Adaptasi Sel & Jejas Sel, FKG
Adaptasi Sel & Jejas Sel, FKG
Adaptasi Sel & Jejas Sel, FKG
Page 1
Page 2
ADAPTASI SEL
Page 3
Page 4
Page 5
Sel normal memiliki fungsi & struktur yg terbatas dlm metabolisme, diferensiasi & fungsi lainnya karena pengaruh dr sel sekitarnya & tersedianya bahan dasar metabolisme. Setiap sel melaksanakan kebutuhanfisiologik N homeostasis normal
Page 6
Stress fisiologik yg berlebihan atau rangsangan patologik adaptasi seluler secara fisiologik dan morfologik Adaptasi: perubahan sel sebagai reaksi terhadap stimulus & sel masih dapat bertahan hidup serta mengatur fungsinya.
Page 7
Page 8
ATROFI
Atrofi: berkurangnya ukuran sel, berkurangnya ukuran jar & organ. Proses ini terjadi secara didapat. Sebelumnya organ/jar tersebut sudah mengalami pertumbuhan N / maturasi N Jenis : fisiologik & patologik Penyebab : iskemia, disuse, tekanan, kelaparan, atau defisiensi hormon stroma lebih nyata, bisa disertai penimbunan pigmen.
Page 9
Page 10
HIPERTROFI
Hipertrofi = pertambahan ukuran sel
Page 11
Page 12
HIPERPLASIA
Pertambahan jumlah sel Pd sel yg memp kemampuan utk membelah diri
Page 14
Page 15
METAPLASIA
Metaplasia" (meta- = change; -plasia = growth) Transformasi satu jenis sel matur ke jenis sel matur lainnya Protektif Bukan proses fisiologik normal dan langkah awal menjadi neoplasma
Page 16
Page 17
DISPLASIA
Displasia ("bad formation") abnormalitas maturasi sel dlm jaringan Sel berkembang menjadi bentuk yg lebih primitif/imatur
Page 19
Page 20
JEJAS SEL
JEJAS SEL
Page 21
Respon adaptasi utama: atrofi, hipertrofi, hiperplasia dan metaplasia. Jika kemampuan adaptif berlebihan, sel mengalami jejas.
Dalam batas waktu tertentu, jejas bersifat reversibel & sel kembali ke kondisi stabil.
Stres yg berat / menetap, terjadi jejas irreversibel & sel yg terkena mati.
Page 22
- nekrosis (khususnya nekrosis koagulatif) terjadi setelah suplai darah hilang / setelah terpajan toksin & ditandai dg pembengkakan sel, denaturasi protein dan kerusakan organela disfungsi berat jaringan.
- apoptosis (fisiologis: embriogenesis; patologis: kerusakan mutasi yg tidak diperbaiki)
Page 23
Defek genetik
Ketidakseimbangan nutrisi Agen fisik Penuaan
Page 24
Deprivasi Oksigen
Hipoksia / defisiensi oksigen - mengganggu respirasi oksidatif aerobik - penyebab tersering & terpenting - menyebkan kematian Hipoksia iskemia
Iskemia: terhentinya suplai darah dalam jaringan akibat gangguan aliran darah arteri / berkurangnya drainase vena.
Iskemia merupakan penyebab tersering hipoksia Defisiensi oksigen juga dapat disebabkan oleh oksigen darah yg tidak adekuat, seperti pada anemia atau keracunan CO
Page 25
1. Pd mitokhondria terjadi oksidasi asam lemak yg melepaskan energi. 2. Energi yg dilepaskan dari oksidasi tersebut digunakan untuk pembentukan ATP dg cara ADP + P (fosforilasi) & kemudian disimpan dlm molekul ATP yg disebut dgn cans of energy. 3. ATP yg dihasilkan dikirim oleh mitokhondria ke berbagai organel sel untuk menggerakkan berbagai proses sel yg memerlukan energi seperti pergerakan, sekresi, memompa sodium, kalsium & air keluar sel.
Page 26
4. Energi yg tersimpan dlm ATP dilepaskan dg memecahnya kembali ADP + P. 5. Penghantaran ATP ke berbagai organel sel oleh mitokhondria dg cara mitokhondria secara terus menerus bergerak & menyentuh semua bagian dari selnya, termasuk nukleus (mitochondrial dance).
Page 27
1. Terhentinya sintesis ATP 2. Terjadi glikolisis anaerobik yg menghasilkan energi (dan ATP) tanpa oksigen, sampai cadangan glikogen habis asam laktat dlm sel, granul glikogen berkurang & menghilang dari sel.
3. konsentrasi asam laktat DNA tergulung kuat & bergumpal dlm inti (piknotik) sintesis mRNA terhenti.
Page 28
4. Kation & pompa air, suatu mesin enzim yg tertanam pd membran plasma & membran organel organel bersaccus berhenti memompakan sodium, kalsium & air ke luar, sodium, air terakumulasi dlm sel & organel, sel membengkak. Organel sel yg paling akhir membengkak: mitokhondria karena mitokhondria merupakan penghasil utama ATP & memiliki simpanan energi yg terbanyak.
