Persija Jakarta

klub sepak bola di Indonesia

Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta (atau biasa disebut sebagai Persija Jakarta, atau hanya Persija saja)[a] adalah klub sepak bola profesional Indonesia yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Klub ini didirikan pada 28 November 1928 dengan nama Voetbalbond Boemipoetera. Klub ini terkenal dengan julukan Macan Kemayoran. Klub ini sekarang bermain di Liga 1 Indonesia.

Persija Jakarta
Nama lengkapPersatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta
JulukanMacan Kemayoran
(Kemayoran Tigers)
Berdiri28 November 1928; 96 tahun lalu (1928-11-28), sebagai Voetbalbond Boemipoetera (V.B.B.)
30 Juni 1929; 95 tahun lalu (1929-06-30), sebagai Voetbal Indonesische Jacatra (V.I.J.)
Mei 1942; 82 tahun lalu (1942-05), sebagai Persidja[1]
StadionStadion Internasional Jakarta
(Kapasitas: 82.000)
Stadion Utama Gelora Bung Karno
(Kapasitas: 77.000)
CEOIndonesia Ambono Janurianto
Presiden KlubIndonesia Mohamad Prapanca
PelatihSpanyol Carlos Peña
LigaLiga 1
2023–24Peringkat 8
Situs webSitus web resmi klub
Kelompok suporterThe Jakmania
Kostum kandang
Kostum tandang
Kostum ketiga
Musim ini

Persija Jakarta


Tim utama

Tim Academy

Tim wanita

Tim junior

Tim Esports

Tim satelit

Persija Jakarta merupakan klub dengan jumlah gelar terbanyak di Indonesia dengan total 9 gelar juara era Perserikatan dan 2 gelar era Liga Indonesia Profesional. Persija (VIJ) juga klub yang ikut serta dalam membentuk federasi sepak bola Indonesia PSSI pada tahun 1930. Persija juga merupakan klub yang belum pernah ter-degradasi di sejarah persepakbolaan Indonesia bersama dengan Persib Bandung dan PSM Makassar.

Persija termasuk klub dengan finansial paling sulit di Indonesia, hal ini dikarenakan sulitnya sponsor yang mendukung klub ini.[2][3]

Sejarah

Pada zaman Hindia Belanda, nama awal Persija adalah VIJ (Voetbalbond Indonesische Jacatra).[4] Pasca-Republik Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, VIJ berganti nama menjadi Persija (Persatuan sepak bola Indonesia Jakarta). Saat masih bernama VIJ, markas Persija berada di Stadion VIJ. Sejumlah nama ikut membesarkan klub ibu kota ini. Diantaranya tercatat dalam sejarah Persija Jakarta nama M.H. Thamrin, yang diakui sebagai pahlawan nasional. Selain itu ada juga nama Habib Ali Kwitang, yang tercatat ikut membesarkan Persija.

Pada saat itu, NIVU (Nederlandsch-Indische Voetbal Unie) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada. Di sisi lain, VBO (Voetbalbond Batavia en Omstreken) sebagai bond (perserikatan) tandingan Persija juga masih ada. Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar. Mungkin juga karena secara sosial politik sudah tidak kondusif (mendukung). Suasana tersebut akhirnya merembet ke anggotanya, antara lain VBO. Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri (likuidasi) dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija. Dalam perkembangannya, VBO bergabung ke Persija. Dalam turnamen segitiga persahabatan, gabungan pemain bangsa Indonesia yang tergabung dalam Persija "baru" itu berhadapan dengan Belanda dan Tionghoa. Inilah hasilnya: Persija (Indonesia) vs Belanda 3-3 (29 Juni 1951), Belanda vs Tionghoa 4-3 (30 Juni 1951), dan Persija (Indonesia) vs Tionghoa 3-2 (1 Juli 1951). Semua pertandingan berlangsung di lapangan BVC Merdeka Selatan, Jakarta.

Stadion

Lahir di Tanah Abang oleh Soeri dan Allie, Persija yang dulu bernama Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ) pertama kali menggunakan lapangan di daerah Petojo. Lapangan Petojo di Pulo Piun, Laan Trivelli itu bisa dibilang menjadi lapangan pertama Persija. Nama lama Persija, yakni VIJ sudah 23 tahun menggunakan lapangan tersebut untuk kepentingan kompetisi internal hingga pertandingan berskala nasional.

