Perang Ifni
Perang Ifni, kadang-kadang juga disebut Perang Terlupakan di Spanyol (la Guerra Olvidada), adalah perang yang dipicu oleh serangan-serangan yang dilancarkan oleh Angkatan Darat Pembebasan Maroko ke wilayah Afrika Barat Spanyol dari Oktober 1957 hingga akhir pengepungan Sidi Ifni. Tujuan serangan tersebut adalah untuk membebaskan wilayah Ifni, Tarfaya dan Sahara Barat dari Spanyol.
Perang Ifni | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Dekolonisasi Afrika | |||||||||
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
Spanyol Prancis | Angkatan Darat Pembebasan Maroko | ||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
Francisco Franco José María López Valencia René Coty | Ben Hammu | ||||||||
Kekuatan | |||||||||
10.000 | 30.000 | ||||||||
Korban | |||||||||
~400 tewas[1] 7 warga tewas[1] | 8.000 tewas |
Latar belakang
suntingSetelah Maroko merdeka dari Prancis pada tahun 1956, mereka ingin merebut kembali wilayah jajahan Spanyol di Maroko. Sultan Mohammed V mendukung upaya untuk merebut kembali wilayah-wilayah tersebut dan secara pribadi mendanai para pemberontak anti-Spanyol.
Perang
suntingSerangan Maroko pada awalnya cukup berhasil dan mereka dapat menduduki sebagian besar wilayah Ifni. Mereka juga mengepung kota Sidi Ifni, tetapi mereka telah meremehkan pertahanan Spanyol di kota tersebut dan tidak berhasil merebutnya.
Pada Februari 1958, pasukan gabungan Prancis-Spanyol melancarkan serangan yang berhasil mengalahkan Angkatan Darat Pembebasan Maroko. Benteng pertama Maroko yang jatuh adalah benteng gunung di Tan-Tan. Pada tanggal 10 Februari, legiun Spanyol berhasil mengusir Maroko dari Edchera dan melaju ke Tafurdat dan Smara. Pasukan Spanyol di El Aaiún dan pasukan Prancis dari Fort Gouraud lalu berhasil menghancurkan konsentrasi pasukan Maroko di antara kota Bir Nazaran dan Ausert pada tanggal 21 Februari.
Dampak
suntingPada tanggal 2 April 1958, pemerintah Spanyol dan Maroko menandatangani Perjanjian Angra de Cintra. Maroko memperoleh wilayah Tarfaya (Tanjung Juby), tetapi tidak termasuk Sidi Ifni dan Sahara Spanyol. Spanyol tetap menguasai Sidi Ifni hingga tahun 1969 dan wilayah Sahara Barat hingga tahun 1975.
Catatan kaki
sunting- ^ a b Ifni & After, Time Magazine, 16 Desembeer 1957