0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
97 tayangan29 halaman

Struktur Data

Dokumen tersebut membahas tentang struktur data dan jenis-jenis data dasar seperti integer, real, boolean, karakter, dan string. Jenis data tersebut kemudian direpresentasikan dalam memori komputer menggunakan skema tertentu seperti skema sign dan magnitude, one's complement, dan two's complement untuk integer serta ASCII dan EBCDIC untuk karakter.
Hak Cipta
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PPT, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
97 tayangan29 halaman

Struktur Data

Dokumen tersebut membahas tentang struktur data dan jenis-jenis data dasar seperti integer, real, boolean, karakter, dan string. Jenis data tersebut kemudian direpresentasikan dalam memori komputer menggunakan skema tertentu seperti skema sign dan magnitude, one's complement, dan two's complement untuk integer serta ASCII dan EBCDIC untuk karakter.
Hak Cipta
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PPT, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 29

PERTEMUAN 1

STRUKTUR DATA
Oleh: Awanto Twui Wibowo, S.Kom, MT

JENIS-JENIS DATA

Data di kategorikan menjadi :


Tipe

data tunggal (data primitif)

Integer, Real, Boolean dan Karakter


Tipe

data majemuk (data campuran)

String (Untai)

Struktur data di kategorikan menjadi :


Struktur

Data sederhana

Array dan Record


Struktur

Data majemuk

Linier dan Non Linier

TIPE DATA TUNGGAL

INTEGER

Suatu integer adalah anggota dari himpunan bilangan : ( ....., -(n+1), -n, ....., -2, -1, 0, 1, 2, ....., n, n+1, ..... ) Operasi-operasi dasar yang ada dalam integer antara lain : Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, Pembagian, dsb. Operator yang bekerja terhadap sepasang integer (operand) disebut sebagai "binary operator". Sedangkan operator yang hanya bekerja terhadap satu operand saja disebut sebagai "unary operator". Contoh dari unary operator adalah operator negasi. Operator ini berfungsi untuk mengubah tanda suatu operand.

REAL

Data numerik yang bukan termasuk integer, digolongkan dalam jenis data real. Jenis data ini ditulis menggunakan titik desimal (atau koma desimal). Bilangan real dimasukkan ke dalam memori komputer memakai sistem floating point, merupakan versi yang disebut Scientific Notation. Disini penyajiannya terdiri atas dua bagian, yaitu : mantissa (pecahan) & eksponen. Contoh : bilangan 123000 = 0.123 * 106. Disini 0.123 adalah mantissa (pecahan), sedangkan 6 adalah eksponennya. Secara umum suatu bilangan real X dituliskan M * RE

BOOLEAN

Jenis data ini disebut juga jenis data "logical". Elemen dari jenis data ini mempunyai nilai salah satu dari "true" atau "false". Operator-yang dikenal adalah

Operator Logika, yaitu : NOT, AND dan OR. Operator OR akan menghasilkan nilai "true", jika salah satu atau kedua operand bernilai "true". Operator AND akan menghasilkan nilai "true", jika kedua operand bernilai "true". Sedangkan operator NOT akan menghasilkan nilai "true", jika operand bernilai "false", dan sebaliknya. Operator NOT merupakan "precedence" dari operator AND dan OR. Dalam suatu ekspresi yang tidak menggunakan tanda kurung, operator NOT harus dievaluasi sebelum operator AND dan OR. Operator Relasional, yaitu : >, <, >=, <=, <> dan =.

KARAKTER
Jenis data karakter merupakan elemen dari suatu himpunan simbol aksara yang terdiri atas bilangan, abjad dan simbol-simbol khusus

STRING (1)

Jenis data string merupakan jenis data campuran, karena elemen-elemennya dibentuk dari karakter-karakter. String adalah barisan hingga simbol yang diambil dari himpunan karakter. Karakter yang digunakan untuk membentuk suatu string disebut sebagai alphabet. Dalam penulisannya, suatu string berada dalam tanda "aphosthrope". Misal, diberikan himpunan alphabet A = { C, D, 1 } String-string yang dapat dibentuk dari alphabet di atas antara lain adalah :
'CD1', 'CDD', 'DDC', 'CDC1', ...dsb, termasuk "null string" atau "empty string".

STRING (2)
Himpunan yang anggotanya adalah semua string yang dapat dibentuk dari suatu himpunan alphabet disebut sebagai "vocabulary". Suatu vocabulary V yang dihasilkan dari himpunan alphabet A dinotasikan dengan VA atau A*. Jika suatu string dibentuk dari alphabet {0,1}, maka string yang terbentuk disebut dengan "Bit String".