Lapangan Ikatan Atletik Djakarta (IKADA) adalah stadion kedua Persija yang dulunya adalah lapangan tim nasional Indonesia. PSMS Medan adalah salah satu klub yang pernah merasakan atmosfer stadion ini kala bertanding dengan Persija pada tahun 1945. Di Stadion IKADA, Persija pernah merasakan gelar juara pada tahun 1954. Para pemain legendaris Persija layaknya, Tan Liong Houw, Tjoa Wim Pie, Kwiee Kiat Sek, Van der Vin, Thio Him Tjiang, Chris Ong, Djamiat Dalhar hingga Soetjipto Soentoro pernah merasakan berlatih dan bertanding di stadion ini.

Tak berselang lama Persija mendapatkan stadionnya sendiri di kawasan Menteng pemberian Presiden RI Soekarno pada tahun 1961. Dahulu stadion itu bernama stadion VIOS, pemilik klub Hindia Belanda bernama VIOS (Voorwaarts Is Ons Streven), Stadion VIOS dibangun pada tahun 1921. Setelah Persija resmi merumput di VIOS Batavia, mereka mengganti namanya menjadi stadion Persija atau Menteng. Saat bermarkas di Menteng, 4 kali Macan Kemayoran sukses meraih gelar juara Perserikatan di 1964, 1973, 1975 dan terakhir di 1979. Sayang, kemesraan Menteng dan Persija berakhir pada 26 Juli 2006. Stadion yang penuh kenangan itu harus roboh setelah Gubernur DKI kala itu, Sutiyoso mengingstruksikan untuk menggusur stadion tersebut dan berubah menjadi Taman Menteng.

Selanjutnya Persija juga pernah bermarkas di Stadion Sanggrahan Pelita Jaya atau dikenal sebagai stadion Lebak Bulus setelah berganti nama. Di sini Persija lebih dikenal dengan barisan Jakmanianya yang mampu menggetarkan nyali lawan saat pertandingan digelar. Salah satunya, terjadi pada tahun 2005, saat itu digelar pertandingan Copa Indonesia yang menemukan duel sarat gengsi antara Persija dan Persib Bandung. Lebak Bulus yang hanya muat menampung 12.500 penonton itu diisi oleh lebih dari sekitar 25.000 Jak Mania. Kesempatan Persija untuk kembali bermain di Lebak Bulus pun harus sirna seiring keputusan mantan Gubernur, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, untuk menjadikan stadion Lebak Bulus sebagai Depo MRT Lebak Bulus. Pada tahun 2015, stadion Lebak Bulus akhirnya harus rata dengan tanah. Setelah angkat kaki dari Lebak Bulus.

Persija diketahui pindah ke Stadion Utama Gelora Bung Karno. SUGBK sendiri punya kenangan manis bagi Persija di tahun 2001 maupun 2018. Karena di stadion itu Persija memastikan gelar juara. Terutama di 2018 beberapa kali Persija menggunakan SUGBK, mereka sulit dihentikan. Bahkan saat bermain di kompetisi Asia, ribuan Jakmania hadir membuat lawan menjadi ciut. Sebelum menetap di SUGBK, Persija menggunakan stadion yang lebih kecil di sekitar Jakarta sebagai kandang mereka. Untuk Liga 1 2017 dan Liga 1 2018, Persija harus pindah-pindah stadion dan menggunakan Stadion Patriot Chandrabhaga, Stadion Wibawa Mukti, Stadion Pakansari, Stadion PTIK, ketika SUGBK menjalani renovasi untuk Asian Games 2018.

Di tahun 2019, Persija juga sempat menggunakan Stadion Madya, Senayan. Saat itu stadion itu menjadi saksi Persija menang atas Kalteng Putra dengan skor 3-0.

Kini Persija menyambut stadion lainnya yang saat ini sudah hampir jadi. Stadion yang dimaksud adalah Jakarta International Stadium (JIS), di Taman BMW yang stadion ini dibangun pada 2019 dengan dimulainya Kick Off pembangunan JIS oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada 14 Maret 2019 di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Stadion ini akan menampung kurang lebih 82.000 penonton, memiliki 3 tingkatan tribun. Selain itu terdapat tribun VIP, dan tribun khusus untuk disabilitas.

