SQL Server 2005
SQL Server 2005
3DB23
Microsoft SQL Server dan Sybase/ASE dapat berkomunikasi lewat jaringan dengan menggunakan protokol TDS (Tabular Data Stream). Selain dari itu, Microsoft SQL Server juga mendukung ODBC(Open Database Connectivity), dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman Java. Fitur yang lain dari SQL Server ini adalah kemampuannya untuk membuat basis data mirroring dan clustering. Pada versi sebelumnya, MS SQL Server 2000 terserang oleh cacing komputer SQL Slammer yang mengakibatkan kelambatan
Berikut adalah daftar OS yang compatible untuk melanjutkan proses instalasi : - Windows Server 2003 Standard/Enterprise/Datacenter Edition SP1 - Windows Small Business Server 2003 Standard/Premium Edition SP1 - Windows 2000 Server SP4 - Windows 2000 Advanced Server SP4 - Windows 2000 Datacenter Server SP4 - Windows XP Professional Edition SP2
Kemudian, minimum hardware requirement yang dibutuhkan untuk proses instalasi : - Processor 600 Mhz, 1Ghz keatas lebih direkomendasi. - Memory 512 Mb (minimum) - Hard disk space : 350 Mb dan tambahan 425 Mb untuk instalasi SQL Server Books Online, Sample Databases, dan Sample Code
Nah, setelah mengidentifikasi kebutuhan OS dan hardware, maka proses instalasi dapat dilanjutkan.
1. Pertama-tama masukkan cd SQL Server 2005 Enterprise Edition, dan pilih proses instalasi
3. Pada halaman Welcome to the Next Installation Wizard juga tekan tombol next.
4. Setelah ini, SQL Server akan mencek system configuration pada komputer Anda, dan menunjukkan komponen apa saja yang sudah ada dan belum ada untuk meneruskan proses instalasi. Jika ada komponen yang menunjukkan status warning, coba dicek terlebih dulu apa penyebabnya dan apa nama komponennya, mungkin Anda belum mengaktifkan component Windows tersebut.
5. Jika sudah selesai, maka Anda dapat meneruskan proses instalasi dengan menekan tombol next.
6. Isikan nama Anda dan nama perusahaan Anda di halaman berikutnya, jika sudah tekan tombol next.
7. Pilih komponen yang ingin Anda install di halaman ini. Integration Service merupakan fitur baru di SQL Server 2005 yang menawarkan banyak keuntungan dan kemudahan administrasi database. Jika Anda ingin bereksplorasi, aktifkan semua komponen. Kemudian pilih menu Advanced untuk menginstall sample databases, SQL Server Books Online, dan Sample Codes. Setelah konfigurasi selesai dilakukan, tekan tombol next.
8. Di halaman berikutnya pilih default instances untuk Instances Name Anda. Untuk catatan, Anda dapat menginstall lebih dari 1 instances, tapi untuk instalasi pertama kali, Anda harus menginstall default instances ini. Instances dapat diumpamakan sebagai server baru. Anda dapat mengaktifkan instances baru untuk masalah kompatibilitas dengan SQL Server edisi sebelumnya, testing software, dll. Tekan tombol next setelah selesai.
9. Pada halaman Service Accounts, pilih Local System, kemudian pilih tombol next.
10. Pada halaman ini, Anda harus memilih mode autentikasi yang ingin Anda gunakan. Bagi Anda yang baru pertama kali mencoba aplikasi ini, sebaiknya Anda pilih Windows Authentication Mode terlebih saja. setelah selesai, tekan tombol next.
11. Pada halaman Collation Settings, Anda dapat memilih mode collation yang ingin Anda gunakan. Untuk default, SQL Server akan menggunakan incasesensitive,inaccent sensitive, dan sebagainya. Tekan tombol next jika sudah selesai.
12. Pada bagian error report pilih bagaimana sikap Anda jika ada error pada SQL Server 2005, tekan tombol next jika sudah selesai.
13. Jika sudah mencapai tahap ini, berarti Anda sudah siap menginstall SQL Server 2005. Anda akan diberikan review konfigurasi yang telah Anda pilih sebelumnya di halaman ini. Tekan tombol install jika sudah selesai.
14. Setelah selesai. Klik tombol finish. Yap itu tadi step-by-step proses instalasi SQL Server 2005. Untuk berikutnya, Anda dapat menyesuaikan proses instalasi sesuai kebutuhan Anda. Selamat mencoba.
