Burung Emu (Dromaius novaehollandiae) ialah burung asli Australia yang terbesar, serta burung yang tak dapat terbang yang kedua terbesar di dunia, yaitu selepas saudara ratit-nya[1], burung unta. Burung ini juga merupakan anggota tunggal dalam genus Dromaius yang masih ada. Subspesies Emu yang hidup di Tasmania lenyap setelah penempatan orang Eropa di Australia pada tahun 1788; penyebaran subspesies di tanah besar Australia kini juga terdesak oleh kegiatan-kegiatan manusia. Burung Emu diternakkan untuk daging, minyak, dan kulitnya.

Emu
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Infrakelas: Palaeognathae
Ordo: Casuariiformes
Famili: Casuariidae
Genus: Dromaius
Spesies:
D. novaehollandiae
Nama binomial
Dromaius novaehollandiae
(Latham, 1790)
Telur Dromaius novaehollandiae

Habitat

sunting

Pada suatu ketika, banyak burung Emu terdapat di pantai timur Australia tetapi kini, burung ini jarang didapati di sana; sebaliknya perkembangan pertanian dan pasokan air untuk peternakan di kawasan pedalaman benua ini telah menambah tempat kediaman burung Emu di kawasan-kawasan yang kering. Burung Emu masih banyak terdapat di tanah besar Australia, walaupun burung ini menghindari kawasan-kawasan yang penuh sesak atau terlalu kering, serta hutan-hutan padat.

Ciri-ciri

sunting

Burung Emu mempunyai bulu lembut yang berwarna cokelat dan bisa mencapai ketinggian dua meter dan berat 45 kilogram. Burung ini ialah hewan pengelana, dan bisa membuat perjalanan jarak panjang untuk mencari makanan yang termasuk berbagai tumbuhan dan serangga. Jika perlu, burung ini bisa mencapai 50 kilometer sejam.[2] Burung Emu memiliki sayap rudimenter. Kepala dan lehernya berbulu, namun pada lehernya tidak terdapat pial[1]

Telur burung emu berwarna gelap hijau hitam dan dierami oleh jantannya. Ia dapat bekerja sama walaupun binatang. Burung ini berwarna coklat dasar putih.

Referensi

sunting
  1. ^ a b Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company. hlm. 118. 
  2. ^ Davies, S. J. J. F. 1963. Emus. Australian Natural History 14:225–29

Pranala luar

sunting