Prestasi

Kompetisi Domestik

Piala Nasional

Turnamen Nasional

Internasional

  • Quốc Khánh Cup
    • Juara (1): 1973
  • Brunei Invitation Cup
    • Juara (2): 2000, 2001
  • Boost Fix Super Cup
    • Juara (1): 2018

Musim

Klasemen Liga 1 2024–2025

Pos Tim Main M S K MG KG SG Poin Kualifikasi atau degradasi
1 Persebaya 16 11 4 1 22 11 +11 37 Kualifikasi Play-off Liga Champions AFC 2025–26
2 Persib 15 10 5 0 28 11 +17 35 Kualifikasi Play-off Liga Challenge AFC 2025–26
3 Persija 16 8 4 4 26 16 +10 28
4 PSM 16 6 9 1 22 13 +9 27
5 Borneo Samarinda 16 7 5 4 23 11 +12 26
Per pertandingan yang dimainkan pada 20 December 2024. Sumber: Liga 1 2024–25
Kriteria penentuan peringkat: 1) Poin; 2) Poin head-to-head; 3) Selisih gol head-to-head; 4) Gol yang dicetak head-to-head; 5) Selisih gol; 6) Gol yang dicetak; 7) Poin fair-play; 8) Undian.

Rekor musim ke musim

Musim Liga Piala Indonesia Topskor tim
Komp. Main M S K GM GK Poin Pos Nama Gol
2008–2009 ISL 34 15 8 11 61 48 53 7 Perempat Final  Bambang Pamungkas 19
2009–2010 ISL 34 14 10 10 41 36 52 5 Perempat Final  Bambang Pamungkas 14
2010–2011 ISL 28 15 7 6 52 28 52 3   Greg Nwokolo 13
2011–2012 ISL 34 14 10 10 53 36 52 5   Bambang
  Pedro
16
2013 ISL 34 12 6 16 46 45 42 11   Emmanuel Kenmogne 14
2014 ISL 20 9 7 4 27 15 34 5 (b)   Ramdani Lestaluhu 8
2015 QNB League
2016 ISC A 34 8 11 15 25 42 35 14   Emmanuel Kenmogne 6
2017 Liga 1 34 17 10 7 48 24 61 4   Bruno Lopes 10
2018 Liga 1 34 18 8 8 53 36 62 1 Runner-Up   Marko Šimić 18
2019 Liga 1 34 11 11 12 43 42 44 10   Marko Šimić 28
2020 Liga 1 [b] 2 1 1 0 5 4 4 9 Dibatalkan   Evan Dimas 2
2021–2022 Liga 1 34 11 12 11 43 40 45 8   Marko Šimić 14
2022–2023 Liga 1 34 20 6 8 47 27 66 2   Michael Krmenčík 10
2023–2024 Liga 1 34 12 12 10 49 41 48 8   Marko Šimić 11
Catatan
  1. ^ Dahulu pernah dikenal juga dengan nama Persija Pusat.
  2. ^ Liga dihentikan karena pandemi Covid-19

Rekor kontinental

Musim Kompetisi Babak Klub Kandang Tandang Agregat
2001-2002 Kejuaraan Klub Asia Ronde pertama   Kashima Antlers
4–1
2018 AFC Cup Grup H   Johor Darul Ta'zim 4–0 3–0 1st
  Tampines Rovers 4–1 2–4
  Sông Lam Nghệ An 1–0 0–0
Zona Semi-final   Home United 1–3 3–2 3–6
2019 Liga Champions AFC Pendahuluan 1   Home United
1–3
Pendahuluan 2   Newcastle Jets
3–1 (p.w.)
AFC Cup Grup G   Becamex Bình Dương 0–0 3–1 3rd
  Shan United 6–1 1–3
  Ceres Negros 2–3 1–0