SQL Server 2005 atau disebut juga dengan SQL Server 9 merupakan pengembangan dari SQL Server versi 2000. Pada SQL Server 2005 disediakan beberapa tools yang dapat digunakan oleh para developer, yaitu: SQL Server Management Studio SQL Computer Manager Sqlcmd (SQL Command) SQL Management Object
SQL Server 2005 merupakan aplikasi database produk Microsoft yang memiliki fitur-fitur baru sehingga membuatnya menjadi platform database yang sempurna.
SQL Server adalah RDMS (Relational Database Management System) yang dikembangkan oleh Microsoft. SQL Server terdiri dari beberapa versi antara lain SQL Server 2005 Express Edition Merupakan edisi gratis dari SQL Server 2005 yang banyak memiliki keterbatasan fasilitas . SQL Server 2005 Workgroup Edition Merupakan edisi yang sedikit lebih baik dibandingkan Express Edition. SQL Server 2005 Developer Edition Merupakan edisi yang memiliki seluruh fasilitas yang tersedia di SQL Server 2005 Enterprise Edition, tetapi lisensinya tidak mengijinkan untuk digunakan di dalam server production. SQL Server 2005 Standard Edition Merupakan edisi yang memiliki hamper seluruh fasilitas yang tersedia di dalam SQL Server 2005 Enterprise Edition.
SQL Server 2005 Enterprise Edition Merupakan edisi yang terlengkap dari SQL Server 2005 dan hanya dapat diinstall pada system operasi jenis server, seperti Windows 2003 Server atau Windows 2008 Server. SQL Server 2005 Mobile Edition (SQL Server Compact Edition) Merupakan edisi yang digunakan untuk kepentingan pengembangan aplikasi yang akan ditempatkan di dalam mobile devices, seperti PDA atau smartphone yang dimiliki oleh system operasi Windows Mobile.
dulu saya sempat beranggapan bahwa trigger itu hanya ada di oracle, ternyata salah besar trigger juga ada di SQL Server tapi sebelumnya apa itu trigger saya mencoba menjelaskan dengan bahasa yg paling sedergana ya, kalau diartikan langsung ke bahasa trigger itu artinya adalah pemicu, namun jika dihubungkan ke database, trigger artinya kode SQL yang dikerjakan oleh DBMS ketika suatu kejadian terjadi.n dalam hal ini jika perintah INSERT, UPDATE, atau DELETE dijalankan di DBMS, beribet ya penjelasannya? :p OK, saya kasih contoh sederhanan saja ya.. misalnya saya punya 2 tabel..tabel barang dan tabel pembelian, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini. dalam tabel barang tersebut ada nama barang dan jumlah stock , IDEnya adalah ketika tabel pembelian ditambahkan, jumlah stock barang akan terupdate secara otomatis.misalnya ketika barang A dibeli sejumlah 3 buah maka nanti stock barang akan bertambah 3 secara otomatis. proses tersebut bisa dilakukan dgn trigger
menurut MSDN, syntac dari trigger adalah sebagai berikut Syntax CREATE TRIGGER trigger_name ON { table | view } [ WITH ENCRYPTION ] { { { FOR | AFTER | INSTEAD OF } { [ INSERT ] [ , ] [ UPDATE ] [ , ] [ DELETE ] } [ WITH APPEND ] [ NOT FOR REPLICATION ] AS [ { IF UPDATE ( column ) [ { AND | OR } UPDATE ( column ) ] [ ...n ] | IF ( COLUMNS_UPDATED ( ) { bitwise_operator } updated_bitmask ) { comparison_operator } column_bitmask [ ...n ] }] sql_statement [ ...n ] } } biar lebih mengerti, kita mulai dengan contoh.. jadi kita butuh membuat 2 tabel tersebut di SQL server 2005, script sebagai berikut create table BARANG ( BAR_ID int not null, BAR_NAMA varchar(255) not null, BAR_STOCK int null default 0, constraint PK_BARANG primary key (BAR_ID) ) go
create table PEMBELIAN ( PEM_ID int not null, BAR_ID int null , PEM_JUMLAH int null , constraint PK_PEMBELIAN primary key (PEM_ID) ) go create index RELATION_FK on PEMBELIAN (BAR_ID) go alter table PEMBELIAN add constraint FK_PEMBELIA_RELATION_BARANG foreign key (BAR_ID) references BARANG (BAR_ID) go INSERT INTO BARANG (BAR_ID,BAR_NAMA) VALUES (1,AQUA); INSERT INTO BARANG (BAR_ID,BAR_NAMA) VALUES (2,TOTAL); INSERT INTO BARANG (BAR_ID,BAR_NAMA) VALUES (3,AQUADES);
setelah anda menjalankan script tersebut, maka anda akan mempunyai 2 tabel, yaitu tabel barang dengan isi 3 buah data, dan tabel pembelian dengan data masih kosong.3 data di tabel barang tersebut secara defaut stocknya adalah 0 kemudian saatnya kita buat trigger sehingga ketika kita menambahkan data di tabel pembelian dengan jumlah pembelian barang tertentu, maka stock di tabel barang akan bertambah sesuai dengan barang yg dibeli, syntac trigger tersebut adalah sebagai berikut