Page 29
5. Karena mRNA (-), kompleks ribosom dipecah ribosom tunggal, sintesis protein terhenti
Sampai tahap ini, perubahan yang disebabkan oleh anoksia masih bersifat reversibel, dan jika oksigen pada titik ini dikembalikan ke sel, semua akan pulih.
Page 30
Bahan Kimia
Semua bahan kimia Zat tak berbahaya (glukosa atau garam), jika konsentrasinya cukup banyak merusak keseimbangan osmotik mencederai/ kematian sel O2 tekanan tinggi bersifat toksik Racun kerusakan serius pd tingkat selular dg merubah permeabelitas membran, homeostasis osmotik, / keutuhan enzim atau ko faktor kematian organ Bahan berpotensi toksik di lingkungan: polusi udara, insektisida CO2, asbes, etanol Obat terapeutik pd pasien yg rentan / pd pemakaian yg tidak tepat
Page 31
Agen Infeksius
Virus
Riketsia
Bakteri
Fungi
Protozoa
Cacing
Page 32
Reaksi Imunologi
Walaupun sistem imun melindungi tubuh dalam melawan benda asing, reaksi imun yg disengaja/ tidak disengaja dapat menyebabkan jejas sel & jaringan. Contoh: reaksi anafilaksis terhadap protein asing atau suatu obat.
Page 33
Defek Genetik
Perubahan patologis yg menyolok, seperti malformasi kongenital ok sindroma Down
Perubahan patologis yg tak kentara, seperti substitusi asam amino tunggal pd hemoglobin S anemia sel sabit.
Beberapa kesalahan metabolisme saat lahir akibat defisiensi enzimatik kongenital merupakan contoh kerusakan sel & jaringan yg disebabkan oleh perubahan sepele yg sering terjadi pada DNA
Page 34
Ketidakseimbangan Nutrisi
Insufisiensi kalori-protein
Defisiensi vitamin
Nutrisi berlebih, contoh: obesitas risiko DM tipe 2; diet kaya lemak hewani berpengaruh pd perkembangan aterosklerosis, kerentanan terhadap banyak gangguan, termasuk kanker
Page 35
Agen Fisik
Trauma
Temperatur yg ekstrim
Radiasi Syok elektrik Perubahan mendadak pada tekanan atmosfer
Page 36
Penuaan
Proses penuaan sel (senescence) intrinsik menimbulkan perubahan kemampuan perbaikan dan replikasi sel & jaringan Perubahan tersebut menyebabkan penurunan kemampuan berespon terhadap rangsang & cidera eksogen kematian organisme
Page 37
Prinsip Umum:
Respons selular terhadap stimulus yg berbahaya tergantung pd tipe jejas, durasi & keparahannya.
Toksin berdosis rendah / iskemia berdurasi singkat bisa menimbulkan jejas sel yg reversibel, sedangkan toksin berdosis lebih tinggi / iskemia dalam waktu yg lebih lama akan menyebabkan jejas sel yg irreversibel dan kematian sel.
Page 38
Akibat suatu jejas sel bergantung pada tipe, status dan kemampuan adaptasi sel yg mengalami jejas
Jejas yg sama mempunyai dampak yg sangat berbeda, bergantung pd tipe sel; otot lurik skelet di tungkai mengakomodasi iskemia komplit selama 2-3 jam tanpa terjadi jejas irreversibel, sedangkan otot jantung akan mati hanya setelah 20-30 menit Contoh lain ??? (cari)
Page 39
Jejas sel dihasilkan oleh abnormalitas fungsional & biokimia pd satu atau beberapa komponen seluler yg esensial.
Page 40
Fungsi sel hilang, jauh sebelum terjadi kematian sel & perubahan morfologi jejas sel (mati)
Page 42
Page 43
Page 44
Suplay oksigen ke sel fosforilasi oksidatif berhenti dan sel mengandalkan glikolisis untuk menghasilkan energi (metabolisme aerobik anaerobik). Glikolisis menghasilkan akumulasi asam laktat dan fosfat inorganik menurunkan pH intrasel, mengakibatkan penurunan aktivitas berbagai enzim seluler
Page 45
Kegagalan pompa Ca2+ masuknya Ca2+ ke dalam sel merusak beberapa komponen seluler. Deplesi ATP lama sintesis protein (ok rusaknya struktur organel pensintesis protein: lepasnya ribosom dari RER, disosiasi polisom menjadi monosom) Oksigen, glukosa Misfolded protein memicu respon unfolded protein jejas sel
Page 46
Page 47
2.Kerusakan mitokondria
Page 48
- konsentrasi calcium sitosol sangat rendah (<0,1mol) dibandingkan dg kadar ekstrasel (1,3mmol)
- kebanyakan calcium intrasel diasingkan dlm mitokhondria dan RE Iskemia dan toksin tertentu dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi calcium sitosol
Page 49
Page 50
4. Akumulasi radikal bebas yg berasal dari oksigen (stress oksidatif) Radikal bebas dapat merusak lipid, protein & asam nukleat
Page 51
5. Defek pd permeabilitas membran melalui mekanisme : disfungsi mitokondria, hilangnya fosfolipid membran, abnormalitas sitoskeletal, spesies oksigen reaktif, produk dari pemecahan lemak.