Pemain

Skuat saat ini

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
1 GK   BRA Carlos Eduardo
2 DF   IDN Rio Fahmi
5 DF   IDN Rizky Ridho (kapten)
6 MF   ESP Ramón Bueno
7 MF   JPN Ryo Matsumura
8 MF   IDN Syahrian Abimanyu
9 FW   CRO Marko Simic
10 MF   POL Maciej Gajos
11 DF   IDN Firza Andika
15 DF   IDN Raka Cahyana
17 DF   CZE Ondrej Kudela
19 MF   IDN Hanif Sjahbandi
22 GK   IDN Hafizh Rizkianur
23 DF   IDN Hansamu Yama
No. Pos. Negara Pemain
24 MF   IDN Resky Fandi
25 MF   IDN Riko Simanjuntak
26 GK   IDN Andritany Ardhiyasa
27 DF   IDN Dia Syayid
28 DF   IDN Alwi Fadilah
33 DF   IDN Akbar Arjunsyah
36 MF   IDN Aditya Warman
41 DF   IDN Muhammad Ferarri
58 MF   IDN Rayhan Hannan
66 FW   IDN Zahaby Gholy
70 FW   BRA Gustavo Almeida
74 DF   BRA Pedro Dias
77 FW   IDN Dony Tri Pamungkas
78 FW   IDN Witan Sulaeman
80 GK   IDN Adre Arido
90 FW   IDN Agi Firmansyah
  • Catatan: Kebijakan klub mencantumkan suporter sebagai nomor pemain #12.
  • Catatan: Daftar Pemain diatas diambil dari website Liga Indonesia

Pemain dipinjamkan

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
DF   IDN Raka Cahyana (di Deltras)
DF   IDN Frengky Missa (di Persikabo 1973)
DF   IDN Fafa Sheva (di PSPS Riau)
DF   IDN Dia Syayid (di Sriwijaya)
No. Pos. Negara Pemain
MF   IDN Resa Aditya (di Sriwijaya)
MF   IDN Achmad Maulana (di Arema)
FW   IDN Ginanjar Wahyu (di Arema)

Transfer

2023 – 2024

Nomor yang dipensiunkan

12 – Pada era Sutiyoso, atau tepatnya saat Macan Kemayoran di manajeri I.G.K. Manila, Salah satu bentuk menghormati loyalitas suporter, Persija mempensiunkan nomor 12 sebagai tanda penghormatan kepada The Jakmania, yang dianggap sebagai pemain ke-12 di lapangan.[5]
20 –   Bambang Pamungkas, atau yang akrap disapa Bepe identik dengan Jersey nomor 20. Nomor punggung itu sudah menjadi saksi sejarah perjalanan panjang Bepe, selama 20 tahun berkarier sebagai atlet sepak bola. Setelah memutuskan pensiun, manajemen Persija resmi mengistirahatkan nomor 20.[6]

Tata Kelola

Direksi

Posisi Nama
Direktur Utama   Mohammad Prapanca
Direktur Keuangan   Kokoh Alfiat
Direktur Marketing Bisnis  
Direktur Komersial   Ivi Sumarna
Direktur Olahraga  
Direktur Teknik Akademi Persija   Ricky Nelson

Official

Posisi Nama
Presiden Klub   Mohammad Prapanca
Manajer Tim   Bambang Pamungkas
Sekretaris Tim   Muhammad Araaf Sidik
Pelatih Kepala   Carlos Pena
Asisten Manajer   Vava Hernandia
Asisten Pelatih   Ricky Nelson
Pelatih Fisik  Robert Morledge
  Ilham Ralibi
Pelatih Kiper   Hendro Kartiko
Pelatih Individual Development   Ferdiansyah
Pelatih Movement   Jeremiah
Opposition / Player Scouting   Petrick Sinuraya
Dokter Tim   dr. Ikhsan Eka Putra AIFO K
Fisioterapis   M. Yanizar Lubis
  Jeremia Halomoan S
Sports Nutritionist   Emilia E. Achmadi, M.Sc., Ph.D
Masseur   Sutisna
  Aditya Ahmad
Kitman   Abdul Rahman Saleh
  Candra Darmawan
Video Analyst   Uzzy Assidra
Statiscian   Dani Budi Rayoga
Player Scouting   Petrick Sinuraya
Videographer   Yudistira Achmad Nugroho
Media Officers   M. Nadhil
Photographer   Khairul Imam
Lapangan (kapasitas dan dimensi) Stadion Patriot Chandrabhaga (30.000 / 105x65 meter)
Lapangan Latihan Nirwana Park Sawangan