create trigger tambahStockbarang on pembelian for insert as update b set b.bar_stock = b.bar_stock + i.pem_jumlah from barang b join inserted i on b.bar_id = i.bar_id
membuat trigger dengan nama tambahStockBarang dimana trigger tersebut akan terpicu jika ada perubahan di tabel pembelian
for insert as
perubahan tersebut adalah penambahan(insert) di tabel pembelian , selain penambahan bisa juga diisi dengan perubahan(update) atau penghapusan(delete) for disini juga bisa rubah isinya jadi after atau instead of . perbedaanya adalah waktu trigger dikerjakan, biasaya yg sering digunakan adalah for update b set b.bar_stock = b.bar_stock + i.pem_jumlah from barang b join inserted i on b.bar_id = i.bar_id
10 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
ini adalah kode yg dikerjakan ketika kejadian trigger terpicu, kode diatas bertujuan merubah nilai bar_stock pada tabel barang dengan menambahkan nilai bar_stock yg sekarang dengan jumlah barang yg dibeli (pem_jumlah). perhatikan disini ada tabel yang bernama inserted, tabel tersebut merupakan tabel logika yg digunakan untuk menyimpan data yang memicu terjadinya trigger, dalam hal ini nilai data yg dimasukkan(insert) kedalam tabel pembelian, selain inserted, tabel logika lainnya adalah deleted, tabel logika ini digunakan untuk trigger yg terpicu dengan kejadian delete kita coba masukkan kode berikut
INSERT INTO PEMBELIAN (PEM_ID, BAR_ID, PEM_JUMLAH) VALUES (1,1,4); INSERT INTO PEMBELIAN (PEM_ID, BAR_ID, PEM_JUMLAH) VALUES (2,3,2); INSERT INTO PEMBELIAN (PEM_ID, BAR_ID, PEM_JUMLAH) VALUES (3,1,1);
arti kode tersebut pem_id haruslah beda karena merupakan primary key beli aqua(kode bar_id=1) sebanyak 4 beli aquades (kode bar_id=3) sebanyak 2 beli aqua lagi sebanyak 1 sehingga secara keseluruhan yg dibeli aqua sebanyak 5 dan aquades sebanyak 2 karena default nilai stock barang adalah 0, maka seharusnya nilai aqua 5 dan aquades 2 adalah jumlah stock barang sekarang ini dan kita lihat data barang walah
11 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
sekian tutorial kali ini tentang membuat trigger di SQL Server, semoga bisa membantu yg lagi kesusahan bikin Tugas Akhir ata pekerjaan anda bisa belajar tentang bagaimana membuat trigger yang berjalan ketika ada event delete, baca lanjutan artikel ini di membuat trigger di SQL Server 2005 part 2: trigger ketika delete
untuk melanjutkan artikel saya yang berjudul membuat trigger di SQL Server 2005 serta menjawab pertanyaannya ayif saya akan memberikan contoh trigger after delete anda harus membaca artikel membuat trigger di SQL Server 2005 terlebih dahulu untuk mempersiapkan lingkungan database ( buat table baru, dan populasi datanya) ide dari trigger yang akan saya utarakan disini adalah supaya ketika data di tabel pembelian terhapus, otomatis data jumlah stock barang dari barang yang terhapus di tabel pembelian tadi berkurang. kode triggernya seperti ini
create trigger kurangiStockbarang on pembelian for delete as update b set b.bar_stock = b.bar_stock - d.pem_jumlah from barang b join deleted d on b.bar_id = d.bar_id
sebenarnya hampir sama dengan kode trigger ketika penambahan barang baru, saya memberi tanda yang bercetak tebal adalah kode yang saya rubah dari kode trigger dari artikel pertama perbedaan paling mencolok adalah untuk menangkap nilai dari tabel yang dihapus anda mengunakan tabel virtual yang bernama deleted
12 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
Skema adalah wadah untuk objek database seperti tabel, view, store procedure, function, types, dan trigger. Skema berfungsi banyak sebagai fungsi namespace di .NET Framework Dan XML juga sebagai cara untuk mengelompokkan objek database sehingga dapat menggunakan kembali namanama objek tersebut, seperti memungkinkan baik dbo.Customer dan
Fred.Customer ada dalam database tunggal, dan untuk sekelompok objek di bawah pemilik yang berbeda.
