilkan %f\n\n”, b2, p1);
p2 = b2 / 100.0; /* bulat dibagi pecahan*/
print f(“%d dibagi 100 menghasilkan %f\n\n”, b2, p2);

getch();
}

2.3.6 Operator increment [++] dan operator decrement [--] hanya dapat digunakan pada
suatu variable, dan tidak dapat digunakan pada suatu konstanta. Penggunaan dari
operator ini akan menghasilkan penambahan satu [++] atau pengurangan satu [--].
Contoh x++ adalah sama dengan x=x+1 dan x—adalah sama dengan x=x-1. Sedangkan
posisi tanda (prefix atau postfix) juga berpengaruh pada hasil suatu expression.
/* Nama File : EXPRESS6.C */

main()
{
int x, y, z;

x=80; y=x++; z=++x;


printf(“Nilai dari x, y, z adalah %d, %d, %d\n\n”, x, y, z);

y=x--; z=--x;
printf(“Nilai dari x, y, z adalah %d, %d, %d\n\n”, x, y, z);

getch();
}

2.3.7 Format tampilan dari suatu variable dengan tipe pecahan dapat digunakan. Tiga macam
format tampilan, yaitu menggunakan karakter khusus &e, %f, dan %g. Berikut adalah
program untuk mencoba hasil yang ditampilkan dari ketiga format tersebut.
/* Nama File : EXPRESS7.C */

#include <stdio.h>
main()
{
float x;
printf(“Masukkan nilai pecahan yang akan ditampilkan : ”);
scanf(“%f”, &x);

printf(“format e => %e\n”, x);


printf(“format f => %f\n”, x);
printf(“format g => %g\n”, x);

getch();
}

2.4 Tugas-Tugas (dikumpulkan satu minggu setelah praktikum dilaksanakan)


2.4.1 Buatlah program untuk mengkonversikan derajat Fahrenheit (F) ke derajat Celcius (C)
menggunakan formula di bawah ini:
C = 5/9(F-32)
Contoh tampilan:
Masukkan derajat Fahrenheit = 212 ↵
212 derajat Fahrenheit adalah = 100 derajat Celcius
2.4.2 Buatlah program untuk mengevaluasi formula di bawah ini:
y = 3x2 + 6x + 9
z = (2y2 + 5x2)/9y
Contoh tampilan:
Formula: y = 3x2 + 6x + 9
Masukkan nilai x = 2
Didapatkan nilai y = 33 dan nilai z = 7.4006734
2.4.3 Buatlah program untuk menghitung keliling dan luas lingkaran dengan formula:
Keliling = 2πr
Luas = πr2
Contoh tampilan:
Masukkan jari-jari lingkaran = 12 ↵
Keliling lingkaran dengan jari-jari 12 adalah = 75.36
Luas lingkaran dengan jari-jari 12 adalah = 452.16
2.4.4 Buatlah program untuk mengkonversi dari jam ke menit
Contoh tampilan:
Program konversi jam ke menit
Masukkan jam dan menit, (jj:mm) = 11:07 ↵
Jam 11:07 adalah setara dengan 667 menit
Petunjuk: gunakan fungsi scanf() sebagai berikut:
scanf(“%d %d”, &jam, &menit);
2.4.5 Bagaimana tampilan dari program di bawah ini? Mengapa demikian?
/* Nama File : EXPRESS8.C */

main()
{
int a, b, c, d;
double e, f, g, h;

a=75; b=259; c=3315; d=12345;


e=75.07; f=259.055; g=3315.3310; h=12345.67890;

printf(“a=%7d\n b=%7d\n c=%7d\n d=%7d\n”, a, b, c, d);


printf(“e=%7d\n f=%7d\n g=%7d\n h=%7d\n”, e, f, g, h);

getch();
}

Anda mungkin juga menyukai