2022–2023

Pelatih

Tahun Nama
1962–1966   Endang Witarsa
1972–1975   Sinyo Aliandoe
1977–1979   Marek Janota
1985   Yuswardi
1985–1995   Sugih Hendarto
1994–1999   Risdianto
1999-2000   Ivan Venkov Kolev
2000   Andi Lala
2000–2003   Sofyan Hadi
2003   Herry Kiswanto
2003–2004   Atanas Giorgiev
2004–2005   Carlos Garcia Cambon
2005–2006   Arcan Iurie
2006–2007   Rahmad Darmawan
2007–2008   Serghei Dubrovin
2008–2009   Danurwindo
2009–2010   Benny Dollo
2010–2011   Rahmad Darmawan
2011–2013   Iwan Setiawan
2013–2014   Benny Dollo
2015   Rahmad Darmawan
2015   Bambang Nurdiansyah
2016   Paulo Camargo
2016   Muhammad Zein Al Hadad
2017–2018   Stefano Cugurra Teco
2019   Ivan Venkov Kolev
2019   Julio Bañuelos
2019   Edson Tavares
2020   Sergio Farias
2021   Sudirman
2021   Angelo Alessio
2022   Sudirman
2022–2024   Thomas Doll

Apparel

Period Kit Provider
1985–1996   Adidas
1998–2000   Reebok
2000–2003   Nike
2004–2007   Specs
2007–2009   Diadora
2009–2017   League
2017–2019   Specs
2020–   Juara

Pendukung

 
Pendukung Persija Jakarta di Stadion Gelora Bung Karno.

Persija Fans Club atau sekarang dikenal dengan nama The Jakmania ialah kelompok supporter terbesar & fanatik dari Persija Jakarta. Anggota Jakmania terdiri dari pemuda-pemudi Betawi khususnya dan warga Jakarta umumnya.[7]

Jakmania berdiri sejak era Ligina IV tepatnya pada tanggal 19 Desember 1997. Ide berdirinya The Jakmania pertama kali dicetuskan oleh manajer Persija waktu itu Diza Rasyid Ali.[8] Ide ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang kemudian diangkat sebagai pembina Persija Jakarta.[butuh rujukan]

Lagu Anthem Persija, Satu Jiwa dan Persija Menyatukan Kita Semua ciptaan Jakmania sering dinyanyikan lagu ini sesaat usai laga pertandingan Persija berakhir dan diikuti para pemain Macan Kemayoran yang berkumpul di tengah lapangan dan ikut bernyanyi bersama.

Sejarah Istimewa

 
Arak-arakan Champione Persija 2018
 

Persija kembali menjadi sang juara setelah penantian panjang 17 tahun (2001). Macan Kemayoran sukses meraih trofi di akhir Liga 1 2018. Ini pembuktian bahwa tahun 2018, Persija mendatangkan orang-orang yang kompeten dalam membina sepakbola Indonesia dan juga managemen yang solid seperti salah satu pengusaha properti, Gede Widiade dan sosok pengusaha muda yang punya ide dan konsep yang cemerlang dalam bisnis, sponsorship dan marketing, M Rafil Perdana. Dan inilah bukti kongretnya bahwa keduanya telah memberikan 3 tropy sekaligus dalam kurun satu tahun lamanya.

Artikel spesial Story of 95 kali ini menyuguhkan 10 momen penting saat Persija meraih juara Liga 1 2018. Simak deretan momen-momen tersebut berikut ini:

Dua Gelar Pramusim

Sebelum meraih trofi Liga 1 2018, Persija sudah lebih dulu mendapatkan dua gelar pramusim. Pertama, Piala Presiden 2018, dan kedua, Boost Sports Super Fix 2018 di Malaysia.

Kemenangan Beruntun

Keberhasilan Persija menjuarai Liga 1 2018 tak lepas dari performa apik di pengujung musim. Kala itu Macan Kemayoran meraih empat kemenangan beruntun. Pertama menang 3–0 atas Persela, 3-2 atas Sriwijaya, 2–1 atas Bali United, dan terakhir menang 2–1 atas Mitra Kukar.

Rohit Chand

Gelar individu didapat gelandang Persija asal Nepal, Rohit Chand, di akhir musim 2018. Ia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Liga 1 2018.