Bagi anda yang sering menggunakan SQL Server 2000 dan akan menggunakan SQL Server 2005 atau 2008 sebaiknya agar berhati-hati mengenai schema. karena ada perubahan sangat besar dari SQL Server 2000 ke 2005 keatas mengenai schema.
di SQL Server 2000, Ketika seorang administrator membuat user Herman dalam database, SQL Server secara otomatis akan membuat skema Herman yang bersembunyi di balik pengguna Herman tersebut. Jika Herman login ke server yang menjalankan SQL Server tanpa kepemilikan database dan menciptakan Table1, nama sebenarnya dari tabel itu Herman.Table1.
Hal yang sama yang dimiliki Herman untuk objek yang diciptakan Herman, seperti Herman.StoredProcedure1 dan Herman.View1. Jika Herman pemilik database atau sysadmin, obyek yang diciptakan Herman akan menjadi bagian dari skema dbo sebagai gantinya. Walaupun kita sering mengatakan dbo yang memiliki objek, maka hal itu akan mengarah pada hal yang sama.
13 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
Masalah dengan penyatuan pengguna dan skema di SQL Server 2000 muncul ketika Anda perlu mengubah kepemilikan objek, seperti ketika Herman meninggalkan perusahaan dan Rudi mengambil alih tugas Herman.
Seorang administrator sistem harus mengubah kepemilikan dari semua objek yang dimiliki oleh Herman menjadi milik Rudi. Lebih dari masalah adalah bahwa administrator harus mengubah Transact-SQL atau kode di aplikasi klien yang merujuk pada Herman.Table1 untuk dirubah menjadi Rudi.Table1.
SQL Server 2005 keatas telah mengatasi masalah ini dan menerapkan skema dengan memisahkan pengguna dari skema. Bila administrator membuat pengguna baru Herman menggunakan CREATE USER DDL, SQL Server tidak lagi secara otomatis membuat suatu skema dengan nama yang sama. Sebaliknya, Anda secara eksplisit harus membuat dan menetapkan skema kepemilikan ke pengguna. Karena semua objek database yang ditampilkan sekarang terkandung dalam skema.
Schema1, yang awalnya dimiliki Herman, menjadi sederhana untuk mengubah kepemilikan objek semua skema itu dengan hanya mengubah kepemilikan skema untuk Rudi. Setiap pengguna juga dapat memiliki skema default ditugaskan untuk itu, sehingga SQL Server mengasumsikan objek direferensikan oleh nama tanpa referensi skema berada dalam skema default. Jika Herman telah memiliki Schema1 sebagai skema standar, dia bisa melihat tabel yang berada di Schema1.Table1 atau hanya sebagai Table1.
nama objek yang sempurna sepenuhnya di SQL Server 2005 keatas memiliki struktur empat bagian, mirip dengan yang di versi sebelumnya dari SQL Server: server.database.schema.object
14 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
Gunakan pernyataan CREATE USER, bukannya sp_adduser, untuk membuat pengguna baru. sp_adduser menciptakan skema dengan nama yang sama dengan nama pengguna baru atau peran aplikasi dan memberikan skema sebagai skema default untuk pengguna, meniru perilaku SQL Server 2000 tetapi memberikan skema yang terpisah
melanjutkan tulisan saya mengenai Schema di SQL Server yang lalu (Understanding Schemas in SQL Server), berikutnya adalah saya coba share bagaimana membuat schema disebuah database pada SQL Server. Versi yang saya gunakan saat ini adalah SQL Server 2008 R2 namun bisa juga diterapkan pada SQL Server 2005 keatas.
