Telepon seks (phone sex) adalah percakapan antara dua orang atau lebih melalui telepon yang memperbincangkan khayalan atau imajinasi seputar seks untuk membangkitkan birahi. Semua pihak berpartisipasi secara sukarela; biasanya disertai dengan masturbasi bersama. Sering dilakukan oleh individu yang terpisah dalam jarak jauh, praktik ini sudah dilakukan sejak era telepon sambung, saat tidak ada lagi operator yang dapat menguping (1930-an – 1950-an). Pada akhir abad ke-20, bisnis baru muncul, menawarkan percakapan seksual bersama pekerja seks lewat telepon dengan bayaran.

Iklan untuk berbagai layanan seksual yang dipasang di kotak telepon, seperti yang biasa terjadi di Inggris sebelum era internet

Telepon seks bisa dilakukan melalui layanan jasa telepon komersial. Di dalam layanan jasa telepon seks, para pelayan memiliki berbagai majalah porno di dekat mereka sebagai sarana untuk membangkitkan khayalan seksual. Para pelayan jasa telepon seks pun tidak disebutkan tidak memiliki paras yang cantik dan hanya memiliki keindahan suara.[1] Tidak terbatas pada layanan di melalui telepon, para pelayan jasa telepon seks juga bisa diajak berkencan di luar.[2]

Pasangan yang tidak bisa bertemu (long distance relationship) juga dapat melakukan telepon seks, baik pasangan yang belum menikah[3] maupun yang sudah menikah.[4]

Percakapan telepon seks dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, termasuk: fantasi yang dipandu, suara seksual, saran yang diriwayatkan dan diberlakukan, anekdot dan pengakuan seksual, ekspresi jujur dari fantasi seksual, perasaan, atau cinta, atau diskusi tentang topik seksual yang pribadi dan sensitif.

Kebiasaan dalam melakukan telepon seks diyakini menjadi penciri kecanduan seksual.[5]

Referensi

sunting
  1. ^ http://www.merdeka.com/peristiwa/mengintip-dapur-operator-telepon-seks.html
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-15. Diakses tanggal 2013-12-15. 
  3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-15. Diakses tanggal 2013-12-15. 
  4. ^ http://health.liputan6.com/read/706436/seks-lewat-telepon-kenapa-tidak
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-29. Diakses tanggal 2013-12-15. 

Pranala luar

sunting