Stefano “Teco” Cugurra

Setelah nyaris diberhentikan pada Liga 1 2017, Teco membuktikan diri di musim 2018 bahwa ia memang layak dipertahankan. Ujungnya, ia membawa Persija juara sekaligus dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik.

Bambang Pamungkas

Meraih gelar Liga 1 2018 menjadi kali kedua bagi legenda hidup Persija, Bambang Pamungkas. Gelar perdana didapat di Liga Indonesia 2001.

Lini Pertahanan Paling Tangguh

Di Liga 1 2018 Persija tercatat menjadi tim paling tangguh dalam menggalang pertahanan. Andritany Ardhiyasa dkk. hanya kebobolan 36 gol dari 34 laga.

Lima Stadion

Dalam perjalanannya mendapatkan gelar Liga 1 2018, Persija menjalani laga berstatus kandang di lima stadion, yaitu Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion PTIK (Jakarta), Stadion Patriot (Bekasi), Stadion Wibawa Mukti (Cikarang), dan Stadion Sultan Agung (Bantul).

Pemain

Total ada 33 jasa pemain yang dimaksimalkan oleh pelatih Stefano “Teco” Cugurra dalam perjalanan Persija di musim 2018.

2619 Menit

Bek asal Brasil, Jaimerson da Silva dan striker asal Kroasia, Marko Simic, menjadi dua pemain paling banyak bermain di Liga 1 2018. Total keduanya dimainkan adalah 2.619 menit (43,65 jam) dari 30 pertandingan.

Simic dan Riko Simanjuntak

Marko Simic menjadi pemain tersubur di tim dengan 18 gol. Sementara Riko Simanjuntak tercatat memiliki assist terbanyak dengan sembilan assist.

Peringkat FIFA

Per 23 Maret 2024.[9]
Rank Poin
Indonesia AFC FIFA
5 83 888 1364

Rivalitas

Persija Jakarta mempunyai rivalitas dengan klub-klub besar lainnya di Indonesia seperti PSM Makassar yang dikenal dengan Rivalitas Jakarta-Makassar, PSMS Medan dan Persebaya Surabaya yang sudah bersaing dengan Persija sejak era Perserikatan. Selain tim-tim tersebut Persija juga mempunyai rivalitas dengan Persib Bandung dalam pertandingan yang bertajuk Derbi Indonesia (juga disebut El Clássico) yang mulai muncul pada tahun 2000an dan juga rivalitas dalam Derbi Jabodetabek dengan Persita Tangerang dan Persikabo 1973.

Referensi

  1. ^ "Ketahui Sejarah Persija, Sebelum Nonton Pertandingannya di Liga 1". www.loket.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Februari 2020. Diakses tanggal 2019-10-11. 
  2. ^ "Masalah Finansial Bikin Persija Jakarta Lesu Di Bursa Transfer | Goal.com Indonesia". www.goal.com. 2023-11-29. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-28. Diakses tanggal 2024-01-28. 
  3. ^ Media, PT Prima Infosarana. "Prapanca Akui Persija Mengalami Kesulitan Finansial, Apa Faktornya?". bolasport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-28. Diakses tanggal 2024-01-28. 
  4. ^ "Tentang Persija di situs web resmi Persija". persija.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-28. Diakses tanggal 2022-02-20. 
  5. ^ "FAKTA PERSIJA: INI SOSOK PEMAIN TERAKHIR YANG GUNAKAN NOMOR PUNGGUNG 12 DI PERSIJA". persija.id. 30 Agustus 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-05. Diakses tanggal 2022-09-05. 
  6. ^ "FAKTA PERSIJA; INI NOMOR PUNGGUNG PERTAMA BEPE DI PERSIJA". persija.id. 10 Juli 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-05. Diakses tanggal 2022-09-05. 
  7. ^ Adhikresna, Medikantyo Junandika (2021-04-10). "Asal-usul The Jakmania, Suporter Fanatik Persija Jakarta Halaman all". KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-28. Diakses tanggal 2023-05-28. 
  8. ^ Imanuddin, Muhammad (2018). Aktivitas keagamaan the jakmania dalam membentuk citra positif suporter. Jakarta: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah. hlm. 37. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-27. Diakses tanggal 2022-12-27. 
  9. ^ "Football / Soccer Club World Ranking". footballdatabase.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-28. Diakses tanggal 2021-11-06. 

Pranala luar