Dalam hal ini saya anggap di dalam didalam SQL Server instance sudah ada database yang bernama SMSDB.
dan di Instance SQL Server juga sudah ada user yang bernama EmanSMS yang memilikiserver role Public dan Database Role Public pada database SMSDB.
15 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
Selanjutnya
adalah
saya
akan
membuat
sebuah
Schema
di
database SMSDB dengan nama Schema yaitu ScSMS yang akan di aauthorisasi oleh user EmanSMS.
16 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
Lakukan setting Static IP, Proxy (jika ada), dan pastikan Jaringan Anda telah berfungsi dengan baik (Lakukan ping 2 arah). Apabila server dan client telah merespon. Anda bisa memulai langkah-langkah berikut:
1.
Pastikan
WINDOWS
Firewall
pada
PC
Server
telah
OFF
Cara menonaktifkan personal firewall pada ESET Antivirus dapat dibaca disini Cara menonaktifkan firewall pada beberapa Antivirus yang lain dapat dibaca disini
17 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
3. Start > All Programs > Microsoft SQL Server 2005 > Configuration Tools > SQL Server Surface Area Configuration
18 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
Pilih SQL Server Surface Area Configuration for Services and Connections
Klik pada REMOTE CONNECTION, pilih Local and Remote Connection > Using TCP/IP only
Anda akan diminta untuk restart SQL Server Service. Caranya di step berikut:
19 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
4. Start > All Programs > Microsoft SQL Server 2005 > SQL Server Management Studio Express
20 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
Setting LOGIN METHOD, caranya: Properties > Security menjadi Mixed Mode (SQL Server and Windows Authentication Mode)
21 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
22 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
23 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
24 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
Error pada Setting Server untuk SQL Server 2005 dan Solusinya
Pada saat melakukan setting Remote Connection di Windows 7, mungkin ada rekan-rekan yang mengalami error seperti ini:
Penyebabnya (mungkin) adalah fitur TCP/IP yang belum aktif. Aktifkan dengan mengakses Start > All Programs > Microsoft SQL Server 2005 > Configuration Tools > SQL Server Configuration Manager > SQL Server 2005 Network Configuration > Protocols for SQL Express Pastikan Shared Memory, Named Pipes dan TCP/IP telah ENABLED
25 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
Masih melalui jendela SQL Server Configuration Manager ini pula, Anda bisa mengaktifkan SQL Server Browser Service apabila gagal dilakukan melalui jendela SQL Server Surface Area Configuration.
26 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
Pada makalah ini akan difokuskan ke masalah SQL Server 2000. SQL Server 2000 mempunyai beberapa edisi. Setiap edisi memberikan performansi dan harga yang berbeda pula, sehingga pemakaiannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan si pengguna. Adapun edisi yang dimaksud adalah :
27 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
Edisi Fitur
Enterprise Merupakan edisi terlengkap yang mendukung hingga 32 CPU dan RAM hingga 64 GB. Cocok digunakan untuk perusahaan besar yang membutuhkan performa yang maksimal.
Standard Cocok digunakan untuk perusahaan kecil dan menengah. Edisi ini mampu mendukung hingga 4 CPU dan RAM hingga 2 GB
Personal Edisi ini berisi alat bantu manajemen lengkap dan fungsi-fungsi umum dari edisi Standard serta cocok digunakan untuk keperluan individu. Edisi ini dijalankan pada sistem operasi yang bukan server, seperti Windows NT Workstation 4.0, Windows 9x, Windows 2000 Professional dan Windows XP. Edisi ini mendukung 2 processor dan performansinya dioptimalkan untuk pemakai tunggal dan workgroup kecil serta mampu menangani lima user yang konkuren.
Developer Diluncurkan bersama-sama dengan Microsoft Visual Studio dan hanya disarankan untuk pengembangan aplikasi yang memakai Visual Studio Desktop Engine (MSDE)
28 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
Edisi ini mempunyai fasilitas mesin database dasar dari SQL Server 2000. Edisi ini tidak mempunyai interface, alat bantu manajemen, kemampuan analisis, penggabungan replikasi, online book. Edisi ini membatasi ukuran database dan beban user
Windows CE Merupakan versi SQL Server 2000 untuk alat-alat yang menjalankan Windows CE. Versi Windows CE biasa digunakan untuk PDA dan Pocket PC.