STRING (3)
Secara umum, suatu string S yang dibentuk dari himpunan alphabet A, dituliskan S = 'a1a2 ..... aN' , di mana setiap karakter ai anggota A untuk, 1 i N. Dalam suatu string terdapat beberapa operasi utama, yaitu :

Length Concatenation Substring Insert Delete

LENGTH
Nilai dari operasi ini adalah suatu integer yang menunjukkan panjang dari suatu string. Panjang dari string didefinisikan sebagai banyaknya karakter, atau dapat ditulis : S = N atau Length (S) = N. Contoh :

Jika diberikan string S = 'a1a2 ..... aN'. Maka LENGTH(S) = N. Jika diberikan string S = 'ABCD13AB', maka LENGTH(S) = 8.

CONCATENATION

Operasi ini bekerja terhadap dua string dan hasilnya merupakan resultan dari kedua string tersebut. Operasi ini hampir sama dengan operasi gabungan. Jika S1 dan S2 masing-masing adalah suatu string, maka bentuk operasi concatenation dinotasikan dengan : CONCAT(S1,S2). Misal S1 = 'a1a2 ..... aN' dan S2 = 'b1b2 ..... bM' Maka CONCAT(S1,S2) = ' a1a2 ..... aNb1b2 ..... bM' Panjang dari string yang baru (resultan) merupakan jumlah panjang dari masing-masing string atau :
LENGTH(CONCAT(S1,S2)) = LENGTH(S1) + LENGTH(S2)

SUBSTRING

Operasi ini adalah operasi membentuk string baru, yang merupakan bagian dari string yang diketahui. Notasinya adalah : SUBSTR(S,i,j) di mana :

S = string yang diketahui. i dan j adalah integer i = posisi awal substring, 0 i LENGTH(S) j = banyak karakter yang diambil, 0 j LENGTH(S) dan 0 i+j-1

Contoh :

LENGTH(S) Diberikan S = 'a1a2 ..... aN' ; i = 2 ; j = 4. Maka SUBSTR(S,i,j) = SUBSTR(S,2,4) = 'a2a3a4a5'

Catatan : 1. LENGTH(SUBSTR(S,i,j)) = j 2. SUBSTR(CONCAT(S1,S2),1,LENGTH(S1)) = S1 3. SUBSTR(CONCAT (S1,S2),LENGTH(S1)+1,LENGTH(S2)) = S2

INSERT
Operasi ini adalah untuk menyisipkan suatu string ke dalam string lain. Bentuk umumnya adalah : INSERT(S1,S2,i). S1 dan S2 masing-masing adalah suatu string dan i adalah posisi awal S2 pada S1. Misalkan: S1 = 'a1a2 ..... aN' S2 = 'b1b2..... bM' INSERT(S1,S2,3) = 'a1a2b1b2..... bMa3a4 ..... aN'

DELETE

Operasi ini digunakan untuk menghapuskan sebagian karakter dalam suatu string. Bentuk umumnya adalah : DELETE(S,i,j) Maksudnya adalah menghapuskan sebagian karakter dalam string S, mulai dari posisi i dengan panjang j. Contoh : Diberikan string S = 'a1a2 ..... aN' DELETE(S,3,4) = 'a1a2a7a8 ..... aN' Catatan :
INSERT(S1,S2,i) = CONCAT(CONCAT (SUBSTR(S1,1,i-1),S2), SUBSTR(S1,i,LENGTH(S1)-(i-1))) DELETE(S,i,j)=CONCAT(SUBSTR(S,1,i-1),SUBSTR(S,i+j,LENGTH(S)(i+j-1))) di mana : 1 i LENGTH(S1)
0 i LENGTH(S1) 0 i+j-1 LENGTH(S1) Untuk i,j integer.

DEKLARASI DATA DALAM BAHASA PEMROGRAMAN


PASCAL

Var

Count : integer;
Switch : boolean; Betha : char; Alamat : packed array[1..25] of char;

PEMETAAN INTEGER KE STORAGE

Bentuk mapping ke storage dari integer dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
Skema Sign dan Magnitude Skema One's Complement Skema Two's Complement

Skema Sign and Magnitude


Cara ini merupakan bentuk konvensional yang digunakan manusia untuk menyatakan suatu bilangan dalam bentuk biner. Di sini representasi bilangan positif dan negatif hanya dibedakan dengan tanda saja. Biasanya tanda positif atau negatif ditunjukkan oleh digit terdepan dari bentuk binernya, untuk representasi dengan jumlah digit tertentu. Contoh :
+7 -7 + 111 representasi dengan 4 digit : 0111 - 111 representasi dengan 4 digit : 1111

Dengan cara ini kita akan mendapatkan kesulitan dalam menentukan tanda pada saat melakukan operasi terhadap dua bilangan yang berbeda tandanya.