Page 52
Page 53
Page 54
Page 55
Page 56
Page 57
JEJAS REVERSIBEL
Perub ultrastruktur jejas sel reversibel meliputi:
1. perub membran plasma, seperti bula (pembengkakan); penumpukan / distorsi mikrovilli; & longgarnya perlekatan intersel. 2. perub mitokhondrial, seperti pembengkakan & munculnya densitas amorf kaya fosfolipid 3. dilatasi retikulum endoplasma dg kerusakan ribosom & disosiasi polisom 4. perubahan nuklear, dg disagregasi unsur granular & fibrilar
Page 58
Page 59
Page 60
Page 61
2.Fatty change, terjadi pd jejas hipoksik, toksik dan metabolik. Pd sel-sel yg terlibat dlm metabolisme lemak
Page 62
2 jenis kematian sel yaitu: Nekrosis : terjadi setelah stress yg abnormal, selalu patologik. ex: iskemia, injuri kimiawi. Apoptosis : sel mati ok aktifasi internal program bunuh diri. Bisa fisiologis spt pd masa embriogenesis, bisa patologis spt pd kerusakan sel yg mengenai DNA inti.
Page 63
Page 64
Page 65
Gambaran morfologik nekrosis merupakan 2 proses penting yg terjadi bersamaan: 1. digesti enzimatik sel 2. denaturasi protein Perubahan pada sel: Sel yg nekrotik menunjukkan warna lebih eosinofil ok hilangnya warna basofilia yg dhasilkan oleh RNA pd sitoplasma, serta meningkatnya pengikatan eosin oleh protein intrasitoplasmik yg rusak
Page 66
Perubahan pd nukleus: 1. Kariolisis. Basofilia & kromatin menghilang, kemungkinan ok aktivitas DNA 2. Kariopiknosis. Nukleus menjadi melisut & terjadi peningkatan warna basofilia. DNA tampak mejadi padat & menjadi massa basofil yg solid & melisut 3. Karioreksis. Nukleus yg piknotik mengalami fragmentasi
Page 67
Macam-macam nekrosis: 1. Nekrosis koagulativa 2. Nekrosis liquefaktif /kolikuativa 3. Nekrosis kaseosa 4. Nekrosis lemak 5. Nekrosis gangrenosa 6. Nekrosis fibrinoid
Page 68
Nekrosis koagulativa - jejas/ pe asidosis intraseluler tdk hanya merusak protein struktural tp jg merusak protein enzim sehingga akan menghambat proteolisis sel. - arsitektur sel yg nekrosis dl suatu jar dpt dilihat dl bbrp waktu -Terjd pd semua macam sel yg mati ok hipoksia
Page 69
Page 70
Nekrosis liquefaktif / kolikuativa - terjd sbgi hasil autolisis /heterolisis, tu pd infeksi bakteri (tu organisme piogenik) ok bakteri merup stimulus yg kuat yg dpt mengumpulkan sel leukosit - pada jar tanpa stroma kuat, (misal: otak) mencair kista
Page 71
Page 72
Nekrosis kaseosa - sering ditemukan pd infeksi TB - kaseosa makros daerah nekrosis: putih seperti keju di daerah nekrotik sentral - mikros: fokus nekrotik terdiri atas debris granular amorf
Page 73
Page 74
Nekrosis lemak - terjd penghancuran lemak lokal ok pengeluaran lipase pankreas aktif secr abN ke dlm substansi pankreas & rongga peritoneum - jarang terjd - merup kadaan akut abdomen (nekrosis pankreas akut)
Page 75
Page 76
Nekrosis gangrenosa - nekrois yg terjadi pd bgn distal kaki / nekrosis pd seluruh tebal dg sal cerna/organdlm abdomen atau nekrosis yg berhub dgn infeksi masif - dimulai: nekrosis iskemik kuman gangren basah/kering
Page 77
Nekrosis fibrinoid
- hipertensi maligna nekrosis lapisan muskularis timbunan fibrin
Page 78
APOPTOSIS
Jalur kematian sel yg diinduksi oleh program internal secara ketat dimana sel yg akan mati mengaktivasi enzim yg akan menghancurkan DNA inti, inti sel & prot sitoplasmiknya sendiri. Penyebab apoptosis Apoptosis fisiologis terjadi selama masa perkembangan, mempertahankan jml populasi sel masa embriogenesis, luruhnya endometrium pd siklus menstruasi dll Apoptosis patologis : bertanggung jawab untuk hilangnya populasi sel pd kondisi patologis (contoh)
Page 79
Apoptosis ok stimuli jejas ex; radiasi, obat2 antikanker Apoptosis pd infeksi virus ex; hepatitis virus Kematian sel pd tumor Atrofi patologi parenkim organ ok adanya obstruksi duktus
Page 80
Morfologi apoptosis - Sel mengkerut - Kromatin memadat - Pembtkan gelembung sitoplasmik & badan apoptotik - Fagositosis sel apoptotik oleh makrofag
Page 81
Page 82
Page 83
Page 84
Any Questions?
Page 85