29 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
bantu lain untuk memanipulasi data. Oleh karena itu pengontrolan data menjadi sulit. Bagi pengembang database, SQL Server kompatibel dengan beberapa data access interface yang digunakan dalam Development Tool seperti pada Visual Basic, Visual C++, Power Builder, Delphi, Visual FoxPro dan sebagainya. Database SQL Server dapat diakses dengan menggunakan Microsoft Jet Engine and Data Access Object (DAO), Remote Data Object (RDO), ActiveX Data Object (ADO), OLEDB, ODBC, SQL Server built-in Library dan interface dari third party lainnya. Sistem database client/server seperti SQL Server 2000 memakai sejumlah proses server untuk memanipulasi data, dan mengharuskan proses client berhubungan dengan proses server menggunakan mekanisme IPC (inter-process communication) lokal atau remote, misalnya socket TCP/IP. Proses server adalah aplikasi server yang memproses perintah-perintah SQL. Proses server juga menangani konkurensi dengan memakai mekanisme locking yang lebih canggih
30 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
dari sistem file jaringan yang dipakai secara bersama-sama. Selain itu server juga menangani masalah securitas dengan melakukan teknik autentifikasi pada setiap pemakai. Setelah proses server menjalankan perintah-perintah, hasilnya akan dikirim kembali ke proses client melalui mekanisme IPC. Dengan cara ini, sistem client/server memberikan pelayanan pengaksesan yang lebih baik pada data yang dipakai bersama-sama oleh banyak user.
SQL Server 2000 memberikan bahasa dan antarmuka (interface) yang baik untuk pemrograman dan komunikasi pada server. Transact-SQL merupakan bahasa pemrograman server yang merupakan superset dari ANSI-SQL. ANSISQL
mendefinisikan empat perintah dasar untuk manipulasi data yaitu : SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE dan sejumlah perintah untuk mendefinisikan struktur database. Transact-SQL menambahkan beberapa hal pada ANSI-SQL. Penambahan tersebut adalah konstruksi pemrograman yang memungkinkan pemakaian stored procedure untuk mengubah data dan trigger yang akan dijalankan karena terjadi event tertentu.
Istilah client/server dipakai untuk menggambarkan arsitektur two-tier untuk aplikasi enterprise yang mempunyai client berat karena mengimplementasikan interface user dan proses bisnis yang rumit dan dihubungkan ke sebuah database backend yang canggih seperti SQL Server 2000.
Meskipun arsitektur ini berhasil untuk banyak aplikasi, kemudian muncul konsep baru yaitu three-tier atau n-tiered. Dengan cara ini, client hanya mengimplementasikan interface user, sedangkan proses bisnis yang rumit dijalankan oleh aplikasi server pada middle-tier. Aplikasi server tersebut berkomunikasi dengan database.
31 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
Jadi, istilah client/server menunjukkan sebuah proses client yang berhubungan dengan proses server, tanpa memandang di tier mana proses client berada. Misalnya sebuah proses client dapat berupa program middle tier yang menjalankan validasi kartu kredit dan proses server adalah SQL Server. SQL Server juga dapat berfungsi sebagai aplikasi khusus yang menangani operasi database untuk proses client. Proses client dan server dapat bersama-sama berada di komputer yang sama atau berkomunikasi pada jaringan menggunkan mekanisme IPC.
Arsitektur Client/Server Microsoft SQL-Server dirancang agar efektif dalam sejumlah lingkungan : Sebagai 2-tier atau multi-tier Client/Server Database System, Sebagai Desktop Database System.
Client/Server Database System System client/server dikembangkan sedemikian rupa dimana database ditempatkan pada suatu komputer pusat, disebut sebagai server, dan dibagi-pakai (share) kepada sejumlah user. User melakukan akses ke server rnelalui suatu aplikasi client atau aplikasi server :
Dalam 2-tier client/server system, user menjalankan suatu aplikasi pada lokal komputer, disebut sebagai client, yang terkoneksi melatui network ke server yang menjalankan SQL-Server. Aplikasi Client yang menjalankan business logic dan code untuk menampilkan output kepada user, dikenal sebagai thin client.
32 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
Dalam multi-tier client/server system, logic aplikasi client dijalankan pada 2 lokasi : Thin client berjalan pada komputer lokal dan focus pada penampilan (display) hasik-hasil ke user. Business logic ditempatkan pada aplikasi server yang dijalankan pada suatu server. Thin client memanggil fungsi-fungsi dan aplikasi server, dimana server memiliki kemampuan multithread yang bekerja dengan beberapa user pada saat yang sama. Server aplikasi membuka suatu koneksi dengan server database. Server database dapat merupakan server yang sama atau dapat juga merupakan server database terpisah yang terkoneksi melalui jaringan.