Skema Two's Complement dan One's Complement

Kedua skema ini merupakan cara yang digunakan untuk mengatasi kesulitan yang telah disebutkan di atas. Diberikan bilangan integer non negatif X, X' dan R. Didefinisikan bahwa X' adalah komplemen dari X relatif terhadap R, jika X + X' = R. X disebut sebagai bentuk true, sedangkan X' = R - X disebut bentuk komplemen. Bentuk komplemen X' = R - X menyatakan bilangan integer negatif X. Sedangkan bentuk true X menyatakan integer positif X. Skema Two's Complement menggunakan R = 2N. Skema One's Complement menggunakan R = 2N - 1. Misal diberikan integer = 7, akan dicari bentuk binernya dengan skema Two's Complement untuk representasi 4 digit.
X = 7 ; R = 24 ; X + X' = R X' = R - X = 24 - 7 = 16 - 7 =9

dalam biner = 1001

PEMETAAN KARAKTER KE STORAGE


Saat ini banyak sekali skema yang digunakan untuk merepresentasikan karakter dalam storage. Pada umumnya skema yang paling banyak digunakan adalah : Pada skema EBCDIC digunakan kode 8 bit untuk menyatakan sebuah karakter. Jika dihitung, kemungkinan kombinasi seluruhnya adalah : 28. Sedangkan skema ASCII menggunakan kode 7 bit untuk menyatakan suatu karakter. Skema ini mempunyai jumlah kemungkinan kombinasi yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan skema EBCDIC. Selain dua skema tersebut di atas ada sebuah skema yang disebut dengan kode Huffman. Pada cara ini, jumlah bit yang digunakan tergantung dari frekuensi penggunaan suatu karakter.
Extended Binary Coded Decimal Interchange Code (EBCDIC) American Standard Code for Information Interchange (ASCII)

PEMETAAN STRING KE STORAGE

Untuk mengetahui bentuk mapping pada storage dari suatu string, perlu diketahui beberapa hal yang menyangkut ruang untuk string yang bersangkutan, antara lain :

letak posisi awal (start) dan posisi akhir (terminal) suatu pointer yang menunjukkan lokasi pada storage

Ada tiga cara yang umum digunakan untuk mapping suatu string ke dalam storage. Misal diberikan dua string, yaitu :
S1 = 'ABCDEFG' dan S2 = 'BCD'

Cara ke-1

Jika diberikan suatu informasi tentang :


- nama string - starting address - panjang string

Contoh :

Nama String String1 String2

Start Ptr1 Ptr2 7 3

Panjang

Maka secara fisik bentuk formatnya pada storage adalah :


A B C D E F G B C D A B C D E F G Ptr1 Ptr2

atau

Ptr2 Ptr1

Cara ke-2

Jika diberikan informasi sebagai berikut :


- nama string - starting address - terminal address

Misalnya diberikan tabel sbb :


Nama String String1 String2 Start Ptr1s Ptr2s Ptr1t Ptr2t Terminal

Maka secara fisik bentuknya pada storage adalah : A B C D E F G A B C D E F G B C D Atau


Ptr2s

Ptr1s

Ptr2s Ptr1t Ptr2t

Ptr1s

Ptr2t

Ptr1t

Cara ke-3

Jika diberikan informasi :


nama string starting address suatu tanda yang menunjukkan batas string
Nama String String1 String2 Ptr1 Ptr2 Start

Misalnya :

Maka bentuknya secara fisik pada storage adalah :


A B C D E F # B C D # Ptr1 Ptr2

Selain cara-cara di atas, representasi suatu string pada storage dapat pula dalam bentuk packed atau unpacked. Suatu string yang direpresentasikan dalam bentuk packed terbagi atas beberapa word. Banyaknya karakter untuk masing-masing word tergantung dari kode yang digunakan oleh mesin (bitnya). Secara umum jumlah word yang digunakan untuk merepresentasikan string S dalam storage dengan R karakter per word adalah :

LENGTH(S) K

notasi

disebut dengan ceiling function

Contoh
Misal diberikan string S = "StrukturData", direpresentasikan dalam 4 karakter per word dalam bentuk packed. Maka secara fisik dapat digambarkan :

Stru

ktur Data

Jumlah Word : 3, Jumlah Karakter/Word : 4

Sedangkan cara unpacked, setiap word terdiri hanya satu karakter, berarti jumlah word yang diperlukan untuk merepresentasikan suatu string S adalah LENGTH(S). Contoh : Diberikan string S = "StmikAsia". Representasinya dalam bentuk unpacked adalah :
S t m i k A s i a

Anda mungkin juga menyukai