Memiliki data yang tersimpan dan terkelola dalam suatu lokasi memberikan beberapa keuntungan : Setiap item data tersimpan dalam suatu lokasi terpusat dimana semua user bekerja dengannya. Tidak ada data yang disimpan secara terpisah membuat user yakin bahwa mereka bekerja dengan informasi yang sama. Prosedur perusahaan dan keamanan dapat ditetapkan sekali pada server dan akan berlaku sama terhadap semua user, Ini dapat dilakukan melalui pemanfaatan constrain, stored procedure, dan trigger. Juga dapat dilakukan pada aplikasi server. Suatu relasi database pada server dapat mengoptimalisasi network traffic dengan memberikan data hanya jika dibutuhkan suatu aplikasi.
33 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
Biaya hardware dapat diminimalisasi. Karena data tidak disimpan pada setiap client, client tidak harus memiliki disk space yang besar. Client juga tidak membutuhkan kemampuan pemrosesan untuk mengelola data secara lokal, sementara server juga tidak perlu melakukan proses penampilan data tersendiri. Tugas pemeliharaan seperti backup data dan restore data menjadi sederhana karena dapat difokuskan pada server database.
SQL-Server juga dapat digunakan pada aplikasi yang membutuhkan database stand alone dan tersimpan secara lokal pada komputer client. SQLServer dapat mengkoordinasi sendiri secara dinamis untuk berjalan efektif dengan resource yang tersedia pada client, tanpa memerlukan administrator database tersendiri. Pembuat aplikasi dapat menyertakan SQL-Server sebagai komponen data storage pada aplikasi mereka.
34 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
Service Manager Utilitas Service Manager dipakai untuk menjalankan (start) atau memberhentikan (stop dan pause) komponen-komponen server. Komponenkomponen tersebut dijalankan sebagai service pada Microsoft Windows NT, Windows 9x, dan Windows XP sebagai program executable yang terpisah.
Field Server berisi nama server yang sedang dimonitor. Kotak Services menampilkan servis-servis yang ada serta tampilan grafis dari status servis. Jika sebuah service sedang aktif, ditampilan tanda (icon) berwarna panah hijau. Service Manager mempunyai beberapa fungsionalitas yang tersembunyi. Klik kanan pada title bar akan menampilkan menu aplikasi dengan dua menu tambahan, yaitu Connect dan Options
35 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
Jika kita memilih sebuah komputer remote pada kotak server, kita dapat terhubung dengan menu Connect bukan dengan memilih pada kotak Services. Jika kita memilih Options dari menu konteks, maka akan ditampilkan interface dialog Option.
36 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
Enterprise Manager Enterprise Manager adalah alat bantu administratif yang bersifat Graphical User Interface (GUI). Hal-hal yang dapat kita lakukan melalui Enteprise Manager adalah : Mendefinisikan kelompok-kelompok server yang menjalankan SQL Server, Mendaftarkan sebuah server ke dalam sebuah group, Membuat database, objek, login user, dan hak-hak pada setiap server, Memanggil Query Analyzer untuk membuat dan mengeksekusi perintah SQL, Memanggil berbagai wizard yang tersedia.
Klik tanda + pada simpul Microsoft SQL Servers, akan ditampilkan simpul SQL Server Group, klik tanda + lagi, maka akan ditampilan nama server kita. Klik kanan pada simpul tersebut, kemudian pilih View TaskPad. Ada dua macam tab yang ditampilkan, yaitu General dan Wizards. Tab General menampilkan informasi umum dan tab Wizards akan menampilkan pilihan wizard yang tersedia dan kita dapat memilih dengan mengklik salah satu wizard untuk mengaktifkannya.
37 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
38 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
Membuat database menggunakan Wizard Enterprise Manager a. Buka tab Tree sampai kita menemukan server yang kita miliki pada program Enterprise Maneger b. Klik kanan pada simpul Databases Klik New Database, kemudian akan ditampilkan kotak dialog Database Properties. (lihat gambar)
c. Ketikan nama database yang ingin kita buat pada Tab General. d. Klik OK.
39 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5
40 | S Q L S e r v e r 2 0 0 5